1 Nyeri akut berhubungan dengan agen Setelah dilakukan asuhan Pain Management Pain Management
cidera fisiologis keperawatan selama 3x24 jam, a. Untuk mengetahui tingkat nyeri
a. Kaji secara komprehensip terhadap nyeri
DS: Pasien mengatakan nyeri pada diharapkan klien mampu pasien
……bagian anus menunjukan kontrol nyeri yang termasuk lokasi, karakteristik, durasi, b. Tanda vital merupakan acuan
- P : Pasien mengatakan nyeri adekuat untuk mengetahui kondisi
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan
….disebabkan karena adanya Kriteria Hasil umum klien
….benjolan pada anus a. faktor presipitasi c. Agar klien mampu menggunakan
- Q: Nyeri yang dirasakan sangat o Melaporkan nyeri teknik nonfarmakologi dalam
b. Observasi tanda-tanda vital
….sakit yaitu terasa perih dan berkurang memanagement nyeri yang
….panas di sekitar anus o Melaporkan c. Ajarkan cara penggunaan terapi non dirasakan
- R: Lokasi nyeri berada pada lamanya nyeri d. Analgetik dapat membantu
farmakologi (relaksasi)
….bagian anus dirasakan meredakan nyeri yang
- S: Skala 7 o Tidak mengerang d. Kolaborasi pemberian terapi analgetik dirasakan oleh pasien
- T : Nyeri timbul saat di bawa o Ekspresi wajah rileks
…. bergerak o Menyatakan rasa
DO: - Pasien tampak ada benjolan pada nyaman setelah nyeri
……...bagian anusnya berkurang
-.Pasien tampak meringis menahan o Tanda vital dalam rentang
……...rasa sakit normal
……-.Pasien tampak gelisah …….. b.
TD: 120/80 o Nyeri berkurang
.N : 80 x/ Menit
o Kecemasan
. S : 36,4
. RR: 18 x/ Menit berkurang
o Stres berkurang
c.
o Mampu mengontrol nyeri
(tahu penyebab nyeri,
mampu menggunakan
tehnik nonfarmakologi
untuk mengurangi nyeri,
mencari bantuan)
o Melaporkan bahwa nyeri
berkurang dengan
menggunakan manajemen
nyeri
o Mampu mengenali nyeri
(skala, intensitas, frekuensi
dan tanda nyeri)
INTERVENSI KEPERAWATAN DAN RASIONAL
Nama Klien : Tn. J Ruangan / No. Bed : Seruni, kamar 10 bed no 2
Umur : 68 Tahun Diagnosa Medis : Hemoroid Interna Grade IV
2 Hambatan mobilitas fisik berhubungan 1. Joint Movement : Active Exercise therapy : Exercise therapy :
dengan nyeri 2. Mobility Level Ambulation Ambulation
DS: - Pasien mengatakan sulit pada 3. Self care : ADLs a. Kaji kemampuan klien dalam beraktivitas a..Mengidentifikasi kelemahan/kekua
………...saat ingin pergi ke kamar mandi 4. Transfer performance b. Konsultasikan dengan terapi fisik …tan dan dapat memberikan …
…………untuk BAK di karenakan nyeri Setelah dilakukan asuhan …tentang rencana ambulasi sesuai dengan Informasi bagi pemulihan
…………pada anusnya. keperawatan 3 x 24 jam kebutuhan b..Program khusus dapat …
- Pasien mengatakan sulit untuk hambatan mobilitas fisik c. Bantu klien untuk menggunakan dikembangkan untuk menemukan
merubah posisi pada saat tidur teratasi dengan alat bantu saat berjalan dan cegah …kebutuhan yang berarti atau …
dan duduk dikarenakan nyeri Kriteria Hasil : terhadap cedera menjaga kekurangan tersebut …
pada anusnya a..Klien meningkat dalam d. Dampingi dan bantu pasien saat dalam keseimbangan
- Pasien mengatakan dalam aktivtas fisik mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan c..Untuk meminimalkan resiko …
beraktifitas di bantu oleh b.Mengerti tujuan dari ADLs pasien. terjadinya cedera saat melakukan …
keluarga peningkatan mobilitas e. Ajarkan pasien bagaimana merubah aktivitas.
DS: - Pasien tampak meringis c..Memverbalisasi perasaan posisis dan berikan bantuan jika d..Meningkatkan kemandirian klien
…………menahan rasa sakit dalam meningkatkan diperluakan …dalam perawatan diri sesuai …
- Pasien tampak dibantu keluarga kekuatan dan kemampuan kondisi kebutuhan klien
saat beraktifitas berpindah e..Menurunkan insiden komplikasi …
- Pasien tampak lemah terbaring d.Memperagakan penggunaan kulit dan pernafasan
di tempat tidur …alat bantu untuk mobilisasi
TD: 120/80 (Walker)
.N : 80 x/ Menit
. S : 36,4
. RR: 18 x/ Menit
INTERVENSI KEPERAWATAN DAN RASIONAL
Nama Klien : Tn. J Ruangan / No. Bed : Seruni, kamar 10 bed no 2
Umur : 68 Tahun Diagnosa Medis : Hemoroid Interna Grade IV
3 Gangguan pola tidur berhubungan 1. Anxiety Reduction Peningkatan kualitas tidur Peningkatan Kualitas tidur
dengan nyeri 2. Comfort level a. Kaji pola tidur pasien a. Untuk mengetahui dsn memastikan
DS: - Pasien mengatakan sulit untuk 3. Paint Level b. Jelaskan pentingnya tidur yang kuat … klien tidur dengan pola dan durasi
…………tidur dikarenakan rasa nyeri 4. Rest : externt and Pattern terhadap pasien dan keluarga yang tepat
…………pada bagian anusnya 5. Sleep: Extent and Pattern c. Identifikasi penyebab gangguan tidur … b. Agar pasien dapat memahami tidur
- Pasien mengatakan sering Setelah dilakukan asuhan seperti nyeri, sering BAK, Sesak Nafas, … yang berkualitas
terbangun pada saat tidur keperawatan 3x24 jam Batuk, Demam, Mual, dll. c. Untuk mengatahui penyebab dari
dikarenakan rasa nyeri pada gangguan pola tidur teratasi d. Fasilitasi klien untuk tidur yang adekuat gangguan tidur pasien
anusnya dengan Peningkatan Koping d.Memudahkan pasien untuk
DS: - Pasien tampak mengantuk Kriteria Hasil : a. Diskusikan pilihan yang realistis terhadap memperoleh tidir yang nyaman
- Pasien tampak lemah terbaring a. Jumlah jam tidur dalam batas …terapi atau tindakan yang akan dilakukan Peningkatan Koping
di tempat tidur normal 6-8 jam/hari b. Libatkan dukungan dari keluarga dan … a. Memberikan tindakan yang tepat
TD: 120/80 b.Pola tidur, kualitas dalam orang terdekat dalam hal peningkatan tidur
.N : 80 x/ Menit batas normal c. Anjurkan klien berdoa sebelum tidur … b..Membantu dalam menciptakan
. S : 36,4 c. Perasaan segar sesudah tidur sesuai kepercayaan yang di anut lingkungan yang nyaman untuk
. RR: 18 x/ Menit atau istirahat Manajemen Lingkungan: Kenyamanan meningkatkan kualitas tidur psien
d.Mampu mengidentifikasi hal- a.Ciptakan lingkungan yang tenang, bersih , c. Untuk menjaga spiritualitas pasien
- hal yang mampu …nyaman, dan minimalkan gangguan Manajemen..Lingkungan:
meningkatkan tidur b. Hindari suara keras dan penggunaan … Kenyamanan
lampu saat tidur malam a. Untuk menciptakan suasana yang
c. Batasi Jumlah pengunjung nyaman saat pasien tidur
b. Meminimalisir hal-hal yang dapat
mengganggu tidur pasien
c. Supaya lingkungan aman dan
kondusif bagi pasien di saat tidur
B. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI