A. PENGKAJIAN
a. Airway
b. Breathing
c. Circulation
d. Disability
Kesadaran akan menurun karena telah di lakukan pembedahan pada otak.
Besar pupil normal (±2 mm). Reflek terhadap cahaya ada. Semua aktifitas
di bantu karena mengalami penurunan kesadaran serta harus bedrest total.
a. Kepala
Pasien dengan post op craniotomy tampak luka bekas operasi pada kepala
klien dan terpasang drain, tidak terdapat pembengkakan pada kepala
b. Mata
Pasien akan terpasang NGT untuk pemenuhan nutrisi, hidung bersih, tidak
ada perdahan pada hidung. Tidak ada pembengkakan pada daerah hidung.
d. Mulut
Mukosa bibir tampak kering, pasien akan terpasang ETT dan OPA, mulut.
Tidak ada pembengkakan di sekitar mulut.
e. Leher
f. Dada
I : Dada tampak simetris, gerakan sama kiri dan kanan, tidak ada tampak
luka atau lesi, tampak terpasang elektroda kardiogram.
A: Suara nafas ronchi karena penumpukan secret pada jalan nafas, irama
tidak teratur
g. Kardiovaskuler
I : Arteri carotis normal , tidak terdapat ditensi vena jungularis, ictus cordis
tidak terlihat
Perkusi : Timpani
i. Genitouria
j. Ekstremitas
Tidak terdapat edema pada ekstremitas. Klien bedrest total. Akral dingin.
k. Kulit
B. DIAGNOSA
Pre Op :
Post Op :
c. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi jalan nafas
Pre Op
Data Diagnosa Luaran Intervensi
DO: Nyeri akut Tingkat nyeri Manajemen nyeri, tindakan
-Tampak meringis Definisi: Setelah dilakukan Observasi
-Bersikap Pengalaman intervensi selama -identiikasi lokasi,
protektif(misal sensorik 1x24 jam karakteristik, durasi,
waspada, atau maka frekuesi,kualitas, intensitas
posisi emosional tingkat nyeri nyeri
menghindari yang menurun, -identifikasi skala nyeri
nyeri) -Gelisah berkaitan dengan -identifikasi respon nyeri
-Frekuensi dengan kriteria hasil : nonverbal
nadi kerusakan -keluhan -identifikasi faktor yang
meningkat jaringan nyeri memperberat dan
-Sulit tidur actual atau menurun memperingan nyeri
-TD meningkat -meringis menurun -monitoring keberhasilan terapi
-Pola nafas fungsionnal -sikap protektif komplementer yang sudah
berubah ringan hingga menurun -gelisah diberikan
-Nafsu makan berat yang -monitoring eek samping
menurun -kesulitan
berubah berlangsung pengguna analgetik
tidur
-Prosesberikir kurang dari 3 Terapeutik
menurun
terganggu - bulan. -berikan teknik
-frekuensi nadi
Menarik diri nonarmakologis untuk
membaik -
-Berfokus pada Berhubungan mengurang nyeri
kemampuan
diri sendiri - dengan agen menunntaskan -control lingkungan yang
Diaforesis cidera biologis memperberat nyeri
aktivitas meningkat
-fasilitas istirahat dan tidur
-pupil dilatasi
DS: Pertimbangan jenis dan sumber
menurun -muntah nyeri untuk strategi meredakan
-Mengeluh nyeri
menurun nyeri
-mual menurun
-pola nafas
membaik -TD
membaik
-pola tidur
membaik
Edukasi
-jelaskan teknik
nonarmakologis untuk
mengurangi nyeri
-jelaskan strategi
meredakan nyeri
-anjurkan memonitoring nyeri
secara mandiri
-anjurkan teknik
nonarmakologis unuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi
-kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
DO : Defisit Nutrisi Status Nutrisi Manajemen nutrisi, tindakan
-Bising usus Definisi: setelah dilakukan Observasi
hiperaktif Asupan intervensi selama -Identifikasi status nutrisi
-Otot pengunyah nutrisi
1x24jam
tidak cukup untuk
lemah memenuhi maka status -Identifikasi alergi dan
kebutuhan intoleransi makanan
nutrisi
metabolisme
-Otot menelan membaik, -Identifikasi makanan yang
lemah -Membran disukai
dengan
mukosa pucat -Identifikasi kebutuhan kalori
kriteria hasil: -
-Sariawan dan jenis nutrient
Berat Badan
-Serum albumin -Identifikasi perlunya
-Eleminasi Fekal
turun penggunaan selang nasogastrik
-Fungsi
-Rambut rontok -Monitor asupan makanan
Gastrointestinal
berlebihan -Monitor berat badan
-Nafsu Makan
-Diare -Perilaku -Monitor hasil
pemeriksaan
meningkatkan
laboratorium Terapeutik
Berat Badan
-Status Menelan
-Tingkat Depresi
DS : kenyang -Tingkat Nyeri -Lakukan oral hygiene sebelum
-Cepat makan, jika perlu
setelah
makan - -Fasilitasi menentukan
Kram/nyeri pedoman diet (mis. Piramida
abdomen -
makan makanan)
Nafsu
menurun -Sajikan makanan secara
menarik dan suhu yang sesuai -
Berikan makan tinggi serat
untuk mencegah konstipasi -
Berikan makanan tinggi kalori
dan tinggi protein
-Berikan suplemen makanan,
jika perlu
-Hentikan pemberian makan
melalui selang nasigastrik jika
asupan oral dapat ditoleransi
Edukasi
-Anjurkan posisi duduk, jika
mampu
-Ajarkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi
-Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan (mis.
Pereda nyeri, antiemetik), jika
perlu
-Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrient yang
dibutuhkan, jika perlu
DO : Resiko cedera Resiko cedera Pencegahan cedera, tindakan
Post OP
Data Diagnosa Luaran Intervensi
DO : Risiko Perfusi Pefusi serebral Menejemen peningkatan
-Keabnormalan Serebral Tidak setelah dilakukan tekanan intrakranial, tindakan
masa protrombin Efektif. intervensi selama Observasi
dan/atau Definisi:… 1x24jam maka -Identifikasi penyebab
Berisiko
masa
mengalami perfusi serebral peningkatan TIK (mis. Lesi,
tromboplastin penurunan meningkat dengan gangguan metabolisme, edema
sirkulasi darah ke serebral)
parsial kriteria hasil :
-Penurunan kinerja -tingkat kesadaran -Monitor tanda/gejala
ventikel kiri
-Aterosklrosis otak meningkat peningkatan TIK (mis.
aorta -kognitif Tekanan darah meningkat,
-Diseksi arteri Berhubungan menimgkat tekanan nadi melebar,
dengan
-Fibrilasi atrium - bradikardia, pola napas
suplai
Tumor otak darah berkurang ireguler, kesadaran menurun)
-tekanan -Monitor MAP (Mean Arterial
DS: intrakranial Pressure)
Terdapat luka menurun -Monitor CVP (Central
bekas operasi -sakit kepala Venous Pressure), jika perlu
dikepala menurun - -Monitor PAWP, jika perlu
gelisah menurun -Monitor PAP, jika perlu
-kecemasan -Monitor ICP (Intra Cranial
menurun Pressure), jika tersedia
-agitasi menurun -Monitor CPP (Cerebral
-demam menurun - Perfusion Pressure)
nilai rata-rata -Monitor gelombang ICP
tekanan -Monitor status pernapasan
membaik - cairan
-Monitor cairan
kesadaran
serebrospinalis (mis. Warna,
membaik -
konsistensi)
tekannan
Terapeutik
darah
-Minimalkan stimulus dengan
sistole membaik
menyediakan lingkungan yang
-tekanan darah
tenang
diastolik membaik
-Berikan posisi semi fowler
-reflek saraf
membaik -Hindari maneuver Valsava -
Cegah terjadinya kejang
-Hindari penggunaan PEEP -
Hindari pemberian cairan IV
hipotonik
-Atur ventilator agar PaCO2
optimal
-Pertahankan suhu tubuh
normal
Kolaborasi
-Kolaborasi pemberian sedasi
dan antikonvulsan, jika perlu
-Kolaborasi pemberian
diuretic osmosis, jika perlu
-Kolaborasi pemberian
pelunak tinja, jika perlu
Pemantauan tekanan
intrakranial, tindakan
Observasi
-Observasi penyebab
peningkatan TIK (mis. Lesi
menempati ruang, gangguan
metabolism, edema sereblal,
peningkatan tekanan vena,
obstruksi aliran cairan
serebrospinal, hipertensi
intracranial idiopatik)
-Monitor peningkatan TD -
Monitor pelebaran tekanan
nadi (selish TDS dan TDD) -
Monitor penurunan frekuensi
jantung
-Monitor ireguleritas
irama jantung
-Monitor penurunan tingkat
kesadaran
-Monitor perlambatan atau
ketidaksimetrisan respon pupil
-Monitor kadar CO2 dan
pertahankan dalam rentang
yang diindikasikan
mengurangi nyeri
-jelaskan strategi meredakan
nyeri
-anjurkan memonitoring nyeri
secara mandiri
-anjurkan teknik
nonarmakologis unuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi
-kolaborasi pe
analgetik, jika perlu
mberian
DO : Bersihan jalan Bersihan jalan Manajemen Jalan Napas,
-Batuk tidak nafas tidak nafas tindakan
efektif efektif Setelah Observasi:
-Tidak mampu Definisi: dilakukan -Monitor pola napas
batuk ketidakmampuan intervensi (frekuensi, kedalaman,
-Sputum berlebih - membersihkan keperawatan usaha napas) -Monitor
Mengi, wheezing sekret atau selama 1x24 jam bunyi napas tambahan
dan atau ronkhi obstruksi jalan maka diharapkan (mis. gurgling, mengi,
kering nafas untuk bersihan jalan wheezing, ronchi kering)
-Mekonium di mempertahankan napas -Monitor sputum
jalan napas jalan nafas tetap membaik (jumlah, warna, aroma)
(neonatus) paten. dengan Terapeutik:
-Gelisah Berhubungan kriteria hasil: -Pertahankan kepatenan jalan
-Sianosis -Batuk efektif
dengan: napas dengan headtilt
-Bunyi napas meningkat -
Fisiologis dan chin-lift (jawthrust jika
menurun
-Spasme jalan Produksi sputum curiga trauma servical)
-Frekuesi
napas menurum - -Posisikan semi-fowler
napas atau fowler
-Hipersekesi jalan Wheezing
berubah napas -Disfungsi
menurun
-Pola napas -Dispnea menurun
berubah -Gelisah menurun
-Frekuensi napas
DS : neuromuskuler membaik napas -Berikan minum hangat
-Dypsnea -Pola -Lakukan fisioterapi dada,
membaik
-sulit bicara -Benda asing jika perlu
-ortopnea dalam jalan -Lakukan penghisapan
napas- Adanya lendir kurang dari 15
jalan napas detik
buatan -Lakukan hiperoksigenasi
-Sekresi yang sebelum penghisapan
tertahan - endotrakeal
Hiperplasia
-Proses infeksi -Keluarkan sumbatan
-Respon alergi benda pada dengan
-Efek agen
forsep McGill -
farmakologi
Berikan oksigen, jika
perlu
Edukasi:
-Anjurkan asupan
cairan 2000 ml/hari,
jika tidak kontraindikasi
-Ajarkan tehnik batuk
efektif
Kolaborasi:
-Kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik,
jika perlu
Pemantauan Respirasi,
tindakan: Observasi:
-Monitor frekuensi, irama,
kedalam dan upaya napas
-Monitor pola napas
-Monitor kemampuan
batuk efektif
-Monitor adanya produksi
sputum
-Monitor adanya
sumbatan jalan napas -
Palpasi kesimetrisan
ekspansi paru
-Auskultasi bunyi napas
-Monitor saturasi oksigen
-Monitor AGD -
Monitor x-ray thoraks
Terapeutik:
-Atur internal pemantau
respirasi sesuai kondisi
pasien -Dokumentasikan hasil
pemantauan Edukasi:
-Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan -
Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu
kering)
-Monitor sputum (jumlah,
warna, aroma)
Terapeutik
-Pertahankan kepatenan jalan
napas dengan head-tilt dan
chin-lift (jaw-thrust jika curiga
trauma cervical)
-Posisikan semi-Fowler atau
Fowler
Berikan minum hangat
-Lakukan fisioterapi dada, jika
perlu
-Lakukan penghisapan lendir
kurang dari 15 detik
-Lakukan hiperoksigenasi
sebelum
Penghisapan endotrakeal
Keluarkan sumbatan
benda padat dengan
forsepMcGill
Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
-Anjurkan asupan cairan 2000
ml/hari, jika tidak
kontraindikasi.
-Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
-Kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik,
jika perlu.
DO : Resiko Infeksi Tingkat infeksi Pencegahan infeksi, tindakan
Definisi : setelah dilkukan Observasi
-Demam
-Kemerahan Berisiko intervensi selama -Identifikasi riwayat kesehatan
-Nyeri mengalami 1x24jam dan riwayat alergi
-Bengkak peningkatan maka -Identifikasi kontraindikasi
-Kadar sel terserang tanda-tanda infeksi pemberian imunisasi
darah putih organisme tidak terlihat -Identifikasi status imunisasi
menurun patogenik dengan kriteria setiap kunjungan ke pelayanan
-Nafsu makan hasil : kesehatan Terapeutik
menurun Berhubungan -Demam berkurang -Berikan suntikan pada pada
dengan -kemerahan bayi dibagian paha
DS : -Penyakit Kronis berkurang -nyeri anterolateral
Tidak tersedia -Efek prosedur berkurang -kadar -Dokumentasikan
Infasif sel informasi vaksinasi
-Malnutrisi darah putih Jadwalkan imunisasi
Peningkatan normal pada interval waktu
paparan -nafsu makan yang tepat
organisme meningkat
patogen
Edukasi
lingkungn -Jelaskan tujuan, manfaat,
Ketidakadekuatan
resiko yang terjadi, jadwal dan
pertahanan tubuh
efek samping
perifer
-Informasikan imunisasi yang
diwajibkan pemerintah
-Informasikan imunisasi yang
melindungiterhadap penyakit
namun saat ini tidak
diwajibkan pemerintah -
Informasikan vaksinasi untuk
kejadian khusus
-Informasikan penundaan
pemberian imunisasi tidak
berarti mengulang jadwal
imunisasi kembali
-Informasikan penyedia
layanan pekan imunisasi
nasional yang menyediakan
vaksin gratis
Manajemen
imunisaasi/vaksin, tindakan
Observasi
-Identifikasi riwayat kesehatan
dan riwayat alergi
-Identifikasi kontraindikasi
pemberian imunisasi
-Identifikasi status imunisasi
setiap kunjungan ke pelayanan
kesehatan
Terapeutik
-Berikan suntikan pada pada
bayi dibagian paha
anterolateral
-Dokumentasikan
informasi vaksinasi
Jadwalkan imunisasi
pada interval waktu
yang tepat
Edukasi
-Jelaskan tujuan, manfaat,
resiko yang terjadi, jadwal dan
efek samping
-Informasikan imunisasi yang
diwajibkan pemerintah -
Informasikan imunisasi yang
melindungiterhadap penyakit
namun saat ini tidak
diwajibkan pemerintah -
Informasikan vaksinasi untuk
kejadian khusus
-Informasikan penundaan
pemberian imunisasi tidak
berarti mengulang jadwal
imunisasi kembali
-Informasikan penyedia
layanan pekan imunisasi
nasional yang menyediakan
vaksin gratis
D. IMPLEMENTASI
E. EVALUASI