Anda di halaman 1dari 8

DIAGNOSA

NAMA PASIEN : Tn “S”

NO. R.M. : 173286

RUANGAN : CEMPAKA (A)

No DIAGNOSA Tanggal Ditemukan


1 Nyeri akut 8 – 12 – 2020

2 Hambatan mobilitas fisik 8 – 12 – 2020

3 Resiko infeksi 8 – 12 – 2020


INTERVENSI

NAMA PASIEN : Tn “S”

NO. R.M. : 173286

RUANGAN : CEMPAKA (A)

No Diagnosa Tujuan Intervensi


1 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan - Lakukan pengkajian nyeri
keperawatan selama 3x24 secara komprehensif termasuk
jam Pasien tidak mengalami lokasi, karakteristik, durasi,
nyeri, dengan kriteria hasil: frekuensi, kualitas dan faktor
 Mampu mengontrol nyeri presipitasi
(tahu penyebab nyeri, - Observasi reaksi nonverbal dari
mampu menggunakan ketidaknyamanan
tehnik nonfarmakologi - Bantu pasien dan keluarga
untuk mengurangi nyeri, untuk mencari dan menemukan
mencari bantuan) dukungan
 Melaporkan bahwa nyeri - Kontrol lingkungan yang dapat
berkurang dengan mempengaruhi nyeri seperti
menggunakan manajemen suhu ruangan, pencahayaan dan
nyeri kebisingan
 Mampu mengenali nyeri
- Kurangi faktor presipitasi nyeri
(skala, intensitas,
- Kaji tipe dan sumber nyeri
frekuensi dan tanda nyeri)
 Menyatakan rasa nyaman untuk menentukan intervensi
setelah nyeri berkurang - Ajarkan tentang teknik non
 Tanda vital dalam rentang farmakologi: napas dalam,
normal relaksasi, distraksi, kompres
 Tidak mengalami hangat/ dingin
gangguan tidur - Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri: ……...
- Tingkatkan istirahat
- Berikan informasi tentang nyeri
seperti penyebab nyeri, berapa
lama nyeri akan berkurang dan
antisipasi ketidaknyamanan dari
prosedur
- Monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgesik
pertama kali
2 Hambatan Setelah dilakukan tindakan - Monitoring vital sign
mobilitas fisik keperawatan selama 3 x 24 sebelm/sesudah latihan dan
jam. gangguan mobilitas fisik lihat respon pasien saat latihan
teratasi dengan kriteria hasil: - Konsultasikan dengan terapi
 Klien meningkat dalam fisik tentang rencana ambulasi
aktivitas fisik  Mengerti sesuai dengan kebutuhan
tujuan dari peningkatan - Bantu klien untuk menggunakan
mobilitas tongkat saat berjalan dan cegah
 Memverbalisasikan terhadap cedera
perasaan dalam - Ajarkan pasien atau keluarga
meningkatkan kekuatan pasien tentang teknik ambulasi
dan kemampuan berpindah - Kaji kemampuan pasien dalam
 Memperagakan mobilisasi
penggunaan alat Bantu - Latih pasien dalam pemenuhan
untuk mobilisasi (walker) kebutuhan ADLs secara mandiri
sesuai kemampuan
- Dampingi dan Bantu pasien saat
mobilisasi dan bantu penuhi
kebutuhan ADLs ps.
- Berikan alat Bantu jika klien
memerlukan.
- Ajarkan pasien bagaimana
merubah posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan
3 Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan - Pertahankan teknik aseptif
keperawatan selama 3 X / 24 - Batasi pengunjung bila perlu
Jam, pasien tidak mengalami - Cuci tangan setiap sebelum dan
infeksi dengan kriteria hasil:
sesudah tindakan keperawatan
 Klien bebas dari tanda dan
- Gunakan baju, sarung tangan
gejala infeksi
sebagai alat pelindung
 Menunjukkan kemampuan
- Ganti letak IV perifer dan dressing
untuk mencegah timbulnya
infeksi sesuai dengan petunjuk umum
 Jumlah leukosit dalam batas - Gunakan kateter intermiten untuk
normal menurunkan infeksi kandung
 Menunjukkan perilaku hidup kencing
sehat - Tingkatkan intake nutrisi
 Status imun, gastrointestinal, - Berikan terapi
genitourinaria dalam batas antibiotik:...........................
normal - Monitor tanda dan gejala infeksi
sistemik dan lokal
- Pertahankan teknik isolasi k/p
- Inspeksi kulit dan membran
mukosa terhadap kemerahan,
panas, drainase
- Monitor adanya luka
- Dorong masukan cairan
- Dorong istirahat
- Ajarkan pasien dan keluarga tanda
dan gejala infeksi
- Kaji suhu badan pada pasien
neutropenia setiap 4 jam

IMPLEMENTASI

NAMA PASIEN : Tn “S”

NO. R.M. : 1732286

RUANGAN : CEMPAKA (A)

Dx Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi


1 9-12-2020 - Melakukan pengkajian nyeri S :- Klien mengatakan kadang –
secara komprehensif kadang nyeri pada perut
termasuk lokasi, karakteristik, bawah
durasi, frekuensi, kualitas dan - Klien mengatakan
faktor presipitasi seperti tertusuk
- Mengobservasi reaksi - Skala nyeri 3(0-10)
nonverbal dari
ketidaknyamanan O : - Terdapat luka post opersi
- Mengajarkan tentang teknik - Terpasang cateter urin
non farmakologi: napas dalam, - TTV :
- Mengobservasi tanda – tanda - TD : 100/60 mmHg
vital - N : 72 x/mnt
- R :20 x/mnt
- S :36,5 ˚c

A : Masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi :
- lakukan pengkajian nyeri
secara komprehensif
termasuk lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas dan
faktor presipitasi
- observasi reaksi nonverbal
dari ketidaknyamanan
- ajarkan tentang teknik non
farmakologi: napas dalam,
- observasi tanda – tanda vital
2 9-12-2020 - Mengkaji kemampuan pasien S : Klien mengatakan tidak bisa
dalam mobilisasi menggerakkan kedua kaki
- Melatih pasien dalam O : kedua kaki klien tampak
pemenuhan kebutuhan ADLs kurus
secara mandiri sesuai
kemampuan A :masalah belum teratasi
- Mengajarkan pasien
bagaimana merubah posisi
dan berikan bantuan jika P :lanjutkan intervensi
diperlukan - kaji kemampuan pasien
- Mengobservasi tanda – tanda dalam mobilisasi
vital - ajarkan pasien dalam
pemenuhan kebutuhan ADLs
secara mandiri sesuai
kemampuan
- ajarkan pasien bagaimana
merubah posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan
- observasi tanda – tanda vital
3 9-12-2020 - Mencuci tangan setiap sebelum S : klien mengatakan luka
dan sesudah tindakan dibokong, paha dan mata
keperawatan kaki terjadi ±3 bln yg lalu
- Memonitor adanya luka
- Mengajarkan pasien dan O : terdapat luka di paha
keluarga tanda dan gejala kanan P: ±10 cm,
infeksi
- Menggunakan sarung tangan A : Masalah belum teratasi
sebagai alat pelindung
P:
- Melakukan ganti verban
- Pertahankan teknik aseptif
- Batasi pengunjung bila
perlu
- Cuci tangan setiap sebelum
dan sesudah tindakan
keperawatan
- Gunakan baju, sarung
tangan sebagai alat
pelindung
- Monitor adanya luka
- Dorong masukan cairan
- Dorong istirahat
- Ajarkan pasien dan
keluarga tanda dan gejala
infeksi
- Kaji suhu badan

Dx Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi


1 10-12-2020 - Melakukan pengkajian nyeri S :- Klien tidak nyeri post
secara komprehensif operasi
termasuk lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas dan O :- Keadaan umum baik
faktor presipitasi - Masih terpasang cateter
- Mengobservasi reaksi urin
nonverbal dari
ketidaknyamanan A : Masalah belum teratasi
- Mengajarkan tentang teknik
non farmakologi: napas dalam, P :lanjutkan intervensi
- Mengobservasi tanda – tanda - lakukan pengkajian nyeri
vital secara komprehensif
termasuk lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas dan
faktor presipitasi
- observasi reaksi nonverbal
dari ketidaknyamanan
- ajarkan tentang teknik non
farmakologi: napas dalam,
- observasi tanda – tanda vital

2 10-12-2020 - Mengkaji kemampuan pasien S : Klien mengatakan tidak bisa


dalam mobilisasi menggerakkan kedua kaki
- Melatih pasien dalam O : kedua kaki klien tampak
pemenuhan kebutuhan ADLs kurus
secara mandiri sesuai
kemampuan A :masalah belum teratasi
- Mengajarkan pasien
bagaimana merubah posisi
dan berikan bantuan jika P :lanjutkan intervensi
diperlukan - kaji kemampuan pasien
- Mengobservasi tanda – tanda dalam mobilisasi
vital - ajarkan pasien dalam
pemenuhan kebutuhan ADLs
secara mandiri sesuai
kemampuan
- ajarkan pasien bagaimana
merubah posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan
- observasi tanda – tanda vital

3 10-12-2020 - Mencuci tangan setiap sebelum S : klien mengatakan luka


dan sesudah tindakan dibokong, paha dan mata
keperawatan kaki terjadi ±3 bln yg lalu
- Memonitor adanya luka
- Mengajarkan pasien dan O : terdapat luka di paha
keluarga tanda dan gejala kanan P: ±10 cm,
infeksi
- Menggunakan sarung tangan A : Masalah belum teratasi
sebagai alat pelindung
P:
- Pertahankan teknik aseptif
- Batasi pengunjung bila
perlu
- Cuci tangan setiap sebelum
dan sesudah tindakan
keperawatan
- Gunakan baju, sarung
tangan sebagai alat
pelindung
- Monitor adanya luka
- Dorong masukan cairan
- Dorong istirahat
- Ajarkan pasien dan
keluarga tanda dan gejala
infeksi
- Kaji suhu badan

Anda mungkin juga menyukai