MANDIRI (BPM)
MAKALAH
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Prinsip Kebijakan dan Manajemen Kesehatan
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr., M.Kes.,PAK., MM
Disusun Oleh :
TRIANA ULFA NUR AZIZA
S021802063
PROGRAM PASCASARJANA
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2018
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. 1
DAFTAR ISI .............................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 4
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manajemen .......................................................... 6
2.2 Proses Manajemen ................................................................. 7
2.2.1 Perencanaan .................................................................. 7
2.2.2 Pengorganisasian .......................................................... 8
2.2.3 Pelaksanaan .................................................................. 8
2.2.4 Pengendalian ................................................................ 9
2.3 Pengertian Bidan Praktik Mandiri .......................................... 9
2.4 Syarat Praktik Kebidanan Mandiri.......................................... 10
2.5 Manajemen Kebidanan ........................................................... 12
Perencanaan Pelaksanaan
Manusia
Material
Mesin
Metode
Money / uang
Markets
Pengorganisasian Pengendalian
siannan
Gambar 1. Proses Manajemen Menurut George R. Terry
(Herujito, 2005)
10 | M a n a j e m e n B i d a n P r a k t i k M a n d i r i
c. Pengembangan ilmu dan teknologi dalam kebidanan
d. Uji kompetensi
Uji komeptensi adalah suatu proses untuk mengukur pengetahuan,
keterampilan, dan sikap tenaga kesehatan sesuai standar profesi. Dengan
diadakannya uji kompetensi ini diharapkan bahwa bidan yang
menyelenggarakan praktik kebidanan adalah bidan yang benar-benar
kompeten. Upaya ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas
pelayanan kebidnana, mengurangi medical error atau malpraktik dalam
tujuan utama untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi.
e. Legislasi
Legislasi adalah proses pembuatan undang-undang atau penyempurnaan
perangkat hukum yang sudah ada melalui serangakian kegiatan sertifikasi
(pengaturan kompetensi), registrasi (pengaturan kewenangan), dan lisensi
(pengaturan penyelenggaraan kewenangan).
f. Sertifikasi
Sertifikasi adalah dokumen penguasaan kompetensi tertentu melalui
kegiatan pendidikan formal maupun nonformal (pendidikan
berkelanjutan). Bentuk sertifikasi dari pendidikan formal adalah ijazah.
Sedangkan contoh sertifikasi dari lembaga nonformal berupa sertifikat
yang terakreditasi sesuai standar nasional.
g. Registrasi
Registrasi adalah sebuah proses dimana seorang tenaga profesi harus
mendaftarkan dirinya pada suatu badan tertentu secara periodik guna
mendapatkan kewenangan dan hak untuk melakukan tindakan profesional.
Dengan registrasi seorang tenaga profesi, maka akan mendapatkan haknya
untuk minta ijin praktik (lisensi) setelah memenuhi beberapa persyaratan
administrasi untuk lisensi.
h. Lisensi
Lisensi adalah proses administrasi yang dilakukan oleh pemerintah atau
yang berwenang berupa surat ijin praktik yang diberikan kepada tenaga
profesi yang telah teregistrasi untuk pelayanan mandiri. Lisensi adalah
11 | M a n a j e m e n B i d a n P r a k t i k M a n d i r i
pemberian ijin praktik sebelum diperkenankan melakukan pekerjaan yang
telah ditetapkan oleh organisasi profesi (IBI) (Dwienda, 2014). Selain
syarat-syarat yang disebutkan di atas, untuk bisa menjalankan praktik
kebidanan mandiri harus memiliki ruang dan tempat praktik yang sesuai
standar, peralatan medis baik obat-obatan ataupun alat kesehatan lain yang
menunjang pelayanan kebidanan. Selain itu juga diharuskan memasang
papan nama serta mencantumkan nomor lisensi yang telah diperoleh.
2.5 Manajemen Kebidanan
Dalam bukunya, Helen Varney (1997) menjelaskan bahwa proses
penyelesaian masalah dapat digunakan dalam manajemen kebidanan. Proses
manajemen kebidanan diselesaikan melalui lima langkah. Namun, setelah
menggunakannya Varney (1997) melihat ada beberapa hal penting yang harus
disempurnakan. Ia menambahkan dua langkah untuk menyempurnakan teori
lima langkah sebelumnya, sehingga menjadi tujuh langkah (Saminem, 2006).
Proses manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah
yang dikemukakan oleh perawat-bidan pada awal 1970-an. Manajemen
kebidanan memperkenalkan sebuah metode dengan pengorganisasian,
pemikiran, dan tindakan berurutan, logis dan menguntungkan, baik bagi pasien
maupun bagi tenaga kesehatan (Atik Purwandari, 2008).
Adapun langkah-langkah manjemen kebidanan, antara lain :
a. Meneliti dengan mengumpulkan semua data yang perlu untuk evaluasi
yang lengkap
b. Membuat identifikasi yang tepat dari masalah atau diagnosis berdasarkan
interpretasi yang benar dari data yang telah terkumpul
c. Mengantisipasi masalah potensial atau diagnosis lainnya yang mungkin
terjadi karena masalah atau diagnosis yang sudah teridentifikasi
d. Mengevaluasi apakah perlu intervensi bidan atau dokter yang segera
dan/atau untk manajemen konsultasi atau kolaborasi dengan anggota tim
kesehatan lainnya, hal ini ditentukan oleh kondisi pasien yang tengah
dihadapi
12 | M a n a j e m e n B i d a n P r a k t i k M a n d i r i
e. Membuat rencana asuhan yang menyeluruh yang didukung oleh penjelasan
rasional yang tepat menggarisbawahi keputusan yang diambil berdasarkan
langkah-langkah sebelumnya
f. Mengarahkan atau menerapkan rencana asuhan secara efisien dan aman
g. Evaluasi keefektifan asuhan yang diberikan, mengulang atau perlu
megganti secara tepat manajemen proses untuk semua asuhan yang kurang
efektif (Syafrudin. 2009).
13 | M a n a j e m e n B i d a n P r a k t i k M a n d i r i
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bidan merupakan salah satu profesi yang sangat mulia. Profesi yang
membantu terwujudnya generasi bangsa yang sehat, kuat, dan cerdas di masa
depan. Karena bidan berada di garis paling depan dalam melakukan pelayanan
kesehatan ibu dan anak serta berperan penting dalam menekan angka kematian
ibu dan anak di Indonesia yang masih tergolong tinggi. Seorang bidan
diberikan kewenangan tertentu dalam melaksanakan pekerjaannya, sehingga
bidan juga dituntut untuk mempertanggungjawabkan secara penuh setiap
pekerjaan yang dilakukannya, sekecil apapun itu.
Oleh karena itu, sangat penting bagi seluruh bidan di Indonesia
terutama untuk bidan yang mendedikasikan sebagai Bidan Praktik Mandiri
untuk benar-benar melakukan manajemen kebidanan yang baik dan
bertanggung jawab atas semua pelayanan yang diberikan, selalu berusaha
meningkatkan kompetensi dan kualiatas pelayanan prima guna meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat Indonesia.
14 | M a n a j e m e n B i d a n P r a k t i k M a n d i r i
DAFTAR PUSTAKA
15 | M a n a j e m e n B i d a n P r a k t i k M a n d i r i