FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2020 A. Definisi Pendidikan Kesehatan Pendidikan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyampaikan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Waktu penyampaian informasi harus memperhatikan tingkat aktifitas masyarakat untuk menjamin tingkat kehadiran masyarakat dalam Pendidikan kesehatan. Metode yang dapat dipergunakan dalam memberikan pendidikan kesehatan adalah metode Pendidikan individu, pendidikan kelompok dan pendidikan secara massa. Pada lanjut usia dengan usia 60 tahun keatas merupakan suatu proses alami yang tidak dapat dihindari dimana umur manusia sebagai mahkluk hidup terbatas oleh suatu aturan alam. Resiko yang dapat muncul dalam masa penurunan yang sangat erat hubungannya dengan proses menua antara lain gangguan sirkulasi seperti hipertensi, kelainan pembuluh darah, gangguan pada persendian seperti osteoporosis (Renityas et al., 2014). B. Tujuan Pendidikan Kesehatan pada Lansia Adapun Tujuan dari pendidikan kesehatan pada lansia, diantaranya: a. Meningkatkan mutu dan derajat kesehatan lanjut usia. b. Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku positif dari lansia. c. Meningkatkan kemampuan para lanjut usia untuk mengenali masalah kesehatan dirinya sendiri dan bertindak untuk mengatasi maslaah tersebut terbatas kemampuan yang ada dan meminta pertolongan keluarga atau petugas jika diperlukan. C. Program Pemeliharaan Kesehatan Tentunya kita semua sependapat bahwa tujuam pembinaan Lanjut Usia adalah agar mereka mandiri, berguna dan sejahtera. Oleh karena itu tentunya kemandirian, kegunaan dan kesejahteraan dapat dijadikan kriteria akan kualitas hidupnya. Untuk dapat menjalani hidup yang berkualitas diperlukan bekal. Bagi seorang lanjut usia bekal ini dapat berupa pengalaman ,pengetahuan dan keahlian, kearifan dan kesehatannya. Seseorang yang menjalani hidup secara normal dapat diasumsikan bahwa semakin tua, pengalaman juga semakin banyak, pengetahuannya akan luas, keahlianya semakin mendalam dan kearifanya semakin mantap. Namun demikian, kebugaran dan kesehatannya biasanya semaikn menurun. Bersama an dengan itu, menjelang memasuki saatnya memasuki lanjut usia bagi sebagian orang akan menimbulkan masalah-masalah yang berkaitan dengan hilangnya kedudikan formal dengan segala konsekwensinya serta perubahan-perubahan yang terjadi yang dirasakan sebagian hilangnya teman-teman dalam arti kata yang sesungguhnya. Kesehatan yang dimaksud disini adalah keadaan sejahtera secara fisik, mental, sosial dan tidak sekedar bebas penyakit atau cacat. Kondisi kesehatan inilah yang pada hakikatnya menjadi penompang untuk mengamalkan pengalaman, ilmu, keahlian dan kearifan secara optimal. Kesehatan pada dasarnya dipengaruhi oleh empat faktor utama yaitu faktor keturunan, lingkungan upaya kesehatan dan perilaku. Terhadap faktor keturunan tuntunya kita tidak bisa bebuat apa-apa, dalam arti bahwa sesuatu yang diturunkan akan melekat pada diri kita untuk selama-lamanya.dalam hal yang berkaitan dengan lingkungan , dalam banyak hal kita sering tidak mempunyai pilihan kecuali kita bisa memperbaikinya sendiri-sendiri maupun secara kolektif. Upaya kesehatan terutama menjadi tanggung jawab instintusi kesehatan. Tetapi menyangkut masalah perilaku sepenuhnya terletak di tangan orang masing-masing. Dengan perilaku yang sehat , interaksi orang dengan limgkungannya maupun upaya kesehatan dapat menghasilkan kualitas hidup yang memadai dan mungkin juga umur panjang. Program tiga sehat pada hakikatnya adalah sebuah program perilaku. Disebut tiga sehat oleh karena mempunyai tiga komponen, yaitu mental, olahraga dan gizi, ketiganya merupakan tritunggal. Untuk mendapatkan manfaat yang optimal ketigannya harus dijalankan tanpa mengabaikan salah satu. Sebagai program perilaku, keberhasilan program ini akan sangat tergantung pada niat dan ketentuan yang menjalaninya. Pokok-pokok kegiatannya sebagai berikut: 1. Olahraga secara teratur minimal 3 kali dalam seminggu yakni berjalan kaki, kalau bisa dengan kecepatan 6 km/jam selama 45 menit sampai 1 jam setiap kalinya. Kecepatan ini disesuaikan dengan kemampuan, yang terpenting adalah teraturnya olahraga tersebut dijalankan. 2. Diet dengan pedoman sebagai berikut : a. Susunan makanan yang beraneka ragam. b. Mengurangi konsumsi gula. c. Mengurangi konsumsi garam. d. Membatasi konsumsi lemak. e. Meningkatkan serat dan pati sebagai sumber kalori. f. Untuk menjaga disiplin, kiat yang dapat dijalankan adalah 3 kali seminggu pada hari senin, Rabu, Jumat tidak mengkonsumsi sama sekali makanan hewani. Sedangkan pada hari-hari lainnya berpedoman kepada apa ang disebutkan di atas. Dalam kaitannya dengan mental, diusahakan: a. Tetap aktif secara mental. b. Tetap aktif dalam kehidupan sosial. c. Menerima proses menjadi tua dengan ikhlas dan menyesuaikan diri dengan realitas. d. Menjahui polusi mental. e. Meningkatkan kehidupan spiritual. Dalam konteksnya dengan program tiga sehat ini, kegiatan olahraga dilakukan di luar tempat yang rutin, untuk lebih meningkaykan kegairahan fisik maupun mental.selanjutnya, sekali dalam sebulan, yaitu setiap hari rabu pertama pada sore hari, dilaksanakan pertemuan sosial yang diisi ceramah-ceramah dengan yang bervariasi. D. Pengobatan Bagi Kaum Lansia Sudah barang tertentu kelainan di atas sebaiknya dicegah agar sampai berkeanjutan. Sering kali kelainan ini dirasakan sebagai suatu pukulan hebat. Berat ringannya penderitaan yang dialami ini ditentukan oleh kepribadian ,faktor lingkungan seperti faktor sosio-budaya setempat serta faktor kewajiban dan orang-orang yang brada di sekitarnya. WHO menekankan perlunya pelatuhan dan informasi bagi keluarga, teman dan tetangga yang memberi perawatan dan bantuan bagi kaum lanjut Usia secara informal. Ada beberapa bidang tindakan pencegahan penyakit bagi kaum lanjut Usia. Mulai dari imunisasi flu dan radang paru-paru serta penghentian rokok dapat dikurangi risikon terserang kangker paru-paru maupun penyakit jantung, walaupun usia mereka sudah 70-an, Bentuk pencegahan yang lain adalah screening untuk penglihatan, pendengaran, kangker, kolesterol darah dan lain-lain. Kaum lanjut usia perlu terus melakukan kegiatan sehari-hari ,mencegahterjadinya peristiwa yang kurang baik atau berbahaya, juga meningkatkan dan mempertahankan aktivitas mental serta fisik semaksimal mungkin. Anggapan bahwa usia 70 tahun sekaramg ini belum terlalu tua jika dibanding 40 tahun lalu, karena sekarang banyak orang merasa bahwa lanjut Usia bukanlah sesuatu yang harus disesali tetapi disyukuri dan dinikmati. Yang menyesali usia tua adalah oerang-orang yang tidak bahagia,tidak dinamis dan tidak kreatif-produktif. Sebalinya, ada orang tua yang merasa ”tidak pernah tua”tapi terus ” berjiwa muda”. Golongan ini adalah mereka yang karena kecintaanya kepada profesi tetap aktie dan tetap mengetahui apa yang terjadi. Orang yang semasa mudanya aktif tentuakan merasa sangat tertekan jika diusia lanjutnya tidak mepunyai aktivitas lagi. Oleh karena itu perlu ada aktivitas ringan umtuk kesehatan jiwa dan fisiknya. Yang terpenting bagi para lanjut Usia adalah mengenal dirinya sendiri, sehingga hal yang dianggapsebagai gejala awal dari”ketegangan yang berlebihan” dapat dideteksi secara awal. Ternyata kebiasaan hidup merupakan cara yang paling tepat untuk menghindari penyakit jantung koroner, dan kegiatanya mencakup mengurangi perilaku buruk yang sudah terlanjur menjadi kebiasaaan, misalnya : kebiasaan merokok, kebiasaan makan/jajan yang berlebihan. Dianjurkan berolahraga secara teratur, mengurangi berat badan, cara makan dan diet perluh diubah, dan pengecekan medik secara teratur(laboratorium dan X ray dan sebagainya). masih ada lagi cara relaksasi yang mudah yang dapat dilaksanakn oleh mereka yang mau melatih diri, antara lain meditasi atau latihan untuk relaks dengan membayangkan tempat yang paling indah dan paling aman di dunia ini. fungsi alat-alat tertentu pada Lanjut Usia sangat berbeda, misalnya proses enzim, fungsi pencernaan, ginjal dan lain-lain, sehingga mengunakan obat juga sangat berbeda dibandingkan orang muda. kita perlu berhati-hati mengunakan obat. misalnya dengan menghindarkan obat dosis tinggi. Namun,bukan berarti kita tidak boleh menggunakan dosis tinggi. Infeksi yang serius tepat dan biasanya berdosis lebih tinggi.mJadi, yang perlu diperhatikan adalah : 1. Efek dari obat yang diberikan. 2. Selalu memakai dosis terendah namun efektif. 3. Memakai obat-obat dengan sedikit mungkin variasi, karena daya kaum lanjut usia mulai berkurang terutama hal-hal yang baru terjadi, sehingga tidak jarang salah makn obat, luoa, atau keliru dosisnya. 4. Jangan sekali –kali mengunakan obat untuk menghilangkan gejala sakit tanpa mengetahui terlebih dulu penyakitnya, sebab sering sekali seorang penderita yang sudah terbiasa meminum suatu obat, walaupun sebenarnya tidak berguna, merasa tergantung bila pemakaian obat ini dihentikan. 5. jangan sekali makan obat tertentu untuk mengairahkan hidup secara terus-menerus, sebab hal ini justru akan bertentangan dengan prinsip pengobatan. 6. bila setelah memakan suatu obat tambahan ternyata gejala bertambah buruk, sebainya dihentikan. kita harus selalu waspada akan efek samping yang mungkin masih belum diketahui dari suatu obat. 7. Semua obat harus segera dihentikan pemakaianya bila sudah tidak perlu. sebab itu sebaiknya dianjurkan untuk sering mengadakan review pada pemakain obat. E. Pengobatan Tradisional Para lanjut usia cenderung memiliki kondisi yang kurang baik dibanding ketika muda, sehngga mud terserang berbagai penyakit seperti jantung koroner, pengerasan pembulu darah, tekanan darah tinggi, diabetes, gangguan persendian, alat gerak, pikun, depresi dan sebagaianya. untuk mengatasi berbagai penyakit itu dapat dipakai bahan-bahan alamiah yang berkhasiat. misalnya, penderita tekanan darah tinggi dapat menggodok daun sambiloto dan seledri atau boleh juga mengkonsumsi acang cuka, rumput laut, jamur hioko, kucai atau seledri. Penderita kencing manis (diabetes) dapat mengkonsumsi labu parang,pare, kangkung, cuka hitamdan sambiloto untuk untuk meningkatkan fungsi pangkreas untuk memproduksi insulin. sedangkan untuk meningkatkan gairah hidup atau para lanjut usia yang kurang tenaga dapat mengunakan biji kucai dan biji pare. jika ingin meningkatkan stamina agar kelihatan segar dan berseri sebaiknya lebih banyak mengkonsumsi cuka hitam dan cuka hitam dalam makanan sehari- hari, karena cuka hitam sangat bekhasiat terutama untuk para lanjut Usia yang sering mengalami pengerasan pembuluh darah, rematik,jantung koroner, stroke dan sebagainya. Heh hijau pun sangat cocok bagi para Lanjut Usia. Selain memilih makanana yang berkasiat, diperlukan juga strategi pencegahan dan pengobatan, yakni menghindari stres, istirahatnya yang cukup dan bersyukur akan nikmat yang telah diberikan Tuhan. Cara ini sangat efisien, aman, efektif dan tentu saja ekonomis. Strategi pencegahan dan pengobatan yang dapat dilakukan adalah akupuntut, akupteser, pijat, pijat refleksi, kop, kerikakupuntur stamina yang letih, lesu, lemah, kurang bergairah hingga hidup penuh keseimbangan, Olahraga juga perlu diiringi dengan makanan bergizi tetapi tidak perlu mahal, jamur, asparagus, royal jeli dan tumbuhan lain yang berkasiat sebagai obat (food therapy). DAFTAR PUSTAKA
Renityas, N. N., Sari, L. T., & Wibisono, W. (2014). Pengaruh Pendidikan
Kesehatan Kepada Lansia Terhadap Tingkat Kunjungan Posyandu Lansia.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu