Anda di halaman 1dari 9

Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang,

ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X


Volume VI Nomor 01, Juni 2020
EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DARING (FULL ONLINE)
DIMASA PANDEMI COVID- 19 PADA JENJANG SEKOLAH DASAR
DI KABUPATEN SUBANG

Acep Roni Hamdani1, Asep Priatna2


1Universitas
Pasundan, 2STKIP Subang
1acepronihamdani@unpas.ac.id, 2aseppriatna064@gmail.com

ABSTRACT

This research is motivated by the existence of full online learning (full online) as a
result of Covid-19, it is rumored that online learning is less effective, because there
is no maximum preparation in terms of regulation, field implementation, and also
students, as well as various supporting infrastructure for online learning Therefore,
researchers have a desire to test the effectiveness of learning, because there should
be no learning content lost in the middle of this pandemic. The research method
used was a survey method, with the instrument used was a questionnaire, which
was distributed to 80 random elementary school teachers in Subang Regency.
Based on the results of the study the effectiveness of learning from the 8 indicators
studied is around 66.97%.

Keywords: Effectiveness of Full Online Learning, Covid Pandemic 19, Elementary


Schools

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya pembelajaran daring penuh (full online)
sebagai dampak dari Covid-19, beredar kabar bahwa pembelajaran daring kurang
efektif dilakukan, dikarenakan belum ada persiapan maksimal dari segi regulasi,
pelaksana dilapangan, dan juga siswa, serta berbagai infrastruktur pendukung
pembelajaran daring, oleh karena itu peneliti memiliki keinginan untuk menguji
tingkat efektifitas pembelajaran, dikarenakan tidak boleh ada muatan pembelajaran
yang hilang ditengah pandemi ini. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode
survei, dengan instrument yang digunakan yaitu angket, yang disebarkan kepada
80 orang guru sekolah dasar secara acak di Kabupaten Subang. Berdasarkan hasil
penelitian tingkat efektifitas pembelajaran dari 8 indikator yang diteliti yaitu sekitar
66,97 %.

Kata Kunci : Efektifitas Pembelajaran Daring Penuh, Pandemi Covid 19, Sekolah
Dasar

A. Pendahuluan kedepan hanya tinggal isapan jempol


Pendidikan adalah salah garda semata, bahkan secara gambling
terdepan untuk memajukan sebuah bapak bangsa Vietnam membuat
bangsa, tanpa ada pendidikan yang sebuah pernyataan sebagai tolak ukur
bagus maka perkembangan bangsa fondasi pentingnya pendidikan yaitu

1
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang,
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume VI Nomor 01, Juni 2020
“No Teacher, No Education, No Sederajat sebanyak : 11,3 Juta, dan
Education, No Economic and Social Pendidikan Tinggi sebanyak : 6,3 Juta
Development (Luthfi, 2013). Dari (Kemendikbud, 2020). Dari sekian
pernyataan tersebut dijelaskan secara banyak siswa yang terdampak tidak
tersurat bahwa tanpa ada pendidikan mungkin dibiarkan begitu saja,
tidak akan mungkin ada pembelajaran dan pendidikan harus
perkembangan ekonomi dan sosial. tetap dilanjutkan walaupun ada
Pendidikan pula memiliki berbagai kekurang dan keterbatasan
tanggungjawab untuk yang harus dihadapi.
mengembangkan karakter anak Kekurangan dan keterbatasan
bangsa, karena salah satu tugas dari yang harus dihadapi oleh guru
pendidikan yaitu untuk mewariskan diantanya yaitu: 1) guru tidak
nilai-nilai luhur bangsa dan para berpikiran secepat ini harus
leluhur. Walaupun demikian kita harus menggunakan pembelajaran secara
tetap terbukan untuk melakukan full online, walaupun ada upaya ke
perubahan, menyesuaikan dengan arah tersebut, namun tidak terpikirkan
kemajuan dan perkembangan dunia, akan secepat ini; 2) tidak semua guru
sehingga kita tidak “picik” memandang memiliki keterampilan literasi digital
dunia dengan globalisasinya. yang sama, ada guru yang relative
Berdasarkan kepada pandangan lebih mampu beradaptasi, namun ada
di atas, ada hal krusial yang harus pula yang tidak mampu beradaptasi,
diambil oleh guru ditengah pandemi sehingga mereka mengalami
covid 19 yang sedang melanda dunia, kesulitan untuk pembelajaran secara
khususnya Indonesia. Berdasarkan daring; 3) tidak semua guru dan siswa
data dari Kemendikbud Tahun 2020 memiliki perangkat minimal yang bisa
bahwa banyaknya siswa yang digunakan, sehingga pembelajaran
terdampak covid 19 sehingga daring sulit untuk dilakukan; 4)
mengharuskan mereka belajar di Kualitas koneksi dan ketersidaan
rumah yaitu sebanyak, Sekolah Dasar paket data yang masih terbatas, dan
dan Sederajat sebanyak : 28, 6 Juta, membutuhkan biaya yang besar,
Sekolah Menengah Pertama dan sehingga hal ini menjadi kendala.
Sederajat sebanyak : 13, 1 Juta, Berbagai kendala tersebut ada
Sekolah Menengah Atas dan sebagian yang sudah bias

2
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang,
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume VI Nomor 01, Juni 2020
diantisipasi, namun ada pula yang Hal tersebut di atas agak sedikit
masih menjadi polemic ditengah berbeda dengan hasil penelitian yang
pandemi saat ini. Kita akui bahwa dilakukan oleh Rosalin (2020) dari
dengan adanya pandemi ini telah kementrian PPPA terhadap siswa dari
mendorong percepatan penerapan 29 Provinsi, adapun hasil yang dapat
teknologi dalam dunia pendidikan, dan diambil adalah sebagai berikut: 1)
dengan pesatnya perkembangan TIK 58% anak memiliki perasaan yang
mendorong berbagai stake holder tidak menyenangkan selama
untuk memanfaatkan system E- menjalani kebijakan belajar di rumah;
learning mulai dari yang sederhana 2)38% anak berpendapat bahwa
sampai yang kompleks untuk sekolah belum memiliki program yang
meningkatkan efektifitas dan efesiensi baik dalam menerapkan kegiatan
penggunaannya dalam pendidikan. belajar di rumah.
Berdasarkan hasil penelitian Berdasarkan kedua hasil
yang dilakukan oleh Dewi (2020) pada penelitian tersebut ada sedikit
beberapa sekolah dasar di Salatiga perbedaan terhadap pelaksanaan
menunjukan bahwa beberapa kendala pembelajaran secara dari yang
di atas tidak ditemui secara berarti dilkakukan di sekolah. Berangkan dari
pada siswa sekolah dasar, dan ada dikotomi tersebut, maka peneliti
kemunculannya hanya sedikit sekali. tertarik untuk melakukan penelitian
Bahkan dapat disimpulkan bahwa dengan judul “Persepsi Guru
pembelajaran dari yang dilakukan di Terhadap Implementasi Pembelajaran
sekolah dasar dengan metode Daring (Full Online) di Kabupaten
pembelajaran daring penuh dapat Subang”.
berjalan dengan baik, serta indikator
kompetensi yang dituangkan pada B. Metode Penelitian
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Metode penelitian yang
dapat dicapai dengan baik. Namun digunakan dalam penelitian ini yaitu
permasalahan yang muncul yaitu metode penelitian survei. Metode
pada siswa kelas 1 yang belum bisa Penelitian jenis survei digunakan
menggunakan gawai, namun hal itu untuk memecahkan masalah dalam
dapat diselesaikan dengan adanya skala besar,dan terjadi secara factual
pendampingan dari orang tua siswa. dengan menggunakan sampel

3
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang,
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume VI Nomor 01, Juni 2020
tertentu (Widodo, 2008). Alsa peneliti membagi menjadi beberapa
(2004:20) mengemukakan bahwa hal yang dibahas menjadi sebagai
rancangan survey adalah prosedur berikut.
penelitian yang mana peneliti 1. Kenyamanan Pembelajaran Masa
melaksanakan survei atau Pandemi
memberikan angket dengan skala Kenyamanan dalam
tertentu pada satu sampel untuk pembelajaran daring merupakan
menggambarkan sikap, opini, suatu keharusan, tanpa adanya
perilaku, atau karakteritik responden. kenyamanan maka atmosfir
Dari hasil survei ini, peneliti membuat pembelajaran yang bermakna tidak
pandangan tentang kecenderungan akan terjadi, kenyamanan ini harus
yang ada dalam populasi. dirasakan oleh dua subjek, baik
Berdasarkan pemaparan guru maupun murid sehingga akan
pendapat dari para ahli di atas maka terjadi kolaborasi kolektif yang utuh
dapat diambil kesimpulan bahwa antara guru dengan siswa.
penelitian survei adalah metode Berdasarkan hasil survei tingkat
penelitian yang mengkaji populasi kenyamanan pembelajaran yang
dengan menggunakan metode dirasakan oleh guru, sekaligus
sampel yang memiliki tujuan untuk mewakili tingkat kenyamanan siswa
mengetahui perilaku, karakteristik, yaitu sebesar 59,21 % menyatakan
dan membuat deskripsi serta nyaman, sedangkan sisanya 40,79
generalisasi yang ada dalam populasi % merasa tidak nyaman dengan
tersebut. Pada penelitian ini sampel pembelajaran daring.
yang digunakan yaitu sebanyak 80 Hal tersebut jika digali lebih
orang guru yang diambil secara acak dalam dapat terungkap bahwa
di kabupaten Subang dengan dengan adanya rumah belajar, TV-
menggunakan angket skala likert. Edukasi dapat menjadi jembatan
untuk guru dan sekolah yang belum
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan memiliki tenaga IT yang mumpuni,
Penelitian ini dibagi menjadi walaupun ada sebagian sekolah
beberapa hal yang dijadikan yang sudah memiliki LMS (Learning
pembahasan, untuk lebih Management System) tersendiri.
memfokuskan hasil penelitian, maka Beberapa sekolah yang tidak

4
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang,
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume VI Nomor 01, Juni 2020
memiliki LMS secara mandiri Sedangkan sisanya 34,22 %
dikarenakan selain keterbatasan mengalami kesulitan dalam
tenaga IT, juga disebabkan oleh menggunakan pembelajaran
ada biaya yang harus dikeluarkan daring.
untuk melakukan penyewaan Beberapa upaya sudah
server system LMS. Hal ini dilakukan oleh pemerintah untuk
sependapat dengan Muazizah meningkatkan kemampuan literasi
(2016) yang menyebutkan bahwa digital guru, salah satu diantaranya
pengembangan LMS tersendiri yaitu dengan mendorong
membutuhkan tenaga IT yang penggunaan Dana Bos untuk
mumpuni dan pembiayaan server pembelian perangkat digital yaitu
yang tidak sedikit. Laptop, sehingga lambat laun para
2. Kemampuan Literasi Digital Guru guru tidak gagap teknologi. Selain
Kemampuan literasi digital hal itu dengan adanya
adalah sebuah kemampuan untuk pembelajaran Guru Pembelajar
mendapatkan, memahami, dan (GP) dan PKP (Peningkatan
menggunakan informasi yang Kompetensi Pembelajar) dengan
berasalah dari berbagai sumber moda daring, dan daring kombinasi
dalam bentuk digital (Gilster, 1997). bertujuan untuk meningkatkan
Dengan adanya UU No. 14 Tahun kemampuan literasi digital guru,
2005 tentang Guru dan Dosen, yang nantinya dapat
seorang guru profesional dituntut ditransformasikan kepada siswa.
bukan hanya menguasai tentang 3. Tingkat Adaptasi Siswa terhadap
pencarian informasi digital, tetapi Pembelajaran
juga harus menguasai tentang Pandemi Covid-19 selain
pembuktian keabsahan informasi sebagai musibah, juga ada hikmah
tersebut. Berdasarkan hasil survei yang bias kita ambil, salah satu
kepada guru diperoleh informasi hikmahnya dengan mengharuskan
bahwa kemampuan literasi digital kita tinggal dirumah, sementara
mereka secara kolektif adalah pembelajaran harus tetap
65,78 % menguasai literasi digital, berlangsung. Menteri Pendidikan
terutama yang berhubungan dan Kebudayaan (Mendikbud)
dengan pembelajaran daring. Nadiem Makarim memutuskan,

5
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang,
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume VI Nomor 01, Juni 2020
seluruh proses pembelajaran anak belum sepenuhnya menyadari
usia sekolah dilakukan melalui bahwa era industri 4.0 membuat
pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau efisiensi waktu dan tenaga kerja.
daring selama masa darurat Covid- Dalam hal ini, anak tidak
19. Memang tidak semua anak harus pergi ke sekolah dengan
dapat menjalani secara konsisten menggunakan moda transportasi,
pembelajaran daring karena tapi dapat langsung melalui online
berbagai keterbatasan. Misalnya, ketika belajar. Apalagi di tengah
ketiadaan fasilitas gawai (ponsel, pandemi Covid-19, teknologi
laptop, dan tablet), rendahnya menjadi penghubung utama dalam
pemahaman tentang media digital, proses belajar. Dunia maya yang
terbatasnya kemampuan membeli selama ini sudah dijelajahi anak-
pulsa, dan keterbatasan sinyal. anak menjadi dunia yang benar-
Namun, hampir sebagian besar benar hadir sebagai sebuah proses
siswa telah merasakan pembelajaran. Pembelajaran tatap
pembelajaran daring. muka dengan bantuan teknologi
Mendikbud menyebut internet.
pembelajaran daring sebagai Berdasarkan hasil survei yang
proses beradaptasi dengan menyatakan bahwa siswa merasa
teknologi. Adaptasi dengan nyaman menggunakan
teknologi bagi anak-anak adalah pembelajaran daring yaitu 65,78 %,
hal yang jauh lebih mudah. Apalagi, sedangkan sisanya yang merasa
saat ini sekolah berhadapan kesulitan sekitar 34,22 %, hal ini
dengan generasi Z. Generasi yang sudah dapat diduga dikarena siswa
sangat lekat dan akrab dengan sekarang sudah banyak yang
gawai atau teknologi digital. Karena melek teknologi.
itu, sebenarnya anak-anak lebih 4. Kecukupan Perangkat
mudah beradaptasi untuk Pembelajaran online
menggunakan teknologi. Adaptasi membutuhkan perangkat berupa
teknologilah yang kemudian smart phone atau perangkat
mendorong anak-anak untuk computer yang terkoneksi terhadap
mudah bermigrasi ke era industri internet. Namun ada kalanya
4.0. Selama ini mungkin anak-anak kebutuhan minimal perangkat yang

6
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang,
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume VI Nomor 01, Juni 2020
harus ada belum dapat dipenuhi, namun sebagian besar sudah
baik oleh guru maupun oleh siswa, mendukung koneksi 4G.
hal tersebut akan berdampak Berdasarkan hasil survei
kepada keberlangsungan proses kecukupan koneksi internet 72,36
pembelajaran. % yang mengganggap cukup,
Berdasarkan hasil survei sedangkan sisanya 27,64 %
diperoleh informasi bahwa tingkat merasa kurang, dari hasil survei
kecukupan perangkat adalah 71, 05 tersebut dapat disimpulkan bahwa
%, sedangkan sisanya 28,95 % koneksi internet sudah mencukupi,
menyatakan belum mencukupi. Hal walapun ada sebagian kecil yang
ini harus dicarikan solusi segera belum. Berdasarkan hasil rapat
agar dapat diatasi, dikarenakan dewan TIK nasional, bahwa tingkat
pembelajaran secara daring (full pemerataan koneksi internet
online) harus tetap dilakukan, agar menjadi prioritas utama pemerintah
transformasi ilmu pengetahuan untuk mendukung investasi
kepada siswa tidak terhenti. provider dalam segi koneksi
5. Koneksi Internet internet, bahkan kualitas dan
Koneksi internet adalah hal kuantitas serat optik yang
yang vital dan utama untuk digunakan akan terus ditambah
terciptanya pembelajaran secara (Dewan TIK Nasional, 2020). Hal ini
daring penuh, dikarenakan dapat menjadi angina segar untuk
pembelajaran harus diakses peningkatan kualitas pembelajaran
melalui internet, tanpa ada koneksi daring kedepannya.
internet, tidak aka nada interaksi 6. Biaya Pembelajaran Daring
yang sifatnya langsung antara Pembiayaan dan kecukupan
siswa dengan guru. Walapun pendanaan untuk pembelajaran
seperti buku elektronik dapat daring mutlak harus dapat
diakses dalam bentuk luring (luar dipikirkan, alih-alih ada efesiensi
jaringan). Koneksi internet di biaya dikarenakan tidak adanya
Indonesia pada umumnya, dan di biaya transpormasi, namun ada
Kabupaten Subang pada sebagian pihak yang menganggap
khususnya masih belum merata, pembelajaran daring masih mahal,
mulai dari penyiapan infrastruktur,

7
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang,
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume VI Nomor 01, Juni 2020
koneksi internet (paket data Hasil ini berkorelasi positif dengan
internet), sampai biaya bulanan tingkat penguasaan literasi digital
listrik yang naik. Berdasarkan hasil meraka.
survei bahwa yang menyatakan 8. Komitmen Daring Pasca Pandemi
biaya pembelajaran daring Komitmen guru untuk
meningkat yaitu sebesar 69,73 %, menggunakan pembelajaran dari
sisanya yaitu 20,27% menganggap pasaca Pandemi Covid-19
biaya pembelajaran daring bersadarkan survei yaitu sekitar
merupakan biaya substitusi dari 65,78 %, hal ini dapat disimpulkan
biaya ril ketika pembelajaran bahwa sebagian besar guru
secara tatap muka. merasa “ketagihan” menggunakan
7. Tingkat Kenyamanan Aplikasi pembelajaran daring, walaupun
Aplikasi adalah semacam makelar pandemi sudah berakhir. Hal ini
untuk menyampaikan informasi dari dapat menjadi dampak positif,
seorang guru kepada siswa, tanpa dikarenakan moda yang mungkin
adanya aplikasi yang nyaman untuk secara regulasi pasca pandemi,
digunakan, maka makna pesan yaitu moda kombinasi dalam
yang disampaikan tidak akan dapat bentuk Enhanced Course, yaitu
diterima dengan baik. Aplikasi yang pembelajaran daring sebagai
disediakan sudah cukup beragam, bentuk supplement materi dari
namun lagi-lagi menuntut adanya pembelajaran tatap muka,
tingkat literat digital yang memadai. sehingga ketika pembelajaran di
Bisa jadi dikarenakan tidak kelas, anak setidaknya sudah
menguasai teknologi menyatakan mengetahui materi yang akan
bahwa aplikasi tidak nyaman, dipelajari, sehingga hasil belajar
padahal jika dioperasikan oleh akan lebih meningkat.
orang yang menguasai teknologi,
hal itu tidak terjadi. Berdasarkan D. Kesimpulan
hasil survei bahwa 52,63% guru Pembelajaran harus tetap
menyatakan bahwa aplikasi dilakukan walaupun ditengah himpitan
pembelajaran online sudah cukup kesulitan COVID 19, berdasarkan
nyaman, namun sisanya 47, 37% delapan indikator yang diteliti, yaitu:
menyatakan masih belum nyaman. 1) Kenyamanan Pembelajaran Masa

8
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang,
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722X
Volume VI Nomor 01, Juni 2020
Pandemi; 2) Kemampuan Literasi bahwa tingkat tingkat efektifitas
Digital Guru; 3) Tingkat Adaptasi pembelajaran sekitar 66,97 %, hal ini
Siswa terhadap Pembelajaran; 4) perlu ditingkatkan kembali agar
Kecukupan Perangkat; 5) Koneksi pembelajaran lebih efektif guna
Internet; 6) Biaya Pembelajaran peningkatan kualitas pembelajaran
Daring; 7) Tingkat Kenyamanan dan hasil belajar siswa.
Aplikasi; dan 8) Komitmen Daring
Pasca Pandemi, dapat disimpulkan
Belajar siswa. Jurnal Inovasi
DAFTAR PUSTAKA Pendidikan Kimia, 10(2), 1760-
Kemendikbud. (2020). Dampak Covid- 1768
19 Bagi Pendidikan. Jakarta : Gilster. (1997). Digital Literacy and
Kemendikbud Digital Literacies: Policy,
Alsa, Asmadi. (2004). Pendekatan Pedagogy and Research
Kualitatif dan Kuantitatif serta Considerations for Education.
Kombinasinya dalam penelitian Sydney : James Cook University
Psikologi. Yogjakarta: Pustaka
Pelajar
Widodo, Dan Supriyono. (2008).
Psikologi Belajar. Jakarta: PT
Rineka. Cipta.
Rosalin.(2020). Dampak Covid 19
terhadap Anak. Jakarta :
Kementrian PPPA
Dewan TIK Nasional. (2020). Proyeksi
Dewan TIK Nasional terhadap
Dampak Covid 19. Jakarta :
Dewan TIK Nasional
Muazizah, N. M., Nurhayati, S., &
Cahyono, E. (2016). Keefektifan
Penggunaan E-learning
Berbasis Moodle Berpendekatan
Guided Inquiry terhadap Hasil

Anda mungkin juga menyukai