Anda di halaman 1dari 21

“PENYAKIT CARDIO

VASKULER”

Kelompok 1 :
Linda Anisa 1715371002
Indah Ulfa Rosadi 1715371002
Putri Endang Sari 1715371002
Apri Lesi Wulandari
1715371004
A. Perubahan Volume Darah Karena
Kehamilan Pada Penderita Penyakit Jantung

Penyakit jantung yaitu keadaan yang


menyebabkan jantung tidak dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik.
Kehamilan dengan penyakit jantung
selalu saling mempengaruhi karena
kehamilan dapat memberatkan
penyakit jantung yang dideritanya.
Dan penyakit jantung dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam rahim.
ETIOLOGI PATOFISIOLOGI

Penyebab Penyakit jantung Hal ini menerangkan mengapa


primer maupun sekunder. Kelainan penyakit jantung obstruksi sangat
primer akibat kelainan kongenital, buruk dalam toleransi kehamilan,
katup, iskemik dan kardiomiopati. terutama toleransi terhadap
Sedangkan sekunder akibat peningkatan 30-50% peningkatan
penyakit lain seperti hipertensi, curah jantung pada awal trimester
anemia berat, dan lain-lain. kedua.
Penyakit jantung pada ibu Selain itu, kompresi vena kava
hamil mengakibatkan terjadinya inferior dan autotrensfusi dari
peningkatan volume plasma perpindahan darah ke plasenta dan
mencapai 22% pada keadaan ini kontraksi uterus akan meningkatkan
dapat mengakibatkan anemia. beban awal jantung (preload).
Tanda & Gejala
Tanda penyakit jantung yang Gejala penyakit jantung yang
menyertai kehamilan :
menyertai kehamilan menurut
1. Cepat merasa lelah
Nuning (2009):
2. Jantungnya berdebar-debar
1. Bising jantung, baik baru atau (palpitasi), nyeri dada terutama
sudah ada sebelumnya, saat beraktivitas fisik
perubahan intensitas
3. Edema tungkai atau terasa berat
(misalnya bising pada saat kehamilan muda kehamilan
regurgitasi aorta dan mitral
4. Sesak nafas saat istirahat, sesak
menurun
nafas hebat atau merasa ingin
2. ketika bising pada stenosis pingsan saat beraktivitas fisik
aorta dan mitral mengeras) 5. Kesulitan bernafas saat tidur
3. Distensi vena (vena leher) telentang (ortopnea) atau saat
4. Perubahan bunyi jantung malam hari (paroxysmal nocturnal
5. Disritmia yang menetap dyspnea)
6. Jari tabuh (clubbing) 6. Batuk darah (hemoptisis)
Klasifikasi Penyakit Jantung Dalam Kehamilan

Kelas I: Ibu hamil tidak dibatasi kegiatan fisik dengan catatan tidak ada gejala
kelainan jantung

Kelas II: Ibu hamil tidak dibatasi kegiatan fisiknya, dengan catatan waktu istirahat
tidak ada keluhan (lelah, rasa berdebar- debar, sesak napas, nyeri dada)

Kelas III: Ibu hamil kegiatan fisiknya sudah sangat dibatasi. Karena apabila ada
kegiatan fisik bisa menimbulkan penyakit jantung

Kelas IV: Ibu hamil biasanya dapat muncul kelainan jantung pada kehamilan dan
diperparah bila ibu hamil melakukan kerja fisik serta memerlukan istirahat.
B. Endokarditis
Endokarditis adalah penyakit
infeksi yang disebabkan oleh
mikroorganisme pada dinding
jantung bagian dalam
(endokarditis) atau katup
jantung. Infeksi ini umumnya
terjadi pada jantung yang sudah
mengalami gangguan, misalkan
adanya gangguan katup jantung.
Etiologi Patofisiologi
Patofisiologi endokarditis pada dasarnya mencakup
Etiologi endokarditis pada umumnya 3 proses yaitu kerusakan endotel, bakteremia dan
terkait infeksi mikroorganisme patogen, adhesi bakteri, serta invasi dan kolonisasi bakteri
tersering oleh bakteri gram a. Kerusakan Endotel
positif Streptococcus sp (S. viridans, S. Normalnya, sel-sel endotel pada jantung yang sehat
bovis) atau Staphylococcus akan resisten terhadap bakteremia. Akan tetapi,
adanya kerusakan endotel akan menyebabkan infeksi
sp. (S.aureus atau coagulase-negative
lebih mudah terjadi. Kerusakan endotel dapat
staphylococci/CoNS) yang mencakup disebabkan berbagai hal seperti sklerosis valvular,
80% kasus. Selain itu, endokarditis juga valvulitis rematik, atau infeksi bakteri langsung
dapat disebabkan infeksi enterococcus. terutama Staphylococcus aureus, misalnya akibat
Etiologi lain yang lebih jarang adalah penyalahgunaan obat intravena (intravenous drug
user/IVDU)
organisme HACEK (Haemophilus sp,
b. Bakteremia dan Adhesi Bakteri
Aggregatibacter sp,
Masuknya bakteri ke dalam darah dan adanya
Cardiobacterium hominis, Eikenlla
kerusakan endotel menyebabkan bakteri menempel
corrodens, Kingella pada dinding endotel yang rusak.
sp), Pneumococcus, Candida, serta c. Invasi dan Kolonisasi Bakteri
bakteri gram negatif lainnya. Bakteri yang menempel ke endotel juga memicu
kerusakan endotel dan deposisi thrombus berulang
sehingga bakteri akhirnya akan menginvasi
(endoteliosis) dan berkolonisasi membentuk vegetasi.
Tanda & Gejala
Gejala pada endokarditis bisa saja tidak
spesifik. Penderita dapat mengeluhkan adanya
demam tanpa penyebab yang jelas. Bising
jantung juga merupakan salah satu tanda adanya
gangguan pada jantung.
Pada pemeriksaan fisik dapat dijumpai
murmur atau bunyi jantung tambahan.
Timbulnya murmur menunjukkan adanya
kerusakan katup. Katup jantung yang sering
terkena adalah katup trikuspid.
Penatalaksanaan Asuhan Kebidanan Pada
Endokardiatis Endokarditis
Penatalaksanaan endokarditis Intervensi/ Tindakan
secara garis besar dibedakan menjadi • Selidiki keluhan nyeri dada,
dua, yaitu medikamentosa dan perhatikan awitan dan factor
pembedahan. pemberat atau penurun. Perhatikan
Penatalaksanaan endokarditis penunjuk nonverbal dari ketidak
dilakukan secara komprehensif, nyamanan.
melibatkan berbagai multidisiplin, dari • Berikan lingkungan yang tenang dan
spesialis kardiologi, spesialis bedah tindakan kenyamanan.
thorax, dan spesialis penyakit infeksi. Kolaboratif :
• Berikan obat- obat sesuai indikasi:
agen nonsteroid mis,
indometasin(indocin);
• ASA(aspirin), antipiretik mis; ASA/
asetaminofen(Tylenol)
• Steroid dan Berikan oksigen
suplemen sesuai indikasi
C. PENYAKIT JANTUNG REUMATIK

Penyakit Jantung Rematik


(PJR) adalah suatu proses
peradangan yang mengenai
jaringan-jaringan penyokong
tubuh, terutama persendian,
jantung dan pembuluh darah
oleh organisme
streptococcus hemolitic-b
grup A (Pusdiknakes, 1993).
Penatalaksanaan
Karena penyakit jantung rematik berhubungan erat dengan radang Streptococcus betahemolyticus
grup A, maka pemberantasan dan pencegahan ditujukan pada radang tersebut. Ini dapat berupa :

a. Eradikasi kuman Streptococcus beta-hemolyticus grup A


b. Obat anti rematik
c. Manajemen Diet
d. Istirahat
e. Obat-obat Lain

Asuhan Kebidanan
1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan/kondisi ibu.
2. Jelaskan pada ibu tentang kehamilan yang dialami
3. Beritahu ibu tentang tanda gejala yang dialami.
4. Beritahu pada ibu tentang resiko yang akan dialami pada kehamilan.
5. Menjelaskan pada ibu bahwa kehamilannya mengalami komplikasi penyakit jantung dan apabila
tidak segera ditangani akan mengganggu kesehatan ibu serta janinnya serta penyebab terjadinya
penyakit jantung antara lain dikarenakan oleh : Hipervolumia, Pembesaran rahim, Demam rematik.
6. Memberitahu ibu tentang tanda dan gejala penyakit jantung seperti : Aritmia, Pembesaran
jantung, Mudah lelah, Dispenea, Nadi tidak teratur, Edema pulmonal, Sianosis.
7. Memberitahu ibu tentang resiko yang akan terjadi pada kehamilan dengan penyakit jantung
8. Melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap untuk penanganan penyakit.
Etiologi Patofisiologi
Penyebab secara pasti dari RHD Patofisiologi penyakit jantung
belum diketahui, namun penyakit rematik (PJR) adalah proses
ini sangat berhubungan erat autoimun sekuele dari demam
dengan infeksi saluran napas rematik akut (DRA). Patofisiologi
bagian atas yang disebabkan oleh respon autoimun dipicu oleh
streptococcus hemolitik-b grup A infeksi Streptococcus group A pada
yang pengobatanya tidak tuntas individu yang rentan secara
atau bahkan tidak terobati. Pada genetik.
penelitian menunjukan bahwa Faktor genetik juga diduga
RHD terjadi akibat adanya reaksi berperan penting terkait
imunologis antigen-antibody dari kerentanan timbul reaksi autoimun
tubuh.Antibody yang melawan karena tidak semua individu
streptococcus bersifat sebagai dengan infeksi Streptococcus
antigen sehingga terjadi reaksi group A mengalami DRA.
autoimun.
D. PENYAKIT KATUP JANTUNG

Penyakit katup jatung merupakan


salah satu penyakit jantung yang
dapat berakhir pada keadaan gagal
jantung. Kelainan katup yang terjadi
dapat disebabkan oleh
infeksi,kelainan bawaan,ataupun
trauma. Jantung memiliki 4 katup
dan kesemua katup dapat
mengalami kerusakan. Satu
kerusakan katup dapat menyebabkan
kerusakan katup yang lain (Depkes
Ri,2009)
Etiologi Tanda Dan Gejala
1. Kelainan katup congenital
2. Demam reuma
3. Endokarditis infektif 1. Sesak nafas
4. Penyakit katup degenerative 2. Jantung berdebar
3. Merasa kelelahan
4. Terasa nyeri didada
5. Mudah pusing
6. Pingsan
7. Sakit kepala
8. Terjadi pembengkakan diperut
Patofisiologi 9. Terdapat cairan diparu-paru

Demam reumatik –inflamasi akut dimediasi-imun yang menyerang katup


jantung akibat reaksi silang antara antigen strepkokus hemolitik-a grup A
dan protein jantung. Penyakit dapat menyebabkan penyempitan
pembukaan katup (stenosis) atau tidak dapat menutup sempurna
( inkompetensi atau regurgitas) atay keduanya.
Penatalaksanaan
1. Berikan obat obatan diuretik berfungsi mengeluarkan cairan dari dalam
aliran darah dan jaringan tubuh, sehingga beban jantung akan
berkurang.
2. Beta Blockers untuk memberikan obat untuk mengurangi kecepatan
kontraksi jantung
3. Antikoagulan yaitu obat yang akan memperlambat proses pembekuan
darah,agar tidak terjadi penggumpalan darah pada katup jantung.
4. Antiaritmia yaitu obat-obatan yang dapat mengontrol gangguan irama
jantung akibat penyakit katup jantung
5. Penghambat enzim pengubah angiotensin yaitu obat yang juga
mengurangi beban kerja jantung.
6. Vasodilators yaitu golongan obat-obatan untuk meringankan kerja
jantung dan mengatur aliran darah agar tidak berbalik kembali
E. PENGERTIAN KARDIOMIOPATI

Kardiomiopati adalah setiap penyakit atau cedera pada


jantung yang tidak berhubungan dengan penyakit arteri
koroner, hepertensi, atau malformasi congenital.
Kardiomiopati dapat terjadi setelah suatu infeksi jantung,
akibat penyakit otoimun, atau setelah individu terpajan
toksin tertentu, termasuk alcohol dan banyak obat anti
kanker. Kardiomiopati dapat terjadi secara idiopatik.
(Corwin, 2009).

Etiologi kardiomiopati masih belum diketahui secara


spesifik, namun sejauh ini sudah diyakini terkait genetik,
meskipun penyakit ini bisa baru didapat di kemudian hari.
Jenis kardiomiopati yang berbeda memiliki etiologi yang
berbeda.
1. Kardiomiopati Dilatasi
2. Kardiomiopati Hipertrofi
3. Kardiomiopati Aritmogenik
4. Kardiomiopati Iskemik
Etiologi Tanda Gejala
Etiologi kardiomiopati masih belum 1. Napas pendek, terutama setelah
diketahui secara spesifik, namun beraktivitas fisik berat
sejauh ini sudah diyakini terkait 2. Tungkai membengkak (edema
genetik, meskipun penyakit ini bisa tungkai)
baru didapat di kemudian hari. Jenis 3. Mudah lelah dan letih
kardiomiopati yang berbeda 4. Nyeri dada
memiliki etiologi yang berbeda. 5. Pusing
1. Kardiomiopati Dilatasi 6. Denyut jantung tidak teratur
2. Kardiomiopati Hipertrofi (aritmia)
7. Penglihatan berkunang-kunang
3. Kardiomiopati Aritmogenik
8. Jantung berdebar-debar (palpitasi)
4. Kardiomiopati Iskemik
9. Batuk terutama saat tidur telentang
Patofisiologi
Patofisiologi kardiomiopati berbeda-beda tergantung jenis kardiomiopatinya,
namun perjalanan penyakit semua jenis kardiomiopati bila dibiarkan tanpa
penatalaksanaan adekuat, pada akhirnya akan berujung pada gagal jantung.
Penatalaksanaan

Prioritas pertama dalam melaksanakan strategi


pengobatan pada pasien kardiomiopati dilatasi adalah
menentukan apakah kondisi tersebut terdapat etiologi
yang ada pengobatan spesifiknya. Prioritas kedua
dalam melaksanakan strategi pengobatan pada
kardiomiopati dilatasi adalah untuk memulai terapi
suportif pada gagal jantung, tujuannya adalah untuk
meningkatkan kualitas hidup, menghindari rawat inap
di masa yang akan datang, memperpanjang masa
hidup, dan mencegah perkembangan gagal jantung
F. PENGERTIAN KELAINAN JANTUNG
BAWAAN HIPERTENSI
Penyakit jantung hipertensi mengacu pada kondisi
jantung yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi.
Penyakit tekanan darah tinggi yang terjadi selama
bertahun-tahun dapat menyebabkan Penyakit
jantung hipertensi.

Etnisitas dan jenis kelamin tampak mempengaruhi


variasi etiologi gagal jantung pada populasi yang
berbeda-beda. Studi menunjukkan hipertensi dan
diabetes menjadi faktor risiko yang paling banyak
ditemui pada populasi yang berbeda. Pada studi lain,
berbagai penyebab iskemia dan penyakit jantung
koroner lebih berasosiasi dengan kejadian gagal
jantung pada populasi pria dibandingkan pada
wanita, sedangkan hipertensi sistolik secara
signifikan meningkatkan risiko gagal jantung pada
wanita dibandingkan pria.
Patofisiologi Penatalaksanaan

Patofisiologi gagal jantung 1. Diagnosis


amat kompleks dan melibatkan 2. Pengobatan Penyakit Jantung Hipertensi
jejas kardiak dan ekstrakardiak
yang memicu respons ASUHAN KEBIDANAN
neurohormonal seluler dan 1. Memantau tekanan darah adalah salah satu cara
molekuler serta remodelisasi paling penting untuk mencegah penyakit jantung
jantung. Aktivasi hipertensi. Menurunkan tekanan darah dan
neurohormonal yang pada kolesterol dengan makan makanan yang sehat dan
mulanya bersifat adaptif mengurangi stres mungkin merupakan cara terbaik
kemudian berlanjut secara untuk mencegah penyakit jantung.
kronik disertai remodelisasi 2. Menjaga berat badan yang sehat, tidur yang
yang buruk semakin cukup, dan berolahraga secara teratur adalah
memperberat jejas jantung dan merupakan cara terbaik untuk menurunkan
tekanan darah dan kadar kolesterol darah.
di luar jantung (misalnya
Konsultasikan dengan dokter mengenai cara untuk
vaskuler, pulmoner, dan renal). meningkatkan kesehatan Anda secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai