Membaca dalam hati adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan tanpa menyuarakan isi
bacaan yang dibacanya (Haryalesmana, 2009) dalam Nurhayati, 2017. Membaca dalam hati yaitu
cara atau teknik membaca tanpa suara jenis membaca ini lebih menekankan terhadap
pemahaman isi bacaan (Tarigan, 1987). Sesuai dengan pendapat Finocchiaro dalam Tarigan
(1987) mengemukakan bahwa pelajar harus dapat menemukan dari bahan bacaan jawaban
terhadap beberapa pertanyaan, atau beberapa kata atau sesuatu ide, pendapat, atau pikiran utama/
pikiran pokok, dan sebagainya. Membaca dalam hati lancar sangat berguna bagi setiap orang
yang ingin mencapai jenjang setiap pendidikan yang lebih tinggi pendapat Broughton dalam
Tarigan (1987). Dari beberapa pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa membaca dalam
hati adalah sebuah kegiatan membaca tanpa suara dengan mengutamakan pemahaman dari
Ketrampilan yang dituntut dalam membaca dalam hati antara lain sebagai berikut:
(a) membaca tanpa bersuara, tanpa bibir bergerak, tanpa ada desis apapun,
(h) dapat menyesuaikan kecepatan dengan tingkat kesukaran yang terdapat dalam bacaan.
Dalam dictionary of Reading (1983:296) dalam Membaca 1 menyatakan dalam membaca dalam
hati atau membaca diam memang tidak ada suara yang keluar, sedangkan yang aktif membaca
adalah mata dan otak atau kognisi kita saja. Hal ini perlu kita perhatikan sebagai seorang guru,
karena walaupun membaca dalam hati, pada faktanya banyak anak yang melakukannya dengan
menyuarakan walaupun dengan berbisik, dengan bibir bergerak-gerak, dengan kepala ikut
bergerak mengikuti baris bacaan, dan membaca dengan menunjuk baris bacaan. Hal semacam ini
harus segera dihilangkan karena akan menghambat kelancaran membaca dalam hati.
Selain hal itu kebiasaan yang dapat mengganggu dalam membaca dalamhati adalah regresi yaitu
mengulang kembali bagian bacaan karena merasa tidak paham dengan bacaan yang dibaca.
Menurut Frank Smith (1986:156) ada 6 hal yang menyebabkan seseorang melakukan regresi
Keterampilan yang bersifat pemahaman dapat diperoleh maka aktivitas membaca yang
tepat yaitu membaca dalam hati. Tujuan utama dari membaca adalah untuk mencari serta
Kemudian agar siswa dapat memahami isi bacaan. Bahan bacaan yang digunakan ialah
buku paket dan buku pelengkap, dapat pula ditanbahkan buku-buku yang lain dengan
2. Guru menyuruh siswa membaca dalam hati. Perhatikan agar siswa duduk dengan tenang
dan sikap yang baik. Jarak antara bacaan dengan mata +25 cm. usahakan agar tidak
3. Setelah siswa dianggap selesai membaca, guru menyuruh siswa menutup buku bacaannya
lalu guru menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan bacaan atau menyuruh siswa
4. Bacaan dibuka lagi untuk mengoreksi jawaban siswa. Koreksi ini dapat dilakukan
a. Membaca Ekstensif
Membaca ekstensif ini mencakup membaca survey, membaca sekilas, dan membaca
terhadap bahan bacaan yang akan dibaca lebih mendalam. Kegiatan membaca
abstrak(jika ada),
tertulis yang dibacanya dengan tujuan untuk mendapatkan informasi secara cepat.
mengalami hambatan.
yang dangkal yang bersifat luaran, yang tidak mendalam dari suatu bahan bacaan.
b. Membaca intensif
Membaca intensif dibagi membaca telaah isi yang mencakup membaca teliti,
membaca pemahaman, membaca kritis, dan membaca ide. Bagian yang kedua dari
membaca intensif yaitu membaca telaah bahasa, mencakup membaca bahasa asing
1) Membaca Teliti
Membaca jenis ini sama pentingnya dengan membaca sekilas, maka sering kali
2) Membaca Pemahaman
(literary standards), resensi kritis (critical review), dan pola-pola fiksi (patterns of
fiction).
3) Membaca Kritis
baik makna baris-baris, makna antar baris, maupun makna balik baris.
4) Membaca Ide
Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang ingin mencari, memperoleh,
5) Membaca Kreatif
Membaca kreatif adalah kegiatan membaca yang tidak hanya sekedar menagkap
makna tersurat, makna antar baris, tetapi juga mampu secara kreatif menerapkan