Anda di halaman 1dari 6

NAMA : YUNARTI

NIM :
PRODI :

Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas klien : nama, umur, jenis kelamin, agama, alamat, dan pendidikan.
b. Identitas penanggung : nama, umur, jenis kelamin, agama, tingkat pendidikan,
pekerjaan, pendapatan, dan alamat.
2. Riwayat kesehatan sekarang
a. Adanya kerusakan pada organ sel darah/sum-sum tulang.
b. Gejala awal biasanya terjadi secara mendadak panas dan perdarahan.
3. Riwayat kesehatan sebelumnya
a. Riwayat kehamilan/persalinan.
b. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan.
c. Riwayat pemberian imunisasi.
d. Riwayat nutrisi, pemberian makanan yang adekuat.
e. Infeksi-infeksi sebelumnya dan pengobatan yang pernah dialami.
Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum Meliputi : Baik, jelek, sedang.
2. Tanda-tanda vital
a. TD : Tekanan Darah
b. N : Nadi
c. P : Pernapasan
d. S : Suhu
3. Antropometri
a. TB : Tinggi Badan
b. BB : Berat Badan
4. Sistem pernafasan : Frekuensi pernapasan, bersihan jalan napas, gangguan pola napas,
bunyi tambahan ronchi dan wheezing.
5. Sistem cardiovaskular : Anemis atau tidak, bibir pucat atau tidak, denyut nadi, bunyi
jantung, tekanan darah dan capylary reffiling time.
6. Sitem Pencernaan : Mukosa bibir dan mulut kering atau tidak, anoreksia atau tidak,
palpasi abdomen apakah mengalami distensi dan auskultasi peristaltik usus adakah
meningkat atau tidak.
7. Sistem Muskuloskeletal : Bentuk kepala, extermitas atas dan ekstermitas bawah.
8. Sistem Integumen
a. Rambut : Warna rambut, kebersihan, mudah tercabut atau tidak. Kulit : Warna,
temperatur, turgor dan kelembaban.
b. Kuku : Warna, permukaan kuku, dan kebersihannya.
9. Sistem endokrin : Keadaan kelenjar tiroid, suhu tubuh dan ekskresi urine.
10. Sitem Pengindraan Mata : Lapang pandang dan visus. Hidung : Kemampuan
penciuman. Telinga : Keadaan telinga dan kemampuan pendengaran.
11. Sistem reproduksi : Observasi keadaan genetalia, dan perubahan fisik sistem
reproduksi.
12. Sistem Neurologis
a. Fungsi cerebral
b. Status mental : orientasi, daya ingat dan bahasa.
c. Tingkat kesadaran (eye, motorik, verbal) : dengan menggunakan Gaslow Coma
Scale (GCS).
13. Kemampuan berbicara.
14. Fungsi Karnial :
a. Nervus I (Olfaktorius) : Suruh Klien menutup mata dan menutup salah satu lubang
hidung, mengidentifikasi dengan benar bau yang berbeda (misalnya jeruk dan
kapas alkohol).
b. Nervus II (Optikus) : Persepsi terhadap cahaya dan warna, periksa diskus optikus,
penglihatan perifer.
c. Nervus III (Okulomotorius) : Kelopak mata terhadap posisi jika terbuka, suruh
anak mengikuti cahaya.
d. Nervus IV (Troklearis) : Suruh Klien menggerakkan mata kearah bawah dan
kearah dalam.
e. Nervus V (trigemenus) : Lakukan palpasi pada pelipis dan rahang ketika Klien
merapatkan giginya dengan kuat, kaji terhadap kesimetrisan dan kekuatan,
tentukan apakah anak dapat merasakan sentuhan diatas pipi (bayi muda menoleh
bila area dekat pipi disentuh), dekati dari samping, sentuh bagian mata yang
berwarna dengan lembut dengan sepotong kapas untuk menguji refleks berkedip
dan refleks kornea.
f. Nervus VI (Abdusen) : Kaji kemampuan Klien untuk menggerakkan mata secara
lateral.
g. Nervus VIII (Fasialis) : Uji kemampuan Klien untuk mengidentifikasiLarutan
manis (gula), Asam (jus lemon), atau hambar (kuinin) pada lidah anterior. Kaji
fungsi motorik dengan meminta anak yang lebih besar untuk tersenyum,
menggembungkan pipi, atau memperlihatkan gigi, (amati bayi ketika senyum dan
menangis).
h. Nervus VIII (akustikus) : Uji pendengaran Klien.
i. Nervus IX (glosofharingeus) : Uji kemampuan Klien untuk mengidentifikasi rasa
larutan pada lidah posterior.
j. Nervus X (vagus) : Kaji Klien terhadap suara parau dan kemampuan menelan,
sentuhkan spatel lidah ke posterior faring untuk menentukan apakah refleks
muntah ada (saraf cranial IX dan X mempengaruhi respon ini), jangan
menstimulasi refleks muntah jika terdapat kecurigaan epiglotitis, periksa apakah
ovula pada posisi tengah.
k. Nervus XI (aksesorius) : Suruh Klien memutar kepala kesamping dengan
melawan tahanan, minta anak untuk mengangkat bahu ketika bahunya ditekan
kebawah.
l. Nervus XII (hipoglosus) : Minta Klien untuk mengeluarkan lidahnya. periksa
lidah terhadap deviasi garis tengah, (amati lidah bayi terhadap deviasi lateral
ketika anak menangis dan tertawa).dengarkan kemampuan anak untuk
mengucapkan “r”.
15. Fungsi motorik : Massa otot, tonus otot, dan kekuatan otot.
16. Funsi sensorik : Respon terhadap suhu, nyeri, dan getaran.
17. Funsi cerebrum : Kemampuan koordinasi dan keseimbangan.
Pemeriksaan Diagnostik
1. Hitung darah lengkap : Menunjukkan normostik, anemia normostik.
Hemoglobin : Dapat kurang dari 10 g/ 100 ml.
Retikulosit : Jumlah biasanya rendah.
Jumlah trombosit : Mungkin sangat rendah (<50.000/mm)
SDP : Mungkin lebih dari 50.000/cm dengan peningkatan SDP imatur
2. PT/ PTT : Memanjang.
3. LDH : Mungkin meningkat.
4. Asam urat serum/ urine : Mungkin meningkat.
5. Muramidase serum (lisozim) : Penikngkatan pada leukemia monositik Akut dan
mielomositik.
6. Copper serum : Meningkat.
7. Zink serum : Menurun.
8. Biopsi sumsum tulang : SDM abnormal biasanya lebih dari 50% atau lebih darin sel
blast, dengan prekusor eritroid, sel imatur, dan megakariositis menurun.
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
(NANDA) (NOC) (NIC)
Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Nyeri
dengan agen pencedera 3x24 jam maka diharapkan klien : - Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang
biologis dibuktikan dengan - Kontrol nyeri meliputi lokasi, karakteristik, onset/durasi,
ekspresi wajah nyeri, - Tingkat nyeri frekuensi, kualitas, intensitas atau beratnya nyeri
laporan tentang perilaku Dengan kriteria hasil : dan factor pencetus
nyeri/perubahan aktivitas, - Klien mampu mengontrol nyeri (tahu - Pastikan perawatan analgesic bagi pasien
keluhan tentang intensitas penyebab nyeri, mampu dilakukan dengan pemantauan yang ketat
menggunakan standar skala menggunakan tehnik nonfarmakologi - Gunakan strategi komunikasi terapeutik untuk
nyeri dan keluhan tentang untuk mengurangi nyeri, mencari mengatahui pengalaman nyeri dan smapaikan
karakteristik nyeri dengan bantuan). penerimaan pasien terhadap nyeri
menggunakan standar - Klien melaporkan bahwa nyeri - Gali pengetahuan dan keppercayaan pasien
instrument nyeri. berkurang dengan menggunakan mengenai nyeri

manajemen nyeri. - Pertimbangkan pengaruh budaya terhadap respon

- Klien mampu mengenali nyeri nyeri

(skala, intensitas, frekuensi dan tanda - Gali Bersama pasien factor-faktor yang dapat

nyeri). menurunkan atau memperberat nyeri

- Klien menyatakan rasa nyaman - Evaluasi Bersama pasien dan tim Kesehatan

setelah nyeri berkurang. lainnya, mengenai efektivitas Tindakan


- Tanda vital dalam rentang normal. pengontrolan nyeri yang pernah digunakan
- Tidak mengalami gangguan tidur. - Bantu keluarga dalam mencari dan menyediakan
dukungan
- Berikan informasi mengenai nyeri, seperti
penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan dirasakan,
dan antisipasi dari ketidaknyamanan akibat
prosedur
- Kendalikan faktor lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon pasien terhadap
ketidaknyamanan
- Ajarkan prinsip-prinsip manajemen nyeri
- Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi
- Kolaborasi dengan pasien, orang terdekat dan tim
kesehatan lainnya untuk memukih dan
mengimplementasikan Tindakan penurun nyeri
nonfarmakologis sesuai keburuhan
- Evaluasi ketidakefektifan dari Tindakan
pengontrol nyeri yang dipakai selama pengkajian
nyeri dilakukan
- Gunakan pendekatan multi disiplin untuk
manajemen nyeri, jika sesuai

Anda mungkin juga menyukai