Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL

TERAPI BERMAIN
DI RUANG BERMAIN ANAK RSUD PROF DR. HJ ALOE
SABOE
KOTA GORONTALO

Pokok Bahasan : Terapi Bermain Pada Anak Usia Prasekolah (5 tahun)


Sub Pokok Bahasan :
Tanggal/jam : 14 Maret 2017
Tempat : Ruang Bermain G1 Anak RSUD Prof. DR. H. Aloe Saboe
Kota Gorontalo

1. Latar Belakang
Sakit dan dirawat dirumah sakit merupakan pengalaman yang tidak
menyenangkan bagi anak. Selama masa perawatan ini anak mengalami masa sulit
karena tidak dapat melakukan kebiasaan bermain bersama teman - temannya.
Kecemasan anak meningkat karena anak berada di lingkungan yang baru,
dikelilingi oleh orang-orang asing yang tidak dikenalnya dan peralatan yang
menakutkan
Anak prasekolah akan bereaksi terhadap tindakan penusukan bahkan
mungkin bereaksi untuk menarik diri terhadap jarum karena menimbulkan rasa
nyeri yang menyebabkan takut terhadap tindakan penusukan. Karakteristik anak
usia prasekolah dalam berespon terhadap nyeri diantaranya dengan menangis
keras atau berteriak, mengungkapkan secara verbal,memukul tangan atau kaki,
mendorong hal yang menyebabkan nyeri, kurang kooperatif, membutuhkan
restrain, meminta untuk mengakhiri tindakan yang menyebabkan nyeri, menempel
atau berpegangan pada orangtua, perawat atau yang lain, membutuhkan dukungan
emosi seperti pelukan, melemah dan antisipasi terhadap nyeri aktual
Dampak hospitalisasi bagi anak secara umum adalah adanya disfungsi
persepsi dan konsep diri yang mempengaruhi tumbuh kembang anak.
Permasalahan yang sering ditemui pada fase hospitalisasi anak prasekoah yaitu
rasa takut, kecemasan, tidak berdaya dan gangguan citra diri. Hal ini berkaitan
dengan umur anak, semakin muda umur anak semakin sukar baginya
menyesuaikan diri dengan pengalaman dirawat di rumah sakit.
Kecemasan yang dialami anak prasekolah dalam masa hospitalisasi
menjadi suatu masalah yang sangat penting, sehingga harus segera diatasi karena
akan memberikan dampak pada terganggunya proses tumbuh kembang.
Kecemasan juga mampu menguras seluruh pikiran dan tenaga, yang seharusnya
bisa digunakan untuk proses penyembuhan. Dampak lain yang ditimbulkan adalah
anak menadi susah makan, tidak tenang, takut, gelisah, serta berontak saat akan
dilakukan tindakan.
2. Tujuan
2.1         Tujuan Umum
Setelah mengikuti permainan ini anak akan merasa relaks dan dapat
menstimulasi perkembanagan anak.
2.2         Tujuan khusus
Setelah mengikuti permainan selama 40 menit anak akan mampu:
1. Mengembangkan kreativitas dan daya pikirnya
2. Mengekspresikan perasaannya selam menjalani perawatan
3. Mengekspresikan rasa senangnya terhadap permainan
4. Beradaptasi dengan lingkungan
5. Mempererat hubungan antara perawat dan anak.
3. Sasaran
 Klien di umur 4 tahun di Ruang G1 atas
 Kondisi anak memungkinkan untuk mengikuti permainan
 Tidak bertentangan dengan program pengobatan yang sedang dijalaninya.
4. Prinsip Bermain
 Tidak banyak mengeluarkan energy secara fisik, singkat, dan sederhana
 Mempertimbangkan keamanan dan kemungkinan terjadi infeksi silang
 Permainan yang dilakukan tidak bertentangan dengan program perawatan dan
pengobatan
 Melibatkan orang tua.
5. Alat dan Permainan yang Digunakan
 Puzzle
6. Waktu dan Tempat
6.1         Waktu
Kegiatan bermain akan dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 13 Maret 2017
6.2         Tempat
Ruang Bermain G1 Anak RSUD Aloe Saboe
7. Peserta Bermain
 Mahasiswa kelompok II semester IV : 26 orang
 Pembimbing klinik/perawat ruang anak : orang
 Pasien anak : 3 orang
8. Pengorganisasian
 Leader : Desrianti Adam
Bertanggung jawab terhadap terlaksananya terapi bermain yaitu membuka
dan menutup kegiatan hari ini
 Co Leader: Ade Chintya D. Hasan
Menjelaskan pelaksanaan dan mendemonstrasikan aturan dan cara bermain
dalam terapi bermain
 Fasilitator :
Mempersiapkan alat dan tempat permainan serta mendampingi setiap peserta
dalam terapi bermain
1. Minarti 9. Nanda A. Darwin
2. Yulinda Lakatara 10. Sahlan Ramadhan
3. Wulandari P. Umar Huntoyungo
4. Ifan Ismail 11. Nurmala Thalib
5. Nurfadhila Abdul 12. Sriwulan A. Bilaleya
6. Miya A. Podungge 13. Risaldi Abdullah
7. Melisa Arsyad 14. Sri Ayu A. Kango
8. Delviani D. Mahera 15. Ade Chintya D. Hasan
16. Norfitri Naser 19. Ningsi Suleman
17. Ali Aguspriyanto Yunus 20. Sarintan Dano
18. Zabir Ismail 21. Siswanti Bumulo
 Observer : Deliwan A. Ismail, Ade Sindi Supriyani, dan Adeleida P. Cahyo
9. Setting Tempat
Terapi bermain dilakukan di ruang bermain dengan setting tempat sebagai
berikut :

MEJA MEJA

MEJA

KET :
: LEADER

: CO LEADER

: FASILITATOR
: OBSERVER

: PESERTA

ALUR / JALANNYA PERMAINAN

10. Evaluasi
Evaluasi dilakukan  dengan melihat proses selama penyuluhan dan
evaluasi hasil berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan.

11. Strategi Pelaksanaan

No Waktu Tahap Penyaji Audien


1. 5 menit Pembukaan1.   Memperkenalkan diri pada Mendengar,
klien memperhatikan,
2.   Menanyakan pada orang tua menjawab
apakah pernah mengikuti
program terapi bermain
2. 30 menit Kegiatan 1.   Membagikan alat permainan Menerima alat
bermain 2.   Menjelaskan cara bermain permainan dan
3.   Menjawab pertanyaan peserta bertanya tentang
4.   Memotivasi peran aktif kejelasan cara
5.   Memberi pujian kepada bermain
peserta
3. 5 menit Penutup 1.   Menanyakan perasaan 1.   Memperhatikan
anak terhadap permainan 2.   Bertanya dan
yang telah dilakukan mendengarkan jawaban
2.   Menanyakan respon orang
tua.

MATERI TERAPI BERMAIN

1. Definisi Bermain
Bermain merupakan suatu tindakan yang dilakukan secara sukarela untuk
memperoleh kesenangan dan kepuasan. Bermain merupakan aktivitas yang dapat
menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak dan merupakan cerminan
kemampuan fisik, intelektual, emosional dan sosial sehingga bermain merupakan
media yang baik untuk belajar karene dengan bermain anak-anak akan belajar
berkomunikasi, menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, melakukan apa
yang dapat dilakukannya, dan dapat mengenal waktu, jarak serta suara.
2. Keuntungan Bermain
Keuntungan-keuntungan yang didapat dari bermain, antara lain:
1. Membuang ekstra energi.
2. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot
dan organ-organ.
3. Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.
4. Anak belajar mengontrol diri.
5. Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang akan berguna sepanjang
hidupnya.
6. Meningkatnya daya kreativitas.
7. Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada
disekitar anak.
8. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan
kedukaan.
9. Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.
10. Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.
11. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.
3. Macam Bermain
1. Bermain aktif
Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh dari
apa yang diperbuat oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi :
a. Bermain mengamati/menyelidiki (Exploratory Play)
Perhatian pertama anak pada alat bermain adalah memeriksa alat
permainan tersebut, memperhatikan, mengocok-ocok apakah ada
bunyi, mencium, meraba, menekan dan kadang-kadang berusaha
membongkar.
b. Bermain konstruksi (Construction Play)
Pada anak umur 3 tahun dapat menyusun balok-balok menjadi rumah-
rumahan.
c. Bermain drama (Dramatic Play)
Misal bermain sandiwara boneka, main rumah-rumahan dengan teman-
temannya.
d. Bermain fisik
Misalnya bermain bola, bermain tali dan lain-lain.
2. Bermain pasif
Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat
dan  mendengar. Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain
aktif dan membutuhkan sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan
keletihannya.
Contoh ; Melihat gambar di buku/majalah.,mendengar cerita atau
musik,menonton televisi dsb.
Dalam kegiatan bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan
dalam bermain, yaitu apabila terdapat hal-hal seperti dibawah ini :
a. Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai energi
untuk aktif bermain.
b. Tidak ada variasi dari alat permainan.
c. Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.
d. Tidak mempunyai teman bermain.
4. Alat Permainan Edukatif (APE)
Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat
mengoptimalkan perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan tingkat
perkembangannya, serta berguna untuk :
1. Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang
atau merangsang pertumbuhan fisik anak, trediri dari motorik kasar dan
halus.
Contoh alat bermain motorik kasar : sepeda, bola, mainan yang ditarik dan
didorong, tali, dll. Motorik halus : gunting, pensil, bola, balok, lilin, dll.
2. Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat
yang benar.Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, majalah,
radio, tape, TV, dll.
3. Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran,
bentuk. Warna, dll. Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita,
puzzle, boneka, pensil warna, radio, dll.
4. Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan
interaksi ibu dan anak, keluarga dan masyarakat
Contoh alat permainan : alat permainan yang dapat dipakai bersama, misal
kotak pasir, bola, tali, dll.
5. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Bermain
1. Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.
2. Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.
3. Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum meningkat
pada keterampilan yang lebih majemuk.
4. Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin  bermain.
5. Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit.
6. Bentuk-bentuk Permainan
1. Usia 0 – 12 bulan
Tujuannya adalah :
a. Melatih reflek-reflek (untuk anak bermur 1 bulan), misalnya mengisap,
menggenggam.
b. Melatih kerjasama mata dan tangan.
c. Melatih kerjasama mata dan telinga.
d. Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.
e. Melatih mengenal sumber asal suara.
f. Melatih kepekaan perabaan.
g. Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang.
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang.
b. Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka.
c. Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang.
d. Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara.
e. Alat permainan berupa selimut dan boneka.
2. Usia 13 – 24 bulan
Tujuannya adalah :
a. Mencari sumber suara/mengikuti sumber suara.
b. Memperkenalkan sumber suara.
c. Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik.
d. Melatih imajinasinya.
e. Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam bentuk
kegiatan yang menarik
Alat permainan yang dianjurkan:
a. Genderang, bola dengan giring-giring didalamnya.
b. Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik.
c. Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga(misal: cangkir yang
tidak mudah pecah, sendok botol plastik, ember, waskom, air), balok-
balok besar, kardus-kardus besar, buku bergambar, kertas untuk dicoret-
coret, krayon/pensil berwarna.
3. Usia 25 – 36  bulan
Tujuannya adalah ;
a. Menyalurkan emosi atau perasaan anak.
b. Mengembangkan keterampilan berbahasa.
c. Melatih motorik halus dan kasar.
d. Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung, mengenal dan
membedakan warna).
e. Melatih kerjasama mata dan tangan.
f. Melatih daya imajinansi.
g. Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda.
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Alat-alat untuk menggambar.
b. Lilin yang dapat dibentuk
c. Pasel (puzzel) sederhana.
d. Manik-manik ukuran besar.
e. Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang berbeda.
f. Bola.
4.  Usia 32 – 72 bulan
Tujuannya adalah  :
a. Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan.
b. Mengembangkan kemampuan berbahasa.
c. Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah, mengurangi.
d. Merangsang daya imajinansi dsengan berbagai cara bermain pura-pura
(sandiwara).
e. Membedakan benda dengan permukaan.
f. Menumbuhkan sportivitas.
g. Mengembangkan kepercayaan diri.
h. Mengembangkan kreativitas.
i. Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat, lari, dll).
j. Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus dan kasar.
k. Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang diluar
rumahnya.
l. Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan, misal :
pengertian mengenai terapung dan tenggelam.
m. Memperkenalkan suasana kompetisi dan gotong royong.
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Berbagai benda dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah anak-anak,
alat gambar & tulis, kertas untuk belajar melipat, gunting, air, dll.
b. Teman-teman bermain : anak sebaya, orang tua, orang lain diluar rumah.
8. Konsep Dasar Puzzle

1) Pengertian Puzzle
Puzzle merupakan suatu masalah atau misteri yang harus diselesaikan
dengan kretivitas. Sebelum mengerjakan puzzle, anak harus mengetahu
lebih dulu bentuk awal puzzle, setelah dirombak, ia akan menggunakan
ingatannya untuk menyusun puzzle sesuai dengan bentuk awalnya.
Bermain puzzle tidak membutuhkan energi yang besar, sehingga dapat
dilakukan pada anak yang berada di rumah sakit.
Ada berbagai tipe puzzle, seperti Maze yang merupakan tipe puzzle
tour, puzzle gambar, puzzle konstruksi, puzzle balok (batang), puzzle
lantai, puzzle angka, puzzle transport, puzzle logika, puzzle mekanik, dan
lain-lain.
2) Manfaat Puzzle
a) Mengasah otak
Puzzle dapat digunakan untuk merangsang pikiran kreatif anak,
karena anak harus mencocokkan bagian-bagian kecil menjadi bentuk
yang utuh.
b) Melatih koordinasi mata dan tangan
Puzzle dapat melatih koordinasi mata dan tangan, karena anak
harus mencocokkan keping-keping puzzle menjadi suatu gambar.
Permainan ini membantu anak mengenal bentuk.
c) Melatih nalar
Memadukan atau memasangkan bentuk puzzle akan membantu
anak secara aktif mengembangkan kemampuan pembuatan
kesimpulan, memahami logika sebab akibat, dan gagasan bahwa objek
yang utuh semula berasal dari bagian-bagian yang kecil.
d) Melatih kesabaran
Puzzle dapat melatih kesabaran anak dalam menyelesaikan
tantangan.
e) Pengetahuan
Dari puzzle, anak dapat belajar tentang warna dan bentuk yang
ada. Anak juga dapat belajar tentang konsep dasar bentuk dan warna,
binatang, alam sekitar, alfabet, buah, dan lain-lain, tetapi anak tetap
harus didampingi ibu atau orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC
Wong, Donna L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai

  • Leaflet Ansietas
    Leaflet Ansietas
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Ansietas
    Anonymous XQJwjGxJt
    100% (1)
  • Leaflet Ansietas
    Leaflet Ansietas
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Ansietas
    Anonymous XQJwjGxJt
    100% (1)
  • Askep BBLR Nicu
    Askep BBLR Nicu
    Dokumen38 halaman
    Askep BBLR Nicu
    ditamanda
    100% (3)
  • Bab Ii PDF
    Bab Ii PDF
    Dokumen25 halaman
    Bab Ii PDF
    Suriansi Eka95
    Belum ada peringkat
  • Asnia Kamba
    Asnia Kamba
    Dokumen13 halaman
    Asnia Kamba
    Anonymous XQJwjGxJt
    Belum ada peringkat
  • 2revisi Jurnal Asnia Kamba
    2revisi Jurnal Asnia Kamba
    Dokumen12 halaman
    2revisi Jurnal Asnia Kamba
    Anonymous XQJwjGxJt
    Belum ada peringkat
  • Judul Ayum
    Judul Ayum
    Dokumen2 halaman
    Judul Ayum
    Anonymous XQJwjGxJt
    Belum ada peringkat
  • 2revisi Jurnal Asnia Kamba
    2revisi Jurnal Asnia Kamba
    Dokumen12 halaman
    2revisi Jurnal Asnia Kamba
    Anonymous XQJwjGxJt
    Belum ada peringkat
  • 2revisi Jurnal Asnia Kamba
    2revisi Jurnal Asnia Kamba
    Dokumen12 halaman
    2revisi Jurnal Asnia Kamba
    Anonymous XQJwjGxJt
    Belum ada peringkat
  • Askep Jiwa Asnia Kamba 2
    Askep Jiwa Asnia Kamba 2
    Dokumen14 halaman
    Askep Jiwa Asnia Kamba 2
    Anonymous XQJwjGxJt
    Belum ada peringkat
  • Kronik Ginjal
    Kronik Ginjal
    Dokumen3 halaman
    Kronik Ginjal
    efielyariza
    0% (1)
  • Asnia Kamba
    Asnia Kamba
    Dokumen13 halaman
    Asnia Kamba
    Anonymous XQJwjGxJt
    Belum ada peringkat
  • Analisis Jurnal Revisi
    Analisis Jurnal Revisi
    Dokumen23 halaman
    Analisis Jurnal Revisi
    Anonymous XQJwjGxJt
    Belum ada peringkat
  • Undangan Taajiah Ka Iyam
    Undangan Taajiah Ka Iyam
    Dokumen1 halaman
    Undangan Taajiah Ka Iyam
    Anonymous XQJwjGxJt
    Belum ada peringkat
  • Sap Terapi Musik
    Sap Terapi Musik
    Dokumen8 halaman
    Sap Terapi Musik
    Anonymous XQJwjGxJt
    Belum ada peringkat
  • ABSTRAK
    ABSTRAK
    Dokumen2 halaman
    ABSTRAK
    Anonymous XQJwjGxJt
    Belum ada peringkat
  • Examination of Vital Signs
    Examination of Vital Signs
    Dokumen3 halaman
    Examination of Vital Signs
    Anonymous XQJwjGxJt
    Belum ada peringkat
  • Examination of Vital Signs
    Examination of Vital Signs
    Dokumen3 halaman
    Examination of Vital Signs
    Anonymous XQJwjGxJt
    Belum ada peringkat
  • PROPOSAL
    PROPOSAL
    Dokumen13 halaman
    PROPOSAL
    Anonymous XQJwjGxJt
    Belum ada peringkat
  • Anjur Meyske
    Anjur Meyske
    Dokumen14 halaman
    Anjur Meyske
    Anonymous XQJwjGxJt
    Belum ada peringkat
  • Woc HPP
    Woc HPP
    Dokumen1 halaman
    Woc HPP
    Anonymous XQJwjGxJt
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    Anonymous XQJwjGxJt
    Belum ada peringkat
  • Woc HPP
    Woc HPP
    Dokumen1 halaman
    Woc HPP
    Anonymous XQJwjGxJt
    Belum ada peringkat
  • Analisi Swot Fixxxx
    Analisi Swot Fixxxx
    Dokumen28 halaman
    Analisi Swot Fixxxx
    Anonymous XQJwjGxJt
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Bonsai
    Jurnal Bonsai
    Dokumen17 halaman
    Jurnal Bonsai
    sweetygirl-1
    Belum ada peringkat
  • Anjur Ike
    Anjur Ike
    Dokumen13 halaman
    Anjur Ike
    Anonymous XQJwjGxJt
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen9 halaman
    Daftar Pustaka
    Anonymous XQJwjGxJt
    Belum ada peringkat
  • Pengaruh Aspek
    Pengaruh Aspek
    Dokumen73 halaman
    Pengaruh Aspek
    Anonymous XQJwjGxJt
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen9 halaman
    Daftar Pustaka
    Anonymous XQJwjGxJt
    Belum ada peringkat