Disusun Oleh:
Sugih Pribawa
4399814901210032
Jalan Pangkal Perjuangan KM 1 (By Pass), Kabupaten Karawang, Jawa Barat 413116,
Indonesia.
2021 – 2022
KASUS OPERASI PADA PASIEN DEWASA
A. Pre Operatif
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. NS
Umur : 39 thn
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kp. Kobak Baya
Diagnosa Medis : Close Fraktur neg lated clavikula Dextra
Tindakan Operasi : ORIF (Open Reduction Internal Fixation)
2. Alasan Tindakan Operasi
Terjadi Close Fraktur neg lated clavikula Dextra akibat kecelakaan ketika
mengendarai motor dibonceng oleh suaminya.
3. Tujuan Tindakan Operasi
Tujuan ORIF (Open Reduction Internal Fixation)
a. Memperbaiki fungsi dengan mengembalikan gerakan dan stabilitas
b. Mengurangi nyeri.
c. Klien dapat melakukan ADL dengan bantuan yang minimal dan dalam
lingkup keterbatasan klien.
d. Sirkulasi yang adekuat dipertahankan pada ekstremitas yang terkena
e. Tidak ada kerusakan kulit
4. Kegiatan Penerimaan Pasien
a. Ruang Terima
1) Identifikasi pasien
Pasien memakai gelang identitas, identifikasi pasien sesuai dengan
gelang dan buku status pasien
2) Cek aksesoris dan penggunaan gigi palsu
Pasien tidak meggunakan aksesoris dan gigi palsu
3) Cek puasa pasien
Pasien dalam keadaan puasa
b. Kelengkapan Dokumen
1) Rekam medis lengkap
2) Informed consent/persetujuan operasi
c. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-tanda vital: TD 130/90 mmHg, Suhu 37,1 C, Nadi 90 x/menit, RR
20 x/menit
Kesulitan bernapas : Tidak ada
Kesulitan berkemih : Tidak ada
Pasien terpasang infus RL pasien tidak ada reaksi alergi terhadap obat.
d. Hasil Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 13,3 11,7-15,5
Eritrosit 4,79 4,10-5,10
Leukosit 5,33 4,40-11,30
Trombosit 249 150-400
Hematokrit 38,7 35,0-47,0
e. Hasil Radiologi
B. Intra Operatif
1. Nama Tindakan : ORIF (Open Reduction Internal Fixation)
2. Mulai Operasi : Jam 10.30
3. Posisi Operasi : Jackknife
4. Bagian Tubuh Yang Dioperasi : Bahu kanan bawah bagian clavikula
5. Anastesi : Anastesi local (lidocaine),propopol
6. Monitor TTV
a. 15 menit pertama
TD : 125/83 mmHg
N : 78 x/menit
S : 35,3 C
Sat O2 : 99%
b. 15 menit kedua
TD : 132/89 mmHg
N : 84 x/menit
S : 35,4 C
Sat O2 : 99%
c. 15 menit ketiga
TD : 139/92 mmHg
N : 88 x/menit
S : 35,6 C
Sat O2 : 96%
d. 15 menit keempat
TD : 144/94 mmHg
N : 92 x/menit
S : 35,1 C
Sat O2 : 98%
7. Asuhan Keperawatan Intra Operatif
a. Data Subjektif
Tidak ada
b. Data Objektif
1) Perdarahan 200 cc di alat tabung suction
2) Suhu 35,3 C
c. Diagnosis Keperawatan
1) Risiko perdarahan d.d. tindakan pembedahan
2) Risiko hipotermia perioperative d.d. prosedur pembedahan
d. Intervensi Keperawatan
No Dx Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
1 Setelah dilakukan Pencegahan Perdarahan
asuhan keperawatan Observasi:
intra operatif, - Monitor tanda dan gejala
diharapkan risiko perdarahan
perdarahan teratasi - Monitor nilai Hb dan Ht
dengan kriteria hasil: sebelum dan setelah
- Hemoglobin kehilangan darah
membaik - Monitor tanda-tanda vital
- Hematokrit - Monitor koagulasi
membaik Terapeutik:
- Tekanan darah - Pertahankan bedrest selama
membaik perdarahan
- Suhu tubuh - Batasi tindakan invasive,
membaik jika perlu
- Gunakan kasur pencegahan
decubitus
- Hindari pengukuran suhu
rektal
Edukasi:
- Jelaskan tanda dan gejala
perdarahan
- Anjurkan meningkatkan
asupan cairan
- Anjurkan menghindari
aspirin atau antikogulan
- Anjurkan meningkatkan
asupan makanan dan vitamin
K
- Anjurkan segera melapor
jika terjadi perdarahan
Kolaborasi:
- Kolaborasi obat pengontrol
perdarahan
- Kolaborasi pemberian
produk darah
- Kolaborasi pemberian
pelunak tinja
2 Setelah dilakukan Manajemen Hipotermia
asuhan keperawatan Observasi:
intra operatif, - Monitor suhu tubuh
diharapkan risiko - Identifikasi penyebab
hipotermi perioperative hipotermia
teratasi dengan kriteria - Monitor tanda dan gejala
hasil: akibat hipotermia
- Menggigil Terapeutik:
menurun - Sediakan lingkungan yang
- Suhu tubuh hangat
membaik - Lakukan penghangatan pasif
- Suhu kulit - Lakukan penghangatan aktif
membaik eksternal
- Lakukan penghangatan aktif
internal
Edukasi:
- Anjurkan makan/minum
hangat
C. Post Operatif
1. Masuk Ruang Pemulihan : Jam 11.40
2. Asuhan Keperawatan Post Operatif
a. Data subjektif
1) Pasien mengeluh nyeri
P: Post Operasi ORIF
Q: Nyeri seperti diremas kuat
R: Nyeri bagian bahu kanan di clavikula
S: Skala 6 (1-10)
T: Nyeri terasa setiap saat, lebih terasa saat digerakan
2) Pasien mengatakan kedinginan
b. Data objektif
1) Pasien tampak meringis
2) Pasien tampak menggigil
3) Suhu 35,1 C
4) Terpasang handrail di bed pasien
c. Diagnosis Keperawatan
1) Nyeri akut b.d. agen pencedera fisik (Post Op ORIF)
2) Risiko hipotermia perioperative d.d. suhu lingkungan rendah
3) Risiko jatuh d.d. kondisi pasca operasi
d. Intervensi Keperawatan
No Dx Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
1 Setelah dilakukan Manajemen Nyeri
asuhan keperawatan Observasi:
post operatif, - Identifikasi lokasi, durasi,
diharapkan nyeri akut frekuensi, kualitas, intensitas
teratasi dengan kriteria nyeri
hasil: - Identifikasi skala nyeri
- Keluhan nyeri - Identifikasi faktor yang
menurun memperberat dan
- Meringis memperingan nyeri
menurun - Identifikasi pengetahuan dan
- Sikap protektif keyakinan tentang nyeri
menurun - Identifikasi pengaruh budaya
- Tekanan darah terhadap respon nyeri
membaik - Idenifikasi pengaruh nyeri
pada kualitas hidup
- Monitor keberhasilan terapi
komplenter yang sudah
diberikan
- Monitor efek samping
penggunaan analgetik
Terapeutik:
- Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis.
TENS, tipnosis, akupresur,
terapi musik, biofeedback,
terapi pijat, aromat terapi,
teknik imajinasi terbimbing,
komres hangat atau dingin,
terapi bermain)
- Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis.
Suhu ruangan , pencahayaan,
kebisingan)
- Fasilitas istirahat dan tidur
- Pertimbangan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan stategi meredakan
nyeri
Edukasi:
- Jelaskan penyebab, periode
dan memicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan
nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
- Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi:
- Kolaborasikan pemberian
analgesik, jika perlu
2 Setelah dilakukan Manajemen Hipotermia
asuhan keperawatan Observasi:
post operatif, - Monitor suhu tubuh
diharapkan risiko - Identifikasi penyebab
hipotermi perioperative hipotermia
teratasi dengan kriteria - Monitor tanda dan gejala
hasil: akibat hipotermia
- Menggigil Terapeutik:
menurun - Sediakan lingkungan yang
- Suhu tubuh hangat
membaik - Lakukan penghangatan pasif
- Suhu kulit - Lakukan penghangatan aktif
membaik eksternal
- Lakukan penghangatan aktif
internal
Edukasi:
- Anjurkan makan/minum
hangat
3 Setelah dilakukan Pencegahan Jatuh
asuhan keperawatan Observasi:
post operatif, - Identifikasi faktor risiko
diharapkan risiko jatuh jatuh
teratasi dengan kriteria - Identifikasi faktor
hasil: lingkungan yang dapat
- Jatuh dari menyebabkan jatuh
tempat tidur - Hitung risiko jatuh dengan
menurun skala
- Jatuh saat - Monitor kemampuan
duduk menurun berpindah pasien
Terapeutik:
- Pastikan kondisi tempat tidur
dan kursi roda selalu
terkunci
- Pasang handrail tempat tidur
- Gunakan alat bantu jalan
Edukasi:
- Anjurkan memanggil
perawat jika butuh bantuan