Anda di halaman 1dari 9

RESUME

INSTRUMENTASI TEKNIK
TOTAL THYROIDECTOMY PADA Ny “S’’
DENGAN STRUMA MULTI NODULAR NON TOKSIK (SMNNT)
DI OK 11 (ONKOLOGI)

Oleh:
MUHAMMAD ANDYCHA PERDANA PUTRA, Amd. Kep
(PELATIHAN INSTRUMENTATOR 2014)

INSTALASI BEDAH SENTRAL


RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
2014
RESUME
INSTRUMENTASI TEKNIK
TOTAL THYROIDECTOMY PADA Ny ‘’S’’
DENGAN STRUMA MULTI NODULAR NON TOKSIK (SMNNT)
DI OK 11 (ONKOLOGI)

1. Pengertian
SMNNT adalah pembesaran kelenjar tiroid yang berbatas jelas
tanpa gejala – gejala hipertiroid yang berjumlah dari satu
(http://ababar.blogspot.com/2008/12/struma.html?m=1)
Tiroidektomi Total adalah suatu tindakan pembedahan
pengangkatan seluruh jaringan tirod pada kedua lobus
(http://bedahunmuh.wordpress.com/2010/05/18/tiroidektomi-total)

2. Etiologi
Adanya gangguan fungsional dalam pembentukan hormone tyroid
merupakan factor penyebab pembesaran kelenjar tyroid, antara lain :
defisiensi yodium, kelainan metabolic congenital yang menghambat
sintesa hormone tyroid, hiperplasi dan involusi kelenjar tyroid.

3. Indikasi
3.1 Ca tiroid yang masih operable.
3.2 Struma endemic, kedua lobus kanan dan kiri patologis semua.

4. Kontra indikasi
4.1 Ca tiroid stadium lanjut (inoperable).
4.2 Ca tiroid anaplastik.
5. Persiapan
5.1 Persiapan pasien
1. Pasien dipersiapkan dalam kondisi bersih dan mengenakan pakaian
khusus masuk kamar operasi.
2. Persetujuan tindakan operasi dan kelengkapan identitas.
3. Pasien mampu diposisikan pada posisi supine di meja operasi yang
akan dilakukan tindakan pembiusan dengan GA.
4. Pastikan area operasi bersih.
5. Pasien menanggalkan semua perhiasan dan protesa yang digunakan
pasien (bila ada).
5.2 Persiapan lingkungan
1. Mengatur dan mengecek suhu ruangan, fungsi mesin suction,
mesin couter, lampu operasi, viewer, meja mayo, meja instrumen
dan troli waskom.
2. Menyiapkan tempat sampah, set waskom, set instrumen steril
onkologi dan set linen umum.
5.3 Persiapan alat
5.3.1 Instrument operasi
a. Instrument Meja Mayo
 Desinfeksi klem : 1
 Towel klems (duk klem) : 5
 Surgical scissor curve (gunting kasar bengkok) : 1
 Metzenbaum scissor (gunting mebzemboum) : 1
 Tissue forceps (pinset cirurgis bebek) : 2
 Dissecting forceps (pinset anatomis) : 2
 Scalp blade & handle (handvat mess) no. 3 : 1
 Delicate hemostatic forcep (musquito klem) : 3
 Hemostatic forceps pean : 9
 Kokher : 4
 Needle holder : 2
 Hemostatic forceps manis : 1
 Eliss klem : 2
 Langen beck : 2
 Canule suction plastik : 1
b. Instrument penunjang
 Instrumen penunjang steril di meja instrumen
i. Bengkok : 1
ii. Cucing : 2
iii. Mangkok / kom : 1
iv. Handpiece couter : 1
v. Selang suction : 1
 Instrumen penunjang on steril
i. Mesin couter : 1
ii. Mesin suction : 1
iii. Monitor : 1
iv. Lampu operasi : 1
v. Meja operasi : 1
vi. Meja instrumen : 1
vii. Meja mayo : 1
viii. Troli waskom : 1
ix. Viewer rontgen : 1
x. Tempat sampah : 1
5.3.2 Persiapan linen
 Duk besar : 6
 Duk kecil : 4
 Gaun operasi : 6
 Sarung meja mayo : 1
 Handuk : 6
5.3.3 Persiapan bahan habis pakai
 Handscoon 6,5/7/7,5 : 5 / sesuai
kebutuhan.
 Mess no. 15 : 1
 Aquadest 1000cc : 1
 Savlon 4 : 100 cc
 Spuit 10 cc : 1
 Hepavix : secukupnya
 Kassa steril : 30 lembar
 Deppers : 3
 Sufratul : 1
 DK no. 14 : 1
 Urobag : 1
 Jelly : secukupnya
 Mersilk 2-0 © : 1
 Mersik 2-0 ® /3-0 ® : 1/2
 Ziede 3-0 : 1
 Optime 4-0 : 1
 Advantime 4-0 : 1
 Under pad on & sreil : 1/2
 Conection suction : 1
 Redon drain no. 12 : 1
 Methilen blue : secukupnya
 Spongostan : 1
6. Instrumentasi Tehnik
1) Pasien datang, cek kelengkapan data pasien.
2) Membantu memindahkan pasien ke meja operasi.

Sign in (konfirmasi identitas, informed consent pasien, sign mark area


operasi, kesiapan mesin anastesi dan pulse oksimetri)

3) Setelah tim anasthesi melakukan induksi (GA), pasien diposisikan


terlentang kemudian pasang ground couter di kaki kiri pasien dan U-
pad juga ganjal di bawah punggung pasien dan kepala diberi bantal
cincin.
4) Kemudian perawat sirkuler memasang folley chateter no. 14 + urobag,
lalu mencuci daerah operasi dengan cairan antiseptik.
5) Perawat instrumen melakukan surgical scrub, gowning dan gloving
selanjutnya melakukan persiapan alat di meja instrumen dan meja
mayo.
6) Perawat instrument membantu gowning dan gloving pada operator
dan asisten.
7) Berikan desinfeksi klem dan 4 deppers dengan savlon 4 dalam cucing
ke operator untuk melakukan desinfeksi lapangan operasi.
8) Melakukan drapping :
a. Duk besar (1) untuk bagian bawah area operasi
b. Duk besar (1) untuk bagian atas area operasi.
c. Duk kecil (2) untuk kanan dan kiri, fiksasi dengan 4 duk klem.
d. Duk besar tipis (1) untuk melapisi bagian bawah.
9) Pasang kabel couter dan selang suction, fiksasi dengan towel klem,
lalu dekatkan meja mayo dan meja instrumen.
10) Berikan kasa kering pada operator untuk membersihkan lapangan
operasi dari larutan desinfektan.
Time out (konfirmasi nama tim operasi, pemberian antibiotik profilaksis,
tindakan darurat di luar standart operasi, estimasi lama operasi, antisipasi
kehilangan darah, perhatian khusus selama pembiusan, sterilitas alat
instrumen bedah)
11) Berikan jahitan mersilk 2-0 cutting & pincet cirurgis ke operator untuk
fiksasi duk (dagu, bawah leher, kanan & kiri leher dilapisi kasa).
12) Berikan pincet cirurgis dan methilen blue ke operator untuk marking
area insisi.
13) Berikan mess no. 15 ke operator untuk melakukan insisi dan juga
berikan mosquito, kasa dan pincet cirurgis ke asisten. Rawat
perdarahan dengan couter.
14) Berikan couter & pincet cirurgis ke operator untuk memperdalam
insisi sampai fat, mosquito & pincet cirurgis ke asisten.
15) Berikan kokher untuk mengangkat kulit, dan operator melanjutkan
insisi sampai otot terbebas dari fat.
16) Berikan jahitan mersilk 2-0 cutting untuk memfiksasi flap kulit ke atas
& bawah.
17) Berikan pincet anatomis & gunting metzembaum untuk membuka
otot, dilanjutkan menggunakan pincet anatomis, gunting
metzembaum, pean manis dan couter untuk membebaskan otot kearah
lateral. Beri langenback untuk membuka lapang area operasi.
18) Struma terlihat, operator akan membebaskan lobus kanan dari jaringan
sekitar dengan memotong menggunakan couter.
19) Didapatkan pembuluh darah besar, berikan 2 klem & gunting,
kemudian ligasi dengan mersilk 2-0 ®.
20) Berikan klem sedang (9 buah) lalu gunting metzembaum untuk
memfiksasi jaringan yg ditinggal, sampai jaringan lobus kanan
terlepas.
21) Berikan nald holder + mersilk 3-0 ® untuk menjahit jaringan yang
tertinggal dan pembuluh darah.
22) Hal yang sama dilakukan untuk mengangkat struma di lobus kiri.
23) Setelah semua jaringan terangkat, berikan pincet anatomis + kasa +
couter untuk merawat perdarahan.
24) Berikan jaringan tumor ke perawat sirkuler untuk ditempatkan dengan
formalin 40%.
25) Perdarahan teratasi, cuci dengan aquadest dan cairan tersebut, berikan
kasa untuk membersihkan area operasi.

Sign Out (hitung jumlah kasa, dan jumlah alat, kesesuaian jenis tindakan)

26) Setelah bersih, berikan spongostan untuk ditempatkan pada kanan dan
kiri lobus.
27) Berikan redon drain no. 12, vakumkan botol drain. Berikan jahitan
mersilk 2-0 © untuk fiksasi drain.
28) Berikan nald holder + optime 4-0 + pincet anatomis + untuk menjahit
muskulus sampai dengan fat dan sub kutis.
29) Berikan jahitan advantime 4-0 + nald holder + pincet cirurgis untuk
menjahit kulit.
30) Setelah luka tertutup, sambungkan botol drain ke selang drain, buka
klem botolnya, monitoring perdarahannya.
31) Setelah area operasi selesai dijahit, berikan kasa basah dan kering
untuk membersihkan area operasi.
32) Tutup luka dengan sufratul, lalu kasa dan hepavix sesuai ukuran.
33) Operasi selesai, ambil kabel couter dan slang suction dengan melepas
doek klem lalu bersihkan pasien.
34) Bereskan semua instrument lalu didekontaminasi (rendam pricept
2,5% selama 10 menit, bersihkan dengan zidesim dan bilas dengan air
mengalir), diinventaris, bungkus / packing dan siap disteril.
35) Catat pemakaian bahan habis pakai pada lembar depo dan rapikan
ruang operasi.

Pembimbing OK 11
( ONKOLOGI )
(Slamet I, Amd. Kep.)
DAFTAR PUSTAKA

Dorland (1998), Kamus Saku Kedokteran, EGC, Jakarta.


Sjamsuhidajat, R (2010), Buku Ajar Ilmu Bedah, EGC, Jakarta.
Evelyn Pearce (2006), Anatomy & Physuology, Gramedia, Jakarta.
(http://ababar.blogspot.com/2008/12/struma.html?m=1)
(http://bedahunmuh.wordpress.com/2010/05/18/tiroidektomi-total)

Anda mungkin juga menyukai