Membaca Cepat adalah sistem membaca dengan memperhitungkan waktu baca dan tingkat
pemahaman terhadap bahan yang dibacanya. Apabila waktu bacanya semakin sedikit dan tingkat
pemahamannya semakin tinggi, maka dikatakan bahwa kecepatan baca orang tersebut semakin
meningkat.
Untuk mengetahui apa yang dibahas dalam buku yang dipilih, perlu melakukan membaca cepat
beberapa menit (knowsing) untuk melihat bahan yang dibaca Hal ini juga dapat dilakukan ketika akan
memilih artikel dimajalah dan surat kabar (kliping).
Untuk itu, Kita membaca tulisan yang ada di tajuk surat kabar tersebut. Dengan cukup membaca
paragraf pertama atau akhir yang biasanya memuat kesimpulan yang dibuat oleh penulis (redaksi).
Perlu melihat semua bahan bacaan. Untuk melihat semua bahan bacaan ide yang bagus, tetapi tidak
perlu membaca setiap kata, kalimat, bahkan alinea secara lengkap.
Anda perlu melihat semua bahan bacaan itu untuk melihat ide yang bagus, tetapi tidak perlu membaca
setiap kata, kalimat, bahkan alinea secara lengkap.
Dengan teknik membaca cepat maka dapat segera mengetahui urutan ide pokok dan cara semua materi
disusun dalam kesatuan pikiran, serta mencari hubungn antar bagian dalam bacaan itu.
Menurut Nurhadi (2008:114-122), terdapat beberapa teknik dalam membaca cepat, yaitu :
1. Teknik Scanning
Teknik membaca scanning
adalah membaca suatu informasi dimana bacaan tersebut dibaca secara loncat-loncat dengan
melibatkan imajinasi, sehingga dalam memahami bacaan tersebut seseorang dapat menghubungkan
kalimat yang satu dengan kata-kata sendiri. Jadi, dalam teknik ini tidak seluruh kata/kalimat dibaca,
melainkan langsung ke kata kunci.
2. Teknik Skimming
Teknik membaca skimming adalah membaca secara garis besat(sekilas) untuk mendapatkan gambaran
umum isi buku. Setelah itu, melacak informasi yang ingin diketahui secara mendalam. Untuk
memperlancarkan proses teknik skimming maka dapat dilakukan terlebih dahulu membaca daftar
isi,kata pengantar, pendahuluan, judul serta kesimpulan.
- Menurut Hamzah (2012:110) , selain teknik scanning dan skimming terdapat satu teknik lagi dalam
membaca cepat, yaitu :
1. Teknik SQ3R
Teknik SQ3R adalah teknik membaca cepat dengan melalui beberapa tahap.Tahap-tahap tersebut,
yaitu :
1) Survei
Pemindaian terhadap daftar isi, pendahuluan, pengantar dan bagian ringkasan untuk mendapatkan
gambaran umum isi buku. Tujuannya yaitu mempercepat menangkap arti, mengetahui ide-ide penting
dan memudahkan mengingat lebih banyak serta lebih mudah memahami bacaan
2) Question
Pada tahap ini, pembaca membuat daftar pertanyaan yang berhubungan dengan bahan-bahan yang
sedang dicari. Jumlah pertanyaan bergantung pada panjang-pendeknya teks, dan kemampuan dalam
memahami teks yang sedang dipelajari. Jika teks yang sedang dipelajari berisi hal-hal yang sebelumnya
sudah diketahui, mungkin hanya perlu membuat beberapa pertanyaan. Sebaliknya, apabila latar
belakang pengetahuan tidak berhubungan dengan isi teks, maka perlu menyusun pertanyaan sebanyak-
banyaknya.
3) Read
Langkah ketiga adalah membaca secara aktif dalam rangka mencari jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan yang telah tersusun. Dalam hal ini, membaca secara aktif juga berarti membaca yang
difokuskan pada paragraf-paragraf yang diperkirakan mengandung jawaban-jawaban yang diperkirakan
relevan dengan pertanyaan yang telah disusun pada langkah kedua.
4) Recite
Langkah keempat adalah menyebutkan atau menceritakan kembali jawaban-jawaban atas pertanyaan
yang telah tersusun. Sedapat mungkin diupayakan tanpa membuka catatan jawaban sebagaimana telah
dituliskan dalam langkah ketiga. Jika sebuah pertanyaan tidak terjawab, diusahakan tetap terus
melanjutkan untuk menjawab pertanyaan berikutnya. Demikian seterusnya, hingga seluruh pertanyaan,
termasuk yang belum terjawab, dapat diselesaikan dengan baik.
5) Review
Setelah mengingat-ingat, maka materi yang didapatkan diulas kembali,tindakan ini dapat dilakukan
dengan membaca ulang uraian dalam buku tersebut, mengembangkan catatan atau mendiskusikannya
dengan orang lain.
Dilakukan dengan membaca secara berurutan dari baris pertama sampai baris terahir. Model ini biasa
digunakan bagi mereka yang membaca bacaan yang bersifat padat, banyak terdapat istilah asing, atau
untuk bacaan yang terbilang masih berupa bacaan baru bagi pembaca. Hal ini sering kita alami ketika
masih SD atau SLTP, karena siswa yang baru mengenal bahan bacaan baru pasti merasa khawatir akan
kemungkinan adanya bacaan atau informasi yang terlewat jika membaca dengan cepat-cepat.
Model ini dilakukan dengan mencari kata kunci. Pembaca dapat membaca dengan acak untuk
menemukan kata kunci dalam sebuah bacaan dengan tujuan agar dapat mengerti inti dari bacaan.
Selebihnya , gunakan akal pikiran dan logika untuk menghubungkanya. Model ini biasanya digunakan
untuk membaca bacaan ringan seperti koran, majalah, dan sebagainya.
Metode spiral ini dilakukan dengan tidak membaca seluruh bacaan yang ada, namun dengan membaca
zig-zag seperti spiral. Kalimat yang terbaca memang tidak tersambung dengan sempurna, namun itu
adalah proses kreatif pembaca untuk mencari kata penghubung sesuai dengan rasio dan pemikiran kita.
Ini akan membuat kita menyimpulkan sendiri informasi yang didapat.
kecepatan membaca dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor lain. Faktor-faktor tersebut, yaitu:
1. Sulit konsentrasi
Kesulitan konsentrasi dapat disebabkan oleh beberapa hal, misalnya kelelahan fisik dan mental, bosan
atau ada hal yang sedang dipikirkan. Kesulitan konsentrasi membuat pikiran melayang entah kemana,
dalam membaca konsentrasi sangat penting karena menentukan kemampuan anada menangkap dan
memahami isi bacaan. Apalagi ketika anda membaca cepat, konsentrasi yang baik akan memastikan
bahwa kecepatan baca sesuai dengan pemahaman.
2. Rendahnya motivasi
Faktor penghambat berikutnya adalah motivasi, gangguan ini biasanya dialami mahasiswa ketika ingin
membaca teks book tebal yang tidak disukai. Motivasi yang rendah akan muncul ketika anda hendak
membaca suatu buku tetapi tidak mengerti hal yang dibahas dalam buku tersebut, maka anda akan
cenderung membaca sekedarnya dan tidak terlalu berniat untuk membaca dengan pemahaman yang
baik.
3. Kekhawatiran tidak memahami bahan bacaan
Terkadang ada sebagian orang yang minder terlebih dahulu ketika baru melihat buku yang hendak
dibaca, ia berpikir bahwa buku tersebut terlalu berat dan nanti tidak bisa dipahami,rasa khawatir ini
akan menjadi kenyataan bila anda terus larut dan memikirkannya. Untuk itu, singkirkan semua
kekhawatiran tersebut.
Membaca cepat bagi orang awam atau seseorang yang tidak mendapatkan latihan khusus membuat
mereka merasa lelah dalam membaca karena lamban dalam membaca. Hal tersebut diperkuat dengan
adanya kebiasaan buruk dalam membaca. Menurut Nurhadi (2004:31) kebiasaan buruk dalam
membaca, yaitu :
a. Vokalisasi
Vokalisasi atau membaca dengan bersuara adalah salah satu hal yang mampu menghambat kecepatan
membaca dalam membaca cepat. Jika seseorang membaca dengan bersuara,maka ia melakukan dua
pekerjaan sekaligus sehingga akan menghambat kecepatan membaca sekaligus pemahaman yang
diperoleh.
b. Menggerakkan bibir
Menggerakkan bibir ketika sedang membaca akan membuat kecepatan membaca kita melambat, itu
sama saja dengan membaca menggunakan suara. Menurut Soedarso (2002: 77) kecepatan seseorang
yang membaca dengan bersuara ataupun gerakan bibir hanya seperempat dari kecepatan seseorang
yang membaca secara diam.
c. Menggerakkan kepala
Menggerakkan kepala saat membaca merupakan kebiasaa buruk yang timbul pada masa kanak-kanak.
Kebiasaan itu timbul karena dulu jangkauan mata kita sewaktu masih kecil kurang mencukupi.
Kegiatan membaca dengan menunjukkan jari atau alat lain juga merupakan kebiasaan membaca yang
dibawa sejak kecil. Dulu, kita menerapkan hal tersebut untuk menjaga agar tidak ada kata yang
terlewatkan. Akan tetapi, setelah dewasa tentunya kemampuan membaca kita semakin meningkat
namun kebiasaan ini tetap dilakukan karena sudah menjadi kebiasaan. Padahal, membaca dengan
menunjukkan dengan jari dapat menghambat kecepatan membaca kita.
Analisis jurnal adalah kegiatan untuk memperhatikan esensi utama dari penelitian yang telah
dipublikasikan oleh sumber daya ilmiah, kemudian memadukannya dengan gagasan dan gagasan
penganalisis.
Dengan cara ini, pembaca analisis dapat memahami arti dari keseluruhan isi jurnal tanpa perlu repot
membaca keseluruhan isinya.
Teknik analisis jurnal ini telah digunakan dalam penelitian pendidikan masa Aristoteles (384-322 SM)
[10.11, 16/9/2022] Tazkia Aulia: Yang Harus Diperhatikan Dalam Menganalisis Jurnal
ketrampilan menulis yang dibutuhkan ketika melakukan analisis jurnal, yaitu antara lain:
1. Pastikan Standar Kualitas sebelum menganalisis dan mereview jurnal pastikan jurnal tersebut
memenuhi standar ilmiah yang akan kita kaji.
Penerbitan hasil penelitian merupakan bagian penting dari semua jenis metode penelitian ilmiah. Oleh
karena itu, ketika mendeskripsikan percobaan atau perhitungan, informasi yang cukup rinci harus
disediakan sehingga peneliti independen dapat mengulangi percobaan atau perhitungan tersebut untuk
memverifikasi hasil.
Detail ini seperti menuliskan kekuatan dan kelemahan yang ada pada jurnal.
3. Pastikan Ilmiah
metode bahasa yang digunakan harus memenuhi standar bahasa Bahasa Misalnya untuk Indonesia,
menurut PUBI atau KBBI
[10.11, 16/9/2022] Tazkia Aulia: Berdasarkan hasil analisis jurnal, yang berjudul Formulasi dan Uji
Evaluasi Sediaan Sirup Ekstrak Etanol Daun Salam
(Syzygium polyanthum)
Judul
Judul :
Kekurangannya : judul jurnal yang baik terdiri dari 12-15 kata, sedangkan judul jurnal tersebut terdiri
dari 10 kata.
Nama Penulis
Jurnal ilmiah yang dianalisis merupakan hasil penelitian yang dikerjakan oleh 2 orang peneliti. Yang
dimana penulisnya bernama
2. Susi Endrawati
Penulis :
Secara keseluruhan pada bagian abstrak dan kata kunci sudah sangat baik dan terdapat kata kunci untuk
memberikan penegasan dan fokus utama dari jurnal ilmiah yang dibuat oleh penulis
Abstrak :
a. Ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, berisikan manfaat dari zat aktif ( daun salam ) yang
digunakan, kandungan kimia yang terkandung dalam zat aktif (daun salam) , cara penelitian dan hasil
yang diperoleh
c. Abstrak dilengkapi dengan kata kunci yang terdiri dari 3 kata yang menjadi intisari dari uraian
abstraksi
Pendahuluan
Metode Penelitian
Penulis menuangkan secara rinci mengenai metode penelitian yang dilakukan dengan membuat
formulasi dan uji evaluasi
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Kesimpulan
2. Dan menyimpulkan hasil dari data-data evaluasi yang lengkap dan tidak berbelit-belit