Oleh :
NIM. 2030063
1. Identitas
Nama : Tn. S Suku Bangsa : Jawa
Jenis Kelamin : Laki-laki Pendidikan : SMA
Umur : 60 Tahun Pekerjaan : Purn. TNI
Agama : Islam Pgg jwb : BPJS
Status : Kawin
Alamat : Surabaya
Riwayat Kesehatan Keluarga : Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang
menderita penyakit menular maupun menahun.
Genogram
Keterangan :
: Perempuan Meninggal : Tinggal dalam satu rumah
: Laki-laki Meninggal
: Perempuan : Pasien
: Laki-Laki
Riwayat alergi: Pasien mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap makanan dan
obat
5. B2 Kardiovaskuler (Blood)
Ictus cordis : teraba Irama jantung: reguler
Nyeri dada : tidak ada jika ya, jelaskan (PQRST):
Bunyi jantung: S1 S2 tunggal Bunyi jantung tambahan: tidak ada
CRT : <3 detik Akral: hangat
Oedema : tidak ada Jika ya, jelaskan: -
Pembesaran kelenjar getah bening : tidak ada
Perdarahan : tidak ada
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
6. B3 Persarafan (Brain)
GCS Eye :4 Verbal : X Motorik: 6 Total: 10
Refleks Fisiologis
Biceps: Triceps: +/+ Patella: +/+
Refleks Patologis:
Kaku Kuduk : -/- Bruzinski I: -/- Bruzinski II: -/- Kernig: -/-
Nerveus Kranial
Nerveus I (olfaktori) : tidak terkaji
Nerveus II (optikus) : tidak terkaji
Nerveus III (okulomotorius) : tidak terkaji
Nerveus IV (troklearis) : tidak terkaji
Nerveus V (trigeminus): tidak terkaji
Nerveus VI (abdusens) : tidak terkaji
Nerveus VII (fasialis) : tidak terkaji
Nerveus VIII (audiotorius) : tidak terkaji
Nerveus IX (glosofaringeus) : tidak terkaji
Nerveus X (vagus) : tidak terkaji
Nerveus XI (accesorius) : tidak terkaji
Nerveus XII (hypoglosus) : tidak terkaji
Kepala :
Nyeri Kepala : tidak ada
Paralisis : tidak ada
Penciuman
Bentuk Hidung
Septum : tidak ada deviasi septum
Polip : tidak ada pembesaran polip
Kelainan : tidak ada
Wajah & penglihatan
Mata : bentuk simetris Kelainan : tidak ada
Pupil : isokor Refleks cahaya : baik
Konjungtiva : anmis Sklera : ikterik
Lapang pandang: baik Gangguan : tidak ada
Pendengaran
Telinga : bentuk simetris Kelainan : tidak ada
Kebersihan : tidak ada serumen Gangguan : tidak ada
7. B4 Perkemihan (Blader)
Kebersihan : baik Ekskresi : kuning pekat seperti teh
Kandung Kemih: tidak ada distensi Nyeri Tekan : tidak ada
kandung kemih
Input: minum600cc/24 jam + infus 500cc/24 jam, Air Metabolisme : 5x70 kg/24jam=
350cc/24 jam,
output urin 300cc/24jam, IWL 15x70 kg/24jam=1050cc (Catto N., 2012).
Balance cairan: (600+500+350) – (300+1050) = +100cc
Alat bantu : terpasang kateter urin
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
8. B5 Pencernaan (Bowel)
Mulut : bersih Membran mukosa: kering
Gigi/ gigi palsu: bersih/ tidak ada Faring : -
Diit (makan&minum) SMRS: makan :3x sehari jenis : nasi, lauk dan sayur
5555 5555
5555 5555
Keterangan:
1. Kontraksi otot dapat dilihat/dipalpasi
2. Gerakan otot dengan bantuan topangan
3. Melawan gravitasi
4. Dapat melawan gravitasi
5. Normal
Fraktur : tidak ada
Lain-lain : tidak ada
Masalah Keperawatan: Tidak Ada Masalah Keperawatan
10. Endokrin
Throid : tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid
Hiperglikemia : tidak ada tanda-tanda hiperglikemia
Hipoglikemia : tidak ada tanda-tanda hipoglikemia
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
Keterangan
Skor 1: Mandiri
2: Alat bantu
3: Dibantu orang lain dan alat
4: Tergantung/ tdk mampu
Masalah Keperawatan: Defisit Perawatan Diri
14. Istirahat-Tidur
Istirahat tidur SMRS: tidur pasien baik, jumlah tidur 8-9 jam perhari, yaitu siang pukul
Jam tidur malam MRS : 22.00-04.00 Jam tidur siang : tidak tidur siang
Blood Gas
pH 7,639 7,35-7,45
1.
PO2 172 80-100
2.
PCO2 71,1 35-45
3.
BE 23,8 (-3)-(+3)
4.
HCO3 48,2 22-26
5.
SaO2 99,5% 90-100%
6.
Haematologi/ Kimia klinik
a. Kultur darah
Hasil kultur darah pada tanggal 23 Mei 2016 tidak ada hasil
bakteri.
b. Kultur sputum
providincia stuartii.
Amikacin (R)
Ciprofloaxin (R)
Ceftriaxone (R)
Meropenem (R)
Cefoperaxone (R)
Keterangan :
( S ) Senditive
( I ) Intermediete
( R ) Resisten
2. Photo
Bacaan : Kedua lapang paru terlihat lebih hitam dan lebuh besar. Hemidiafragma
terlihat rata pada bagian tengah dan terdapat bullae di bagian tengah paru. Arteri
3. Lain-lain
Tidak ada
Prioritas Masalah
Tanggal
No Masalah Keperawatan Paraf
ditemukan teratasi
1. 06 Mei 2016 08 Mei 2016 lina
Bersihan Jalan Tidak
Efektif
D. 0001
kategori (fisiologis)
subkategori (respirasi)
Tujuan dan
No. Diagnosis Keperawatan Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
1. Tujuan : Managemenn jalan 1. Untuk menentukan
Bersihan Jalan Tidak Setelah dilakukan tindakan nafas 1.01011 PPNI, intervensi selanjutnya.
Efektif keperawatan selama 1 x 24 jam 2018:
D. 0001 diharapkan bersihan jalan nafas 1. Kaji adanya batuk
kategori (fisiologis) meningkat (efektif atau tidak, kaji 2. Untuk mengetahui
subkategori (respirasi) KH : adanya sputum (jumlah, kestabilan keadaan
1. Produksi sputum menurun warna, konsistensi dan pasien.
2. Dispnea menurun bau). 3. Untuk mengetahui
3. Ronkhi menurun. 2. Observasi tanda-tanda apakah masih ada suara
vital. napas tambahan ronkhi.
3. Auskultasi suara 4. Memaksimalkan
napas. ekspansi dada.
4. Atur posisi pasien 5. Untuk mengeluarkan
semifowler. sputum dan di permudah
5. Lakukan teknik dengan teknik fisioterapi
fisioterapi dada (claping dada.
& fibrating) lalu lakukan 6. Menurunkan ekentalan
suction agar lebih dan kelengketan sputum
maksimal. agar mudah dibersihkan.
6. Lakukan nebulizer 7. Mengencerkan sputum
dengan ventolin 2,5 mg agar mudah di sekresi
+ bisolvon 10 tts (6x1). saat suction.
7. Beri terapi obat oral
flumucil 200mg (3x1).
2. Tujuan : Intervensi keperawatan menurut 1. Untuk mewujudkan
Gangguan pertukaran Setelah dilakukan tindakan SIKI (2018) 1.01014 hal.247, hubungan saling percaya
gas keperawatan selama 1 x 24 jam yaitu: antara perawat dengan pasien
D.0003 diharapkan pertukaran gas meningkat. 1. Monitor frekuensi, irama, ataupun keluarga.
kategori (fisiologis) KH : kedalaman dan upaya 2. Untuk mengetahui
subkategori (respirasi) 1. Frekuensi napas dalam batas napas apakah masih ada suara napas
normal 16-24 x/menit. 2. Monitor pola napas tambahan ronkhi.
2. Dispnea menurun (seperti bradipnea, 3. Untuk mengetahui
3. Bunyi nafas tambahan menurun takipnea, hiperventilasi,perkembangan keadaan
4. Suara napas tambahan ronkhi Kussmaul, Cheyne-Stokes, pasien.
menurun Biot, ataksik) 4. Untuk mengetahui
3. Monitor kemampuan batuk kestabilan keadaan pasien.
efektif 5. Memonitor kepatenan
4. Monitor adanya produksi jalan napas.
sputum 6. Untuk memperbaiki
5. Monitor adanya sumbatan pola pernapasan pasien.
jalan napas 7. Meningkatkan
6. Auskultasi bunyi napas ventilasi dan asupan oksigen.
7. Monitor saturasi oksigen
8. Monitor hasil x-ray toraks
9. Atur interval pemantauan
respirasi sesuai kondisi
pasien
10. Dokumentasikan hasil
pemantauan
11. Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
12. Kolaborasi dalam
mempertahankan
oksigen terapi pada
ventilator 50 %.
3. Gangguan integritas kulit Tujuan : 1. Monitor karakteristik Untuk mengetahui karakteristik
D.0129 Setelah dilakukan tindakan luka, lokasi, luas, luka, dan untuk melakukan
kategori (lingkungan) keperawatan selama 3x24 jam pasien kedalaman, ada tidaknya intervensi selanjutnya.
subkategori (keamanan menunjukkan integritas kulit yang jaringan nekrotik Mempercepat
dan proteksi) meningkat (warna, bau dan penyembuhan luka.
KH : banyaknya). Mengurangi kelembabandi
1. Kerusakan jaringan menurun 2. Monitor tanda-tanda daerah punggun
Kemerahan menurun infeksi pasien.
2. Perdarahan menurun 3. Bersihkan dengan cairan Mengurangi resiko
NacL infeksi.
4. Lakukan rawat luka
dekubitus dengan Mempercepat penyembuhan
luka
duoderm.
5. Ubah posisi pasien
(miring kanan dan kiri )
secara sering.
6. Edukasikan kepada
pasien agar tidak
menggaruk- garuk
lukanya.
7. Kolaborasi dalam
pemberian salep kulit
dalam perawatan luka
(duoderm) 1 x 3 hari.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No Hari/Tg Implementasi Paraf Hari/ No Evaluasi formatif SOAP Paraf
Dx l Tgl Dx / Catatan perkembangan
Jam Jam
26-11- 26-11-
2020 2020 Dx :
1,2,3 07.00 Melakukan observasi vital sign 16.00 1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas
lina b/d Pembentukan lendir yang
1,2,3 07.05 TD : 129/90 mmHg, N: 98x/menit, S : 36,5
berkaitan dengan ventilasi mekanik Lina
C
1,2,3 07.10 tekanan positif.
lina
Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan S:
Pasien mengisyaratkan sesak
upaya napas RR : 24x/menit,
berkurang. O :
1,2,3 07.12 lina
1. Tanda-tanda vital. TD : 135/90
Monitor pola napas takipnea mmHg, N : 82 x/menit, S :36,4
1,2,3 08.00 º C.
lina
Monitor saturasi oksigen SPO2 98%, 2. Terpasang ventilator
pasien terpasang nasal kanul 4 lpm 3. (BIPAP, PC:18, PS:16,
1,2,3 08.15 lina PEEP:5, O2Vol:35%, VT:460,
Dokumentasikan hasil pemantauan SIM RR:20 x/menit, SPO2 95 %)
RS 4. RR aktual 24 x/menit
1,2,3 08.20 lina 16.00 5. Adanya sputum (sedikit, warna
Memantau efek samping obat tidak putih, agak kental dan tidak
muncul efek samping berbau)
lina 6. Pasien batuk tapi tidak efektif.
2 08.30 Lina
7. Tidak ada suara napas
Mengauskultasi suara napas Ada suara
tambahan ronkhi
napas tambahan ronkhi dikedua lapang lina A:
2 paru.
Masalah ketidakefektifan bersihan
08.35 jalan napas teratasi.
2 Melakukan nebulizer dengan lina P :
Ventolin 2,5 mg+bisolvon 10 tts. Memberi intervensi dihentikan.
terapi obat oral flumucil 200 mg melalui
sonde. Dx :
08.35
Gangguan pertukaran gas
2 lina
Melakukan fisioterapi dada fibrating dan ketidakseimbangan perfusi-ventilasi.
claping kemudian melakukan suction S:
Respon pasien baik, sputum sedikit, warna Pasien mengisyaratkan sesak
berkurang. O :
putih agak kental dan tidak berbau, pasien
2 08.40 lina 16.00 1. Hasil BGA, pH 7,40; PO2 102;
terlihat ingin batuk tapi tidak bisa
PCO2 41; BE -3; HCO3 26;
Mengauskultasi suara napas, tidak ada SaO2 98.
2 suara napas tambahan ronkhi. 2. Tanda-tanda vital. TD : 135/90
08.45 mmHg, N : 82 x/menit, S :36,4
Mengobservasi jalan napas, pasien lina º C.
3 terpasang ventilator(BIPAP, PC:18, PS:16, 3. Terpasang ventilator
PEEP:5, O2Vol:35%, VT:460, RR:20 (BIPAP, PC:18, PS:16,
x/menit), RR aktual 24 x/menit, SPO2 95 PEEP:5, O2Vol:35%,
%. VT:460,
08.48
RR:20
Mengobservasitanda-tanda vital. TD : x/menit, SPO2 95 %)
135/90 mmHg, N : 82x/menit, S :36,4 º C. 4. Irama napas reguler, dengan Lina
08.50 pola eupnea.
Memantau kecepatan, irama dan upaya 5. Tidak ada suara napas
pernapasan. RR ventilator 20 x/menit, RR tambahan.
aktual 24 x/menit, irama napas regular, 6. VT : 460 ml
pola napas eupnea/normal, dan tidak 7. Tidak ada otot bantu napas.
nampak penggunaan otot bantu napas.Vt : 8. RR aktual 24 x/menit
460 ml. lina 9. Adanya sputum (sedikit, warna
putih, agak kental dan tidak
3 Mengubah posisi pasien semi fowler lina berbau)
Respon pasien baik, pasien 10. Pasien batuk tapi tidak efektif. lina
08.55 mengisyaratkan sesak berkurang. A:
lina Masalah gangguan pertukaran gas
3
Memantau kecepatan, irama dan upaya teratasi P :
pernapasan. RR ventilator 20 x/menit, RR Intervensi dihentikan.
aktual 24 x/menit, irama napas irregular,
napas dispnea, dan nampak pernapasan
bibir dan penggunaan otot bantu napas.Vt : Dx :
08.58 lina
323ml. Kerusakan integritas kulit b/d
3 imobilisasi fisik.
Mengobservasi saturasi pada ventilator 95 S : Pasien mengisyaratkan ada luka
09.00 %. di punggung.
O :
1. Terdapat luka dekubitus grade
3 Mengobservasi hasil BGA, hasil pH 7,40;
satu luas ± 9 cm dengan warna
PO2 102; PCO2 41; BE -3; HCO3 26; merah kehitaman dan bau khas
09.30 SaO2 98. dekubitus.
lina
2. Punggung lembab dan kulit
Mengobservasi tanda-tanda vital. TD : kemerahan.
135/90 mmHg, N : 82 x/menit, S :36,4 A:
º C. Mempertahankan oksigen terapi 50% Masalah kerusakan integritas kulit
pada ventilator. belum teratasi.
3 09.35 P :
lina
Mengubah posisi pasien miring ke kanan, Intervensi 1, 2 dan 3
Respon pasien baik pasien mengatakan dilanjutkan. Dx :
ada luka, kulit punggung kemerahan dan Kerusakan integritas kulit b/d
lembab. lina imobilisasi fisik.
3 09.38 S:
Mengobservasi luka dekubitus. Luka grade Pasien mengisyaratkan ada luka
satu luas ± 9 cm, warna merah kehitaman, di punggung.
3 09.40 tidak ada pus, dan berbau khas dekubitus. lina O :
1. Terdapat luka dekubitus grade
Mengubah posisi pasien miring ke kiri, satu dengan luas ± 9 cm
respon pasien baik. Punggung pasien dengan warna merah
Nampak lembab dan kulitnya kemerahan. lina kehitaman dan bau khas
3 08.00 dekubitus.
Merawat luka pasien dengan duoderm dan 2. Punggung lembab dan kulit
ganti balutan. lina kemerahan.
3 08.05 A:
Masalah kerusakan integritas kulit
Menyarankan kepada pasien agar tidak
lina belum teratasi.
menggaruk-garuk lukanya. Pasien hanya P :
3 08.15 mengangguk. Intervensi 1, 2 dan 3
dilanjutkan.
Mengubah posisi pasien miring ke kanan. .
3 09.00 Respon pasien baik.
30- Bersihan Jalan Tidak Efektif 1. Evaluasi dari intervensi sampai pelaksaan intervensi sudah
05- D. 0001 dilaksanakan oleh mahasiswa dan masalah teratasi sampai tanggal 30-05-
2016 kategori (fisiologis) subkategori (respirasi) 2016