Anda di halaman 1dari 6

RESUME

ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF PADA Tn I DENGAN TINDAKAN


EKSISI ATAS INDIKASI
LIPOMA ABDOMEN SINISTRA DI OK 1 RSSA

Oleh:
RIZKY GLEDYA AMELIA PUTRI.
(Pelatihan Instrumentator 2015)

INSTALASI BEDAH SENTRAL


RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
2015
ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF PADA Tn I DENGAN TINDAKAN
EKSISI ATAS INDIKASI
LIPOMA ABDOMEN SINISTRA DI OK 1 RSSA

1. Pengertian
Lipoma adalah tumor jinak jaringan lemak yang berada di bawah kulit yang tumbuh lambat,
berbentuk lobul masa lunak yang dilapisi oleh pseudokapsul tipis berupa jaringan fibrosa.
(http://www.eramuslim.com/konsultasi/sehat/herba-untuk-mengobati-mencegah-lipoma.htm)
Intrumentasi teknik lipoma adalah suatu tata cara menyiapkan alat untuk operasi lipoma serta
proses instrumentasinya.
2. Etiologi
Penyebab lipoma belum diketahui dengan pasti, akan tetapi ada kecenderungan lipoma dapat
diturunkan. Beberapa jenis lipoma dapat terjadi akibat trauma tumpul. Orang yang gemuk tidak
meningkatkan kemungkinan terjadinya lipoma (Muttaqin, 2009).
3. Gejala klinis
Lipoma bersifat lunak pada perabaan, dapat digerakkan, dan tidak nyeri. pertumbuhannya
sangat lambat dan jarang sekali menjadi ganas.

4. Tujuan
1. Mengatur alat secara sistematis di meja instrument
2. Memperlancar handling instrument
3. Mempertahankan kesterilan alat instrument

5.Pengkajian
1. Identitas pasien
2. Kondisi lokasi operasi
3. Kondisi fisik dan psikis
4. Kelengkapan instrument

6.Persiapan pasien
1. Persetujuan operasi (informed consent)
2. Alat-alat dan obat
3. Mengatur posisi terlentang
4. Memasang plat diatermi di bawah lutut pasien
7.Persiapan Instrumen
a. Persiapan alat di meja mayo
1. Desinfeksi klem (washing and dressing forcep) :1
2. Hanvant mess no. 3 (scalpel blad and handle) :1
3. Gunting metzenbaum (metzenbaum scissor) :1
4. Gunting kasar :1
5. Gunting benang lurus (surgical scissor straight) :1
6. Pinset chirurgis (dissecting forcep) :2
7. Doek klem (towels klem) :5
8. Mosquito klem pean (delicate haemostatic forcep) :2
9. Kocher lurus (haemostatic forcep kocher straight) :1
10. Nald voeder :1
11. Double langen beck :2
12. Haak kombinasi :2
13. Allise klem :1
14. Bengkok :2
15. Cucing :1
16. Couter dan kabel diatermi :1

b. Set tambahan
1. Gown steril :4
2. Doek besar :2
3. Doek sedang :2
4. Doek kecil :4
5. Sarung meja mayo :1
6. Bengkok :1
7. Kom :2

c. Bahan habis pakai:


1. Handscoen steril : secukupnya
2. Mess no. 15 :1
3. Povidin iodine : secukupnya
4. Kassa steril : secukupnya
5. Deepers steril : secukupnya
6. NaCl 0,9% : secukupnya
7. Sufratulle : secukupnya
8. Benang
- Safil 3-0 :1
- Premiline 4-0 :1

8.Teknik Instumentasi
1. Sign in
2. Membantu mengatur posisi pasien (supine) sebelum dilakukan pembiusan
3. Memasang plat diatermi.
4. Perawat instrument melakukan scrubing(cuci tangan) gowning (memakai baju operasi)
dan gloving (memakai handscoen).
5. Perawat instrument membantu memakaikan baju operasi dan handscoen steril pada
tim operasi.
6. Antisepsis area yang akan di operasi. Perawat instrument memberikan washing and
dressing forcep, deepers dalam cucing yang berisi povidone iodine pada operator.
7. Melakukan drapping area operasi di perut bagian kiri. Perawat instrument memberikan
doek besar bawah 1, besar atas 1,doek kecil kanan/kiri 1 pada operator dan memasang
doek klem.
8. Perawat instrument memasang kabel couter, kemudian difiksasi menggunakan doek
klem.
9. Perawat instrument mendekatkan meja mayo ke dekat pasien.
10. Perawat instrument memberikan kassa basah dan kassa kering pada operator.
11. Berikan pinset chirugis pada operator untuk marking area operasi.
12. Time out
13. Pasien dilakukan pembiusan Local Anastesi.
14. Perawat instrumen memberikan handvant mess no.10 pada operator untuk melakukan
insisi.
15. Memberikan pean forcep dan kasa kecil pada asisten operator untuk merawat
perdarahan.
16. Operator memperdalam insisi lapis demi lapis dengan handvant mess, kemudian
berikan gunting metzenboum sampai massa terbebas.
17. Massa terangkat, perawat instrument memberikan pada operator dan asisten delicate
pean forcep untuk merawat perdarahan.
18. Sign out
19. Menghitung jumlah instrument dan kassa, pastikan semua dalam keadaan lengkap.
20. Berikan pada operator nald vouder dengan benang safil 3/0 dan pinset chirurgis pada
operator untuk menjahit lapis demi lapis, dan memberikan gunting kasar pada asisten.
Setelah itu operator menjahit kulit, berikan nald vouder dengan benang premiline 4/0
dan pinset chirrurgis pada operator.
21. Membersihkan luka operasi dengan kasa basah dan keringkan.
22. Tutup luka dengan sufratul sesuai kebutuhan.
23. Tutup luka dengan kassa kering sesuai kebutuhan.
24. Tutup luka dengan hipafik sesuai kebutuhan.
25. Memotivasi pasien :
 Kontrol 3 hari sekali
 Bekas luka tidak boleh terkena air
 Minum obat teratur
 Makan tidak boleh tarak
26. Operasi selesai.
27. Pasien dibersihkan dan alat-alat dirapikan.

Pembimbing OK 1(Exstirpasi)

Veny Ari Ristanti,Amd.Kep


DAFTAR PUSTAKA
1.    Sjamsuhidajat, R., Jong, W.D., editor., “Soft Tissue Tumor”, dalamBuku Ajar
IlmuBedah,Edisi 2. EGC, Jakarta, 2005,

2.    HarriPrawiraEzzedin. 2009. Fraktur. Faculty of Medicine – University of Riau


Pekanbaru, Riau.available at (http://www.Belibis17.tk. Di aksestanggal 17 Agustus
2011.

3.    Tassya, A, 2010. Tumor JaringanLunak. (http://www.BlogSpot.com). Diaksestanggal 17


Agustus 2011

4. Casciato DA, Forscher CA. SARCOMA, in Manual of Oncology, 4th ed, Lippincot
Williams & Wilkins, 2000. p.349-362

Anda mungkin juga menyukai