Anda di halaman 1dari 4

3

membaca ini berguna untuk mencari beberapa informasi secepat


mungkin. Tapi membaca dengan cara memindai ini tidak asal
digunakan. Jika untuk keperluan untuk membaca buku teks, pusi,
surat penting dari ahli hukum, dan sebagainya perlu lebih detail
membacanya.
Teknik membaca memindai adalah teknik menemukan
informasi dari bacaan secara cepat dengan cara menyapu halaman
demi halaman secara merata, kemudian ketika sampai pada bagian
yang dibutuhkan, gerakkan mata berhenti
a. Langkah- Langkah Scanning
Perhatikan penggunaan urutan seperti ‘angka’, ‘huruf’,
‘langkah’, ’pertama’, ‘kedua’, atau ‘ selanjutnya’. Carilah kata
yang dicetak tebal, miring atau dicetak berbeda dengan teks
lainnya. Terkadang penulis menempatkan kata kunci dibatas
paragraf.
Langkah atau Proses Scanning yang lain yakni bisa dilakukan
dengan cara berikut:
1) Menggerakkan mata seperti anak panah langsung meluncur
kebawah menemukan informasi yang telah di tetapkan.
2) Setelah menemukan informasi yang dicari kurangilah
kecepatan untuk menemukan keterangan lengkap dari
informasi tersebut
3) Pembaca dituntut memiliki pemahaman yang baik berkaitan
dengan karakteristik yang dibaca (misalnya, kamus disusun
secara alfabetis dan ada keyword disetiap halaman bagian
kanan atas, ensiklopedia disusun secara alfabetis dengan
pembalikan untuk istilah yang terdiri dari dua kata, dan
sebagainya).
b. Tujuan Membaca Scanning
4

Adapun tujuan dari membaca scanning yaitu mencari


informasi dalam buku secara cepat serta mendapatkan
informasi spesifik dari sebuah teks.
c. Membaca Skimming
Membaca Skimming adalah suatu teknik membaca dengan
kecepatan tinggi untuk mencari hal-hal yang penting atau ide
pokok dari suatu bacaan.
d. Langkah – langkah skimming
Baca judul, sub judul dan subheading untuk mencari tahu apa
yang dibicarakan teks tersebut. Baca awal dan akhir kalimat
setiap paragraph. Jangan membaca kata perkata. Lansunglah
cari kata kunci atau keywordnya, kemudian lanjutkan dengan
berpikir mengenai arti teks tersebut.
e. Tujuan Membaca Skimming
Banyak yang mengartikan skimming sebagai sekedar
menyapu halaman, sedangkan pengertian yang sebenarnya
adalah suatu keterampilan membaca yang di atur secara
sistematis untuk mendapatkan hasil yang efisien, untuk
berbagai tujuan, seperti hal berikut:
1. Untuk mengenali topik bacaan. Apabila anda pergi ke toko
buku atau perpustakaan dan ingin mengetahui pembahasan
apa dalam buku yang anda pilih itu, anda melakukan
skimming beberapa menit (browsing). Skimming untuk
melihat bahan yang akan dibaca, sekedar untuk mengetahui
bahan tersebut, juga di lakukan orang untuk memilih artikel
di majalah dan surat kabar (kliping).
2. Untuk mengetahui pendapat orang (opini). Di sini anda
sudah mengetahui topik yang di bahas, yang anda butuhkan
adalah pendapat penulis itu terhadap masalah tersebut.
Misalnya, tulisan tajuk surat kabar, anda mungkin cukup
membaca paragraf pertama atau akhir yang basanya
memuat kesimpulan yang di buat oleh penulisnya (redaksi).
5

3. Untuk mendapatkan bagian penting yang kita perlukan


tanpa membaca seluruhnya.

A. Pengertian Membaca Intensif


Menurut Asep Ganda Sadikin(2011:158) membaca intensif adalah
kegiatan membaca secara sungguh-sungguh untuk memperoleh dan
memahami isi bacaan dalam waktu yang relatif singkat dan akhirnya
mampu memberikan penilaian terhadap isi bacaan tersebut.
Membaca intensif adalah membaca pemahaman yang mempunyai
tujuan memahami bacaan dengan kecepatan dan kecermatan untuk
mendapatkan pemahaman dari sebuah teks bacaan.
Widyamartaya (1992 : 60) membaca secara intensif menuntut kita
mampu berfikir secara saling hubung dan sekaligus melatih kita untuk
mewujudkan pemikiran saling hubung ( relational thinking ) itu.
Kemampuan berpikir secara saling hubung penting dan perlu untuk
mempelajari isi buku secara mendalam dan terperinci.

B. Teknik – Teknik Membaca Intensif


Ada beberapa teknik membaca intensif yaitu :
1. Kemampuan membaca dengan cepat
2. Kemampuan mengenali kata pengacu dan perangkai
Isi bacaan umumnya terdiri atas beberapa gagasan utama dan tiap-
tiap gagasan utama tersebut terdiri dari gagasan penjelas. Hubungan
gagasan yang satu dengan gagasan yang lainnya itu terwujud dalam
penggunaan kata-kata pengacu dan kata-kata perangkai yang tertuang
dalam bacaan.
3. Kemampuan mengenali pola paragraf
Paragraf dikembangkan berdasarkan satu pikiran utama dengan
beberapa pikiran penjelas. Dalam mengembangkan pokok pikiran itu,
penulis dapat melakukannya dengan mengembangkan paragraf deduktif,
4

induktif, dan campuran. Pembaca yang baik harus mampu mengenali pola
paragraf dengan cepat.

Anda mungkin juga menyukai