TINDAKAN VP SHUNT
KAMAR OPERASI 09
BEDAH SYARAF
Oleh :
2013
I. Pengertian
A. VP Shunt
Adalah singkatan dari ventriculoperitonial shunt yaitu prosedur pembedahan yang
dilakukan unruk membebaskan tekanan intrakranial yang diakibatkan oleh terlalu
banyaknya cairan serebrospinal(hidrocefalus). Cairan ini dialirkan otak menju peritonium.
II. Tujuan
1. Untuk mengatur alat secara sistematis di meja instrumen
2. Memperlancar handling instrumen
3. Mempertahankan kesterilan alat selama operasi berlangsung.
III. Pengkajian
1. Identitas pasien
2. Lokasi/ area operasi di kepala (titik kokher yaitu sejajar pupil terus tarik garis ke belakang
2 cm di depan sutura coronaria dan keen point (dari telinga 3 cm ke atas dan tarik garis ke
belakang 3 cm).
3. Kondisi fisik dan psikis
4. Kelengkapan alat instrumen
Meja instrumen :
- Gown :5
- Handuk kecil :4
- Doek besar :2
- Doek sedang :4
- Doek Kecil :6
- Sarung meja mayo :1
- Underped steril :2
- Handscoon :5
- Kasa sedang : 30
- Deppers : 20
- Selang suction :1
- Couter bipolar :1
- Cucing :3
- Bor + mata bor :1
- Instrumen tambahan : 1 set
2. Alat On steril
1. Meja operasi :1
2. Lampu operasi :2
3. Mesin suction :1
4. Mesin couter/ diatermi :1
5. Tempat sampah :1
1. Sign in
3. Perawat sirkuler dan anesthesi memposisikan pasien dengan posisi supinasi leher diganjal
dengan ganjalan (doek besar dilipat ataupun yang lainnya).
7. Asisten atau operator melakukan desinfeksi dengan betadine/iodine setelah itu dilanjtkan
dengan alcohol dan dibersihkan dengan kassa kering dan lakukan desinfeksi juga di
daerah gaster.
8. Perawat sirkuler mengangkat kepala dengan handscoon steril Memasang alas underpad
steril di bawah kepala pasien melakukan draping kepala dengan 2 duk kecil serta dialasi
underpad steril untuk drapping area bawah kepala,1duk besar menutup bagian muka
sampai ke prosesus xipoid dan berikan 1 duk lebar untuk menutup bagian keliling atas
kepala. 1 duk besar untuk menutup bagian bawah preosesus sampai kaki.kanan dan kiri
prosesus xipoid tutup dengan duk panjang fiksasi dengan duk klem.
9. Siapkan oplosan adrenalin : ns (1 ampul adrenalin yaitu 1cc + 9cc Ns jadi oplosan
menjadi 10 cc, ambil 1 cc. Kemudian tambah lidocain 2 ampul ,jadi totalnya 5 cc,
oplos lagi dengan Ns 15 cc. Jadikan oplosan tsb 2 dalam spuit 10 cc).
10. Operator melakukan insisi area operasi. Berikan mess I (hanvad mess no.3, paragon mess
no. 10), insisi diperdalam dengan mess II (handvad mess no.3, paragon mess no.11) dan
pinset chirugis.
11. Berikan mosquito dan kassa kering pada asisten untuk rawat perdarahan. Berikan couter
bipolar pada operator untuk rawat perdarahan.
13. Operator melakukan pengeboran, berikan bor listrik pada operator. Pada saat dilakukan
pengeboran lakukan spolling (NS 0.9%) pada daerah pengeboran.
14. Berikan desektor dan mosquito untuk mengambil serpihan tulang (lamella). Ambil
serpihan tulang dengan kassa kering.berikan operator bonewax dan dirapikan dengan
disektor Tampak duramater, berikan couter bipolar untuk rawat perdarahan, tutup dengan
kassa basah.
15. Pindah abdomen → insisi abdomen dengan mess I diperdalam sampai lemak hingga
tampak fasia dengan mess II.
16. Berikan spreider abdomen untuk memperluas lapang pandang operasi ke arah cranial.
17. Spanner dimasukkan antara lemak - fasia dari abdomen ke arah cranial. Catheter
peritoneal dimasukkan melalui ujung spaner, pangkal spaner ditarik perlahan melalui
lemak - fasia di abdomen. Catheter peritoneal ditutup kassa basah, taruh di atas bengkok.
18. Pindah ke cranial → berikan mess III (spit mess) → handvat mess no.7, paragon mess
no.11 untuk membuka duramater.
19. Siapkan catheter ventrikel diperkuat dengan mandrin, masukkan ke dalam lubang
duramater kemudian klem ventrikel catheter dengan ruber klem.
20. Operator mengukur panjang ventrikel catheter, berikan penggaris steril dan gunting
mayo.
21. Pasang konektor dan flashing device pada ujung catheter ventrikel. Cek liquor yang
keluar. Fiksasi konektor dengan zeide 3-0 atau premiline 4-0.
22. Operator melakukan penutupan, jahit periosteom → berikan vicryl 3-0 jarum atraumatik
round + pinset anatomis. Jahit kulit dengan premiline 4-0 jarum atraumatik cutting +
pinset chirugis.
23. Pindah ke mini laparatomi, berikan double mosquito untuk jepit fasia + gunting
metzemboum. Gunting fasia sampai tampak peritoneum. Setelah tampak peritoneum,
jepit peritoneum dengan mosquito 2 buah, jahit tobacosack dengan benang vicryl 3.0.
24. Bersihkan catheter peritoneal dengan kassa basah, berikan double pinset anatomis untuk
membantu memasukkan catheter peritoneal ke dalam rongga peritoneum.
26. Jahit peritoneal sampai lemak dengan vicryl 3-0 jarum atraumatik round + pinset
anatomis
27. Jahit kulit dengan premiline 4-0 jarum atraumatik cutting + pinset chirugis.
28. Bersihkan area operassi dengan kassa basah kemudian keringkan dengan kassa kering.
Tutup luka insisi dengan sofratule + kassa kering kemudian hipafix.
29. Operasi selesai, alat – alat dirapikan, pasien dibersihkan, inventaris kassa dan benang
(catat dilembar depo farmasi)
(NB : Cara membuat larutan adrenaln 1/200.000 → adrenalin 1 ampul (1cc) diencerkan menjadi 10cc
dengan menggunakan spuit 10cc (tambah aquadest 9cc) → kocok – kocok agar larutan tercampur,
ambil spuit 1cc kemudian pindahkan 1cc adrenalin yang ada di dalam spuit 10cc ke spuit 1cc, buang
adrenalin dalam spuit 10cc pada bengkok dan sisakan 1cc. Tambahkan sisa adrenalin 1cc tadi dengan
lidocain 2 ampul (4cc) kemudian encerkan menjadi 20cc (tambah aquadest 15cc) → bagi 2 larutan
adrenalin tersebut pada spuit 10cc (2 buah) dan ganti jarum spuit 10cc dengan jarum spuit 1cc).
Mengetahui
Pembimbing OK 9 (SYARAF)
(…………………………………)