Seorang ibu akan membawa anaknya ke klinik jika ada suatu masalah atau
gejala khusus. Jika saudara hanya memeriksa anak itu untuk masalah atau
gejala khusus tersebut, maka saudara mungkin akan melewatkan tanda-tanda
penyakit yang lain. Anak mungkin juga menderita pneumonia, diare, malaria,
campak, demam berdarah, kurang gizi atau anemia. Penyakit ini dapat
menyebabkan kematian, atau cacat pada anak apabila tidak diobati dengan
tepat.
Modul ini memberi penjelasan dan latihan yang dapat membantu saudara
memahami Bagan PENILAIAN & KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN
SAMPAI 5 TAHUN, sehingga tidak ada permasalahan anak yang terlewatkan.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Jika anak datang pertama kali untuk penyakit atau masalah ini, maka disebut
kunjungan pertama.
Jika anak sudah diperiksa beberapa hari yang lalu untuk penyakit atau
masalah yang sama, disebut kunjungan ulang.
Tanyakan apakah ini kunjungan pertama atau kunjungan ulang untuk masalah tersebut
Jika kunjungan pertama, lakukan penilaian untuk keluhan utama
Jika kunjungan ulang, gunakan petunjuk pada pelayanan tindak lanjut.
Tanyakan juga apakah anak muntah setiap kali menelan makanan atau
minuman. Jika masih ragu akan jawaban ibu, mintalah agar ibu memberi
minum anak. Perhatikan apakah anak muntah.
Catatan: Jika anak sedang tidur dan menderita batuk atau sukar bernapas,
hitunglah dulu frekuensi napasnya sebelum saudara mencoba untuk
membangunkannya.
* * *
Saudara akan mempelajari cara mencatat informasi tentang anak yang sakit
pada Formulir Pencatatan. Contoh formulir dapat dilihat di halaman terakhir
modul ini. Bagian atas formulir digunakan untuk mencatat keterangan
mengenai anak sakit dan apa keluhan utamanya. Bagian kiri Formulir
Pencatatan sama dengan bagan PENILAIAN & KLASIFIKASI yang berisi
daftar pertanyaan untuk ibu dan penilaian yang dilakukan dengan melihat,
mendengar dan meraba. Kolom selanjutnya adalah untuk menulis klasifikasi.
Kolom terakhir untuk menulis pengobatan, tindakan dan nasihat (akan
dipelajari dalam modul tersendiri).
Kasus 1 : Ina
Ina, anak perempuan umur 15 bulan. Berat badan 8,5 kg. Panjang badan 67
cm, Suhu 38,5C.
Petugas kesehatan bertanya, "Anak ibu sakit apa?" Ibunya menjawab, "Sudah
4 hari ini Ina batuk, dan ia tidak suka makan."
Kemudian, petugas bertanya kepada ibu Ina, "Apakah Ina muntah?" Ibunya
berkata, "Tidak." Lalu ditanyakan apakah Ina kejang. Ibunya berkata, "Tidak."
Petugas kesehatan memeriksa apakah Ina letargis atau tidak sadar. Ketika
petugas berbicara dengan ibu, Ina memperhatikan mereka dan melihat ke
sekeliling ruangan. Ia sadar dan tidak letargis.
a) Tulis nama Ina, jenis kelamin, umur, berat dan panjang badan serta suhu
badannya pada tempat kosong yang disediakan pada bagian atas formulir
di halaman berikut.
b) Tulis masalah Ina pada garis setelah pertanyaan "Anak ibu sakit apa?"
c) Tandai dengan () untuk kunjungan pertama atau kunjungan ulang.
d) Apakah Ina menunjukkan tanda bahaya umum? Jika ya, lingkari tanda
bahaya umum yang ditemukan. Beri tanda pada tulisan ya pada kolom
klasifikasi dalam kotak dengan pertanyaan, "Ada tanda bahaya umum?"
Pada kolom "Klasifikasi", beri tanda () untuk "Ya" atau "Tidak.
Anak dengan batuk atau sukar bernapas mungkin menderita Pneumonia atau
infeksi saluran pernapasan berat lainnya. Akan tetapi sebagian besar anak
datang ke klinik dengan batuk atau sukar bernapas atau infeksi saluran
pernapasan yang ringan.
Petugas perlu mengenal anak-anak yang sakit serius dengan gejala batuk atau
sukar bernapas yang membutuhkan pengobatan dengan antibiotik, yaitu
pneumonia (infeksi paru) yang ditandai dengan napas cepat dan mungkin juga
tarikan dinding dada ke dalam.
Tanyakan adanya batuk atau sukar bernapas pada SEMUA anak sakit.
Catatan:
Anak yang tepat berumur 12 bulan dikatakan bernapas cepat jika
frekuensi napasnya: 40 kali per menit atau lebih.
Stridor adalah bunyi yang kasar yang terdengar pada saat anak MENARIK
napas. Stridor terjadi apabila ada pembengkakan pada laring, trakhea atau
epiglottis, sehingga menyebabkan sumbatan yang menghalangi masuknya
udara ke dalam paru dan dapat mengancam jiwa anak. Anak yang menderita
stridor pada saat tenang, menunjukkan suatu keadaan yang berbahaya.
Untuk melihat dan mendengar stridor, amati ketika anak MENARIK napas.
Dekatkan telinga saudara ke mulut anak karena adakalanya stridor sulit
didengar.
Kadang-kadang saudara mendengar suara basah jika hidung anak tersumbat.
Bersihkan hidung dan dengarkan lagi.
Saudara mungkin akan mendengar suara nyaring wheezing pada saat anak
MENGELUARKAN napas. Ini bukan stridor.
Setelah saudara menilai gejala-gejala utama dan gejala lain yang berkaitan,
klasifikasikan penyakit anak. Berikut ini adalah contoh klasifikasi batuk atau
sukar bernapas:
1. Lihat lajur merah muda (paling atas).
Apakah anak mempunyai tanda bahaya umum? Apakah ada tarikan
dinding dada ke dalam atau adakah stridor?
Jika ditemukan salah satu tanda yang termasuk dalam lajur merah muda,
pilih klasifikasi berat: PNEUMONIA BERAT ATAU PENYAKIT SANGAT
BERAT.
2. Jika anak tidak termasuk klasifikasi berat, lihat lajur kuning (kedua).
Apakah anak bernapas dengan cepat? Jika anak tidak termasuk dalam
klasifikasi berat tetapi bernapas dengan cepat, pilih klasifikasi di lajur
kuning, PNEUMONIA.
3. Jika anak tidak termasuk klasifikasi berat (klasifikasi lajur merah muda)
atau klasifikasi lajur kuning, lihat lajur hijau (paling bawah), pilih klasifikasi
BATUK : BUKAN PNEUMONIA
CONTOH :
Napas cepat
PNEUMONIA
Napas cepat
PNEUMONIA
PNEUMONIA
Anak dengan batuk atau sukar bernapas yang bernapas cepat dan tidak ada
tanda-tanda yang ada pada lajur merah muda, diklasifikasikan sebagai
menderita PNEUMONIA.
CONTOH : Baca studi kasus ini. Pelajari juga cara petugas kesehatan
mengklasifikasikan penyakit anak ini.
Azizah anak perempuan umur 18 bulan. Berat badan 11,5 kg. Panjang badan
81 cm, Suhu badan 37,5C. Ibu membawanya ke klinik karena batuk dan sukar
bernapas. Ini adalah kunjungan pertama untuk penyakit ini.
Petugas kesehatan memeriksa Azizah untuk tanda-tanda bahaya umum.
Azizah bisa minum, tidak muntah, tidak kejang. Ia sadar dan tidak letargis.
Ibu mengatakan bahwa Azizah batuk selama 6 atau 7 hari. Azizah duduk
tenang di pangkuan ibunya. Petugas kesehatan menghitung napasnya dalam
satu menit, ternyata 41 kali per menit. Karena umur Azizah lebih dari 12 bulan,
batas penentuan napas cepat adalah 40 kali per menit. Jadi Azizah bernapas
cepat.
Tanyakan: Anak ibu sakit apa ?_Batuk, sukar bernapas___ Kunjungan pertama?_ ___ Kunjungan ulang? ____
PENILAIAN (Lingkari semua gejala yang ditemukan) KLASIFIKASI TINDAKAN
MEMERIKSA TANDA BAHAYA UMUM Ada tanda bahaya
Ingatlah
umum?
untuk merujuk
Tidak bisa minum atau menyusu. Letargis atau tidak sadar. Ya___Tidak_
setiap anak
Memuntahkan semuanya. Ingatlah adanya
yang
Kejang. tanda bahaya
mempunyai
umum dalam
tanda bahaya
menentukan
umum
klasifikasi
Kasus 1: Audi
Audi anak perempuan, umur 7 bulan, Berat badan 5,8 kg. Panjang badan 59
cm. Suhu badan 38C. Ibu berkata anaknya batuk sela ma 2 hari. Petugas
kesehatan memeriksa tanda-tanda bahaya umum. Ibu berkata bahwa Audi
dapat menyusu. Ia tidak muntah dan tidak kejang. Anak sadar dan tidak
letargis.
Frekuensi pernapasan Audi : 58 kali per menit. Ia tidak melihat tarikan dinding
dada ke dalam dan tidak mendengar stridor.
Catat gejala-gejala Audi dan klasifikasinya pada Formulir Pencatatan berikut :
Nama anak : _____________________ L / P Umur :______ BB :______ kg PB/TB ____ cm Suhu : ______oC
Tanyakan: Anak ibu sakit apa ?___________________________ Kunjungan pertama?____ Kunjungan ulang? ____
Anindita anak perempuan, umur 22 bulan. Berat badan 11 kg, Panjang badan
83 cm dan suhu badan 37C. Ibu berkata anak batuk selama 3 hari.
Petugas kesehatan memeriksa tanda bahaya umum. Ibu berkata bahwa anak
bisa minum, tidak muntah dan tidak kejang. Anak sadar dan tidak letargis.
Petugas kesehatan menghitung napas : 38 kali per menit, tidak melihat tarikan
dinding dada ke dalam dan tidak mendengar stridor ketika mendengarkan
napas anak itu.
Catat gejala-gejala Anindita pada Formulir Pencatatan berikut ini.
Klasifikasikan penyakit Anindita dan tulis jawaban saudara dalam kolom
klasifikasi.
Nama anak : _____________________ L / P Umur :_______ BB ______ kg PB/TB _____ cm Suhu : ____oC
Tanyakan: Anak ibu sakit apa ?___________________________ Kunjungan pertama?____ Kunjungan ulang? ____
Catatan: Maksud gambar seperti di atas adalah bahwa saudara akan berlatih
melalui video. Dalam latihan video, saudara melihat contoh gejala dan berlatih
untuk mengenalinya. Saudara juga melihat demonstrasi yang memperlihatkan
cara menilai anak untuk gejala-gejala utama tertentu. Saudara akan berlatih
menilai dan mengklasifikasikan penyakit anak.
Dalam latihan ini saudara berlatih mengenali tanda bahaya umum. Saudara
juga akan berlatih menilai batuk atau sukar bernapas.
YA TIDAK
Anak 1
Anak 2
Anak 3
Anak 4
Mano
Wumbi
Studi Kasus Video: Perhatikan studi kasus berikut ini. Catat keluhan dan
gejala anak itu (Ben) pada Formulir Pencatatan di bawah ini. Kemudian
klasifikasikan penyakitnya.
Nama anak : _____________________ L / P Umur :_______ BB ______ kg PB/TB ____ cm Suhu : ______oC
Tanyakan: Anak ibu sakit apa ?___________________________ Kunjungan pertama?____ Kunjungan ulang? ____
Diare terjadi apabila tinja mengandung air yang lebih banyak dari normal. Diare
juga disebut berak encer atau cair. Diare biasanya terjadi pada anak-anak
umur antara 6 bulan sampai 2 tahun. Pada bayi umur kurang dari 6 bulan diare
biasanya terjadi karena minum susu sapi atau susu formula. Sering berak tapi
tinjanya normal bukanlah diare. Frekuensi berak yang normal dalam satu hari
beragam tergantung pada diet dan umur anak.
Biasanya ibu tahu jika anaknya menderita diare. Mereka dapat mengatakan
bahwa berak anaknya encer atau cair. Ibu bisa saja menggunakan istilah lokal
untuk diare.
Bayi yang mendapat ASI eksklusif biasanya beraknya lembek; ini bukan diare.
Ibu yang menyusui bayinya dapat mengenal diare karena konsistensi dan
frekuensi berak anaknya tidak normal.
LIHAT keadaan umum anak. Apakah anak letargis atau tidak sadar?
Gelisah atau rewel?
Pada saat saudara memeriksa tanda bahaya umum, saudara sudah melihat
apakah anak letargis atau tidak sadar. Ingatlah untuk menggunakan tanda
bahaya umum ini apabila saudara mengklasifikasikan diare anak itu.
BERI anak minum. Apakah anak tidak bisa minum atau malas minum?
minum dengan lahap, haus?
Mintalah ibu untuk memberi air dari cangkir atau sendok. Perhatikan anak
ketika minum.
Anak tidak bisa minum jika ia tidak dapat memasukkan cairan ke dalam
mulutnya dan menelannya, misalnya karena ia letargis atau tidak sadar. Anak
itu mungkin tidak dapat mengisap atau menelan.
Anak malas minum jika ia lemah dan tidak bisa minum tanpa dibantu. Ia
mungkin dapat menelan apabila cairan dimasukkan ke dalam mulutnya.
Anak menunjukkan minum dengan lahap, haus jika jelas bahwa anak itu
berusaha meraih cangkir atau sendok ketika saudara memberi air kepadanya
dan minum dengan rakus. Apabila air disingkirkan, amati apakah anak akan
merajuk karena ingin minum lagi.
Jika anak mau minum hanya dengan bujukan dan tidak mau minum lagi, ia
tidak menunjukkan tanda "minum dengan lahap, haus."
CUBIT kulit perut anak. Apakah kembalinya: sangat lambat (lebih dari 2
detik)? Atau lambat?
Ibu diminta meletakkan anak di atas meja periksa pada posisi telentang
dengan lengan di samping (tidak di atas kepalanya) dan kaki lurus. Saudara
juga bisa meminta ibu untuk menelentangkan anak pada pangkuannya.
Catatan:
Pada anak dengan kurang gizi berat yang kelihatan sangat kurus, cubitan kulit
mungkin akan kembali dengan lambat meskipun anak tidak menderita
dehidrasi. Sebaliknya, anak yang terlalu gemuk atau anak dengan edema,
cubitan kulit mungkin akan kembali dengan segera meskipun anak menderita
dehidrasi. Meskipun cubitan kulit perut kurang dapat diandalkan pada anak-
anak ini, tetap gunakan gejala tersebut untuk mengklasifikasikan derajat
dehidrasi anak.
Bagian 1:
Amati gambar 1 dan 2 dalam buku kumpulan foto. Baca keterangan untuk tiap
gambar:
Bagian 2:
Jika ada dua atau lebih tanda pada lajur merah muda, klasifikasikan anak
sebagai DIARE DEHIDRASI BERAT.
Jika tidak ada dua atau lebih tanda pada lajur merah muda, lihat lajur
kuning. Jika ada dua atau lebih tanda pada lajur ini, klasifikasikan anak
sebagai DIARE DEHIDRASI RINGAN/ SEDANG.
Jika tidak ada dua atau lebih tanda pada lajur kuning, klasifikasikan anak
sebagai DIARE TANPA DEHIDRASI. Anak ini tidak menunjukkan cukup
tanda untuk diklasifikasikan sebagai DEHIDRASI RINGAN/SEDANG,
karena hanya ada satu tanda dehidrasi atau kehilangan cairan tidak
menunjukkan tanda-tanda dehidrasi.
25 MTBS - MODUL 2 - 2008
CONTOH :
Riani anak perempuan, umur 4 bulan dibawa ke klinik karena diare selama
5 hari. Ia tidak menunjukkan tanda bahaya umum dan tidak batuk. Petugas
menilai diare anak.
Riani tidak menunjukkan dua tanda dari lajur merah muda, berarti ia tidak
menderita DIARE DEHIDRASI BERAT.
Riani menunjukkan dua tanda dari lajur kuning, sehingga klasifikasi dehidrasi
anak ini adalah : DIARE DEHIDRASI RINGAN/ SEDANG.
2. Erwin anak laki-laki, menderita diare selama 3 hari. Tidak ada darah dalam
tinjanya. Anak itu sadar dan tidak letargis. Ia tidak rewel atau gelisah.
Matanya cekung. Ia bisa minum, tapi tidak haus. Cubitan kulit perut kembali
segera.
Catat tanda-tanda dehidrasi dan klasifikasikan pada Formulir Pencatatan.
APAKAH ANAK DIARE ? Ya ____ Tidak ____
DIARE PERSISTEN
Seorang anak dengan diare selama 14 hari atau lebih dan tidak menunjukkan
tanda-tanda dehidrasi, klasifikasikan sebagai DIARE PERSISTEN.
DISENTERI
Seorang anak dengan diare dan ada darah dalam tinjanya, diklasifikasikan
DISENTERI.
Catatan :
Seorang anak dengan diare mungkin mempunyai satu atau lebih klasifikasi
untuk diare.
Catat semua klasifikasi diare anak itu pada kolom Klasifikasi dalam Formulir
Pencatatan. Misalnya, anak ini diklasifikasikan sebagai menderita DIARE
TANPA DEHIDRASI dan DISENTERI.
Cara petugas kesehatan mencatat klasifikasinya sebagai berikut
Kasus 1 : Ratri
Ratri anak perempuan, umur 14 bulan. Berat badan 12 kg. Panjang badan 94
cm. Suhu badan 37.5C. Ibu berkata bahwa anak mende rita diare selama 3
minggu, tidak ada tanda-tanda bahaya umum, tidak batuk atau sukar
bernapas.
Petugas kesehatan memeriksa diare Ratri. Ibu mengatakan bahwa tidak ada
darah dalam tinja anak. Anak tampak selalu rewel dan gelisah. Matanya tidak
cekung. Ia minum dengan lahap. Cubitan kulit perut kembali segera.
Catat gejala pada Ratri dan klasifikasikan pada Formulir Pencatatan.
Nama anak: _______________________ L/P Umur:______ BB ______ kg PB/TB ____ cm Suhu _____ C
Tanyakan : Anak ibu sakit apa ?___________________ Kunjungan pertama?____ Kunjungan ulang? ____
Andi tidak menunjukkan tanda bahaya umum dan batuk selama 3 hari. Ia
menghitung napas: 36 kali per menit. Tidak ada tarikan dinding dada ke dalam
atau stridor.
Ibu mengatakan bahwa Andi diare sudah 2 minggu lebih. Tidak ada darah
dalam tinja, anak tampak rewel dan gelisah. Mata tidak cekung, ia dapat
minum tetapi tidak haus. Cubitan kulit perut segera kembali.
Nama anak: _______________________ L / P Umur _______ BB ______ kg PB/TB ____ cm Suhu _____ C
Tanyakan : Anak ibu sakit apa ?_______________________ Kunjungan pertama?____ Kunjungan ulang? ____
Kasus 3 : Edo
Edo anak laki-laki, umur 10 bulan. Berat badan 8 kg. Panjang badan 69 cm.
Suhu badan 38.50 C. Ia datang hari ini karena diare selama 3 hari. Ibu melihat
ada darah dalam tinja anak.
Edo sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda bahaya umum dan tidak
batuk atau sukar bernapas.
Petugas menilai tanda-tanda dehidrasi. Anak sadar dan tidak letargis, tidak
gelisah atau rewel. Matanya tidak cekung. Ia minum seperti biasa ketika diberi
minum dan tidak kelihatan haus. Cubitan kulit perutnya kembali dengan
segera.
Catat gejala Edo dan klasifikasikan pada Formulir Pencatatan di bawah ini.
Tanyakan : Anak ibu sakit apa ?_______________________ Kunjungan pertama?____ Kunjungan ulang? ____
LATIHAN G
Dalam latihan video ini, saudara akan melihat demonstrasi menilai dan
membuat klasifikasi anak dengan diare. Saudara akan melihat dan mengenali
contoh gejala. Kemudian saudara akan melihat suatu studi kasus dan
mencoba menilai dan mengklasifikasikan penyakit anak itu.
Tanyakan : Anak ibu sakit apa ?_______________________ Kunjungan pertama ?____ Kunjungan ulang ? ____
MALARIA
Malaria yang berbahaya adalah yang disebabkan oleh Plasmodium falsiparum.
Demam merupakan tanda utama malaria. Demam bisa terjadi sepanjang
waktu atau hilang timbul dengan jarak waktu yang teratur. Anak dengan
malaria mungkin menderita anemia kronis (tanpa demam) sebagai satu-
satunya tanda penyakit. (Saudara akan membaca lebih banyak tentang
anemia di bagian 8.0.)
Tanda-tanda malaria dapat timbul bersamaan dengan tanda-tanda penyakit
lainnya. Misalnya, anak mungkin sakit malaria dan batuk dengan napas cepat,
suatu tanda Pneumonia.1 Anak ini membutuhkan pengobatan untuk Malaria
dan juga untuk Pneumonia. Anak-anak dengan malaria mungkin juga
menderita diare. Mereka membutuhkan obat anti malaria dan pengobatan
untuk diare.
Di daerah dengan penularan malaria yang tinggi, malaria adalah penyebab
kematian utama pada anak-anak. Kasus malaria tanpa komplikasi dapat
menjadi malaria berat dalam waktu 24 jam setelah demam timbul pertama kali.
Malaria berat adalah malaria dengan komplikasi seperti malaria serebral atau
anemia berat. Anak dapat meninggal jika tidak segera diobati.
1
Studi menunjukkan bahwa batuk dan napas cepat merupakan gejala yang sering terjadi pada anak
yang demam dan malaria falsiparum yang diperkuat dengan hasil laboratorium. Klinikus yang sudah ahli
pun membutuhkan tes laboratorium untuk dapat menentukan secara pasti perbedaan antara malaria
falsiparum dan pneumonia pada anak dengan demam, batuk dan napas cepat.
MTBS MODUL 2 2008 36
Catatan:
Pengertian bebas malaria atau tanpa risiko malaria, bukan berarti bahwa di
daerah tersebut tidak ada kasus malaria. Mungkin saja terdapat kasus
malaria import (dari daerah lain), akan tetapi bukan merupakan kasus
indigenous.
CAMPAK
Demam dan ruam kemerahan yang menyeluruh adalah tanda-tanda utama
dari campak. Campak sangat menular. Antibodi dari ibu melindungi bayi dari
campak selama kira-kira 6 bulan. Kemudian perlindungan menghilang sedikit
demi sedikit. Pada umumnya kasus terjadi pada anak berumur antara 6 bulan
sampai 2 tahun. Kepadatan penduduk dan perumahan yang tidak sehat
meningkatkan risiko campak untuk timbul lebih dini.
Campak disebabkan oleh virus yang merusak sistem kekebalan selama
beberapa minggu setelah terjangkit campak. Hal ini menyebabkan anak
berisiko terhadap penyakit-penyakit infeksi lainnya.
Komplikasi campak terjadi pada kira-kira 30% dari semua kasus, antara lain :
Diare.
Pneumonia.
Luka di mulut.
Infeksi telinga.
Infeksi mata yang berat (bisa menyebabkan luka di kornea atau
kebutaan).
Ensefalitis (infeksi otak) terjadi pada satu dari seribu kasus. Seorang anak
dengan ensefalitis mungkin mempunyai tanda bahaya umum seperti kejang
atau letargis atau tidak sadar.
Campak ikut menyebabkan kurang gizi karena menyebabkan diare, demam
tinggi dan luka pada mulut. Masalah-masalah ini mempengaruhi pemberian
makan. Anak-anak yang kurang gizi, khususnya yang kekurangan vitamin A,
cenderung menderita komplikasi berat akibat campak.
Oleh karena itu, penting sekali menganjurkan ibu untuk terus memberi makan
kepada anaknya yang sakit campak.
DBD atau DHF adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia
yang jumlah kasus maupun daerah yang terjangkitnya cenderung meningkat.
DBD disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk
Aedes aegypti dan kadang-kadang oleh nyamuk Aedes albopictus. Masa
inkubasinya 4-6 hari. Demam tinggi dan perdarahan merupakan gejala utama
DBD. Ciri-ciri DBD adalah demam akut 2 s/d 7 hari, lemah, gelisah, nyeri ulu
37 MTBS - MODUL 2 - 2008
hati, diikuti dengan gejala perdarahan dan kecenderungan syok yang fatal
(Dengue Shock Syndrome).
Perdarahan biasanya dapat berupa bintik perdarahan di kulit (petekie) akibat
pecahnya pembuluh darah halus pada kaki dan tangan, aksila, tubuh dan
wajah yang timbul pada permulaan demam.
Uji Torniket yang positif atau kecenderungan untuk memar akibat tekanan bisa
ditemukan pada penderita DBD. Perdarahan dari gusi, hidung dan saluran
pencernaan agak jarang ditemui, akan tetapi merupakan tanda yang serius.
(Lebih lanjut mengenai uji torniket dapat saudara baca pada bagian lain dari
modul ini)
Tentukan risiko malaria (tinggi, rendah atau tanpa risiko). Jika risiko malaria di
daerah itu rendah atau tanpa risiko malaria, tanyakan kepada ibu tentang
perjalanan :
Apakah anak berkunjung ke luar daerah ini dalam 2 minggu terakhir?
Jika ya, ke mana?
Jika anak pergi ke luar daerah dalam 2 minggu terakhir, tentukan apakah
daerah tersebut merupakan daerah dengan risiko malaria tinggi atau rendah.
Kemudian lanjutkan penilaian anak dengan demam sebagai berikut :
Sudah berapa lama anak itu demam.
Jika lebih dari 7 hari, apakah demam setiap hari
Apakah pernah mendapat obat anti malaria dalam 2 minggu terakhir.
Apakah anak menderita campak dalam 3 bulan terakhir
Apakah ada kaku kuduk.
Apakah ada Pilek.
Lihat adanya tanda-tanda campak yaitu ruam kemerahan yang
menyeluruh dan salah satu dari: batuk, pilek atau mata merah.
Jika anak sedang sakit campak saat ini atau dalam 3 bulan terakhir, periksa
adanya gejala komplikasi campak, yaitu : luka di mulut, nanah pada mata dan
kekeruhan pada kornea.
Jika demam 2 hari sampai dengan 7 hari, periksa adanya gejala kearah DBD
yaitu perdarahan dari hidung, gusi, bintik perdarahan di kulit, muntah darah,
berak kehitaman, nyeri ulu hati atau gelisah dan tanda-tanda syok.
Kotak berikut ini berisi langkah-langkah untuk menilai anak dengan demam.
MTBS MODUL 2 2008 38
Kotak terdiri dari tiga bagian:
Bagian atas kotak (di atas garis putus-putus pertama) menjelaskan cara
memeriksa anak untuk tanda-tanda malaria, campak, meningitis dan
sebab-sebab lain dari demam.
Bagian tengah kotak menjelaskan cara memeriksa anak untuk komplikasi
campak jika anak sakit campak saat ini atau dalam 3 bulan terakhir.
Bagian akhir kotak menjelaskan cara memeriksa anak untuk gejala DBD.
Penilaian untuk DBD, hanya dilakukan jika demam 2 hari sampai
dengan 7 hari.
Jika anak sakit Campak saat ini atau Lihat adakah luka di mulut
dalam 3 bulan terakhir : Jika ya, apakah dalam atau luas?
Lihat adakah nanah keluar dari mata?
Lihat adakah kekeruhan pada kornea.
Klasifikasi Demam untuk Demam Berdarah Dengue jika demam 2 s/d 7 hari
Apakah demam mendadak tinggi dan Perhatikan tanda-tanda syok:
terus menerus ? Ujung ekstremitas teraba dingin dan
Apakah ada bintik merah di kulit atau nadi sangat lemah / tidak teraba.
perdarahan dari hidung atau gusi ? Lihat adanya perdarahan dari hidung
Apakah anak muntah? Jika Ya: atau gusi.
- Apakah sering? Lihat adanya bintik perdarahan di kulit
- Apakah muntah dengan darah atau (petekie)
seperti kopi? Jika sedikit dan tak ada gejala lain dari
Apakah berak berwarna hitam? DBD, lakukan uji Torniket, jika
Adakah nyeri ulu hati atau anak gelisah? mungkin.
TANYA : Sudah berapa lama? Jika lebih dari 7 hari, apakah demam
terjadi setiap hari?
MTBS MODUL 2 2008 40
Tanyakan kepada ibu berapa lama anaknya demam. Jika demam sudah lebih
dari 7 hari, tanyakan apakah demam terus menerus setiap hari.
Sebagian besar demam yang disebabkan oleh virus, akan menghilang dalam
beberapa hari.
Demam tiap hari selama lebih dari 7 hari dapat berarti bahwa anak menderita
penyakit yang lebih berat, seperti demam tifoid. Rujuk anak untuk pemeriksaan
lebih lanjut.
Jika saudara tetap tidak melihat anak itu menundukkan sendiri lehernya, ibu
diminta menelentangkan anaknya. Membungkuklah di atasnya, topang
punggung dan bahu anak dengan satu tangan. Dengan tangan yang lain,
pegang kepala anak. Kemudian dengan hati-hati tundukkan kepalanya ke arah
dadanya. Jika lehernya dapat dibengkokkan dengan mudah, berarti tidak ada
kaku kuduk. Jika leher terasa kaku dan menolak untuk dibengkokkan, berarti
ada kaku kuduk. Sering kali anak dengan kaku kuduk akan menangis apabila
saudara mencoba membengkokkan lehernya
Jika seorang anak menderita campak saat ini atau dalam 3 bulan terakhir.
Amati apakah anak mempunyai komplikasi pada mulut atau mata. Komplikasi
lain dari campak seperti pneumonia dan diare telah diperiksa lebih dulu,
sedangkan komplikasi untuk status gizi anak dan sakit telinga akan diperiksa
kemudian.
Bagian 2 :
Pelajari foto-foto nomor 12 sampai dengan 21 yang memperlihatkan anak-
anak dengan ruam. Untuk tiap gambar, beri tanda apakah anak itu
mempunyai ruam campak yang menyeluruh. Gunakan lembar jawaban berikut
ini.
Seringkali nanah membentuk kerak pada saat anak tidur dan menutupi mata.
Mata ini dapat dibuka dengan hati-hati menggunakan tangan yang bersih. Cuci
tangan saudara setelah memeriksa mata anak yang bernanah.
Bagian 1:
Pelajari foto 22 sampai dengan 24 dan baca keterangan untuk setiap foto.
Bagian 2:
Bagian 2:
Sekarang lihat foto 31 sampai dengan 37. Untuk tiap foto, jawab tiap
pertanyaan dengan menulis "ya" atau "tidak" dalam tiap kolom. Jika saudara
tidak dapat menentukan apakah ada nanah yang keluar dari mata atau apakah
ada kekeruhan pada kornea, tulis "tidak dapat menentukan." Gunakan lembar
jawaban berikut ini:
Apakah terdapat :
Nanah pada matanya? Kekeruhan pada kornea?
Foto 31
Foto 32
Foto 33
Foto 34
Foto 35
Foto 36
Foto 37
LATIHAN K
49 MTBS - MODUL 2 - 2008
Dalam latihan dengan foto ini, saudara akan belajar mengenali petekie dan
cara membedakannya dengan gigitan nyamuk. Fasilitator akan memimpin
diskusi mengenai foto-foto berikut:
Suatu saat, fasilitator akan memandu latihan lisan agar saudara dapat
mengingat kembali cara menentukan napas cepat
berdasarkan frekuensi napas per menit
MALARIA
Jika tidak ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, lihat ke lajur kuning. Anak
yang demam di daerah dengan risiko malaria tinggi, diklasifikasikan sebagai
MALARIA, karena besar kemungkinan demamnya disebabkan oleh malaria.
MALARIA
Jika anak tidak menunjukkan gejala PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM,
lihat ke lajur berikutnya. Apabila risiko malarianya rendah, anak yang demam
PENTING!
Jika risiko malaria rendah, kecil kemungkinan demam anak itu disebabkan oleh
malaria, apalagi jika anak menunjukkan gejala infeksi lain yang dapat menyebabkan
demam, misalnya akibat selesma (ada pilek), campak atau penyebab lain seperti
selulitis, tonsilitis, infeksi saluran kencing, demam tifoid, abses, pneumonia,
disenteri, DBD atau infeksi telinga. Jika tidak ada tanda-tanda infeksi lain,
klasifikasikan dan obati penyakitnya sebagai MALARIA meskipun risiko malarianya
rendah.
Jika saudara belum menemukan penyebab lain dari demam, tuliskan tanda (?) pada
kolom klasifikasi untuk malaria. Setelah saudara menyelesaikan seluruh penilaian
penyakit, tentukan apakah ada penyebab lain dari demam. Selanjutnya tuliskan
klasifikasinya berdasarkan hasil penilaian saudara.
Tentukan Daerah Risiko Malaria : Tinggi, Rendah atau Tanpa Risiko Lakukan
Jika daerah Risiko Rendah atau Tanpa Risiko Malaria, tanyakan : pemeriksaan SDM
-Apakah anak dibawa berkunjung keluar dari daerah ini dalam 2 minggu terakhir? (mikroskopis)
Jika Ya, tentukan daerah Risiko tempat yang dikunjungi.
Ambil sediaan darah (tidak dilakukan untuk daerah tanpa risiko)
Periksa RDT, jika belum pernah dilakukan dalam 28 hari terakhir ATAU
Periksa mikroskopis darah jika sudah pernah dilakukan RDT dalam 28 hari terakhir
Sudah berapa lama anak demam? Lihat dan raba adanya kaku kuduk
_2__hari Lihat adakah pilek
Jika lebih dari 7 hari, apakah Lihat tanda-tanda CAMPAK:
demam terjadi setiap hari? - Ruam kemerahan di kulit yang
menyeluruh dan
Apakah anak pernah mendapat anti
- Salah satu dari: batuk, pilek
Malaria dalam 2 minggu terakhir?
atau mata merah
Apakah anak menderita campak
dalam 3 bulan terakhir?
Karena risiko malarianya rendah dan tidak ada perjalanan ke daerah dengan
risiko tinggi malaria, petugas memilih tabel untuk Risiko Rendah Malaria.
Karena anak ini pilek, petugas selanjutnya melihat ke lajur hijau dan
mengklasifikasikan anak itu sebagai DEMAM : MUNGKIN BUKAN MALARIA.
Jika anak sakit campak saat ini Lihat adanya luka di mulut.
atau dalam 3 bulan terakhir : Jika ya, apakah dalam atau luas?
Lihat adakah nanah keluar dari mata
Lihat adakah kekeruhan pada kornea
Jika ada riwayat perjalanan ke daerah risiko malaria, tentukan apakah risiko
malarianya tinggi atau rendah. Lihat daftar risiko malaria di buku bagan.
Anak yang menunjukkan gejala utama demam dan campak saat ini ( atau
dalam 3 bulan terakhir ) harus diklasifikasikan untuk malaria dan campak.
Jika anak tidak mempunyai gejala yang mengarah ke campak atau tidak
menderita campak dalam 3 bulan terakhir, tidak perlu diklasifikasikan campak.
Lanjutkan dengan penilaian DBD jika demam 2 hari sampai dengan 7 hari.
Ada tiga kemungkinan klasifikasi untuk campak :
CAMPAK
Anak yang menderita campak saat ini atau dalam 3 bulan terakhir tanpa
komplikasi seperti yang tertulis pada lajur merah muda atau kuning,
diklasifikasikan sebagai CAMPAK.
Baca contoh studi kasus yang dimulai pada halaman ini. Pelajari juga cara
petugas kesehatan mengklasifikasikan penyakit anak. Apabila semua peserta
sudah siap akan ada diskusi kelompok mengenai contoh ini.
* * *
CONTOH : Antono, anak laki-laki umur 10 bulan, berat badan 8.2 kg. Panjang
badan 78 cm. Suhu 37.5C. Ibu berkata bahwa Antono menderita ruam
kemerahan (rash) dan batuk selama 5 hari. Ini adalah kunjungan pertama ke
Puskesmas.
Petugas menghitung napas : 43 kali per menit. Ia tidak melihat tarikan dinding
dada ke dalam, dan tidak mendengar stridor ketika Antono sedang tenang.
Risiko malaria di daerah itu tinggi. Ibu berkata bahwa Antono demam selama 2
hari. Lehernya tidak kaku. Menurut ibu, saat ini Antono pilek. Pada
pemeriksaan RDT hasilnya positif.
1. Berikut ini catatan petugas kesehatan untuk informasi kasus Antono dan
gejala-gejala penyakitnya.
Nama anak : __Antono____________ L / P Umur :_10 bl_ BB _8,2__ kg PB/TB : 78_cm Suhu _37,5_oC
Tanyakan: Anak ibu sakit apa ?__ruam merah dan batuk_____ Kunjungan pertama?_ _ Kunjungan ulang? ____
Jika anak sakit campak saat ini atau Lihat adanya luka di mulut.
dalam 3 bulan terakhir: Jika ya, apakah dalam atau luas?
Lihat adakah nanah keluar dari mata Campak
Lihat adakah kekeruhan pada kornea
Sekarang bacalah studi kasus berikut ini. Catat gejala dari masing-masing
anak dan klasifikasinya pada Formulir Pencatatan.
Lihat Buku Bagan halaman 4.
Kasus 1 : Febrina
Febrina anak perempuan, umur 12 bulan, berat badan 7.2 kg Panjang badan
67 cm dan suhu badan 36,5C. Ibu membawa ke Puskesmas hari ini karena
demam selama 2 hari.
Ia tidak mempunyai tanda bahaya umum. tidak batuk atau sukar bernapas.
Febrina diare selama 2 - 3 hari, tidak ada darah dalam tinjanya. Anak sadar
dan tidak letargis. Matanya tidak cekung dan ia minum seperti biasanya.
Cubitan kulit perut kembali segera.
Risiko malaria di daerah ini rendah dan anak tidak pergi keluar daerahnya.
Ia tidak menderita campak dalam 3 bulan terakhir. Lehernya tidak kaku, tidak
pilek dan tidak ada ruam menyeluruh. Ia tidak mempunyai penyebab demam
yang lain. Pada pemeriksaan RDT hasilnya positif Vivax / Ovale.
Catat gejala anak dan klasifikasikan dalam Formulir Pencatatan pada halaman
berikut.
Tanyakan: Anak ibu sakit apa ?___________________________ Kunjungan pertama?____ Kunjungan ulang? ____
PENILAIAN (Lingkari semua gejala yang ditemukan) KLASIFIKASI TINDAKAN
MEMERIKSA TANDA BAHAYA UMUM Ada tanda
Ingatlah
bahaya umum?
Tidak bisa minum atau menyusu. Letargis atau tidak sadar. Ya___Tidak___
untuk merujuk
Memuntahkan semuanya. Ingatlah adanya setiap anak
Kejang. tanda bahaya yang mempunyai
umum dalam tanda bahaya
menentukan umum
klasifikasi
APAKAH ANAK BATUK ATAU SUKAR BERNAPAS? Ya ___ Tidak ___
Hitung napas dalam 1 menit.
Sudah berapa lama?
____kali/menit. Napas cepat ?
___ hari
Lihat tarikan dinding dada
Dengar adanya stridor
Jika anak sakit campak saat ini atau Lihat adanya luka di mulut.
dalam 3 bulan terakhir: Jika ya, apakah dalam atau luas?
Lihat adakah nanah keluar dari mata
Lihat adakah kekeruhan pada kornea
Annisa, umur 3 tahun, berat badan 10 kg, tinggi badan 81 cm dan suhu 38C.
Ia bisa minum, tidak memuntahkan semuanya dan tidak kejang. Ia sadar dan
tidak letargis.
Ibu berkata anak batuk selama 2 hari. Hitung napas : 42 kali per menit, tidak
ada tarikan dinding dada ke dalam, tidak terdengar stridor ketika anak sedang
tenang.
Annisa tidak diare, ia tinggal di daerah risiko rendah malaria dan tidak pergi ke
luar daerah. Ia demam selama 3 hari. Lehernya tidak kaku dan tidak pilek.
Pada pemeriksaan RDT hasilnya negatif untuk semua Plasmodium.
Ada ruam di seluruh tubuh Annisa. Matanya merah, tidak ada luka di mulut.
Tidak ada nanah keluar dari mata dan korneanya tidak keruh.
Catat gejala anak dan klasifikasikan dalam Formulir Pencatatan pada halaman
berikut ini.
Tanyakan: Anak ibu sakit apa ?___________________________ Kunjungan pertama?____ Kunjungan ulang? ____
PENILAIAN (Lingkari semua gejala yang ditemukan) KLASIFIKASI TINDAKAN
MEMERIKSA TANDA BAHAYA UMUM Ada tanda
Ingatlah
bahaya umum?
Tidak bisa minum atau menyusu. Letargis atau tidak sadar. Ya___Tidak___
untuk merujuk
Memuntahkan semuanya. Ingatlah adanya setiap anak
Kejang. tanda bahaya yang mempunyai
umum dalam tanda bahaya
menentukan umum
klasifikasi
APAKAH ANAK BATUK ATAU SUKAR BERNAPAS? Ya ___ Tidak ___
Hitung napas dalam 1 menit.
Sudah berapa lama?
____kali/menit. Napas cepat ?
___ hari
Lihat tarikan dinding dada
Dengar adanya stridor
Jika anak sakit campak saat ini atau Lihat adanya luka di mulut.
dalam 3 bulan terakhir: Jika ya, apakah dalam atau luas?
Lihat adakah nanah keluar dari mata
Lihat adakah kekeruhan pada kornea
DEMAM: MUNGKIN
Tidak ada satupun gejala di atas BUKAN DEMAM
BERDARAH
(*) Jika ada sedikit petekie, tanpa tanda lain dari DBD dan uji Torniket tidak
dapat dilakukan, klasifikasikan sebagai DBD
Jika anak tidak menunjukkan gejala-gejala DBD atau Mungkin DBD, maka
kecil kemungkinan bahwa demam anak itu disebabkan oleh DBD. Anak ini
diklasifikasikan sebagai menderita DEMAM: MUNGKIN BUKAN DBD atau
pada lajur hijau. Cari penyebab lain demam, misalnya: faringitis, tonsilitis,
abses, dll.
Sekarang baca studi kasus berikut ini. Catat setiap gejala dan klasifikasikan
pada Formulir Pencatatan.
Kasus : Aditya
Aditya anak laki-laki, umur 24 bulan, berat badan 9.5 kg Tinggi badan 75 cm.
dan suhu badan 370 C. Ibu berkata anak tidak mau makan akhir-akhir ini.
Petugas memeriksa tanda bahaya umum. Anak bisa minum, tidak muntah,
tidak kejang dan masih sadar serta tidak letargis.
Ibu berkata Aditya teraba panas selama 2 hari. Daerahnya risiko tinggi malaria.
Anak dibawa bepergian keluar kota, tetapi bukan ke daerah dengan risiko
malaria. Anak tidak menderita campak dalam 3 bulan terakhir. Pada
pemeriksaan RDT hasilnya positif
Tidak ditemukan kaku kuduk, tidak pilek dan tak mempunyai ruam. Dia tidak
mempunyai gejala yang mengarah ke campak.
Tidak ada perdarahan dari hidung maupun gusi, tidak muntah dan beraknya
normal, dan tidak ada tanda syok.
Catat gejala pada Aditya dan klasifikasinya pada Formulir Pencatatan berikut
ini :
Tanyakan: Anak ibu sakit apa ?___________________________ Kunjungan pertama?____ Kunjungan ulang? ____
PENILAIAN (Lingkari semua gejala yang ditemukan) KLASIFIKASI TINDAKAN
MEMERIKSA TANDA BAHAYA UMUM Ada tanda
Ingatlah
bahaya umum?
Tidak bisa minum atau menyusu. Letargis atau tidak sadar. Ya___Tidak___
untuk merujuk
Memuntahkan semuanya. Ingatlah adanya setiap anak
Kejang. tanda bahaya yang mempunyai
umum dalam tanda bahaya
menentukan umum
klasifikasi
APAKAH ANAK BATUK ATAU SUKAR BERNAPAS? Ya ___ Tidak ___
Hitung napas dalam 1 menit.
Sudah berapa lama?
____kali/menit. Napas cepat ?
___ hari
Lihat tarikan dinding dada
Dengar adanya stridor
Jika anak sakit campak saat ini atau Lihat adanya luka di mulut.
dalam 3 bulan terakhir: Jika ya, apakah dalam atau luas?
Lihat adakah nanah keluar dari mata
Lihat adakah kekeruhan pada kornea
Anak 1
Anak 2
Anak 3
Anak 4
Tanyakan: Anak ibu sakit apa ?___________________________ Kunjungan pertama?____ Kunjungan ulang? ____
PENILAIAN (Lingkari semua gejala yang ditemukan) KLASIFIKASI TINDAKAN
MEMERIKSA TANDA BAHAYA UMUM Ada tanda
Ingatlah
bahaya umum?
Tidak bisa minum atau menyusu. Letargis atau tidak sadar. Ya___Tidak___
untuk merujuk
Memuntahkan semuanya. Ingatlah adanya setiap anak
Kejang. tanda bahaya yang mempunyai
umum dalam tanda bahaya
menentukan umum
klasifikasi
APAKAH ANAK BATUK ATAU SUKAR BERNAPAS? Ya ___ Tidak ___
Hitung napas dalam 1 menit.
Sudah berapa lama?
____kali/menit. Napas cepat ?
___ hari
Lihat tarikan dinding dada
Dengar adanya stridor
APAKAH ANAK DIARE? Ya ___ Tidak ___
Lihat keadaan umum anak. Apakah anak:
Sudah berapa lama?
Letargis atau tidak sadar
____ hari
Gelisah atau rewel
Adakah darah dalam tinja ?
Lihat apakah matanya cekung?
Beri anak minum. Apakah:
Tidak bisa minum atau malas minum
Haus, minum dengan lahap
Cubit kulit perut. Apakah kembalinya:
Sangat lambat (lebih dari 2 detik)?
Lambat?
APAKAH ANAK DEMAM? Ya ___Tidak ___
Lakukan
(menurut anamnesis ATAU teraba panas ATAU suhu 37,5oC atau lebih)
pemeriksaan RDT
Tentukan Daerah Risiko Malaria : Tinggi, Rendah atau Tanpa Risiko. Hasil : RDT (+) / (-
Jika daerah Risiko Rendah atau Tanpa Risiko Malaria, tanyakan : )
Apakah anak dibawa berkunjung keluar dari daerah ini dalam 2 minggu terakhir?
Lakukan
Jika Ya, tentukan daerah Risiko tempat yang dikunjungi. pemeriksaan SDM
Ambil sediaan darah : (tidak dilakukan untuk daerah tanpa Risiko Malaria) (mikroskopis)
Periksa RDT jika belum pernah dilakukan dalam 28 hari terakhir ATAU
Periksa mikroskopis darah jika pernah dilakukan RDT dalam 28 hari terakhir.
Sudah berapa lama anak demam? Lihat dan raba adanya kaku kuduk
___hari Lihat adakah pilek
Jika lebih dari 7 hari, apakah Lihat tanda-tanda CAMPAK:
demam terjadi setiap hari? - Ruam kemerahan di kulit yang
Apakah anak pernah mendapat anti menyeluruh dan
malaria dalam 2 minggu terakhir? - Salah satu dari: batuk, pilek atau
Apakah anak menderita campak mata merah
dalam 3 bulan terakhir?
Jika anak sakit campak saat ini atau Lihat adanya luka di mulut.
dalam 3 bulan terakhir: Jika ya, apakah dalam atau luas?
Lihat adakah nanah keluar dari mata
Lihat adakah kekeruhan pada kornea
Jika ibu menjawab TIDAK, jangan menilai anak itu untuk masalah telinga.
Lanjutkan ke pertanyaan berikutnya yaitu memeriksa status gizi dan anemia.
Jika ibu menjawab YA, ajukan pertanyaan berikut:
Telinga sakit dapat berarti bahwa anak mempunyai infeksi telinga. Jika ibu
tidak pasti apakah ada sakit telinga, tanyakan apakah anak rewel dan sering
menggosok telinganya.
MASTOIDITIS
Jika anak mempunyai pembengkakan yang nyeri di belakang telinga,
klasifikasikan sebagai MASTOIDITIS.
Jika ada nyeri telinga atau,saudara melihat cairan/nanah keluar dari telinga
dan dilaporkan sudah berlangsung selama kurang dari 14 hari klasifikasikan
sebagai INFEKSI TELINGA AKUT.
Jika saudara melihat cairan/nanah keIuar dari telinga dan sudah berlangsung
selama 14 hari atau lebih, klasifikasikan sebagai INFEKSI TELINGA KRONIS.
Jika tak ada nyeri telinga dan tidak ada cairan/nanah yang keluar dari telinga
diklasifikasikan sebagai TAK ADA INFEKSI TELINGA.
Kasus 1 : Nabilla
Nabilla, anak perempuan umur 3 tahun, berat badan 13 kg, tinggi badan 86
0
cm. suhu badan 37.5 C. Ibu datang ke klinik hari ini karena Anak demam
selama 2 hari terakhir. Ia menangis tadi malam dan berkata bahwa telinganya
sakit.
Anak tidak batuk atau sukar bernapas dan tidak diare. Risiko malaria di daerah
tersebut tinggi. Demamnya diklasifikasikan sebagai MALARIA.
Ibu berkata bahwa ia merasa pasti telinga Nabilla sakit. Hampir sepanjang
malam anak menangis karena telinganya sakit. Petugas tidak menemukan
cairan/nanah yang keluar dari telinga anak. Ia meraba bagian belakang telinga
dan merasakan pembengkakan yang nyeri di belakang salah satu telinga.
Teguh, anak laki-laki umur 18 bulan, Berat badan 9 kg, panjang badan 74 cm.
0
Suhu 37 C. Ibu berkata bahwa telinga Anak mengeluarkan nanah selama 3
hari terakhir.
Teguh tidak menunjukkan tanda bahaya umum, tidak batuk atau sukar
bernapas. Ia tidak diare dan tidak demam.
Catat gejala Teguh untuk masalah telinga dan klasifikasikan dalam Formulir
Pencatatan berikut ini.
Salah satu jenis kurang gizi makro adalah kurang energi protein (KEP) yang
terjadi apabila seorang anak tidak mendapat cukup energi atau protein dari
makanan. Seorang anak yang sering sakit dapat menderita kurang gizi. Napsu
makan anak berkurang, dan makanan yang dimakan tidak digunakan secara
efisien.
Apabila seorang anak kurang gizi:
Anak mungkin tampak sangat kurus, suatu tanda dari marasmus.
Anak mungkin menunjukkan edema, suatu tanda dari kwashiorkor.
Seorang anak yang makanannya kurang mengandung vitamin dan mineral
yang dianjurkan, dapat menderita kurang zat gizi mikro, seperti :
Kurang vitamin A mempunyai risiko lebih besar menderita kebutaan.
Kurang asupan makanan yang mengandung yodium akan
menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan anak terganggu
(kretin).
Dengan demikian, istilah BGM (Bawah Garis Merah) sudah tidak dipakai lagi,
Menggunakan indikator PB atau TB/U, < - 2 SD disebut pendek, dan
< - 3 SD disebut sangat pendek
dan menggunakan indikator BB/U, < - 2 SD disebut Berat Badan kurang, dan
< - 3 SD disebut BB sangat kurang.
79 MTBS - MODUL 2 - 2008
7.2. KLASIFIKASI STATUS GIZI
BB / PB (TB) - 2 SD +2 SD DAN
Tidak ditemukan tanda-tanda NORMAL
kelainan gizi diatas
Jika anak tampak sangat kurus atau BB/PB (TB) < - 3 SD atau bengkak pada
kedua punggung kaki, diklasifikasikan anak sebagai SANGAT KURUS DAN /
ATAU EDEMA
Anak tersebut mempunyai risiko kematian karena pneumonia, diare, campak
dan penyakit berat lainnya.
KURUS
Anak dengan BB/PB (TB) - 3 SD < - 2 SD atau badan kurus
diklasifikasikan sebagai KURUS dan mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk
penyakit yang berat.
NORMAL
Jika BB/PB (TB) - 2 SD + 2 SD DAN tidak ditemukan tanda-tanda
kelainan gizi lain, diklasifikasikan NORMAL.
Untuk menilai status gizi tidak memakai KMS, tetapi menggunakan Grafik
standar Pertumbuhan WHO 2005 pada halaman berikut, grafik yang berbeda
untuk anak laki-laki dan perempuan.
Dalam latihan ini, saudara akan melihat pada buku kumpulan foto dan berlatih
mengenali gejala dari anak dengan gizi buruk atau sangat kurus dan edema.
Bagian 2: Sekarang lihat foto-foto nomor 54 sampai dengan 61. Beri tanda
jika anak tampak sangat kurus. Lihat juga foto nomor 62 dan beri
tanda jika anak bengkak pada kedua kakinya. Gunakan lembar
jawaban berikut.
Kotak di bawah ini adalah bagian dari kolom PENILAIAN DAN KLASIFIKASI
yang menggambarkan cara menilai seorang anak untuk ANEMIA (Lihat Buku
Bagan halaman 8).
LIHAT :
Lihat tanda kepucatan pada telapak tangan.
Apakah :
- Sangat pucat
- Agak pucat
Pucat biasanya terlihat pada kulit dan merupakan tanda anemia. Untuk melihat
apakah anak pucat, lihat telapak tangan anak. Buka tangan anak pelan-pelan,
sehingga kita dapat melihat telapak tangannya. Jangan menarik jari-jari
tangannya ke belakang, karena tangan akan terlihat lebih pucat akibat
terhalangnya aliran darah.
Bandingkan warna telapak tangan anak dengan telapak tangan saudara
sendiri atau anak yang lain. Jika kulit telapak tangan anak itu pucat, dikatakan
bahwa anak itu agak pucat. Jika kulit telapak tangan anak itu pucat sekali
sehingga kelihatan putih, dikatakan anak itu sangat pucat. Kepucatan bisa
juga di deteksi melalui konjungtiva, akan tetapi kepucatan pada telapak tangan
merupakan indikator yang lebih baik.dan lebih mudah memeriksanya.
ANEMIA BERAT
Jika telapak tangan anak terlihat sangat pucat, klasifikasikan sebagai ANEMIA
BERAT.
ANEMIA
Jika telapak tangan anak terlihat agak pucat, klasifikasikan sebagai ANEMIA
TIDAK ANEMIA
Bagian 2:
Lihat foto-foto nomor 44 sampai dengan 49. Untuk setiap foto, beri tanda ()
apakah anak sangat pucat, agak pucat atau tidak pucat. Gunakan lembar
jawaban berikut.
Kasus 1: Rafli
Rafli, anak laki-laki umur 18 bulan, berat 7 kg, panjang badan 68 cm dan suhu
38.5C. Ibu membawanya hari ini karena anak demam d an ada ruam.
Petugas kesehatan melihat Rafli kelihatan seperti tulang tertutup kulit, anak
bisa minum, tidak muntah, tidak kejang, sadar dan tidak letargis.
Ia tidak batuk atau sukar bernapas dan tidak diare.
Rafli tinggal di daerah risiko rendah malaria. Ibu membawa anak mengunjungi
keluarga yang tinggal di daerah risiko malaria tinggi sekitar 1 minggu yang lalu.
Selanjutnya petugas memeriksa status gizi dan anemia. Rafli tampak sangat
kurus, tidak pucat, kedua kakinya tidak bengkak.
Tanyakan: Anak ibu sakit apa ?___________________________ Kunjungan pertama?____ Kunjungan ulang? ____
PENILAIAN (Lingkari semua gejala yang ditemukan) KLASIFIKASI TINDAKAN
MEMERIKSA TANDA BAHAYA UMUM Ada tanda
Ingatlah
bahaya umum?
Tidak bisa minum atau menyusu. Letargis atau tidak sadar. Ya___Tidak___
untuk merujuk
Memuntahkan semuanya. Ingatlah adanya setiap anak
Kejang. tanda bahaya yang mempunyai
umum dalam tanda bahaya
menentukan umum
klasifikasi
APAKAH ANAK BATUK ATAU SUKAR BERNAPAS? Ya ___ Tidak ___
Hitung napas dalam 1 menit.
Sudah berapa lama?
____kali/menit. Napas cepat ?
___ hari
Lihat tarikan dinding dada
Dengar adanya stridor
APAKAH ANAK DIARE? Ya ___ Tidak ___
Lihat keadaan umum anak. Apakah anak:
Sudah berapa lama?
Letargis atau tidak sadar
____ hari
Gelisah atau rewel
Adakah darah dalam tinja ?
Lihat apakah matanya cekung?
Beri anak minum. Apakah:
Tidak bisa minum atau malas minum
Haus, minum dengan lahap
Cubit kulit perut. Apakah kembalinya:
Sangat lambat (lebih dari 2 detik)?
Lambat?
APAKAH ANAK DEMAM? Ya ___Tidak ___
Lakukan
( anamnesis ATAU teraba panas ATAU suhu 37,5oC )
pemeriksaan RDT
Tentukan Daerah Risiko Malaria : Tinggi - Rendah - Tanpa Risiko. Hasil : RDT (+) / (-
Jika Risiko Rendah atau Tanpa Risiko Malaria, tanyakan : )
Apakah anak berkunjung keluar daerah ini dalam 2 minggu terakhir?
Jika Ya, tentukan daerah risiko sesuai tempat yang dikunjungi. Lakukan
Ambil sediaan darah: (tidak dilakukan untuk daerah tanpa risiko) pemeriksaan SDM
Periksa RDT jika belum pernah dilakukan dalam 28 hari terakhir. ATAU (mikroskopis)
Periksa mikroskopis darah jika sudah dilakukan RDT dalam 28 hari terakhir
Sudah berapa lama anak demam? Lihat dan raba adanya kaku kuduk
___hari Lihat adakah pilek
Jika lebih dari 7 hari, apakah Lihat tanda-tanda CAMPAK:
demam terjadi setiap hari? - Ruam kemerahan di kulit yang
Apakah anak pernah mendapat anti menyeluruh dan
malaria dalam 2 minggu terakhir? - Salah satu dari: batuk, pilek atau
Apakah anak menderita campak mata merah
dalam 3 bulan terakhir?
Jika anak sakit campak saat ini atau Lihat adanya luka di mulut.
dalam 3 bulan terakhir: Jika ya, apakah dalam atau luas?
Lihat adakah nanah keluar dari mata
Lihat adakah kekeruhan pada kornea
MEMERIKSA ANEMIA
Lihat adanya kepucatan pada telapak tangan:
- Sangat pucat
- Agak pucat
MEMERIKSA STATUS IMUNISASI
(Lingkari imunisasi yang dibutuhkan hari ini:)
Hasan, anak laki-laki umur 37 bulan, berat badan 9.6 kg, tinggi badan 87 cm
dan suhu badan 37.5C. Ia dibawa ibu ke klinik hari ini karena panas. Hasan
terus menangis dan menggosok telinganya.
Petugas tidak melihat tanda bahaya umum. Ia tidak batuk atau sukar
bernapas.
Ia tidak diare. Risiko malaria di daerah tersebut rendah. Tidak ada riwayat
perjalanan keluar daerah dalam 2 minggu terakhir. Demam Hasan sudah 3
hari. Ia tidak menderita campak dalam 3 bulan terakhir. Lehernya bergerak
dengan mudah. Hasan pilek dan tidak ada gejala yang mengarah ke campak.
Petugas memeriksa tanda perdarahan termasuk bintik perdarahan di kulit yang
ternyata tidak ada. Hasan tidak mengeluh nyeri ulu hati dan tidak gelisah serta
tidak ada tanda-tanda syok atau tanda-tanda lain dari DBD.
Petugas menanyakan apakah anak mempunyai masalah telinga. Ibu
mengatakan bahwa Hasan mengeluh nyeri telinga. Ibu juga melihat nanah
keluar dari telinga kira-kira selama 5 hari. Petugas melihat nanah keluar dari
telinga Hasan dan tidak menemukan pembengkakan yang nyeri di belakang
kedua telinga.
Selanjutnya, petugas kesehatan memeriksa status gizi dan anemia. Anak
terlihat kurus, tetapi tidak ceking. Ia tidak pucat. Tak ada pembengkakan pada
kedua kakinya. Petugas kesehatan menentukan berat badan menurut tinggi
badan.
Pada pemeriksaan RDT hasilnya negatif untuk semua plasmodium.
Catat gejala-gejala Hasan dan klasifikasinya dalam Formulir Pencatatan.
Nama anak : ____________________ L / P Umur :_______ Berat badan :____ kg PB/TB ____ cm Suhu ____oC
Tanyakan: Anak ibu sakit apa ?___________________________ Kunjungan pertama?____ Kunjungan ulang? ____
PENILAIAN (Lingkari semua gejala yang ditemukan) KLASIFIKASI TINDAKAN
MEMERIKSA TANDA BAHAYA UMUM Ada tanda
Ingatlah
bahaya umum?
Tidak bisa minum atau menyusu. Letargis atau tidak sadar. Ya___Tidak___
untuk merujuk
Memuntahkan semuanya. Ingatlah adanya setiap anak
Kejang. tanda bahaya yang mempunyai
umum dalam tanda bahaya
menentukan umum
klasifikasi
APAKAH ANAK BATUK ATAU SUKAR BERNAPAS? Ya ___ Tidak ___
Hitung napas dalam 1 menit.
Sudah berapa lama?
____kali/menit. Napas cepat ?
___ hari
Lihat tarikan dinding dada
Dengar adanya stridor
Jika anak sakit campak saat ini atau Lihat adanya luka di mulut.
dalam 3 bulan terakhir: Jika ya, apakah dalam atau luas?
Lihat adakah nanah keluar dari mata
Lihat adakah kekeruhan pada kornea
MEMERIKSA ANEMIA
Lihat adanya kepucatan pada telapak tangan:
- Sangat pucat?
- Agak pucat?
MEMERIKSA STATUS IMUNISASI
(Lingkari imunisasi yang dibutuhkan hari ini:)
Imunisasi yang
___ _____ ____ ____ ____
diberikan hari ini:
BCG HB-0 HB-1 HB-2 HB-3
___ ____ ____ ______
DPT-1 DPT-2 DPT-3 Campak ______________
____ ____ ____ ____
Polio-1 Polio-2 Polio-3 Polio-4
. Apakah diberi
MEMERIKSA PEMBERIAN VIT. A Dibutuhkan vitamin A : vitamin A hari ini?
Ya __ Tidak ___
ya __ tidak ___
Jadwal terkini pemberian imunisasi bagi bayi yang lahir di rumah dan di sarana
pelayanan kesehatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
TANYAKAN kepada ibu apakah anak mempunyai KMS atau Buku KIA
Jika YA, tanyakan apakah ibu membawa KMS / Buku KIA hari ini.
Periksa catatan pemberian imunisasi pada KMS / Buku KIA.
Bandingkan catatan imunisasi anak dengan jadwal imunisasi yang
dianjurkan. Tentukan apakah anak sudah mendapat semua imunisasi
yang dianjurkan untuk umurnya. Bila perlu tanyakan hal ini kepada ibu.
Catat semua imunisasi yang sudah diterima anak dengan memberi tanda
pada imunisasi yang sesuai pada formulir pencatatan. Bila mungkin,
tulis tanggal imunisasi yang diterima anak. Lingkari imunisasi apa saja
yang seharusnya diperlukan anak pada hari ini.
Jika anak tidak dirujuk, jelaskan kepada ibu bahwa anak perlu mendapat
imunisasi pada hari itu.
Jika ibu mengatakan TIDAK MEMPUNYAI KMS / kartu imunisasi / buku KIA
atau tidak membawanya hari ini :
Tanyakan kepada ibu imunisasi apa saja yang sudah diterima anaknya.
Gunakan penilaian saudara untuk memutuskan apakah jawaban ibu
dapat dipercaya. Jika jawaban ibu meragukan, anak dianggap belum
mendapatkan imunisasi tersebut dan anjurkan ibu untuk mendapat
imunisasi yang diperlukan.
Jika anak akan dirujuk, jangan memberi imunisasi sebelum dirujuk. Yang akan
melaksanakan imunisasi adalah petugas kesehatan di tempat rujukan dan hal
ini akan menghindari keterlambatan rujukan.
Dosis Vitamin A
UMUR DOSIS
50.000 IU
< 6 bulan
( kapsul biru)
100.000 IU
6 bulan -11 bulan
(kapsul biru)
200.000 IU
12 bulan-59 bulan
(kapsul merah)
Klasifikasi Kurus
0
Demam tinggi (38.5 C), diperbolehkan
pulang.
Diklasifikasikan sebagai :
Batuk : BUKAN PNEUMONIA
4. Tambunan umur 51 bulan, suhu tubuh 380C. Tak ada bahaya umum.
Diklasifikasikan BATUK : BUKAN PNEUMONIA, MALARIA (vivax/ovale),
DEMAM : MUNGKIN BUKAN DBD, status gizi NORMAL.
Riwayat imunisasi : telah mendapat BCG, Polio-1, Polio-2, Polio-3,Polio-4,
DPT-1, DPT-2, DPT-3, HB-1, HB-2, HB-3.
* * * * *
Pada kotak terakhir dari kolom "Klasifikasi" ada peringatan penting sebagai
berikut :
Baca studi kasus dan berlatihlah menggunakan seluruh proses seperti yang
telah dijelaskan pada bagan PENILAIAN & KLASIFIKASI. Catat gejala dan
klasifikasi anak dalam formulir pencatatan untuk setiap latihan. Lihat bagan
saudara pada saat mengerjakan latihan tersebut.
Kasus 1 : Miranda.
Miranda, anak perempuan umur 4 bulan, berat badan 5,5 kg, panjang badan
59 cm dan suhu badan 38,0C. Ia ada di klinik hari ini karena diare.
Ia tidak mempunyai tanda bahaya umum, tidak batuk atau sukar bernapas.
Menurut ibu, Miranda diare selama 2 hari dan ada darah dalam tinjanya. Anak
tidak gelisah atau rewel, sadar dan tidak letargis. Matanya tidak cekung, ia
minum secara normal dan tidak kelihatan haus. Kulitnya segera kembali jika
dicubit.
Segera setelah lahir, anak mendapat imunisasi BCG, Polio-1 dan HB-1.
4 minggu yang lalu ia mendapat DPT-1 , Polio-2 dan HB-2
Tanyakan: Anak ibu sakit apa ?___________________________ Kunjungan pertama?____ Kunjungan ulang? ____
PENILAIAN (Lingkari semua gejala yang ditemukan) KLASIFIKASI TINDAKAN
MEMERIKSA TANDA BAHAYA UMUM Ada tanda
Ingatlah
bahaya umum?
Tidak bisa minum atau menyusu. Letargis atau tidak sadar. Ya___Tidak___
untuk merujuk
Memuntahkan semuanya. Ingatlah adanya setiap anak
Kejang. tanda bahaya yang mempunyai
umum dalam tanda bahaya
menentukan umum
klasifikasi
APAKAH ANAK BATUK ATAU SUKAR BERNAPAS? Ya ___ Tidak ___
Hitung napas dalam 1 menit.
Sudah berapa lama?
____kali/menit. Napas cepat ?
___ hari
Lihat tarikan dinding dada
Dengar adanya stridor
Jika anak sakit campak saat ini atau Lihat adanya luka di mulut.
dalam 3 bulan terakhir: Jika ya, apakah dalam atau luas?
Lihat adakah nanah keluar dari mata
Lihat adakah kekeruhan pada kornea
MEMERIKSA ANEMIA
Lihat adanya kepucatan pada telapak tangan:
- Sangat pucat?
- Agak pucat?
MEMERIKSA STATUS IMUNISASI
(Lingkari imunisasi yang dibutuhkan hari ini:)
___ ______ _____ _____ ______
BCG HB-0 HB-1 HB-2 HB-3
Imunisasi yang
___ ____ ____ ______
diberikan hari ini:
DPT-1 DPT-2 DPT-3 Campak
Pradipta, anak laki-laki umur 7 bulan berat badan 4,5 kg, panjang badan 61 cm
dan suhu badan 37C. Ibu membawa dia ke klinik kare na batuk. Ibu juga
khawatir karena anak kelihatan kurus.
Pradipta tidak menderita diare dan tidak panas. Tidak ada masalah telinga.
Nama anak : ___________________ L / P Umur :_____ BB :____ kg PB/TB ____ cm Suhu : ___oC
Tanyakan: Anak sakit apa ? ___________________________ Kunjungan pertama?___ Kunjungan ulang? ___
PENILAIAN (Lingkari semua gejala yang ditemukan) KLASIFIKASI TINDAKAN
MEMERIKSA TANDA BAHAYA UMUM Ada tanda
Ingatlah
bahaya umum?
Tidak bisa minum atau menyusu. Letargis atau tidak sadar. Ya___Tidak___
untuk merujuk
Memuntahkan semuanya. Ingatlah adanya setiap anak
Kejang. tanda bahaya yang mempunyai
umum dalam tanda bahaya
menentukan umum
klasifikasi
APAKAH ANAK BATUK ATAU SUKAR BERNAPAS? Ya ___ Tidak ___
Hitung napas dalam 1 menit.
Sudah berapa lama?
____kali/menit. Napas cepat ?
___ hari
Lihat tarikan dinding dada kedalam
Dengar adanya stridor
Jika anak sakit campak saat ini atau Lihat adanya luka di mulut.
dalam 3 bulan terakhir: Jika ya, apakah dalam atau luas?
Lihat adakah nanah di mata
Lihat adakah kekeruhan pada kornea
MEMERIKSA ANEMIA
Lihat adanya kepucatan pada telapak tangan:
- Sangat pucat?
- Agak pucat?
MEMERIKSA STATUS IMUNISASI
(Lingkari imunisasi yang dibutuhkan hari ini:)
_____ ____ ____ ____ _____
BCG HB-0 HB-1 HB-2 HB-3
Imunisasi yang
_____ _____ _____ _______
diberikan hari
DPT-1 DPT-2 DPT-3 Campak
ini:
_____ _____ _____ _____
Polio-1 Polio-2 Polio-3 Polio-4 ______________
. Apakah diberi
MEMERIKSA PEMBERIAN VIT. A Dibutuhkan vitamin A : vitamin A hari
Ya __ Tidak ___ ini?
ya __ tidak ___
________________________________________________________
Selama sakit ini apakah ada perubahan pemberian makan pada anak?
Ya ___ Tidak ___ Jika ya, bagaimana?
_____________________________________________________
LATIHAN U
Dalam latihan dengan video ini, saudara akan melihat suatu demonstrasi cara
memeriksa seorang anak dengan masalah telinga dan cara memeriksa status
gizi dan anemia.
Saudara akan melihat suatu studi kasus.
Catat gejala anak dan klasifikasikan dalam Formulir Pencatatan pada halaman
berikut.
Nama anak : ___________________ L / P Umur :_____ BB :____ kg PB/TB ____ cm Suhu : ___oC
Tanyakan: Anak sakit apa ? ___________________________ Kunjungan pertama?___ Kunjungan ulang? ___
PENILAIAN (Lingkari semua gejala yang ditemukan) KLASIFIKASI TINDAKAN
MEMERIKSA TANDA BAHAYA UMUM Ada tanda
Ingatlah
bahaya umum?
Tidak bisa minum atau menyusu. Letargis atau tidak sadar. Ya___Tidak___
untuk merujuk
Memuntahkan semuanya. Ingatlah adanya setiap anak
Kejang. tanda bahaya yang mempunyai
umum dalam tanda bahaya
menentukan umum
klasifikasi
APAKAH ANAK BATUK ATAU SUKAR BERNAPAS? Ya ___ Tidak ___
Hitung napas dalam 1 menit.
Sudah berapa lama?
____kali/menit. Napas cepat ?
___ hari
Lihat tarikan dinding dada kedalam
Dengar adanya stridor
Jika anak sakit campak saat ini atau Lihat adanya luka di mulut.
dalam 3 bulan terakhir: Jika ya, apakah dalam atau luas?
Lihat adakah nanah di mata
Lihat adakah kekeruhan pada kornea
MEMERIKSA ANEMIA
Lihat adanya kepucatan pada telapak tangan:
- Sangat pucat?
- Agak pucat?
MEMERIKSA STATUS IMUNISASI
(Lingkari imunisasi yang dibutuhkan hari ini:)
_____ ______ ______ ______ ______
BCG HB-0 HB-1 HB-2 HB-3
Imunisasi yang
_____ _____ _____ ______
diberikan hari
DPT-1 DPT-2 DPT-3 Campak
ini:
_____ ______ _____ _____
Polio-1 Polio-2 Polio-3 Polio-4 ______________
___________________________________________
Berapa kali sehari? ___ kali. Alat apa yang digunakan untuk memberi
makan/minum anak?
________________________________________________________
Jika anak KURUS :
Berapa banyak makanan/minuman yang diberikan pada anak?
________________________________________________________
Apakah anak mendapat makanan tersendiri? Ya___Tidak___
Siapa yang memberi makan dan bagaimana caranya?
_________________________________________________________
Selama sakit ini apakah ada perubahan pemberian makan pada anak?
Ya ___ Tidak ___ Jika ya, bagaimana?
_____________________________________________________
LATIHAN V
Nama anak : ___________________ L / P Umur :_____ BB :____ kg PB/TB ____ cm Suhu : ___oC
Tanyakan: Anak sakit apa ? ___________________________ Kunjungan pertama?___ Kunjungan ulang? ___
Jika anak sakit campak saat ini atau Lihat adanya luka di mulut.
dalam 3 bulan terakhir: Jika ya, apakah dalam atau luas?
Lihat adakah nanah di mata
Lihat adakah kekeruhan pada kornea
MEMERIKSA ANEMIA
Lihat adanya kepucatan pada telapak tangan:
- Sangat pucat?
- Agak pucat?
. Apakah diberi
MEMERIKSA PEMBERIAN VIT. A Dibutuhkan vitamin A : vit A hari ini?
Ya __ Tidak ___ ya __ tidak ___
___________________________________________
Berapa kali sehari? ___ kali. Alat apa yang digunakan untuk memberi
makan/minum anak?
________________________________________________________
Jika anak KURUS :
Berapa banyak makanan/minuman yang diberikan pada anak?
________________________________________________________
Apakah anak mendapat makanan tersendiri? Ya___Tidak___
Siapa yang memberi makan dan bagaimana caranya?
______________________________________________________________
Selama sakit ini apakah ada perubahan pemberian makan pada anak?
Ya ___ Tidak ___ Jika ya, bagaimana?
_____________________________________________________
Nama anak : ___________________ L / P Umur :_____ BB :____ kg PB/TB ____ cm Suhu : ___oC
Tanyakan: Anak sakit apa ? ___________________________ Kunjungan pertama?___ Kunjungan ulang? ___
Jika anak sakit campak saat ini atau Lihat adanya luka di mulut.
dalam 3 bulan terakhir: Jika ya, apakah dalam atau luas?
Lihat adakah nanah di mata
Lihat adakah kekeruhan pada kornea
. Apakah diberi
MEMERIKSA PEMBERIAN VIT. A Dibutuhkan vitamin A : vit A hari ini?
Ya __ Tidak ___ ya __ tidak ___
___________________________________________
Berapa kali sehari? ___ kali. Alat apa yang digunakan untuk memberi
makan/minum anak?
________________________________________________________
Jika anak KURUS :
Berapa banyak makanan/minuman yang diberikan pada anak?
________________________________________________________
Apakah anak mendapat makanan tersendiri? Ya___Tidak___
Siapa yang memberi makan dan bagaimana caranya?
______________________________________________________________
Selama sakit ini apakah ada perubahan pemberian makan pada anak?
Ya ___ Tidak ___ Jika ya, bagaimana?
_____________________________________________________