Anda di halaman 1dari 1

Web Of Caution : Hemoragic Postpartum

Atonia Uteri Kegagalan miometrium untuk berkontraksi Uterus relaksasi, melebar dan lembek Pembuluh darah tidak Pembuluh darah
mampu berkontraksi tetap terbuka
Episiotomi Robekan serviks/perineum Terputusnya kontinuitas pembuluh darah
ETIOLOGI
Retensio Plasenta Plasenta tidak dapat terlepas, masih sisa plasenta dalam rahim Menggangu kontraksi uterus Pembuluh darah tidak dapat menutup

Inversio Uteri Fundus uteri terbalik sebagian/seluruhnya masuk ke dalam cavum uteri Lingkaran kontriksi mengecil Uterus terisi darah

Perdarahan pasca persalinan adalah


HPP
perdarahan atau hilangnya darah 500 cc
Penurunan jumlah cairan intravaskular (Hemoragic Post Partum)
atau lebih yang terjadi setelah anak lahir.

KOMPLIKASI Jumlah hemoglobin dalam darah menurun Berlangsung secara terus meerus Hipoksia jaringan

1. Syok Hemoragik
2. Anemia Suplai oksigen ke jaringan menurun Penurunan jumlah caian intravaskuler Metabolisme anaerob menurun
3. Sindrom Sheesan dalam jumlah yang banyak

Hipoksia jaringan
Keadaan umum pusing dan lemah
Renjatan hipovolemik
Lemah, mukosa dan konjungtiva pucat, akral dingin

Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer Resiko Syok Intoleran Aktivitas

1. Pantau tanda – tanda vital secara berkala dan 1. Monitor TTV, tekanan darah ortostatik, status mental dan 1. Kaji tingkat kemampuan pasien untuk berpindah dari
laporkan jika terjadi peningkatan atau peurnan yang urine output tempat tidur, berdiri, ambulasi, dan melakukan ADL
drastis. 2. Monitor nilai laboratorium sebagai bukti terjadinya perfusi 2. Evaluasi motivasi dan keinginan pasien untuk
jaringan yang inadekuat (misalnya peningkatan kadar asam meningkatkan aktivitas
2. Kaji secara komprehensif sirkulasi perifer dalam
laktat, penurunan pH arteri) 3. Hindari menjadwalkan pelaksanaan aktivitas perawatan
melihat tingkat keparahan penyakit 3. Berikan cairan IV kristaloid sesuai dengan kebutuhan selama periode istirahat
3. Monitor laboratorium (HB dan hematokrit) (NaCl 0,9%; RL; D5%W) 4. Bantu pasien untuk mengubah posisi secara berkala, jika
4. Evaluasi nadi perifer dan adanya edema dan pulsi 4. Berikan terapi oksigen dan ventilasi mekanik perlu
lemah yang mengindikasikan penurunan cardiac 5. Berikan cairan untuk mempertahankan tekanan daarah atau 5. Rencanakan aktivitas bersama pasien secara terjadwal antar
output cardiac output istirahat dan latihan
5. Tinggikan kepala tempat tidur sesuai toleransi 6. Catat bila terjadi bradicardia atau penurunan tekanan darah, 6. Bantu pasien untuk aktivitas fisik teratur
6. Seliiki adanya keluhan nyeri dada atau adanya atau abnormalitas tekanan arteri sistemik yang rendah 7. Bantu rangsangan lingkungan untuk relaksasi
palpitasi misalnya pucat, cyanosis atau diaphoresis 8. Berikan pengobatan nyeri sebelum aktivitas, apabila nyeri
7. Monitor tanda dan gejala gagal nafas (rendahnya PaO2, merupakan salah satu penyebab
7. Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi
peningkatan PCO2, kelumpuhan otot pernafasan) 9. Kolaborasikan dengan ahli terapi okupasi, fisik atau
8. Berikan transfusi darah sesuai saran medis 8. Monitor kadar glukosa darah dan tangani bila ada

Anda mungkin juga menyukai