Anda di halaman 1dari 9

RESUME

TEKNIK INSTRUMEN SCTP + MOW

PADA PASIEN NY. ”E” DENGAN DIAGNOSA G4 P2002 AB.100

Gr 37-38 Mg T/H + BEKAS SC

1. PENGERTIAN
a. SCTP adalah suatu cara melahirkan janin dengan sayatan pada dinding uterus
melalui dinding perut.
(Muchtar, Rustam,(2013).
b. Sectio caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan
pada dinding uterus melalui dinding depan perut atau vagina. Etiologi dari
operasi ini adalah kelainan dalam bentuk janin (bayi terlalu besar, gawat janin,
janin abnormal, kembar), kelainan panggul, hambatan jalan lahir
(Denise, 2010).
c. SCTP adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu
insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam
keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram.
(Sarwono Prawirohardjo, 2012).

2. INDIKASI
Operasi sectio caesaria dilakukan jika kelahiran pervaginal tidak memungkin
karena bisa menyebabkan resiko pada ibu ataupun pada janin.
Indikasi Sectio Caesaria pada Ibu
- Pasien tidak mampu bertahan saat ibu sedang mengejan
- Disfungsi uterus
- Plasenta previa
- His lemah
- Primi muda atau tua
- Partus dengan komplikasi
- Problema plasenta
Indikasi Sectio Caesaria pada Anak

- Janin besar
- Gawat janin
- Janin dalam posisi sungsang atau melintang
- Fetal distress
- Kelainan letak
- Hydrocephalus

3. KONTRAINDIKASI
Pada umumnya sectio caesaria tidak dilakukan pada janin mati, syok, anemi
berat sebelum diatasi, kelainan kongenital berat
(Sarwono,2012).
4. PERSIAPAN
4.1 PASIEN
- Persetujuan tindakan operasi
- Pasien memakai baju operasi khusus pasien
- Pasien diposisikan pada posisi supinasi di meja operasi
- Pasien diberikan sub arachnoid block (SAB)
- Memasang plat diathermi pada tungkai kaki kanan
- Mencuci pasien dengan povidon iodin 10 %

4.2 LINGKUNGAN
- Menciptakan lingkungan ruangan operasi yang bersih dan steril
- Mengecek kesiapan alat,mesin suction, mesin couter/ Elektro Surgical
Unit (AESCULAP) dan Lampu operasi.

4.3 ALAT
4.3.1 INSTRUMENTASI OPERASI
a. INSTRUMENTASI DASAR (DI MEJA MAYO)
1. Handvat mess no.3 : 1 buah
2. Gunting Metzenbaum : 1 buah
3. Gunting kasar/mayo : 1 buah
4. Desinfeksi klem : 1 buah
5. Pinset Chirurgis : 2 buah
6. Pinset Anatomis : 2 buah
7. Duk Klem : 6 buah
8. Klem Pean sedang / besar : 4/2 buah
9. Nald Foeder : 2 buah
b. INSTRUMENTASI TAMBAHAN (DI MEJA MAYO)
10. Klem peritonium (miculics) : 4 buah
11. Ring klem : 4 buah
12. Langenbeck : 1 buah
13. Hak sectio : 1 buah
c. INSTRUMENTASI PENUNJANG (DI MEJA OPERASI)
1. Selang suction : 1 buah
2. Bengkok : 1 buah
3. Kabel cauter : 1 buah
4. Cucing : 1 buah
5. Bak instrumen + alat tambahan : 1 buah
4.3.2 SET LINEN (DI MEJA OPERASI)
1. Gawn operasi : 6 buah
2. Doek besar : 2 buah
3. Doek kecil : 5 buah
4. Doek sedang : 1 buah
5. Handuk steril : 4 buah

4.3.3 BAHAN HABIS PAKAI


1. Handscoen steril 6,5/7/7/7 : 1/1/1/1
2. Mess no. 10 : 1 buah
3. NaCl 0,9 % : 1 buah
4. Povidon Iodine : 250 cc
5. Benang T- Chromic no.2 : 1 buah
6. Plain no.2/0 : secukupnya
7. Benang ecosorb no 1 : 1 buah
8. Kasa/ Big Gause : 40/1 buah
9. Hipavik : secukupnya
10. Cateter no 16 : 1 buah
11. Urobag : 1 buah

5. INSTRUMENTASI TEKNIK

1. Pasien datang, mengecek kelengkapan pasien


2. Menulis Identitas pasien di buku register dan buku kegiatan

Sign In
3. (Identitas pasien,area operasi,tindakan operasi,lembar
persetujuan,penandaan area operasi,kesiapan mesin,obat-obatan
anastesi,pulse oksimetri,riwayat alergi serta penyulit airway atau resiko
operasi)
4. Membantu memindahkan pasien ke meja operasi
5. Membantu memegang pasien ketika dr Anastesi melakukan anastesi SAB
6. Mengatur posisi pasien (supine)
7. Memasang ground diatermi pada tungkai kaki kanan pasien
8. Memasang kateter no.16
9. Dilakukan pencucian lapangan operasi dengan povidon iodin 10 %, dan
dikeringkan dengan duk kecil steril
10. Instrumen melakukan cuci tangan (surgical scrub), memakai scort
(gowning) dan sarung tangan steril (gloving)
11. Instrumen membantu memakaikan scort dan sarung tangan steril pada tim
operasi.
12. Berikan kepada operator bengkok yang berisi povidone iodine 10 % dan
deppers steril dan desinfeksi klem untuk antiseptik area operasi.
13. Melakukan drapping:
14. Dekatkan meja instrumen dan meja mayo
15. Pasang kabel couter danselang suctiondiikat dengan kasa dan fiksasi dengan
duk klem 1 buah.
Time Out
16. (Perkenalan tim operasi dan tugasnya masing-masing,konfirmasi nama,jenis
tindakan dan area operasi,pemberian antibiotik profilaksis,antisipasi
kejadian kritis dan kebutuhan instrumen radiologi) kemudian operator
memimpin do’a menurut kepercayaan masing-masing.
17. Memberikan pinset Chirurgis kepada Operator untuk menandai area insisi.
18. Memberikan handvat no.3 mess no.10 kepada operator untuk menginsisi
kulit, memberikan kassa kering dan klem mosquito kepada asisten operator
untuk merawat perdarahan
19. Operator menginsisi kulit lapis demi lapis dengan handvat mess no.3 / mess
no.10
20. Setelah tampak facia, berikan 2 pinset chirurgis dan 1 gunting jaringan
kasar untuk membuka facia dan dilebarkan sampai otot
21. Pada lapisan otot di buka dengan tangan operator secara tumpul
22. Memberikan 1 gunting metsenbaum kepada operator dan 2 pinset chrugis
untuk menggunting peritonium
23. Memberikan hak sectio sehingga tampak uterus gravidarum
24. Memberikan handvat mess no.3 / mess no.10 pada operator untuk
menginsisi uterus dan suction perdarahan. Insisi dilakukan sampai terlihat
kantong amnion yang masih utuh.
25. Memberikan pinset chirugis pada operator untuk membuka kantong amnion
26. Perawat instrumen menyingkirkan semua alat dan kassa kecil di sekitar
lapangan operasi sebelum bayi dilahirkan
27. Suction perdarahan dan cairan ketuban, janin di lahirkan operator: kepala-
badan-kaki lalu mengusapnya dengan big kass
28. Memberikan 2 klem pean besar untuk mengeklem tali pusat dan gunting
jaringan kasar untuk memotong tali pusat diantara kedua klem
29. Memberikan bayi pada petugas bayi oleh asisten
30. Operator melakukan peregangan dengan memegang ring klem pada tali
pusat hingga plasenta dapat dikeluarkan
31. Memberikan 1 ring klem pada operator untuk membantu mengeluarkan sisa
plasenta dan eksplorasi cavum dengan menggunakan big kass
32. Meletakkan plasenta pada bengkok dan pindahkan pada tempat plasenta
33. Memberikan 4 ring klem pada operator untuk menjepit uterus
34. Memberikan nald foder dan benang chromic no.2 dan pinset chirurgis untuk
menjahit sudut uterus dan uterus selanjutnya
35. Memberikan steel deepers(kassa kering bersih di lipat dan dijepit dengan
ring klem) untuk rawat perdarahan
36. Asisten menuangkan 2 cucing berisi NS 0,9 % ke dalam abdomen
37. Operator membersihkan rongga abdomen + suction cairan / darah stolsel
yang ada dalam rongga sampai bersih dan lakukan pengecekan instrumen /
alat dan kassa sebelum peritoneum di jahit
38. Berikan 4 muculics kepada aisisten dan operator untuk menjepit peritonium
4 arah
39. Memberikan nald foder + benang plain no 2/0 + pinset chirugis pada
operator untuk menjahit peritoneum dan otot
40. Memberikan kocker 2 buah pada operator untuk menjepit fasia di bagian
proximal dan distal
41. Memberikan nald foder + benang ecosorb no.1 + pinset chirurgis pada
asisten untuk menjahit fasia
42. Memberikan nald foder + benang plain no.2/0 pada asisten + pinset
chirurgis untuk menjahit fat
43. Memberikan nald foder + benang nilon 2/0 + pinset chirurgis pada asisten
untuk menjahit kulit.

Sign Out
44. (Jenis tindakan,Kecocokan jumlah instrumen,kassa,jarum sebelum dan
sesudah operasi, Permasalahan pada alat dan Perhatian khusus pada masa
pemulihan)
45. Membersihkan daerah incisi dengan kassa di basahi NS 0,9% lalu
dikeringkan dengan kassa kering
46. Menutup luka dengan Sofratul sesuai panjang luka, dan tutup dengan kassa
kering selanjutnya plester dengan hepavix
47. VT untuk memastikan adanya pembukaan servix uteri
48. Operasi selesai.
49. kemudian pasien dibangunkan lalu di bawa ke ruang RR
50. Semua instrumen di cuci lalu di setting kembali,kemudian di lakukan
pengepakan untuk sterilisasi
51. Merapikan kamar operasi dan menginventaris bahan habis pakai pada Depo
Farmasi
DAFTAR PUSTAKA

- Muchtar, Rustam,(2013),Sinopsis Obstetri, Edisi 2,Jilid 1, EGC.Jakarta.

- (Denise, 2010).blogspot.com/2013/06/mow-metode-operasi-wanita.html

www.posyandu.org/mow-dan-mop.

- Sarwono Prawirohardjo, (2012).,Ilmu Kebidanan, Edisi 2 Cetakan II


Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.Jakarta.
RESUME

TEKNIK INSTRUMEN

SCTP + MOW

PADA PASIEN NY. ”E” DENGAN DIAGNOSAG4 P2002 AB.100Gr

37-38 Minggu T/H + BEKAS SC

DI OK 5 (OBSTETRI)

OLEH :

HELMI SISWANTO

INSTALASI BEDAH SENTRAL

RSUD DR. SAIFUL ANWAR

2014

Anda mungkin juga menyukai