I. Pengkajian
A. Identitas Klien
Nama : Tn. R
Umur : 18 Tahun
Jenis Kelamin : Laki Laki
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Alamat : Jl. Sriwijaya komp. Kruing indah III L / 17
Banjarbaru.
No. Medical Record : 310077
Tanggal Masuk : 2 mei 2019
Tanggal Pengkajian : 2 mei 2019
Diagnosa Medis : GERD
C. Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama
Klien mengatakan badan lemas.
5. Genogram
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
------ : Serumah
X : Meninggal
: Pasien
D. Riwayat Aktivitas Sehari-hari
No. Kebutuhan Sebelum Sakit Selama Sakit
1 Nutrisi
a. BB dan TB BB: 60Kg TB :150cm BB: 55Kg TB: 150cm
b. Diet Diet manis Diet lunak, asin, asam
c. Kemampuan
- Mengunyah Normal Sedikit susah
- Menelan Normal Sedikit susah
- Bantuan total/sebagian Mandiri Sebagian
d. Frekuensi 2x1/hr 1 Porsi 3x1/hr ½ Porsi
e. Porsi makan 1 porsi habis ½ porsi habis
f. Makanan yang menimbulkan alergi Tidak ada Tidak ada
g. Makanan yang disuka Soto, bakso, rujak Tidak ada
2 Cairan
a. Intake
- Oral
Jenis Air putih, teh manis, Air putih dan teh
air kelapa manis
Jumlah .. cc/hari 1500-2000 cc/hr 1500-1800 cc/hr
Bantuan Total/sebagian Mandiri Sebagian
- Intravena
Jenis Tidak ada Inf.RL
Jumlah … cc/hari 0 1000cc/hr
b. Output
Jenis Air kencing dan Air kencing (pampers)
keringat dan keringat
+/- 500cc/hr +/- 500 cc/hr
Jumlah … cc/hari
3 Eliminasi
a. BAB
Frekuensi 1-2x/hr 1x/hari (pampers)
Konsistensi Seperti biasa Lembek
Warna Coklat Kuning kecoklatan
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Bantuan total/sebagian Mandiri Sebagian
b. BAK
Frekuensi 4-5x/hr 3-4v/hr (pampers)
Kuning jernih Kuning pekat
Warna
+/- 500cc 400cc
Jumlah (dalam cc)
Tidak ada -
Keluhan
Mandiri Di bantu keluarga
Bantuan total/sebagian
4 Istirahat Tidur
a. Mulai tidur 9 malam 11 malam
b. Lama tidur 8 jam 7 jam
c. Kesulitan memulai tidur Tidak Ya
d. Gangguan tidur Tidak ada Tidak ada
e. Kebiasaan sebelum tidur Tidak ada Tidak ada
5 Personal Hygiene
a. Mandi (frekuensi, bantuan total/sebagian) 2x/hr (mandiri) Seka dengan washlap
b. Gosok gigi (frekuensi) 2x/hr Belum gosok gigi
c. Cuci rambut 2x/ minggu Tidak keramas
d. Gunting kuku 1x/minggu Tidak ada
e. Ganti pakaian (frekuensi perhari) 2-3x/hr 1x/hr
6 Aktivitas
a. Mobilisasi fisik Bergerak bebas Bergerak terbatas
b. Olahraga 1x/mg Tidak ada
c. Rekreasi Kadang-kadang Tidak ada
E. Data Psikologis
Klien mengatakan semenjak sakit klien tidak bisa melakukan kegiatan
apapun seperti sehat. Lingkungan klien dengan RS sangat berbeda dan klien
terlihat gelisah karena nyeri yang dialami.
F. Data Sosial
Keluarga klien mengatakan Klien menjalin hubungan baik dengan keluarga
maupun dengan orang lain dan perawat serta dokter yang merawat klien.
G. Data Spiritual
Klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit klien selalu menjalankan
sholat 5 waktu tetapi selama di RS klien tidak menjalankan sholat karena
keterbatasan fisik dan lingkungan yang tidak memungkinkan tetapi klien
hanya membaca doa dan berzikir.
H. Pemeriksaan Fisik
3. Kesadaran
a. Kualitatif : composmentis.
b. Kuantitatif : GCS E4V5M6
6. Mata (penglihatan)
a. Inspeksi : Bentuk mata simetris. Sekresi air mata (+). Gerakan bola
mata simetris, refleks terhadap cahaya (+). Konjungtiva pucat,
sklera tampak kemerahan.
b. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada kedua mata.
7. Hidung (penciuman)
a. Inspeksi : Bentuk hidung simetris, Pernafasan cuping hidung (+),
Epistaksis (-),Penciuman berfungsi baik, dapat membedakan aroma
dan bau-bauan.
b. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada saat palpasi.
8. Telinga ( pendengaran )
a. Inspeksi : Bentuk telinga simetris, cuping telinga teraba dingin.
Tidak terdapat adanya sekret, Pendengaran berfungsi baik, Bereaksi
bila dipanggil.
b. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada saat palpasi.
10. Leher
a. Inspeksi : Tidak ada pembatasan gerak leher tidak tampak lesi pada
daerah leher, tidak tampak Pembesaran vena jugularis, tidak tampak
pembesaran kelenjar tiroid.
b. Palpasi : Pulsasi vena jugularis (+) teraba kuat, Tekanan vena
jugularis (-) Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid.
11. Dada
a. Inspeksi : Bentuk simetris, retraksi dinding dada (+),Tidak tampak
denyutan iktus kordis.
b. Palpasi : Fremitus vokal (+) dextra dan sinistra.
c. Perkusi : Terdengar sonor pada kedua lapang paru-paru dan redup
pada jantung.
d. Auskultasi : jantung S1 dan S2 tunggal, terdengar adanya bunyi
vesikuler.
12. Abdomen
a. Inspeksi : Bentuk simetris dan tidak ada kembung.
b. Palpasi : Tidak teraba pembesaran hati & limfe. Tidak nyeri tekan
pada bagian ginjal.
c. Perkusi : Terdengar bunyi timpani (+), kembung (-).
d. Auskultasi : peristaltik usus terdengar 8x/menit.
13. Genetalia
a. Inspeksi : Tidak ada radang pada genetalia eksterna, tidak ada lesi,
sikluasi menstruasi tidak ada (menopause), menggunakan alat bantu
pampers BAK/BAB.
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada daerah pubis.
Data Penunjang
1. Laboratorium
GDS stik : 110 mg/dl
2. Pemeriksaan (Rontgen, USG, MRI, CT Scan)
Belum dilakukan pemeriksaan saat pengkajian.
3. Pemeriksaan EKG
Belum dilakukan pemeriksaan saat pengkajian.
4. Therapy
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam
- Inj. Mecobalamine 1 amp/ 12 jam
- Po. Sucralfat Syr 3x1 sendok makan
II. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. DS: Agen cedera biologis Nyeri akut
Klien mengatakan ulu hati terasa nyeri.
P: klien mengatakan nyeri pada saat banyak
bergerak.
Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk.
R: nyeri di bagian abdomen di ulu hati.
S: skala nyeri di ulu hati 5 (nyeri sedang).
T: waktu nyeri ± 10 menit dan hilang timbul.
DO:
- Tampak meringis
- Tampak memegangi perut
- TTV: TD: 150/80 mmHg
N: 78 x/menit
T: 37,0 oC
RR: 20 x/menit
2. DS: Tidak nafsu makan Kebutuhan nutrisi
Klien mengatakan tidak nafsu makan. kurang dari
DO: kebutuhan tubuh
- Keadaan umum tampak lemah
- Hanya menghabiskan ½ porsi diet yang
disediakan
- Sedikit kesulitan dalam mengunyah dan
menelan
- BB sebelum 60KG dan BB sesudah 55KG
- TTV: TD: 150/90 mmHg
N: 86 x/menit
T: 37,2 oC
RR: 20 x/menit
Ket :
1. Tidak pernah menunjukkan
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang-kadang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Selalu menunjukkan
V. Implementasi Keperawatan
No Diagnosa Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1. Nyeri akut 1. Melakukan pengkajian secara S:
berhubungan komprehensif. Klien mengatakan tidak nyeri lagi
dengan agen 2. Mengobsevasi reaksi nonverbal O:
cedera biologis. - Ekspresi wajah baik
dari ketidaknyaman.
- Tidak memegangi perut
3. Menggunakan teknik
- Tidak mengeluh
komunikasi terapiutik. - Ttv normal
4. Mengkaji kultur yang A:
mempengaruhi respon nyeri. Masalah teratasi
5. Mengevaluasi pengalaman Indikator IR ER
nyeri masa lampau. 3 5
1. Melaporkan nyeri
6. Mengkontrol lingkungan yang
2. Luas bagian tubuh
dapat mempengaruhi nyeri. 2 4
yang terpengaruh
7. Mengurangi faktor presipitasi
nyeri
nyeri. 3. Menggosok area
8. Memilih dan lakukan 3 5
nyeri
penanganan nyeri.
4. Ekspresi wajah 3 4
9. Mengkaji tipe dan sumber
saat nyeri
nyeri. 2 5
5. Frekuensi nyeri
10. Mengajarkan tentang teknik 6. Panjang episode 3 5
non farmakologi.
nyeri
11. Memberikan analgetik untuk
7. Perubahan pada 4 5
mengurangi nyeri.
tvv 3 4
12. Mengevaluasi keefektifan
8. Keringat berlebih 2 5
kontol nyeri. 9. Kehilangan selera
13. Meningkatkan istirahat.
makan
14. Berkolaborasi dengan dokter
Ket:
jika ada keluhan dan tindakan 1. Keluhan ekstrim
nyeri tidak berhasil. 2. Keluhan berat
15. Menentukan lokasi, 3. Keluhan sedang
karakteristik, kualitas, dan 4. Keluhan ringan
derajat nyeri sebelum 5. Tidak ada keluhan
pemberian obat. P : Intervensi dihentikan
16. Mencek instruksi dokter
tentang jenis obat, dosis dan
frekuensi.
17. Mencek riwayat alergi.
18. Memilih analgetik yang
diperlukan.
19. Menentukan analgetik pilihan,
rute pemberian secara IV/IM,
dan dosis optimal.
20. Memonitor tanda vital sebelum
dan sesudah pemberian
analgetik pertama kali.
21. Memerikan analgetik tepat
waktu terutama saat nyeri
hebat.
22. Mengevaluasi efektivitas
analgetik, tanda dan gejala.
Ket:
1. Tidak pernah menunjukkan
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang-kadang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Selalu menunjukkan
P : Intervensi dihentikan
VI. Catatan perkembangan
No Hari,tang Diagnosa Implementasi Evaluasi
gal,jam Keperawatan
1. Kamis, 2 Nyeri akut 1. Melakukan pengkajian S:
mei 2019 berhubungan secara komprehensif. Klien mengatakan masih nyeri
dengan agen 2. Mengobsevasi reaksi O:
cedera - Ekspresi wajah meringis
nonverbal dari
biologis. - Tampak memegangi perut
ketidaknyaman.
- Ttv : TD : 120/80 mmHg
3. Menggunakan teknik N: 87 x/menit
komunikasi terapiutik. T: 35,8 oC
4. Mengkaji kultur yang RR: 20 x/menit
mempengaruhi respon A:
nyeri. Masalah belum teratasi
5. Mengevaluasi Indikator IR ER
pengalaman nyeri masa 10. Melaporkan nyeri 3 5
lampau. 11. Luas bagian tubuh 2 4
6. Mengkontrol lingkungan yang terpengaruh
yang dapat nyeri
mempengaruhi nyeri. 12. Menggosok area 3 5
7. Mengurangi faktor nyeri
presipitasi nyeri. 13. Ekspresi wajah 3 4
8. Memilih dan lakukan saat nyeri
penanganan nyeri. 14. Frekuensi nyeri 2 5
9. Mengkaji tipe dan 15. Panjang episode 3 5
sumber nyeri. nyeri
10. Mengajarkan tentang 16. Perubahan pada 4 5
teknik non farmakologi. tvv
11. Memberikan analgetik 17. Keringat berlebih 3 4
untuk mengurangi nyeri. 18. Kehilangan selera 2 5
12. Mengevaluasi makan
keefektifan kontol nyeri. Ket:
13. Meningkatkan istirahat. 1. Keluhan ekstrim
14. Berkolaborasi dengan 2. Keluhan berat
dokter jika ada keluhan 3. Keluhan sedang
dan tindakan nyeri tidak 4. Keluhan ringan
berhasil. 5. Tidak ada keluhan
15. Menentukan lokasi, P : Intervensi dilanjutkan
karakteristik, kualitas,
dan derajat nyeri
sebelum pemberian obat.
16. Mencek instruksi dokter
tentang jenis obat, dosis
dan frekuensi.
17. Mencek riwayat alergi.
18. Memilih analgetik yang
diperlukan.
19. Menentukan analgetik
pilihan, rute pemberian
secara IV/IM, dan dosis
optimal.
20. Memonitor tanda vital
sebelum dan sesudah
pemberian analgetik
pertama kali.
21. Memerikan analgetik
tepat waktu terutama
saat nyeri hebat.
22. Mengevaluasi efektivitas
analgetik, tanda dan
gejala.
Ket:
1. Tidak pernah menunjukkan
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang-kadang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Selalu menunjukkan
P : Intervensi dilanjutkan
4. Jumat, 3 Nyeri akut 1. Melakukan pengkajian S:
mei 2019 berhubungan secara komprehensif. Klien mengatakan masih sedikit nyeri
dengan agen 2. Mengobsevasi reaksi O:
cedera - Ekspresi wajah kadang meringis
nonverbal dari
biologis. - Tidak memegangi perut
ketidaknyaman.
- Ttv : TD : 110/80 mmHg
3. Menggunakan teknik N: 81 x/menit
komunikasi terapiutik. T: 36,8 oC
4. Mengkaji kultur yang RR: 20 x/menit
mempengaruhi respon A:
nyeri. Masalah teratasi sebagian
5. Mengevaluasi Indikator IR ER
pengalaman nyeri masa 19. Melaporkan nyeri 3 5
lampau. 20. Luas bagian tubuh 2 4
6. Mengkontrol lingkungan yang terpengaruh
yang dapat nyeri
mempengaruhi nyeri. 21. Menggosok area 3 5
7. Mengurangi faktor nyeri
presipitasi nyeri. 22. Ekspresi wajah 3 4
8. Memilih dan lakukan saat nyeri
penanganan nyeri. 23. Frekuensi nyeri 2 5
9. Mengkaji tipe dan 24. Panjang episode 3 5
sumber nyeri. nyeri
10. Mengajarkan tentang 25. Perubahan pada 4 5
teknik non farmakologi. tvv
11. Memberikan analgetik 26. Keringat berlebih 3 4
untuk mengurangi nyeri. 27. Kehilangan selera 2 5
12. Mengevaluasi makan
keefektifan kontol nyeri. Ket:
13. Meningkatkan istirahat. 1. Keluhan ekstrim
14. Berkolaborasi dengan 2. Keluhan berat
dokter jika ada keluhan 3. Keluhan sedang
dan tindakan nyeri tidak 4. Keluhan ringan
berhasil. 5. Tidak ada keluhan
15. Menentukan lokasi, P : Intervensi dilanjutkan
karakteristik, kualitas,
dan derajat nyeri
sebelum pemberian obat.
16. Mencek instruksi dokter
tentang jenis obat, dosis
dan frekuensi.
17. Mencek riwayat alergi.
18. Memilih analgetik yang
diperlukan.
19. Menentukan analgetik
pilihan, rute pemberian
secara IV/IM, dan dosis
optimal.
20. Memonitor tanda vital
sebelum dan sesudah
pemberian analgetik
pertama kali.
21. Memerikan analgetik
tepat waktu terutama
saat nyeri hebat.
22. Mengevaluasi efektivitas
analgetik, tanda dan
gejala.
Ket:
1. Tidak pernah menunjukkan
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang-kadang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Selalu menunjukkan
P : Intervensi dihentikan
7. Sabtu, 4 Nyeri akut 1. Melakukan pengkajian S:
mei 2019 berhubungan secara komprehensif. Klien mengatakan tidak nyeri lagi
dengan agen 2. Mengobsevasi reaksi O:
cedera - Ekspresi wajah baik
nonverbal dari
biologis. - Tidak memegangi perut
ketidaknyaman.
- Tidak mengeluh
3. Menggunakan teknik - Ttv normal
komunikasi terapiutik. A:
4. Mengkaji kultur yang Masalah teratasi
mempengaruhi respon Indikator IR ER
nyeri. 3 5
28. Melaporkan nyeri
5. Mengevaluasi
29. Luas bagian tubuh
pengalaman nyeri masa yang terpengaruh 2 4
lampau.
nyeri
6. Mengkontrol lingkungan
30. Menggosok area 3 5
yang dapat
nyeri
mempengaruhi nyeri.
31. Ekspresi wajah 3 4
7. Mengurangi faktor saat nyeri
presipitasi nyeri. 2 5
32. Frekuensi nyeri
8. Memilih dan lakukan 3 5
33. Panjang episode
penanganan nyeri.
nyeri
9. Mengkaji tipe dan
34. Perubahan pada 4 5
sumber nyeri. tvv
10. Mengajarkan tentang
35. Keringat berlebih 3 4
teknik non farmakologi. 2 5
36. Kehilangan selera
11. Memberikan analgetik
makan
untuk mengurangi nyeri.
Ket:
12. Mengevaluasi 6. Keluhan ekstrim
keefektifan kontol nyeri. 7. Keluhan berat
13. Meningkatkan istirahat. 8. Keluhan sedang
14. Berkolaborasi dengan 9. Keluhan ringan
dokter jika ada keluhan 10. Tidak ada keluhan
dan tindakan nyeri tidak P : Intervensi dihentikan
berhasil.
15. Menentukan lokasi,
karakteristik, kualitas,
dan derajat nyeri
sebelum pemberian obat.
16. Mencek instruksi dokter
tentang jenis obat, dosis
dan frekuensi.
17. Mencek riwayat alergi.
18. Memilih analgetik yang
diperlukan.
19. Menentukan analgetik
pilihan, rute pemberian
secara IV/IM, dan dosis
optimal.
20. Memonitor tanda vital
sebelum dan sesudah
pemberian analgetik
pertama kali.
21. Memerikan analgetik
tepat waktu terutama
saat nyeri hebat.
22. Mengevaluasi efektivitas
analgetik, tanda dan
gejala.