Anda di halaman 1dari 40

Kelompok 7 indralaya

MK keterampilan berbahasa indonesia


1. CICIN LEDY CANDIKA (06131282025028) / 27
2. SHALWA SALSABILA (06131282025029) / 28
3. KHORYATI AMELIA (06131282025030) / 29
4. BELLA MARTHA FADILA (06131282025031) / 30

Dosen pengampu :
Drs. Marwan Pulungan, M.Pd.
Dra. Asnimar, M.Pd.
Dra. Linda Puspita, M.Pd
Kemampuan dasar dalam
kegiatan membaca
1
Membaca Memindai
(Scanning)
Pengertian Membaca
Memindai (Scanning)
Membaca memindai atau scanning adalah cara atau teknik membaca
sekilas dan cepat tapi teliti dengan tujuan menemukan dan
mendapatkan informasi tertentu atau fakta khusus dari suatu bacaan.
Membaca memindai dilakukan ketika membaca buku
berindeks seperti kamus, ensiklopedia ataupun buku
telepon. Jenis buku tersebut disusun alfabetis atau
berdasarkan urutan abjad jadi mudah menemukan
infomasi yang sedang dicari.
Karakteristik Membaca Memindai
Adapun karakteristik atau ciri ciri membaca memindai (scanning) menurut Soedarso
(2010:84), diantaranya yaitu :

1. Merupakan teknik membaca cepat untuk menemukan informasi yang sudah


ditentukan pembaca.
2. Dapat mencari informasi dalam buku secara cepat.
3. Pembaca sudah menentukan kata yang dicari sebelum dilakukan kegiatan
scanning.
4. Pembaca tidak membaca bagian lain dari teks kecuali informasi yang dicari.
5. Meliputi pencarian secara cepat dengan gerakan mata dari atas ke bawah
menyapu seluruh teks untuk mencari fakta khusus, informasi khusus, atau
keyword tertentu.
Berikut ini kelebihan dan kekurangan membaca memindai
(scanning) menurut Soedarso (2010:89), diantaranya yaitu:
Kelebihan membaca memindai, diantaranya yaitu :
1. Dapat menyelesaikan suatu bacaan lebih cepat.

Kelebihan dan 2. Memudahkan menguasai informasi.


3. Dapat diterapkan pada bacaan apapun (buku, surat kabar, buku
Kekurangan pelajaran, majalah, dan lainnya)

Membaca 4. Dapat membantu mempertimbangkan dalam memutuskan sesuatu,


seperti membuat laporan kegiatan.

Memindai 5. Membantu mengetahui informasi dan fakta tertentu dari sebuah


bacaan.
Kekurangan membaca memindai, diantaranya yaitu :
1. Adanya rasa kebingungan atau kehilangan pemahaman dari apa
yang sudah dibaca sebab belum atau kurang menguasai keterampilan
membaca memindai.
Cara Kerja Membaca Memindai (Scanning)
Ketika membaca memindai, maka ada beberapa cara kerja yang harus diperhatikan,
antara lain :

1. Harus tahu apa yang akan dicari dalam teks. Tetapkan terlebih dahulu satu kata atau
penggalan kata menjadi kata kunci.
2. Cari halaman keberapa kita bisa menemukan kata kunci tersebut, gunakanlah indeks, yang
ada dihalaman lampiran belakang buku.
3. Persempit daerah pencarian jika tidak ada indeks, ataupun ada indeks dibuku, dengan cara
membaca didaftar isi. Apabila kita menemukan nomor halaman di daftar indeks, periksa ulang
nomor halaman tersebut di halaman daftar isi, ketahui pada judul Bab dan Sub Judul apa
nomor halaman itu berada. Perkirakan apakah sudah sesuai dengan kata kunci dan pemikiran
yang hendak kita cari dibawah judul atau sub judul tersebut?
4. Baca pindai halaman yang ditemukan dan jika ditemukan kata kunci yang dimaksud, baca
satu kalimat tempat kata kunci tersebut berada.
Tujuan Membaca Memindai
(Scanning)
Tujuan atau manfaat membacai memindai atau membaca scanning didalam
kehidupan sehari-hari adalah
 untuk menemukan atau memperoleh topik tertentu, untuk memilih acara tertentu,
untuk mendapatkan kata didalam kamus, untuk mencari nomor telepon didalam
buku petunjuk telepon, untuk mencari entri pada indeks dan lain-lainnya.
 Mencari fakta atau informasi tertentu dalam kehidupan sehari-hari, kata dalam
kamus, informasi di ensiklopedia, informasi dalam indeks, nomor rekening bank,
nomor peserta ujian, angka-angka statistik, jadwal (kereta api, pesawat terbang,
acara televisi, dan radio).
Cara kerja membaca memindai dilakukan
dengan cara
3. Tentukan terlebih dahulu yang akan dicari
1. membaca dari atas tetapi pusat pandangan mata
dalam teks atau bacaan tersebut, dan kita mulai
tidak boleh berpindah-pindah dari kiri kekanan.
membaca seperti yang sudah dijelaskan diatas
Tetapi harus berusaha untuk terpusat ditengah-
mulai dari baris yang paling atas sampai pada
tengah bagian atas.
baris paling bawah mencari kata yang sudah
2. Lalu melebarkan sudut pandangan kita, maka ditentukan.
kita akan bisa melihat semua kata dihalaman
4. Jika sudah ketemu dengan kata yang dicari
tersebut dari kir sampai yang paling kanan.
maka tandai. Juga bisa mencatat nomor halaman,
Sehingga kita bisa membaca semua kalimat dalam paragraf keberapa agar lebih mudah untuk
waktu cepat dalam satu baris. Yang artinya dapat mencari kembali. Dengan begitu kita akan lebih
membaca empat baris dalam waktu satu detik atau mudah menemukan kata yang telah ditentukan
kurang dari satu detik. atau dicari.
2
Membaca cepat
(Skimming).
Membaca cepat adalah teknik membaca dengan memperhatikan tujuan dari
membaca. Hal ini biasanya dilakukan di dalam hati untuk mencari
informasi tertentu. Tujuan dari membaca cepat yaitu untuk
mengidentifikasi dan memahami makna dari bacaan seefisien mungkin,
kemudian mentransfer informasi ke dalam memori otak kita.

Ada beberapa teknik dalam membaca cepat diantaranya ialah :


1. Teknik Skimming ialah teknik membaca cepat dan menyeluruh untuk
dapat mencari gagasan pokok dalam bacaan.
2. Teknik Scanning ialah teknik membaca cepat dan teliti untuk memahami
informasi dari suatu bacaan.
3. Teknik Skipping ialah teknik membaca cepat dengan mengabaikan atau
melompati bagian yang sudah dimengerti.
Dalam teknik membaca cepat terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan
yaitu :
1. Membaca per kelompok kata, jangan kata demi kata.
2. Jangan terlalu lama membuat jeda atau berhenti di awal kalimat.
3. Jangan mengulang-ulang bacaan.
4. Cari kata kunci yang menjadi gagasan utama.
 
Adapun ukuran kecepatan dalam membaca cepat adalah kata per menit
(KPM) :
1. Siswa Sekolah Dasar minimal kecepatan 200 KPM
2. Siswa Sekolah Menengah Atas minimal kecepatan 250 KPM
3. Mahasiswa minimal kecepatan 325 KPM
Rumus menghitung kecepatan membaca adalah:
Kecepatan = (Jumlah Kata/Jumlah Detik) X 60 = ..... KPM

Membaca cepat merupakan suatu teknik dalam


membaca untuk bisa mendapatkan informasi dengan
cara langsung ke masalah atau fakta yang dicari.
Membaca cepat dilakukan dengan cara membaca di
dalam hati, dalam waktu yang singkat, dan tingkat
pemahaman isi bacaan yang tinggi.
.
Pada umumnya orang yang belum pernah mendapat latihan membaca pasti
memiliki kecepatan baca yang lebih rendah dari kemampuannya. Ada
beberapa hal yang menyebabkan rendahnya kecepatan baca seseorang,
antara lain :
1. Kebiasaan lama yang telah mendarah daging seperti menggerakkan
bibir untuk melafalkan, menggerakkan kepala ke kanan dan ke kiri, dan
menggunakan jari atau benda untuk menunjuk kata-kata yang dibacanya.
2. Tidak agresif (tidak bersemangat) dalama usaha memahami arti bacaan.
3. Persepsinya kurang sehingga lambat dalam menginterpretasikan apa
yang dibacanya.
.
Pada umumnya kecepatan baca dapat dirinci
sebagai berikut :
1. Membaca secara skimmming dan scannning (lebih dari
1000 kpm)
Tipe membaca seperti ini biasanya digunakan untuk :
 mengenal bahan-bahan yang akan dibaca
 mencari jawaban atas pertanyaan tertentu
 mendapat struktur dan organisasi bacaan serta menentukan
gagasan umum dari bacaan
2. Membaca dengan kecepatan tinggi (500 – 800 kpm)
Tipe membaca seperti ini biasanya digunakan untuk :
 membaca bahan-bahan yang mudah dan telah dikenali sebelumnya
 membaca novel ringan untuk mengikuti jalan ceritanya.

3. Membaca secara cepat (350 – 500 kpm)


Biasanya digunakan untuk :
• membaca bacaan yang mudah dalam bentuk deskripsi dan bahan-bahan
nonfiksi lain yang bersifat informatif.
• Membaca fiksi yang agak sulit untuk menikmati keindahan sastranya dan
mengantisipasi akhir cerita.
4. Membaca dengan kecepatan rata-rata (250 – 350 kpm)
Biasanya digunakan untuk :
 membaca fiksi yang komplek untuk analisis watak dan jalan ceritanya.
 Membaca nonfiksi yang agak sulit untuk mendapatkan detail, mencari
hubungan, atau membuat evaluasi ide penulis.
5. Membaca lambat (100 – 125 kpm)
Biasanya digunakan untuk :
 mempelajari bahan-bahan yang sulit dan untuk menguasai isinya.
 Menguasai bahan-bahan ilmiah yang sulit dan bersifat teknis
 Membuat analisis bahan-bahan bernilai sastra klasik
 Memecahkan persoalan yang ditunjuk dengan bacaan yang bersifat instruksional
(petunjuk).
Albert dalam Harras (1997) mengemukakan tujuan utama dalam membaca
cepat, yaitu :
 Memperoleh kesan umum dari suatu buku, artikel, atau tulisan singkat.
 Menemukan hal tertentu dari suatu bahan bacaan.
 Menemukan/ menempatkan bahan yang diperlukan dalam perpustakaan.

Manfaat membaca cepat sebagai berikut :


1. Untuk mencari informasi yang kita perlukan dari sebuah bacaan secara cepat
dan efektif.
2. Dalam waktu yang singkat dapat menelusuri bahan halaman buku atau bacaan.
3. Tidak banyak waktu yang terbuang karena tidak perlu memerhatikan atau
membaca bagian yang tidak kita perlukan.
3
Membaca
Pemahaman
Pengertian Membaca Pemahaman

Membaca pemahaman merupakan


kegiatan membaca untuk memahami
isi bacaan, baik yang tersirat maupun
yang tersurat dalam bahan bacaan
tersebut.
Tujuan Membaca Pemahaman
Menurut Greane dan Patty sebagaimana dikutip oleh tarigan,
tujuan membaca pemahaman diantaranya :

(1) menemukan ide pokok kalimat, (5) menduga makna dan


paragraf, wacana, meramalkan dampak-dampak,
(2) memilih butir-butir penting, (6) merangkum apa yang terjadi,
(3) menentukan organisasi bacaan, (7) membedakan fakta dan opini,
(4) menarik kesimpulan, (8) memperoleh informasi.
Aspek-Aspek Membaca Pemahaman
Agar seseorang dapat mencapai suatu tingkat pemahaman, seharusnyalah ia mengalami
proses yang cukup panjang. Oleh karena itu perlu mengenal dan menguasai beberapa
aspek dalam membaca pemahaman. Aspek-aspek dalam membaca pemahaman meliputi :

1. Memahami pengertian sederhana


2. Memahami signifikansi atau makna
3. Evaluasi atau penilaian
4. Kecepatan membaca yang fleksibel dan mudah disesuaikan dengan keadaan.

Di dalam membaca pemahaman, si pembaca tidak hanya dituntut hanya sekadar mengerti
dan memahami isi bacaan, tetapi ia juga harus mampu menganalisis atau mengevaluasi
dan mengaitkannya dengan pengalaman-pengalaman dan pengetahuan awal yang telah
dimilikinya.
Langkah-langkah Membaca Pemahaman
Di dalam memahami bahan bacaan, ada 4 langkah yang perlu dilakukan oleh pembaca.
Adapun 4 langkah yang perlu dilakukan dalam membaca, yaitu (Suyatmi, 2000:45) :

1. Menentukan tujuan membaca


2. Membaca secara menyeluruh isi bacaan dengan cermat sehingga kita dapat
menemukan ide pokok yang terkandung dalam setiap paragrafnya
3. Preview artinya membaca selayang pandang
4. Mengemukakan kembali isi bacaan dengan memakai kalimat dan kata-kata sendiri.

Adanya kemampuan membaca pemahaman yang tinggi diharapkan dapat menangkap


ide-ide pokok yang terdapat dalam bahan bacaan, menemukan hubungan suatu ide
pokok dengan ide pokok yang lain serta secara keseluruhannya, selanjutnya dapat
menghubungkan apa yang dipahami dari bahan bacaan tersebut dengan ide-ide diluar
bahan bacaan.
Tingkat Membaca Pemahaman
Empat tingkatan atau kategori pemahaman membaca, yaitu kritis, inferensial,
literal dan kreatif (Burns dan Roe; Rubin; dan Syafi’ie dalam Hairuddin, dkk,
2008). Adapun 4 tingkatan tersebut, antara lain :

1. Pemahaman kritis adalah kemampuan mengevaluasi materi teks.


Pemahaman kritis pada dasarnya sama dengan pemahaman evaluatif.
2. Pemahaman inferansial merupakan kemampuan memahami informasi yang
dinyatakan secara tidak langsung (tersirat) dalam teks.
3. Pemahaman literal adalah pemahaman terhadap apa yang disampaikan dan
disebutkan penulis di dalam bahan bacaan.
4. Pemahaman kreatif adalah kemampuan untuk mengungkapkan respon
estetis dan emosional terhadap teks yang sesuai dengan standar pribadi dan
standar profesional.
4
Membaca bahasa
a. Membaca Bahasa
membaca bahasa adalah suatu keterampilan
membaca suatu bahasa yang bersifat khusus,
misal: bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dll.
Tujuan utama membaca Bahasa
1. memperbesar daya kata, dengan cara mengetahui :

a. ragam bahasa (bahasa formal,


e. makna varian (semantik)
informal, percakapan, vulgar,
f. idiom (ungkapan)
slang, dan bahasa teknis)
g. sinonim dan antonim
b. makna kata dari konteks
(persamaan dan lawan kata)
(pragmatik)
h. konotasi dan denotasi (nilai
c. bagian kata (nomina, verba,
rasa dan sebenarnya)
adjektiva, keterangan)
i. derivasi (asal-usul kata)
d. penggunaan kamus
2. mengembangkan kosakata kritik

a) bahasa kritik sastra (menggunakan kata-kata yang tepat dan


mengandung penilaian sehingga mengutarakan informasi khusus kepada
orang lain agar mengetahui beberapa alternatif dari suatu kata).
b) memetik makna dari konteks (makna designatif yakni sejumlah
karakteristik harus dimiliki oleh sesuatu yang dirujuk, denotasi, dan
konotasi).
c) petunjuk konteks (melalui a. definisi, b. contoh, c. uraian baru (tanda
baca kurung atau tanda pisah), d. mempergunakan pengubah
(memperkenalkan secara langsung suatu istilah dengan menggunakan
tanda baca koma), e. mempergunakan kontras (mempertentangkan).
b. Membaca Sastra
membaca sastra adalah suatu keterampilan membaca hasil
karya sastra, seperti: cerpen, novel, novelet, dll.
 
Dalam membaca sastra perhatian pembaca harus dipusatkan
pada penggunaan bahasa dalam karya sastra. Apabila
seseorang dapat mengenal serta mengerti seluk beluk
bahasa dalam karya sastra maka semakin mudah ia
memahami isi serta dapat membedakan bahasa sastra dan
bahasa ilmiah.
5
Membaca Kritis
Pengertian Membaca Kritis

Membaca kritis adalah membaca yang bertujuan untuk mengetahui


fakta-fakta yang terdapat dalam bacaan kemudian memberikan
penilaian terhadap fakta itu. Pembaca tidak hanya sekedar
menyerap masalah yang ada, tetapi ia bersama-sama penulis
berpikir tentang masalah yang dibahas.
Tujuan Membaca Kritis
1. Memahami tujuan penulis atau pengarang

2. Memanfaatkan kemampuan membaca pemahaman dengan


kemampuan berpikir kritis

3. Memahami organisasi  tulisan atau bacaan

4.  Memberikan penilaian terhadap penyajian penulis atau pengarang

5.  Menerapkan prinsip-prinsip kritis terhadap bacaan.


Karakteristik Membaca Kritis

1. Berpikir dan Bersikap Kritis


2. Kemampuan memahami/menginterpretasi
makna
tersirat
3.  Kemampuan menganalisis
4.  Kemampuan menilai isi bacaan
5. Kemampuan meng-create isi bacaan atau
kemampuan mencipta bacaan (menulis).
Ragam Membaca Kritis
1. Membaca Cepat atau Sekilas untuk 5. Membaca Ide 
Membaca Topik
Kadang-kadang kita membaca bukan untuk Membaca ide adalah kegiatan membaca
mencari informasi yang rinci. Kita hanya ingin yang bertujuan utama mencari ide atau
mengetahui secara umum apa yang gagasan pada sebuah wacana. 
dibicarakan dalam tulisan yang kita baca.
6. Membaca Bahasa 
2. Membaca Cepat untuk Informasi Khusus Membaca bahasa lebih menekankan
Membaca cepat juga bisa dilakukan kalau kita kepada unsur-unsur kebahasaan yang
menginginkan informasi khusus dari sebuah menjadi sasaran utamanya, misalnya
tulisan. morfem, kata, frase, kalimat, dan
3. Membaca Teliti untuk Informasi Rinci wacana.
Kita mungkin juga ingin mendapatkan 7.  Membaca Sastra
informasi rinci tentang suatu hal. Dalam hal ini,  Membaca sastra adalah kegiatan
membaca yang menitikberatkan pada
kegiatan membaca difokuskan pada bagian
analisis unsur-unsur sastra.
yang mengandung informasi yang kita ketahui 8. Membaca Kritis Artikel Populer
secara rinci 9. Membaca Kritis Artikel Ilmiah
Teknik Membaca Kritis
1. Pilihan waktu yang sesuai untuk membaca waktu yang sesuai disini adalah waktu dimana
tidak terdapat gangguan baik dari luar maupun dari dalam
2. Pilihan tempat dan suasana yang sesuai untuk membaca yaitu tempat terang, sejuk, barsih,
nyaman, tenang, dan rapi
3. Perhatikan posisi, pastikan posisi benar dengan posisi tegak, tidak bungkuk, dan pastikan
jarak antara buku dan mata < dari 30 cm
4. Siapkan juga hal-hal yang biasanya membantu anak dan membaca, seperti pensil atau spidol
5. Lakukan survei isi buku
6. Membuat pertanyaan
7. Membaca teliti
8. Lakukan evakuasi
9. Tinjau Ulang
 
 Contoh Bacaan dan Praktik Dalam Membaca Kritis

Menurut suatu penelitian di Universitas


Cambridge, aturan huruf dalam kata tidak
penting. Cukup huruf pertama dan terakhir.
Bacaan di atas dapat dibaca dengan cukup mudah. Akan tetapi,
bagaimana dengan bacaan berikut ini !
Memangagaksulitmembacatulisaninikarenatan
patitikdankomadanjugapastilamakelamaanand
apastijaditerbiasawalaupunjarangadaorangyan
Bacaan kedua mungkin agak sulit daripada bacaan pertama karena jarang
menemukan tulisan tanpa tanda baca, perbedaan huruf besar atau kecil,
dan tanpa spasi seperti itu.
6
Membaca bersuara
 Membaca nyaring atau membaca bersuara
merupakan jenis kompetensi membaca yang
menuntut persyaratan yang ketat. Membaca nyaring
bukan sekedar menyuarakan huruf. Jika hal ini yang
terjadi maka pemahaman akan materi yang dibaca
akan gagal diperoleh. Membaca nyaring atau
membaca bersuara merupakan kelanjutan dari
membaca permulaan.
Beberapa keuntungan yang dapat dipetik dari kegiatan membaca nyaring yang
dilakukan oleh siswa seperti diuraikan di bawah ini :

1) Membaca nyaring memberikan guru suatu cara yang tepat dan valid dalam
mengevaluasi kemajuan kemampuan keterampilan membaca dalam intonasi,
tekanan kata, pemenggalan kata, pemenggalan frasa, dan untuk menemukan
kebutuhan pengajaran yang spesifik.
2) Membaca nyaring memberikan latihan berkomunikasi lisan untuk pembaca dan
meningkatkan kemampuan menyimak untuk pendengarnya.
3) Membaca nyaring dipakai untuk latihan berdialog, memerankan pelaku yang
terdapat dalam ceritera.
4) Membaca nyaring adalah media guru dalam membimbing secara bijak, bisa
digunakan untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri pada anak yang
pemalu.
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai