Anda di halaman 1dari 22

A.

ANALISA DATA

No. Data Masalah Etiologi


1. Data Subjektif : Perfusi serebral Infeksi otak
- Keluarga mengatakan klien tidak efektif
mengalami penurunan
kesadaran
- Keluarga mengatakan pasien
sakit kepala , mual dan muntah
- Keluarga mengatakan pasien
sakit perut
Data Objektif :
- Klien tampak mengalami
penurunan kesadaran.
- GCS : 6
- TD : 128/76 mmhg
- P : 47x/menit
- N : 98x/menit
- S : 37,0oC
- Hemoglobin : 12,6 g/dl
- Leukosit : 7.800/mm
- Trombosit : 170.000/mm
- Hematokrit : 40,4 %
- Pasien tampak mengalami
gangguan nervus IX dan X
- Rangsangan meningeal kaku
kuduk positif
- Klien tampak terpasang 02
menggunakan NRM
- Pernafasan 47x/menit
- Suara nafas ronchi
- Aktivitas pasien dibantu
- Kekuatan otot 2222 2222

2222 2222
2. Data Subjektif : Bersihan jalan Sekresi yang
- Keluarga mengatakan nafas tidak efektif tertahan
pasien penurunan kesadaran
- Keluarga mengatakan nafas
pasien sesak
- Keluarga mengatakan pasien
batuk berdahak

Data Objektif :
- Pasien tampak sesak
- Pernafasan 47x/menit
- Pasien tampak terpasang
oksigen NRM
- Suara nafas ronchi
- Terdapat sekret
- Irama nafas ireguler
- Pasien tampak takipnea
- Pasien tampak tidak mampu
batuk
3. Data Subjektif : Pola nafas tidak Hambatan
- Keluarga mengatakan efektif upaya nafas
pasien penurunan kesadaran
- Keluarga mengatakan nafas
pasien sesak
Data objektif :
- Pasien tampak sesak
- Pernafasan 47x/menit
- Pasien tampak terpasang
oksigen NRM
- Suara nafas ronchi
- Terdapat tumpukan sekret
- Irama nafas ireguler
- Pasien tampak takipnea
- Pasien tampak tidak mampu
batuk
4. Data Subjektif : Infeksi Penyakit
 Keluarga mengatakan pasien kronis
penurunan kesadaran
Data Objektif :
 Pasien tampak penurunan
kesadaran
- GCS : 6
- TD : 128/76 mmhg
- P : 47x/menit
- N : 98x/menit
- S : 37,0oC
- Hemoglobin : 12,6 g/dl
- Leukosit : 7.800/mm
- Trombosit : 170.000/mm
 Hematokrit : 40,4 %
5. Data Subjektif : Gangguan Penurunan
- Keluarga mengatakan anggota mobilitas fisik kekuatan
gerak pasien lemah otot
- Keluarga mengatakan aktivitas
dibantu keluarga
Data Objektif :
- Aktivitas pasien dibantu
- Pasien lemah anggota gerak
- Kekuatan otot 2222 2222
2222 2222
- Rentang gerak pasien tampak
menurun
- Gerakan pasien tampak terbatas
- Tampak kaku sendi
- Fisik pasien tampak lemah
6. Data Subjektif : Defisit perawatan Kelemahan
- Keluarga mengatakan diri
pasien penurunan kesadaran
- Keluarga mengatakan aktivitas
pasien dibantu
Data Objektif :
- Pasien tampak mandi 1x/hari
- Pasien cuci rambut 1x/minggu
- Pasien tampak tidak mampu
mengenakan pakaian
- Rambut tampak berminyak
- Rambut tampak berketombe
- Mulut berbau
- Lidah kotor
- Terdapat caries gigi

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
11. Perfusi serebral tidak efektif berhubungan dengan infeksi otak
12. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang
tertahan dibuktikan dengan batuk tidak efektif, ronchi
13. Pola nafas tidak efektif b.d hambatan upaya nafas dibuktikan dengan pola
nafas abnormal
14. Infeksi berhubungan dengan penyakit kronis
15. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot
dibuktikan dengan kekuatan otot menurun
16. Defisit perawatan diri b.d kelemahan dibuktikan dengan tidak mampu
melakukan perawatan diri secara mandiri.
C. INTERVENSI

No. Hari/Tanggal Diagnosa SLKI SIKI


Keperawatan
1. Kamis 20 Jumi Perfusi serebral Tujuan : Observasi :
2019 tidak efektif Setelah dilakukan intervensi - Identifikasi penyebab peningkatan
b.d infeksi otak keperawatan selama 3 jam TIK (mis.lesi menempati ruang,
maka ekspetasi membaik gangguan metabolism, edema
dengan kriteria hasil : serebral, peningkatan tekanan vena,
- Tingkat kesadaran obstruksi cairan serebrospinalis,
meningkat hipertensi intrakranial idiopatik.
- Sakit kepala menurun - Monitor peningkatan tekanan darah
- Gelisah menurun - Monitor ireguleritas irama nafas
- Demam menurun - Monitor penurunan tingkat
- Tekanan darah membaik kesadaran
- Reflek saraf membaik - Monitor perlambatan atau
kesimetrisan respon pupil
- Monitor efek stimulus lingkungan
terhadap TIK
- Identifikasi pengetahuan tentang
pengobatan
- Identifikasi penggunaan pengobatan
tradisional dan efek samping obat
Terapeutik :
- Pertahankan sterilitas sistem
pemantauan
- Pertahankan posisi kepala dan leher
netral
- Bila sistem pemantauan, jika perlu
- Atur interval pemantauan sesuai
kondisi pasien
- Dokumentasi hasil pemantauan

Edukasi :
- Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan, jika
perlu .
2. Kamis 20 Juni Bersihan jalan nafas Tujuan : O:
2019 tidak efektif Setelah dilakukan intervensi - Monitor frekuensi, irama,
berhubungan dengan keperawatan selama 3 jam kedalaman dan upaya nafas
sekresi yang tertahan maka ekspetasi membaik - Monitor pola nafas(seperti
dibuktikan dengan dengan kriteria hasil : bradipnea, takipnea, hiperventilasi,
batuk tidak efektif, - Produksi sputum kassmaul, cheyne-stokes, blot,
ronchi menurun ataksik)
- Ronchi menurun - Monitor kemampuan batuk efektif
- Frekuensi nafas - Monitor adanya produksi sputum
membaik - Monitor adanya sumbatan jalan
- Pola nafas membaik nafas
- Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
- Monitor saturasi oksigen
- Auskultasi bunyi nafas
- Monitor nilai AGD

T:
- Atur interval pemantauan respirasi
sesuai kondisi klien
- Dokumentasi pemantauan

E:
- Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan.
K:
- Konsultasi kesehatan

3. Kamis 20 Juni Pola nafas tidak Tujuan : Observasi :


2019 efektif b.d hambatan Setelah dilakukan intervensi - Monitor pola nafas (frekuensi,
upaya nafas keperawatan selama 3 jam kedalaman, usaha nafas)
dibuktikan dengan maka ekspetasi membaik - Monitor bunyi nafas tambahan (mis.
pola nafas abnormal dengan kriteria hasil : gurgling, mengi, wheezing, ronchi)
- Frekuensi nafas - Monitor sputum
membaik Terapeutik :
- Kedalaman nafas - Pertahankan kepatenan jalan nafas
membaik dengan head tilt dan chin-lift
- Posisikan semi fowlwr atau fowler
- Berikan minuman hangat
- Lakukan fisioterapi dada
- Lakukan penghisapan lendir kurang
dari 15 detik
- Berikan oksigen
- Libatkan keluarga untuk
mendukung program pengobatan
yang dijalani
Edukasi :
- Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari
- Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian
bronkadilator, ekspektoran,
mokolitik, jika perlu
4. Kamis 20 Juni Infeksi b.d penyakit Tujuan : Observasi :
2019 kronis Setelah dilakukan intervensi - Monitor tanda dan gejala infeksi
keperawatan selama 3 jam local dan sistemik
maka ekspetasi membaik Terapeutik :
dengan kriteria hasil : - Batasi jumlah pengunjung
 Kadar sel darah putih - Berikan perawatan kulit pada area
membaik edema
 Kultur darah membaik - Cuci tangan sebelum dan sesudah
 Kultur sputum membaik kontak dengan pasien dan
lingkungan pasien
- Pertahankan teknik aseptic pada
pasien beresiko tinggi
Edukasi :
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi
- Ajarkan cara mencuci tangan yang
benar
- Ajarkan etika batuk
- Ajarkan cara memeriksa kondisi
luka atau luka operasi
- Ajarkan meningkatkan asupan
nutrisi
- Ajarkan meningkatkan asupat cairan
Kolaborasi :
 Kolaborasi pemberian imunisasi,
jika perlu
4. Kamis 20 Juni Gangguan mobilitas Tujuan : Observasi :
2019 fisik berhubungan Setelah dilakukan intervensi - Identifikasi adanya nyeri atau
dengan penurunan keperawatan selama 3 jam keluhan fisik lainnya
kekuatan otot maka ekspetasi membaik - Identifikasi toleransi fisik
dibuktikan dengan dengan kriteria hasil : melakukan pergerakan
kekuatan otot - Kekuatan otot - Monitor frekuensi jantung dan
menurun meningkat tekanan darah
- Pergerakan ekstremitas - Monitor kondisi umum selama
meningkat melakukan mobilisasi
- Gerakan terbatas Terapeutik :
menurun - Fasilitasi aktivitas mobilisasi
- Kelemhan fisik menurun dengan alat bantu (mis. pagar
tempat tidur)
- Fasilitasi melakukan pergerakan
jika perlu
- Libatkan keluarga untuk membantu
pasien dalam meningkatkan
pergerakan
Edukasi :
- Jelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi
- Anjurkan melakukan mobilisasi dini
- Ajarkan mobilisasi sederhana yang
harus dilakukan (mis. duduk
ditempat tidur, duduk disisi tempat
tidur, pindah dari tempat tidur ke
kursi.
5. Kamis 20 Juni Defisit perawatan Tujuan : Observasi :
2019 diri b.d kelemahan Setelah dilakukan intervensi - Identifikasi kebiasaan aktivitas
dibuktikan dengan keperawatan selama 3 jam perawatan diri sesuai usia
tidak mampu maka ekspetasi membaik - Monitor tingkat kemandirian
melakukan dengan kriteria hasil : - Identifikasi kebutuhan alat bantu
perawatan diri - Kemampuan mandi kebersihan diri
secara mandiri. meningkat - identifikasi kebiasaan BAB/BAK
- Kemampuan ke toilet - Monitor integritas kulit
meningkat - Monitor kebersihan rambut, kuku,
- Mempertahankan dan mulut
kebersihan diri Terapeutik :
meningkat - Sedikan lingkungan yang terapetik
- Mempertahankan - Siapkan keperluan pribadi spt.sabun
kebersihan mulut mandi, sikat gigi
meningkat. - Dampingi dalam melakukan
perawatan diri
- Latih BAB/BAK
- Sediakan alat bantu (mis.kateter
eksternal, urinal)
- Sediakan peralatan mandi (seperti
sabun mandi dan sikat gigi)
- Sediakan pakaian pribadi sesuai
kebutuhan
- Fasilitasi mengenakan pakaian
- jaga privasi saat berpakaian
- Fasilitai untuk berhias (spt. menyisir
rambut, merapikan kumis/jenggot)
- Berikan pujian terhadap
kemampuan berpakaian
Edukasi :
- Anjurkan melakukan perawatan diri
secara konsisten sesuai kemampuan
- Ajarkan BAB/BAK secara rutin
- Jelaskan manfaat mandi dan
dampak tidak mandi terhadap
kesehatan
- Ajarkan kepada keluarga cara
memandikan pasien
- Informasikan pakaian yang tersedia
untuk dipilih
- Ajarkan mengenakan pakaian.
D. IMPLEMENTASI

No. Hari/ Diagnosa Jam IMPLEMENTASI EVALUASI TTD


Tanggal Keperawatan Perawat
1. 20 Juni Perfusi 11.00 Observasi : S:
2019 serebral tidak - Memoonitor peningkatan - Keluarga mengatakan pasien
efektif b.d tekanan darah penurunan kesadaran
infeksi otak - Memoonitor ireguleritas irama - Keluarga mengatakan pasien
nafas sakit kepala, mual muntah
- Memonitor penurunan tingkat - Keluarga mengatakan pasien
kesadaran sakit perut
- Memonitor perlambatan atau O:
kesimetrisan respon pupil - Klien tampak mengalami
Terapeutik : penurunan kesadaran.
- Mempertahankan posisi - GCS : 6
kepala dan leher netral - TD : 128/76 mmHg
- Mengatur interval pemantauan - P : 47x/menit
sesuai kondisi pasien - N : 98x/menit
- Mendokumentasi hasil - S : 37,0oC
pemantauan. - Irama nafas ireguler
- Pupil anisokor
- Hemoglobin : 12,6 g/dl
- Leukosit : 7.800/mm
- Trombosit : 170.000/mm
- Hematokrit : 40,4 %
A : Perfusi serebral tidak efektif
P : Intervensi dilanjutkan
Observasi :
- Memoonitor peningkatan
tekanan darah
- Memoonitor ireguleritas irama
nafas
- Memonitor penurunan tingkat
kesadaran
- Memonitor perlambatan atau
kesimetrisan respon pupil
Terapeutik :
- Mempertahankan posisi kepala
dan leher netral
- Mengatur interval pemantauan
sesuai kondisi pasien
- Mendokumentasi hasil
pemantauan
2. 20 Juni Bersihan jalan 11.00 Observasi : S:
2019 nafas tidak - Memonitor frekuensi, irama, - Keluarga mengatakan pasien
efektif kedalaman dan upaya nafas mengalami penurunan kesadaran
berhubungan - Monitor pola nafas takipnea - Keluarga mengatakan nafas
dengan sekresi - Memonitor adanya produksi pasien sesak
yang tertahan sputum O:
dibuktikan - Memonitor adanya sumbatan - Pernafasan 47x/menit
dengan batuk jalan nafas - Irama nafas ireguler
tidak efektif, - Monitor saturasi oksigen - Pasien tampak takipnea
ronchi - Auskultasi bunyi nafas - Terdapat sekret
Terapeutik : - Klien tampak terpasang 02
- Mengatur interval pemantauan menggunakan NRM
respirasi sesuai kondisi klien - Suara nafas ronchi
- Mendokumentasi pemantauan A : Bersihan jalan nafas tidak efektif
P : Intervensi dilanjutkan
O bservasi :
- Memonitor frekuensi, irama,
kedalaman dan upaya nafas
- Monitor pola nafas takipnea
- Memonitor adanya produksi
sputum
- Memonitor adanya sumbatan
jalan nafas
- Monitor saturasi oksigen
- Auskultasi bunyi nafas
Terapeutik :
- Mengatur interval pemantauan
respirasi sesuai kondisi klien
- Mendokumentasi pemantauan
3. 20 Juni Pola nafas 11.00 Observasi : S:
2019 tidak efektif - Memoonitor pola nafas - Keluarga mengatakan pasien
b.d hambatan (frekuensi, kedalaman, usaha penurunan kesadaran
upaya nafas nafas) O:
dibuktikan - Memonitor bunyi nafas - Pernafasan 47x/menit
dengan pola tambahan (mis. gurgling, - Irama nafas ireguler
nafas mengi, wheezing, ronchi) - Pasien tampak takipnea
abnormal - Memonitor sputum - Terdapat sekret
Terapeutik : - Klien tampak terpasang 02
- Mempertahankan kepatenan menggunakan NRM
jalan nafas dengan head tilt - Suara nafas ronchi
dan chin-lift - Pasien tampak mendapatkan obat
- Memposisikan semi fowler Bisolvon 3x1
atau fowler
- Melakukan penghisapan A : Pola nafas tidak efektif
lendir kurang dari 15 detik P : Intervensi dilanjutkan
- Memberikan oksigen
- Melibatkan keluarga untuk Observasi :
mendukung program - Memoonitor pola nafas
pengobatan yang dijalani. (frekuensi, kedalaman, usaha
nafas)
- Memonitor bunyi nafas
tambahan (mis. gurgling, mengi,
wheezing, ronchi)
- Memonitor sputum
Terapeutik :
- Mempertahankan kepatenan
jalan nafas dengan head tilt dan
chin-lift
- Memposisikan semi fowler atau
fowler
- Melakukan penghisapan lendir
kurang dari 15 detik
- Memberikan oksigen
- Melibatkan keluarga untuk
mendukung program pengobatan
yang dijalani.
4. 20 Juni Infeksi b.d 11.00 Observasi : S:
2019 penyakit - Memonitor tanda dan gejala - Keluarga mengatakan pasien
kronis infeksi local dan sistemik penurunan kesadaran
Terapeutik : O:
- Mematasi jumlah pengunjung  Pasien tampak penurunan
- Mencuci tangan sebelum dan kesadaran
sesudah kontak dengan pasien - GCS : 6
dan lingkungan pasien - TD : 128/76 mmhg
- Mempertahankan teknik - P : 47x/menit
aseptic pada pasien beresiko - N : 98x/menit
tinggi - S : 37,0oC
Edukasi : - Hemoglobin : 12,6 g/dl
- Mengajarkan cara mencuci - Leukosit : 7.800/mm
tangan yang benar - Trombosit : 170.000/mm
- Hematokrit : 40,4 %
A : Infeksi b.d penyakit kronis
P : Intervensi dilanjutkan
Observasi :
- Memonitor tanda dan gejala
infeksi local dan sistemik
Terapeutik :
- Mematasi jumlah pengunjung
- Mencuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan pasien
dan lingkungan pasien
- Mempertahankan teknik aseptic
pada pasien beresiko tinggi
Edukasi :
- Mengajarkan cara mencuci
tangan yang benar

5. 20 Juni Gangguan 11.00 Observasi : S:


2019 mobilitas fisik - Mengidentifikasi adanya nyeri - Keluarga mengatakan pasien
berhubungan atau keluhan fisik lainnya penurunan kesadaran
dengan - Mengidentifikasi toleransi - Keluarga mengatakan anggota
penurunan fisik melakukan pergerakan gerak pasien lemah
kekuatan otot - Memonitor frekuensi jantung - Keluarga mengatakan aktivitas
dibuktikan dan tekanan darah dibantu
dengan Terapeutik : O:
kekuatan otot - Memfasilitasi aktivitas - Aktivitas pasien dibantu
menurun mobilisasi dengan alat bantu - Pasien lemah anggota gerak
(mis. pagar tempat tidur) - Kekuatan otot 2222 2222
- Memfasilitasi melakukan 2222 2222
pergerakan jika perlu - TD : 128/76 mmHg
- Melibatkan keluarga untuk - Rentang gerak pasien tampak
membantu pasien dalam menurun
meningkatkan pergerakan - Gerakan pasien tampak terbatas
Edukasi : - Tampak kaku sendi
- Menjelaskan tujuan dan - Fisik pasien tampak lemah
prosedur mobilisasi A : Gangguan mobilitas fisik
- Mengajarkan mobilisasi P : Intervensi dilanjutkan
sederhana yang harus Observasi :
dilakukan (mis. duduk - Mengidentifikasi adanya nyeri
ditempat tidur, duduk disisi atau keluhan fisik lainnya
tempat tidur, pindah dari - Mengidentifikasi toleransi fisik
tempat tidur ke kursi. melakukan pergerakan
- Memonitor frekuensi jantung dan
tekanan darah
Terapeutik :
- Memfasilitasi aktivitas
mobilisasi dengan alat bantu
(mis. pagar tempat tidur)
- Memfasilitasi melakukan
pergerakan jika perlu
- Melibatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Edukasi :
- Menjelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi
- Mengajarkan mobilisasi
sederhana yang harus dilakukan
(mis. duduk ditempat tidur,
duduk disisi tempat tidur, pindah
dari tempat tidur ke kursi.
6. 20 Juni Defisit 11.00 Observasi : S:
2019 perawatan diri - Mengidentifikasi kebiasaan - Keluarga mengatakan pasien
b.d kelemahan aktivitas perawatan diri sesuai penurunan kesadaran
dibuktikan usia - Keluarga mengatakan aktivitas
dengan tidak - Memonitor tingkat pasien dibantu
mampu kemandirian O:
melakukan - Mengidentifikasi - Pasien tampak mandi 1x/hari
perawatan diri kebutuhan alat bantu - Pasien cuci rambut 1x/minggu
secara kebersihan diri - Rambut tampak berminyak
- Mengidentifikasi kebiasaan
mandiri. BAB/BAK - Rambut tampak berketombe
- Monitor integritas kulit - Mulut berbau
- Memonitor kebersihan - Lidah kotor
rambut, kuku, dan mulut - Terdapat caries gigi
Terapeutik : - Kulit tampak kering
- Menyediakan lingkungan A : Defisit perawatan diri
yang terapetik P : Intervensi dilanjutkan
- Miapkan keperluan pribadi Observasi :
spt.sabun mandi, sikat gigi - Mengidentifikasi kebiasaan
- Mendampingi dalam aktivitas perawatan diri sesuai
melakukan perawatan diri usia
- Latih BAB/BAK - Memonitor tingkat kemandirian
- Menyediakan alat bantu - Mengidentifikasi kebutuhan alat
(mis.kateter eksternal, urinal) bantu kebersihan diri
- Menyediakan peralatan mandi - Mengidentifikasi kebiasaan
(seperti sabun mandi dan sikat BAB/BAK
gigi) - Monitor integritas kulit
- Memfasilitasi mengenakan - Memonitor kebersihan rambut,
pakaian kuku, dan mulut
- Menjaga privasi saat Terapeutik :
berpakaian - Menyediakan lingkungan yang
Edukasi : terapetik
- Menganjurkan melakukan - Miapkan keperluan pribadi
perawatan diri secara spt.sabun mandi, sikat gigi
konsisten sesuai kemampuan - Mendampingi dalam melakukan
- Jelaskan manfaat mandi dan perawatan diri
dampak tidak mandi terhadap - Latih BAB/BAK
kesehatan kepada keluarga - Menyediakan alat bantu
- Mengajarkan kepada keluarga (mis.kateter eksternal, urinal)
cara memandikan pasien - Menyediakan peralatan mandi
- Mengajarkan mengenakan (seperti sabun mandi dan sikat
pakaian. gigi)
- Memfasilitasi mengenakan
pakaian
- Menjaga privasi saat berpakaian
Edukasi :
- Menganjurkan melakukan
perawatan diri secara konsisten
sesuai kemampuan
- Jelaskan manfaat mandi dan
dampak tidak mandi terhadap
kesehatan kepada keluarga
- Mengajarkan kepada keluarga
cara memandikan pasien
- Mengajarkan mengenakan
pakaian.

Anda mungkin juga menyukai