Anda di halaman 1dari 20

BAB 3

DEFINISI KEWIRAUSAHAAN
DAN JENIS
KEWIRAUSAHAAN DI
BIDANG KESEHATAN

A. PENDAHULUAN

Nursepreneur merupakan istilah baru dalam


mempopulerkan entrepreneurship yang dikaitkan dengan
perawat atau dunia keperawatan. Seiring dengan
gencarnya program gerakan nasional kewirausahaan pada
masyarakat luas, kalangan kampus adalah salah satu
sasarannya. Para calon intelektual yang tengah dalam
studi pada berbagai bidang ilmu berusaha dikenalkan pada
dunia wirausaha. Hal ini merupakan langkah usaha
membekali wawasan dan pengetahuan dasar kepada
mereka agar kelak setelah meninggalkan kampus tidak
selalu berorientasi pada keinginan untuk menjadi pegawai
atau karyawan, tapi justru menjadi pencipta lapangan
pekerjaan. Di beberapa kampus yang concern dalam
program ini bahkan sampai membentuk satu wadah resmi
pusat pelatihan dan riset bisnis yang tidak hanya ditujukan
pada mahasiswa saja tapi untuk masyarakat luas. Khusus
untuk para mahasiswa ilmu keperawatan, maka
istilah nursepreneur dipakai untuk mengenalkan dan
memberi pengetahuan dasar tentang kewirausahaan. Hal
ini diupayakan sebagai sebuah upaya lompatan pola
berpikir menanggulangi pengangguran melalui dunia
pendidikan. Lebih jauh lagi memang ditujukan agar dapat
membentuk jiwa-jiwa wirausaha baru yang dapat
berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat, di samping
memiliki soft skill dan keterampilan yang kompeten
dalam bidang profesi keperawatan sesuai dengan disiplin
studi yang dijalani .

B. TUJUAN

Tujuan umum dari materi ini adalah diharapkan


mahasiswa mampu memahami dan mengerti tentang
Jenis-Jenis Wirausaha Di Bidang Kesehatan

C. CAPAIAN KOMPETENSI

Capaian kompetensi yang diharapkan setelah mahasiswa


mempelajari buku ajar ini adalah dapat:

1. Memahami Pengertian Kewirausahaan Dalam


Keperawatan

2. Memahami Kebudayaan Jenis-Jenis Wirausaha Di


Bidang Kesehatan

D. Definisi Kewirausahaan Dalam Keperawatan


Dalam fundamental of Nursing, Taylor, Lilis dan
leMone (1997:11), membahas tentang expanded career
Roles and function of Nurses, meliputi; clinical Nurse
specialist, Nurse practitioner, Nurse anesthetist,Nurse
midwife, Nurse educator, Nurse administrator, Nurse
researcher,Nurse entrepreneur. Nurse entrepreneur is a
nurse, usually with anadvance degree, who may manage a
clinic or health related business,conduct research, provide
education or serve as an adviser or consultant to
institutions, political agencies or business (Winarto,
2005).

Secara konseptual Nursepreneur termasuk dalam


pengembangan karir dari peran dan fungsi perawat.
Pengembangan karir tersebut dapat menjadi pengelola
klinik atau sarana kesehatan lainnya. Misalnya manager
spa, manager fisioterapi, manager Nursing Center,
manager Balai kesehatan swasta, pemilik massage dan
refleksi, meskipun dalam pelaksanaan teknisnya banyak
melibatkan profesi lain sebagai pelaksana, dalam hal ini
perawat dapat bertindak sebagai pemilik modal,
penggagas ide, pemilik saham, atau owner yang akan
menggaji karyawannya (Winarto, 2005).

Kewirausahaan dalam keperawatan atau yang biasa


disebut nursepreneur terdiri dari dua kata yaitu nurse dan
entrepreneur. Entrepreneur adalah seorang individu yang
memiliki kemampuan untuk menciptakan, mencari, dan
memanfaatkan peluang dalam menuju apa yang
diinginkan sesuai dengan yang diidealkan. Seorang
entrepreneur adalah seorang individu yang
mengasumsikan tanggung jawab total dan risiko untuk
menemukan atau membuat peluang menggunakan bakat
pribadi, ketrampilan dan energi, dan seseorang yang
mempekerjakan proses perencanaan strategis untuk
mentransfer peluang tersebut menjadi sebuah layanan
yang bernilai atau produk (ICN, 2004).

Nursepreneur merupakan istilah baru dalam


mempopulerkan entrepreneurship yang dikaitkan dengan
perawat atau dunia keperawatan. Seiring dengan
gencarnya program gerakan nasional kewirausahaan pada
masyarakat luas, kalangan kampus adalah salah satu
sasarannya. Para calon intelektual yang tengah dalam
studi pada berbagai bidang ilmu berusaha dikenalkan pada
dunia wirausaha. Hal ini merupakan langkah usaha
membekali wawasan dan pengetahuan dasar kepada
mereka agar kelak setelah meninggalkan kampus tidak
selalu berorientasi pada keinginan untuk menjadi pegawai
atau karyawan, tapi justru menjadi pencipta lapangan
pekerjaan. Di beberapa kampus yang concern dalam
program ini bahkan sampai membentuk satu wadah resmi
pusat pelatihan dan riset bisnis yang tidak hanya ditujukan
pada mahasiswa saja tapi untuk masyarakat luas. Khusus
untuk para mahasiswa ilmu keperawatan, maka istilah
nursepreneur dipakai untuk mengenalkan dan
memberi pengetahuan dasar tentang kewirausahaan. Hal
ini diupayakan sebagai sebuah upaya lompatan pola
berpikir menanggulangi pengangguran melalui dunia
pendidikan. Lebih jauh lagi memang ditujukan agar dapat
membentuk jiwa-jiwa wirausaha baru yang dapat
berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat, di samping
memiliki soft skill dan keterampilan yang kompeten
dalam bidang profesi keperawatan sesuai dengan disiplin
studi yang dijalani (Winarto, 2005).

Nurse entrepreneur adalah seorang pemilik bisnis yang


menawarkan pelayanan keperawatan meliputi perawatan
lagsung, pendidikan, penelitian, administratif atau konsultasi.
Perawat yang bekerja secara mandiri atau perawat
wirausaha bertanggung jawab langsung kepada klien, kepada
siapa, atau atas nama siapa, pelayanan keperawatan yang
disediakan (ICN, 2004).

Sebagian kecil perawat mereklamasi hak tradisional


mereka untuk praktek klinis secara independen dan
menjadi wirausaha perawat yang menyediakan perawatan
jasa. Mereka memperluas peran dan menawarkan berbagai
layanan dengan fokus utama pada promosi kesehatan,
pencegahan penyakit dan kecelakaan, rehabilitasi dan
layanan dukungan tetapi termasuk praktik klinis khusus
dan konsultan manajemen. Wirausaha perawat memberikan
dan menyediakan penelitian
mengenai kualitas dan efektivitas perawatan dan membangun
gambaran publik yang positif sebagai advokat pasien,
penjaga, konselor dan pendidik di samping dokter yang
efisien (ICN, 2004).

Peramalan dan merespon kebutuhan perawatan


kesehatan dan kesenjangan dalam pelayanan telah
menjadi kekuatan pendorong yang memotivasi untuk
memajukan profesionalisasi keperawatan. Lingkungan
sektor kesehatan semakin mendorong kompetisi antara
penyedia layanan yang pada gilirannya telah memfasilitasi
pengembangan kewirausahaan serta usaha
intrapreneurship (ICN, 2004).

Kewirausahaan dalam keperawatan akan baik untuk


perawat professional dan perusahaan pelayanan kesehatan,
karena akan menciptakan kemandirian dan termotivasi
untuk berpikir, lebih produktif, kreatif, dan lebih dapat
bersaing dalam pemasarannya. Mereka akan seperti
perusahaan lainnya mempunyai keinginan yang tinggi
untuk mengontrol kariernya sendiri (ICN, 2004).

E. Jenis-jenis Wirausaha dalam


Kesehatan/Keperawatan.

a. Bidang Pelayanan Keperawatan


Dalam bidang ini perawat dapat berperan
sebagai penggagas ide, pengelola, pemilik
modal, pemilik saham ataupun sebagai owner

1) Home Care

Menurut Departemen Kesehatan (2002)


menyebutkan bahwa home care adalah pelayanan
kesehatan yang berkesinambungan dan
komprehensif yang diberikan kepada individu dan
keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan
untuk meningkatkan, mempertahankan atau
memulihkan kesehatan atau memaksimalkan
tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari
penyakit. Selain itu, home care merupakan
pelayanan yang dikelola oleh suatu unit atau
sarana ataupun institusi baik aspek administrasi
maupun aspek pelayanan dengan mengkoordinir
berbagai kategori tenaga professional dibantu
tenaga non professional dibidang kesehatan
maupun non kesehatan.

A. Tujuan

Tujuan dari home care terbagi menjadi


tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum
dari home care adalah untuk meningkatkan,
mempertahankan atau memaksimalkan tingkat
kemandirian, dan meminimalkan akibat dari
penyakit untuk mencapai kemampuan individu
secara optimal selama mungkin yang dilakukan
secara komprehensif dan berkesinambungan.
Sedangkan, tujuan khusus dari home care adalah
sebagai berikut:

1. Terpenuhi kebutuhan dasar (bio-psiko-sosial-


spiritual) secara mandiri.

2. Meningkatkan kemandirian keluarga dalam


pemeliharaan kesehatan.

3. Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan


kesehatan dirumah

B. Ruang Lingkup

Ruang lingkup atau bidang pelayanan dalam home


care meliputi:

1. Pelayanan medik dan asuhan keperawatan

2. Pelayanan sosial dan upaya menciptakan


lingkungan yang terapeutik

3. Pelayanan rehabilitasi dan terapi fisik

4. Pelayanan informasi dan rujukan

5. Pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kesehatan


6. Higiene dan sanitasi perorangan serta lingkungan

7. Pelayanan perbaikan untuk kegiatan sosial

2) Konsultan Keperawatan

Konsultan adalah seorang tenaga


profesional yang menyediakan jasa nasihat ahli
dalam bidang keahliannya. Perbedaan antara
seorang konsultan dengan ahli biasa adalah
konsultan bukan merupakan karyawan di
perusahaan, melainkan seseorang yang
menjalankan usahanya sendiri serta berurusan
dengan berbagai klien dalam satu waktu. Tidak
hanya menyediakan jasa, konsultan juga bisa
memberikan layanan konsultasi atau konseling
secara langsung pada klien.

A. Ruang lingkup konseling

Blacher (2005) mengemukakan 5 asumsi


dasar yang secara umum dapat membedakan
konseling dengan psikoterapi yaitu:

1. Dalam konseling, klien tidak dianggap sebagai


orang yang sakit mental, tetapi dipandang sebagai
orang yang memiliki kemampuan untuk memilih
tujuan, membuat keputusan dan secara umum
menerima tanggung jawab dari tingkah laku dan
perkembangannya dikemudian hari

2. Konseling berfokus pada saat ini dan masa


depan, tidak berfokus pengalaman masa lalunya.

3. Klien adalah klien, bukan pasien. Dan konselor


bukan figur yang memiliki otoritas tetapi secara
esensial sebagai guru dan partner klien
sebagaimana mereka bergerak secara mutual dalam
mendefinisikan tujuan.

4. Konselor secara moral, tidak netral. Tetapi


memiliki nilai, perasan yang standar untuk dirinya.
Konselor tidak seharusnya menjauhkan nilai,
perasaan dan standar itu dari klien, dan dia tidak
mencoba menyembunyikannya pada klien

5. Konselor memfokuskan pada perubahan tingkah


laku dan bukan hanya membuat klien menjadi
sadar

B. Kriteria Konselor / Konsultan

1. Dapat mendefinisikan perannya secara jelas

2. Menawarkan layanan yang unik

3. Memiliki pengetahuan dan ketrampilan khusus

4. Memiliki kode etik yang jelas


5. Memiliki hak untuk menawarkan layanan
kepada masyarakat sesuai dengan deskripsi
profesinya.

6. Memiliki kemampuan untuk memonitor praktik


profesinya

3) Terapi Komplementer

Terapi komplementer adalah cara


penanggulangan penyakit yang dilakukan sebagai
pendukung pengobatan medis konvensional atau
sebagai pengobatan pilihan lain diluar pengobatan
medis yang konvensional.

Terapi komplementer pada dasarnya


bertujuan untuk memperbaiki fungsi dari sistem-
sistem tubuh, terutama “Sistem Kekebalan dan
Pertahanan Tubuh”, agar tubuh dapat
menyembuhkan dirinya sendiri yang sedang sakit,
karena tubuh sebenarnya mempunyai kemampuan
untuk menyembuhkan dirinya sendir dengan
asupan nutrisi yang baik dan lengkap serta
perawatan yang tepat.

Di Indonesia ada 3 jenis teknik pengobatan


komplementer yang telah ditetapkan oleh
Departemen Kesehatan untuk dapat diintegrasikan
ke dalam pelayanan konvensional, yaitu sebagai
berikut :

1. Akupunktur medik yang dilakukan oleh dokter


umum berdasarkan kompetensinya.

Metode yang berasal dari Cina ini


diperkirakan sangat bermanfaat dalam mengatasi
berbagai kondisi kesehatan tertentu dan juga
sebagai analgesi (pereda nyeri). Cara kerjanya
adalah dengan mengaktivasi berbagai molekul
signal yang berperan sebagai komunikasi antar sel.
Salah satupelepasan molekul tersebut adalah
pelepasan endorphin yang banyak berperan pada
sistem tubuh.

2. Terapi hiperbarik

Terapi hiperbarik merupakan suatu metode


terapi dimana pasien dimasukkan ke dalam sebuah
ruangan yang memiliki tekanan udara 2 – 3 kali
lebih besar daripada tekanan udara atmosfer
normal (1 atmosfer), lalu diberi pernapasan
oksigen murni (100%). Selama terapi, pasien
boleh membaca, minum, atau makan untuk
menghindari trauma pada telinga akibat tingginya
tekanan udara.

3. Terapi herbal medik,


Terapi herbal medik yaitu terapi dengan
menggunakan obat bahan alam, baik berupa herbal
terstandar dalam kegiatan pelayanan penelitian
maupun berupa fitofarmaka. Herbal terstandar
yaitu herbal yang telah melalui uji preklinik pada
cell line atau hewan coba, baik terhadap keamanan
maupun efektivitasnya. Terapi dengan
menggunakan herbal ini akan diatur lebih lanjut
oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

4). Nursing Care Centre

5). Fisioterapi

6) Klinik Kesehatan Swasta b. Dalam Bidang


Penelitian

Banyaknya permasalahan dalam bidang


kesehatan terutama yang dihadapi oleh lembaga
penyelenggara pelayanan kesehatan juga
membuka peluang usaha tersendiri bagi perawat.
Dengan membentuk tim riset profesional seperti:

a. Teknik perawatan luka

b. Terapi modalitas

b. Dalam Bidang Pendidikan


Semakin meningkatkan permintaan masyarakat
tentang layanan kesehatan dirumah dapat
membuka peluang perawat untuk mendirikan
lembaga pelatihan ataupun konsultan yang
bergerak dibidang pendidikan seperti:

1) Lembaga pelatihan Baby Sister

2) Pelatihan perawatan Lansia atau Anak

F. RANGKUMAN

Kewirausahaan dalam keperawatan akan baik untuk


perawat professional dan perusahaan pelayanan
kesehatan, karena akan menciptakan kemandirian
dan termotivasi untuk berpikir, lebih produktif,
kreatif, dan lebih dapat bersaing dalam pemasarannya.
Mereka akan seperti perusahaan lainnya mempunyai
keinginan yang tinggi untuk mengontrol kariernya
sendiri (ICN, 2011).

G. LATIHAN SOAL

Petunjuk:

 Bacalah dengan teliti setiap soal yang akan dikerjakan

 Jawablah pertanyaan sesuai dengan jenis pilihan


jawabannya

 Untuk pilihan tunggal jawablah yang paling tepat


Soal

1. Perawat N sedang melakukan pelayanan kesehatan yang


berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada
individu dan keluarga ditempat tinggal mereka, perawat N
sedang melakukan jenis kegiatan pelayanan dari :

a. Praktek Mandiri

b. Home Care

c. Nursing Center

d. Klinik swasta

e. Konsultan keperawatan

2. Rifky merupakan perawat homecare dimana


pengelolaan homecare dilaksanakan oleh perawat/tim,
dalam melakukan pengkajian perawat rifky menerapkan
prinsip dalam homecare yaitu

a. Mengumpulkan data secara sistematis, akurat dan


komprehensif

b. Memelihara dan menjamin hubungan baik diantara


anggota

c. Berpartisipasi dalam kegiatan riset

d. Melakukan pengkajian dengan baik

e. Bertanggung jawab
3. Perawat c merupakan seorang konselor dalam menjalankan
tugasnya, diharapkan tidak bersifat kaku. Perawat C harus
dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan situasi
konseling dan perubahan tingkahlaku klien. Hal ini
termasuk salah satu sikap yang harus dimilki seorang
konselor yaitu :

a. Tingkah laku yang etis

b. Kemampuan intelektual

c. Sikap penerimaan

d. Keluwesan

e. Pemahaman

4. Perawat B memberikan fisioterapi yang merupakan


suatu pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk individu
atau kelompok dalam upaya mengembang dan
memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur
kehidupan, melalui:

a. Modalitas fisik

b. Olah raga

c. Keselamatan kerja

d. Persiapan persalinan

e. Pelayanan medik
5. Perawat R sedang mengelola suatu bisnis satau usaha,
setiap orang harus diperlakukan sama, tidak membedakan
satu dengan yang lain dalam hal apapun. Ini merupakan
prinsip etika wirausaha yaitu :

a. Prinsip otonomi

b. Prinsip kejujuran

c. Prinsip keadilan

d. Prinsip saling menguntungkan

e. Prinsip integritas moral

6. Perawat J melakukan proses pengembangan suatu


usaha diperlukan jiwa seorang wirausaha yang softskill.
Yang tidak termasuk ciri-ciri soft skill adalah :

a. Berani mengambil resiko

b. Tidak muda putus asa

c. Pandai mengelola

d. Kurang terampil

e. Bersikap ramah

7. Perawat M seorang menejer kasus dalam pengelolaan


home care, maka tugas dan fungsi sebagai menejer
adalah :

a. Mengidentifikasi kebutuhan pasien


b. Memonitor praktek profesi kesehatan

c. Menawarkan layanan kepada masyarakat

d. Mengevaluasi perubahan perilaku pasien

e. Menawarkan layanan yang unik pada pasien

H. TUGAS

Analisis Kasus berikut berdasarkan jenis-jenis


wirausaha!!

KASUS

Seorang perawat S ingin bekerja sama antar sejawat untuk


menjalankan asuhan keperawatan bersama kepada pasien
yang akan melakukan perawatan dirumah. Namun
perawat S tidak tahu bagaimana memulai usaha nya .

Selesaikan masalah dengan melihat jenis apakah yang


akan dilakukan perawat S bersama teman sejawat nya

I. TUGAS
Carilah artikel jurnal yang didalamnya menyampaikan
informasi tentang jenis-jenis wirausaha .
H. RENCANA TINDAK LANJUT
Mahasiswa diminta mempresentasikan tugas terkait definisi
kewirausahaan dan jenis kewiraushaan di bidang kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Retna. 2017. Penggunaan Terapi Modalitas dan


Komplementer Berbasis Evidence- Based.

Ivan. 2020. Pengertian jenis, dan prinsip homecare


https://ahhqi.org/home-health/what-is
Bayada. 2020. what is home care
https://www.bayada.com/homehealthcare/what-is-
Eldercare. 2014. Home Health Care
https://eldercare.acl.gov/public/resources/factsheets/home_health_car
e.aspx

J. GLOSARIUM

Home care : Pelayanan kesehatan yang


berkesinambungan dan
komprehensif yang diberikan
kepada individu dan keluarga di
tempat tinggal mereka yang
bertujuan untuk meningkatkan,
mempertahankan atau
memulihkan kesehatan atau
memaksimalkan tingkat
kemandirian dan meminimalkan
akibat dari penyakit.
Nurse Entrepreuner : Seorang pemilik bisnis yang
menawarkan asuhan keperawatan.
Fisioterapi : Tindakan rehabilitasi untuk
menghindari atau meminimalkan
keterbatasan fisik akibat cidera.
Wirausaha : Proses pengembangan peluang
atau ide dalam menjalankan
sesuatu.
Kesehatan : Kondisi kesejahteraan fisik,mental
dan social.
Keperawatan : Profesi kesehatan yang di fokuskan
untuk merawat individu.

KUNCI JAWABAN

1. B
2. A

3.D
4. A
5. C
6. D
7. C

Anda mungkin juga menyukai