No register : 003581xx
I. IDENTITAS ANAK
Nama : An. M
Agama : Islam
Anak ke :2
Jumlah saudara :2
Selama perawatan di RS pasien sudah di infus serta di periksa darah. Semua obat-obatan
yang masuk lewat infus dan orangtua pasien merasa ada perubahan setelah dirawat.nafsu
makan sudah ada walau hanya mau minum susu dan makan sedikit roti, belum mau makan
nasi atau bubur. Tidur mengorok sudah berkurang, batuknya masih ada. Sudah tidak pilek
dan tidak mencret. Namun berat badan selama sakit ini turun dari 14 kg menjadi 13 kg
B. Natal Care :
Tempat kelahiran : RS
Penolong persalinan : dokter
Kesulitan :tidak ada, sempat dilakukan induksi
Cara persalinan : spontan
Masa gestasi : cukup bulan
C. Penggunaan Obat-Obatan
Ibu pasien mengatakan bahwa tidak ada obat-obatan rutin yang di konsumsi anaknya.
E. Alergi
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya tidak memiliki alergi baik makanan ataupun
obat-obatan
F. Kecelakaan
Ibu pasen mengatakan bahwa anaknya tidak pernah mengalami kecelakaan
G. Imunsasi
VII. PENGKAJIAN KELUARGA
A. Genogram (sesuai dengan penyait)
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Hubungan sedarah
: Pasien
B. Psikososial keluarga :
Orang tua An. M merasa tidak cemas karena setelah anaknya dirawat di ruang isolasi
RSPI SS sudah ada perubahan yang membaik dalam kondisi kesehatan anaknya.
Ibu An.A megatakan sejak usia 1 tahun hingga usia 5 tahun An.A sudah mulai makan
seperti sayur, bubur , nasi dan susu formula. An.A jarang memakan sayur-sayuran.
B. Pola Tidur
(kebiasaan sebelum tidur, perlu dibacakan cerita, benda-benda yang dibawa tidur)
Tidak terkaji
C. Pola Aktivitas/Bermain
Tidak terkaji
D. Pola Eliminasi
Tidak terkaji
B. Keadaan Umum
Kondisi umum An.A pasien tampak rewel dan lemas dengan kondisi batuk berdahak
yang tidak dapat dikeluarkan sejak 6 hari
RR : 24x/menit
TB/BB : 103 cm/13 kg
b. Mata
Kelopak mata tidak ada kelainan, konjungtiva tidak anemis, tidak hiperemis, sklera
tidak ikterik, pupil bulat, isokor diameter 3 mm, resflek cahaya +/+, mata tidak cekung
c. Hidung
Bentuk normal, sekret (-), septum deviasi (-), pernapasan cuping hidung (-)
d. Telinga
Bentuk normal, liang telinga lapang, tidak terlihat sekret, tidak terlihat serumen, tidak
terlihat luka pasca trauma, tidak ada nyeri tekan tragus, tidak ada nyeri tarik aurikuler,
kelenjar getah bening pre dan retroauriculer tidak teraba membesar
g. Pemeriksaan Thorax/Dada
Bentuk normal, retraksi otot-otot intercostalis, supraclavicula, subcostal (-)
Paru
h. Punggung
Tegap, tidak ada kelainan tulang punggung dan tidak terdapat nyeri tekan.
i. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : perut datar dan tidak ada benjolan
Perkusi : timpani
k. Pemeriksaan Muskuloskeletal
Klien tidak memiliki masalah pada kekuatan ototnya dan dapat melakukan ROM aktif.
l. Pemeriksaan Neurologi
Nervus Kranial:
NI Nervus Olfactori : hidung kanan kiri sesuai
N II Nervus Optikus: mata kanan kiri mampu membaca dengan mata tertutup
N III Nervus Oculomotorius: reflek pupil kanan kiri terhadap cahaya ada
N IV Nervus Troklear: Klien dapat menggerakan mata ke atas dan kebawah
N V Nervus Trigeminus : terdapat sensasi sentuhan pada alis mata kanan kiri
N VI Nervus Abdusen : Klien dapat melotot dan melirik ke kanan dan kekiri
N VII Nervus Facialis : mampu tersenyum dan mengerutkan dahi
N VIII Nervus Acustikus : mampu berjalan dengan lurus
N IX Nervus Glossofaringeal: Klien dapat menelan makanan ataupun minuman dengan
baik
N N X Nervus Vagus : Klien dapat menelan makanannya dengan baik
N XI Nervus Accessorius : Sternocledomastodeus terlihat
N XII Nervus Hypoglosus : posisi lidah normal
m. Pemeriksaan Integumen
1) Rangsang meningeal
a) Kaku kuduk (-)
b) Brudzinski I dan II (-)
c) Kerniq (-)
d) Laseque (-)
2) Reflek fisiologis
a) Biceps : +/+ normal
b) Triceps : +/+ normal
c) Patella : +/+ normal
d) Tumit : +/+ normal
3) Reflek patologis (-)
B. Bahasa
Tidak terkaji dikarenakan tidak tercantumnya penggunaan bahasan dalam sehari-
hari
C. Motorik halus
Tidak terkaji karena di dalam kasus tidak dicantumkan perkembangan motorik
halusnya
D. Motorik kasar
Tahap perkembanagan motorik kasar anak M tidak ada keterlambatan dari mulai
tengkurap, duduk hingga berjalan berjalan sesuai dengan perkembangan usianya
Bahwa perkembangan anak M dalam batas normal seiring pertambahan usianya dan tidak
ada gangguan perkembangan mental dan emosi.
Perkembangan Psikososial :
Tidak terkaji
Perkembangan kognitif :
Tidak ada gangguan dalam pembicaraan, penglihatan, pendengaran dan status mental
Perkembangan Psikoseksual
Tidak terkaji
B. Rontgen
Tidak dilakukan pemeriksaan
C. Terapy
Terapi obat
Medikamentosa :
- Eritromycin 3 x 250 PO
Non Medikamentosa:
- Makan Lunak
- Tirah baring
Surabaya,
( )
ANALISA DATA
Do :
Terdengar suara
ronchi
Pasien terlihat gelisah
RR 24xmnt
Do :
Pasien tampak
menahan sakit
terkadang malam hari
pasien tiba-tiba
terbangun dan
menangis dan sulit
untuk tidur kembali
RR 24x/mnt
P: Infeksi virus
Q:
R: Leher
S: 7-8
T: Terus menerus
Do :
- Bb turun dari14 kg
menjadi 13kg
- Nafsu makan menurun
- Mukosa faring
hiperemis
- A (antropometri):
Umur 5 tahun
TB 103cm
BB 13kg
BB ideal 0.9 x
(103cm-100)=2.7
- B(biokimia):
Hematocrit 34%
- C (clinic):
37.5 ℃
Nadi 120x/menit
RR 46x/menit
Demam ,batuk
berdahak dan pilek
sehingga nafsu makan
menurun
- D (diet):
Diet makanan lunak
PRIORITAS MASALAH
3. Defisit Nutrisi (SLKI : L.03030) hal 121 SIKI : I.03119 HAL : 200 1. Untuk mengetahui status
b/d Setelah dilakukan asuhan Tindakan pencernaan pasien
keperawatan selama 3x 24 Observasi 2. Untuk memantau asupan
Ketidakmampuan makan pasien
jam maka status nutrisi Identifikasi status nutrisi
Menelan membaik dengan kriteria Monitor asupan makan 3. Untuk memantau berat badan
hasil : pasien
Makanan Monitor berat badan
4. Makanan yang menarik dengan
SDKI D.0019 1. Porsi makan yang Terapeutik
suhu yang sesuai akan
dihabiskan dari 3 Sajikan makanan yang meningkatkan minat pasien
hal 56
(cukup menurun) menarik dan suhu sesuai untuk makan.
menjadi 5 (cukup Berikan makanan tinggi 5. Makanan tinggi kalori dan
meningkat) kalori dan protein protein akan meningkatkan
2. Nafsu makan dari 2 Edukasi energi dan meningkatkan imun
(cukup memburuk) Anjurkan makan dengan pasien.
posisi duduk 6. Posisi duduk akan
menjadi 4 cukup
Kolaborasi memudahkan pasien
membaik
mengkonsumsi makananya
3. Frekuensi makan Kolaborasi dengan ahli
7. Kolaborasi dengan ahli gizi
dari 2 (cukup gizi untuk menentukan
dapat membantu memenuhi
memburuk) jumlah kalori dan jenis
asupan nutrisi pasien.
menjadi 4 cukup nutrient yang di
membaik butuhkan
TINDAKAN KEPERAWATAN DAN CATATAN PERKEMBANGAN