Anda di halaman 1dari 7

RESUME

TEKNIK INSTRUMENTASI
CYSTECTOMA PADA NY E “19” th DENGAN DIAGNOSA
TUBA OVARIUM ABSES (T.O.A)
DI OK 5 (OBSTETRI)

A.DEFINISI
Tuba adalah saluran (kamus kedokteran).
Tuba uterina / fallopii adalah saluran telur, berjalan disebelah kiri dan sebelah kanan sebuah
dari sudut uterus ke samping, di tepi atas ligamen lebar ke arah sisi pelvis.
(Anatomi Fisiologi, 2002: 264)
Ovarial adalah indung telur.
Ovarial / ovarium adalah alat kelamin wanita yang berbentuk biji kenali, terletak di kanan
dan kiri uterus di bawah tuba uterina dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum
uteri.
(Anatomi Fisiologi, 2002:264)
Abces adalah rongga yang terjadi karena kerusakan jaringan / bengkak.
Tuba ovarial abces adalah pembekakan pada tuba ovarium yang disebabkan oleh infeksi.

Kista ovarium adalah Suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada indung telur / ovarium,
cairan yang terkumpul ini dibungkus oleh semacam selaput yang terbentuk dari lapisan
terluar dari ovarium.( Jocoeb. Dr.dr.TZ. 2001. Dengan Topik Kista Dalam Kandungan).
B. INDIKASI
a. Jika abses tubo ovari tidak ruptur dan tidak bergejala, dapat diberikan antibotik. Jika
massa tidak menyusut dalam waktu 2-3 minggu setelah pemberian antibiotik atau
bertambah besar.
b. Bila pemeriksaan vries coupe dengan cara laparatomi ditemukan kista sudah dalam
proses keganasan.
c. Wanita dengan usia antara 50 -70 tahun dengan kista ovarium, maka resiko tinggi
menjadi kanker.
C. KONTRAINDIKASI
a. Pasien sedang menstruasi
b. Keadaan pasien buruk sehingga tidak dimungkinkan untuk dilakukan tindakan
definitif.
c. Pasien berstatus nona sehingga hanya dilakukan incomplete surgical staging
meliputi Apendiktommi, Omentektomi, dan limfadenektomi.
D. TUJUAN
a. Mengatur alat secara sistematis di meja instrumen
b. Memperlancar handling instrument
c. Mempertahankan kesterilan alat-alat selama operasi

E. PERSIAPAN PASIEN
a. Memeriksakan faal hemostasis saat pasien berada di rawat inap
b. Mempuasakan pasien 6 - 8 jam sebelumnya.
c. Meminta pasien mencukur rambut-rambut halus disekitar daerah yang akan
dioperasi pada saat pasien masih di ruangan rawat inap.
d. Mengganti baju pasien dengan baju operasi saat pasien berada di premedikasi.
e. Melepas semua perhiasan pasien termasuk jika pasien memiliki gigi palsu.
f. Periksa rekam medik pasien terutama nomor register dan lembar inform
consent tindakan oprasi.
F. PERSIAPAN LINGKUNGAN
a. Memastikan mesin couter berfungsi dengan benar
b. Memastikan mesin suction berfungsi dengan benar
c. Memastikan lampu operasi berfungsi dengan benar
d. Memastikan tersedianya tiang infus
e. Menyiapkan tempat sampah medis
f. Menyiapkan peralatan non steril seperti gunting verband, plat diatermi, dll.
g. Menyiapkan meja instrumen, meja mayo, dan troli baskom.
G. PERSIAPAN ALAT
1. ALAT ON STERIL
a. Meja operasi
b. Lampu operasi
c. Mesin coutter, mesin suction
d. Tempat sampah
e. Lampu foto radiologi, dll.
2. ALAT STERIL
a. Di Meja Instrumen
1. Duk besar : 2 buah
2. Duk panjang : 4 buah
3. Duk kecil : 4 buah
4. Scort steril : 6 buah
5. Handuk steril : 4 buah
6. Sarung meja mayo : 1 buah
7. Tempat jarum dan benang sisa : 1 buah
8. Instrumen set (yang tidak di meja mayo) : 1 set
9. Kabel coutter dan handpeice : 1 buah
10. Baskom besar / bengkok : 1 / 1 buah
11. Cucing / kom : 1 / 1 buah
12. Selang suction : 1 buah
b. Di Meja Mayo
1. Handvad mess no. 4 : 1 buah
2. Gunting metzenbaum : 1 buah
3. Gunting jaringan kasar : 1 buah
4. Pinset anatomis / cirurgis : 2 / 2 buah
5. Disinfeksi klem : 1 buah
6. Duk klem : 5 buah
7. Klem mosquito : 2 buah
8. Klem pean bengok sedang : 2 buah
9. Klem pean bengkok tanggung : 3 buah
10. Klem pean bengkok besar : 3 buah
11. Kokher bengkok sedang : 4 buah
12. Mosqoito klem pean bengkok panjang ( manis ) : 1 buah
13. Needle holder : 2 buah
14. Kokher lurus panjang : 2 buah
15. Gunting lurus (gunting benang) : 1 buah
16. Ring klem : 4 buah
17. Klem 90 : 1 buah
18. Peritoneum klem : 4 buah
19. Double langenbeck : 1 buah
20. Haak berdaun dalam : 1 buah
21. Haak besar : 1 buah
22. Darm spatel : 1 buah
23. Canule suction : 1 buah
24. Jarum
- Round sedang : 1 buah
- Cutting sedang : 1 buah

3. BAHAN HABIS PAKAI


1. Handscone steril : sesuai kebutuhan
2. Paragon mess no. 22 : 1 buah
3. NS 0,9% twist 1L : 2 flash
4. Povidon iodine 10% : 100 cc
5. Savlon : 50 cc
6. Vycril no.0 / no.1 / no.2-0 : 1 / 1 / 1 buah
7. Side no 1 : 1 buah
8. Plain no 1 : 1 buah
9. Monocryl no 3-0 : 1 buah
10. Deepers / Kassa kecil : 5 / 30 biji
11. Big kass : 1 buah
12. Supratule / Hipavik 15 x 20 cm : 1 / 1buah
13. U-pad on / steril : 1 / 1 buah
14. EMP : 1 buah
15. Catheter no.16 + urobag : 1 / 1 buah
16. Spuit 10 cc : 2 buah

TEKNIK INSTRUMENTASI
1. Sign in sebelum dilakukan induksi anestesi, meliputi:
a. Konfirmasi identitas, area operasi, tindakan operasi, dan lembar persetujuan
operasi.
b. Penandaan area operasi
c. Kesiapan mesin anestesi dan obat-obatannya
d. Kesiapan fungsi pulse oksimeter
e. Riwayat alergi pasien
f. Adanya penyulit airway atau resiko aspirasi
g. Resiko kehilangan darah
2. Bawa masuk pasien kemudian posisikan pasien di atas meja operasi dengan posisi
supinasi.
3. Pasien dibius secara general anestesi oleh dokter anestesi
4. Perawat sirkuler memasang catheter
5. Pasang plat diatermi di betis pasien kemudian cuci area operasi dengan hibiscrub cair
dan keringkan dengan duk kecil steril.
6. Instrumentator melakukan scrubing, gowning, dan gloving
7. Instrumentator membantu tim bedah melakukan gowning dan gloving
8. Perawat instrumen memberikan desinfeksi klem dan cucing yang didalamnya telah
diberi deppers dan povidon iodine 10% pada operator untuk desinfeksi area operasi
dengan deppers
9. Lakukan draping area operasi, meliputi :
a. Pasang u-ped diatas simfisis
b. Pasang duk besar untuk bagian atas dan bawah pasang duk sedang/panjang pada
sisi kanan dan kiri
c. Pasang duk kecil di bagian bawah diatas simfisis dan bagian sudut di fiksasi
dengan towel klem.
10. Pasang selang suction dan kabel coutter, ikat dengan kassa dan fiksasi pada draping
dengan duk klem (1 buah), kemudian cek fungsi kelayakan alat.
11. Lakukan time out sebelum dilakukan insisi, meliputi:
a. Konfirmasi pengenalan nama dan tugas masing-masing tim bedah
b. Konfirmasi nama pasien, jenis tindakan, dan area yang akan dioperasi
c. Pemberian antibiotik profilaksis 60 menit sebelum operasi.
d. Antisipasi kejadian kritis yang berkaitan dengan operator, anestesi maupun
instrumen.
e. Penggunaan instrumentasi radiologi
f. Sebelum operator memimpin do’a untuk kelancaran operasi.
12. Berikan pada operator kassa alkohol (1) + kassa kering (1) untuk membersihkan bekas
povidon iodin.
13. Berikan pinset cirurgis (1) pada operator untuk menandai area insisi
14. Berikan mess no.22 (1) untuk menginsisi kulit pada operator, dan berikan kassa
kering dan klem mosquito (1) pada asisten untuk rawat perdarahan.
15. Operator menginsisi kulit + 15 cm secara midline s/d fat dengan handvat mess no 22,
rawat perdarahan
16. Berikan langenbeck untuk memperluas lapang operasi
17. kemudian tampak fasia, diinsisi dengan memberikan mess no 22 (1) + dijepit dengan
memberikan kokher bengkok sedang (2)
18. Berikan gunting jaringan (1) pada operator untuk melebarkan fasia sampai otot.
Sedangkan asisten melebarkan lap. Operasi dengan langenbeck.
19. Berikan kokher (2) pada operator untuk menjepit fasia di bagian proximal dan distal.
Otot, di split / dibuka dengan tangan operator / dengan punggung pinset anatomis.
20. Berikan pada operator gunting metzenbaum (1) dan pinset anatomis (2) untuk
menggunting peritonium
21. Idntifikasi posisi kista, berikan pada operator haak berdaun dalam untuk melebarkan
lapangan operasi.
22. Berikan operator klem pean panjang (2) untuk menjepit ovarium bagian distal dan
proximal.
23. Berikan gunting metzenbaum untuk menggunting mukosa ovarium kemudian keluar
cairan kista berwarna cokelat dan cairan tersebut di keluarkan (disuction) sampai
habis pada ovarium kanan.
24. Berikan gunting metzenbaum dan pinset chirrugis untuk mengambil jaringan ovarium.
25. Berikan needle holder dan vycril 2-0 jarum round untuk menjahit bekas insisi ovarium
memutar (marsupialisais). Rawat perdarahan dengan coutter bila ada perdarahan.
26. Tindakan tersebut diulang pada ovarium bagian kiri dengan tindakan yang sama,
namun cairan pada ovarium kiri nerwarna putih sehingga diambil dengan spuit 10 cc
untuk kultur dan sedikit jaringan ovarium untuk VC
27. Berikan klem bengkok panjang 2 buah untuk menjepit omentum kemudian omentum
tersebut juga dilakukan VC
28. Berikan naldfoeder dan ziede no.1(tanpa jarum) untuk mengikat omentum.
29. Jaringan yang diambil diberikan pada perawat circuler untuk di vriscoupe.
30. Jika hasil vriscoupe jinak, operator membersihkan rongga abdoment dengan
mengeluarkan big kass, kemudian siapkan NS 0,9 % hangat untuk mencuci rongga
abdomen. Memberikan steel deepers pada operator dan di suction sampai bersih dan
tidak tampak perdarahan.
31. Sebelum menutup lapang operasi, lakukan sign out meliputi:
a. Jenis tindakan
b. Kecocokan jumlah instrumen, kasa, dan jarum sebelum dan sesudah operasi
c. Label pada spesimen
d. Permasalahan pada alat yang digunakan
e. Perhatian khusus pada masa pemulihan
32. Sebelum menutup peritoneum berikan klem manis pada operator untuk pemasangan
drain rectal tub no.30 berikan nalfoder mersilk 2.0 untuk fiksasi drain
33. Menutup peritonium, berikan darm spatel untuk menutupi usus kepada asisten dan
berikan peritonium klem untuk menjepit peritonium. Berikan kepada operator dengan
cutgut plain no 1 jarum round sedang dan menggunakan pinset anatomis.
34. Berikan 2 kokher keada operator untuk menjahit fasia distal proximal jahit dengan
vichryl no 1 dan menggunakan pinset chirurgis. Berikan gunting kasar.
35. Lemak dijahit dengan vycril no. 0 (jahitan satu-satu)
36. Menjahit kulit secara subkutikuler dengan monocryln no 3-0 dengan menggunakan
pinset chirurgis, dan berikan gunting kasar.
37. Setelah luka tertutup, bersihkan luka dengan kassa basah + NS 0,9 %, lalu keringkan
dengan kassa kering, beri supratule sesuai panjang luka, dan tutup dengan hypavik.
38. Operasi selesai, rapikan pasien.
39. Perawat instrumen menginventaris alat-alat dan bahan habis pakai pada depo farmasi,
kemudian mencuci dan menata kembali alat-alat pada intrumen set (yang akan
disterilkan), serta merapikan kembali ruangan.

Pembimbing Ok 5 (Obgyn)

Khusnul Hidayati, SST

Anda mungkin juga menyukai