Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN PADA

KASUS HEMOROID

Mata Ajar : Manajemen Keperawatan


Pembimbing: Dr. Tri Hartiti, M. Kep.

Disusun oleh:
Nama : Luthfi Fakhrul Aziz
NIM : G2A017118

PRODI SARJANA ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SEMARANG
TAHUN AJARAN 2021
KASUS 1 HEMOROID
Pada hari jumat tanggal 13 November jam 09:00 wib Pasien A datang dari poli bedah dengan
keluhan 1 tahun terahir merasakan nyeri pada rektal skala 6, mengeluarkan darah segar saat buang
air besar, didapatkan pemeriksaan fisik TD 122/90 mmHg N: 80 x/mnt RR 20 x/mnt S 36,4 °C,
terdapat hemoroid pada rektal dengan derajat III, pemeriksaan lab didapatkan hasil normal , hasil
swab negatif, dijadwalkan akan dilakukan tindakan operasi dengan Dr. siska,Sp.B pada hari sabtu,
14 November jam 10:00 Wib, pasien sudah menandatangani inform consent dan menyatakan
setuju untuk dilakukan tindakan oprasi. Setelah dilakukan orientasi ruangan, pasien memahami
tata tertib, dan dapat mempraktekkan cuci tangan dengan benar, pasien dapat melakukan aktivitas
seperti makan, minum, ke kamar mandi secara mandiri, tidak memiliki ketergantungan khusus
dalam beraktifitas. Selama dirawat mendapatkan terapi dari dokter bedah cefoperazone 1 vial
diberikan 1 jam sebelum operasi, mendapatkan infus RL 20 tpm, mendapat program puasa 6 jam
sebelum oprasi. Konsul dokter anastesi ACC oprasi dengan premed saondan 1 ampul diberikan 1
jam sebelum oprasi.

A. Identitas pasien
Tanggal masuk : 13 November 2020 jam 09.00 WIB
Tanggal pengkajian : 13 November 2020
Nama : Nn. A
Usia :
Jenis kelamin :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Status perkawinan :
Diagnosa medis : Hemoroid
B. Resume asuhan keperawatan pasien
1. Keluhan utama
Nyeri pada rektal dan mengeluarkan darah segar saat buang air besar
a) Riwayat penyakit sekarang
Pasien A datang dari poli bedah mengeluh nyeri pada rektal skala 6, mengeluarkan
darah segar saat buang air besar. Pada pemeriksaan fisik terdapat hemoroid pada
rektal dengan derajat III dan dijadwalkan akan dilakukan tindakan operasi.
b) Terapi
1) Cefoperazone 1 vial
2) Infus RL 20 tpm
3) Premed saondan 1 ampul
2. Data fokus
Data Problem Etiologi
DS : Nyeri Iritasi, tekanan, dan
- Klien mengatakan sensitifitas pada area
nyeri pada bagian rektal
rektal
DO :
- Klien tampak
menyeringai
- Skala nyeri 6 ( nyeri
sedang )
DS : Risiko infeksi Luka terbuka
- Klien mengatakan
mengeluarkan darah
segar ketika BAB
DO :
- Hemoroid rektal
derajat III
- Tindakan operasi
- TTV
TD : 122/90 mmHg
N : 80 x / menit
RR : 20 x/menit
S : 36,4 ◦C
3. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri b.d Iritasi, tekanan, dan sensitifitas pada area rektal
2. Risiko infeksi b.d luka terbuka
4. Intervensi Keperawatan
Waktu ( Tanggal/Jam) Tujuan dan kriteria hasil Intervensi keperawatan
13 november 2020 Setelah dilakukan - Identifikasi lokasi,
( 11.00 WIB ) tindakan keperawatan karakteristik, durasi,
diharapkan tingkat nyeri frekuensi, kualitas,
berkurang dengan intensitas nyeri
kriteria hasil : - Identifikasi skala nyeri
- Mampu - Identifikasi respon
mengontrol nyeri nyeri non verbal
- Melaporkan - Identifikasi faktor yang
nyeri berkurang memperberat dan
dengan memperingan nyeri
menggunakan - Monitor efek samping
manajemen nyeri penggunakan analgetik
- Mampu - Berikan teknik non
mengenali nyeri farmakologis untuk
- Menyatakan rasa mengurangi rasa
nyaman setelah nyaman nyeri
nyeri berkurang - Fasilitasi istirahat dan
tidur
- Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri
dalam. pemilihan
strategi meredakan
nyeri
- Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Kolaborasi pemberian
obat analgesik
14 november 2020 Setelah dilakukan - Bersihkan lingkungan
( 13.00 WIB ) tindakan keperawatan setelah dipakai pasien
diharapkan tidak terjadi lain
infeksi dengan kriteria - Gunakan APD sebagai
hasil : alat pelindung
- Klien bebas dari - Pertahankan
tanda-tanda lingkungan aseptik
infeksi selama tindakan
- Menunjukan - Berikan antibiotik bila
untuk mencegah perlu
timbulnya infeksi - Monitor tanda dan
- Menunjukan gejala infeksi sistemik
perilaku hidup dan lokal
sehat - Monitor kerentanan
terhadap infeksi
- Ajarkan paisen dan
keluarga tanda dan
gejala infeksi
- Ajarkan cara
menghindari infeksi
5. Implementasi Keperawatan
Waktu Implementasi keperawatan Respon klien TTD
(Tggl/Jam)
13 - Mengidentifikasi - Klien Luthfi
november lokasi, karakteristik, menyeringai Fakhrul
2021 ( durasi, frekuensi, - Klien mengatakan Aziz
13.00 WIB kualitas, intensitas nyeri pada bagian
) nyeri rektal
- Mengidentifikasi - Klien kooperatif
skala nyeri dalam tindakan
- Mengidentifikasi keperawatan
respon nyeri non - Skala 6
verbal
- Mengidentifikasi
faktor yang
memperberat dan
memperingan nyeri
- Memonitor efek
samping
penggunakan
analgetik
- Memberikan teknik
non farmakologis
untuk mengurangi
rasa nyaman nyeri
- Memfasilitasi
istirahat dan tidur
- Mempertimbangkan
jenis dan sumber
nyeri dalam.
pemilihan strategi
meredakan nyeri
- Menjelaskan
penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
- Menjelaskan
strategi meredakan
nyeri
- Mengkolaborasi
pemberian obat
analgesik
14 - Membersihkan - Klien kooperatif Luthfi
november lingkungan setelah dalam tindakan Fakhrul
2020 dipakai pasien lain keperawatan Aziz
(14.00 - Menggunakan APD - Klien mengatakan
WIB ) sebagai alat lebih nyaman
pelindung - Klien tampak
- Mempertahankan tidak menunjukan
lingkungan aseptik tanda gejala
selama tindakan infeksi
- Memberikan
antibiotik bila perlu
- Memonitor tanda
dan gejala infeksi
sistemik dan lokal
- Memonitor
kerentanan terhadap
infeksi
- Mengajarkan paisen
dan keluarga tanda
dan gejala infeksi
- Mengajarkan cara
menghindari infeksi
6. Evaluasi
Waktu ( Tggl/Jam) Evaluasi TTD
14 november 2020 S : Luthfi
( 07.30 WIB ) - Pasien mengatakan nyeri berkurang Fakhrul
O : Aziz
- Ekspresi wajah tampak rileks
- Tampak lebih nyaman
- Skala Nyeri 3 ( Nyeri ringan )
A :
- Masalah keperawatan nyeri teratasi
sebagian
P :
- Lanjutkan intervensi
15 november 2020 S: Luthfi
( 07.30 WIB ) - Klien mengatakan lebih nyaman Fakhrul
O: Aziz
- Tidak nampak mengalami tanda-tanda
infeksi
- TTV
TD : 110/90 mmHg
N : 80 x / menit
RR : 20 x/menit
S : 36,4 ◦C
A : Masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
C. Pengelolaan manajemen asuhan keperawatan pasien
1. Penerimaan pasien baru
Pada hari jumat tanggal 13 November jam 09:00 WIB pasien Nn. A datang
dari poli bedah dengan keluhan 1 tahun terahir merasakan nyeri pada rektal skala
6, mengeluarkan darah segar saat buang air besar, didapatkan pemeriksaan fisik TD
122/90 mmHg N: 80 x/mnt RR 20 x/mnt S 36,4 °C, terdapat hemoroid pada rektal
dengan derajat III, pemeriksaan lab didapatkan hasil normal , hasil swab negatif,
dijadwalkan akan dilakukan tindakan operasi dengan Dr. siska,Sp.B pada hari
sabtu, 14 November jam 10:00 Wib, pasien sudah menandatangani inform consent
dan menyatakan setuju untuk dilakukan tindakan oprasi. Setelah dilakukan
orientasi ruangan, pasien memahami tata tertib, dan dapat mempraktekkan cuci
tangan dengan benar, pasien dapat melakukan aktivitas seperti makan, minum, ke
kamar mandi secara mandiri, tidak memiliki ketergantungan khusus dalam
beraktifitas. Selama dirawat mendapatkan terapi dari dokter bedah cefoperazone 1
vial diberikan 1 jam sebelum operasi, mendapatkan infus RL 20 tpm, mendapat
program puasa 6 jam sebelum oprasi. Konsul dokter anastesi ACC oprasi dengan
premed saondan 1 ampul diberikan 1 jam sebelum oprasi.
Perawat poli melakukan asuhan keperawatan dan melaksanakan advis
dokter. Setelah keluarga pasien menandatangani persetujuan rawat inap, perawat
dipakaikan gelang identitas, perawat menghubungi bangsal bedah untuk konfirmasi
apakah ada kamar yang sesuai dengan pesanan keluarga pasien, setelah dipastikan
kamar ada pasien diantar ke bangsal bedah untuk dilakukan perawatan lanjutan
2. Proses orientasi ruangan pada pasien
Setelah sampai di ruang bedah, pasien diterima oleh perawat ruangan. Pasien kemudian
diorientasikan mengenai perawat yang bertugas saat itu, tata letak ruangan, fasilitas
ruangan beserta cara penggunaanya, tata tertib pasien dan keluarga, hand higiene,DPJP,
jadwal visit dokter dan rencana yang akan dilakukan
3. Tingkat ketergantungan pasien dengan menggunakan table ketergantungan pasien (
Barthel index ) dan kebutuhan jumlah perawat
Tabel ketergantungan pasien ( Barthel index )

Index Nilai Keterangan

0 1 2 3
Makan,Minum √ 0 : Tidak mampu
1 : Dibantu
2 : Mandiri
Mandi √ 0 : Tergantung orang lain
1 : Mandiri
Perawatan diri(grooming) √ 0: Tergantung orang lain
1 : Mandiri

Berpakaian √ 0 : Tidak mampu


(dressing) 1 : Dibantu
2 : Mandiri

BAB (bowel) √ : Inkontinensia


0
(tidak teratur/ perlu enema)
1 : Kadang inkontinensia
(1x seminggu)
2 : Kontinensia (teratur)
BAK (bladder) √ 0 : Inkontinensia (pakai
kateter/terkontrol)
1 : Kadang inkontinensia
(maks1x24 jam)
2 : Kontinensia (teratur)
Transfer 0 : Tidak mampu
1√ : Butuh bantuan alat dan orang
2 : Butuh bantuan kecil
3 : Mandiri

Mobilitas 0 : Imobile
√ 1 : Menggunakan kursi
roda
2 : Berjalan dengan bantuan
1 orang
3 : Mandiri
Penggunaan √ 0 : Tergantung bantuan orang
toilet lain
1 : Membutuhkan bantuan tapi
beberapa hal dilakukan
sendiri
2 :Mandiri

Naik turun tangga √ 0 : Tidak mampu


1 : Membutuhkan bantuan
2 : Mandiri
Total Score 20 Mandiri

Interpretasi hasil Barthel Index :


20 : Mandiri
12-19 : Ketergantungan ringan
9-11 : Ketergantungan sedang
5-8 : Ketergantungan berat
0-4 : Ketergantungan total
Berdasarkan pengkajian barthel index, Nn. A didapatkan skor 20 yang termasuk dalam
kategori mandiri. Menurut Douglas (1984) standar waktu pelayanan pasien rawat inap
dengan ketergantungan ringan membutuhkan waktu 1-2 jam/24 jam, sehingga jumlah
kebutuhan tenaga perawat yang dibutuhkan pasien pershift-nya adalah 1 perawat di
setiap shiftnya.
4. Prinsip pasien safety
a) Identitas pasien
Pasien terpasang gelang warna pink yang bertuliskan nama,tanggal lahir dan no
RM. Sebelum melakukan tindakan perawat menanyakan identitas pasien kemudian
dicocokkan dengan gelang identitas yang terpasang pada tangan kiri pasien
b) Komunikasi yang efektif
Perawat menggunakan komunikasi efektif ketika berkomunikasi dengan pasien dan
keluarga, teman sejawat maupun dengan tenaga kesehatan lain. Perawat
menggunakan teknik SBAR saat konsul dengan dokter
c) Pengelolaan High alert medication ( HAM )
Dalam pemberian obat perawat melakukan prinsip 7 benar yaitu benar pasien, benar
obat, benar cara pemberian, benar dosis, benar waktu, benar dokumentasi dan benar
informasi. Perawat juga melakukan dobel cek dalam pemberian obat norum ( nama,
obat, rupa, ucapan, mirip )
d) Safety surgery
Pasien diberikan terapi bedah cefoperazone 1 vial diberikan 1 jam sebelum operasi,
mendapatkan infus RL 20 tpm, mendapat program puasa 6 jam sebelum oprasi.
Anastesi ACC oprasi dengan premed saondan 1 ampul diberikan 1 jam sebelum
operasi
e) Pencegahan infeksi
Dalam pelaksanaan pencegahan infeksi perawat menggunakan APD (alat
pelindung diri) setiap melakukan tindakan keperawatan. Dalam hand higiene
Perawat juga melaksanakan prinsip 5 moment dan 6 langkah cuci tangan dengan
menggunakan handscrub maupun menggunakan handwash dengan menggunakan
air mengalir. Perawat juga menganjurkan kepada pasien dan keluarga untuk selalu
cuci tangan dengan handrup yang telah disediakan, sesuai dengan yang sudah
diajarkan petugas
f) Pencegahan pasien jatuh
Melakukan pengkajian resiko jatuh dengan menggunakan Morse scale.

Penilaian resiko jatuh Skor Hasil

Adakah riwayat jatuh ya 25 0


sebelumnya

Tidak ada 0

Adakah diagnosa medis Ya 15 0


sekunder/diagnosa medis >2
Tidak ada 0

Apakah pasien Berpegang pada 30


menngunakan alat bantu perabot rumah
untuk berjalan
Menggunakan 15 0
tongkat/alat
penopang

Tidak ada 0
Apakah pasien terpasang infus Ya 20 20

Tidak 0

Bagaimana gaya berjalan Terganggu 20 0


pasien

Lemah 10

Normal/tirah baring 0

Bagaimana status mental Sering lupa akan 15


keterbatasan diri
pasien

Orientasi baik 0 0
terhadap
kemampuan diri

Skor total skore 20

Ketarangan skor :

Risiko rendah ( ≤ 24 )

Risiko sedang ( 25 – 44 )

Risiko tinggi ( ≥ 45 )

Dari pengkajian diatas pasien Nn. A skor 20 yang berarti risiko jatuh rendah

5. Kebutuhan waktu perawatan pasien


Hari/tanggal Tindakan Jenis tindakan keperawatan
keperawatan yang Langsung Tidak Kolaborasi
dilakukan langsung
Melakukan operan 15 menit
jaga
Orientasi pasien baru 5 menit
Melakukan 5 menit
pemeriksaan TTV
Melakukan observasi 10 menit
nyeri pada pasien
Injeksi per hari 5 menit
Mengkaji dan 10 menit
menulis laporan
kondisi klien
Melakukan operan 15 menit
jaga
Total 65 menit
Melakukan operan 10 menit
jaga
Melakukan 5 menit
pemeriksaan TTV
Menanyakan keluhan 15 menit
Memotifasi nafas
dalam bila nyeri dan
menganjurkan untuk
mobilisasi bertahap
Melakukan observasi 5 menit
pada bagian rektal
post op
Injeksi per-hari 5 menit
Mengkaji dan 10 menit
menulis laporan
kondisi klien
Melakukan operan 15 menit
jaga
Total 65 menit
Melakukan operan 10 menit
jaga
Melakukan 5 menit
pemeriksaan TTV
Menanyakan keluhan 10 menit
dan mengobservasi
bagian rektal post op
menghindari resiko
infeksi
Memberikan 10 menit
perawatan
pencegahan infeksi di
daerah rektal post op
Injeksi per hari 5 menit
Mengkaji dan 10 menit
menulis laporan
kondisi klien
Melakukan operan 15 menit
jaga
Total 55 menit
Rekap tindakan keperawatan yang dilakukan:
Hari perawatan Jadwal shift Waktu tindakan keperawatan
yang dilaksanakan
1 Pagi 65 menit
2 Pagi 65 menit
3 Sore 55 menit

Dari hasil rekapan waktu tindakan keperawatan pasien per-shift selama 3x shift yaitu
hari ke-1 membutuhkan waktu selama 65 menit, hari ke-2 pasien dilakukan tindakan
operasi dan waktu perawatan hari ke-2 membutuhkan waktu selama 65 menit, hari ke-
3 membutuhkan waktu perawatan selama 55 menit.
6. Kebutuhan SDM

Jumlah pasien Klasifikasi pasien


Parsial
Pagi Pagi Sore
1 0,28 0,28 0,28

Kebutuhan tenaga perawat yang dibutuhkan dalam pemberian asuhan keperawatan Nn.
A tiap shiftnya 1 perawat.
7. Kebutuhan logistic pasien

No Tindakan Logistik Tanggal Jumlah

1. Biaya 1 1
administrasi
2. Pemberian terapi Infuset 1 1
melalui IV line Abbocat no 20 1 1
E care 1
Alcohol swab 5 4 4 4 17
Infus RL 3 3 3 3 12
Three way 1 1
Perfusor 1 1
Plester 2 2
Ketorolac 2 2 2 2 8
Spuit 3 cc 1 1 1 1 4
Spuit 5 cc 4 6 6 6 22
Spuit 10 cc 2 2 2 2 8
Aqua bidest 2 1 1 1 5
3 Pemeriksaan Darah rutin 1 1
laboratorium GDS, Elektrolit 1 1
Tabung 1 1
vacumtainer
DC nomer 16 1 0 0 0 1
Urine bag 1 0 0 0 1
Spuit 10 cc 1 0 0 0 1
Gel 5 0 0 0 5 cc
cc
Aqua bidest 1 0 0 0 1
Syringe pump 1 0 0 0 1
4. Ruang perawatan: a. Tempat tidur. 1 1 1 1
b. Almari
c. Bantal
d. Guling
e. Sprei
f. Sarung bantal
g. Sarung guling
h. Perlak
i. Stik laken
j. Selimut
k. Lampu dan
penerangan
l. Kursi Plastik
m. Standar
infus
n. Air
o. Tong sampah
p. Ember kamar
mandi
q. Gayung
r. Pispot
s. Urinal
t. Rak pispot/uri
nal
u. Kamr
mandi/wc
5. Visite dokter Visite dr 1 1 1 1 4
spesialist (dr
Siska, Sp.B)
6. Tindakan Asuhan 1 1 1 1 4
keperawatan keperawatan/
hari
Memandikan 0 0 0 0 0
pasien
Memberikan 5 10 10 5 30
injeksi
Pasang infus 1 0 0 0 0
Pengambilan 1 0 0 0 1
sample darah

Jumlah pembiayaan:
No Tindakan Logistik Total Harga Total
penggunaan satuan biaya
1. Elektrolit 1 115.000 105.000
(Na, K, Cl)
GDS 1 24.500 24.500
Hbs Ag 1 100.500 100.500
Hematologi 1 90.000 85.000
paket
PPT 1 63.000 63.000
PTTK 1 62.000 63.000
2. Visit dokter Dr. Siska, Sp.B 3 120.000 120.000
3. Tindakan Asuhan 5 400.000 400.000
Keperawatan Keperawatan/hari
Total Rp. 1.015.000

Total biaya perawatan Nn. A di rumah sakit selama 3 hari adalah Rp. 1.015.000
8. Edukasi pasien dan keluarga
a. Memberikan edukasi tentang hand hygiene
b. Memberikan edukasi pre-operasi
c. Memberikan edukasi tentang cara untuk mengatasi nyeri non-farmakologi.
d. Memberikan edukasi tentang resiko infeksi post operasi.
e. Memberikan edukasi mobilisasi bertahap post operasi.
9. Discharge planning
Tgl masuk RS : 13 November jam 09:00 WIB Tgl Assessment: 13 November
jam 11:00 WIB
BACKGROUND
Indikasi masuk Rs: Nyeri pada rektal skala 6
Diagnosis medis : Hemoroid
ASSESSMENT RENCANA PULANG
Alamat pulang: Perumahan ketileng blok K-47
1. Apakah pasien tinggal sendiri setelah keluar dari rumah sakit?
 Tidak  Ya, dimana : dirumah orang tua
2. Adakah orang yang bertanggung jawab merawat pasien setelah keluar dari
rumah sakit?
 Tidak ada  Ada, sebutkan : Ayah
3. Bagaimana kondisi rumah tinggal klien?
a. Penerangan rumah √ Baik / Cukup  Kurang
b. Lantai rumah √ Keramik / Ubin  Tanah
c. Jarak kamar tidur dg kamar mandi Kurang dr 5 meter √ Lebih dari 5
meter
d. Penggunaan WC di kamar mandi  WC duduk √ WC jongkok
4. Jenis perawatan kebutuhan dasar yang perlu dibantu?
 √Mandi
 √Berpakaian
 √Buang air kecil
 √Buang air besar
 Makan
 Menyiapkan obat
 √Berjalan
 Membersihkan diri
Lainnya, sebutkan : .............
5. Alat medis yang dibutuhkan oleh pasien selama di rumah setelah keluar dari
rumah sakit?
√ Tidak ada  Ya, sebutkan: kateter / NGT / kanul oksigen
(pilih yang sesuai)
Lainnya, sebutkan : ...........
6. Alat bantu mobilitas yang dibutuhkan oleh pasien selama di rumah setelah
keluar dari rumah sakit?
Tidak ada Ya, sebutkan: tongkat / kursi roda / walker (pilih
yang sesuai)
Lainnya, sebutkan : ............
7. Apakah memerlukan perawatan khusus di rumah?
√ Tidak ada  Perawatan luka  Penyuntikan insulin  Terapi aktivitas
Lainnya, sebutkan : ………………………………
8. Apakah memerlukan bimbingan ibadah?
Tidak ada  Ya, sebutkan: thoharoh / sholat (pilih yang
sesuai)
Lainnya, sebutkan : ………………………………………
ANALISA KEBUTUHAN PASIEN
Kebutuhan perencanaan pulang?  Tidak  Ya
Hari/tanggal Materi edukasi Evaluasi edukasi Tanda tangan
Edukator Penerima
Perubahan gaya hidup  Mengerti Luthfi Nn. A
dan aktivitas:  Tidak mengerti Fakhrul

 Re- edukasi Aziz

Tgl : ….
Diet/makanan,  Mengerti Luthfi Nn. A
termasuk cairan: 1.  Tidak mengerti Fakhrul
Memberikan edukasi  Re- edukasi Aziz
tentang makanan yang Tgl : ……………
harus dikonsumsi
selama masa
penyembuhan yaitu 4
sehat 5 sempurna, dan
minum air putih
minimal 8 gelas perhari
Perawatan diri :  Mengerti Luthfi Nn. A
 Tidak mengerti Fakhrul

 Re- edukasi Aziz

Tgl : ......
Penggunaan obat-  Mengerti Luthfi Nn. A
obatan di rumah  Tidak mengerti Fakhrul

 Re- edukasi Aziz

Tgl : ….
Peralatan kesehatan  Mengerti Luthfi Nn. A
yang dibawa pulang  Tidak mengerti Fakhrul

 Re- edukasi Aziz

Tgl : ….
Edukasi mengenai  Mengerti Luthfi Nn. A
manajemen nyeri Fakhrul
Aziz
 Tidak mengerti
 Re- edukasi
Tgl : ……
Edukasi pencegahan  Mengerti Luthfi Nn.A
infeksi  Tidak mengerti Fakhrul
a. Memberikan  Re- edukasi Aziz
edukasi tentang Tgl : ….
cuci tangan
b. Memberikan
edukasi tentang
kebersihan
daerah genital
Edukasi spiritual,  Mengerti Luthfi Nn. A
meliputi: 1. Tatacara  Tidak mengerti Fakhrul
thoharoh dan sholat 2.  Re- edukasi Aziz
Konsistensi berobat Tgl : ….
Edukasi mengenai  Mengerti Luthfi Nn. A
fasilitas kesehatan  Tidak mengerti Fakhrul
yang dapat dihubungi  Re- edukasi Aziz
atau diakses ketika Tgl : ….
terjadi
kegawatdaruratan.
Edukasi lainnya:  Mengerti Luthfi Nn. A
 Tidak mengerti Fakhrul

 Re- edukasi Aziz

Tgl :......
10. Kepuasan pasien dan keluarga
Survey kepuasan pasien didapatkan hasil pengisan kuisioner yang dibagikan kepada
pasien
No Pernyataan Ya Tidak
1. Perawat memperkenalkan diri kepada saya 
2. Perawat melakukan komunikasi sebelum 
melakukan tindakan dan saya paham
3. Perawat menjelaskan hak dan kewajiban saya 
sebagai pasien
4. Perawat mengorientasikan fasilitas ruang 
perawatan
5. Saya merasa puas selama dirawat diruangan ini 
6. Perawat selalu tersenyum, sopan dan ramah dalam 
melayani saya di ruangan
7. Perawat melayani saya dengan sabra 
8. Perawat terampil dalam melaksanakan tindakan 
9. Perawat berpenampilan rapi dan bersih 
10. Perawat membantu memenuhi kebutuhan saya, 
apabila saya membutuhkan (mandi, makan, minum
obat, BAB dan BAK)
11. Perawat merespon dengan cepat saat saya 
membutuhkan bantuan
12. Perawat tanggap terhadap keluhan saya 
13. Perawat mendampingi saya saat dokter melakukan 
pemeriksaan
14. Perawat memanggil nama saya dengan benar dan 
mengecek gelang pasien
15. Selama dirawat, perawat mengawasi atau 
memantau keadaan saya secara teratur
16. Perawat meminta persetujuan kepada saya atau 
keluarga sebelum melakukan tindakan
Berdasarkan hasil survey diatas, pasien dan keluarga merasa puas dengan asuhan
keperawatan yang diberikan di rumah sakit.
11. Komunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonal dilakukan antara pasien dan tenaga medis. Komunikasi
interpersonal antara DPJP dan pasien dilakukan saat visit dokter, dokter menjelaskan
tentang kondisi, terapi, tindakan dan perkembangan kondisi pasien, pasien langsung
bisa menanyakan bila ada hal-hal yang tidak jelas. Komunikasi antara pasien dan
perawat sudah menjadi rutinitas tiap shif dan dilakukan setiap ada tindakan pada pasien
dan sewaktu-waktu atau dalam kondisi tertentu, setiap operan pergantian shift jaga
12. Hambatan dan pendukung proses keperawatan secara manajerial dan solusi
penyelesaian
a) Hambatan
Tidak ada hambatan dalam proses keperawatan secara manajerial. Komunikasi
yang dilakukan oleh perawat ke pasien sudah sesuai dan mudah dimengerti oleh
pasien. Pemberian obat sudah sesuai waktu dan dosis yang diberikan sudah diatur
oleh pihak farmasi. Untuk penanda tangananan discharge planning pada saat
pertama masuk sudah ditanda tangani oleh pasien/ keluarga. Untuk setiap tindakan
dari perawat selalu meminta persetujuan dari pasien. Untuk penandaan pasien pre
operasi dilakukan oleh DPJP sudah sesuai standar.
b) Pendukung
Rumah sakit sudah terakreditasi PARIPURNA, sehingga semua SPO sudah sesuai
dengan standar nasional.
13. Hambatan dan pendukung proses asuhan keperawatan pasien dan solusi penyelesaian
a) Hambatan
Dalam pengelolaan pasien Nn. A tidak ada hambatan yang berarti, karena pasien
dalam kondisi sadar penuh dan keluarga sangat kooperatif dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan
b) Pendukung
DPJP selalu menjelaskan terlebih dahulu pada setiap tindakan yang akan dilakukan
Rekap tindakan keperawatan yang dilakukan:
Hari perawatan Jadwal shift Waktu tindakan keperawatan
yang dilaksanakan
1 Pagi 65 menit
2 Pagi 65 menit
3 Sore 55 menit

Anda mungkin juga menyukai