Anda di halaman 1dari 4

2.2.

3 RENCANA KEPERAWATAN

N Diagnosa Tujuan Intervensi


O Keperawatan Dan Kriteria Hasil Keperawatan
1. Nyeri Akut berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan Keperawatan 1x24Jam Observasi
diharapkan nyeri menurun  Identifikasi local, karakteristik, durasi,
Agen cedera fisik di tandai KH : Tingkat nyeri frekuensi, kualitas, intensitas nyeri.
dengan pasien tampak meringgis,  Keluhan nyeri menurun (5)  Identifikasi nyeri.
 Gelisah menurun (5)  Identifikasi respon nyeri non verbal.
gelisah.  Meringis menurun (5)  Identifikasi factor yang memperberat dan
 Kesulitan tidur menurun (5) memperingan nyeri.
 Pola Tidur membaik (5)  Monitor efek samping penggunaan
analgetik
Kontrol Nyeri
 Kemampuan menggunakan teknik non- Terapeutik
farmakologis meningkat (5)  Berikan teknik nonfarmakologis
 Dukungan orang terdekat meningkat (5) untuk mengurangi rasa nyeri
 Penggunakan Analgetik menurun (mis.tarik nafas dalam, kompres
hangat/dingin).
Penyembuhan Luka  Kontrol lingkungan yang
 Pembentukan jaringan parut menurun memperberat rasa nyeri
 Peradangan luka menurun  Fasilitasi istrahat dan tidur
 Peningkatan suhu kulit menurun  Mempertimbangkan jenis dan
 Inveksi menurun sumber nyeri dalam pemilihan
strategy meredakan nyeri.

Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian analgetik jika
perlu

2. Resiko Infeksi berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1x24jam maka Integritas Observasi
dengan kerusakan integritas kulit. kulit meningkat  Monitor tanda dan gejala infeksi local
KH : Tingkat nyeri dan sistemik.
 Nyeri menurun (5)
 Kemerahan menurun (5)
 Bengkak menurun (5) Terapeutik
 Batasi jumlah pengunjung
Integritas kulit dan jaringan  Berikan perawatan kulit pada area
 Perfusi jaringan meningkat (5) edema.
 Kerusakan jaringan menurun (5)  Cuci tangan sebelum dan sesudah
 Kerusakan lapisan kulit menurun (5) kontak dengan pasien dan lingkungan
 Nyeri menurun (5) pasien.
 Suhu kulit membaik (5)  Pemberian teknik aseptic pada pasien
beresiko tinggi.

Edukasi
 Jelaskan tanda dan gejala infeksi.
 Ajarkan cara mencuci tangan dengan
benar.
 Ajarkan etika batuk.
 Ajarkan Cara memeriksa kondisi luka
atau luka operasi.
 Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
 Anjurkan meningkatkan asupan cairan.

Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian Imunisasi, jika
perlu.

3. Gangguan Mobilitas Fisik Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 Observasi
jam maka mobilitas disik meningkat.  Identifikasi kebutuhan dilakukan
berhubungan dengan kerusakan KH : pembidaian (fraktur)
integritas struktur tulang di  Pergerakan ekstermitas meningkat (50  Monitor bagian distal area cidera.
 Nyeri menurun  Monitor adanya pedarahan pada daerah
tandai dengan pasien nyeri saat  Kecemasan menurun (5) cidera.
bergerak.  Gerakan terbatas menurun (5)  Identifikasi material bidang yang
sesuai.
 Tutup luka terbuka dengan balutan.
 Atasi perdarahan sebelum bidai
dipasang.
 Berika bantalan pada bidai.
 Imobilisasi sendi diatas dan dibawah
area cidera.
 Topang kaki menggunakan penyangga
kaki.
 Tempatkan ekstermitas yang cidera
dalam posisi fungsional.
 Pasang bidai pada posisi tubuh seperti
saat ditemukan.
 Gunakan kedua tangan untuk
menopang area cidera.
 Gunakan kain gendong secara tepat.
 Jelaskan tujuan dan langkah-langkah
prosedur sebelum pemasangan bidai.
 Anjurkan membatasi gerak pada area
cedera.
4 Gangguan integritas Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 Observasi
jam gangguan integritas kulit menurun:  Monitor karakteristik luka (dranase,
kulit/jaringan b.d kelembapan di KH: Integritas Kulit dan Jaringan warna,ukuran,bau)
buktikan dengan klien tampak  Perfusi jaringan meningkat (5)  Monitor tanda-tanda infeksi.
 Kerusakan jaringan menurun (5)
nyeri, perdarahan, kemerahan  Kerusakan lapisan kulit menurun (5) Terapeutik
 Nyeri menurun (5)  Lepaskan balutan dan plester secara
 Pendarahan menurun (5) perlahan.
 Kemerahan menurun (5)  Cukur rambut disekitar luka, jika perlu
 Nekrosis menurn (5)  Bersihkan dengan NACL atau pembersih
 Suhu kulit membaik (5) nontoksik, sesuai kebutuhan
 Bersihkan jaringan nektronik.
Penyembuhan luka  Berikan salep yang sesuai dengan
 Penyatuan kulit meningkat (5) luka/lesi, jika perlu
 Penyatuan tepi luka meningkat (5)  Bersihkan jaringan nekrotik.
 Pembentukan jaringan parut menurun (5)  Pasang balutan sesuai jenis luka.
 Edema pada sisi luka menurun (5)  Pertahankan teknik steril saat perawatan
 Peradangan menurun (5) luka.
 Nyeri menurun (5)  Ganti balutan sesuai dengan jumlah
 Infeksi menurun (5) eksudat dan drenase.
 Jadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam
atau sesuai dengan kondisi pasien.
 Berikan diet dengan kalori 30-35 kkl/kg/
hari dan protein 1,25-1,5 g/kg BB/hari.
 Berikan suplemen vitamin dan mineral,
sesuai indikasi.
 Berikan terapi TENS, jika perlu

Edukasi
 Jelaskan tanda dan gejala infeksi.
 Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi
kalori dan protein.
 Ajarkan perawatan luka secara luka secara
mandiri.

Kolaborasi
 Kolaborasi prosedur debriment (mis,
enzimatik, biologis, menakis)
 Kolaborasi pemberian anti biotik, jika
perlu

Anda mungkin juga menyukai