Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN DALAM BIDAN PRAKTIK

MANDIRI (BPM)

MAKALAH

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Prinsip Kebijakan dan Manajemen Kesehatan
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr., M.Kes.,PAK., MM

Disusun Oleh :
TRIANA ULFA NUR AZIZA
S021802063

PROGRAM PASCASARJANA
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2018

1|Manajemen Bidan Praktik Mandiri


DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. 1
DAFTAR ISI .............................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 4
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manajemen .......................................................... 6
2.2 Proses Manajemen ................................................................. 7
2.2.1 Perencanaan .................................................................. 7
2.2.2 Pengorganisasian .......................................................... 8
2.2.3 Pelaksanaan .................................................................. 8
2.2.4 Pengendalian ................................................................ 9
2.3 Pengertian Bidan Praktik Mandiri .......................................... 9
2.4 Syarat Praktik Kebidanan Mandiri.......................................... 10
2.5 Manajemen Kebidanan ........................................................... 12

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ............................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 15

2|Manajemen Bidan Praktik Mandiri


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bidan adalah profesi kemanusiaan. Profesi yang membantu
terwujudnya generasi bangsa yang sehat, kuat, dan cerdas di masa depan.
Karena bidan berada di garis paling depan dalam melakukan pelayanan
kesehatan ibu dan anak serta berperan penting dalam menekan angka kematian
ibu dan anak di Indonesia yang masih tergolong tinggi. Seorang bidan diberikan
kewenangan tertentu dalam melaksanakan pekerjaannya, sehingga bidan juga
dituntut untuk mempertanggungjawabkan secara penuh setiap pekerjaan yang
dilakukannya, sekecil apapun itu (Yulihastin, 2008).
Selain itu, bidan juga merupakan profesi yang dinamis. Perubahan yang
terjadi begitu cepat, mengharuskan bidan secara terus-menerus memperbarui
keterampilan dan meningkatkan kemampuannya. Dengan demikian, bidan
praktik dituntut harus kompeten dalam pengetahuan dan keterampilan
(Syafrudin, 2009).
Bidan Praktik Mandiri (BPM) merupakan bentuk pelayanan kesehatan
di bidang kesehatan dasar. Bidan yang menjalankan praktik harus memiliki
Surat Ijin Praktik Bidan (SIPB) sehingga dapat menjalankan praktik pada sarana
kesehatan atau program kesehatan. Pelayanan yang diberikan di Bidan Praktik
Mandiri meliputi penyuluhan kesehatan, konseling KB, antenatal care, senam
hamil, perawatan payudara, asuhan persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi,
pelayananan KB (IUD, AKBK, suntik pil), imunisasi (ibu dan bayi), kesehatan
reproduksi remaja, peawatan pasca keguguran. Selain itu bidan praktik mandiri
melayani pemeriksaan untuk orang sakit, memberikan pelayanan kesehatan
kepada WUS (Wanita Usia Subur) serta lansia (lanjut usia) (Imamah, 2012).
Berdasarkan berbagai tanggung jawab dan kewenangan yang diberikan
kepada seorang bidan, terutama bagi bidan yang mendedikasikan dirinya
sebagai Bidan Praktik Mandiri, sangat penting untuk terus meningkatkan
kualitas pelayanan terhadap pasien dan masyarakat.

3|Manajemen Bidan Praktik Mandiri


Namun pada kenyataannya masih banyak Bidan Praktik Mandiri yang
kurang memperhatikan dan memenuhi kelengkapan praktik dengan
mengenyampingkan kebutuhan serta kepuasan klien/pasien. Hal ini juga
ditunjukkan pada Data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2016 yang menyatakan
bahwa dari 40.000 BPM di Indonesia, baru 35 % yaitu sekitar 14.000 yang
terakreditasi dan bersertifikat Bidan Delima. Bidan Delima adalah sistem
standarisasi kualitas pelayanan bidan praktik swasta dengan penekanan pada
kegiatan monitoring dan evaluasi serta kegiatan pembinaan dan pelatihan yang
rutin dan berkesinambungan (Profil Kesehatan Indonesia, 2016).
Selain perlengkapan yang sering tidak lengkap, keterampilan bidan
yang dirasa kurang kompeten dalam menangani kasus gawat darurat, ternyata
masih ada kritik dan aduan dari masyarakat yang merasa pelayanan di Bidan
Paktik Mandiri terkadang kurang ramah dan kurang bersahabat dengan klien,
padahal di Bidan Praktik Mandiri lah seharusnya pasien memperoleh
penanganan pertama yang tepat dan berkualitas.
Maka dari itulah sangat penting untuk meningkatkan kompetensi
pelayanan kebidanan, dengan mengetahui manajemen kebidanan terutama bagi
Bidan Praktik Mandiri. Sebagai pelaku usaha mandiri dalam bentuk layanan
jasa kesehatan, bidan dituntut untuk mengetahui dengan baik manajemen
usaha. Bidan sebagai pelaku usaha mandiri dapat dikatakan berhasil jika mampu
menjadi manajerial dan pelaksana usaha, didukung pula kemampuan menyusun
perencanaan berdasarkan visi yang diimplementasikan secara strategis dan
memberikan pelayanan kesehatan sesuai profesi dan mampu mengelola
manajemen pelayanan secara profesional dalam meningkatkan derajat
kesehatan bangsa Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan manajemen?
2. Bagaimana proses manajemen itu?
3. Apa pengertian Bidan Praktik Mandiri?
4. Apa saja syarat untuk melakukan praktik kebidanan mandiri?

4|Manajemen Bidan Praktik Mandiri


5. Bagaimana manajemen kebidanan yang baik itu?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian manajemen
2. Untuk mengetahui bagaimana proses manajemen
3. Untuk mengetahui pengertian Bidan Praktik Mandiri
4. Untuk mengetahui apa saja syarat melakukan praktik kebidanan mandiri
5. Untuk mengetahui bagaimana manajemen kebidanan yang baik

5|Manajemen Bidan Praktik Mandiri


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen


Kata manajemen berasal dari bahasa latin yaitu dari asal kata manus
yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Kedua kata itu
digabungkan menjadi kata kerja managere yang artinya menangani. Managere
diterjemahkan ke dalam bahasa inggris dalam bentuk kata kerja to manage
dengan kata benda management. Manajer untuk orang yang melakukan
kegiatan manajemen. Bahasa Prancis (management), yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur. Management diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan (Ismainar. 2018).
Pengertian manajemen didefinisikan dalam berbagai cara, tergantung
dari titik pandang, keyakinan serta pengertian dari pembuat definisi. Secara
umum pengertian manajemen adalah pengelolaan suatu pekerjaan untuk
memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan
dengan cara menggerakkan orang-orang lain untuk bekerja.
Pengelolaan pekerjaan itu terdiri dari bermacam ragam, misalnya
berupa pengelolaan industri, pemerintahan, pendidikan, pelayanan sosial,
olahraga, kesehatan, keilmuan dan lain-lain. Bahkan hampir setiap aspek
kehidupan manusia memerlukan pengelolaan. Oleh karena itu, manajemen ada
dalam setiap aspek kehidupan manusia dimana terbentuk suatu kerja sama
(organisasi) (Herujito, 2005). Namun, menurut beberapa buku, manajemen di
bidang kesehatan sesungguhnya lebih kompleks jika dibandingkan dengan
manajemen di bidang lainnya. Sebabnya adalah manajemen di bidang
kesehatan tidak saja mencakup orang yang sakit, tetapi juga orang yang sehat
beserta seluruh keluarganya dengan suasana emosional tertentu. Semua itu
masih ditambah sifat pelayanan kesehatan itu sendiri, yang dikenal sebagai
padat modal, padat karya dan padat teknologi. Dalam manajemen pelayanan
kesehatan terdapat 3 kelompok manusia yang terlibat, antara lain kelompok
manusia penyelenggara pelayanan kesehatan (health provider, misalnya

6|Manajemen Bidan Praktik Mandiri


dokter, bidan, perawat), kelompok penerima jasa pelayanana kesehatan (para
klien/pasien), serta kelompok ketiga, yang secara tidak langsung terlibat,
misalnya pada administrator (baik di kalangan pemerintah maupun perusahaan
dan lain-lain) (Sulastom, 2000).
2.2 Proses Manajemen
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka proses manajemen
terdiri dari: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian
(Sursilah. 2010). Menurut George R. Terry (1977), dengan berbagai jenis
kegiatan yang berbeda itulah yang membentuk manajemen sebagai suatu
proses yang tidak dapat dipisah-pisahkan dan sangat erat hubungannya serta
saling berpengaruh satu sama lain. Ilustrasi dari penjelasan manajemen
menurut George R. Terry dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini.

Sumber daya Fungsi-fungsi pokok Tujuan yang


pokok berupa 6M berupa: proses ditetapkan
manajemen merupakan
hasil-hasil akhir

Perencanaan Pelaksanaan
 Manusia
 Material
 Mesin
 Metode
 Money / uang
 Markets
Pengorganisasian Pengendalian

siannan
Gambar 1. Proses Manajemen Menurut George R. Terry
(Herujito, 2005)

Adapun proses-proses tersebut jika dikaitkan dengan pelayanan di Bidan


Praktik Mandiri, yaitu:
2.2.1 Perencanaan
Perencanaan adalah proses yang menghasilkan suatu uraian rinci
mengenai langkah-lagkah yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan.
Hasil dari proses perencanaan adalah rencana (plan). Kegiatan-kegiatan
dalam perencanaan, antara lain:

7|Manajemen Bidan Praktik Mandiri


a. Menetapkan target sasaran
b. Menetapkan langkah-langkah/kegiatan
c. Menyusun kebutuhan peralatan, obat-obatan, perlengkapan
d. Menyusun perkiraan pendapatan/pemasukan dan kebutuhan dana
keuangan.
2.2.2 Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah pengaturan dan pengalokasian sumber daya
agar semua langkah-langkah yang telah ditetapkan dalam rencana dapat
dilaksanakan secara keseluruhan, terpadu, efektif dan efisien. Dalam
proses pengorganisasian ini menentukan “siapa” mengerjakan “apa”
dan bagaimana masing-masing fungsi dihubungkan dan
dikoordinasikan, sehingga proses pengorganisasian menghasilkan :
a. Kejelasan fungsi, tanggung jawab dan wewenang dari setiap
bagian/unit/orang yang berkontribusi terhadap pencapaian tujuan.
b. Kejelasan proses koordinasi dan komunikasi di antara fungsi-
fungsi. Biasanya hasil tersebut tercermin dalam bentuk struktur
organisasi.
Sedangkan contoh kegiatan pengorganisasian dalam pelayanan Bidan
Praktik Mandiri adalah :
a. Menentukan tugas, tanggung jawab dan pekerjaan yang harus
dilakukan oleh asisten dalam membantu pelaksanaan pelayanan
kebidanan.
b. Melakukan pembagian tugas dalam pelaksanaan suatu proyek
tertentu sehingga tujuan proyek dapat tercapai.
2.2.3 Pelaksanaan dan Pengarahan
Proses pelaksanaan dan pengarahan merupakan proses melaksanakan
rencana melalui pemberian pengarahan, memimpin, memotivasi dan
komunikasi agar rencana dapat terlaksana dengan baik. Beberapa
contoh kegiatan pelaksanaan dan pengarahan adalah :
a. Menjelaskan cara melaksanakan suatu tugas/ pekerjaan tertentu
kepada asisten yang baru.

8|Manajemen Bidan Praktik Mandiri


b. Menanyakan kepada asisten atau orang yang membantu apakah ada
permasalahan atau kesulitan dalam melaksanakan tugas.
c. Memberikan contoh yang baik kepada orang lain (asisten, dsb)
misalnya tentang disiplin, tentang menjaga kebersihan, menjauhi
narkoba, rokok, dan lain-lain.
d. Menegur bila orang lain melakukan kesalahan dan memberi
masukan agar tidak terjadi lagi kesalahan yang sama di masa
mendatang.
e. Mendorong orang lain untuk melaksanakan tugasnya bila diketahui
orang tersebut tidak mengerjakan tugasnya.
2.2.4 Pengendalian
Pengendalian adalah proses untuk memastikan bahwa pelaksanaan
telah dijalankan dan tujuan tercapai. Prosesnya mencakup aktivitas
monitor, mengevaluasi dan mengambil tindak lanjut untuk menghindari
penyimpangan terhadap rencana. Beberapa contoh kegiatan
pengendalian yaitu :
a. Mengumpulkan data realisasi untuk suatu tujuan dan menyusunnya
menjadi laporan.
b. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dan mengecek apakah ada
yang kurang, ada yang tidak sesuai dengan rencana, jadwal, dana,
dan sebagainya.
c. Segera mengambil tindakan bila ada yang tidak sesuai dengan
rencana. Ketrampilan seorang bidan dalam menjalankan kegiatan
manajemen walaupun secara sederhana akan sangat bermanfaat
untuk meningkatkan hasil dan pengembangan yang berkelanjutan
dari jasa pelayanan yang diberikan (Sursilah, 2010).
2.3 Pengertian Bidan Praktik Mandiri
Praktik kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanaan
kesehatan yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam
rangka tercapainya keluarga yang berkualitas. Praktik kebidanan tersebut dapat
dibagi sesuai dengan wilayah kerja, menjadi :

9|Manajemen Bidan Praktik Mandiri


a. Praktik kebidanan rumah sakit
b. Praktik kebidanan puskesmas
c. Praktik kebidanan polindes
d. Praktik kebidanan mandiri
Sesuai dengan namanya, bila praktik kebidanan diberikan oleh
perseorangan bidan yang tidak terkait dalam sebuah institusi/lembaga
pelayanan kesehatan (seperti rumah sakit, puskesmas maupun polindes), maka
disebut sebagai praktik kebidanan mandiri (sering juga disebut bidan praktik
swasta).
Bidan Praktik Mandiri (BPM) adalah suatu institusi pelayanan
kesehatan secara mandiri yang memberikan asuhan dalam lingkup praktik
kebidanan. Dalam pemberian pelayanan kebidanan, BPM tersebut
menggunakan sistem pendokumentasian atau rekam medis untuk
mempermudah keperluan administrasi. Praktik kebidanan adalah penerapan
ilmu kebidanan dalam memberikan pelayanan atau asuhan kebidanan kepada
klien dengan pendekatan manajemen kebidanan (Syafrudin, 2009).
2.4 Syarat Praktik Kebidanan Mandiri
Profesi yang berhubungan dengan keselamatan jiwa manusia adalah
pertanggungjawaban dan tanggung gugat (acucountability) atas semua
tindakan yang telah dilakukan kepada pasien. Sehingga semua tindakan yang
dilakukan oleh bidan harus berbasis kompetensi dan didasari oleh suatu
evidence based. Acucountability diperkuat dengan suatu landasan hukum yang
mengatur batas-batas wewenang profesi yang bersangkutan. Dengan adanya
legitimasi kewenangan bidan yang lebih luas, bidan memiliki hak otonomi dan
mandiri untuk bertindak secara profesional yang dilandasi kemampuan berfikir
logis dan sistematis serta bertindak sesuai standar profesi dan etika profesi.
Praktik kebidanan merupakan inti dari berbagai kegiatan bidan dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan yang harus terus menerus ditingkatkan
mutunya. Adapun syarat untuk bisa melakukan praktik kebidanan antara lain:
a. Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan
b. Penelitian dalam bidang kebidanan

10 | M a n a j e m e n B i d a n P r a k t i k M a n d i r i
c. Pengembangan ilmu dan teknologi dalam kebidanan
d. Uji kompetensi
Uji komeptensi adalah suatu proses untuk mengukur pengetahuan,
keterampilan, dan sikap tenaga kesehatan sesuai standar profesi. Dengan
diadakannya uji kompetensi ini diharapkan bahwa bidan yang
menyelenggarakan praktik kebidanan adalah bidan yang benar-benar
kompeten. Upaya ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas
pelayanan kebidnana, mengurangi medical error atau malpraktik dalam
tujuan utama untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi.
e. Legislasi
Legislasi adalah proses pembuatan undang-undang atau penyempurnaan
perangkat hukum yang sudah ada melalui serangakian kegiatan sertifikasi
(pengaturan kompetensi), registrasi (pengaturan kewenangan), dan lisensi
(pengaturan penyelenggaraan kewenangan).
f. Sertifikasi
Sertifikasi adalah dokumen penguasaan kompetensi tertentu melalui
kegiatan pendidikan formal maupun nonformal (pendidikan
berkelanjutan). Bentuk sertifikasi dari pendidikan formal adalah ijazah.
Sedangkan contoh sertifikasi dari lembaga nonformal berupa sertifikat
yang terakreditasi sesuai standar nasional.
g. Registrasi
Registrasi adalah sebuah proses dimana seorang tenaga profesi harus
mendaftarkan dirinya pada suatu badan tertentu secara periodik guna
mendapatkan kewenangan dan hak untuk melakukan tindakan profesional.
Dengan registrasi seorang tenaga profesi, maka akan mendapatkan haknya
untuk minta ijin praktik (lisensi) setelah memenuhi beberapa persyaratan
administrasi untuk lisensi.
h. Lisensi
Lisensi adalah proses administrasi yang dilakukan oleh pemerintah atau
yang berwenang berupa surat ijin praktik yang diberikan kepada tenaga
profesi yang telah teregistrasi untuk pelayanan mandiri. Lisensi adalah

11 | M a n a j e m e n B i d a n P r a k t i k M a n d i r i
pemberian ijin praktik sebelum diperkenankan melakukan pekerjaan yang
telah ditetapkan oleh organisasi profesi (IBI) (Dwienda, 2014). Selain
syarat-syarat yang disebutkan di atas, untuk bisa menjalankan praktik
kebidanan mandiri harus memiliki ruang dan tempat praktik yang sesuai
standar, peralatan medis baik obat-obatan ataupun alat kesehatan lain yang
menunjang pelayanan kebidanan. Selain itu juga diharuskan memasang
papan nama serta mencantumkan nomor lisensi yang telah diperoleh.
2.5 Manajemen Kebidanan
Dalam bukunya, Helen Varney (1997) menjelaskan bahwa proses
penyelesaian masalah dapat digunakan dalam manajemen kebidanan. Proses
manajemen kebidanan diselesaikan melalui lima langkah. Namun, setelah
menggunakannya Varney (1997) melihat ada beberapa hal penting yang harus
disempurnakan. Ia menambahkan dua langkah untuk menyempurnakan teori
lima langkah sebelumnya, sehingga menjadi tujuh langkah (Saminem, 2006).
Proses manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah
yang dikemukakan oleh perawat-bidan pada awal 1970-an. Manajemen
kebidanan memperkenalkan sebuah metode dengan pengorganisasian,
pemikiran, dan tindakan berurutan, logis dan menguntungkan, baik bagi pasien
maupun bagi tenaga kesehatan (Atik Purwandari, 2008).
Adapun langkah-langkah manjemen kebidanan, antara lain :
a. Meneliti dengan mengumpulkan semua data yang perlu untuk evaluasi
yang lengkap
b. Membuat identifikasi yang tepat dari masalah atau diagnosis berdasarkan
interpretasi yang benar dari data yang telah terkumpul
c. Mengantisipasi masalah potensial atau diagnosis lainnya yang mungkin
terjadi karena masalah atau diagnosis yang sudah teridentifikasi
d. Mengevaluasi apakah perlu intervensi bidan atau dokter yang segera
dan/atau untk manajemen konsultasi atau kolaborasi dengan anggota tim
kesehatan lainnya, hal ini ditentukan oleh kondisi pasien yang tengah
dihadapi

12 | M a n a j e m e n B i d a n P r a k t i k M a n d i r i
e. Membuat rencana asuhan yang menyeluruh yang didukung oleh penjelasan
rasional yang tepat menggarisbawahi keputusan yang diambil berdasarkan
langkah-langkah sebelumnya
f. Mengarahkan atau menerapkan rencana asuhan secara efisien dan aman
g. Evaluasi keefektifan asuhan yang diberikan, mengulang atau perlu
megganti secara tepat manajemen proses untuk semua asuhan yang kurang
efektif (Syafrudin. 2009).

13 | M a n a j e m e n B i d a n P r a k t i k M a n d i r i
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bidan merupakan salah satu profesi yang sangat mulia. Profesi yang
membantu terwujudnya generasi bangsa yang sehat, kuat, dan cerdas di masa
depan. Karena bidan berada di garis paling depan dalam melakukan pelayanan
kesehatan ibu dan anak serta berperan penting dalam menekan angka kematian
ibu dan anak di Indonesia yang masih tergolong tinggi. Seorang bidan
diberikan kewenangan tertentu dalam melaksanakan pekerjaannya, sehingga
bidan juga dituntut untuk mempertanggungjawabkan secara penuh setiap
pekerjaan yang dilakukannya, sekecil apapun itu.
Oleh karena itu, sangat penting bagi seluruh bidan di Indonesia
terutama untuk bidan yang mendedikasikan sebagai Bidan Praktik Mandiri
untuk benar-benar melakukan manajemen kebidanan yang baik dan
bertanggung jawab atas semua pelayanan yang diberikan, selalu berusaha
meningkatkan kompetensi dan kualiatas pelayanan prima guna meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat Indonesia.

14 | M a n a j e m e n B i d a n P r a k t i k M a n d i r i
DAFTAR PUSTAKA

Dwienda, O. 2014. Prinsip Etika dan Moralitas dalam Pelayanan Kebidanan.


Yogyakarta: Dee Publish

Herujito, YM. 2005. Dasar-dasar Manajemen. Bogor: Grasindo.

Imamah. 2012. Perencanaan Bidan Praktik Mandiri BPM.


(http://imamah03.blogdetik.com/2012/01/11/perencanaan-bidan-praktek-
mandiri-bpm) (diakses pada tanggal 28 Juni 2018).

Ismainar, H. 2018. Manajemen Unit kerja : Untuk Perekam Medis dan


Informatika Kesehatan Ilmu Kesehatan Masayarakat Keperawatan dan
Kebidanan. Yogyakarta: Deepublish.

Profil Kesehatan Indonesia. Kementerian kesehatan RI. Sekretariat Jenderal Profil


Kesehatan Indonesia Tahun 2016. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. 2017

Purwandari, A. 2008. Konsep Kebidanan: sejarah dan profesionalisma. Jakarta:


EGC.

Yulihastin, E. 2008. Bekerja sebagai Bidan. Jakarta: Erlangga.

Saminem. 2006. Kehamilan Normal : Seri Asuhan kebidanan. Jakarta: EGC.

Sulastomo. 2000. Manajemen Kesehatan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Sursilah, I. 2010. Manajemen Bidan Praktik Mandiri. Yogyakarta: Dee Publish.

Syafrudin. 2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC.

15 | M a n a j e m e n B i d a n P r a k t i k M a n d i r i

Anda mungkin juga menyukai