Anda di halaman 1dari 9

1

BAB II
PEMBAHASAN
A. Membaca SQ3R
Pertama kali dikemukakan oleh Francis P. Robinson. SQ3R yaitu suatu
proses membaca yang terdiri dari 5 langkah yaitu:

a. S (Survey)
Memiliki arti menyelidiki adalah teknik untuk mengenal bahan
bacaannya secara lengkap yang bertujuan :
1. Mempercepat menangkap arti.
2. Menjelaskan secara singkat kepada pembaca.
3. Mengetahui ide-ide yang penting.
4. Melihat susunan bahan bacaannya.
5. Mendapatkan minat perhatian secara seksama terhadap bacaan
tersebut.
6. Mempermudah mengingat dan memahaminnya

Dalam kegiatan survei (prabaca) ini dilakukan dalam beberapa menit,


tujuannya untuk mengenal keseluruhan anatomi buku. Caranya dengan
membuka-buka buku secara cepat dan menyeluruh yang langsung tampak
oleh mata. Kegiatan survei tersebut bertujuan untuk memperoleh kesan
atau gagasan umum tentang isinya. Kegiatan survei ini selain dilakukan
terhadap sebuah buku yangakan dibaca, juga dapat dilakukan untuk
melihat suatu artikel di koran atau majalah.

b. Q (Question)
Question atau pertanyaan, bersamaan pada saat survei, ajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang isi bacaan, misalnya dengan mengubah
judul dan subjudul menjadi sebuah pertanyaan. Kita dapat menggunakan
5W+1H (What, Who, Where, When, Why, dan How ).
Pada waktu survei buku, pertanyaan kita mungkin masih terlalu umum,
tetapi pada waktu survei bab, pertanyaan kita akan lebih khusus. Tujuan

2
pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah membuat (pembaca lebih aktif dan
lebih mudah menangkap gagasan yang ada. Selain itu, pertanyaan-
pertanyaan tersebut akan membangkitkan keingintahuan kita, sehingga
lebih meningkatkan pemahaman dan mempercepat penguasaan seluruh isi
bab.

c. R (Read)
Read atau membaca, merupakan langkah ketiga, bukan langkah pertama
atau satu-satunya langkah. Pada langkah ketiga ini membaca mencari
jawaban berdasarkan pertanyaan-pertanyaan. Pada tahap ini
konsentrasikan pada penguasaan ide pokok. Kita dapat sedikit
memperlambat cara membaca pada bagian-bagian yang kita anggap
penting dan mempercepatnya pada bagian yang kurang atau tidak penting.
Konsentrasikan diri untuk mendapatkan ide pokoknya serta mengetahui
detail yang penting.

d. R (Recite atau Recall)


Pada kegiatan recite atau recall, kita berusaha untuk memperkokoh
perolehan kita dari membaca. Pada kegiatan ini apa yang telah diperoleh
dihubungkan dengan informasi yang diperoleh sebelumnya dan kita
bersiap diri untuk pembacaan selanjutnya. Pada kesempatan ini kita juga
dapat membuat catatan seperlunya. Jika masih mengalami kesulitan,
ulangi membaca bab itu sekali lagi. Sekalipun bahan itu mudah
dimengerti, tahap mengutarakan kembali hal-hal penting itu jangan
dilewatkan agar tidak mudah dilupakan. Pada tahap ini disediakan waktu
setengah dari waktu untuk membaca. Hal ini bukan berarti pemborosan
waktu, melainkan memang penting untuk tahap ini.

e. R (Review)
Review atau mengulangi merupakan kegiatan untuk melihat kembali
buku. Kegiatan ini bertujuan untuk menelusuri kembali judul dan

3
subjudul-subjudul atau bagian-bagian penting lainnya dengan menemukan
pokok-pokok penting yang perlu untuk diingat kembali. Tahap ini selain
membantu daya ingat dan memperjelas pemahaman juga untuk
mendapatkan hal-hal penting. Pada langkah kelima ini berusahalah untuk
memperoleh penguasaan bulat, menyeluruh, dan kokoh atas bahan.1

B. Membaca Skimming
Membaca skimming atau disebut juga membaca tatap. Membaca skimming
adalah salah satu teknik membaca yang dilakukan dengan kecepatan yang
tinggi bertujuan untuk mencari hal-hal yang penting, intisari atau saripati dari
suatu bacaan. Cara baca skimming ini hanya untuk mendapatkan ide pokok
suatu bacaan. Dalam hal ini, ide pokok tidak selalu berada di awal paragraf,
terkadang ada juga yang terletak di tengah atau di akhir paragraf. Untuk
mendapatkan ide pokok yang dicari, dalam membaca skimming ini dapat
melompati bagian-bagian, serta detail-detail yang tidak diperlukan.
Gerakan mata harus memiliki jangkauan yang luas serta beralih dengan
cepat dari bagian teks berikutnya.
Membaca skimming bertujuan untuk :
a. Mengenali topik bacaan.
b. Mengetahui opini (pendapat) orang.
c. Mendapatkan bagian penting yang diperlukan tanpa membaca keseluruhan
buku.
d. Penyegaran atas apa yang sudah dibaca.2
Perlu diperhatikan juga kegiatan membaca skimming, untuk menghindari
agar tidak menggerak-gerakkan tangan, membaca dengan menggerak-
gerakkan bibir serta menggelengkan kepala ke kiri dan kanan. Gerak fisik

1
Yusuf Efendi, Macam-Macam Tenik Membaca, https://coretan-pena-
pemula.blogspot.com/2013/07/macam-macam-teknik-membaca.html?m=1, (diakses pada 14
November 2018, pukul 14.50)
2
Nur hayati pandawa, dkk, Pembelajaran Membaca, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional,
2009) hlm. 13

4
tersebut sangat menganggu dalam kegiatan membaca skimming karena
kecepatan membaca tidak sebanding dengan kecepatan dalam berpikir.3
Langkah-langkah membaca skimming antara lain :
a. Baca judul serta subjudul buku yang akan dibahas.
b. Hindari membaca buku dengan kata per kata.
c. Cukup baca bagian awal serta akhir kalimat setiap paragraf.
d. Lihat gambar atau ilustrasi yang terdapat dalam buku tersebut untuk
mempermudah mengetahui tema dari bacaan tersebut.4

C. Membaca Scanning
Membaca scanning atau membaca memindai disebut juga membaca tatap
(scanning). Membaca memindai merupakan suatu teknik membaca untuk
mendapatkan suatu informasi tanpa membaca yang lain-lain, jadi langsung ke
masalah yang dicari, yaitu fakta khusus dan informasi tertentu.5

Gerakan mata dalam scanning tidak jauh berbeda dengan skimming. Untuk
mengetahui tempat informasi tertentu, bantuan yang baik adalah judul-judul
bab dan sub judulnya. Jika yang dicari itu suatu angka, gerakan mata dengan
cepat dan berhentilah pada setiap angka yang kiranya mirip, jika kiranya
bukan, maka terus lanjutkan bergerak ke bawah. Demikian juga untuk
mencari suatu nama. Dengan berlatih membaca memindai, seseorang bisa
belajar membaca untuk memahami teks bacaan dengan cara yang lebih
cepat.6 Membaca memindai umumnya digunakan untuk:

a. Membaca memindai daftar isi.


b. Membaca memindai jadwal perjalanan.
Membaca memindai (scanning) suatu jadwal sering dilakukan apabila
bepergian. Dengan melihat jadwal perjalanan, orang akan bisa
menemukan innformasi yang dibutuhkan untuk bepergian.
3
Anonim, Teknik Membaca Cepat Siswa SD, https://paskalina.wordpress.com/2009/02/17/teknik-
membaca-cepat-siswa-sd/amp/ diakses pada 14 November 2018 pukul 11.10
4
Ibid.
5
Nurhayati Pandawa, dkk, Op.Cit. hlm. 14.
6
Yusuf Efendi, Op.Cit.

5
c. Membaca memindai petunjuk pemakaian obat, pupuk, alat rumah tangga,
dan sebagainya.
d. Membaca memindai kamus dan buku petunjuk telepon.

D. Membaca Selecting
Di dalam kegiatan membaca terdapat teknik membaca selecting, teknik
membaca selecting adalah membaca bacaan atau bagian-bagian bacaan yang
dianggap relevan atau mengandung informasi yang dibutuhkan pembaca.
Biasanya seorang pembaca tidak membaca seluruh wacana atau bacaannya,
hal ini karena seorang pembaca biasanya tidak ingin memperoleh semua
informasi dalam teks. 7
Oleh karena itu pembaca biasanya menggunakan teknik baca pilih atau
yang biasa disebut (selecting), biasanya teknik ini digunakan untuk membaca
surat kabar dalam hal ini pembaca akan membaca surat kabar tertentu saja.
Dia tidak membaca seluruh buku teks tersebut dari awal sampai akhir,
melainkan dia hanya membaca bab-bab atau subbab tertentu saja. Sebaiknya
pembaca sebelum membaca harus melakukan kegiatan seleksi bahan bacaan
terlebih dahulu. Contohnya yakni memilih berita dalam koran untuk dibaca. 8

E. Membaca Skipping
Teknik membaca skipping merupakan salah satu teknik membaca cepat
selain teknik membaca scanning, teknik membaca skimming, dan teknik
membaca selecting. Hal ini seperti yang dinyatakan oleh Yeti Mulyati
(2000:5). Menambahkan pula Han Zhi (dalam Zhou Rong Zui 2008:11) ia
menyatakan “fast reading like skipping, skimming, and selecting.”

Teknik baca lompat atau skipping, yaitu membaca dengan loncatan –


loncatan. Maksudnya, bagian – bagian bacaan yang tidak relevan dengan
keperluannya atau bagian – bagian bacaan yang sudah dipahaminya tidak

7
Ibid.
8
Anonim, Zonafirli.blogspot.com/2013/09/pengertian-dan-teknik-teknik-membaca.html?m=1,
diakses pada 14 November 2018 pukul 15.30

6
dihiraukan. Bagian bacaan yang demikian dilompati untuk mencapai
efektivitas dan efisiensi membaca.

Kecepatan tinggi akan diperoleh pembaca apabila pembaca mampu


melakukan skipping (latihan gerakan mata berupa lompatan menuju kelompok
kata yang merupakan ungkapan penekanan). Tentu saja bagian yang dilompati
adalah bagian yang tidak esensial. Bagian yang tidak esensial ini antara lain
yang dianggap tidak perlu mendapat respon.9

BAB III
PENUTUP

9
Ibid.

7
A. Kesimpulan
Teknik membaca dibagi menjadi lima yaitu membaca sq3r, membaca
skimming, membaca scanning, membaca selecting serta membaca skipping.
Membaca sq3r terdiri dari survey, question, read, recite atau recall, dan
review. Membaca skimming adalah salah satu teknik membaca yang
dilakukan untuk menemukan gagasan utama suatu bacaan. Membaca
memindai merupakan suatu teknik membaca untuk mendapatkan suatu
informasi ke masalah yang dicari. Membaca selecting adalah membaca
bacaan atau bagian-bagian bacaan yang mengandung informasi yang
dibutuhkan pembaca. Sedangkan membaca skipping adalah bagian bacaan
yang demikian dilompati untuk mencapai efektivitas dan efisiensi membaca
B. Saran
Proses pembelajaran tidak terlepas dari kegiatan membaca. Untuk itu
diharapkan, agar membudayakan membaca. Dengan adanya makalah ini,
semoga dapat membantu dalam memahami teknik membaca. Penulis
berharap pembaca berkenan untuk memberi masukan serta saran apabila ada
kekurangan dan kekeliruan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Zonafirli.blogspot.com/2013/09/pengertian-dan-teknik-teknik-

membaca.html?m=1 diakses pada 14 November 2018 pukul 15.30

Anonim. Teknik Membaca Cepat Siswa SD. https://paskalina.wordpress.com/

2009/02/17/teknik-membaca-cepat-siswa-sd/amp/ diakses pada pukul

11.10

Efendi,Yusuf. Macam-Macam Teknik Membaca. https://coretan-pena-

pemula.blogspot.com/2013/07/macam-macam-teknik-membaca.html?m=1

diakses pada 14 November 2018 pukul 14.50.

Pandawa, Nur hayati, dkk. 2009. Pembelajaran Membaca. Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai