membaca ini berguna untuk mencari beberapa informasi secepat
mungkin. Tapi membaca dengan cara memindai ini tidak asal digunakan. Jika untuk keperluan untuk membaca buku teks, pusi, surat penting dari ahli hukum, dan sebagainya perlu lebih detail membacanya. Teknik membaca memindai adalah teknik menemukan informasi dari bacaan secara cepat dengan cara menyapu halaman demi halaman secara merata, kemudian ketika sampai pada bagian yang dibutuhkan, gerakkan mata berhenti a. Langkah- Langkah Scanning Perhatikan penggunaan urutan seperti ‘angka’, ‘huruf’, ‘langkah’, ’pertama’, ‘kedua’, atau ‘ selanjutnya’. Carilah kata yang dicetak tebal, miring atau dicetak berbeda dengan teks lainnya. Terkadang penulis menempatkan kata kunci dibatas paragraf. Langkah atau Proses Scanning yang lain yakni bisa dilakukan dengan cara berikut: 1) Menggerakkan mata seperti anak panah langsung meluncur kebawah menemukan informasi yang telah di tetapkan. 2) Setelah menemukan informasi yang dicari kurangilah kecepatan untuk menemukan keterangan lengkap dari informasi tersebut 3) Pembaca dituntut memiliki pemahaman yang baik berkaitan dengan karakteristik yang dibaca (misalnya, kamus disusun secara alfabetis dan ada keyword disetiap halaman bagian kanan atas, ensiklopedia disusun secara alfabetis dengan pembalikan untuk istilah yang terdiri dari dua kata, dan sebagainya). b. Tujuan Membaca Scanning 4
Adapun tujuan dari membaca scanning yaitu mencari
informasi dalam buku secara cepat serta mendapatkan informasi spesifik dari sebuah teks. c. Membaca Skimming Membaca Skimming adalah suatu teknik membaca dengan kecepatan tinggi untuk mencari hal-hal yang penting atau ide pokok dari suatu bacaan. d. Langkah – langkah skimming Baca judul, sub judul dan subheading untuk mencari tahu apa yang dibicarakan teks tersebut. Baca awal dan akhir kalimat setiap paragraph. Jangan membaca kata perkata. Lansunglah cari kata kunci atau keywordnya, kemudian lanjutkan dengan berpikir mengenai arti teks tersebut. e. Tujuan Membaca Skimming Banyak yang mengartikan skimming sebagai sekedar menyapu halaman, sedangkan pengertian yang sebenarnya adalah suatu keterampilan membaca yang di atur secara sistematis untuk mendapatkan hasil yang efisien, untuk berbagai tujuan, seperti hal berikut: 1. Untuk mengenali topik bacaan. Apabila anda pergi ke toko buku atau perpustakaan dan ingin mengetahui pembahasan apa dalam buku yang anda pilih itu, anda melakukan skimming beberapa menit (browsing). Skimming untuk melihat bahan yang akan dibaca, sekedar untuk mengetahui bahan tersebut, juga di lakukan orang untuk memilih artikel di majalah dan surat kabar (kliping). 2. Untuk mengetahui pendapat orang (opini). Di sini anda sudah mengetahui topik yang di bahas, yang anda butuhkan adalah pendapat penulis itu terhadap masalah tersebut. Misalnya, tulisan tajuk surat kabar, anda mungkin cukup membaca paragraf pertama atau akhir yang basanya memuat kesimpulan yang di buat oleh penulisnya (redaksi). 5
3. Untuk mendapatkan bagian penting yang kita perlukan
tanpa membaca seluruhnya.
A. Pengertian Membaca Intensif
Menurut Asep Ganda Sadikin(2011:158) membaca intensif adalah kegiatan membaca secara sungguh-sungguh untuk memperoleh dan memahami isi bacaan dalam waktu yang relatif singkat dan akhirnya mampu memberikan penilaian terhadap isi bacaan tersebut. Membaca intensif adalah membaca pemahaman yang mempunyai tujuan memahami bacaan dengan kecepatan dan kecermatan untuk mendapatkan pemahaman dari sebuah teks bacaan. Widyamartaya (1992 : 60) membaca secara intensif menuntut kita mampu berfikir secara saling hubung dan sekaligus melatih kita untuk mewujudkan pemikiran saling hubung ( relational thinking ) itu. Kemampuan berpikir secara saling hubung penting dan perlu untuk mempelajari isi buku secara mendalam dan terperinci.
B. Teknik – Teknik Membaca Intensif
Ada beberapa teknik membaca intensif yaitu : 1. Kemampuan membaca dengan cepat 2. Kemampuan mengenali kata pengacu dan perangkai Isi bacaan umumnya terdiri atas beberapa gagasan utama dan tiap- tiap gagasan utama tersebut terdiri dari gagasan penjelas. Hubungan gagasan yang satu dengan gagasan yang lainnya itu terwujud dalam penggunaan kata-kata pengacu dan kata-kata perangkai yang tertuang dalam bacaan. 3. Kemampuan mengenali pola paragraf Paragraf dikembangkan berdasarkan satu pikiran utama dengan beberapa pikiran penjelas. Dalam mengembangkan pokok pikiran itu, penulis dapat melakukannya dengan mengembangkan paragraf deduktif, 4
induktif, dan campuran. Pembaca yang baik harus mampu mengenali pola paragraf dengan cepat.