Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MANAJEMEN DALAM PRAKTEK MANDIRI


BIDAN ( PMB)
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Organisasi dan Kepemimpinan Dosen
Pengampu : Umaroh,SKM.S.Tr.Keb.M.Kes

Disusun Oleh :
RETNO INDRIASARI
NIM. P1337424422188

KELAS ALIH JENJANG


SARJANA TERAPAN DAN PROFESI BIDAN
KELAS KERJASAMA IBI PURBALINGGA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG


TAHUN 2022
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
2.1 Pengertian Manajemen....................................................................................3
2.2 Proses Manajemen...........................................................................................3
2.3 Pengertian Praktek Mandiri Bidan...................................................................5
2.4 Syarat Praktik Mandiri Bidan..........................................................................5
2.5 Manajemen Kebidanan....................................................................................7
BAB III PENUTUP............................................................................................................8
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bidan adalah profesi kemanusiaan. Profesi yang membantu terwujudnya
generasi bangsa yang sehat, kuat, dan cerdas di masa depan. Karena bidan berada di
garis paling depan dalam melakukan pelayanan kesehatan ibu dan anak serta
berperan penting dalam menekan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia yang
masih tergolong tinggi. Seorang bidan diberikan kewenangan tertentu dalam
melaksanakan pekerjaannya, sehingga bidan juga dituntut untuk
mempertanggungjawabkan secara penuh setiap pekerjaan yang dilakukannya,
sekecil apapun itu (Yulihastin, 2008).
Selain itu, bidan juga merupakan profesi yang dinamis. Perubahan yang
terjadi begitu cepat, mengharuskan bidan secara terus-menerus memperbarui
keterampilan dan meningkatkan kemampuannya. Dengan demikian, bidan praktik
dituntut harus kompeten dalam pengetahuan dan keterampilan (Syafrudin, 2009).
Praktek mandiri Bidan(PMB) merupakan bentuk pelayanan kesehatan di
bidang kesehatan dasar. Bidan yang menjalankan praktik harus memiliki Surat Ijin
Praktik Bidan (SIPB) sehingga dapat menjalankan praktik pada sarana kesehatan
atau program kesehatan. Pelayanan yang diberikan di Bidan Praktik Mandiri
meliputi penyuluhan kesehatan, konseling KB, antenatal care, senam hamil,
perawatan payudara, asuhan persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi,
pelayananan KB (IUD, AKBK, suntik pil), imunisasi (ibu dan bayi), kesehatan
reproduksi remaja, perawatan pasca keguguran. Selain itu bidan praktik mandiri
melayani pemeriksaan untuk orang sakit, memberikan pelayanan kesehatan kepada
WUS (Wanita Usia Subur) serta lansia (lanjut usia) (Imamah, 2012).
Berdasarkan berbagai tanggung jawab dan kewenangan yang diberikan
kepada seorang bidan, terutama bagi bidan yang mendedikasikan dirinya sebagai
Bidan Praktik Mandiri, sangat penting untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan
terhadap pasien dan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan manajemen?
2. Bagaimana proses manajemen itu?
3. Apa pengertian Praktek Mandiri Bidan ?
4. Apa saja syarat untuk melakukan praktik Mandiri Bidan ?
5. Bagaimana caranya melakukan kepemimpinan yang baik dalam praktek Mandiri
Bidan?

1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen
2. Untuk mengetahui bagaimana proses manajemen
3. Untuk mengetahui pengertian Praktek Mandiri Bidan
4. Untuk mengetahui apa saja syarat melakukan praktik Mandiri Bidan .
5. Untuk mengetahui bagaimana manajemen kebidanan yang baik

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen


Kata manajemen berasal dari bahasa latin yaitu dari asal kata manus yang
berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Kedua kata itu digabungkan
menjadi kata kerja managere yang artinya menangani. Managere
diterjemahkan ke dalam bahasa inggris dalam bentuk kata kerja to manage dengan
kata benda management. Manajer untuk orang yang melakukan kegiatan
manajemen. Bahasa Prancis (management), yang memiliki arti seni melaksanakan
dan mengatur. Management diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi
manajemen atau pengelolaan (Ismainar. 2018).
Pengertian manajemen didefinisikan dalam berbagai cara, tergantung dari
titik pandang, keyakinan serta pengertian dari pembuat definisi. Secara umum
pengertian manajemen adalah pengelolaan suatu pekerjaan untuk memperoleh
hasil dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan dengan cara
menggerakkan orang-orang lain untuk bekerja.
Dalam manajemen pelayanan kesehatan terdapat 3 kelompok manusia yang
terlibat, antara lain kelompok manusia penyelenggara pelayanan kesehatan
(health provider, misalnya dokter, bidan, perawat), kelompok penerima jasa
pelayanana kesehatan (para klien / pasien), serta kelompok ketiga, yang secara
tidak langsung terlibat, misalnya pada administrator (baik di kalangan pemerintah
maupun perusahaan dan lain-lain) (Sulastom, 2000).

2.2 Proses Manajemen


Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka proses manajemen
terdiri dari: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian
(Sursilah. 2010). Menurut George R. Terry (1977), dengan berbagai jenis kegiatan
yang berbeda itulah yang membentuk manajemen sebagai suatu proses yang tidak
dapat dipisah-pisahkan dan sangat erat hubungannya serta saling berpengaruh satu
sama lain.

Adapun proses-proses tersebut jika dikaitkan dengan pelayanan di Praktek Mandiri


Bidan yaitu:
2.2.1 Perencanaan
Perencanaan adalah proses yang menghasilkan suatu uraian rinci mengenai
langkah-lagkah yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Hasil dari
proses perencanaan adalah rencana (plan). Kegiatan-kegiatan dalam
perencanaan, antara lain:

a. Menetapkan target sasaran

3
b. Menetapkan langkah-langkah / kegiatan
c. Menyusun kebutuhan peralatan, obat-obatan, perlengkapan
d. Menyusun perkiraan pendapatan / pemasukan dan kebutuhan dana
keuangan.
2.2.2 Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah pengaturan dan pengalokasian sumber daya agar
semua langkah-langkah yang telah ditetapkan dalam rencana dapat
dilaksanakan secara keseluruhan, terpadu, efektif dan efisien. Dalam proses
pengorganisasian ini menentukan “siapa” mengerjakan “apa” dan
bagaimana masing-masing fungsi dihubungkan dan dikoordinasikan,
sehingga proses pengorganisasian menghasilkan :
a. Kejelasan fungsi, tanggung jawab dan wewenang dari setiap
bagian/unit/orang yang berkontribusi terhadap pencapaian tujuan.
b. Kejelasan proses koordinasi dan komunikasi di antara fungsi- fungsi.
Biasanya hasil tersebut tercermin dalam bentuk struktur organisasi.
Sedangkan contoh kegiatan pengorganisasian dalam pelayanan Praktek Mandiri
Bidan adalah :
a. Menentukan tugas, tanggung jawab dan pekerjaan yang harus dilakukan
oleh asisten dalam membantu pelaksanaan pelayanan kebidanan.
b. Melakukan pembagian tugas dalam pelaksanaan suatu proyek tertentu
sehingga tujuan proyek dapat tercapai.
2.2.3 Pelaksanaan dan Pengarahan
Proses pelaksanaan dan pengarahan merupakan proses melaksanakan rencana
melalui pemberian pengarahan, memimpin, memotivasi dan komunikasi
agar rencana dapat terlaksana dengan baik. Beberapa contoh kegiatan
pelaksanaan dan pengarahan adalah :
a. Menjelaskan cara melaksanakan suatu tugas/ pekerjaan tertentu kepada
asisten yang baru.

b. Menanyakan kepada asisten atau orang yang membantu apakah ada


permasalahan atau kesulitan dalam melaksanakan tugas.
c. Memberikan contoh yang baik kepada orang lain (asisten, dsb)
misalnya tentang disiplin, tentang menjaga kebersihan, menjauhi
narkoba, rokok, dan lain-lain.
d. Menegur bila orang lain melakukan kesalahan dan memberi masukan
agar tidak terjadi lagi kesalahan yang sama di masa mendatang.
e. Mendorong orang lain untuk melaksanakan tugasnya bila diketahui
orang tersebut tidak mengerjakan tugasnya.
2.2.4 Pengendalian
Pengendalian adalah proses untuk memastikan bahwa pelaksanaan telah

4
dijalankan dan tujuan tercapai. Prosesnya mencakup aktivitas monitor,
mengevaluasi dan mengambil tindak lanjut untuk menghindari
penyimpangan terhadap rencana. Beberapa contoh kegiatan pengendalian
yaitu :
a. Mengumpulkan data realisasi untuk suatu tujuan dan menyusunnya
menjadi laporan.
b. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dan mengecek apakah ada yang
kurang, ada yang tidak sesuai dengan rencana, jadwal, dana, dan
sebagainya.
c. Segera mengambil tindakan bila ada yang tidak sesuai dengan rencana.
Ketrampilan seorang bidan dalam menjalankan kegiatan manajemen
walaupun secara sederhana akan sangat bermanfaat untuk
meningkatkan hasil dan pengembangan yang berkelanjutan dari jasa
pelayanan yang diberikan (Sursilah, 2010).

2.3 Pengertian Praktek Mandiri Bidan


Praktik kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanaan kesehatan
yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya
keluarga yang berkualitas.

Sesuai dengan namanya, bila praktik kebidanan diberikan oleh


perseorangan bidan yang tidak terkait dalam sebuah institusi/lembaga pelayanan
kesehatan (seperti rumah sakit, puskesmas maupun polindes), maka disebut
sebagai praktik kebidanan mandiri (sering juga disebut bidan praktik swasta).
Praktek Mandiri Bidan (PMB) adalah suatu institusi pelayanan kesehatan
secara mandiri yang memberikan asuhan dalam lingkup praktik kebidanan. Dalam
pemberian pelayanan kebidanan, PMB tersebut menggunakan sistem
pendokumentasian atau rekam medis untuk mempermudah keperluan administrasi.
Praktik kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan dalam memberikan pelayanan
atau asuhan kebidanan kepada klien dengan pendekatan manajemen kebidanan
(Syafrudin, 2009).

2.4 Syarat Praktik Mandiri Bidan


Profesi yang berhubungan dengan keselamatan jiwa manusia adalah
pertanggungjawaban dan tanggung gugat (acucountability) atas semua tindakan
yang telah dilakukan kepada pasien. Sehingga semua tindakan yang dilakukan oleh
bidan harus berbasis kompetensi dan didasari oleh suatu evidence based.
Acucountability diperkuat dengan suatu landasan hukum yang mengatur batas-
batas wewenang profesi yang bersangkutan. Dengan adanya legitimasi
kewenangan bidan yang lebih luas, bidan memiliki hak otonomi dan mandiri untuk

5
bertindak secara profesional yang dilandasi kemampuan berfikir logis dan
sistematis serta bertindak sesuai standar profesi dan etika profesi. Praktik
kebidanan merupakan inti dari berbagai kegiatan bidan dalam penyelenggaraan
upaya kesehatan yang harus terus menerus ditingkatkan mutunya. Adapun syarat
untuk bisa melakukan praktik kebidanan antara lain:
a. Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan
b. Penelitian dalam bidang kebidanan
c. Pengembangan ilmu dan teknologi dalam kebidanan
d. Uji kompetensi
Uji komeptensi adalah suatu proses untuk mengukur pengetahuan, keterampilan,
dan sikap tenaga kesehatan sesuai standar profesi. Dengan diadakannya uji
kompetensi ini diharapkan bahwa bidan yang menyelenggarakan praktik
kebidanan adalah bidan yang benar-benar kompeten. Upaya ini dilakukan
dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan, mengurangi
medical error atau malpraktik dalam tujuan utama untuk mengurangi angka
kematian ibu dan bayi.
e. Legislasi
Legislasi adalah proses pembuatan undang-undang atau penyempurnaan perangkat
hukum yang sudah ada melalui serangkaian kegiatan sertifikasi (pengaturan
kompetensi), registrasi (pengaturan kewenangan), dan lisensi (pengaturan
penyelenggaraan kewenangan).
f. Sertifikasi
Sertifikasi adalah dokumen penguasaan kompetensi tertentu melalui kegiatan
pendidikan formal maupun nonformal (pendidikan berkelanjutan). Bentuk
sertifikasi dari pendidikan formal adalah ijazah. Sedangkan contoh sertifikasi
dari lembaga non formal berupa sertifikat yang terakreditasi sesuai standar
nasional.
g. Registrasi
Registrasi adalah sebuah proses dimana seorang tenaga profesi harus mendaftarkan
dirinya pada suatu badan tertentu secara periodik guna mendapatkan
kewenangan dan hak untuk melakukan tindakan profesional. Dengan registrasi
seorang tenaga profesi, maka akan mendapatkan haknya untuk minta ijin
praktik (lisensi) setelah memenuhi beberapa persyaratan administrasi untuk
lisensi.
h. Lisensi
Lisensi adalah proses administrasi yang dilakukan oleh pemerintah atau yang
berwenang berupa surat ijin praktik yang diberikan kepada tenaga profesi yang

telah teregistrasi untuk pelayanan mandiri. Lisensi adalah pemberian ijin


praktik sebelum diperkenankan melakukan pekerjaan yang telah ditetapkan

6
oleh organisasi profesi (IBI) (Dwienda, 2014). Selain syarat-syarat yang
disebutkan di atas, untuk bisa menjalankan praktik kebidanan mandiri harus
memiliki ruang dan tempat praktik yang sesuai standar, peralatan medis baik
obat-obatan ataupun alat kesehatan lain yang menunjang pelayanan kebidanan.
Selain itu juga diharuskan memasang papan nama serta mencantumkan nomor
lisensi yang telah diperoleh.

2.5 Manajemen Kebidanan


Dalam bukunya, Helen Varney (1997) menjelaskan bahwa proses
penyelesaian masalah dapat digunakan dalam manajemen kebidanan. Proses
manajemen kebidanan diselesaikan melalui lima langkah. Namun, setelah
menggunakannya Varney (1997) melihat ada beberapa hal penting yang harus
disempurnakan. Ia menambahkan dua langkah untuk menyempurnakan teori lima
langkah sebelumnya, sehingga menjadi tujuh langkah (Saminem, 2006).
Proses manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah yang
dikemukakan oleh perawat-bidan pada awal 1970-an. Manajemen kebidanan
memperkenalkan sebuah metode dengan pengorganisasian, pemikiran, dan
tindakan berurutan, logis dan menguntungkan, baik bagi pasien maupun bagi
tenaga kesehatan (Atik Purwandari, 2008).
Adapun langkah-langkah manjemen kebidanan, antara lain :
a. Meneliti dengan mengumpulkan semua data yang perlu untuk evaluasi yang
lengkap
b. Membuat identifikasi yang tepat dari masalah atau diagnosis berdasarkan
interpretasi yang benar dari data yang telah terkumpul
c. Mengantisipasi masalah potensial atau diagnosis lainnya yang mungkin terjadi
karena masalah atau diagnosis yang sudah teridentifikasi
d. Mengevaluasi apakah perlu intervensi bidan atau dokter yang segera dan/atau
untk manajemen konsultasi atau kolaborasi dengan anggota tim kesehatan
lainnya, hal ini ditentukan oleh kondisi pasien yang tengah dihadapi

e. Membuat rencana asuhan yang menyeluruh yang didukung oleh penjelasan


rasional yang tepat menggarisbawahi keputusan yang diambil berdasarkan
langkah-langkah sebelumnya
f. Mengarahkan atau menerapkan rencana asuhan secara efisien dan aman
g. Evaluasi keefektifan asuhan yang diberikan, mengulang atau perlu mengganti
secara tepat manajemen proses untuk semua asuhan yang kurang efektif
(Syafrudin. 2009).

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bidan merupakan salah satu profesi yang sangat mulia. Profesi yang
membantu terwujudnya generasi bangsa yang sehat, kuat, dan cerdas di masa
depan. Karena bidan berada di garis paling depan dalam melakukan pelayanan
kesehatan ibu dan anak serta berperan penting dalam menekan angka kematian
ibu dan anak di Indonesia yang masih tergolong tinggi. Seorang bidan diberikan
kewenangan tertentu dalam melaksanakan pekerjaannya, sehingga bidan juga
dituntut untuk mempertanggungjawabkan secara penuh setiap pekerjaan yang
dilakukannya, sekecil apapun itu.
Oleh karena itu, sangat penting bagi seluruh bidan di Indonesia terutama
untuk bidan yang mendedikasikan sebagai Bidan Praktik Mandiri untuk benar-
benar melakukan manajemen kebidanan yang baik dan bertanggung jawab atas
semua pelayanan yang diberikan, selalu berusaha meningkatkan kompetensi dan
kualiatas pelayanan prima guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Indonesia.

8
DAFTAR PUSTAKA

Dwienda, O. 2014. Prinsip Etika dan Moralitas dalam Pelayanan Kebidanan.


Yogyakarta: Dee Publish
Herujito, YM. 2005. Dasar-dasar Manajemen. Bogor: Grasindo. Imamah.
2012. Perencanaan Bidan Praktik Mandiri PMB.
(http://imamah03.blogdetik.com/2012/01/11/perencanaan-bidan-praktek- mandiri-
PMB) (diakses pada tanggal 28 Juni 2018).

Ismainar, H. 2018. Manajemen Unit kerja : Untuk Perekam Medis dan


Informatika Kesehatan Ilmu Kesehatan Masayarakat Keperawatan dan
Kebidanan. Yogyakarta: Deepublish.
Profil Kesehatan Indonesia. Kementerian kesehatan RI. Sekretariat Jenderal Profil
Kesehatan Indonesia Tahun 2016. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. 2017
Purwandari, A. 2008. Konsep Kebidanan: sejarah dan profesionalisma. Jakarta:
EGC.
Yulihastin, E. 2008. Bekerja sebagai Bidan. Jakarta: Erlangga.
Saminem. 2006. Kehamilan Normal : Seri Asuhan kebidanan. Jakarta: EGC.
Sursilah, I. 2010. Manajemen Bidan Praktik Mandiri. Yogyakarta: Dee Publish.
Syafrudin. 2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai