• Fase Luminal.
• Fase Mukosal.
• Fase corporeal.
• Deplesi besi (iron depleted state)
• Iron deficient Erythropoiesis
• Anemia defisiensi besi
Gejala Anemia defisiensi besi
• Gejala Umum anemia (anemic syndrome)
Kadar HB turun dibawah 7 gr/dl badan
lemah, lesu, cepat lelah, dan mata berkunang-
berkunang.
• Gejala khas Koilonychia , atrofi papil lidah,
Cheilosis (stomatitis angularis)
Diagnosis
1. Anemia hipokrom mikrositer MCV <80 fl dan MCH
< 31% dengan satu atau lebih kriteria berikut:
2. Terdapat 2 dari parameter di bawah ini:
3. Besi serum <50 mg/dl
4. TIBC >350 mg/dl
5. Saturasi transferin <15%
6. Feritin serum <20 mg/dl
7. Pengecatan sumsum tulang dengan biru prussia
menunjukkan sideroblas negatif
Terapi kausal, untuk mencari penyebab kekurangan besi yang diderita. Bila tidak
dapat menyebabkan kekambuhan.
Pemberian preparat besi:
• Oral: sulfas ferosus. Dosis anjuran 3x200mg/hari yang dapat meningkatkan
eritropoiesis hingga 2-3 kali dari normal. Pemberian dilakukan sebaiknya
saat lambung kosong dan selama 3-12 bulan. Bila terdapat efek samping
gastrointestinal (mual, muntah, konstipasi) pemberian dilakukan setelah
makan atau osis dikurangi menjadi 3x100mg. Untuk meningkatkan
penyerapan dapat diberikan bersama vitamin C 3x100 mg/hari.
• Parenteral,misal preparat ferric gluconate atau iron sucrose (IV pelan atau
IM). Pemberian secara IM menimbulkan nyeri dan warna hitam.
Diet, terutama yang tinggi protein hewani dan kaya vitamin C.
Transfusi diberikan bila terdapat indikasi yaitu:
• Terdapat penyakit jantung anemik dengan ancaman
payah jantung .
• Pasien memerlukan peningkatan kadar Hb yang cepat,
misalnya kehamilan trimester akhir atau pre operasi.
• Dalam pengobatan, pasien dinyatakan memberikan
respon baik apabila retikulosit naik pada minggu
pertama, mencapai puncak pada hari ke 10, dan kembali
normal pada hari ke 14 pengobatan. Diikuti dengan
kenaikan Hb 0,15 gr/dl/hari atau 2 gr/dl setelah 3-4
minggu pengobatan