Anda di halaman 1dari 4

Nama : Mochamad Fajar Pamungkas

H-2
Tugas Mahasiswa:
pria, 19 tahun,  diantar oleh ibunya berobat ke Poliklinik dengan keluhan kedua matanya terlihat
kuning yang semakin lama semakin jelas. Keluhan disertai dengan buang air kecil berwarna
seperti teh pekat. Demam (+) tidak terlalu tinggi, Mual (+). Sebelumnya  ± 1 minggu yang lalu
penderita mengeluh demam yang tidak terlalu tinggi. Demam (+) tidak disertai dengan
menggigil, mual (+) dan muntah sebanyak 2 kali berisi cairan dan sisa makanan. Nafsu makan
biasa. Penderita membeli obat “Bodrex” dan merasa keluhan demam berkurang. Os tidak muntah
lagi, namun masih merasa mual.Riwayat kontak dengan penderita sakit kuning sebelumnya ada,
saudara sepupu os. Os memiliki aktivitas disekolah yang padat, jarang istirahat dan mempunyai
kebiasaan makan tidak teratur dan jajan sembarangan.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan temperatur tubuh 37,7.C, pemeriksaan fisik


mata didapatkan   sklera ikterik +/+ . Pada palpasi abdomen didapatkan hepar teraba membesar,
ukuran 2 jari di bawah arcus costae, konsistensi kenyal,tepi tajam, permukaan rata, lien tak
teraba,nyeri tekan regio hipokondrium kanan,nyeri lepas (-). Pada pemeriksaan
penunjang didapatkan Bilirubin: +1 (N: –), Urobilinogen: +1 (N: -)
Pasien dididagnosis
glaukoma akut primer sudut tertutup OS. Pasien diberikan terapi Timolol maleate 0,5 % ED 2x1
tetes ODS/hari, Cxytrol 3x1 tetes OS/hari, Carpin 1% 2x1 tetes OS/hari, Asetazolamide 3x250
mg, KSR 2x1 tablet. 
1. Apa yang terjadi pada pasien? Jelaskan penyebab dan manifestasi klinik yang mendukung
Pasien megeluhkan bahwa pada saat melihat jauh hanya dapat melihat seperti bayangan. Selain
itu pasien mengeluh mata kiri merah dan nyeri. Penyebabnya hipertensi, diabetes mellitus,
manifestasi klinik yang mendukung terdapat Injeksi konjungtiva pada konjungtiva bulbi, kornea
udem, camera oculi anterior kedalaman dangkal
2. Apa masalah keperawatan utama pada pasien? Jelaskan data mayor dan data minor yang
mendukung masalah tersebut berdasarkan kasus diatas!, Buat berdasarkan SDKI!
3. Apa kriteria hasil yang ingin dicapat dari kasus tersebut? Buat berdasarkan SLKI!
4. Sebutkan 2 intervensi utama dan 3 intervensi pendukung untuk mengatasi masalah
keperawatan tersebut ?
5. Uraikan 1 intervensi utama dan 1 intervensi pendukung yang bersifat edukasi!

A. Analisa Data

Tgl Data Fokus Etiologi Masalah


DS : Pasien datang dengan Gangguan Gangguan
keluhan penurunan penglihatan penglihatan Persepsi
secara tiba tiba pada mata sensori
kiri sejak 1 minggu Sebelum
Masuk Rumah Sakit (SMRS).
Pasien megeluhkan bahwa
pada saat melihat jauh hanya
dapat melihat seperti bayangan.
pasien mengeluh mata kiri merah
dan nyeri

DO :
terdapat Injeksi konjungtiva pada
konjungtiva bulbi, kornea
udem, camera oculi anterior
kedalaman dangkal
. Pasien diberikan terapi Timolol
maleate 0,5 % ED 2x1 tetes
ODS/hari, Cxytrol 3x1 tetes
OS/hari, Carpin 1% 2x1
tetes OS/hari, Asetazolamide
3x250 mg, KSR 2x1 tablet. 
DS : Agen Nyeri akut
P : pasien mengeluh mata kiri pencedera
merah dan nyeri Fisik (Trauma)
R : Pasien juga mengeluh sakit
kepala
T : Nyeri dirasakan terus dan
disertai mual muntah menerus
DO : TD 120/80 mmHg

Diagnosa Tujuan & KH Intervensi


Gangguan Persepsi sensori Setelah dilakukan tindakan Utama :
keperawatan selama 1x24 jam  Minimalisasi
sirkulasi spontan meningkat, rangsangan
dengan KH :  Pengekangan kimiawi
Verbilasi melihat bayangan
sedang (3) ke menurun (5) Pendukung :
Distorsi sensori sedang (3) ke  Manajemen stres
menurun (5)  Dukungan pelaksanaan
ibadah
 Terapi relaksasi
Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan Utama :
keperawatan selama 1x24 jam  Manajemen nyeri
diharapkan tingkat nyeri  Pemberian analgetik
menurun dengan KH :
Keluhan nyeri cukup meningkat Pendukung :
(2) ke menurun (5)  Edukasi manajem nyeri
Mual cukup meningkat (2) ke  Manajemen medikasi
menurun (5)
 Pemantauan nyeri
Muntah cukup meningkat (2) ke
menurun (5)

Utama Pendukung
Minimalisasi rangsangan Dukungan pelaksanaan ibadah
Observasi : Obserasi :
- Periksa status mental, status sensori, dan - Identifikasi kebutuhan pelaksanaan
tingkat kenyamanan (mis, nyeri, sesuai agama yang tepat
kelelahan) Terapeutik :
Terapeutik ; - Sediakan sarana yang aman dan
- Diskusikan tingkat toleransi nyaman untuk pelaksanaan ibadah
- Batasi stimulus lingkungan - Fasilitasi penggunaan ibadah sebagai
- Jadwalkan aktivitas harian dan waktu sumber koping
istirahat Kolaborasi :
- Kombinasikan prosedur/tindakan dalam - Konsultasi medis terkait pelaksanaan
satu waktu, sesuai kebutuhan ibadah memerlukan perhatian
Edukasi :
- Ajarkan cara meminimalisasi stimulus
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian obat yang
mempengaruhi persepsi stimulus

Anda mungkin juga menyukai