sub: leukemia
ZAHWA ALIYA
1715371034
PENGERTIAN
Leukemia; dalam bahasa Yunani
leukos λευκός, "putih";
aima αίμα, "darah"), atau lebih
dikenal sebagai kanker
darah merupakan penyakit
dalam klasifikasi kanker (istilah
medis: neoplasma) pada darah
atau sumsum tulang yang
ditandai oleh perbanyakan
secara tak normal atau
transformasi maligna dari sel-sel
pembentuk darah di sumsum
tulang dan jaringan limfoid,
umumnya terjadi pada leukosit
(sel darah putih)
ETIOLOGI
Etiologi leukemia pada manusia
belum diketahui secara pasti, tetapi
pada penelitian mengenai proses
leukemogenesis pada binatang
percobaan ditemukan bahwa
penyebabnya mempunyai
kemampuan melakukan modifikasi
deoxyribo nucleic acid (DNA), dan
kemampuan ini meningkat bila
terdapat suatu kondisi genetik
tertentu seperti translokasi,
amplifikasi dan mutasi onkogen
seluler. Leukemia akut dibagi atas
leukemia limfoblastik akut (LLA) dan
leukemia mieloblastik akut (LMA).1
TANDA DAN GEJALA
Gejala kanker darah sangat beragam, tergantung kepada jenis kanker darah
yang diderita. Pada beberapa kasus, gejala cenderung sulit dikenali karena mirip
dengan gejala kondisi lain, contohnya flu. Namun secara umum, gejala kanker
darah adalah:
1. Demam dan menggigil.
2. Mual dan muntah
3. Sembelit atau susah buang air besar.
4. Sakit tenggorokan.
5. Sakit kepala.
6. Tubuh mudah lelah.
7. Berkeringat di malam hari.
8. Berat badan menurun drastis.
9. Muncul bintik merah pada kulit.
10. Sering terinfeksi.
11. Pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau selangkangan.
12. Nyeri pada sendi dan tulang, terutama tulang belakang atau tulang dada.
13. Mudah terjadi memar dan perdarahan, misalnya mimisan.
14. Sesak napas.
PATOFISIOLOGI
leukemia berupa
abnormalitas genetik
disertai paparan zat
karsinogenik yang
menyebabkan kerusakan
DNA pada sel-sel
hematopoetik, sehingga
terjadi proliferasi tidak
terkontrol dan penurunan
apoptosis sel
PENATALAKSANAAN
Secara garis besar modalitas dari terapi leukemia meliputi kemoterapi,
penanganan suportif, dan transplantasi stem sel hematopoetik.
Kemoterapi: regimen kemoterapi disesuaikan dengan keadaan pasien dan
subtipe leukemia yang diderita
Penanganan suportif:
1. Pemberian transfusi komponen darah yang diperlukan
2. Pemberian komponen untuk meningkatkan kadar leukosit
3. Pemberian nutrisi yang baik dan memadai
4. Pemberian antibiotik, antifungi, dan antivirus bila diperlukan
5. Pendekatan psikososial
6. Perawatan di ruang yang bersih
7. Kebersihan oro-anal (mulut dan anus)
8. Transplantasi stem sel hematopoetik
Penatalaksanaan Leukemia Mielogenus Kronik
Terapi penyinaran digunakan untuk memperkecil ukuran kelenjar getah bening, hati
atau limpa. Obat antikanker saja atau ditambah kortikosteroid diberikan jika jumlah
limfositnya sangat banyak. Prednison dan kortikosteroid lainnya bisa menyebabkan
perbaikan pada penderita leukemia yang sudah menyebar. Tetapi respon ini biasanya
berlangsung singkat dan setelah pemakaian jangka panjang, kortikosteroid
menyebabkan beberapa efek samping. Leukemia sel B diobati dengan alkylating
agent, yang membunuh sel kanker dengan mempengaruhi DNAnya. Leukemia sel
berambut diobati dengan interferon alfa dan pentostatin.