Anda di halaman 1dari 8

RESUME

INSTRUMENTASI TEKNIK
EKSISI HEMANGIOMA PADA Sdr. ‘’A’’
DENGAN HEMANGIOMA FRONTAL (S)
DI OK 7 (BEDAH PLASTIK)

Oleh:
MUHAMMAD ANDYCHA PERDANA PUTRA, Amd. Kep
(PELATIHAN INSTRUMENTATOR 2014)

INSTALASI BEDAH SENTRAL


RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
2014
RESUME
INSTRUMENTASI TEKNIK
EKSISI HEMANGIOMA PADA Sdr. ‘’A’’
DENGAN HEMANGIOMA FRONTAL (S)
DI OK 7 (BEDAH PLASTIK)

1. Pengertian
Hemangioma adalah tumor pembuluh darah jinak maupun ganas
yang menyerupai bentuk klasik tetapi dapat timbul pada setiap usia
(Dorland, 1998).
Hemangioma adalah suatu tumor jaringan lunak yang sering terjadi
pada bayi baru lahir dan pada anak berusia kurang dari 1
tahun(id.m.wikipedia.org/wiki/hemangioma)

2. Etiologi
Penyebab hemangioma sampai saat ini masih belum jelas,
angiogenesis sepertinya memiliki peranan dalam kelebihan pembuluh
darah.

3. Indikasi
3.1 Terdapat tanda – tanda pertumbuhan yang terlalu cepat, misalnya
dalam beberapa minggu lesi menjadi 3 – 4 kali lebih besar.
3.2 Hemangioma raksasa dengan trombositopenia.
3.3 Tidak terjadi pengecilan sesudah 6 – 7 tahun.
3.4 Pertumbuhan tumor yang mengancam nyawa, mengalami ulserasi.
4. Kontra indikasi
4.1 Perlu dipertimbangkan apabila letak kelainan pada organ vital.
5. Persiapan
5.1 Persiapan pasien
1. Pasien dipersiapkan dalam kondisi bersih dan mengenakan pakaian
khusus masuk kamar operasi.
2. Persetujuan tindakan operasi dan kelengkapan identitas.
3. Pasien mampu diposisikan pada posisi supine di meja operasi yang akan
dilakukan tindakan pembiusan dengan GA.
4. Pastikan area operasi bersih.
5.2 Persiapan lingkungan
1. Mengatur dan mengecek fungsi mesin suction, mesin couter, lampu
operasi, meja mayo dan meja instrumen.
2. Menyiapkan tempat sampah.
5.3 Mempersiapkan set waskom, set instrumen steril dan set linen umum.
5.4 Persiapan alat
5.4.1 Instrument operasi
a. Instrument Dasar
 Desinfeksi klem : 1
 Towel klems (duk klem) : 6
 Dissecting forceps (pinset anatomis) : 2
 Tissue forceps kecil (pinset cirurgis) : 2
 Scalp blade & handle (handvat mess) no. 3 : 1
 Delicate hemostatic forcep (musquito klem) : 3
 Metzenbaum scissor (gunting mebzemboum) : 1
 Surgical scissor lurus (gunting kasar lurus) : 1
 Needle holder : 1
 Bengkok : 1
 Cucing : 2
 Hak kombinasi (sean miller) : 2
b. Instrument penunjang
 Instrumen penunjang steril
i. Handpiece couter : 1
ii. Selang suction : 1
iii. Handle lampu : 1
 Instrumen penunjang on steril
i. Mesin couter : 1
ii. Mesin suction : 1
iii. Lampu operasi : 1
iv. Meja operasi : 1
v. Meja instrumen : 1
vi. Meja mayo : 1
vii. Troli waskom : 1
viii. Tempat sampah : 1
5.4.2 Persiapan linen
 Duk besar : 4
 Duk kecil : 4
 Gaun operasi : 5
 Sarung meja mayo : 1
 Perlak : 2
5.4.3 Persiapan bahan habis pakai
 Handscoon 6,5/7/7,5 : 5 / sesuai
kebutuhan.
 Mess no.15 : 1
 NaCl 0,9 % : 1000 cc
 Providon iodin : 50 cc
 Pehacain : 2 ampul
 Spuit 10 cc : 1
 Spuit 3 cc : 1
 Hepavix : secukupnya
 Kassa steril : 20 lembar
 Deppers : 4
 Sufratul : 1
 Savlon IV : 50 cc
 Silkam 3-0 : 1
 Safil 4 – 0 : 1
 Prolene 5-0 : 1
 Under pad : 1
6. Instrumentasi Tehnik
Sign in
1) Pasien datang, cek kelengkapan data pasien.
2) Membantu memindahkan pasien ke meja operasi.
3) Setelah tim anasthesi melakukan induksi (GA), pasien diposisikan
terlentang kemudian pasang ground couter di kaki pasien dan U-pad di
bawah kepala pasien.
4) Perawat instrumen melakukan surgical scrub, gowning dan gloving
selanjutnya melakukan persiapan alat di meja instrumen dan meja
mayo.
5) Perawat instrument membantu gowning dan gloving pada operator
dan asisten.
6) Perawat sirkuler membersihkan area operasi dengan sabun antiseptik.
7) Berikan desinfeksi klem dan 2 deppers dengan iodine povidone dalam
cucing dan savlon IV dalam bengkok ke operator untuk melakukan
desinfeksi lapangan operasi.
8) Melakukan drapping :
a. Duk kecil (doeble) untuk bagian bawah kepala.
b. Duk kecil (1) untuk bagian atas kepala.
c. Duk besar (2) untuk badan ke bawah lalu fiksasi dengan towel
klem.
9) Pasang kabel couter dan selang suction, fiksasi dengan towel klem,
lalu dekatkan meja mayo.
10) Berikan kasa basah dan kasa kering pada operator untuk
membersihkan lapangan operasi dari iodine povidone.
Time out oleh perawat sirkuler

11) Berikan injeksi pehacain dalam spuit 3 cc (yang telah dicampur NS


0,9 % dengan perbandingan 1 : 1) ke operator untuk suntik di daerah
sekitar insisi.
12) Setelah 5 menit, berikan handle & mess no. 15 melalui bengkok
kepada operator untuk incisi tumor frontal (s), lalu berikan pinset
cirurgis pada operator dan asisten.
13) Berikan klem mosquito, kasa dan couter pada asisten untuk rawat
perdarahan, lalu berikan hak kombinasi untuk membuka medan
operasi.
14) Operator memperdalam insisi lapis demi lapis dengan mess 15,
kemudian berikan gunting metzembaum / klem manis untuk
membebaskan jaringan di sekitar hemangioma.
15) Setelah jaringan hemangioma terlepas, berikan jahitan silk 3 – 0 ke
operator akan melakukan ligasi pada sisa jaringan yang diambil,
kemudian berikan gunting benang dan klem ke asisten untuk
membantu operator.
16) Proses ligasi selesai, operator mengecek perdarahan dan setelah semua
perdarahan teratasi berikan jahitan safil 4 – 0 + nald holder + pincet
cirurgis untuk menutup sub kutis, dan juga berikan klem dan gunting
benang ke asisten.
17) Untuk menutup kulit, berikan jahitan premiline 5 – 0 + nald holder +
pincet cirurgis, asisten berikan klem + gunting benang.
18) Bersihkan luka operasi dengan kasa basah dan kering.
19) Tutup luka insisi dengan sufratul, kasa kering, lalu pasang hepavix.
20) Operasi selesai, ambil kabel couter dan slang suction dengan melepas
doek klem lalu bersihkan pasien.
Sign out

21) Hitung jumlah alat dan kasa (lengkap), bereskan semua instrument
lalu didekontaminasi, diinventaris, bungkus / packing dan siap disteril.
22) Catat pemakaian bahan habis pakai pada lembar depo dan rapikan
ruang operasi.

Pembimbing OK 7
( Bedah Plastik)

(Sri Suprapti)
DAFTAR PUSTAKA

Dorland (1998), Kamus Saku Kedokteran, EGC, Jakarta.


(id.m.wikipedia.org/wiki/hemangioma).

Anda mungkin juga menyukai