KEBIDANAN
Resti P01740323155
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah Manajemen
Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah kami, Bunda
Indah Fitri Andini SST,M.Keb yang telah membimbing kami, sehingga kami dapat
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,oleh karena itu,
kritik dan saran dari dosen dan teman-teman yang bersifat membangun
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dansemoga Allah SWT
Kelompok
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
A. Latar Belakangan.....................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
C. Tujuan......................................................................................................................
A. Kesimpulan .............................................................................................................
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
baik. Dalam hal ini bidan berperan sebagai seorang manajer, yaitu mengelola atau
memanage segala sesuatu tentang kliennya sehingga tercapai tujuan yang di harapkan.
Akar atau dasar manajemen kebidanan, adalah ilmu manajemen secara umum.
Dengan mempelajari teori manajemen, maka diharapkan bidan dapat menjadi manajer
melakukan pekerjaan yang baik pula ketika bawahan dalam suatu sistem organisasi
kebidanan. Demikian pula dalam hal memberikan pelayanan kesehatan pada kliennya,
seorang bidan haruslah menjadi manager yang baik dalam rangka pemecahan ,
masalah dari klien tersebut. Untuk itu kita perlu mengenal terlebih dahulu pemahaman
mengenai ilmu manajemen secara umum, teori - teori manajemen, fungsi - fungsi
Oleh karena itu manajemen kebidanan merupakan alur pikir bagi seorang bidan dalam
seorang bidan agar bidan dapat melakukan pelayanan dengan baik kepada kliennya.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
PEMBAHASAN
klien dengan tujuan menciptakan kesejahteraan bagi ibu dan anak, kepuasan
sebaliknya dapat melakukan pekerjaan yang baik pula ketika bawahan dalam
yang baik dalam rangka pemecahan ,masalah dari klien tersebut. Untuk itu kita
skill.
kepada pasien.
1. Fungsi perencanaan
3) Pengarahan (directing)
4) Pengkordinasian (coordinating)
1. Planning ( Perencanaan)
yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai
tujuan-tujuan itu.
2. Organizing
3. Staffing
4. Controlling (pengawasan )
bermutu. Untuk itu metode ilmiah akan dapat dilakukan bila telah
1. Efisiensi
Efisiensi adalah ukuran mengenai hubungan antara hasil yang dicapai dan
2. Efektivitas
manajemen.
bersifat pokok yang tidak boleh diabaikan oleh setiap manajer atau pimpinan.
hendaknya tidak kaku, melainkan harus luwes, yaitu bisa saja diubah-ubah
lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Untuk
1. Anamnesa
a. Biodata
b. Riwayat Menstruasi
c. Riwayat Kesehatan
e. Biopsikospiritual
f. Pengetahuan Klien
tanda vital
3. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
b. Palpasi
c. Auskultasi
d. Perkusi
4. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium
Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dari
Masalah sering berkaitan dengan hal-hal yang sedang dialami oleh wanita
yang diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan hasil pengkajian. Masalah juga
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain
3. Kehamilan kembar
situasi yang gawat dimana bidan harus bertindak segera untuk kepentingan
keselamatan jiwa ibu atau anak (misalnya perdarahan kala III atau
yang rendah). Dari data yang dikumpulkan dapat menunjukkan satu situasi
yang memerlukan tindakan segera sementara yang lain harus menunggu
prolaps tali pusat. Situasi lainnya bisa saja tidak merupakan kegawatan
lainnya seperti pekerja sosial, ahli gizi, atau seorang ahli perawatan klinis
bayi baru lahir. Dalam hal ini bidan harus mampu mengevaluasi kondisi
yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang
dibutuhkan penyuluhan, konseling, dan apakah perlu merujuk klien bila ada
sudah mencakup setiap hal yang berkaitan dengan semua aspek asuhan.
Setiap rencana asuhan haruslah disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu oleh
bidan dan klien, agar dapat dilaksanakan dengan efektif karena klien
pada langkah ini tugas bidan adalah merumuskan rencana asuhan sesuai
yang dikembangkan dalam asuhan yang menyeluruh ini harus rasional dan
sesuai dengan asumsi tentang apa yang akan atau tidak akan dilakukan
keadaan klien dan pengetahuan teori yang benar dan memadai atau
berdasarkan suatu data dasar yang lengkap, dan bisa dianggap valid
sehingga menghasilkan asuhan klien yang lengkap dan tidak berbahaya
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah
dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau\ anggota tim
kesehatan yang lain. Jika bidan tidak melakukan sendiri ia tetap memikul
belum efektif.
dan kualitas.tidak sesuai standar yang ditetapkan, serta jika dana yang
2. Proses
disebutkan apabila kedua tindakan ini tidak sesuai dengan standar yang
3. Output
bermutu.
pemakai jasa pelayanan yang sesuai dengan big st kepuasan rata-rata pendtduk dan
diselenggarakan sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah
ditetapkan. Kode etik dan standar pelayanan profesi, pada dasarnya merupakan
kesepakatan di antara kalangan profesi sehingga wajib digunakan sebagai pedoman dalam
Pertama, kepuasan yang mengacu pada penerapan kode etik serta standar pelayanan
profesi kebidanan. Kepuasan tersebut pada dasarya mencakup penilaian terhadap kepuasan
kebidanan.
kebidanan dapat memuaskan pasien. Ukuran pelayanan kebidanan yang bermutu adalah
pelayanan kebidanan (efficient), dan mutu pelayanan kebidanan (quality). Mutu pelayanan
kebidanan berorientasi pada penerapan kode etik dan standar pelayanan kebidanan, serta
kepuasan yang mengacu pada penerapan semua persyaratan pelayanan kebidanan. Tujuan
akhir kedua dimensi mutu pelayanan kebidanan tersebut adalah kepuasan pasien yang
dilayani bidan.
Bentuk program menjaga mutu pelayanan kebidanan tergantung dari unsur pelayanan
kesehatan yang lebih diprioritaskan sebagai sasaran, program menjaga mutu dapat
utama lebih ditujukan pada unsure masukar serta lingkungan. Untuk menjamin
masukan dan lingkungar yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Prinsip
1. Standarisasi (standardization)
kesehatan hanya diberikan kepada institusi kesehatan yang memenuhi standar yang
yang tidak memenuhi syarat, Standarisasi adalah suatu pernyataan tentang mutu yang
diharapkan yaitu yang menyangkut masukan proses dari system pelayanan kesehatan.
terpisahkan dari pelayanan kebidanan di setiap tingkat pelayanan. Bila hal tersebut
dapat diwujudkan, maka angka kematian ibu dapat diturunkan. Berdasarkan itu,
2. Perizinan (licensure)
keschatan yang tidak bermutu, standarisasi perlu diikuti dengan perizinan yang
hanya diberikan kepada institusi kesehatan dan atau tenaga pelaksana yang
pemerintah atau yang berwewenang berupa surat izin praktik yang diberikan
kepada tenaga profesi yang telah teregistrasi untuk pelayanan mandiri. Tuiuan
Lisensi (perizinan) pada tenaga kesehatan ini juga tercantum pada peraturan
3. Sertifikasi (certification)
(pengakuan) kepada institusi kesehatan dan atau tenaga pelaksanan yang benar-benar
memenuhi persyaratan.
4. Akreditasi (accreditation)
Akreditasi adalah bentul lain dari sertifikasi yang nilainya dipandang lebih tinggi.
Lazimnya akreditasj fersebut dilakukan secara bertingkat, yakni yang sesual dengan
kelayakan program dan satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan non
formal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan berdasarkan kriteria yang terbuka.
utama lebih ditujukan pada standar proses, yakni memantau dan menilai tindakan medis,
keperawatan dan non medis yang dilakukan. Program menjaga mutu konkuren adalah
pelayanan kesehatan. Pada bentuk ini, perhatian utama lebih ditujukan pada unsur proses,
yakni menilai tindakan medis dan nonmedis yang dilakukan. Apabila kedua tindakan
tersebut tidak sesuai dengan standar yang. telah ditetapkan, maka berarti pelayanan
Program menjaga mutu konkuren dinilai paling baik, namun paling sulit
dilaksanakan. Penvebab utamanva adalah karena adanya factor tentang rasa serta "bias
pada waktu pengamatan. Seseorang akan cenderung lebih berhati-hati, apabila
oleh satu tim (team work), atau apabila telah terbentuk kelompok kesejawatan (per
group).
dari pelayanan keschatan yang dikenal dengan Keluaran (output) yaitu hasil akhir
kegiatan dari tindakan dokter dan tenaga profesi lainnya terhadap pasien, dalam arti
perubahan derajat kesehatan dan kepuasan baik positif maupun sebaliknya. Sedangkan
baik atau tidaknya keluaran tersebut sangat dipengaruhi oleh proses (process), masukan
(input) dan lingkungan (environment). Maka jelaslah bahwa baik atau tidaknya mutu
pelayanan keschatan sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur tersebut, dan untuk menjamin
baiknya mutu pelayanan kesehatan ketiga unsur harus diupayakan sedemikian rupa agar
1. Tujuan
Tujuan program menjaga mutu mencakup dua hal yang bersifat pokok, yang jika
a. Tujuan antara
Tuiuan antara yang ingin dicapai oleh program menjaga mutu ialah diketahuinya
mutu pelayanan. Jika dikaitkan dengan kegiatan program menjaga mutu, tujuan ini
dapat dicapai apabila masalah serta prioritas masalah mutu berhasil ditetapkan.
b. Tujuan akhir.
Tujuan akhir yang ingin dicapai ole program menjaga mutu ialah. makin
mutu, tujuan ini dapat dicapai apabila masalah dan penvebab masalah mutu
berhasil diatasi.
2. Manfaat
Apabila program menjaga mutu dapat dilaksanakan, banyak manfaat yang akan
yang tepat dengan cara penyelesaian masalah yang benar. Karena dengar
telah dilakukan secara tepat serta pemilihan dan pelaksanaan cara penyelesaian
tambahan karena pelayanan yang berlebihan atau karena harus mengatasi berbagai
efek samping karena pelayanan yang dibawah standar akan dapat dicegah.
diwujudkan, pada gilirannya pasti akan berperan besar dalam turut meningkatkan
hukum. Pada saat ini sebagai akibat makin baiknya tingkat pendidikan dan keadaan
Dalam kaitan itu peranan program menjaga mutu jelas amat penting, karena
utama lebih ditujukan pada unsur keluaran, yakni menilai pemanpilan peleyanan
kesehatan. Jika penampilan tersebut berada dibawah standar yang telah ditetapkan,
pelayanan kesehatan, maka objek program menjaga mutu umumnya bersifat tidak
langsung. Dapat berupa hasil dari pelayanan kesebatan, atau pandangan pemakai jasa
dinilar dari rekam medis yang dipergunakan. Semua catatan yang ada dalam rekam
masalah yang ingin dinilai, reviu rekam medis dapat dibedakan atas beberapa
macam. Misalnya drug usage review fika yang dinilai adalah penggunaan obat, dan
atau surgical case review jika yang dinilai adalah pelayanan pembedahan. Reviest
Disim penampilan pelayanan keschatan (khusus untuk bedah) dinilai dari jaringan'
Cance! anytime. yang diangkat telah sesuai dengan diagnosis yang ditegakkan,
maka berarti pelayanan bedah tersebut adalah pelayanan kesehatan yang bermutu.
pelayanan keschatan. Survai klien ini dapat dilakukan secara informal, dalam arti
secara formal, dalam arti melakukan suatu survei yang dirancang khusus. Survei
pasien.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
pelayanan kebidanan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada klien dengan tujuan
menciptakan kesejahteraan bagi ibu dan anak ,kepuasan pelanggan dan kepuasan bidan
yang dimulai dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Langkah-
langkah tersebut membentuk kerangka yang lengkap yang bisa diaplikasikan dalam
semua situasi. Akan tetapi, setiap langkah tersebut bias dipecah-pecah kedalam tugas-
tugas tertentu dan semuanya bervariasi sesuai dengan kondisi klien. Perencanan dalam
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, masi terdapat banyak kesalahan – kesalahan. Oleh
karena itu, kami senantiasa menerima saran dan kritik yang sifatnya membangun.
DAFTAR PUSTAKA
Asrinah,dkk. 2010. Konsep kebidanan. Graha Ilmu : Yogyakarta. Hal. 109 Saifuddin,Abdul
Bari.dkk. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
http://diar13-midyuin08.blogspot.com/2010/02/makalah-organisasi-dan-manajemen.html
http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/04/jaminan-mutu-dan-manajemen-pelayanan.html