Anda di halaman 1dari 13

Makalah Kewirausahaan

“Enterpreneur dan Keperawatan keluarga”

OLEH :
Dewa Ayu Made Wahyu Putri (201802060)
Wahyu Andika (201802096)
Yulinar Mashuri (201802099)
Ni Kadek Andani Sumantri (201802100)
Yunita Ayu Puspita Sari (201802101)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
BANYUWANGI
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peningkatan kewaspadaan masyarakat, kesadaran masyarakat akan
hak-haknya di muka hukum, terbukanya era pasar bebas, meningkatnya
persaingan nasional dan internasional, dan peningkatan kualitas pendidikan
dasar menjadi sebuah tantangan yang perlu dijawab oleh dunia keperawatan.
Orientasi bahwa sarjana keperawatan akan menjadi perawat yang baik
seharusnya sudah mulai ditinggalkan. Saat ini dunia telah mulai bergerak ke
arah Entrepreneurship, dimana setiap anak bangsa harus memulai menjual
kreatifitas dan kemampuan yang dimilikinya. Tampaknya hal tersebut akan
semakin sulit direalisasikan oleh generasi keperawatan jika trends dunia
tersebut tidak diikuti oleh arahan penyelenggara pendidikan keperawatan
dengan baik. Satu hal yang sangat terlihat membedakan keperawatan dengan
profesional kesehatan lain saat ini adalah bahwa sampai dengan saat ini
keperawatan masih belum menemukan bentuk layanan pokok yang hanya
dapat dilakukan dan menjadi kewenangan perawat semata. Entrepreneurship
erat kaitannya dengan upaya mandiri untuk menghasilkan uang tanpa harus
banyak bergantung kepada pihak-pihak tertentu. Mungkin pernyataan tersebut
membuat sebagian orang berpikir tentang perdagangan. Lebih dari itu,
sebenarnya Entrepreneurship tidak hanya berbicara soal penjual – pembeli,
namun ke arah pengembangan kreatifitas dalam membuka peluang baru untuk
menciptakan lapangan kerja sendiri, menjual ide baru, mengembangkan ide –
ide dan peristiwa sehari-hari, dan mengkombinasikan hal-hal biasa menjadi
sesuatu yang luar biasa dan memiliki selling point and value yang lebih tinggi
dari sebelumnya.
Selama ini rutinitas perawat di ruangan saat pasien telah selesai
diberikan tindakan dan asuhan kaperawatan, seringkali menggunakan waktu
luangnya untuk menyiapkan kasa dan kapas untuk disterilisasi, menyiapkan
set untuk perawatan klien harian dan hal-hal minor yang lain. Boleh menjadi
bayangan bagaimana jika contoh tersebut dikelola sehingga bernilai jual.
Contoh lainnya, saat ini penderita penyakit kronis mengalami peningkatan
dari segi kuantitas. Tentunya kondisi ini sedikit-banyak jika dirawat di rumah
sakit dalam jangka waktu lama akan menurunkan kualitas manajemen rumah
sakit dan cost inefective. Jika peluang itu dapat ditangkap, maka seharusnya
perawat mampu meningkatkan peranannya di rumah sakit. Oleh karena itu, 
pengembangan Entrepreneurship perlu ditanamkan agar kreatifitas pelaku
keperawatan dapat tumbuh dan menjadi nilai jual dan daya saing tersendiri
bagi pemiliknya kelak sebagai bekal memulai untuk terjun ke dunia kerja.
B. Rumusan Masalah
1. Landasan teori yang memotivasi untuk menjadi nursepreneur?
2. Perawat seperti apa yang diinginkan dan strategi apa yang harus
dilakukan?
C. Tujuan
1. Dengan makalah ini dapat memotivasi perawat  untuk membuka usaha
sendiri.
2. Perawat mampu mengetahui strategi yang harus ditempuh dan mendapat
hasil yang sesuai.
                                 
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A.   Keperawatan
Perawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan yang di dasarkan ilmu dan kiat
keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spritual yang
komprehensif serta di tujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat baik
sakit maupun sehat yang mencakup seluruh siklus kehidupan manusia
(Lokakarya keperawatan Nasional 1986).
1. Ciri-ciri keperawatan ( Shortridge, ( 1985 )
Adapun ciri-ciri keperawatan adalah sebagai berikut:
a. Berorientasi pada pelayanan masyarakat
Hal ini berarti kepentingan masyarakat akan pelayanan keperawatan ada
diatas kepentingan pribadi agar kebutuhan klien ( individu, keluarga,
dan masyarakat ) akan asuhan keperawatan terpenuhi. Keperawatan
merupakan suatu pelayanan sosial yang esensial dank lien mempunyai
hak menggunakan pelayanan keperawatan dari perawat secara
professional.
b. Pelayanan keperawatan yang diberikan didasarkan pada ilmu
Hal ini berarti perawat harus mempunyai ilmu pengetahuan yang kokoh
sebagai dasar pemberian asuhan keperawatan. sebagai suatu profesi,
keperawatan mempunyai badan ilmu body of knowledge yaitu ilmu
terapan sebagai sintesa dari berbagai disiplin ilmu.
Ciri utama pelayanan keperawatan  didasari ilmu pengetahuan, bila
asuhan keperawatan dilakukan dengan menggunakan metode
pemecahan masalah yaitu proses keperawatan. meliputi pengkajian,
diagnose keperawatan, pelaksanaan, evaluasi. Manfaatnya adalah
menjamin efektifitas dan efisiensi asuhan keperawatan serta
menggambarkan tanggung jawab dan tanggung gugat perawat.
c.  Adanya otonomi
   Artinya profesi keperawatan mempunyai kemandirian, wewenang,
dan tanggung jawab untuk mengatur kehidupan profesi, mencakup
otonomi dalam menetapkan standar baku penyelenggara pendidikan,
pelayanan keperawatan serta praktik keperawatan dalam bentuk
legislasi keperawatan. hal ini penting artinya agar perkembangan
profesi keperawatan terarah dan terencana sehingga memudahkan
proses evaluasi terhadap kemajuan yang telah dicapai.
d.  Memiliki kode etik
Kode etik adalah seperangkat norma dan peraturan yang diyakini oleh
profesi dan menjadi  pedoman  dan acuan perawat dalam melakukan
aktifitas keperawatan sesuai kewenangan dan tanggung jawab yang
diembannya.
2. Landasan Prinsip-Prinsip Asuhan/Pelayanan dan Praktik
Keperawatan
a. Berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan
b. Bersifat komprehensif
c. Ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat sehat maupun
sakit
d. Merupakan bagian integral pelayanan kesehatan
e. Mencakup siklus hidup manusia
3. Fokus Praktek Keperawatan Profesional
Praktik keperawatan meliputi empat area yang terkait dengan kesehatan
(Kozier, Erb,1990) :
a. Peningkatan kesehatan (Health Promotion).
b. Pemeliharaan kesehatan (Health Maintenance).
c. Pemulihan Kesehatan (Health restoration).
d. Perawatan orang yang menjelang ajal.

B.   Enterpreneur
Entrepreneurship atau kewirausahaan, berasal
dari entrepreneur (wirausahawan) berasal dari bahasa
Perancis entreprende yang berarti mengambil pekerjaan (to undertake).
Konsep mengenai entrepreneur adalah: the entrepreneur is one who
undertakes to organize, manage, and assume the risk of business.
Kewirausahaan / Entrepreneurship adalah suatu kemampuan untuk
mengelola sesuatu yang ada pada diri kita untuk dimanfaatkan dan
ditingkatkan agar lebih optimal, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup
kita.
Kewirausahaan juga berarti, proses menciptakan sesuatu yang berbeda
dengan mengabdikan seluruh waktu dan tenaganya disertai dengan
menanggung risiko keuangan, kejiwaan, sosial dan menerima balas jasa
dalam bentuk uang dan kepuasan pribadinya.
Ada kerancuan istilah antara entrepreneurship, 
intrapreneurship, entrepreurial danentrepreneur yaitu:
a. Entrepreneurship adalah jiwa kewirausahaan yang dibangun untuk
menjembatani antara ilmu dengan kemampuan pasar. Entrepreneurship
meliputi pembentukan perusahaan baru, aktivitas kewirausahaan juga
kemampuan manajerial yang dibutuhkan seorang entrepreneur.
b. Intrapreneurship didefinisikan sebagai kewirausahaan yang terjadi di
dalam organisasi yang merupakan jembatan kesenjangan antara ilmu
dengan keinginan pasar.
c. Entrepreneur didefinisikan sebagai seseorang yang membawa sumber
daya berupa tenaga kerja, material, dan aset lainnya pada suatu kombinasi
yang menambahkan nilai yang lebih besar dari pada sebelumnya, dan juga
dilekatkan pada orang yang membawa perubahan, inovasi dan aturan baru.
d. Entrepreurial adalah kegiatan dalam menjalankan usaha atau
berwirausaha.

Kewirausahaan mengacu pada perilaku yang meliputi:


1) Pengambilan inisiatif
2) Mengorganisasi dan reorganisasi mekanisme sosial dan ekonomi untuk
mengubah sumber daya dan situasi pada perhitungan praktis.
3) Penerimaan terhadap resiko dan kegagalan.

Kewirausahaan meliputi proses yang dinamis sehingga dengan demikian


timbulpengertian baru dalam kewirausahaan yakni sebuah proses mengkreasikan
dengan menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan waktu
yang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, dan resiko sosial, dan
akan menerima reward  yang berupa keuangan dan kepuasan serta kemandirian
personal. Melalui pengertian tersebut, terdapat empat hal yang dimiliki oleh
seorang wirausahawan yaitu:
1) Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan
menambahkan nilainya. Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh
wirausahawan semata namun juga audiens yang akan menggunakan hasil
kreasi tersebut.
2) Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang diberikan.
Semakin besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha ini maka akan
mendukung proses kreasi yang akan timbul dalam kewirausahaan.
3) Memperkirakan resiko yang mungkin terjadi, dalam hal ini resiko yang mugkin
terjadi pada resiko keuangan, fisik dan resiko sosial.
4) Memperoleh reward, dalam hal ini reward  terpenting adalah independensi
atau kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi. Sedangkan reeward
berupa uang biasanya dianggap sebagai suatu bentuk derajat kesuksesan
usahanya.

1.  Pendidikan Kewirausahaan
Anggapan lama mengatakan “ Entrepreneurship are born not made” sehingga
kewirausahaan tidak dapat dipelajari atau diajarkan. Sementara anggapan
sekarang “Entrepreneurship are not only born also made”. Sehingga
kewirausahaan tidak hanya bakat bawaan sejak lahir atau urusan pengalaman di
lapangan saja, tetapi merupakan disiplin ilmu yang dapat dipelajari.
Transformasi pengetahuan kewirausahaan telah berkembang pada akhir-akhir
ini. Pendidikan dan pelatihan kewirausahaan tumbuh pesat. Mata kuliah
kewirausahaan diberikan dalam bentuk kuliah umum ataupun bentuk
konsentrasi program studi.
Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu tersendiri karena berisi:
a. Body of knowledge yang utuh dan nyata, ada objek, konsep dan
modelnya.
b. Kewirausahaan memiliki dua konsep, posisi venture start up dan venture
growth, tidak memisahkan antara manajemen dan kepemilikan usaha.
c. Merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri, yaitu
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
d. Merupakan alat untuk menciptakan pemerataan usaha dan pendapatan
atau kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur.
e. Kewirausahaan telah dijadikan kompetensi inti dalam menciptakan
perubahan, perbaharuan dan kemajuan.
f. Objek studi kewirausahaan adalah kemampuan merumuskan bertujuan
hidup, memotivasi diri, berinisiatif, membentuk modal, mengatur waktu,
dan membiasakan diri untuk belajar dari pengalaman.
g. Kewirausahaan pada hakikatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang
yang memiliki kemampuan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam
dunia nyata secara kreatif.

2.    Motivasi berwirausaha

Teori 3 kebutuhan David McClelland:


N’Ach, need for achievment, wirausaha yang memiliki motivasi ini selalu
ingin berprestasi/ meraih yang terbaik, umumnya memiliki ciri-ciri:
a. Ingin mengatasi sendiri kesulitan-kesulitan dan persoalan-persoalan yang
timbul pada dirinya.
b. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk dapat mengukur
keberhasilan atau kegagalan.
c. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.
d. Berani menghadapi resiko dengan penuh tantangan.
e. Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang.
BAB III
PEMBAHASAN

Isu kesejahteraan perawat saat ini masih gencar dihembuskan selain isu
profesionalisme. Kesejahteraan perawat yang berbanding lurus dengan gaji
perawat konon berbanding terbalik dengan beban kerja perawat. Mengharapkan
pemerintah untuk melihat hal itu, rasanya tidak mungkin tampak pada
ketidakjelasan RUU Keperawatan karena saat ini perawat di Indonesia masih
belum memiliki bargaining position di mata pemerintah. Salah satu solusi yang
bisa diambil untuk mem-backup kesejahteraan perawat tanpa perlu
menggantungkan pada gaji dari pemerintah bagi perawat yang bekerja sebagai
PNS adalah dengan menjadi nurpreseneur (Perawat Pengusaha).
Konsep nurpreseneur sudah lama muncul dalam dunia keperawatan. Namun, di
Indonesia konsep ini belum begitu familiar.nurpreseneur (Perawat Pengusaha)
berasal dari kata Nurse dan Entrepreneur yang jika diartikan secara harfiah adalah
perawat pengusaha atau perawat pebisnis.
Secara konseptual Nursepreneur termasuk dalam pengembangan karir dari
peran dan fungsi perawat. pengembngan karir tersebut dapat menjadi pengelola
klinik atau sarana kesehatan lainnya. Misalnya manager spa, manager fisioterapi,
manager Nursing Center, manager Balai kesehatan swasta, pemilik massage dan
refleksi, meskipun dalam pelaksanaan teknisnya banyak melibatkan profesi lain
sebagai pelaksana, dalam hal ini perawat dapat bertindak sebagai pemilik modal,
penggagas ide, pemilik saham, atau owneryang akan menggaji
karyawannya. Selain peran tersebut perawat juga dapat melakukan penelitian-
penelitian, sebagai contoh adanya tim riset yang meneliti perawatan luka, cara
ganti balutan efektif, kompres modern, terapi modalitas, tehnik relaksasi dsb.
Masalah penelitian direkomendasikan dari Rumah sakit atau intistusi kesehatan
yang membutuhkan solusi. Misalnya kenapa kunjungan ke RS tertentu sangat
rendah, maka perawat manajemen akan melakukan riset yang didanai rumah sakit
yang bersangkutan, termasuk riset kepuasan klien.
Disamping peran-peran di atas perawat dapat juga bergerak dalam bidang
pendidikan atau menyediakan pelatihan-pelatihan atau sebagai konsultan.
Misalnya pelatihan baby siter, pelatihan perawat lansia, perawat anak di rumah
atau perawat yang akan mendampingi klien saat ibadah haji.
Ada satu hal yang sangat menarik dari konsep nursepreseneur ini, yaitu
untukmenjadi perawat pengusaha atau perawat pebisnis kita hanya perlu 5
langkah. Uniknya 5 langkah ini sangat sering dilakukan oleh perawat. 5 langkah
itu adalah bagian dari proses keperawatan  yang terdiri dari pengkajian, diagnosa,
perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Jika dikaitkan dengan nursepreseneur,
proses keperawatan itu akan menjadi 5 langkah awal untuk menjadi
perawat pengusaha atau perawat pebisnis, yaitu :
1.  Pengkajian
Langkah pertama untuk memulai berbisnis adalah kita melakukan
pengkajian.Masalah adalah hal pertama yang kita ingin dapatkan dari
prosespengkajian. Maka untuk memulai bisnis, kita harus mengetahui masalah
apa yang terjadi. Saat ini yang paling berkuasa dalam dunia bisnis adalah pasar
(market). Maka pengkajian yang kita lakukan untuk memulai berbisnis adalah
mengkaji kebutuhan pasar.
2.  Diagnosa
Langkah kedua setelah melakukan pengkajian adalah menetapkan diagnosa.
Dalam dunia bisnis, setelah kita mengetahui kebutuhan pasar maka yang
selanjutnya dilakukan adalah memetakan potensi yang bisa kita masuki untuk
menjawab kebutuhan pasar. Pemetaan potensi itu dalam langkah ini adalah
tahap diagnosa.
3.  Perencanaan
Setelah kita mengetahui potensi pasar yang bisa kita masuki, maka langkah
selanjutya adalah menyusun rencana untuk bisa masuk kedalam pasar yang
sesungguhnya. Tahap perencaan ini merupakan tahap ketika kita harus
memiliki konsep usaha yang jelas dan detail.
4.  Implementasi
Langkah ini adalah tahap bagi kita untuk take action. Konsep usaha yang jelas
harus diwujudkan dalam bentuk nyata. Tahap ini merupakan tahap yang paling
inti dalam proses berbisnis dan tentu saja merupakan tahap yang paling sulit.
Semua orang bisa punya ide, namun tidak semua orang berani take action.
5.  Evaluasi
Dalam sistem apapun, evaluasi merupakan bagian penting dan tidak boleh
terlupakan. Dari evaluasi ini, kita bisa mengetahui apakah implementasi yang
kita lakukan berhasil atau tidak. Sama dalam dunia bisnis, evaluasi akan
memberikan gambaran kepada kita apakah konsep yang sudah kita jalankan
berhasil atau tidak. Jika berhasil, maka kita bisa lakukan peningkatan, namun
jika tidak, perubahan rencana dan strategi bisa dilakukan
Jadi yang terpenting dari seorang Nursepreneur adalah inovasi dan keberanian
untuk mengambil risiko serta siap bekerja keras mencapai tujuan dengan
optimis. Inilah yang membuat entreprenur selalu tampil dengan gagasan–
gagasan baru yang segar, melawan arus pemikiran orang banyak atau kreatif.
BAB IV
PENUTUP

1. Kesimpulan
Entrepreneurship atau kewirausahaan, berasal
dari entrepreneur (wirausahawan, berasal dari bahasa
Perancis entreprende yang berarti mengambil pekerjaan (to undertake).
Konsep mengenai entrepreneur adalah: the entrepreneur is one who
undertakes to organize, manage, and assume the risk of business.
Untuk menjadi nursepreneur yang sukses juga harus pintar untuk
mengambil keputusan disetiap peluang dan bekerja keras untuk mendapatkan
sesuatu. Jadi yang terpenting dari seorang Nursepreneur adalah inovasi dan
keberanian untuk mengambil risiko serta siap bekerja keras mencapai tujuan
dengan optimis. Inilah yang membuat entreprenur selalu tampil dengan
gagasan–gagasan baru yang segar, melawan arus pemikiran orang banyak
atau kreatif.

2. Saran

Dengan adanya pembahasan makalah kewirausahaan ini diharapkan


dapat memotivasi perawat  untuk membuka usaha sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Suhardi, Yusuf. 2011.Kewirausahaan. Bogor: Ghalia Indonesia


Suharyadi, dkk. 2007.Kewirausahaan: Membangun Usaha Sukses Sejak
Usia Muda. Jakarta : Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai