Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN


PELAYANAN KEBIDANAN

Dosen Pembimbing :

Sri Widya, S.ST, M.KES.

Disusun oleh kelompok 3 :


 Lia Aprina Sari (1915301015)
 Melani Lestari (1915301017)
 Lidya Natasya (1915301016)
 Putri Julisma Sari (1915301040)
 Monica Sri Pamungkas (1915301018)
 Nurul Afifah (1915301019)

PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
TP. 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa karena
dengan karuniaNya, kami dapat menyelesaikan makalah ”perencanaan dalam
manajemen pelayanan kebidanan” untuk mahasiswa Program Studi DIV
Kebidanan.
Makalah ini dimaksudkan sebagai tuntunan belajar bagi mahasiswa di
insitusi pendidikan kesehatan khususnya bidang kebidanan.Semoga dengan
adanya makalah ini bisa memberi banyak pengetahuan bagi pembaca khususnya
bagi penulis sendiri.
Kami menyadari keterbatasan dalam menyusun makalah ini.Untuk itu,
kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak, terutama dari seluruh
akademika kebidanan dimanapun berada demi penyempurnaan edisi-edisi
berikutnya.
Akhir kata, kami ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak hingga
makalah ini dapat selesai.

Bangkinang, 28 April 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................1

DAFTAR ISI......................................................................................................................2

BAB I.................................................................................................................................3

PENDAHULUAN..............................................................................................................3

1.1 Latar Belakang.................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................4

1.3 Tujuan...............................................................................................................4

BAB 2................................................................................................................................5

PEMBAHASAN................................................................................................................5

2.1 Manajemen Pelayanan Kebidanan..................................................................5

2.2 Teori Manajemen Kebidanan..........................................................................5

2.3 Pelayanan Kebidanan.......................................................................................6

2.4 Perencanaan dalam Pelayanan Kebidanan....................................................6

2.5 Langkah – Langkah dalam Manajemen Kebidanan.....................................9

2.6 Langkah-langkah dalam Manajemen Kebidanan Menurut Helen Varney


10

2.7 Prinsip Manajemen Kebidanan.....................................................................13

BAB 3..............................................................................................................................15

PENUTUP........................................................................................................................15

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................16

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bidan merupakan salah satu profesi tertua sejak adanya peradaban
umat manusia. Bidan muncul sebagai wanita terpercaya dalam
mendampingi dan menolong ibu yang melahirkan. Peran dan posisi bidan
dimasyarakat sangat dihargai dan dihormati karena tugasnya yang sangat
mulia, memberi semangat, membesarkan hati,mendampingi, serta
menolong ibu yang melahirkan sampai ibu dapat merawat bayinya dengan
baik. Bidan sebagai pekerja profesional dalam menjalankan tugas dan
prakteknya, bekerja berdasarkan pandangan filosofis yang dianut,
keilmuan, metode kerja, standar praktik pelayanan serta kode etik yang
dimilikinya.
Dalam melaksanakan asuhan kebidanan yang merupakan salah
satu dari praktik kebidanan tentunya seorang bidan memiliki hak dan
kewajiban. Dalam hal ini asuhan kebidanan adalah bantuan yang
diberikan oleh bidan kepada individu pasien atau klien yang
pelaksanaannya dilakukan dengan cara
a. Bertahap dan sistematis
b. Melalui suatu proses yang disebut manajemen kebidanan.

Dua hal dasar yang harus dipenuhi, dimana ada keseimbangan


antara tuntutan profesi dengan apa yang semestinya didapatkan dari
pengembanan tugas secara maksimal. Memperoleh perlindungan hukum
dan profesi sepanjang melaksanakan tugas sesuai standar profesi dan
Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan salah satu hak bidan yang
mempertahankan kredibilitasnya dibidang hukum serta menyangkut aspek
legal atas dasar peraturan perundang-undangan dari pusat maupun daerah.

4
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, adalah sebagai
berikut:
1. Apa definisi manajemen pelayanan kebidanan?
2. Apa saja teori manajemen kebidanan?
3. Apa definisi pelayanan kebidanan?
4. Apa defenisi perencanaan dalam pelayanan kebidanan?
5. Bagaimana langkah langkah dalam manajemen kebidanan?
6. Apa saja langkah langkah dalam manajemen kebidanan menurut Helen
Varney?
7. Bagaimana prinsip manajemen kebidanan?

1.3 Tujuan penulisan


Adapun beberapa rumusan masalah diatas, dapat diambil tujuan
penulisan makaalh ini adalah ;
1. Mengetahui definisi manajemen pelayanan kebidanan?
2. Mengetahui teori manajemen kebidanan?
3. Mengetahui definisi pelayanan kebidanan?
4. Mengetahui defenisi perencanaan dalam pelayanan kebidanan?
5. Mengetahui langkah langkah dalam manajemen kebidanan?
6. Mengetahui langkah langkah dalam manajemen kebidanan menurut
Helen Varney?
7. Mengetahui prinsip manajemen kebidanan?

5
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Manajemen Pelayanan Kebidanan


Dalam pelayanan kebidanan, manajemen adalah proses
pelaksanaan pemberian pelayanan kebidanan untuk memberikan asuhan
kebidanan kepada klien dengan tujuan menciptakan kesejahteraan bagi ibu
dan anak, kepuasan pelanggan dan kepuasan bidan sebagai provider.
Akar atau dasar manajemen kebidanan, adalah ilmu manajemen
secara umum. Dengan mempelajari teori manajemen, maka diharapkan
bidan dapat menjadi manajer ketika mendapat kedudukan sebagai seorang
pimpinan, dan sebaliknya dapat melakukan pekerjaan yang baik pula
ketika bawahan dalam suatu system organisasi kebidanan. Demikian pula
dalam hal memberikan pelayanan kesehatan pada kliennya, seorang bidan
haruslah menjadi manager yang baik dalam rangka pemecahan masalah
dari klien tersebut.
Manajemen kebidanan adalah proses pertolongan yang dilakukan
seseorang yang berprofesi sebagai bidan secara sistematis untuk
membantu menyelesaikan persoalan kesehatan seorang pasien dengan
tepat. Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang
digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan
berdasarkan teori ilmiah, penemuan –penemuan, ketrampilan dalam
rangkaian/tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang
terfokus pada klien. (Varney, 1997)

2.2 Teori Manajemen Kebidanan


Menurut Ibnu Syamsi fungsi manajemen terdiri dari :
1. Fungsi perencanaan
2. Fungsi mengatur pelaksanaan
3. Pengorganisasian (organizing )

6
4. Penyiapan tenaga ( staffing)
5. Pengarahan (directing)
6. Pengkordinasian (coordinating)
7. Permintaan laporan ( reporting )
8. Fungsi pengendalian (controlling )
9. Fungsi pengembangan (development )

2.3 Pelayanan Kebidanan


Pelayanan kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung
jawab profesi bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan
untuk meningkatkan kesehatan kaum perempuan khususnya ibu dan anak-
anak.
Layanan kebidanan yang tepat akan meningkatan keamanan dan
kesejahteraan ibu dan bayinya. Layanan kebidanan/oleh bidan dapat
dibedakan meliputi:
1. Layanan kebidanan primer yaitu layanan yang diberikan
sepenuhnya atas tanggung jawab bidan.
2. Layanan kolaborasi yaitu layanan yang dilakukan oleh bidan
sebagai anggota tim secara bersama-sama dengan profesi lain
dalam rangka pemberian pelayanan kesehatan.
3. Layanan kebidanan rujukan yaitu merupakan pengalihan tanggung
jawab layanan oleh bidan kepada sistem layanan yang lebih tinggi
atau yang lebih kompeten ataupun pengambil alihan tanggung
jawab layanan/menerima rujukan dari penolong persalinan lainnya
seperti rujukan.

2.4 Perencanaan dalam Pelayanan Kebidanan


Adalah suatu proses mempersiapkan secara sistimatis kegiatan
yang akan dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu
Untuk membuat perencanaan kita harus mengetahui si-a-bi-di-ba
a. Si ( siapa yg akan membuatnya )

7
b. A ( apa yg hrs direncanakan )
c. Bi ( bila dilaksanakan )
d. Di ( dimana tpt pelaksanaan )
e. Ba ( bagai mana hasilnya )

Perencanaan dalam manajemen pelayanan kebidanan merupakan


bagian dari administrasi kesehatan,yang mana terdiri atas 3 unsur pokok
yaitu:
1. INPUT
input (masukan) adalah segala sesuatu yg dibutuhkan untuk dapat
melaksanakan pekerjaan manajemen. Input berfokus pada sistem yang
dipersiapkan dalam organisasi dari menejemen termasuk komitmen,
dan stakeholder lainnya, prosedur serta kebijakan sarana dan prasarana
fasilitas dimana pelayanan diberikan.
Semua hal yang diperlukan untuk terselenggaranya suatu
pelayanan kesehatan .Unsur masukan yang terpenting adalah
tenaga ,dana dan sarana .Secara umum di sebutkan apabila tenaga dan
sarana kuantitas dan kualitas.tidak sesuai standar yang ditetapkan ,serta
jika dana yang tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan ,maka sulitlah
diharapkan bermutunya pelayanan kesehatan .
Menurut Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat,
input ada 3 macam, yaitu:
a. Sumber (resources)
Sumber (resources) adalah segala sesuatu yang dapat dipakai untuk
menghasilkan barang atau jasa. Sumber (resources) dibagi 3
macam:
1) Sumber tenaga (labour resources) dibedakan atas:
i. Tenaga ahli (skilled): dokter, bidan, perawat
ii. Tenaga tidak ahli (unskilled): pesuruh, penjaga
2) Sumber modal (capital resources), dibedakan menjadi:
i. Modal bergerak (working capital): uang, giro

8
ii. Modal tidak bergerak (fixed capital): bangunan, tanah,
sarana kesehatan.
3) Sumber alamiah (natural resources) adalah segala sesuatu yang
terdapat di alam, yang tidak termasuk sumber tenaga dan
sumber modal.
b. Tatacara (prosedures)
Tatacara (procedures): adalah berbagai kemajuan ilmu dan
teknologi kesehatan yang dimiliki dan yang diterapkan.
c. Kesanggupan (capacity)
Kesanggupan (capacity): adalah keadaan fisik, mental dan biologis
tenaga pelaksana.Menurut Koontz input manajemen ada 4, yaitu
Man, Capacity, Managerial, dan Technology. Untuk organisasi
yang tidak mencari keuntungan, macam input ada 4M, yaitu Man,
Money, Material, Method. Sedangkan untuk organisasi yang
mencari keuntungan, macam input ada 6M, yaitu Man, Money,
Material, Method, Machinery, Market.
2. PROSES
Proses (process) adalah langkah yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses dikenal dengan nama
fungsi manajemen. Pada umumnya, proses ataupun fungsi manajemen
merupakan tanggung jawab pimpinan. Pendekatan proses adalah
semua metode dengan cara bagaimana pelayanan dilakukan.
Semua tindakan yang dilakukan pada waktu menyelenggarakan
pelayanan kesehatan. Tindakan tersebut dapat dibedakan atas dua
macam, yakni tindakan medis dan tindakan non medis. Secara umum
disebutkan apabila kedua tindakan ini tidak sesuai dengan standar yang
di tetapkan, maka sulitlah di harapkan bermutunya pelayanan
kesehatan.

9
3. OUTPUT
Output adalah hasil dari suatu pekerjaan manajemen. Untuk
manajemen kesehatan, output dikenal dengan nama pelayanan
kesehatan (health services). Hasil atau output adalah hasil pelaksanaan
kegiatan.
Output Yaitu yang menunjuk pada penampilan (perfomance)
pelayanan kesehatan Penampilan daat di bedakan atas dua macam.
Pertama, penampilan aspek medis pelayanan kesehatan. Kedua,
penampilan aspek non medis pelayanan kesehatan. Secara umum di
sebutkan apabila kedua penampilan ini tidak sesuai dengan standar
yang telah di tetapkan maka berarti pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan bukan pelayanan kesehatan yang bermutu.

2.5 Langkah – Langkah dalam Manajemen Kebidanan


Langkah – langkah Manajemen Pelayanan Kebidanan dibagi 3 yaitu :
1. P1 ( PERENCANAAN )
Perencanaan adalah proses untuk merumuskan masalah kegiatan,
menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan
tujuan kegiatan yang paling pokok dan menyusun langkah-langkah
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ( landasan dasar )
Contoh :
i. Jadwal Pelayanan ANC di Posyandu, Puskesmas
ii. Rencana Pelatihan untuk kader, nakes.

2. P2 ( PENGORGANISASIAN )
Pengorganisasian adalah suatu langkah untuk menetapkan
menggolong-golongkan, dan mengatur berbagai kegiatan, penetapan
tugas-tugas dan wewenang seseorang dan pendelegasian wewenang
dalam rangka pencapaian tujuan layanan kebidanan.
Inti dari pengorganisasian adalah merupakan alat untuk
memadukan atau sinkronisasi semua kegiatan yang berasfek personil,

10
finansial, material dan tata cara dalam rangka mencapai tujuan
pelayanan kebidanan yang telah di tetapkan.
Contoh : P2 (Pelaksanaan )
i. Puskesmas
ii. Balai Desa
iii. Puskesmas Pembantu
iv. Polindes dan Pembantu

3. P3 (Penggerakan dan Pelaksanaan, Pengawasan dan Pengendalian )


Penggerakan dan Pelaksanaan adalah suatu usaha untuk
menciptakan iklim kerja sama di antara pelaksanaan program
pelayanan kebidanan sehingga tujuan dapat tercapai secara efektif dan
efisien.
Fungsi manajemen ini lebih menekankan bagaimana seseorang
manajer pelayanan kebidanan mengarahkan dan menggerakkan semua
sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan pelayanan kebidanan
yang telah di sepakati.
Contoh :
i. Pencatatan dan pelaporan ( SP2TP )
ii. Supervisi
iii. Stratifikasi Puskesmas
iv. Survey

2.6 Langkah-langkah dalam Manajemen Kebidanan Menurut Helen


Varney
1. Langkah I : Pengumpulan Data Dasar yaitu Pegumpulan informasi
yang akurat danlengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan
kondisi klien.
1) Anamnesa
a. Biodata ( Nama, umur, alamat, pekerjaan, agama, pendidikan )

11
b. Riwayat Menstruasi (menarche, siklus menstruasi, lamanya,
banyaknya darahyang keluar, aliran darah yang keluar,
mentruasi terakhir, adakah dismenorhe, gangguan sewaktu
menstruasi (metrorhagia, menoraghi), gejala premenstrual )
c. Riwayat perkawinan ( kawin brp kali, usia kawin pertama kali )
d. Riwayat Kesehatan ( Gambaran penyakit lalu, riwayat penyakit
keluarga,riwayat kehamilan sekarang )
e. Riwayat Kehamilan, Persalinan & Nifas
a) Jumlah kehamilan dan kelahiran : G (gravid), P (para), A
(abortus), H (hidup).
b) Riwayat persalinan yaitu jarak antara dua kelahiran, tempat
melahirkan, lamanyamelahirkan, cara melahirkan.
c) Masalah/gangguan kesehatan yang timbul sewaktu hamil
dan melahirkan, missal : preeklampsi, infeksi, dll)
f. Bio-psiko-sosial spiritual
g. Pengetahuan Klien
h. Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan
tanda-tanda vital
i. Pemeriksaan khusus ( Inspeksi, Palpasi, Auskultasi, Perkusi )
j. Pemeriksaan penunjang ( Laboratorium, catatan terbaru dan
sebelumnya )
2. Langkah II , Interpretasi Data Dasar

Dengan melakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah


berdasarkan interpretasi atas data-data yang telah dikumpulkan.
Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan oleh bidan
dalam lingkup praktek kebidanan dan memenuhi Standar nomenklatur
diagnosa kebidanan.

Standar Nomenklatur Diagnosa Kebidanan :

1) Diakui dan telah disyahkan oleh profesi

12
2) Berhubungan langsung dengan praktek kebidanan
3) Memiliki ciri khas kebidanan
4) Didukung oleh clinical judgement dalam praktek kebidanan
5) Dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan

3. Langkah III, Mengidentifkasi Diagnosa atau Masalah Potensial.


Langkah ini berdasarkan diagnosis atau masalah yang sudah
diidentifikasi. Bidan dituntut untuk mampu mengantisipasi masalah
potensial, tidak hanya merumuskan masalah potensial yang akan
terjadi tetapi juga merumuskan tindakan antisipasi agar masalah atau
diagnosis potensial tidak terjadi. Merupakan langkah yang bersifat
antisipasi yang rasional atau logis.
4. Langkah IV, Mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan yang
memerlukan penanganan segera untuk Melakukan Konsultasi,
Kolaborasi dengan Tenaga Kesehatan lain berdasarkan kondisi Klien.
5. Langkah V , Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh Semua
keputusan yang dikembangkan dalam asuhan menyeluruh ini harus
rasional dan benar-benar valid berdasarkan pengetahuan dan teori yang
up to date serta sesuai dengan asumsi tentang apa yang akan dilakukan
klien.
6. Langkah VI , Pelaksanaan Langsung Asuhan dengan Efisien dan
Aman.
Dalam situasi di mana bidan berkolaborasi dengan dokter untuk
menangani klien yang mengalami komplikasi, maka keterlibatan bidan
dalam manajemen asuhan bagi klien adalah tetap bertanggung jawab
terhadap terlaksananya rencana asuhan bersama yang menyeluruh
tersebut. Manajemen yang efisien akan menyangkut waktu dan biaya
serta meningkatkan mutu dan asuhan klien.
7. Langkah VII , Evaluasi.Evaluasi ke efektifan dari asuhan yang sudah
diberikan meliputi : pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah
benar-benar telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah

13
diidentifikasi dalam diagnose dan masalah. Rencana tersebut dapat
dianggap efektif jika memang benar efektif dalam pelaksanaannya.

2.7 Prinsip Manajemen Kebidanan


Prinsip proses manajemen kebidanan menurut Varney. Proses
manajemen kebidanan sesuai dengan standart yang dikeluarkan
oleh American College of Nurse Midwife (ACNM) terdiri dari :
1. Secara sistematis mengumpulkan data dan memperbaharui data yang
lengkap dan relevan dengan melakukan pengkajian yang
keomprehensif terhadap kesehatan setiap klien, termasuk
mengumpulkan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik.
2. Mengidentifikasi masalah dan membuat diagnosa berdasarkan
interpretasi data dasar
3.  Mengidentifikasi kebutuhan terhadap asuhan kesehatan dalam
menyelesaikan masalah dan merumuskan tujuan asuhan kesehatan
bersama klien.
4. Memberi informasi dan support sehingga klien dapat membuat
keputusan dan bertanggung jawab terhadap kesehatannya.
5. Membuat rencana asuhan yang komprehensif bersama klien.
6. Secara pribadi bertanggungjawab terhadap implementasi rencana
individual
7.  Melakukan konsultasi, perencanaan dan melaksanakan manajemen
dengan berkolaborasi dan merujuk klien untuk mendapatkan asuhan
selanjutnya.
8. Merencanakan manajemen terhadap komplikasi tertentu, dalam situasi
darurat dan bila ada penyimpangan dari keadaan normal.
9. Melakukan evaluasi bersama klien terhadap pencapaian asuhan
kesehatan dan merevisi rencana asuhan sesuai dengan kebutuhan.

14
Proses manajemen kebidanan sebenarnya sudah dilakukan sejak
orang mulai menolong kelahiran bayi. Pada zaman dahulu kala perempuan
yang sudah berpengalaman melahirkan dipercaya untuk memberikan
pelayanan kepada ibu-ibu yang hamil dan melahirkan. Mereka diharapkan
mampu memberikan pertolongan kepada ibu yang hamil dan melahirkan.
Tentu pertolongan yang diberikan pada masa tersebut hanya
berdasarkan pada pengalaman mereka sendiri, namun walau tanpa
referensi mereka juga dapat memberikan pelayanan yang untuk
menyelamatkan ibu dan bayi.

15
BAB 3

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. Dalam pelayanan kebidanan, manajemen adalah proses
pelaksanaan pemberian pelayanan kebidanan untuk memberikan
asuhan kebidanan kepada klien dengan tujuan menciptakan
kesejahteraan bagi ibu dan anak, kepuasan pelanggan dan
kepuasan bidan sebagai provider.
2. Manajemen kebidanan terdiri dari beberapa langkah yang
berurutan, yang dimulai dengan pengumpulan data dasar dan
berakhir dengan evaluasi. Langkah-langkah tersebut membentuk
kerangka yang lengkap yang bisa diaplikasikan dalam semua
situasi. Akan tetapi, setiap langkah tersebut bias dipecah-pecah
kedalam tugas-tugas tertentu dan semuanya bervariasi dengan
kondisi klien.
3. Perencanan dalam pelayanan kebidanan memperhatikan 3 unsur,
yaitu: input, proses dan output.

16
DAFTAR PUSTAKA

Ghaisan,Malik. 2018."Perencanaan Dalam Menajemen Pelayanan


kebidanan".https://maalikghaisan.perencanaan-dalam-manajemen-pelayanan.html?
m=1,diakses pada 23 april 2021

Asrinah,dkk. 2010. Konsep kebidanan. Graha Ilmu : Yogyakarta. Hal. 109

Estiwidani, dkk. 2009. Konsep Kebidanan. Fitramaya : Yogyakarta. Hal. 117

Tadjuddin norma. Konsep Kebidanan. Poltekkes Kemenkes Makassar : Makassar.


Hal 70

17

Anda mungkin juga menyukai