Anda di halaman 1dari 21

HEMATOCHEZIA

Dokter Pembimbing:
dr. Winoto Hardjolukito,Sp.B
Pendahuluan

• Perdarahan saluran cerna akut merupakan keadaan


gawat darurat yang harus ditangani secara cepat dan
tepat karena dapat menyebabkan kematian.
• Dahulu, angka mortalitas sangat tinggi disebabkan oleh
kesulitan untuk menemukan sumber pendarahan.
• Perdarahan saluran cerna bagian bawah yang kronik
terjadi secara bertahap dan sebentar-sebentar,
sehingga seringkali pasien tidak menyadarinya dan
membutuhkan rawat inap di rumah sakit.
Definisi

• Perdarahan saluran cerna bagian bawah


umumnya berasal dari usus di sebelah bawah
ligamentum Treitz
• Hematochezia diartikan sebagai darah segar atau
berwarna merah maroon yang keluar melalui anus
dan merupakan manifestasi tersering dari
perdarahan saluran cerna bagian bawah.

Sudoyo, Aru W. et al, 2009


Epidemiologi

20%nya adalah perdarahan saluran 80% biasanya berhenti secara


cerna bagian bawah spontan.

Perdarahan saluran cerna bagian


orang tua berusia antara 63-77 bawah 3,6 %, saluran cerna bagian
tahun. atas
adalah 3,5–7%.
Anatomi
Etiologi

Perdarahan saluran cerna


bagian bawah

Perdarahan divertikel
Perdarahankolon
divertikel kolon Angiodisplasia AV Malformation

Kolitis Penyakit perianal Neoplasia Kolon

Divertikulum Meckel
Perdarahan Divertikel Colon

Diet tidak atau kurang


berserat

Tinja keras, volume kecil

Kolon berkontraksi lebih


keras

Menekan celah lemah pada


dinding usus

Divertikulosis

Divertikulitis

Pecahnya Usus
Angiodisplasia
• 54% dari angiodisplasia kronis
menyebabkan perdarahan di dalam
usus.
• Lesi degeneratif yang berkaitan
dengan penuaan (> 70th)
• Patogenesis angiodisplasia tidak
diketahui
• parsial, obstruksi intermiten

dilatasi vena submukosa


AV Malformation

• AVM ==> kelainan


kongenital
• Suatu kelainan pada
mukosa dan submukosa
pembuluh darah memiliki
komunikasi langsung
antara arteri dan vena
tanpa campur tangan
kapiler.
• 47% persen pasien
mengalami hematochezia
Kolitis
• Proses peradangan atau
inflamasi pada kolon diawali
dengan infeksi, toksin, produk
bakteri, yang terjadi pada
individu yang rentan.

• Pelepasan bahan toksin


menimbulkan reaksi inflamasi
yang menyebabkan perubahan
mukosa dan dinding.
Penyakit Perianal
• Hemoroid dan fissura ani,
biasanya menimbulkan
perdarahan dengan warna merah
segar tetapi tidak bercampur
dengan feces.
• membedakan Polip dan
karsinoma dilakukan anoskopi
dan kolonoskopi.
Neoplasia Colon
Divertikulum Meckel
• suatu kelainan bawaan, yang
merupakan suatu kantung
(divertikula) yang menonjol
dari dinding usus halus.
Divertikula bisa mengandung
jaringan lambung maupun
jaringan pankreas.
Manifestasi Klinis

Perdarahan Akut Perdarahan Kronis


• -Sinkop : takikardia, kepala • Anemia defisiensi Fe
pusing,melayang

• Palpitasi
• -Syok : - tekanan darah turun (sistolik< 90
mmHg atau turun > 30 mmHg dari semula)
• Lemas
• takikardi, nadi cepat (> 100x/mnt) denyut
kecil, lemah atau tidak teraba.
• Sesak napas
• -Muka (kulit, mukosa) pucat
• Anoreksia
• -Akral dingin
• Insomnia.
• -Berkurangnya produksi urin

• -Berkurangnya aliran darah ke otak


(bingung, disorientasi, rasa mengantuk dan
syok)
Diagnosis
1)Anamnesis

2)Pemeriksaan fisik
a. Tanda vital
b.Mata : ada tidaknya anemis
c.Turgor kulit menurun
d.Ekstremitas : akral dingin, ujung-ujung jari sianotik
e.Auskultasi Jantung : irama cepat atau lambat
f.Abdomen : teraba massa atau tidak, ukuran hepar, splenomegali.
Auskultasi : peristaltik usus menurun atau tidak
g.Colok dubur : darah (+/-), palpasi massa (+/-), identifikasi feses, dan
lakukan tes Guaiac

3) Pemeriksaan laboratorium :
– Darah : cito dan pemeriksaan darah lengkap . Selanjutnya perlu dicek
Hb dan Ht tiap 6 jam
– Elektrolit
– BUN / serum creatinin
– Liver Function Test
– Faktor pembekuan : Prothrombin Time (PT) activated Partial Thrombin
Time (aPTT)
Pemeriksaan Penunjang
a. Kolonoskopi

b. Urgent Colonoscopy

c. Flexible Sigmoidoskopi

d. Anoskopi

e. Barium Enema

h. Angiography
Komplikasi

• Shock Hipovolemi Gagal Ginjal Akut

• Efek samping transfusi darah : reaksi


hemolitik, infeksi.
Tujuan :
- stabilisasi hemodinamik Tatalaksana
- stop perdarahan aktif
- cegah perdarahan ulang.

Perdarahan Ringan Perdarahan Berat

Tidak

Ya
tanda kehilangan
Kehilangan cairan berkurang,
cairan / HD tdk perdarahan aktif
stabil berkurang

perdarahan
aktif berkurang

kemungkinan lokasi
perdarahan di perdarahan tdk
SCBA teridentifikasi

Normal

Lokasi perdarah
ditemukan an
brulang

perdarahan
cukup banyak
perlu tranfusi
darah
Tidak berhasil,
lokasi tdk d
temukan
Terapi Bedah

Pada beberapa diagnostik, seperti


divertikulum Meckel atau keganasan, bedah
merupakan pendekatan utama setelah
keadaan pasien stabil.

Anda mungkin juga menyukai