Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH ORGANISASI MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN

Dosen Pembimbing : K. Kasiati, S.Pd., Amd. Keb., M.Kes

Oleh Kelompok 5
D4 Reguler A semester 5

1. Erma Fazlin Filza (P27824416003)


2. Adita Rahmawati (P27824416005)
3. Auliyaa Cendana Sari (P27824416033)
4. Sherli Hikmania A (P27824416037)
5. Hiyal Ulya (P27824416039)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI DIV KEBIDANAN SUTOMO
TAHUN 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat karuniaNyalah,
makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Organisasi
Manajemen Pelayanan Kebidanan.
Penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Dosen yang telah memberikan tugas
untuk menulis makalah ini, serta kepada siapa saja yang telah terlibat dalam proses penulisannya,
yang senantiasa memotivasi.
Akhirnya, harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Penulis telah
berusaha sebisa mungkin untuk menyelesaikan makalah ini, namun penulis menyadari makalah
ini belumlah sempurna.Oleh karena itu, penulis mengharapakan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan makalah ini.

Surabaya, 15 September 2018

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................................. ii

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 2

1.3 Tujuan.................................................................................................................................... 2

1.4 Manfaat.................................................................................................................................. 2

BAB II : TINJAUAN TEORI

2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia ...................................................................................... 3

2.2 Manajemen Perlengkapan ..................................................................................................... 3

2.2.1 Manajemen Perlengkapan/Logistik ................................................................................ 3

2.3 Manajemen Perubahan Perilaku .......................................................................................... 10

2.4 Manajemen Pelayanan Kebidanan ...................................................................................... 11

2.5 Definisi Operasional ............................................................................................................ 12

2.6 Model Manajemen............................................................................................................... 12

2.7 Langkah – Langkah Dalam Manajemen Kebidanan ........................................................... 14

2.8 Aplikasi Dalam Kebidanan ................................................................................................. 15

BAB III : PENUTUP

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................... 18

3.2 Saran .................................................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bidan merupakan salah satu profesi tertua sejak adanya peradaban umat manusia.
Bidan muncul sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu yang
melahirkan. Peran dan posisi bidan dimasyarakat sangat dihargai dan dihormati karena
tugasnya yang sangat mulia, memberi semangat, membesarkan hati,mendampingi, serta
menolong ibu yang melahirkan sampai ibu dapat merawat bayinya dengan baik. Bidan
sebagai pekerja profesional dalam menjalankan tugas dan prakteknya, bekerja
berdasarkan pandangan filosofis yang dianut, keilmuan, metode kerja, standar praktik
pelayanan serta kode etik yang dimilikinya.

Dalam melaksanakan asuhan kebidanan yang merupakan salah satu dari praktik
kebidanan tentunya seorang bidan memiliki hak dan kewajiban. Dalam hal ini asuhan
kebidanan adalah bantuan yang diberikan oleh bidan kepada individu pasien atau klien
yang pelaksanaannya dilakukan dengan cara:

a. Bertahap dan sistematis


b. Melalui suatu proses yang disebut manajemen kebidanan.

Dua hal dasar yang harus dipenuhi, dimana ada keseimbangan antara tuntutan profesi
dengan apa yang semestinya didapatkan dari pengembanan tugas secara maksimal.
Memperoleh perlindungan hukum dan profesi sepanjang melaksanakan tugas sesuai
standar profesi dan Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan salah satu hak bidan
yang mempertahankan kredibilitasnya dibidang hukum serta menyangkut aspek legal atas
dasar peraturan perundang-undangan dari pusat maupun daerah.

1
1.2 Rumusan Masalah
1) Bagaimana cara melakukan manajemen kebidanan?
2) Bagaimana konsep manajemen kebidanan yang berkualitas?
1.3 Tujuan
1) Tujuan umum
Meningkatnya kemampuan bidan untuk berfikir kritis dan bertindak dengan logis, analisis
dan sistimatis dalam memberikan asuhan kebidanan ditiap jenjang pelayanan kesehatan
sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan ibu, bayi/anak balita.
2) Tujuan Khusus
a. Sebagai pedoman dalam mengelola klien dengan memberikan asuhan kebidanan yang
efektif sesuai kebutuhan klien/masyarakat berdasarkan evidence based.
b. Sebagai pedoman cara pendokumentasian dari setiap asuhan kebidanan yang diberikan
disarana pelayanan kesehatan.

1.4 Manfaat
1) Untuk Institusi

Dapat dijadikan sebagai acuan dalam memberikan wawasan/pengetahuan kepada


mahasiswa, apakah mahasiswa sudah memahami manajemen kebidanan.

3) Untuk Mahasiswa

Dapat dijadikan sebagai referensi dalam menggali/mencari informasi untuk memperluas


wawasan/pengetahuan tentang manajemen kebidanan

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia


Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan
peranan tenaga kerja secara efisien dan efektif sehingga tercpai tujuan bersama perusahaan,
karyawan dan masyarakat.

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu progres menangani berbagai masalah pada
ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer, dan tenaga kerja lainnyauntuk dapat
menunjang ativitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Bagian atau unit yang biasanya mengurusi SDM adalah departemen sumber daya manusia.

Menurut A.F stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang
berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang –
orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabata yang tepat pada saat organisasi
memerlukannya.

2.2 Manajemen Perlengkapan

2.2.1 Manajemen Perlengkapan/Logistik


A. Pengertian logistik
Adalah segala sesuatu/benda yang berwujud dan dapat diperlakukan secara fisik, baik yang
digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan pokok maupun kegiatan penunjang dalam
organisasi.
Nama lain logistik : perbekalan, barang, material, peralatan, perlengkapan, dan sarana/prasarana.

B. Pengertian manajemen logistik


Serangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan terhadap kegiatan
pengadaan, pencatatan, pendistribusian, penyimpanan, pemeliharaan, dan penggunaan logistik
guna mendukung efektifitas dan efisiensi dalam upaya pencapaian tujuan organisasi.

C. Tujuan manajemen logistik

3
a. Tujuan umum
1) Tujuan operasional
Tujuan operasional → agar tersedia barang/bahan dalam jumlah yang tepat dan mutu
yang memadai.
2) Tujuan keuangan
Tujuan keuangan → operasional dapat terlaksana dengan biaya yang serendah-
rendahnya.
3) Tujuan pengamanan
Tujuan pengamanan → agar persediaan tidak terganggu dari kerusakan, pemborosan,
pencurian dan penyutan yang tidak wajar.
b. Tujuan khusus
Mendukung efektivitas dan efiseiensi dalam setiap upaya pencapaian tujuan organisasi.

D. Maksud manajemen logistik


a. mampu menyediakan logistik sesuai dengan kebutuhan.
b. mampu menyediakan informasi berkaitan dengan keberadaan logistik.
c. mampu menyediakan logistik yang siap pakai.
d. mampu menjaga dan mempertahankan kondisi,teknis, daya guna, dan daya hasil logistik.
e. mampu mencegah dan mengambil tindakan antisipatif terhadap berbagai penyimpangan
dalam setiap kegiatan pengelolaan maupun penggunaan logistik.
f. Mampu menyediakan pedoman kerja bagi setiap unit kerja maupun personal mampu
membangun budaya penggunaan logistik secara bertanggung jawab
E. Kegiatan manajemen logistik
1) Kegiatan manajerial
2) Perencanaan dan penentuan kebutuhan mencakup aktivitas pemikiran, penetapan sasaran,
pedoman, perhitungan, perumusan tindakan yang akan dilaksanakan di masa yang akan
datang → ini juga berkaitan dengan penganggaran.
3) Pengorganisasian mencakup kegiatan merancang dan merumuskan struktur formal dalam
upaya pengelolaan logistik dengan melakukan kegiatan mengelompokan, mengatur, dan
membagi tugas sekaligus wewenang kepada setiap unit/anggota organisasi.

4
4) Pengawasan mencakup setiap upaya untuk menjaga pelaksanaan setiap tindakan dan
kegiatan dalam pengelolaan logistik sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, baik
berkaitan dengan penggunaan logistik, maupun proses pengeloaan logistik.
5) Kegiatan operasional
6) Pengadaan logistik → serangkaian kegiatan untuk menyediakan logistik sesuai dengan
kebutuhan, baik berkaitan dengan jenis dan spesifikasi, jumlah, waktu maupun tempat
dengan harga dan sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.
7) Pencatatan (inventarisasi) → kegiatan untuk menyediakan data atas semua logistik yang
dimiliki .
8) Penyimpanan/penggudangan → kegiatan pengurusan logistik baik yang bersifat
administratif maupun operasional berkaitan dengan perumusan maupun pelaksanaan tata
kerja, tata ruang, tata usaha, maupun pengaturan barang di gudang.
9) Pendistribusian → kegiatan yang berkaitan dengan pembagian dan penyampaian logistik
kepada satuan/unit organisasi yang membutuhkan sesuai dengan sistem kerja yang
ditetapkan.
10) Pemeliharaan → kegiatan yang berkaitan dengan upaya mempertahankan kondisi teknis,
daya guna dan daya hasil logistik serta menjamin jangka waktu pemakaian barang
mencapai batas waktu yang optimal.
11) Penghapusan/pemusnahan → keguatan pembebasan logistik dari
pertanggungjawaban baik secara fisik maupun administrarif karena logistik tersebut
dinilai sudah tidak berdaya guna lagi.

F. Tanggung jawab bagian logistik


1) Menyediakan barang dan jasa dalam jumlah, mutu dan waktu yang tepat dengan harga yang
sesuai.
2) Menjaga kegiatan pemasokan material dan jasa agar tidak putus.
3) Mengadakan pembelian inventaris secara bersaing.
4) Menjadwal investasi barang pada tingkat serendah mungkin.
5) Mengembangkan sumber pasokan yang dapatt dipercaya dan alternatif pasokan lain.
6) Mengembangan dan menjaga hubungan baik dengan bagian lain.
7) Memantapkan integrasi yang maksimal dengan bagian lain.

5
8) Melatih dan membina pegawai yang kompeten.
G. Barang/bahan yang harus disediakan
1) Persediaan makanan
2) Persediaan farmasi
3) Persediaan logistik
4) Persediaan umum
Inventory Control → upaya untuk menciptakan keseimbangan antara persediaan dan permintaan.
I. Metode dalam manajeman logistik
1) FIFO ( First In First Out )
2) LIFO ( Last In First Out )
H. Masalah umum dalam manajemen logistik
1) Salah rencana dan pengadaan kebutuhan :
 Kekelituan dalam menetapkan kebutuhan logistik
 Kurang cermat dalam menganalisis, kurang memperhatikan lingkungan.
 Kesalahan berkaitan dengan jenis logistik, metode pengadaan logistik, jumlah logistik,
waktu pengadaan, tempat asal maupun kesalahan dalam rencana harga logistik.
2) Salah pengadaan
3) Salah tempat
Salah peletakaan logistik sehingga mengganggu kelancaran aktifitas secara keseluruhan.
4) Salah pakai
Kekelituan dalam penggunaan barang karena tanpa disertai rasa tanggungjawab baik secara
teknis fungsional maupun pencapaian barang.
5) Lalai dalam pencatatan
Alpa dalam pencatatan logistik baik menyangkut kegiatan, waktu, jimlah, harga, kondisi
maupun data pencatatan lainnya.
6) Lalai perawatan
Ketidakteraturan dan kesalahan dalam perawatan logistik sehingga menimbulkan
kerusakan yang dapat berdampak pada menurunnya kuantitas output, tidak tercapainya
batas pemakaian barang secara optimal dan terjadi pemborosan.
7) Lalai penyimpanan
Tidak ditempatkannya barang pada tempat yang semestinya.

6
8) Lalai kontrol
Alpa dalam pengawasan baik terhadap barangnya, waktu pengawasan, maupun metode
pengawasan.

I. Implementasi manajemen logistik pada klinik bidan praktik swasta


Sarana dan prasarana perlengkapan adalah hal yang paling penting dalam tatalaksana
kebidanan pada klien. Untuk melaksanakan praktik bidan terdapat sejumlah persyaratan minimal
peralatan dan perlengkapan pelayanan kebidanan yang diatur melalui peraturan pemerintah, yang
mencakup:
 Peralatan (steril dan tidak steril)
 Bahan habis pakai
 Obat-obatan
 Formulir dan perlengkapan administrasi
 Disamping itu diperlukan juga perlengkapan seperti stationary, perlengkapan ruangan dsb.
 Sarana Medis-Non Medis
Sarana Non Medis
a. Bangunan dan tata ruang
Sekurang-kurangnya terdiri dari :
A1. Ruang tunggu :
 Kursi/bangku pasien
 Meja/majalah/surat kabar
 Meja dan kursi petugas pengantar
A2. Ruang pemeriksaan :
 Meja dan kursi provider
 Lemari, meja obat
 Tempat cuci tangan

A3. Kamar kecil (WC)


Perhatikan :
 Kenyamanan

7
 Keamanan
 Privacy
 Kepuasan

b. Perlengkapan penunjang
o Buku kas (bila perlu)
o Buku resep
o Blanko formulir rujukan
o Blanko kwitansi
o Blanko surat sakit
o Blanko surat sehat
o Blanko buku kesehatan pribadi
o Kelengkapan rekam medis
Sederhana : Kartu pasien dan rak penyimpanan
-Canggih : Komputer setiap perangkat lunak

J. KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi)


KIE KB dan kesehatan hendaknya disampaikan secara informatif dan tidak berdampak
negatif dengan bantuan :
 Leafleat
 Brosur
 Poster
 Alat peraga
Sarana Medis KB :
 Meja ginekolog
 IUD Kit
 Implant Kit
 Alat-alat kontrasepsi
 Spekulum
 Cocor bebek
 Lampu obgyn
8
Saran Non Medis
KIE KB berupa :
 Leaflet kontrasepsi
 Brosur KB
 Poster KB
 Alat peraga kontrasepsi dan anatomi
 Kartu kunjungan
 Rekam medik
Sarana medis kesehatan :
 Meja bidan
 Timbangan anak
 Timbangan dewasa
 Stetoskop
 Lampu senter
 Termometer
 Plester
 Pinset
 Skalpel
 Alkohol, kapas, kassa steril dan
 Peralatan suntik

2.3 Manajemen Perubahan Perilaku


Manajemen Perubahan Prilaku adalah upaya yang di lakukan untuk mengelola akibat-
akibat yang Akan ditimbulkan karena terjadinya Perubahan dalam organisasi. Perubahan dapat
terjadi karena sebab-sebab yang berasal dari dalam maupun dari luar organisasi tersebut.

9
Manfaat perubahan: Bagi kelangsungan hidup suatu organisasi, tanpa adanya perubahan
maka dapat dipastikan bahwa usia organisasi tidak akan bertahan lama. Perubahan bertujuan agar
organisasi tidak statis melainkan tetap dinamis dalam menghadapi perkembangan zaman,
kemajuan teknologi, & di bidang pelayanan kesehatan adalah peningkatan kesadaran pasien akan
pelayanan yang berkualitas.
Tipe-tipe perubahan :
Perubahan terdiri dari 3 tipe berbeda, dimana setiap tipe memerlukan strategi manajemen
perubahan yang berbeda pula. Tiga macam perubahan tersebut adalah:
1.Perubahan rutin, dimana telah direncanakan dan dibangun melalui proses organisasi;
2.Perubahan peningkatan, yang mencakup keuntungan atau nilai yang telah dicapai organisasi;
3.Perubahan inovatif yang mencakup cara bagaimana orgnisasi memberikan pelanyanannya.

Langkah-langkah Manajemen Perubahan


1. Identifikasi Tipe Perubahan
Ketika anda harus memanaj perubahan, pertama-tama perlu mengidentifikasi tipe perubahan
tersebut.
Contoh: anda sebagai kepala ruangan kebidanan/ bidan coordinator memperkenalkan standar
baru tentang kerja keras.
2. Identifikasi Tujuan Perubahan
Tugas kedua adalah mengidentifikasi tujuan-tujuan perubahan. Kemudian merencanakan
tujuan-tujuan tersebut secara jelas dan memberikan batasan antara waktu dengan perubahan
mana yang dapat diterima.

Tahap-tahap Manajemen Perubahan


 Tahap 1, yang merupakan tahap identifikasi perubahan, diharapkan seseorang dapat mengenal
perubahan apa yang akan dilakukan/ terjadi. Dalam tahap ini seseorang atau kelompok dapat
mengenal kebutuhan perubahan dan mengidentifikasi tipe perubahan.

10
 Tahap 2, adalah tahap perencanaan perubahan. Pada tahap ini harus dianalisis mengenai
diagnostik situasional teknik, pemilihan strategi umum, dan pemilihan. Dalam proses ini perlu
dipertimbangkan adanya faktor pendukung sehingga perubahan dapat terjadi dengan baik
 Tahap 3, merupakan tahap implementasi perubahan dimana terjadi proses pencairan,
perubahan dan pembekuan yang diharapkan. Apabila suatu perubahan sedang terjadi
kemungkinan timbul masalah. Untuk itu perlu dilakukan monitoring perubahan.
 Tahap 4, adalah tahap evaluasi dan umpan balik. Untuk melakukan evaluasi diperlukan data,
oleh karena itu dalam tahap ini dilakukan pengumpulan data dan evaluasi data tersebut. Hasil
evaluasi ini dapat di umpan balik kepada tahap 1 sehingga memberi dampak pada perubahan
yang di ingginkan berikutnya.
Suatu perubahan melibatkan perasaan, aksi, perilaku, sikap, nilai-nilai dari orang yang
terlibat dan tipe gaya manajemen yang dibutuhkan. Jika perubahan melibatkan sebagian besar
terhadap perilaku dan sikap mereka, maka akan lebih sulit merubahnya dan membutuhkan waktu
yang lama.

2.4 Manajemen Pelayanan Kebidanan


Pelayanan kebidanan merupakan bagian internal dari pelayanan kesehatan, yang diarahkan
untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga yang berkualitas.

Pelayanan kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh bidan sesuai dengan
kewenangan yang diberikannya dengan maksud meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak dalam
rangka tercapainya keluarga berkualitas, bahagia, dan sejahtera.

Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga, dan masyarakat, yang meliputi
upaya peningkatan, pencegahan, penyembuha dan pemulihan.

Layanan kebidanan dibedakan menjadi :

1. Layanan kebidanan primer ialah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab
bidan.
2. Layanan kebidanan kolaborasi ialah layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota
tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu urutan dari
sebuah proses kegiatan pelayanan kebidanan.

11
3. Layanan kebidanan rujukan ialah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan
ke sistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan oleh
bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan
rujukan yang dilakukan oleh bidan ke tempat atau fasilitas pelayanan kesehatan lain secara
horizontal maupun vertical atau ke profesi kesehatan lain.

2.5 Definisi Operasional


Manajemen adalah ilmu atau seni bagaiman sumber daya secara efisien, efektif dan
rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti dan lulus pendidikan bidan, mendapat
izin dan terdaftar secara legal untuk melakukan praktik kebidanan. Pelayanan kebidanan
merupakan bagian dari integral pelayanan kesehatan yang berfokus pada pelayanan kesehatan
perempua y, bayi baru lahir, dan anak balita.

Manajemen pelayanan kesehatan adalah :

1. Suatu metode pengaturan, pegorganisasian pikiran dan tindakan dalam suatu urutan yang
logis dan menguntungkan baik bagi pasien maupun petugas kesehatan.
2. Proses pemecahan masalah yanag digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan
pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah penemuan-penemuan, keterampilan dalam
rangkaian atau tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan dan berfokus pada
klien.

2.6 Model Manajemen


1. Modal PIE (Planning, implementation, dan evaluation)
2. Modal POAC (Planning, organizing, actuating, dan controlling)
3. Model P1-P2-P3 (Perencanaan, penggerakan,-pelaksanaan, pengawasan-
pengendalian-penilaian)
P-1, Perencanaan berbentuk perencanaan tingkat puskesmas (PTP)
P-2, penggerakan pelaksanaan berbentuk loka karya mini puskesmas
P-3, Pengawasan, pengendalian dan penilaian, berbentuk pemantauan wilayah
setempat dan stratifikasi puskesmas

12
4. ARRIF (analisis, rumusan, rencana, implementasi dan forum komunikasi)
5. ARRIME (analisis, rumusan, rencana, implementasi, monitoring dan evaluasi)
6. ARRIMES (analisis, rumusan, rencana, implementasi, monitoring, evaluasi dan
sosialisasi)

Perbnadingan fungsi manajemen dari model – model manajemen

PIE POAC P1-P2-P3 ARRIF ARRIME ARRIMES


A A A
P P P1 R R R
R R R
O
I P2 I I I
A
M M
E C P3 I E
E
S

2.7 Langkah – Langkah Dalam Manajemen Kebidanan


Langkah-langkah manajemen kebidanan di bagi menjadi 3 yaitu:

a. P1 (Perencanaan)

b. P2 (Pengorganisasian)

c. P3 (Penggerakan, Pelaksanaan, Pengawasan dan Pengendalian)

a. P1 (PERENCANAAN)

Perencanaan adalah proses untuk merumuskan masalah kegiatan, menentukan kebutuhan dan
sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan kegiatan yang paling pokok dan menyusun
langkah-langkah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (landasan dasar).

13
Contoh :

1. Jadwal Imunisasi DPT dan Polio di Posyandu, Puskesmas dan Bidan Praktik Mandiri

b. P2 (PENGORGANISASIAN)

Pengorganisasian adalah suatu langkah untuk menetapkan menggolong-golongkan, dan


mengatur berbagai kegiatan, penetapan tugas-tugas dan wewenang seseorang dan pendelegasian
wewenang dalam rangka pencapaian tujuan layanan kebidanan.

Inti dari pengorganisasian adalah merupakan alat untuk memadukan atau sinkronisasi semua
kegiatan yang bersasfek personil, finansial, material dan tata cara dalam rangka mencapai tujuan
pelayanan kebidanan yang telah di tetapkan.

Contoh : P2 (Pelaksanaan)

1. Posyandu

2. Puskesmas Pembantu

3. Bidan Praktek Mandiri

c. P3 (PENGGERAKAN, PELAKSANAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN)

Penggerakan dan pelaksanaan adalah suatu usaha untuk menciptakan iklim kerjasama di
antara pelaksanaan program pelayanan kebidanan sehingga tujuan dapat tercapai secara efektif dan
efisien.

Fungsi manajemen ini lebih menekankan bagaimana seorang manajer pelayanan kebidanan
mengarahkan dan menggerakkan semua sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan pelayanan
kebidanan yang telah di sepakati.

Contoh :

1. Pencatatan dan Pelaporan (SP2TP)

2. Supervisi

14
3. Stratifikasi Puskesmas

4. Survey

2.8 Aplikasi Dalam Kebidanan

Perencanaan manajemen pelayanan kebidanan di BPM Hj. Hendriati

Jln. Madukoro Raya no.54 Semarang

Rencana Pelayanan Kebidanan :

1. Imunisasi DPT dan Polio pada bayi usia 0-6 bulan

a. P1 (Perencanaan)

1) Tujuan Kegiatan
Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami tentang
Jadwal Imunisasi DPT dan Polio bagi bayinya.
2) Sasaran
Sasaran Jadwal imunisasi di BPM Hj. Hendriati ini adalah Ibu dengan bayi yang berusia 0
hari sampai 6 bulan.
3) Sarana dan Prasarana

a.) Vaksin DPT dan Polio

b.) Spuit 3 CC

c.) kapas Alkohol

d.) Ruangan tertutup untuk menjaga privasi bayi

e.) Tempat tidur

4) Tempat dan Lokasi


Jadwal Imunisasi ini dilakukan di suatu ruangan yang ada di BPM Hj. Hendriati dengan
ukuran 3x4 m.

15
5) SDM (Sumber Daya Manusia)
Bidan atau asisten Bidan 1 orang.
6) Strategi Kemitraan
Bekerjasama dengan puskesmas.
7) Keuangan dan Pendanaan
Modal Pribadi : 1.000.000

b. P2 (Pengorganisasian)

Bidan atau asisten bidan sebagai petugas kesehatan yang akan menyuntikkan vaksin DPT dan
meneteskan vaksin Polio kepada pasien.

c. P3 (Penggerakan, Pelaksanaan, Pengawasan dan Pengendalian)

1.) Penggerakan dan Pelaksanaan

a) Jadwal imunisasi DPT diberikan pada bulan ke 2, 4, 6, 18, tahun ke 5, dan 12. Imunisasi
ini untuk mencegah difteri, tetanus, dan pertusis. Jadwal Imunisasi Polio diberikan pada
bulan ke 0, 2, 4, 6, 18, dan tahun ke 5.
b) Ibu di berikan pemahaman akan pentingnya vaksin untuk bayinya.
2.) Pengawasan dan Pengendalian
Pengawasan dan Pengendalian jadwal imunisasi di BPM Hj. Hendriati ini dilakukan dengan
penjadwalan yang di catat pada buku KIA ibu. Pemantauan dengan penyusunan laporan pada
setiap selesai melaksanakan imunisasi. Isi laporan minimal memuat tentang : Nama bayi,
waktu pelaksanaan, dan vaksin yang di berikan

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pada dasarnya untuk melakukan manajemen kebidanan memang harus melewati beberapa
tahap. Seperti dikemukakan Hellen Varney ada 7 langkah sedangkan dari depkes menyatakan 5
langkah. Pada prinsipnya masing-masing pendapat sama, hanya berbeda dalam cara
pendokumentasiannya. Namun dalam penerapannya nanti tidaklah harus kaku menggunakan 5
langkah atau 7 langkah yang perlu diingat bahwa dalam manajemen kebidanan tersebut dilakukan
secara sistematis dengan metode pendekatan tertentu dalam membantu pemecahan masalah
kesehatan ibu dan anak.

Secara umum konsep manajemen kebidanan berkualitas meliputi :

1. Manajemen dilakukan melalui pendekatan dengan mengidentifikasi kebutuhan konsumen.


2. Meliputi seluruh kegiatan.
3. Meliputi seluruh aspek pelayanan dan dedikasi aktif seluruh staf untuk mengidentifikasi
seluruh konsumen.
4. Memberikan pelayanan secara berkesinambungan.
5. Memonitor kepuasan konsumen.
6. Memahami kebutuhan dan memantau perubahan yang terjadi melalui pemantauan ulang.
7. Meningkatkan sumber daya untuk mengembangkan kualitas tindakan dab pelayanan khusus
secara tetap melalui prosedur dan system informasi yang fleksibel.

3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat khususnya bagi para pembaca dan
dapat menambah pengetahuan tentang lingkup praktik kebidanan.untuk itu penulis mengharapkan
kepada para pembaca untuk lebih jauh memahami makalah ini dan dapat memberikan kritik dan
saran yang sifatnya membangun.

17
DAFTAR PUSTAKA

Syafrudin. 2014. Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan Dalam Kebidanan. Jakarta :
CV Trans Info Media
Syafrudin. 2010. Kebidanan Komunitas. Jakarta : Yayasan Bina Sumber Daya Manusia
Syafrudin. 2010. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta :Tiara Putra

18

Anda mungkin juga menyukai