Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF PADA TN.

M
DENGAN NEFREKTOMY ATAS INDIKSI
UROSEPSIS+BATU URETER DEXTRA+HYDRONEFROSIS
DEKSTRA
DI OK 3 (BEDAH UROLOGI)

Oleh :
IWAN ISWAHYUDI

INSTALASI BEDAH SENTRAL


RSSA MALANG
Tahun 2015
`RESUME TEHNIK INSTRUMENTASI NEFREKTOMI
PADA KLIEN TN.M
Di OK 3 (BEDAH UROLOGI) RS dr. Saiful Anwar Malang
Pada Px dengan diagnosa urosepsis + susp. Batu ureter dextra +
hidronefrosis dextra

1. PENGERTIAN
Nefrektomi adalah prosedur pembedahan pengangkatan ginjal
bersama dengan lemak sekitar, fasia, dua pertiga ureter, kelenjar adrenal dan
kelenjar getah bening di sisi yang sama.
(http://kamuskesehatan.com/arti/nefrektomi-radikal)
Jenis nefrektomi :
 Nefrektomi sederhana adalah prosedur pembedahan yang
mengangkat sebuah ginjal bersama dengan bagian kecil dari tabung
yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih (ureter). Nefrektomi
sederhana dilakukan untuk kelainan ginjal bawaan atau dapatan parah
yang merusak ginjal dan mengganggu fungsinya.

 Nefrektomi radikal adalah prosedur pembedahan yang mengangkat


seluruh bagian dari satu ginjal bersama dengan lemak sekitar, fasia,
dua pertiga ureter, kelenjar adrenal dan kelenjar getah bening di sisi
yang sama.

Indikasi medis dilakukannya nefrektomi radikal biasanya adalah


karsinoma sel ginjal (hipernefroma) atau penyakit ginjal polikistik yang
telah benar-benar merusak jaringan ginjal.

 Nefrektomi parsial, atau hemi-nefrektomi, adalah operasi untuk


mengangkat hanya sebagian dari ginjal yang rusak atau mengandung
tumor.
Batu ureter atau urethrolithiasis adalah kalkulus atau batu yang ada dalam
ureter. Pada umumnya batu berasal dari ginjal yang turun ke ureter (Sue
Hinchlift, 1999: Hal 451).
Batu ureter mungkin dapat lewat sampai kandung kemih dan kemudian keluar
bersama- sama kencing, atau bisa juga berupa nodus menjadi batu kandung
kemih yang besar. Batu juga bisa tetap tinggal di ureter sehingga menyumbat
dan menyebabkan obstruksi kronik dengan hidroureter yang mungkin
asimptomatik. Tidak jarang terjadi hematuria yang didahului dengan serangan
kolik (R. Sjamsuhidajat, 1998: Hal 1027).
Hidronefrosis (HN) adalah dilatasi piala dan perifer ginjal pada satu
atau kedua ginjal akibat adanya obstruksi pada aliran normal urine, yang
menyebabkan urine mengalir balik, sehingga tekanan ginjal meningkat
(Smeltzer dan Bare, 2002).
Hidronefrosis (HN) adalah obstruksi aliran kemih proksimal terhadap
kandung kemih, dapat mengakibatkan penimbunan cairan bertekanan dalam
pelviks ginjal dan ureter yang dapat mengakibatkan absorbsi hebat pada
ginjal (Sylvia, 1995). Bila obstruksi ini terjadi di ureter atau kandung kemih,
tekanan balik akan mempengaruhi kedua ginjal. Tetapi bila obstruksi terjadi di
salah satu ureter akibat adanya batu atau kekakuan, maka hanya satu ginjal
yang rusak.
Instek nefrectomy adalah suatu tata cara menyiapkan alat instrument
untuk operasi pengangkatan ginjal.

2. INDIKASI

 Ruptur ginjal dimana didapatkan fragmentasi ginjal atau ruptur pedikel


dengan hemodinamik yang tidak stabil.

 Ginjal rusak karena infeksi, batu, obstrusi aliran urine dan kista

 Pasien dengan hipertensi berat disebabkan oleh stenosis oleh arteri renalis

 karsinoma sel ginjal (hipernefroma)

 penyakit ginjal polikistik yang telah benar-benar merusak jaringan ginjal

 Transplantasi ginjal atau transplantasi ginjal yang gagal

3. PERSIAPAN
3.1 PASIEN
 Identitas pasien
 Kondisi lokasi / area operasi
 Kondisi fisik dan psikis
 Persetujuan tindakan operasi
 Posisikan pasien sesuai kebutuhan operasi posisi lumbotomy
 Memasang arde/plat diatermi ditempat yang aman
 Mencuci area yang akan dioperasi dengan hibiscrup (clorhexidin 4%)
kemudian disinfeksi dengan povidon iodine
 Alat-alat dan obat-obatan
 Puasa
3.2 LINGKUNGAN
 Mengatur dan mengecek fungsi mesin cauter, mesin section, meja
operasi, lampu operasi, meja instrument, meja mayo dan standart
Waskom
 Memasang doek dan anderpad on pada meja operasi, sarung meja mayo,
mempersiapkan linen steril dan instrument yang akan digunakan
 Menempatkan tempat sampah pada tempat yang sesuai sehingga mudah
di gunakan

3.3 ALAT
3.3.1 INSTRUMEN OPRASI

A. Di Meja Mayo
 Doek klem (towel klem) :5
 Disinfeksi klem (washing & dressing forcep :1
 Pinset cirurgis (dissecting forcep) panjang/pendek : 1/1
 Pinset anatomis (tissue forcep) panjang :2
 Pinset anatomis manis (tissue forcep) panjang :1
 Gunting kasar (surgical scissor) :1
 Gunting metzenbaum (metzenboum scissor) :1
 Handvast (sclap blade and handle) no.4 :1
 Baby mosquito (baby mosquito pean klem) :2
 Arteri klem/pean (delicate haemostatic forcep) :4
 Pean manis (chorn klem) :1
 Kocker (kocher klem) :2
 Nald foeder (needle holder) besar :2
 Gunting benang (yarn scissor) :1

 Klem 90o (rightangle) :2

 Langenback (US army retractor) :2

 Hack kulit tajam (wound hook sharp) :2

 Klem tanggung :2

 Klem panjang :2

 Ring klem :3

 Kanul suction :1

Instrument tambahan

• Timan kecil / sedang / besar :2/1/1

• Retraktor/ sprider :1

• Pedical klem :2

B. Di Meja Instrument
 Bengkok besar / kecil :1/1
 Kassa kecil : 9 bendel/ 90 lembar
 Big kass : 5 bendel/ 50 lembar
 Depper : 10
 Cucing disinfektan sedang / kecil : 1 / 1
 Doek besar :4
 Doek sedang :4
 Doek kecil :6
 Sarung meja mayo :1
 Under pad steril :1
 Skort operasi :5
 Handoek steril :5
 Handscoen steril : 10

C. Di Baskom
 Senar Couter :1
 Kotak jarum steril :1
 Pegangan lampu steril :1
 Bengkok :2
 Cucing :1
 Com sedang :1
 Selang secion :1
 Cabel couter :1
3.3.2 BAHAN HABIS PAKAI

 Handscoon steril no. 6,5/ 7/ 7,5 :sesuai kebutuhan


 Mess no. 22 :1
 NS 0,9% : 2 flash
 Bethadine 10% : 80cc ( secukupnya )
 Kassa : 40 lembar (secukupnya)
 Deppers : 10
 Big kass : 5 buah
 Spuit 3cc/10cc/ 20cc/ : 1/1/1
 Catheter no.16/ urobag : 1/ 1
 silkam no.1 :1
 zyde 2-0 jarum round :1
 Vicryl no.1/ 2-0 : 2/ 1
 Catgut plain 2-0 :1
 Sufratule :1
 Redon drain no.14 :1
 Underpads on/ steril : 1/3
 Hypafik : secukupnya
 Stapler : 1 buah / isi 15 biji
 Nelaton catheter no. 8 :1
 Spongostan :4
4. INSTRUMENTASI TEKNIK

Sign in

Setelah pasien diberikan epidural dan general anasthesi

Pasang catheter no 16 + urobag oleh asisten

Pasien diposisikan pada posisi lumbotomy, pasang arde

Berikan hibiscrub ( clorhexydin 4%) dan kassa pada asisten untuk
membersihkan area operasi

Perawat instrument melakukan surgical scrub, gowning, dan gloving
kemudian memakaikan schort dan handscoon sesuai ukuran kepada tim
operasi

Antisepsis area operasi dengan memberikan desinfeksi klem dan cucing yang
berisi deppers dan bethadine 10% kepada operator atau assisten

Drapping area operasi dengan
 Pasang anderpad di bawah area operasi
 doek besar tebal 1 pada area bawah
 doek besar 1 lagi untuk bagian atas
 2 buah doek sedang pada samping kanan dan kiri
 fiksasi masing-masing dengan doek klem
 doek kecil 1 buah untuk melapisi doek besar pada bagian
bawah area operasi

Perawat instrument mendekatkan meja mayo dan meja instrument pada area
operasi

Ikat couter dan selang suction dengan kasa. Fiksasi dengan duk klem pada
duk bagian bawah lalu cek fungsi alat.

Time out

Berikan pinset cirurgis dan bethadine 10% kepada operator untuk menandai
sayatan (marker)

Berikan hanvat mess no.22 kepada operator untuk incisi kulit

Berikan kassa dan klem mosquito kepada assisten untuk rawat perdarahan

Berikan haak tajam 2 buah kepada assisten untuk membuka incisi dan
operator memperdalam incisi dengan couter (cutting) sampai dengan
muskulus

Berikan steel deppers dan langen back 2 buah pada oprator & asisten untuk
memisahkan otot dengan peritoneum

Berikan timan 2 buah kepada assisten untuk meluaskan lapang pandang

Berikan gunting mayo dan pinset anatomis panjang kepada operator untuk
membuka fasia gerota.

Berikan klem 90o dan pinset anatomis pada oprator untuk mencari ureter lalu
tegel dengan nelaton catheter no.8 dan jepit dengan kocher

berikan retractor/ sprider untuk memperluas lapang pandang & bebaskan
ginjal dengan gunting metzenbaum dan pinset anatomis panjang, kemudian
berikan ring klem kepada asisten

Siapkan utuk pengangkatan ginjal dengan membebaskan ginjal dari jaringan
yang melekat dengan klem 90o

Setelah ginjal dan arteri renalis bebas dari jaringan sekitar, berikan 2 pedikel
klem pada oprator untuk menjepit arteri, kemudian berikan gunting
metzenboum untuk memotong arteri, dan berikan silk no.1 untuk jahit arteri

Karena ginjal lengket ke jaringan yang lain berikan klem 90o untuk
membebaskan ginjal

Berikan gunting metzenboum pada oprator untuk memotong ginjal

Berikan 2 klem besar pada oprator untuk menjetpit pembuluh darah vena
kemudian potong dengan gunting metzenboum, jahit dengan silk no.1

Berikan 2 klem besar pada oprator untuk menjepit ureter, potong dengan
gunting metzenboum dan ikat dengan silk no.2-0

Cuci dengan NS 0,9% , evaluasi perdarahan & jaringan sekitar ginjal

Karena terjadi rembesan di sekitar hepar berikan surgisel + spongostan pada
oprator untuk menghentikan perdarahan kemudian ada robekan pada
diafragma berikan nald foeder dan vicril 2-0 untuk menjahitnya

Berikan drain pada oprator dan fiksasi dengan silk 2-0

Lakukan sing out

Hitung kembali jumlah kassa, jarum dan alat.

Posisi dikembalikan datar

Berikan nald foeder, benang vicryl 1 & pinset anatomis pada oprator, gunting
benang & pinset anatomis pada asisten, untuk menjahit sampai subkutikuler

Setelah jahitan slesai lanjutkan menjahit Fat dengan memberikan plain no.2-0

Setelah jaringan fat terjahit kemudian berikan klip untuk Kulit

Bersihkan luka dengan kasa basah dan kasa kering

Tutup luka dengan sufratul, kassa dan hypafik

Inventaris kasa & alat

Rapikan pasien

Cuci alat dan hitung kelengkapannya kemudian di set ulang, tulis pemakaiaan
bahan habis pakai pada lembar depo,

Rapikan area kamar operasi.

Oprasi selesai
5. DAFTAR PUSTAKA
 http://kamuskesehatan.com/arti/nefrektomi-radikal/
 http://bedahunmuh.wordpress.com/2010/05/19/nefrektomi/

Pembimbing ok3

Bedah Urologi

(………………………)

Anda mungkin juga menyukai