Anda di halaman 1dari 10

TEKNIK-TEKNIK MEMBACA CEPAT

Posted on Desember 29, 2014 by ardyeko


PENDAHULUAN
 Latar Belakang Masalah
Manusia modern tampaknya tidak dapat melepaskan diri dari media komunikasi. Salah satu
media komunikasi yang banyak dihadapi adalah media tulis baik buku teks maupun media
massa. Pada era globalisasi, kegiatan membaca sudah menjadi hal yang lazim dalam
kehidupan sebagian masyarakat. Membaca bukanlah kegiatan alamiah, tetapi seperangkat
komponen yang dikuasai secara pribadi dan bertahap, yang kemudian terintegrasi dan
menjadi otomatis.

Tetapi dalam era yang serba cepat sekarang, ketika tanpa kita kehendaki tuntutan kehidupan
meningkat, pembaca tak lagi boleh hanya sebagai membawa kenikmatan, tetapi sebagai alat
pencapai percepatan itu sendiri. Artinya orang wajib mengejar semua informasi. Ia harus
memiliki keterampilan mengumpulkan data dengan cepat sekaligus benar. Dan disini
membaca cepat menjadi utama. Tidak ada orang yang dapat membaca cepat karena bakat.
Maka itu harus dipahami bahwa membaca cepat bukanlah melulu cepat memecah kode dan
segera menyelesaikan sebuah buku. Membaca cepat adalah bagaimana seseorang dapat
membaca dengan pemahaman yang lebih baik dalam waktu lebih cepat serta mengingatnya
dengan baik. Dalam makalah ini selanjutnya akan dipaparkan teknik-teknik membaca cepat.

 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan membaca cepat?
2. Bagaimana teknik-teknik yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
membaca cepat?
1. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan dan memaparkan tentang pengertian membaca cepat.
2. Menjelaskan dan memaparkan tentang teknik-teknik yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan membaca cepat.
PEMBAHASAN
1. Pengertian Membaca Cepat
Soedarso dalam Yasrul Effendi (www.id.forums.wordpress.com) mengatakan bahwa
metode speed reading merupakan semacam latihan untuk mengelola secara cepat proses
penerimaan informasi. Seseorang akan dituntut untuk membedakan informasi yang
diperlukan atau tidak. Informasi itu kemudian disimpan dalam otak. Sedangkan Nurhadi
menyatakan bahwa membaca cepat dan efektif ialah jenis membaca yang mengutamakan
kecepatan, dengan tidak meninggalkan pemahaman terhadap aspek bacaannya (1987:31-32).
Muchlisoh (1992:149) mengatakan bahwa membaca cepat bukan berarti jenis membaca yang
ingin memperoleh jumlah bacaan atau halaman yang banyak dalam waktu yang singkat. Jenis
membaca ini dilaksanakan tanpa suara. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa membaca cepat adalah jenis membaca yang mengutamakan kecepatan dengan
menggunakan gerakan mata dan dilakukan tanpa suara yang bertujuan untuk memperoleh
informasi secara tepat dan cermat dalam waktu singkat.
Jadi, membaca cepat adalah membaca yang dilakukan dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Biasanya dengan membaca kalimat demi kalimat dan paragraf tetapi tidak membaca kata
demi kata. Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi, gagasan utama, dan penjelasan
dari suatu bacaan dalam waktu yang singkat. Speed reading juga merupakan keterampilan
yang harus dipelajari agar mampu membaca lebih cepat. Tidak ada orang yang dapat
membaca cepat karena bakat.
Membaca cepat tentu saja bukan tujuan, sebab keterpahamanlah yang tujuan dalam membaca
cepat. Dalam membaca cepat terkandung pemahaman yang cepat pula. Bahkan pemahaman
inilah yang menjadi pangkal tolak pembahasan, bukannya kecepatan. Seorang pembaca yang
baik akan mengatur kecepatan dan memilih jalan terbaik untuk mencapai tujuannya.
Kecepatan membaca sangat tergantung pada bahan dan tujuan membaca, serta sejauh mana
keakraban dengan bahan bacaan. Kecepatan membaca harus seiring dengan kecepatan
memahami bahan bacaan.

1. Teknik-Teknik Membaca Cepat


Tidak semua orang akan langsung mahir untuk membaca cepat. Keterampilan ini
membutuhkan latihan yang mungkin bisa sampai berulang-ulang agar seseorang dapat
menguasai teknik-teknik yang tepat dalam membaca cepat. Latihan-latihan ini dipandang
penting untuk dilakukan karena biasanya seseorang yang baru pertama kali belajar membaca
cepat akan menemui beberapa masalah yang bisa menjadi penghambat dalam membaca
cepat. Syarat utama untuk dapat membaca cepat adalah mengetahui dengan persis bahan apa
yang sedang dicari. Hal ini dapat dicapai dengan melakukan pemindaian secara cepat. Hanya
mencari bagian-bagian yang dibutuhkan.

Untuk bisa membaca cepat memang perlu teknik tertentu. Secara umum ada dua teknik
membaca yaitu:

1. Teknik Scanning
Teknik membaca scanning adalah membaca suatu informasi dimana bacaan tersebut dibaca
secara loncat-loncat dengan melibatkan asosiasi dan imajinasi, sehingga dalam memahami
bacaan tersebut seseorang dapat menghubungkan kalimat yang satu dengan kata-kata sendiri.
Jadi dalam teknik ini tidak seluruh kata/kalimat dibaca. Biasanya kata-kata kunci yang
menjadi perhatian pembaca. Misalnya membaca koran, mencari judul-judul atau topik berita
yang dianggap menarik.

Bagian-bagian yanag dapat dilompati antara lain

1. Bagian yang telah diketahui dari buku lain


2. Bagian yang berisi informasi yang tidak memenuhi tujuan membaca
3. Bagian yang hanya merupakan contoh atau ilustrasi
4. Bagian yang merupakan ringkasan bab sebelumnya.
5. Teknik Skimming
Teknik membaca Skimming adalah membaca secara garis besar (sekilas) untuk mendapatkan
gambaran umum isi buku. Setelah itu melacak informasi yang ingin diketahui secara
mendalam. Untuk memperlancar proses skimming maka lakukanlah terlebih dahulu membaca
daftar isi, kata pengantar, pendahuluan, judul atau sub judul, serta kesimpulan. Dari bagian-
bagian buku ini minimal kita bisa menafsirkan apa inti dari isi buku yang akan kita baca
tersebut. Teknik ini biasanya dilakukan ketika kita mencari sesuatu yang khusus dalam teks.
Fungsi skimming adalah

1. Untuk mengenali topik bacaan


2. Untuk mengetahui pendapat/opini orang
3. Untuk mendapatkan bagian penting yang kita butuhkan
4. Untuk mengetahui organisasi penulisan, urutan ide pokok, dan cara
berpikir penulis.

1. Untuk penyegaran apa yang pernah dibaca.


2. Membaca visual,
Membaca visual yaitu mengejar kelompok kata dengan urutan mana suka. Cara ini cocok
untuk memahami bacaan yang agak sulit serta yang mudah.

 Langkah-langkah membaca cepat


Sebelum melatih membaca cepat, kita perlu paham beberapa langkah membaca cepat, yaitu:

1. Persiapan
Tahap persiapan ini dimulai dengan membaca judul. Judul ini ditafsirkansesuai dengan
asosiasi dan imajinasi serta pengalaman yang telah dialami. seseorang bisa menafsirkan
isi bacaan dari judul yang dibaca. Hubungkan pengalaman/wawasan yang dimiliki
sengan judul bahan bacaan yang akan dibaca. Kemudian perhatikan gambar dan
keterangan gambar dari materi yang akan dibaca. Biasanya gambar atau ilustrasi dalam
buku mengilustrasikan isi bacaan. Oleh karena itu simbol visual ini dapat membandtu
kita memahami isi bacaan. Selanjutnya kita perlu memperhatikan huruf cetak tebal/huruf
miring. Huruf yang dicetak berbeda ini melambangkan kata/kalimat penting dalam isi
bacaan. Langkah selanjutnya adalah membaca alinea awal dan akhir. Alinea awal
mengantarkan pembaca pada isi bacaan, sedangkan alinea akhir biasanya berupa pokok
pikiran dari isi bacaan. Melalui aliena awal dan akhir ini dapat membantu kita
menafsirkan keseluruhan isi bacaan. Kemudian kita perlu baca juga rangkuman bacaan.
2. Pelaksanaan
Jika telah melaksanakan tahap persiapan tadi, kita sudah bisa membayangkan gambaran
umum isi bacaan dalam buku yang akan dibaca. Selanjutnya kita dapat memulai
membaca cepat dengan menggunakan dua teknik tadi yaitu scaning dan skimming. Di
sini kita bisa mencari kata-kata kunci yang ada dalam kalimat, selanjutnya dihubungkan
melalui asosiasi dan imajinasi sehinga bisa dengan cepat mengambil inti sari isi bacaan
tampa harus membaca seluruh isi buku
Untuk menguasai keterampilan membaca cepat, kita perlu latihan. Latihan ini meliputi
latihan otot mata, pheriperial mata, dan latihan pernapasan.

1. Melatih otot mata


Melatih otot mata dapat dilakukan dengan cara gerakan bola mata dalam keadaan terpejam ke
atas ke bawah, lalu samping kiri dan kanan. Latihan ini harus dilakukan secara continue
minimal selama 14 hari, masing-masing selama lima menit tanpa harus putus. Apabila satu
hari saja tidak latihan, maka otot mata akan kembali ke keadaan sebelum latihan.

1. Melatih Pheriperal Mata


Melatih pheriperal mata dapat dilakukan dengan cara pandangan mata mengikuti gerakan
telunjuk di depan mata. Tujuannya agar mata kita dapat menjangkau seluruh bacaan tanpa
menggeleng-gelengkan kepala, karena menggelengkan kepala itu menghambat membaca
cepat.

1. Melatih Pernapasan
Melatih prnapasan dapat dilakukan dengan cara tarik napas panjang keluarkan secara
perlahan. Kemudian latihan konsentrasi yang berhubungan dengan sikap duduk, tegak,
libatkan asosiasi dan imajinasi. Di sini usahakan seolah-olah sedang berkomunikasi dengan
sang penulis.

Kebiasaan-kebiasaan yang dimiliki seseorang dalam membaca pun secara tidak sadar bisa
menjadi penghambat untuk bisa membaca dengan cepat. Kebiasaan-kebiasaan yang biasanya
sudah dimiliki selama bertahun-tahun ini di antaranya:

1. vokalisasi atau bergumam ketika membaca;


2. membaca dengan menggerakkan bibir namun tidak bersuara (komat-kamit);
3. kepala yang bergerak searah dengan arah tulisan yang dibaca;
4. jari-jari tangan yang selalu menunjuk tulisan yang dibaca;
5. gerakan mata yang selalu kembali ke kata-kata sebelumnya atau mengulang membaca
kalimat dari depan;
6. membaca di dalam hati.
Untuk mengatasi masalah-masalah ini, usahakan untuk mencegah bibir, jari-jari tangan, dan
kepala untuk bergerak pada saat membaca. Cara pencegahannya bisa dengan mengatupkan
bibir, memasukkan tangan ke dalam saku atau memegangi kepala pada waktu membaca.
Sedangkan untuk menghindari supaya tidak bersuara pada waktu membaca adalah dengan
merasakan getaran suara di leher. Dengan meletakkan tangan di leher, akan diketahui apakah
kita bersuara atau tidak. Membaca dalam hati memang tidak bisa dicegah, tetapi usahakan
supaya tidak memerhatikan pelafalannya.

Berikut ini ada beberapa langkah yang bisa digunakan untuk membantu mengatasi masalah-
masalah dalam membaca cepat.

1. Miliki kosakata yang luas. Jika saat ini masih memiliki kosakata yang terbatas, ada cara-
cara yang bisa ditempuh untuk mengatasinya, yaitu dengan menyiapkan catatan kata-
kata baru yang belum diketahui. Setelah itu, carilah artinya di dalam kamus.
Perbendaharaan kata yang banyak sangat membantu dalam memahami suatu bacaan.
2. Sikap tubuh membaca cepat memang memerlukan konsentrasi yang tinggi. Tidak jarang
pembaca justru berada dalam posisi tegang. Kondisi yang seperti ini justru menjadi
penghambat. Untuk itu, ambilah posisi santai saat membaca.
3. Membaca sepintas lalu dengan membaca sepintas lalu, dapat mengantisipasi hal-hal
yang mungkin akan terjadi.
4. Konsentrasi. Konsentrasi yang penuh menghindarkan dari melamun atau pikiran yang
melayang-layang. Kesulitan dalam berkonsentrasi menunjukkan kecepatan membaca
yang rendah. Untuk itu, usahakan agar selalu berkonsentrasi ketika membaca cepat.
5. Retensi/mengingat kembali informasi dari bacaaan. Mengingat kembali informasi yang
baru saja dibaca bisa dilakukan dengan beberapa cara, misalnya dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan, diskusi, maupun menulis kembali informasi yang sudah
diterima.
6. Tujuan dari membaca itu sendiri. Dengan menentukan tujuan dari membaca, akan
mengetahui apakah bacaan tersebut sesuai dengan kebutuhan atau seperti yang
diinginkan.
7. Motivasi. Motivasi yang jelas dalam membaca akan memengaruhi tingkat pemahaman
bacaan. Jika sudah memiliki motivasi yang jelas dalam membaca suatu bacaan, akan
lebih mudah menyerap informasi dalam bacaan tersebut. Untuk itu, tumbuhkanlah
motivasi dalam membaca.
Teknik SQ3R
Teknik ini sangat membantu kita dalam menyerap informasi tertulis. Teknik ini
menggunakan metode penahapan dalam membaca.

1. Survey
Pemindaian terhadap daftar isi, pendahuluan, bab pertama atau pengantar dan bagian
ringkasan untuk mendapatkan gambaran umum isi buku. Tujuan survei adalah

1. Mempercepat menangkap arti


2. Mendapatkan abstrak
3. Mengetahui ide-ide penting
4. Melihat susunan (organisasi) bahan bacaan.
5. Mendapatkan minat perhatian yang seksama terhadap bacaan.
6. Memudahkan mengingat lebih banyak dan memahami lebih mudah.
2. Question
Membuat daftar pertanyaan yang berkaitan dengan bahan-bahan yang sedang dicari.
Pertanyaan ini dapat digunakan sebagai tujuan utama di dalam membaca buku tersebut.

3. Read
Sekarang bacalah isi buku tersebut. Lewati bagian yang kurang menarik. Ketika sampai
bagian yang dapat digunakan sebagai bahan penulisan, bacalah dengan cermat.

4. Recall
Ketika membaca uraian yang dibutuhkan, maka pahami isinya dan ingat-ingatlah bagian itu.
Simpanlah kata-kata kunci di dalam ingatan. Proses ini sangat penting jika akan melakukan
parafrasa bacaan tersebut sehingga tidak melanggar hal cipta karena melakukan plagiat.

5. Review
Setelah mengingat-ingat, dapat mengulas materi yang didapatkan. Tindakan ini dapat
dilakukan dengan membaca ulang uraian dalam buku tersebut, mengembangkan catatan atau
mendiskusikannya dengan orang lain. Cara lain yang sangat efektif adalah mengajarkan
informasi itu kepada orang lain.

PENUTUP
1. Kesimpulan
Membaca cepat adalah jenis membaca yang mengutamakan kecepatan dengan menggunakan
gerakan mata dan dilakukan tanpa suara yang bertujuan untuk memperoleh informasi secara
tepat dan cermat dalam waktu singkat. Kecepatan membaca sangat tergantung pada bahan
dan tujuan membaca, serta sejauh mana keakraban dengan bahan bacaan. Kecepatan
membaca harus seiring dengan kecepatan memahami bahan bacaan. Untuk bisa membaca
cepat diperlukan beberapa teknik tertentu, yaitu teknik scanning dan teknik skimming.
Teknik scanning adalah membaca suatu informasi dimana bacaan tersebut dibaca secara
loncat-loncat dengan melibatkan asosiasi dan imajinasi. Sedangkan teknik skimming adalah
membaca secara sekilas untuk mendapatkan gambaran umum isi buku.

1. Saran
2. Sebaiknya masyarakat dan pemerintah melakukan tindakan yang dapat meningkatkan
minat baca di kalangan pelajar maupun masyarakat umum.
3. Masyarakat hendaknya mulai membiasakan diri membaca cepat karena banyak manfaat
yang dapat diambil.

10 Cara Membaca Cepat, Efektif, Mudah Mengerti Dan Diingat – Terbukti Secara
Ilmiah

1. Membaca Sepintas Lalu / Melirik Isi Buku

Melirik isi buku atau membaca sepintas lalu, sebenarnya bukan metode yang buruk, asalkan itu digunakan
dengan bijak. Satu studi menemukan bahwa membaca teks sebelum membacanya, meningkatkan pemahaman
pada sebagian besar kasus. Ini dikarenakan, jika Anda mengerti sedikit isi tentang dokumen atau buku, secara
otomatis Anda ingin mendapat gambaran yang lebih jelas dan ini mempengaruhi kecepatan membaca. [1]

Caranya, sebelum Anda membaca sesuatu, lihatlah terlebih dahulu pembukaan, judul bab dan bagian daftar isi.
Pada dasarnya Anda dapat memusatkan otak untuk memilih informasi yang paling penting. [2]

2. Perbaiki Kefasihan Anda untuk Meningkatkan Kecepatan Anda Beserta Keadaan


Lingkungan

Cara terbaik untuk meningkatkan kefasihan adalah membaca lebih banyak. Jika Anda membaca lebih banyak
jenis teks tertentu, Anda akan mempelajari kata-kata itu lebih cepat dan membaca lebih baik. Jika Anda bukan
pengguna asli atau kelancaran mempengaruhi secara signifikan kecepatan membaca Anda, bahkan alat seperti
Anki mungkin berguna untuk mempelajari kata-kata sulit. [3]

Lingkungan sekitar sangat berpengaruh, seperti contoh, membaca di angkutan umum, di jalan atau di rumah.
Pastikan Anda merasa nyaman dan penerangan lampu yang cukup. [4]

3. Tahu Apa yang Anda Inginkan, Sebelum Anda Membaca dan Gunakan Telunjuk Anda
Untuk Mempercepat

Sebagian alasan dari “membaca sepintas lalu / melirik” pertamakalinya mungkin tampak dapat membantu Anda
untuk “memetakan” dokumen atau isi buku. Ini memungkinkan Anda untuk lebih memperhatikan hal-hal yang
menurut Anda penting.

Berpikir tentang hal ini sebelum Anda mulai membaca memungkinkan Anda untuk memberi tahu diri Anda
sendiri untuk memperhatikan saat Anda melihat kata-kata dan kalimat yang terkait. Bahkan jika Anda membaca
dengan kecepatan yang memiliki beberapa keterbatasan pemahaman, Anda akan cenderung melambat pada saat-
saat tertentu.

Tanyakan pada diri Anda pertanyaan sebelum membaca. Ini memiliki tujuan yang sama dengan pra-membaca:
tujuannya adalah mempersiapkan otak Anda untuk mendapatkan informasi latar belakang dan mengatur
pekerjaan dalam konteks. Tanyakan pada diri Anda hal-hal seperti: Apa gagasan utamanya? Apa jenis
tulisannya? Apa tujuan sang penulis?
Dengan menggunakan telunjuk Anda sebagai pada garis atau bagian kata-kata pada saat membaca, gerakan mata
akan lebih efisien, efektif dan fokus, yang memungkinkan Anda untuk mengatur kecepatan membaca. [5] [6]

4. Mengingat-Ingat Garis Besar Untuk Informasi Jangka Panjang

Terkadang Anda tidak menginginkan kecepatan sama sekali jika Anda ingin memahami sepenuhnya. Banyak
murid sekolah, perlu membaca sebagian besar buku teks dengan cara yang dapat mereka simpan hampir setiap
fakta dan gagasan yang mereka hadapi untuk ulangan dikemudian hari. Bukan hanya pemahaman penuh yang
Anda inginkan, tapi memori informasi jangka panjang.

Disini ilmu kognitif (yang berubungan dengan pengertian) menawarkan beberapa saran. Prinsip ingatan adalah
mengingat apa yang kita pikirkan. Jadi jika Anda ingin mengingat gagasan sebuah buku, menyoroti bagian-
bagian yang tebal bukanlah ide terbaik. Menyoroti menyebabkan Anda memikirkan kata-kata tebal, bukan yang
mereka maksud.

Beberapa alternatif mengambil data yang di-“parafrasekan” ulang, menulis rangkuman kecil atau atau
penulisan ulang informasi faktual yang ingin Anda ingat sebagai pertanyaan-pertanyaan pada diri sendiri
nantinya. [7]

Beberapa alternatif mengambil data yang diparafrasekan ulang, catatan jarang atau penulisan ulang informasi
faktual yang ingin Anda ingat sebagai pertanyaan untuk kuis diri nanti. Buat catatan, tulis ringkasan,
bandingkan materi dengan pandangan Anda saat ini tentang dunia dan gunakan perubahan cara Anda melakukan
sesuatu dan membuat keputusan. Semua hal ini akan membantu Anda untuk benar-benar menyandikan
informasi itu dengan cara yang berarti.

5. Hubungkan Informasi Yang Penting Untuk Hal Yang Anda Sudah Ketahui

Ketika Anda mulai membaca banyak buku, Anda khawatir bahwa Anda tidak dapat menyimpan semua
informasi yang Anda temukan. Rasanya aneh karena Anda tidak dapat secara sadar mengingat-
ingat semuanya. [8]

Kaitkan dan bangunlah dengan apa saja yang sudah Anda ketahui, sehingga pengetahuan Anda tentang sesuatu
tersebut lebih mendalam.

Contoh dan cara mengaitkan informasi:

 Hubungkan dengan hobi atau minat.


 Bertalian dengan pengalaman Anda.
 Berkaitan dengan masalah dan solusi yang pernah Anda dapatkan.

Perhatikanlah bagaimana informasi dan fakta yang disajikan. Berlatih setiap kali Anda membaca: apa yang
perlu diingat untuk Anda, keluarga, teman, kolega dan lingkungan. Hal ini untuk memperkaya dan
memperdalam nilai-nilai yang Anda miliki.
6. Perluas Persepsi Dengan Stabilo, Bookmark, Coretan

Tapi meski begitu Anda tidak akan bisa mengingat semuanya atau setidaknya Anda dapat mengingat dengan
coretan stabilo. Jadi hal ini penting untuk mendapat referensi pengetahuan Anda dan mempermudah untuk
mengingat-ingat. [9] [10]

Setidaknya Anda membutuhkan 3 jenis penanda:

 Marker highlighting / Stabilo kuning.


 Penanda Highlighting oranye.
 Pena hitam biasa.

Jangan menggunakan lebih dari 5 warna penanda, karena akan membuat Anda bingung sendiri dan akan
memperlambat proses membaca.

Mengasah ketrampilan Anda dalam mengidentifikasi apa yang penting atau menarik akan
meningkatkan produktivitas Anda. Menjadi ahli dalam dengan cepat mengidentifikasi esensi teks akan
membantu Anda untuk memahami keseluruhan dari apa yang Anda baca dengan lebih mudah, sekaligus
membuatnya lebih mudah diingat. [11]

7. Menentukan Garis Besar (Baseline). Seberapa Cepat Anda Membaca dan Perbaiki

Untuk menentukan kecepatan membaca Anda saat ini, ambil buku latihan Anda (yang seharusnya terbaring rata
saat dibuka di atas meja) dan hitung jumlah kata dalam 5 baris. Bagilah jumlah kata ini dengan 5 dan rata-rata
jumlah kata per baris Anda.

Contoh: 62 kata / 5 baris = 12,4, yang Anda rubah menjadi 12 kata per baris

Selanjutnya, hitung jumlah baris teks pada lima halaman dan bagilah 5 untuk sampai pada jumlah rata-rata garis
per halaman. Kalikan ini dengan rata-rata jumlah kata-per-baris dan Anda memiliki rata-rata jumlah kata per
halaman.

Contoh: 154 baris / 5 halaman = 30,8, dibulatkan menjadi 31 baris per halaman x 12 kata per baris = 372 kata
per halaman.

Pengukuran kecepatan dan pemahaman bergantung pada isi teks dan pada serangkaian pertanyaan. Hasil dalam
tabel tidak sesuai dengan tes spesifik namun memberikan gambaran umum tentang efisiensi membaca. Skor
kata-kata per menit (word per minute atau disingkat wpm):

 110 wpm: pengertian 50% (profil pembaca “tidak cukup”).


 240 wpm: pengertian 60% (profil pembaca “rata-rata”).
 400: pengertian 80% (profil pembaca “baik”).
 1000: pengertian 85% (profil pembaca “bagus sekali”).

Penelitian menunjukkan bahwa membaca dari layar komputer atau handphone cerdas (smartphone) sekitar 25%
lebih lambat daripada dari kertas/buku. Perbedaan ini umumnya meningkat seiring dengan meningkatnya
kecepatan membaca. Dengan demikian Anda mungkin sedikit meningkatkan hasil Anda untuk menemukan
kecepatan Anda saat membaca dari kertas. []
[12] [13]
8. Fokus dan Berlatih Sedikit Setiap Hari

Membaca yang efektif membutuhkan kemampuan untuk berfokus. Jika pikiran Anda ada di tempat lain maka
Anda susah untuk memproses materi. Seperti yang dijelaskan di atas, menggunakan telunjuk atau bolpen untuk
melacak tempat Anda di halaman bisa membantu. Anda juga bisa mencoba meminimalkan gangguan dengan
membaca di lingkungan yang tepat.

Banyak keterampilan yang diperlukan untuk meningkatkan kecepatan membaca Anda tidak akan datang secara
alami bagi Anda, jadi Anda perlu mempraktikkannya setiap hari sampai menjadi sifat kedua. Bahkan 15 sampai
20 menit latihan per hari dapat membuat perbedaan besar pada keseluruhan kecepatan membaca Anda. [14]

9. Jangan Melakukan Hal Lain Atau Multitasking Saat Membaca

Salah satu kebiasaan membaca terburuk adalah membaca sambil menonton TV, mendengarkan radio atau
bahkan membiarkan gangguan mental mengalihkan perhatian Anda dari apa yang Anda baca. Jika Anda ingin
membaca lebih cepat, Anda HARUS mencoba menghapus semua gangguan dan fokus hanya pada tugasnya,
yaitu membaca.

Tandai baris pertama dan baca dengan timer selama satu menit dengan tepat – jangan membaca lebih cepat dari
biasanya, dan baca untuk memahami. Setelah tepat satu menit, perbanyak jumlah baris menurut kata rata-rata
per baris untuk menentukan tingkat kata per menit (word per minute = wpm) Anda saat ini. [15]

Banyak orang mengatakan bahwa mereka dapat melakukan 2 atau 3 hal secara bersaman atau multitasking,
seperti contoh: membuat PR, telpon dengan teman dan makan secara bersamaan. Harus diketahui memang
mereka dapat melakukan 3 hal tersebut secara bersamaan, tetapi apakah mereka dapat melakukan 3 hal
tersebut dengan baik dan benar?
Contoh lainnya seperti, seorang pegawai bank yang sedang membuat laporan keuangan akhir bulan, sedang
berbicara di telpon dengan pelanggan bank dan sedang membuat laporan keuangan harian yang tidak ada
kaitannya dengan laporan keuangan bulanan. Dengan jelas pegawai bank tersebut dapat melakukannya secara
bersamaan. Yang perlu ditanyakan dan diragukan adalah ketepatan dalam memberi laporan-laporan tersebut
dengan benar dan akurat?

10. Gunakan Strategi Paragraf GIST: Siapa? Apa? Dimana? Kapan? Kenapa?

Apakag Paragraf GIST (Generating Interactions between Schemata and Text): paragraf yang Menghasilkan
Interaksi antara Skema dan Teks .

Terkadang para pembaca yang sedang berjuang untuk membaca dan mengerti sekaligus dapat memperlambat
pemahaman dengan bertempur dengan setiap kata. Hal ini bisa mengecilkan hati dan menghentikan momentum
sehingga pemahamannya semakin turun. Dengan menggunakan Paragraf GIST, Anda dapat menentukan inti
atau gagasan penting dari sebuah bagian bacaan. [16]

Strategi ini mengajarkan Anda untuk menggunakan prediksi sebagai alat bantu pemahaman saat membaca
teks. Kemampuan untuk memprediksi apa yang akan tertulis menjadi bagian sering didasarkan pada
pengetahuan sebelumnya. Dengan pengetahuan latar belakang ini, secara efektif dapat meningkatkan
pemahaman Anda terhadap teks yang akan dibaca. [16] [17]

Contoh yang dapat Anda lakukan dengan mengidentifikasi:


 Apakah paragraf terutama tentang seseorang, tempat atau benda?
 Orang, tempat atau benda apa yang sedang dibahas?
 Apa yang dikatakan tentang orang, tempat, atau hal yang pada dasarnya adalah ayat (yaitu,
mengidentifikasi argumen dasar, sudut pandang, putaran, atau perspektif yang diadopsi oleh bagian ini
mengenai topiknya)?
 Ulangi kembali inti dari paragraf dalam sebuah kalimat yang berisi sepuluh kata atau kurang.

Membaca dengan cepat adalah suatu keterampilan yang berguna dan berharga. Namun, mungkin ada
saatnya ketika menggunakan teknik ini tidak tepat. Misalnya, sering kali lebih baik membaca dokumen
penting atau makalah secara perlahan, sehingga Anda dapat sepenuhnya memahami setiap detailnya.

Anda mungkin juga menyukai