Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PEMBERDAYAN PEREMPUAN DALAM ASUHAN

KEBIDANAN
”PRA NIKAH“

Dosen pengampu:

Disusun oleh
1. Julita NIM.P17312215190
2. Aqilla Antawalny Reius NIM.P17312215195
3. Wanda Anisa Agustin NIM.P17312215199
4. Titin Priyani NIM.P17312215207
5. Fauza Rohmawati NIM.P17312215212
6. Linda Anisa NIM.P17312215223

KEMENTEIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
PROGRAM PROFESI BIDAN
TAHUN 2021
KATA PENGENTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah subhanahu wata’ala,kerena


berkat rahmat nya kami bisa menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Pra
Nikah’’ makalah ini di ajukan guna memenuhi tugas mata kuliah.Kami mengucapkan
terimah kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat
di selesaikan tepat pada waktu nya.kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
kami harap kan demi kesempurna’an makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfa’at
untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Metro, 11 Agustus 2021

penyusun
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 2
C. Tujuan ..................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Definisi Pra Nikah.................................................................... 4
B. Bimbingan Pra Nikah............................................................... 5
C. Tes Kesehatan Pra Nikah.......................................................... 6

BAB III METODE PENELITIAN


A. Kesimpulan........................................................................................... 11
B. Saran 11

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Menurut Undang-undang Nomor 1 tahun 1974, pengertian pranikah adalah ikatan


lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan

tujuan membentuk keluarga ( rumah tangga ) yang bahagia dan kekal berdasarkan

Ketuhanan Yang Maha Esa. Screening Pranikah dan Prakonsepsi adalah istilah luas
yang mengacu pada proses identifikasi berbagai risiko sosial, prilaku dan ling

kungan terhadap kesuburan dan hasil kehamilan seorang wanita.

Screening pranikah dan prakonsepsi merupakan sesuatu yang sangat penting


agar kehamilan dapat berjalan dengan baik. Sayangnya, kesadaran akan hal ini masih
sangat rendah, sehingga angka kesakitan dan komplikasi kehamilan masih sangat
tinggi. Pemeriksaan kesehatan sebelum menikah atau hamil khususnya pada wanita
akan mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu dan anak. Screening pranikah dan

prakonsepsi memiliki banyak keuntungan antara lain : memungkinkan identifikasi

penyakit medis, pengkajian kesiapan psikologis, keuangan dan pencapaian tujuan.

Perilaku seks pranikah ini memang kasat mata, namun ia tidak terjadi dengan
sendirinya melainkan didorong atau dimotivasi oleh faktor-faktor internal yang tidak
dapat diamati secara langsung (tidak kasat mata). Seperti keinginan yang muncul dari
dalam diri sendiri untuk melakukan perilaku seks pranikah. Dengan demikian
individu tersebut tergerak untuk melakukan perilaku seks pranikah. Motivasi berperan
sebagai penggerak perilaku hubungan antar kedua konstruk. Hal ini cukup kompleks,
antara lain dapat dilihat dari beberapa sisi yaitu, motivasi yang sama dapat saja
menggerakkan perilaku yang berbeda, demikian pula perilaku yang sama dapat saja
diarahkan oleh motivasi yang berbeda.
B. Rumusan masalah
Dalam penulisan makalah ini kami akan mencoba mengkaji dan membahas
tentang Pra Nikah rumusan masalah sebagai berikut:
1. Definisi Pra nikah
2. Definisi Bimbingan Pra Nikah
3. Pemeriksaan tes kesehatan Pra Nikah

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisa makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dosen
mata kuliah pemberdayaan perempuan dalam asuhan kebidanan
1. Mengetahui Definisi Pra nikah
2. Mengetahui Bimbingan Pra nikah
3. Mengetahui Pemeriksaan Tes kesehatan Pra nikah
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Pranikah

a. Pengertian Pranikah

Kata Pra dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia” (KBBI) adalah awalan yang
bermakna “sebelum”.Perngertian Nikah dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia”
ialah perjanjian antara laki-laki dan perempuan untuk nersuami istri (secara
resmi).Menurut ensiklopedia Indonesia, nikah berarti perkawinan. Sedangkan
menurut Purwodarminto dalam bukunya Bimo, kawin adalah perjodohan laki-laki dan
perempuan menjadi suami istri. Di samping itu menurut Homby marriage: The union
of two person as husband and wife. Ini berarti bahwa perkawinan itu adalah
bersatunya dua orang sebagai suami istri.‘Nikah’ menurut lughat berarti kumpul.
Kalau diucapkan: Nakahatil asyjaaru, artinya: pepohonan itu menyatu dan saling
melilit. Sedangkan menurut peraturan syarak, kata nikah berarti: Akad yang telah
masyhur yang mengandung rukun-rukun dan syarat-syarat.

1. Sedangkan menurut undang-undang perkawinan yang dikenal dengan undang-


undang No.1 tahun 1974, yang dimaksud dengan perkawinan adalah ikatan lahir
antara laki-laki dan perempuan sebagai suami istri dengan tujuan membentuk
keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang
Maha Esa. Oleh karna itu bimbingan pranikah adalah pemberian bantuan yang
berupa nasehat, bimbingan dan pengarahan tentang pernikahan kepada calon
pasangan suami istri sebelum melakukan akad nikah atau perjanjian nikah yang
dilakukan oleh seoraang ahli (penyuluh).
# Manfaat Pendidikan Pra Nikah Amir Syarifuddin dalam bukunya yang berjudul
“Hukum Perkawinan Islam di Indonesia” menjelaskan bahwa pendidikan pra
nikah dapat memberikan manfaat diantaranya ialah untuk mencapai sebuah
keluarga yang damai, tentram, dan bahagia serta senantiasa diliputi rasa kasih
sayang antar anggota keluarga sehingga mereka dapat bersosial dengan baik di
dalam masyarakat. Keluarga yang bahagia tidak akan terwujud dengan mudah
tanpa adanya pendidikan atau kebiasaankebiasaan baik yang dimulai dari dalam
keluarga itu sendiri. Dengan demikian, dalam mewujudkan keluarga yang
bahagia hendaknya anggota keluarga menyadari pentingnya sebuah proses
pendidikan yang sesuai dengan syari’at sehingga proses transformasi perilaku dan
sikap anggota keluarga akan tercermin dalam kepribadian yang baik yang sesuai
dengan tuntunan yang disyari’atkan oleh agama.

Kutipan di atas menjelaskan bahwa ada beberapa manfaat yang didapatkan dalam
menerapkan persiapan sebelum melakukan pernikahan, hal tersebut adalah meliputi;

a) memudahkan peralihan masa transisi dari masa lajang (single) ke dalam


kehidupan pernikahan,

b) meningkatkan stabilitas dan kepuasan pasangan untuk jangka pendek dan jangka
panjang,

c) meningkatkan keterampilan komunikasi antar pasangan,

d) meningkatkan komitmen terhadap hubungan,

e) meningkatkan keintiman pasangan,

f) meningkatkan keterampilan dalam memecahkan masalah dan pengambilan


keputusan seperti dalam ranah keuangan, manajemen konflik, dan sebagainya.
3. Materi Pendidikan Pra Nikah
Pokok bahasan materi pendidikan pra nikah adalah semua ilmu pengetahuan
tentang pernikahan. Konsep materi pembelajaran atau pendidikan pra nikah yang
diajarkan dalam Islam diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Kriteria Memilih Pasangan Islam menggariskan beberapa tuntunan berkaitan


memilih pasangan hidup, yaitu:

1. Memilih Calon Istri Rasulullah Shallalahu „Alaihi Wasalam menegaskan empat


kriteria utama yang harus dipertimbangkan oleh seorang laki-laki dalam memilih
seorang perempuan untuk dijadikan istri.

2. Memilih Calon Suami


Islam telah meletakkan dasar-dasar serta prinsip-prinsip yang jelas dalam
memilih calon suami.

b. Perngertian Bimbingan
Kata bimbingan ialah terjemahan dari bahasa Inggris yaitu “guidance”.
Guidance berasal dari kata kerja “to guide” yang artinya menunjukkan, memberi
jalan atau menuntun orang lain ke arah yang bermanfaat bagi hidupnya di masa
kini dan masa mendatang. Dari guidance yang di dalamnya terkandung beberapa
makna, Sertzer dan Stonemengemukakan bahwa guidance berasal kata guide
yang mempunyai arti to direct, pilot, manager, or steer, artinya: menunjukkan ,
mengarahkan, menentukan, mengatur, atau mengemudikan.

1) Rochman Natawidjaja dalam buku Syamsu & Juntika mengartikan bimbingan


sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara
berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga
dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai
dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat, dan
kehidupan pada umumnya. Dengan demikian dia akan dapat menikmati
kebahagiaan hidupnya, dan dapat memberi sumbangan yang berarti kepada
kehidupan masyarakat pada umumnya. Bimbingan membantu individu mencapai
perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk sosial.

2) Menurut Bimo Walgito menyatakan bahwa bimbingan adalah bantuan atau


pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam
menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam hidunya agar individu
atau sekumpulan individu dapat mencapai kesejahteraan hidup

Menurut Prayitno, bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh
orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu, baik anakanak, remaja,
maupun dewasa; agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan
dirinya sendiri dan mandiri; dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang
ada dan dapat dikembangkan; berdasarkan norma-norma yang berlaku.”Menurut WS.
Winkel, bimbingan berarti pemberian bantuan kepada seseorang atau kelompok orang
dalam membuat pilihan-pilihan secara bijaksana dan dalam mengadakan penyesuaian
diri terhdap tuntunan hidup, bantuan ini bersifat psikologis dan tidak berupa
pertolongan finansial, medis dan lain sebagainya.Lebih lanjut menurut penjelasan
WS. Winkel pengertian bimbingan itu menekankan pada tiga hal, yaitu:

3) Bahwasannya bimbingan berarti pemberian bantuan kepada seseorang atau


kelompok orang dalam bentuk pilihan-pilihan secara bijaksana dan dalam
mengadakan penyesuaian diri terhadap tuntutan hidup dan kebutuhan hidupnya.

4) Bimbingan merupakan bantuan yang bersifat psikis (kejiwaan), jadi bukan


bantuan yang bersifat material, finansial atau bantuan dalam bentuk medis.

5) Dengan bimbingan pada akhirnya terbimbing dapat mengatasi sendiri masalah


yang dihadapinya di masa sekarang dan di masa depan dengan menggali
potensipotensi yang terdapat dalam diri terbimbing melalui bimbingan. Dari
beberapa uraian diatas tentang definisi bimbingan, dapat disimpulkan bahwa
bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan oleh orang yang ahli kepada
seseorang atau kelompok agar individu dapat mengetahui kemampuan atau bakat
minatnya serta dapat mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya secara
maksimal. Kebanyakan orang juga mengaitkan bimbingan dengan konseling,
perlu diingat bahwa bimbingan dan konseling berbeda. Bimbingan diberikan
kepada seseorang atau kelompok yang belum mempunyai masalah, bimbingan
dilakukan sebagai pencegah masalah yang akan timbul. Sedangkan konseling
diberikan kepada seseorang yang telah memiliki masalah dan dapat dipecahkan
dan diselesaikan masalahnya dengan proses konseling.

B. Tes Kesehatan Atau Pemeriksaan Bagi Pasangan Pra Nikah


Menjalankan pre marital check up (pemeriksaan kesehatan pra nikah)
merupakan sebuah tindakan pencegahan yang wajib dilakukan untuk mencegah
terjadinya permasalahan kesehatan pada diri sendiri, pasangan, maupun keturunan ke
depannya. Beberapa keuntungan melakukan pemeriksaan kesehatan pra nikah, antara
lain:

1) Mencegah berbagai macam penyakit pada calon bayi, seperti penyakit


thalassemia, diabetes melitus, dan penyakit lainnya.

2) Pemeriksaan pranikah dilakukan untuk mengenal riwayat kesehatan diri sendiri


maupun pasangan, sehingga tidak ada penyesalan di kemudian hari, khususnya
bagi riwayat keturunan yang dihasilkan.

3) Membuat calon mempelai semakin mantap, lebih terbuka, dan lebih yakin satu
sama lain mengenai riwayat kesehatan keduanya

Pre marital screening check up atau tes pranikah merupakan serangkaian tes
yang harus dilakukan pasangan sebelum menikah. Di negara-negara lain, pre marital
screening sudah menjadi persyaratan wajib bagi pasangan yang akan menikah. Hal
tersebut dikarenakan tidak semua orang mempunyai riwayat kesehatan yang baik.
Seseorang yang tampak sehat dapat dimungkinkan memiliki sifat pembawa (carrier)
penyakit. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan genetik, penyakit
menulardan infeksi melalui darah. Pemeriksaan bertujuan untuk mencegah agar
penyakit tersebut tidak menurun pada keturunannya di kemudian hari sehingga hidup
sehat bersama keluarga bisa tercapai. Waktu pelaksanaan pre marital screening yang
disarankan adalah 6 bulan sebelum calon mempelai menikah.

Tahapan Pre Marital Screening

1. Pemeriksaan fisik secara lengkap

Pemeriksaan pre marital yang pertama terdiri atas pemeriksaan umum,


yakni uji pemeriksaan fisik secara lengkap. Hal ini dilakukan karena umumnya
status kesehatan dapat dilihat lewat tekanan darah. Umumnya, tekanan darah
tinggi dapat berbahaya bagi kandungan sebab membuat tumbuh kembang janin
dalam kandungan terhambat. Selain itu, pemeriksaan pre marital juga dapat
mengetahui apakah pasangan tersebut mempunyai beberapa riwayat penyakit
ataukah tidak, misalnya diabetes.

2. Pemeriksaan penyakit hereditas

Penyakit hereditas biasanya diturunkan dari kedua orang tua, misalnya


gangguan kelainan darah yang membuat penderitanya tidak bisa memproduksi
hemoglobin (sel darah merah) secara normal.

3. Pemeriksaan penyakit menular

Pemeriksaan yang ketiga meliputi pemeriksaan terhadap penyakit


menular, diantaranya seperti hepatitis B, hepatitis C, dan HIV-AIDS.
Pemeriksaan tersebut penting sekali dilakukan, mengingat penyakit-penyakit
menular tersebut sangat berbahaya dan mengancam jiwa.

4. Pemeriksaan organ reproduksi

Pemerikaan ini berkaitan dengan kesuburan serta organ reproduksi untuk


pria maupun wanita. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memeriksa kondisi
kesehatan organ reproduksi diri sendiri dan pasangan.

5. Pemeriksaan alergi
Walaupun seringkali dianggap sepele, melakukan pemeriksaan alergi
sangatlah penting karena alergi yang tidak disadari dari awal dan tidak ditangani
dengan tepat dapat berakibat fatal.

Screening pranikah dan prakonsepsi idealnya dilakukan enam bulan sebelum


dilangsungknnya pernikahanScreening pranikah dan prakonsepsi merupakan asuhan
yang diberikan pada perempuan sebelum menikah dan terjadi konsepsi. Screening
pranikah dan prakonsepsi adalah asuhan yang diberikan sebelum kehamilan dengan
sasaran mempermudah wanita mencapai tingkat kesehatan optimal sebelum ia hamil.

Wanita hamil yang sehat memiliki kemungkinan lebih besar untuk memiliki bayi
yang sehat. Idealnya setiap kehamilan adalah hal yang terencana dan setiap bayi yang
berada dilingkungan yang sehat. Screening pranikah dan prakonsepsi idealnya
dilakukan enam bulan sebelum dilangsungknnya pernikahan. Namun dapat dilakukan
kapanpun selama pernikahan belum berlangsung.

Hal ini bermanfaat apabila saat screening ditemukan penyakit menular seksual
biassegera diobati sebelum pernikahan.

Persiapan psikologis pranikah :

1. Persiapan mental menuju pernikahan

2. Rencana setelah menikah ( kebutuhan KB )

3. Mengkaji dukungan dari keluarga terhadap pernikahan

4. Pembacaan hasil pemeriksaan

5. Mengkaji respon pasangan setelah dilakukan screening.

Pemeriksaan fisik dan penunjang yang dilakukan pada saat screening

pranikah dan prakonsepsi :

1. Pemeriksaan kadar gula darah, untuk mendeteksi penyakit diabetes mellitus.

2. Pemeriksaan urin dan tinja lengkap, untuk mendeteksi penyakit pada ginjal
atau yang berhubungan dengan saluran kemih.

3. Pemeriksaan golongan darah dan rhesus.

4. Pemeriksaan hamatologi atau hemoglobin, untuk mendeteksi kelainan atau


penyakit darah.

5. Pemeriksaan HBsAG, untuk mendeteksi peradangan hati

6. Pemeriksaan Infeksi saluran reproduksi / Infeksi Menular Seksual seperi


sifilis,, gonorrhea, Human ImmunodeviciencyVirus (HIV).

7. Pemeriksaan TORC, untuk mendeteksi infeksi yang disebabkan oleh


parasite Toxoplasma, Virus Rubella dan Cytomegalo, yang mungkin
menyerang wanita dimasa kehamilan.

8. Melakukan vaksin TT ( disertai penjelasan mengenai vaksin yang lain


seperti HPV, Hepatitis B, dan Rubela )

9. Konseling mengenai kontrasepsi.

Upaya kesehatan pada pasangan pranikah ( menurut Pratiwi 2011 ):

1) Upaya Promotif

a. Penyuluhan tentang Gizi pranikah

b. Sex education

Hal ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan pada pasangan pranikah agar
hubungannya tetap harmonis. Seperti pendidikan tentang kesehatan reproduksi,
PMS ( penyakit menular seksual ), cara dan waktu berhubungan yang sehat, dan
lain-lain.

c. Personal hygiene

2) Upaya Preventif

a. Pemeriksaan papsmear : Untuk mendeteksi kanker serviks (pada orang dengan


seksual aktif )

b. Pemeriksaan hematologi : Tujuannya untuk mendeteksi kelainan darah,


sepertiHIV, TB, Virus rubella, virus toxoplasma dan sebagainya.

c. Imunisasi CATIN : Imunisasi bertujuan untuk mencegah pasangan terutama


wanita agar tidak diserang virus clostridium tetani, apabila nanti wanita tersebut
hamil dan terjadi perlukaan saat persalinan maka si ibu tidak mudah mengalami
infeksi dan perdarahan post partum.
3) Upaya Kuratif

a. Pengobatan TORCH dan kanker serviks pada wanita yang akan menikah dengan
memberikan pengobatan secara intensif.

b .Meyakinkan pada pasangan kalau terjangkitnya penyakit tersebut bukan berarti


tidak dapat menikah.

c. Perbaikan nutrisi pada pasangan pranikah untuk memperbaiki tingkat kesuburan


pasangan dan mencegah terjadinya infertile.

d. Perbaikan nutrisi pasangan pranikah untuk memperbaiki tingkat kesuburan


pasangan dan mencegah terjadinya infertilitas.

4) Upaya Rehabilitatif Pemulihan fisik dan mental. Meyakinkan dan memulihkan


kepercayaan diri pasien sehingga dapat menjalani hidupnya sebagai pasangan
natinya.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bentuk perilaku seks pranikah yang dilakukan oleh remaja bermacam-macam
diantaranya berpegangan tangan, berpelukan, berciuman, bahkan sampai melakukan
hubungan intim (senggama). Sedangkan tempat favorit remaja untuk melakukan
perilaku seks pranikah biasa remaja lakukan saat berada di rumah yang kebetulan
dalam keadaan sepi, bahkan tidak segan untuk pergi ke hotel hanya untuk sekedar
menyalurkan hasrat seksualnya bersama pasangan. Dampak yang diakibatkan dari
perilaku seksual yang diketahui bahkan kadang menjadi suatu ketakutan tersendiri
bagi remaja yang melakukan perilaku seks pranikah diantaranya kehamilan diluar
nikah, aborsi bahkan sampai dengan penyakit kelamin, untuk faktor internal dan
eksternal yang mempengaruhi remaja melakukan perilaku seks pranikah diantaranya:
faktor internal yang terdiri dari lemahnya pertahanan diri, iman yang rapuh, hingga
dorongan seksual yang kuat. Sedangka faktor eksternal diataranya: adanya pengaruh
budaya dari teman, kurangnya informasi tentang seks dari keluarga, dan seringnya
remaja mengakses media massa. Remaja mengangap melakukan perilaku seks
pranikah dianggap sebagai hal yang wajar dilakukan saat menjalain hububgan dengan
pasangannya, dan berdasarkan harapan masa depan yang diinginkan remaja rata-rata
memiliki harapan yang sama, yaitu ingin berubah menjadi yang lebih baik dan
berharap pacar adalah jodohnya.

B. SARAN
Diharapkan semua pihak mengetahui berbagai macam dari bentuk perilaku
seks pranikah baik dari tempat favorit remaja melakukan perilaku seks pranikah,
dampak yang ditimbulkan dari perilaku seks pranikah, faktor yang mendorong
seorang remaja melakukan seks pranikah, hingga persepsi dan harapan remaja
terhadap perilaku seks pranikah.
DAFTAR PUSTAKA

Linda P, Maytrian, dkk.2016. Pra Konsepsi, KB dan Ginekologi.


Nella, Shinta. 2015. Promosi Kesehatan Pranikah.
Riana,Eka.2014.Konseling Pra Konsepsi. (Diakses tanggal 21 Oktober 2019).

Anda mungkin juga menyukai