Anda di halaman 1dari 40

TUGAS MANDIRI KEWIRAUSAHAAN

RESUME MODUL

DOSEN PEMBIMBING :

Sri Anik Rustini., S.H., S.Kep., Ns., M.Kes

DISUSUN OLEH :

FITRYA LAILATUL HIDAYAH

1820020

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH

SURABAYA

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
dan rahmatnya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul resume materi
Kewirausahaan. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah
Kewirausahaan.

Kami mengucapkan terima semua pihak yang telah membantu sehingga


makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan


bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan bagi kita semua.

Surabaya, 30 Oktober 2020

Ivan Bareg Pradipta

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

PEMBAHASAN ............................................................................................. 1

1.1 Prinsip – Prinsip Kewirausahaan ............................................................... 1

1.2 Jenis – Jenis Kewirausahaan Dalam Bidang Kesehatan ............................ 3

1.3 Analisa Kewirausahaan ............................................................................. 6

Analisa Orientasi Tindakan Lapangan ....................................................... 9

1.4 Mindset Kewirausahaan Kecerdasan Finansial ......................................... 12

Faktor Kewirausahaan ............................................................................... 15

1.5 Spirit Kewirausahaan ................................................................................. 18

1.6 Strategi Kewirausahaan Dalam Kesehatan Atau Keperawatan ................. 21

1.7 Etika Dan Tanggung Jawab Kewirausahaan ............................................. 24

1.8 Business Model Canvas ............................................................................. 27

1.9 Nursing Center............................................................................................ 32

1.10 Home Care................................................................................................ 34

ii
PEMBAHASAN

1.1 Prinsip – Prinsip Kewirausahaan

 Kewirausahaan merupakan usaha untuk menciptakan nilai lewat


pengakuan terhadap peluang bisnis, manajemen pengambilan resiko
sesuai dengan peluang yang ada, dan lewat ketrampilan komunikasi
dan manajemen untuk memobilisir manusia, keuangan dan sumber
daya yang diperlukan untuk membawa sebuah proyek sampai selesai.
 Kewirausahaan dan inovasi bisnis merupakan hasil dari
interrelationship antara lain:
1. The person (orangnya) : motif, personalitas, skill, pengalaman,
psikologis
2. The task (tugasnya) : yang dilakukan seseorang, tugas kreatif,
tugas operasional/manajerial
3. The organization (hubungan organisasi) : struktur, budaya peran,
kebijakan, sistem sdm, sistem komunikasi
4. The environment (lingkungannya) : sumber daya luar, permodelan,
masyarakat, infrastruktur, nilai sosial, regulasi, iptek, dll
 10 prinsip untuk menjadi wirausaha :
1. Batasi jumlah peserta
2. Tegaskan usaha yang akan dijalankan
3. Konsentrasi semua sumber daya yang ada
4. Siapkan dan kerjakan usaha
5. Memperkerjakan orang pilihan
6. Pemberian hadiah/penghargaan kepada karyawan
7. Perluas secara metodologis benar
8. Memonitor dan menghemat biaya/dana
9. Pertahankan pandangan yang obyektif
10. Ketahui selalu terhadap perubahan pasar

1
 Permasalahan pada seorang wirausaha :
1. Waktu. Waktu adalah salah satu masalah yang paling sering
dihadapi pengusaha
2. Kurang percaya diri. Banyak pengusaha yang kurang percaya diri
untuk mengakui bahwa ia memiliki sebuah bisnis
3. Tidak adanya dukungan keluarga
4. Pindah bidang bisnis
5. Perang harga
6. Manajemen keuangan yang buruk
 Hubungan antara kewirausahaan dengan inovasi (Bisnis) :
1. Dari sudut SDM : Dalam hubungannya dengan kewirausahaan,
SDM merupakan individu-individu dalam organisasi
kewirausahaan yang dapat memberikan kontribusi atau sumbangan
yang berharga berupa produktivitas dari posisi yang mereka
pegang untuk mencapai tujuan sistem organisasi kewirausahaan.
2. Dari sudut Organisasi : Terdapat 10 cara untuk meningkatkan
inovasi (bisnis) dalam suatu organisasi, yaitu :
a. Memiliki visi untuk berubah
b. Memerangi ketakutan akan perubahan
c. Berfikir seperti pemodal yang berani mengambil resiko
d. Memiliki suatu rencana usulan yang dinamis
e. Mematahkan aturan
f. Beri setiap orang dua pekerjaan
g. Kolaborasi
h. Menerima kegagalan
i. Membangun prototype
j. Bersemangat

2
1.2 Jenis – Jenis Kewirausahaan Dalam Bidang Kesehatan

 Pengembangan Karir Dalam Dunia Perawat :


a. Nursepreneurs
Nursepreneurs termasuk dalam pengembangan karir dari
peran dan fungsi perawat. Pengembangan karir tersebut dapat
menjadi pengelola klinik atau sarana kesehatan lainnya. Misalnya
manager spa, manager fisioterapi, manager nursing center,
manager balai kesehatan swasta, pemilik massage dan refleksi,
meskipun dalam pelaksanaan teknisnya banyak melibatkan
profesi lain sebagai pelaksana, dalam hal ini perawat dapat
bertindak sebagai pemilik modal, penggagas ide, pemilik saham,
atau owner yang akan menggaji karyawannya (Iyus & Mardhiyah,
2010).
 Contoh Perkembangan Kewirausahaan Dalam Dunia Keperawatan
a. Home Care
Home Care adalah pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan dan komperhensif yang diberikan kepada
individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan
untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan
kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan
meminimalkan akibat dari penyakit.
b. Prinsip dari Home Care
1) Pengelolaan home care dilaksanakan oleh perawat atau tim
2) Mengaplikasikan konsep sebagai dasar
3) Mengambil keputusan dalam praktik
4) Mengumpulkan data secara sistematis, akurat, dan
komperhensif
5) Menggunakan data hasil pengkajian dalam menentukan
diagnosa keperawatan
6) Mengembankan kemampuan professional
7) Berpartisipasi pada kegiatan riset untuk pengemban home care

3
8) Mengembangkan rencana keperawatan didasarkan pada
diagnosa keperawatan
9) Memberi pelayanan preventif, kuratif, promotif, dan
rehabilitatif
10) Mengevaluasi respon pasien dan keluarganya dalam intervensi
keperawatan
11) Bertanggung jawab terhadap pelayanan yang bermutu melalui
manajemen kasus
12) Memelihara dan menjamin hubungan baik diantara anggota
tim
13) Menggunakan kode etik keperawatan dalam melaksanakan
praktik keperawatan
 Ruang Lingkup Pelayanan Home Care
a. Pelayanan medis
b. Pelayanan sosial
c. Pelayanan rehabilitasi
d. Penyuluhan kesehatan
e. Hygiene
f. Kegiatan social
 Peran dan Fungsi Perawat Dalam Home Care
a. Manager kasus
b. Sebagai pelaksana
 Konsultan Keperawatan
Definisi Konsultan adalah seorang tenaga professional yang
menyediakan jasa nasihat ahli dalam bidang keahliannya. Perbedaan
antara seorang konsultan dengan ahli biasa adalah konsultan bukan
merupakan karyawan diperusahaan, melainkan seseorang yang
menjalankan usaha hanya sendiri serta berurusan dengan berbagai
klien dalam satu waktu.
 Sikap yang Harus Dimiliki Konselor
a. Tingkah laku etis
b. Kemampuan intelektual

4
c. Keluwesan
d. Sikap penerimaan
e. Pemahaman sikap jujur
f. Komunikasi
 Terapi Komplementer
Penanggulangan penyakit yang dilakukan sebagai
pendukung pengobatan medis konvensional atau sebagai terapi
komplementer yang bertujuan untuk memperbaiki fungsi dari sistem-
sistem tubuh.
 Di Indonesia ada 3 jenis teknik pengobatan komplementer yang telah
ditetapkan oleh Departemen Kesehatan untuk dapat diintegrasikan ke
dalam pelayanan konvensional, yaitu sebagai berikut :
a. Akupuntur medik
b. Terapi hiperbarik
c. Terapi herbal medik
 Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi seorang praktisi
komplementer, yaitu sebagai berikut :
a. Sumber daya manusia harus tenaga dokter, perawat dan atau
dokter gigi yang sudah memiliki kompetensi
b. Bahan yang digunakan harus sudah terstandar dan dalam bentuk
sediaan farmasi
c. Rumah sakit yang dapat melakukan pelayanan penelitian harus
telah mendapat izin dari Departemen Kesehatan Republik
Indonesia dan akan dilakukan pemantauan terus – menerus.
 Klinik Kesehatan Swasta Dalam Bidang Penelitian :
Dengan membentuk tim riset profesional seperti :
a. Teknik perawatan luka
b. Terapi modalitas
 Dalam Bidang Pendidikan dan Pelatihan :
a. Lembaga Pelatihan Baby Sister
b. Pelatihan Perawatan Lansia atau Anak

5
1.3 Analisa Kewirausahaan

 Menjadi Wirausahawan :
Wirausaha adalah orang yang pandai dan berbakat mengenali
produk baru yang bermanfaat bagi masyarakat. Menentukan cara
produksi baru, menyusun operasi (tindakan) untuk pengadaan produk
baru. Memasarkan, dan mengatur permodalan operasinya. Singkatnya,
wirausaha adalah orang yang secara mandiri mengelola seluruh hal-
hal yang berkaitan dengan produksi dan penjualan suatu barang yang
bermanfaat bagi masyarakat.
 Tipe Wirausaha :
a. Wirausaha ahli (craftman)
b. The promoter
c. General manager
 Bagaimana menjadi wirausahawan :
a. Pilih bidang usaha yang anda minati dan memiliki hasrat dan
pengetahuan didalamnya
b. Perluas dan perbanyak jaringan bisnis dan pertemanan
c. Pilihlah keunikan dan nilai unggul dalam produk/jasa anda
d. Jaga kredibilitas dan brand image
e. Berhemat dalam operasional secara terencana serta sisihkan uang
untuk modal kerja dan penambahan investasi alat – alat produksi /
jasa
 Keuntungan :
a. Otonomi
b. Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi
c. Kontrol finansial (Pengawasan keuangan)
d. Memiliki legitimasi moral yang kuat untuk mewujudkan
kesejahteraan dan menciptakan kesempatan kerja
 Kerugian :
a. Pengorbanan personal yaitu jam kerja yang panjang dan harus
bekerja keras
b. Beban tanggung jawab memperoleh pendapatan yang tidak pasti

6
c. Kecilnya marjin keuntungan dan kemungkinan gagal. Kualitas
kehidupan masih rendah, karena harus berhemat
 Latar Belakang Wirausaha :
a. Lingkungan keluarga
b. Pendidikan
c. Nilai – nilai (value) personal
d. Usia
e. Riwayat pekerjaan
 Profil Wirausaha :
a. Woman Entrepreneur
b. Minority Entrepreneur
c. Immigrant Entrepreneurs
d. Part time Entrepreneurs
e. Home-based Entrepreneurs
f. Family-Owned Entrepreneurs
g. Copreneurs
 Jalur Menuju Bisnis :
a. Bisnis keluarga
b. Franchise (waralaba)
c. Usaha baru
d. Membeli bisnis
 Model Proses Kewirausahaan (oleh Bygrave) :
a. Innovation (inovasi)
b. Triggering Event (pemicu)
c. Implementation (pelaksanaan)
d. Growth (pertumbuhan)
 3 Komponen Utama Membuka Usaha Baru :
a. The Opportunity (peluang)
b. The Entrepreneur Management Team
c. The Resources Needed To Start The Company And Make It Grow

7
 Sifat – Sifat Dasar Seorang Wirausaha :
a. Dream
b. Decisiveness
c. Doers
d. Determination
e. Dedication
f. Devotion
g. Details
h. Destiny
i. Dollars
j. Distribute
 Empat Langkah Proses Usaha :
a. Kesiapan mental
b. Adanya manajer pelaksana
c. Adanya komitmen tinggi terhadap bisnis
d. Adanya visi
 Perencanaan Usaha
a. Pertama yang mencakup tugas-tugas, seperti mengadakan kontak
dengan banker sebagai sumber dana (bila dana dari bank),
akuntan, pengacara bila usaha kita akan didirikan dalam badan
hukum tertentu
b. Kedua, perencanaan yang berkaitan dengan kegiatan rutin usaha,
seperti menyiapkan laporan keuangan bulanan, memonitor dan
merevisi anggaran, alokasi waktu produksi, dan pemasaran
produk

8
Analisa Orientasi Tindakan Lapangan

 Orientasi Pada Tindakan


Salah satu ciri seorang pengusaha adalah pikirannya yang
lebih berorientasi pada tindakan (action). Tidak hanya sekedar
bermimpi, berkata – kata, berpikir – piker, atau berwacana. Seseorang
pengusaha selalu ingin menghadapi risiko, ketidakpastian, dan
keterbatasan dalam setiap masalah yang dihadapi. Strategi dan
tindakan adalah dua hal yang penting dalam menciptakan perubahan.
Strategi yang berorientasi pada tindakan adalah strategi yang kaya
akan inovasi dan dilandasi oleh suatu pemikiran atau mindset.
 Indikator Minat
a. Kemauan keras untuk mencapai tujuan dan kebutuhan hidup
b. Keyakinan kuat atas kekuatan sendiri
c. Sikap jujur dan tanggung jawab
d. Ketahanan fisik dan mental
e. Ketekunan dan keuletan dalam bekerja dan berusaha
 Orientasi Tindakan Lapangan
a. Seorang pengusaha juga harus memiliki orientasi PDCA (plan, do,
check, and action)
b. Hal ini berarti dia tidak hanya sekedar merencanakan berbagai
strategi dan taktik, tetapi juga melaksanakannya
c. Secara spesifik, seorang pengusaha harus menghindari NATO (no
action talk only), NADO (no action dream only) dan NACO (no
action concept only)
 Karakter Orientasi Tindakan Lapangan
a. Karakter yang berorientasi pada tindakan :
Merupakan karakter yang harus dimiliki dan dilakukan oleh
pengusaha. Hal ini sangat penting karena salah satu ciri seorang
pengusaha adalah pikirannya yang lebih berorientasi pada
tindakan (action) daripada sekedar bermimpi, berkata-kata,
berpikir-pikir, atau berwacana.

9
Karakter untuk menjadi pengusaha yang perlu
dikembangan, diantaranya yaitu pemikirannya harus out of the
box, harus berani mengambil langkah ke depan tanpa flashback ke
belakang.
 Resiko
a. Mengidentifikasi resiko potensial
b. Proses manajemen risiko terdiri dari beberapa langkah dimana
langkah paling awal adalah mengidentifikasi risiko-risiko yang
potensial terjadi yang dapat membahayakan tercapainya tujuan
strategis perusahaan
c. Tujuan dari mengidentifikasi risiko adalah untuk mengidentifikasi
dan mengelompokkan risiko-risiko apa saja yang ada dan yang
diantisipasi akan terjadi yang dapat mempengaruhi kelangsungan
hidup perusahaan
 Resiko Lapangan
a. Analisa sumber-sumber penyebab terjadinya permasalahan
b. Terjadinya permasalahan bisa disebabkan karena faktor risiko
internal atau eksternal
c. Faktor risiko internal adalah faktor-faktor risiko yang terjadi di
dalam perusahaan atau proyek yang dapat dikontrol oleh manusia
d. Faktor risiko eksternal adalah faktor-faktor risiko di luar kontrol /
kendali manusia
 Langkah – Langkah Pengelolaan Resiko
a. Dikontrol (risk control)
b. Upaya – upaya yang dilakukan agar probabilitas terjadinya resiko
yang diidentifikasi menjadi berkurang, mengontrol resiko juga
dimaksudkan untuk mengurangi dampak yang mungkin terjadi
c. Upaya yang dilakukan untuk mengontrol resiko :
1) Membuat dan mengimplementasikan standar operasional
prosedur (SOP) yang baik
2) Melakukan pengontrolan secara serius terhadap kualitas
produk dan proses

10
3) Melengkapi area produksi dengan alat-alat keselamatan kerja
dan termasuk mengintrodusir budaya sadar resiko kepada
semua karyawan
4) Ditransfer kepada pihak lain (risk transfer)
5) Upaya – upaya yang secara sadar dilakukan dengan
memindahkan resiko yang kita hadapi terhadap pihak lain
 Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa :
Berorientasi pada tindakan berarti berpikir cepat dan
bertindak terhadap suatu keadaan untuk menghasilkan solusi
permasalahan yang baik dan efektif. Sikap dan tindakan pribadi yang
berorientasi pada tindakan dalam melakukan suatu tindakan, yaitu :
a. Proaktif
b. Bermula dari ujung pemikiran (end of mind) atau,
Tujuan :
a. Mendahulukan hal yang utama
b. Berpikir dan bertindak menang-menang
c. Memahami untuk dipahami
d. Sinergi
e. Menajamkan ketahanan, fleksibilitas, dan kekuatan

Risiko adalah suatu kemungkinan yang terjadi berupa


konsekuensi, akibat, atau bahaya yang tidak diinginkan atau tidak
sesuai dengan harapan yang terjadi akibat sebuah proses yang sedang
berlangsung atau kejadian yang akan datang. Adapun jenis – jenis
strategi untuk mengelola risiko antara lain :

a. Risk transfer
b. Risk avoidance
c. Risk retention
d. Risk reduction
e. Risk deferral

11
1.4 Mindset Kewirausahaan Kecerdasan Finansial

 Mindset Kewirausahaan
Adi W. Gunawan (2008) dalam bukunya The Secret of
Mindset, mindset terdiri dari dua kata Mind and Set. Mind artinya
adalah pemikiran, atau biasa disebut sebagai sumber kesadaran yang
dapat menghasilkan pikiran, ide, perasaan dan persepsi, dan dapat
menyimpan memori dan pengetahuan. Set adalah keadaan utuh atau
mendahulukan peningkatan kemampuan dalam suatu kegiatan.
 Entrepreneurial Mindset, menurut McGrath & MacMillan (2000), ada
7 karakter dasar yang perlu dimiliki setiap calon wirausaha.
1. Action oriented
2. Berpikir simple
3. Selalu mencari peluang baru
4. Mengejar peluang dengan disiplin tinggi
5. Hanya mengambil peluang yang terbaik
 Karakteristik Wirausahawan
Karakter memiliki arti : Sifat – sifat kejiwaan, akhlak atau
budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. Menurut
(DITJEN MANDIKDASMEN – Kementerian Pendidikan Nasional),
karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas
tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup
keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
1. Memiliki kreatifitas tinggi
2. Selalu komitmen dalam pekerjaan, memiliki etos kerja dan
tanggung jawab
3. Mandiri atau tidak ketergantungan
4. Berani menghadapi resiko
5. Motif berprestasi tinggi
6. Selalu perspektif
7. Memiliki jiwa kepemimpinan
8. Memiliki kemampuan manajerial
9. Memiliki keterampilan personal

12
 Financial Quotient (Kecerdasan Finansial)
Kecerdasan Finansial adalah kemampuan seseorang untuk
mengelola sumber daya baik di dalam diri sendiri maupun di luar
dirinya untuk menghasilkan uang. Mengapa kita perlu menguasai
kecerdasan finansial (financial intelligence).
1. Mengatur dan membuat perencanaan keuangan dengan bijaksana
2. Memberikan pengetahuan tentang bagaimana keuangan dapat
diatur dengan benar
3. Mencegah terjadinya keadaan ekonomi yang deficit (besar pasak
daripada tiang)
4. Mempelajari kecerdasan finansial dan mempraktekkannya,
diharapkan tujuan finansial seseorang dapat tercapai
 Kapan Mempelajari Kecerdasan Finansial ?
Dengan mengajarkan keuangan secara benar sejak dini, ini
merupakan pelajaran yang penting dalam hidup. Hal ini tidak
berbahaya malah sebaliknya pelajaran ini akan menjadi bekal hidup
yang berarti di masa depan mereka.
 Prinsip Dasar Financial Quotient
1. Kegiatan pertama melibatkan pendanaan aktif / mendapatkan
uang / dana (active financial / raising money)
2. Kegiatan kedua melibatkan pendanaan pasif / mengeluarkan atau
pengeluaran uang / dana (passive financing / spending money)
 Intisari dari Formula Kecerdasan Keuangan
Menurut William Tanuwijaya (Yulia Romadiastri, 2011b:102) :
1. Memilih tujuan Produktif dan Konsumtif
2. Membedakan Aset dengan Liabilitas
3. Memahami Aliran Uang
4. Memiliki Daya Ungkit
5. Biarkan Uang Bekerja
 5 Intelligence Quotient (IQ) Keuangan
1. Menghasilkan lebih banyak uang
2. Melindungi uang

13
3. Menganggarkan uang
4. Mengenakan leverage atas uang anda
5. Meningkatkan informasi keuangan
 Konsep Numerik Kecerdasan Finansial
Menurut Imam Supriyono (dalam Fatma Rohmasari 2014b:
57) : Kecerdasan finansial adalah sebuah kerangka pengembangan dan
pengukuran kemampuan sumber daya manusia dalam
mendayagunakan uang sebagai sarana untuk mencapai tujuan mulia
dalam kehidupannya. Untuk menghitung dan mengukur kecerdasan
finansial secara numerik, maka dibutuhkan instrumen sebagai berikut :
1. Aliran Kas Masuk (AKM)
2. Aliran Kas Masuk Murni (AKMM)
3. Aliran Kas Masuk Terpuji (AKMP)
4. Aliran Kas Masuk Tercela (AKMT)
5. Aliran Kas Masuk Investasi (AKMI)
6. Aliran Kas Masuk Gaji (AKMG)
7. Aliran Kas Keluar (AKK)
 Rencana Keuangan
1. Tuliskan rencana keuangan
2. Buatlah skala prioritas
3. Buat daftar modal yang dibutuhkan
4. Miliki tabungan
 Mengelola Pendapatan
1. Membuat budget bulanan
2. Melunasi tagihan atau cicilan
3. Mencatat setiap pengeluaran
4. Memiliki rekening bank dalam jumlah sedikit
5. Membandingkan pengeluaran dengan budget bulanan
 Mengelola Pengeluaran
1. Mengubah kebiasaan belanja
2. Bijak dalam menggunakan kartu kredit
3. Memangkas pengeluaran

14
Faktor Kewirausahaan

 Menumbuhkan Minat Berwirausaha


Minat adalah Aiken (1994) mengungkapkan definisi minat
sebagai kesukaan terhadap kegiatan melebihi kegiatan lainnya. Ini
berarti minat berhubungan dengan nilai – nilai yang membuat
seseorang mempunyai pilihan dalam hidupnya (Anastasia dan Urbina,
1997).
 Indikator Minat
1. Kemauan keras untuk mencapai tujuan dan kebutuhan hidup,
2. Keyakinan kuat atas kekuatan sendiri,
3. Sikap jujur dan tanggung jawab,
4. Ketahanan fisik dan mental,
5. Ketekunan dan keuletan dalam bekerja dan berusaha,
 Menumbuhkan Minat Berwirausaha
1. Minat berwirausaha
2. Menambah daya tampung tenaga kerja
3. Generator pembangunan lingkungan
4. Menjadi contoh bagi masyarakat
5. Mendidik sumber daya manusia yang unggul
6. Hidup secara efisiensi
7. Persaingan semakin ketat
8. Posisi pegawai kurang menarik
9. Policy zero growth
Seseorang tertarik untuk berwirausaha adalah sebagai berikut:
1. Alasan keuangan
2. Alasan sosial
3. Alasan pelayanan
4. Alasan pemenuhan diri
 Mengapa Masyarakat Kurang Berminat dengan Profesi Wirausaha ?
Faktor Psikologis :
1. Sifat negatif agresif
2. Ekspansif

15
3. Bersaing
4. Egois
5. Tidak jujur
6. Sumber penghasilan tidak jelas
7. Kurang terhormat
8. Pekerjaan rendah
Faktor Internal :
Motivasi adalah Supardi dan Anwar (2004) mengatakan
motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan – kegiatan tertentu guna
mencapai tujuan. Adapun jenis motivasi menurut Davis dan New
Strom dalam Angki Adi Tama (2010) adalah prestasi, afiliasi,
kompetensi, dan kekuasaan.
1. Motivasi Prestasi (Achievement Motivation)
2. Motivasi Afiliasi (Affiliation Motivation)
3. Motivasi Kompetensi (Competence Motivation)
4. Motivasi Kekuasaan (Power Motivation)
Faktor Eksternal :
1. Lingkungan fisik
2. Lingkungan ekonomi
3. Lingkungan organisasi
4. Lingkungan individu
5. Pendidikan
 Faktor – Faktor Pendorong Keberhasilan Kewirausahaan
1. Kemampuan dan kemauan
2. Tekad yang kuat dan kerja keras
3. Kesempatan dan peluang
4. Motif berprestasi, optimis, sikap nilai
 Faktor – Faktor Penghambat Keberhasilan Kewirausahaan
1. Tidak kompeten dalam hal manajerial
2. Kurang berpengalaman
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan

16
4. Gagal dalam perencanaan
 Faktor – Faktor Penghambat Keberhasilan Kewirausahaan
1. Lokasi yang kurang memadai
2. Kurangnya pengawasan peralatan
3. Sikap yang kurang bersungguh – sungguh dalam berusaha
4. Ketidakmampuan melakukan peralihan / transisi
 Faktor Intensi Kewirausahaan
Faktor – faktor yang mempengaruhi Intensi Kewirausahaan
ada beberapa faktor yang mempengaruhi Intensi Kewirausahaan, yaitu
(Nurul dan Rokhima, 2008) :
a. Faktor Kepribadian
Faktor Kepribadian yang mempengaruhi intensi
kewirausahaan meeliputi kebutuhan akan prestasi, efikasi diri,
internal locus of control, dan pengambilan risiko.
b. Faktor Lingkungan
Faktor Lingkungan meliputi akses pada modal, informasi
dan jaringan sosial. Di samping itu juga faktor infrastruktur fisik
dan institusional, dan faktor budaya juga mempengaruhi intensi
kewirausahaan.
c. Faktor Demografi
Faktor Demografi meliputi gender, umur, latar belakang
pendidikan, pekerjaan orang tua, dan pengalaman kerja yang
mempengaruhi intensi kewirausahaan berdasarkan hasil – hasil
penelitian yang pernah dilakukan.

17
1.5 Spirit Kewirausahaan

 Pokok Bahasan
1. Berpikir kreatif
2. Motivasi bertindak kreatif
3. Hambatan – hambatan kreatifitas
4. Berpikir inovatif
5. Tujuan berpikir inovatif
 Kreativitas
1. Berpikir = Proses
2. Berupa = Gagasan, ide-ide, dan konsep
(merujuk pada hasil berpikir)
3. Diarahkan = Kepada suatu pemecahan masalah
(merujuk pada tujuan berpikir)
 Alasan Motivasi Bertindak Kreatif (Three Reasons Why People Are
Motivated To Be Creative)
1. Need for novel, varied, and complex stimulation
2. Need to communicate and values
3. Need to solve the problems
 Hambatan Kreatifitas
1. Terpaku pada masalah
2. Rasa takut (takut gagal, takut salah…)
3. Khawatir dengan komentar orang lain
4. Rasa puas
5. Rutinitas tinggi
6. Kemalasan mental
7. Birokrasi
8. Stereotyping
 Graham Wallas’ 4 Stage Creative Process
1. Prepare & Gather
2. Incubation
3. Illumination
4. Verification

18
 Berpikir Inovatif
Inovasi juga didefinisikan sebagai suatu proses
pembaharuan / pemanfaatan / pengembangan dengan menciptakan
suatu hal baru yang berbeda dengan sebelumnya.
Sumber :
1. Kejadian yang tak terduga
2. Adanya ketidak selarasan
3. Kebutuhan akan suatu proses
Sumber – sumber inovasi :
1. Perubahan struktur industri / pasar
2. Perubahan pada persepsi
3. Konsep pengetahuan dasar
 Inovasi Bertujuan Untuk
1. Mengganti pelayanan yang sudah usang
2. Meningkatkan kualitas
3. Menghemat biaya
4. Menciptakan konsumen / target pasar baru
5. Memperluas jangkauan produk
 Teknik – Teknik Inovasi
1. Substitute = Mengganti dengan yang lain
2. Combine = Menggabungkan dengan hal lain
3. Adapt = Di adaptasi dari hal lain
4. Modify = Dirubah, diperkecil atau diperbesar
5. Put to another use = Digunakan untuk kegunaan yang lain
6. Eliminate = Ada bagian yang dihilangkan
7. Reverse = Dibalik
 Substitusi
1. Adakah komponen dari ide / rencana / produk / jasa yang perlu
diganti ?
2. Apa yang diganti ?
3. Unsur, bahan utama, bahan pelengkap, pelayanan

19
 Kombinasi
Menggabungkan atau Mengintegrasikan unsur, bahan,
proses, pelayanan yang sebelumnya berbeda menjadi 1 (satu).
 Adaptasi
1. Adakah bidang lain yang memiliki kesamaan pola dengan bidang
kita ?
2. Adakah yang bisa kita adaptasi atau kita ambil inspirasinya untuk
memperkaya ide ?
 Modify
1. Apa yang bisa dimodifikasi ?
2. Warnanya ? Atributnya ? Bentuknya ? Penampilannya ?
3. Menambah, Mengurangi, Memperluas, Memperlebar,
Memperkecil ?
Istilah lain Modify adalah Ekstensi, contohnya : Suatu
kantor pemerintah yang memiliki layanan public awalnya layanan
hanya jam kerja saja (senin – jumat jam 08.00 sd 16.00)
dimodifikasi menjadi layanan di luar jam kerja (24 jam).
 Eliminate
Menghilangkan sehingga lebih efisien.

20
1.6 Strategi Kewirausahaan Dalam Kesehatan Atau Keperawatan

 Pengertian Kewirausahaan
Pada awal tahun 1967 di Indonesia kewirausahaan lebih
dikenal dengan kata kewiraswastaan. Wiraswasta terdiri dari suku
kata wira-swa-sta. “Wira” berarti manusia tunggal, teladan berbudi
luhur, berjiwa besar, gagah berani. “Swa” berarti sendiri atau mandiri.
 Menurut Cantillon, Wiraswata memiliki fungsi unik sebagai
penanggung resiko.
1. Sebagai manusia yang mempunyai sikap mental, wawasan,
kreativitas, inovasi, ide, motivasi, cita-cita, dan lain-lain.
2. Berusaha atau berproses untuk mengisi peluang dalam usaha jasa
atau barang (goods) untuk tujuan ekonomi.
3. Untuk mendapatkan laba dan pertumbuhan usaha
4. Berhubungan dengan pembeli atau pelanggan yang membutuhkan
jasa atau barang yang dijualnya dengan selalu memberikan
kepuasan.
 Pengertian Strategi
Strategi merupakan rencana yang penting dan besar bagi
seorang pengusaha secara baik guna untuk mencapai tujuan yang
efektif dan efisien. Beberapa pengertian menurut para ahli mengenai
pengertian strategi yaitu (Rosyidah, 2016). Ada beberapa hal
mengenai pentingnya strategi bagi wirausaha perusahaan atau
organisasi yaitu :
1. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju
2. Membantu perusahaan atau organisasi beradaptasi dengan
perubahan yang terjadi
3. Membuat perusahaan atau organisasi menjadi efektif
4. Mengidentifikasi keunggulan komperatif suatu perusahaan atau
organisasi dalam lingkungan yang semakin beresiko

21
 Pengertian Keperawatan
Keperawatan adalah bentuk pelayanan professional berupa
pemenuhan kebutuhan dasar yang diberikan kepada individu yang
sehat maupun sakit yang mengalami gangguan fisik, psikis, dan sosial
agar dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal.
 Strategi Kewirausahaan Dalam Keperawatan
Dalam kewirausahaan perlu adanya pengembangan usaha
yang dimana dapat membantu para wirausahawan untuk mendapatkan
ide dalam pembuatan barang dan jasa yang akan dijual. Berikut
adalah strategi yang dilakukan dalam berwirausaha dalam
keperawatan :
1. Jeri dalam melihat peluang usaha dibidang keperawatan
2. Menjalin komunikasi dengan orang lain
3. Berani berinvestasi
4. Focus dalam usaha
5. Promosi
 Lima Langkah Perawat Untuk Menjadi Entrepreneur Antara Lain
(Ricky, 2012) :
1. Mengkaji keterampilan perawat serta pengalaman perawat dalam
praktik klinis serta mengkaji kebutuhan pasar (klien/pasien)
2. Langkah kedua setelah melakukan pengkajian adalah menetapkan
diagnosa. Dalam dunia bisnis, setelah kita mengetahui kebutuhan
pasar maka yang selanjutnya dilakukan adalah menetapkan
potensi yang bisa kita masuki untuk menjawab kebutuhan pasar.
Pemetaan kompetensi itu dalam langkah ini adalah tahap
diagnosa.
3. Perencanaan, setelah kita mengetahui potensi pasar yang kita
masuki, maka langkah selanjutnya adalah menyusun rencana
untuk bisa masuk kedalam pasar yang sesungguhnya. Tahap
perencanaan ini merupakan tahap ketika kita harus memiliki
konsep usaha yang jelas dan detail.

22
4. Implementasi, langkah ini adalah langkah bagi kita untuk take
action. Konsep usaha yang jelas harus diwujudkan dalam bentuk
nyata. Tahap ini merupakan tahap yang paling inti dalam proses
berbisnis dan tentu saja merupakan tahap yang paling sulit. Semua
orang bisa punya ide, tapi tidak semua orang take action.
5. Evaluasi, dalam sistem apapun, evaluasi merupakan bagian
penting dan tidak boleh terlupakan. Dari evaluasi penting ini, kita
bisa mengetahui apakah implementasi yang kita lakukan berhasil
atau tidak. Sama dalam dunia bisni, evaluasi akan memberikan
gambaran kepada kita apakah konsep yang sudah kita jalankan
berhasil atau tidak. Jika berhasil, maka kita bisa lakukan
peningkatan, namun jika tidak, perubahan rencana dan strategi
bisa dilakukan.

23
1.7 Etika Dan Tanggung Jawab Kewirausahaan

 Pengertian Etika Kewirausahaan atau Etika Bisnis


Etika Bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha
berdasarkan pada nilai-nilai moral dan norma dan dijadikan tuntutan
dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan. Etika Bisnis
adalah menyangkut membangun kepercayaan antara anggota
masyarakat dengan perusahaan, dan ini merupakan elemen sangat
penting buat suksesnya suatu bisnis dalam jangka panjang.
1. Internal Stakeholders
a. Employees
b. Manager
c. Owners
2. External Stakeholders
a. Suppliers
b. Society
c. Government
d. Creditors
e. Shareholders
f. Customers

Internal Stakeholders dan External Stakeholders saling


berhubungan dengan Company.

 Faktor Yang Mempengaruhi Etika


1. Cultural Difference
2. Knowledge
3. Organizational Behavior
 Contoh Etika
1. Perusahaan mengutamakan keselamatan, kesehatan, kenyamanan
publik
2. Menjaga dan melestarikan lingkungan
3. Menghindari konflik
4. Menolak korupsi dan nepotisme

24
5. Memahami teknologi dan aplikasinya
6. Menerima kritik dan saran
7. Perlakuan sama ke setiap orang
 Tingkatan Dalam Norma Etika
1. Hukum
2. Kebijakan dan Prosedur Organisasi
3. Moral Sikap dan Mental Individual
 Kerangka Kerja Etika
1. Tahap pertama, mengakui dimensi-dimensi etika yang ada sebagai
suatu alternatif atau keputusan
2. Tahap kedua, mengidentifikasi pemangku kepentingan kunci yang
terlibat dalam pengambilan keputusan
3. Tahap ketiga, membuat pilihan alternatif dan membedakan antara
tanggapan dan bukan etika
4. Tahap keempat, memilih tanggapan etika yang terbaik dan
mengimplementasikannya.
 Mempertahankan Standar Etika Bisnis
1. Ciptakan kepercayaan perusahaan
2. Kembangkan kode etik
3. Jalankan kode etik secara adil dan konsisten
4. Lindungi hak perorangan
5. Adakan pelatihan etika
6. Lakukan audit etika secara periodik
7. Pertahankan standar tinggi tentang tingkah laku
8. Hindari contoh etika yang tercela setiap saat dan etika diawali dari
atasan
9. Ciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua arah
10. Libatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika

25
 Tanggung Jawab
Etika sangat berpengaruh terhadap tingkah laku individual.
Tanggung Jawab sosial mencoba menjembatani komitmen individu
dan kelompok dalam suatu lingkungan sosial, seperti pelanggan,
perusahaan lain, karyawan dan investor.
 Lima Macam Tanggung Jawab Perusahaan
1. Tanggung Jawab terhadap Lingkungan
2. Tanggung Jawab terhadap Karyawan
3. Tanggung Jawab terhadap Pelanggan
4. Tanggung Jawab terhadap Investor
5. Tanggung Jawab kepada Masyarakat

26
1.8 Business Model Canvas

 BMC
Merupakan kerangka kerja yang dikenal untuk
mendefinisikan model bisnis usaha. BMC bisa diterapkan oleh semua
jenis usaha tanpa terbatas sektor usaha. Tujuan : Pedoman penentuan
arah usaha yang anda lakukan agar efektif dan efisien, artinya : Usaha
bisa berjalan dengan baik, menghasilkan dan tidak boros uang, waktu
dan tenaga.
 Bisnis Plan VS Model Bisnis Kanvas
Business Model Canvas menawarkan kemudahan tampilan,
dengan menyederhanakan lebih detail perencanaan bisnis dalam 9
aspek bisnis.
1. Customer Segmentation (Tentukan konsumen Anda)
a. Seorang wirausaha tidak akan mungkin bisa menjual semua
barang atau jasa yang dibutuhkan oleh konsumen, mengapa?
b. Karena kebutuhan masing – masing konsumen berbeda – beda
c. Oleh karena itu, seorang wirausaha seharusnya melakukan
pengelompokkan pasar dan menentukan target masker
(sasaran pelanggan).
Segmentasi Pasar :
Daya beli, Gaya hidup, Minat/Kegemaran/Hobby, Usia,
Tinggal dimana, Pekerjaan profesi, Banyaknya keluarga, Gender
(L/P).
Sasaran Pelanggan :
Sasaran Pelanggan (Target Market) adalah menentukan
konsumen yang dinilai potensial membeli dan menggunakan
produk/jasa. Dengan menentukan Sasaran Pelanggan,
menghindarkan anda dari sepi pembeli, penjualan sedikit, pembeli
hanya melihat-lihat namun tidak jadi membeli.

27
2. Value Proposition
a. Apa yang anda tawarkan ke konsumen ?, atau Apa keunggulan
/ keunikan produk/jas yang anda tawarkan pada konsumen ?
b. Harus jelas dan terukur
c. Keunikan produk didasarkan pada informasi yang digali dari
konsumen tentang produk yang sudah ada (positif/negatifnya).
 Pedoman Menentukan Keunggulan
1. Kebaruan (Newness) : apakah produk yang anda tawarkan sesuatu
yang baru ; yang belum pernah ditawarkan sebelumnya ?
2. Kinerja (Performance) : apakah produk yang anda tawarkan
peningkatan kinerja penggunaannya agar menjadi lebih efisien /
lebih efektif / lebih mudah / lebih praktis.
3. Customization : apakah produk yang anda tawarkan mampu
memenuhi kebutuhan penggunaannya secara “khusus” / tidak
umum ?
4. Getting the Job Done : Apakah dengan membeli produk / jasa
yang anda tawarkan , konsumen anda merasakan terbantu dalam
menyelesaikan sesuatu.
5. Desain (Design) : Apakah produk yang anda menawarkan nilai
artistic (dalam bentuk motif, corak, model) lebih dari sekedar
fungsional ?
6. Status (Brand) : Apakah produk yang anda tawarkan
meningkatkan status sosial / gengsi konsumen anda ?
7. Harga (Price) : Apakah produk yang anda menawarkan harga
yang bersaing atau sesuai dengan ciri segmen pasarnya ?
8. Hemat (Cost Reduction) : Apakah produk yang anda tawarkan
membantu konsumen mengefisienkan biaya yang harus
dikeluarkan mereka ?
9. Meminimasi Resiko (Risk Reduction) : Apakah produk yang anda
tawarkan mampu meminimalkan risiko yang ditanggung
konsumen anda ?

28
10. Akses (Accessibility) : Apakah produk yang anda tawarkan
mampu mempermudah akses pelanggan terhadap produk / jasa
yang ditawarkan.
11. Kenyamanan (Convenience/usability) : Apakah produk yang anda
tawarkan memberikan kenyamanan dan cenderung mempermudah
pelanggan.
 Channel (Tunjukkan media yang tepat)
Channel berisi penjelasan tentang media yang digunakan
untuk menyampaikan value produk anda kepada pasar sasaran anda
mulai dari tahap belum mengenal hingga paska pembelian. Wujud
Channel bisa LURING (Offline) atau DARING (Online).
1. Costumer Journey dan Channel
Tidak Tahu – Mengenal – Tertarik – Ingin mencoba –
Membeli – Puas – Loyal.
2. Jenis – Jenis Channel
a. Direct : sales force, web sales, own stores
b. Indirect : partner stores, wholesaler
c. Awareness : tahap awal menginformasikan ke customer
d. Evaluation : cara membantu customer mengevaluasi value
proposition yang ditawarkan
e. Purchase : cara – cara customer melakukan pembelian
f. Delivery : cara menyampaikan value proposition (produk/jasa)
kepada customer
g. After Sales : pelayanan pelanggan setelah terjadi transaksi
 Customer Relationship
Customer Relationship menjelaskan tentang cara-cara yang
digunakan untuk berinteraksi dengan target pelanggan mulai dari
tahap awal hingga akhir yang bertujuan untuk merawat kepuasan dan
menimbulkan kepercayaan dan loyalitas target pelanggan sehingga
tidak beralih ke pesaing.
1. Relation : perhatian , tidak berorientasi penjualan
2. Referals : menyebarkan berita baik

29
3. Retensi : mempertahankan konsumen dalam jangka panjang
4. Recovery : mengobati konsumen yang kecewa , menghubungi
kembali konsumen lama
 Key Resources
Adalah hal-hal paling penting yang harus dimiliki agar key
activities bisa dijalankan dan value proposition bisa diberikan pada
customer. Kategori di dalam key resources :
1. Physical asset : fasilitas pabrik, gedung-gedung, kendaraan,
mesin-mesin
2. Intellectual : brand, hak paten, database customer dan database
partnership, kontrak (MOU) dengan pengrajin
3. Human : tenaga kerja terampil, tenaga kerja manajerial
4. Financial : sumber daya keuangan perusahaan cash, credit,
obligasi, saham
 Key Activities
Kegiatan wajib yang dilakukan oleh perusahaan untuk
menghasilkan value proposition yang ditawarkan. Kategori di dalam
key activities :
1. Production : aktivitas merancang, membuat, mengirimkan produk
2. Problem Solving : aktivitas operasi yang biasanya muncul pada
perusahaan
3. Platform Network : menjadi tempat atau wadah bertemunya dua
atau lebih segmen pasar untuk saling berinteraksi / transaksi atau
membangun network.
 Revenue Streams
Kategori di dalam revenue stream :
1. Asset Sale : penjualan produk secara fisik
2. Usage Fee : pelanggan membayar sesuai lamanya menggunakan
produk / jasa
3. Lending/renting/leasing : biaya peminjaman / pemakaian /
penggunaan sementara
4. Licensing : biaya ijin pakai jasa / produk

30
 Cost Structure
Adalah rincian biaya-biaya terbesar yang harus anda
keluarkan untuk melakukan key activities dan menghasilkan value
proposition. Kategori di dalam cost structure :
1. Cost-driven : sensitif terhadap harga bahan baku
2. Value-driven : perusahaan tidak terlalu memikirkan harga
produksi/bahan baku karena yang dijual adalah
nilai/seni/status/gaya hidup
3. Fixed cost : biaya-biaya tetap yang muncul yang tidak tergantung
pada jumlah produksi
4. Variable cost : biaya-biaya yang muncul bervariasi sesuai jumlah
yang diproduksi

Contoh :

1. Cost-driven : biaya keluar tergantung dari harga kain


2. Fixed cost : gaji 1 orang fashion designer
3. Variable cost : biaya jahit tergantung berapa baju yang akan
diproduksi

31
1.9 Nursing Center

 Definisi
Karakteristik Nursing Center :
1. Keterpaduan untuk mencapai sinergisitas
2. Pemberdayaan seluruh potensi secara optimal
3. Persamaan persepsi seluruh personal
Pedoman Penerapan Nursing Center :
Tujuan Khusus :
1. Mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat dengan
pendekatan evidence based
2. Meningkatkan pemberdayaan individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat dalam upaya kesehatan
3. Terselenggaranya praktik keperawatan komunitas bagi peserta
didik
4. Terselenggaranya layanan informasi kesehatan masyarakat
5. Meningkatkan kinerja tenaga keperawatan di puskesmas
Kriteria Nursing Center :
1. Memberikan arahan pengkajian
2. Memberikan arah dalam analisa dan perencanaan
3. Memberikan arahan implementasi
4. Memfasilitasi evaluasi
5. Menerapkan garis besar kurikulum suatu pendidikan
 Peran Perawat dalam Nursing Center
4 peran utama :
1. Pemberi pelayanan kepada klien
2. Pendidikan keperawatan untuk peserta pelatihan
3. Peneliti untuk pengembangan ilmu
4. Praktik serta pengelola keperawatan

32
 Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Nursing Center
Faktor pendukung :
1. Komitmen pengambilan kebijakan
2. Kolaborasi lintas sector
Faktor penghambat :
Masih adanya persepsi yang keliru baik dari masyarakat
luas, profesi kesehatan lain maupun anggota keperawatan.
 Tahap Pengembangan Nursing Center
1. Intial atau persiapan
2. Beginning atau awal
3. Working atau kerja
4. Terminal
5. Adoption
 Penerapan Nursing Center
(keputusan Menteri Kesehatan RI no 279/Menkes/SK/IV/2006
tanggal 21 April 2006)
2 peran perawat Kesmas PKM yaitu peran minimal dan peran ideal :
1. Peran minimal perawat meliputi :
a. Penemu kasus
b. Pemberi layanan
c. Pendidik atau penyuluh kesehatan
d. Koordinator dan kolaborator
e. Pemberi nasehat
f. Panutan

33
1.10 Home Care

 Home Care
Home Care (HC) menurut Habbs dan Perrin, 1985 adalah
merupakan layanan kesehatan yang dilakukan di rumah pasien
(Lerman D. & Eric B.L, 1993).
 Depkes RI (2002)
Pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan
komprehensif diberikan kepada individu, keluarga, di tempat tinggal
mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan,
memulihkan kesehatan/memaksimalkan kemandirian dan
meminimalkan kecacatan akibat dari penyakit.
 Fungsi Hukum dalam Praktik Perawat
1. Hukum memberikan kerangka untuk menentukan tindakan
keperawatan mana yang sesuai dengan hukum
2. Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi yang lain
3. Membantu menentukan batas-batas kewenangan tindakan
keperawatan mandiri
 Landasan Hukum
Dasar hukum pengesahan UU Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Keperawatan adalah Pasal 20, Pasal 21, dan Pasal 28C Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
 Aspek Legal dalam Home Care
Isu legal yang paling kontroversial dalam praktik perawatan
di rumah antara lain mencakup hal – hal sebagai berikut :
1. Resiko yang berhubungan dengan pelaksanaan prosedur dengan
teknik yang tinggi, seperti pemberian pengobatan dan tranfusi
darah melalui IV di rumah.
2. Aspek legal dari pendidikan yang diberikan pada klien seperti
pertanggungjawaban terhadap kesalahan yang dilakukan oleh
anggota keluarga karena kesalahan informasi dari perawat.
3. Pelaksanaan peraturan Medicare atau peraturan pemerintah
lainnya tentang perawatan di rumah.

34
 Aspek Etik dalam Home Care
Pasal Krusial Dalam Kepmenkes 1239/2001 Tentang Praktik
Keperawatan :
1. Melakukan asuhan keperawatan meliputi Pengkajian, penetapan
diagnose keperawatan, perencanaan, melaksanakan tindakan dan
evaluasi.
2. Pelayanan tindakan medic hanya dapat dilakukan atas permintaan
tertulis dokter.
3. Dalam melaksanakan kewenangan perawat berkewajiban.
4. Dalam keadaan darurat yang mengancam jiwa seseorang, perawat
berwenang melakukan pelayanan kesehatan di luar kewenangan
yang ditujukan untuk penyelamatan jiwa.
5. Perawat yang menjalankan praktik perorangan harus
mencamtumkan SIPP di ruang praktiknya.
6. Perawat yang menjalankan praktik perorangan tidak
diperbolehkan memasang papan ketik (sedang dalam proses
amandemen).
7. Perawat yang memiliki SIPP dapat melakukan asuhan dalam
bentuk kunjungan rumah.
Persyaratan praktik perorangan sekurang-kurangnya memenuhi :
1. Tempat praktik memenuhi syarat.
2. Memiliki perlengkapan peralatan dan administrasi termasuk
formulir/buku kunjungan, catatan tindakan dan formulir rujukan
(Fatchulloh, 2015).
 Syarat – Syarat Pendirian Home Care
1. Ketenagaan
a. Manajer kasus, dengan kwalifikasi :
1) Minimal D-III
2) Pemegang sertifikat pelatihan homecare
3) Pengalaman kerja minimal 3 tahun
4) Minimal SIP, SIK, SIPP

35
b. Pelaksana pelayanan, dengan kwalifikasi :
1) Minimal D-III
2) Pemegang sertifikat pelatihan homecare
3) Pengalaman kerja minimal 3 tahun
4) Memiliki SIP, SIK, SIPP
 Perijinan Home Care
1. Berbadan hukum (yayasan, badan hukum lainnya)
2. Permohonan ijin ke Dinkes Kabupaten/Kota, dengan
melampirkan:
a. Rekomendasi PPNI
b. Ijin praktik perawat (SIP, SIK, SIPP)
c. Persyaratan peralatan kesehatan dan sarana komunikasi dan
transportasi
d. Ijin lokasi bangunan
e. Ijin lingkungan
f. Ijin usaha
g. Persyaratan tata ruang bangunan
 Tata Laksana Home Care
Pra Home Care :
1. Dokter dan tim home care merencanakan jadwal perawatan pasien
sesuai jenis perawatan, jenis penyakit, gradasi penyakit dan
kondisi klinis pasien berdasarkan prosedur perawatan. Jenis
perawatan, meliputi : perawatan kuratif, perawatan suportif,
perawatan rehabilitatif, perawatan emergency.
2. Dokter dan tim home care merencanakan pemeriksaan penunjang
diagnostic dan follow up jika diperlukan, seperti : laboratorium,
rontgen dan lain – lain.
3. Pelaksanaan home care mempersiapkan saran dan prasarana
perawatan, meliputi : tensimeter, infus set, intravena cath, cairan
infus, spuit, needle, nebulizer dan lain-lain sesuai keperluan
perawatan masing-masing kasus.

36
 Pelaksanaan Home Care
1. Pelaksana perawatan mengunjungi jumlah pasien secara berkala
sesuai jadwal perawatan untuk melaksanakan perawatan dan
tindakan medis berdasarkan jadwal perawatan.
2. Pelaksana home care melaporkan kondisi klinis setiap pasien dan
keluhan serta tindakan medis yang sudah dilakukan, meliputi :
kondisi umum terkini setiap pasien. Hasil laboratorium dan obat
atau tindakan medis yang telah diberikan dan respon hasil
pengobatan.
3. Dokter memonitor pelaksanaan home care oleh pelaksana
perawatan melalui sarana komunikasi untuk menilai hasil perawat
dan menentukan langkah selanjutnya.
4. Dokter dan tim home care mendiskusikan setiap kasus selama
masa home care dan pasca home care untuk evaluasi dan
perbaikan kualitas perawatan penderita.
 Kontrol dan Pemeriksaan
1. Dokter memberikan terapi dan instruksi tindakan medis atau
laboratorium serta advis sesuai kondisi klinis pasien pemeriksaan
saat pasien kontrol.
2. Dokter memberikan support dan berdialog dengan pasien dan atau
keluarganya secara santun dan bersahabat ketika pasien menjalani
kontrol.
 Pasca Home Care
1. Dokter bersama-sama pelaksana home care melakukan evaluasi
klinik setiap pasien pasca pelaksanaan home care untuk perbaikan
kualitas perawatan di masa yang akan datang.
2. Dokter dan pelaksana home care membuat jadwal perawatan
jangka panjang bagi pasien yang memerlukan perawatan
rehabilitatif, seperti : pasca stroke, decompensasi cordis dan lain-
lain.
3. Dokter memberikan bimbingan teknis medis kepada pelaksana
home care secara berkala untuk meningkatkan kualitas perawatan.

37

Anda mungkin juga menyukai