Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PERBEDAAN UKM YANG MENGGUNAKAN MANAJEMEN DENGAN UKM YANG


TIDAK MENGGUNAKAN MANAJEMEN

DOSEN

Dr.Arasy Alimudin,SE.,MM

DISUSUN OLEH

1. Puji Astutik 01222048


2. Eunice Anggreini 01222024
3. Andika Nurdi Pratama 01222021
4. Nabilla Eko Putri 01222006

UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

FAKULTAS EKONOMI DAN

BISNIS MANAJEMEN

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “PERBEDAAN UKM
YANG MENGGUNAKAN MANAJEMEN DENGAN UKM YANG TIDAK MENGGUNAKAN
MANAJEMEN” dapat kami selesaikan dengan baik. Penulis berharap makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang memanajemenkan usaha atau bisnis yang akan
dijalankan. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Tuhan karuniai kepada
kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian
pustaka maupun melalui media internet.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua
orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami, dosen pembimbing kami,
Bapak Dr.Arasy Alimudin, SE.,MM dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu
kami dalam berbagai hal. Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca. Karena itu kami memohon kritik dan saran yang membangun
bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun
adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf. Tim penulis
menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang
lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Surabaya, 05 Oktober 2022

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I ............................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

1.1 LATAR BELAKANG .............................................................................................. 1


1.2 RUMUSAN MASALAH .......................................................................................... 1
1.3 TUJUAN .................................................................................................................. 2

BAB II ........................................................................................................................... 3

2.1 PENGERTIAN ......................................................................................................... 3


1. Pengertian Manajemen .................................................................................. 3
2.2 FUNGSI MANAJEMEN USAHA ............................................................................ 4
2.3 PERBEDAAN USAHA MENGGUNAKAN MANAJEMEN DAN TIDAK
MENGGUNAKANNYA........................................................................................... 7
2.4 CONTOH KASUS UKM YANG MENGGUNAKAN MANAJEMEN DAN
USAHA YANG TIDAK MENGGUNAKAN MANAJEMEN . ................................. 9

BAB III .......................................................................................................................... 13

3.1 KESIMPULAN ........................................................................................................ 13

3.2 SARAN .................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Di Indonesia banyak sekali kita temui tentang berbagai bisnis seperti kuliner,
kesehatan, kecantikan, otomotif, garmen, makanan dan lain sebagainya. Dari bisnis terkecil
sampai yang besar pun ada. Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat
mendukung UKM karena dari kegiatan tersebut bisa menyerap tenaga kerja walaupun kecil
tetapi dampaknya besar bagi perekonomian Negara sehingga perlu dilakukan
pendampingan dan pengarahan kepada para pelaku UKM agar bisa bersaing di Dunia luar.

Masih tergolong sedikit UKM yang menerapkan Manajemen didalam kegiatan


usahanya, ini dikarenakan kurangnya pengetahuan dan keinginan belajar dari para pelaku
usaha, apalagi sekarang ini dunia industri sudah mulai menghadapi Revolusi Industri 4.0
oleh sebab itu dunia usaha harus mengikuti perubahan tersebut agar kedepannya usaha
tetap jalan dan terus berkembang. Dengan menerapkan manajemen ini diharapkan dapat
meningkatkan keuntungan dan daya saing tersendiri bagi para pelaku usaha.

Oleh karena itu makalah ini dibuat bertujuan untuk pembelajaran para pelaku
UKM agar bisa menerapkannya dalam usaha atau bisnisnya supaya tetap eksis dan jalan
maju kedepan dalam menghadapi perubahan yang ada.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan Manajemen ?


2. Apa saja Fungsi dan Manajemen dalam Usaha ?
3. Apa Perbedaan Usaha dengan menggunakan Manajemen dan tidak
Menggunakannya ?
4. Contoh kasus UKM apa saja yang menggunakan Manajemen dan UKM yang tidak
menggunakan manajemen ?

1
1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui Pengertian Manajemen.


2. Untuk mengetahui fungsi – fungsi Manajemen.
3. Untuk mengetahui Perbedaan Usaha Menggunakan Manjemen dan Usaha yang
tidak menggunakan Manajemen.
4. Untuk mengetahui dampak UKM yang tidak menggunakan Manajemen dan UKM
yang menggunakan Manajemen.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN
1. Pengertian Manajemen
a. Definisi Manajemen
Manajemen adalah Proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan,
pengendalian penggunaan sumber daya manusia secra efektif dan efisien untuk
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan

Definisi Secara Umum


Manajemen Bisnis adalah aktivitas perencanaan, pengerjaan dan pengawasan
terhadap sebuah usaha atau bisnis. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk
mencapai tujuan bisnis yang telah ditetapkan sebelumnya. Manajemen Bisnis
bisa diartikan juga sebagai segala upaya yang dijalankan sesuai rencana untuk
meraih target penjualan atau keuntungan.

b. Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli

Beberapa ahli di bidang ilmu manajemen menjelaskan apa arti manajemen.


Pendapat para ahli ini bisa dijadikan landasan atau pedoman untuk lebih
memahami tentang ilmu manajemen, berikut beberapa definisinya menurut
para ahli :

1) Mary Parker Follet :


“ Sebuah seni mencapai sesuatu melalui orang lain. Dengan kata lain
(Follet, 2022)seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan
orang lain untuk mencapai tujuan sebuah organisasi.

2) George R Terry
“Sebuah Proses yang khas yang terdiri dari beberapa Tindakan,
perencanaan, pengorganisasian, menggerakan dan pengawasan.

3
Semua itu dilakukan untuk menetukan dan mencapai target atau sasaran
yang ingin dicapai dengan memanfaatkan semua sumber daya, termasuk
sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.

3) Hilman
“ Fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui perantara kegiatan orang
lain serta mengawasi usaha – usaha setiap individu guna mencapai
tujuan yang sama.

2.2 FUNGSI MANAJEMEN USAHA

Fungsi Manajemen adalah sebagai salah satu aspek penting dalam menjalankan
bisnis atau usaha, manajemen bisnis atau usaha tentu mempunyai banyak fungsi dan
manfaat yang penting untuk didapatkan.

Elemen dasar yang harus melekat dalam manajemen sebagai acuan manajer
(Seseorang yang mengelola Manajemen) dalam melaksanakan tugas untuk mencapai
tujuan dengan cara merencanakan, mengorganisir dan mengendalikan.

Berikut adalah 5 Fungsi Manajemen Bisnis dalam membangun sebuah Usaha atau
Perusahaan.

Gambar 1. Diagram Fungsi Manajemen

4
1. Perencanaan

Perencanaan adalah yang paling penting dalam sebuah manajemen usaha.


Sebagai contoh, berbisnis tentu membutuhkan perencanaan baik itu rencana
pemasaran, promosi, pembukuan, penjualan produk dan lain sebagainya. Setiap
perencanaan tersebut perlu dicatat dampaknya agar bisa menjadi acuan dalam
mengambil langkah berbisnis kedepannya.

Selain itu, salah satu kesalahan dalam berbisnis adalah tidak membuat rencana
terkait proses pembukuan saat baru memulai sebuah usaha. Padahal proses tersebut
penting untuk dilakukan agar mampu mengetahui data finansial bisnis secara faktual.
Hal ini juga bisa menjadi informasi untuk membuat rencana bisnis selanjutnya secara
keseluruhan berdasarkan data finansial.

Melalui manajemen bisnis ini, pebisnis dapat menjalankan usahanya sesuai


rencana yang telah dibuat. Dengan begitu, bisa terlihat apakah target dari rencana
tersebut akan tercapai atau tidak. Khususnya terkait pembukuan keuangan, pastikan
untuk melakukan perencanaan ini agar menjamin bisnis dapat berjalan dan berkembang
dengan meyakinkan.

Seorang yang mengelola manajemen dalam perusahaan atau bisnis akan


merencanakan dan mengevaluasi setiap tindakan yang sudah dan yang belum
ditindaklanjuti dalam bisnis.

Perencanaaan penting untuk menentukan secara keseluruhan tujuan perusahaan


dan upaya untuk memenuhi tujuan tersebut. Manajer selalu bertindak sebagai
seseorang yang mencari alternatif dalam mencapai tujuan akhir, mencakup rencana
jangka pendek, menegah maupun jangka panjang tanpa perencanaan yang tepat bisnis
atau usaha akan tidak berjalan sesuai jalannya dan akan mengakibatkan kebangkrutan.

2. Pengorganisasian

Dengan adanya organisasi maka dapat membagi kegiatan besar menjadi


beberapa kegiatan kecil atau serangkaian kegiatan. Tujuannya adalah untuk

5
mempermudah melakukan pengawasan yang lebih efektif dan menetukan sumber daya
yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan yang sudah dibagi menjadi lebih efisien.

Pengorganisasian lebih baik akan diklasifikasikan detail apa yang akan


dikerjakan siapa yang mengerjakan tugasnya harus bagaimana mengerjakannya. Hal ni
berguna unutk meencapai tujuan bisnis melalui proses yang lebih terstruktur atau
terorganisasi.

Artinya, jika rencana telah dibuat, kelompok kerja perlu segera ditentukan.
Tentunya, pastikan setiap individu pada kelompok kerja tersebut telah memiliki porsi
tanggung jawab dan kemampuan pada bidangnya masing-masing yang setara, sebagai
contoh, tim pemasaran, tim gudang, tim administrasi, dan sebagainya.
Adanya keteraturan dalam kelompok kerja seperti ini bisa menciptakan proses
kerja yang tidak rancu dan jelas antara satu dengan yang lainnya. Tidak hanya itu,
proses evaluasi juga bisa lebih mudah dilakukan dengan cara meminta laporan setiap
ketua timnya. Proses evaluasi tersebut juga bisa menjadi momentum sempurna untuk
mengukur kinerja setiap tim, termasuk menyesuaikan spesifikasinya jika ada tim yang
memiliki kinerja kurang maksimal.
Saat fungsi manajemen ini membuahkan hasil, peluang tujuan bisnis tercapai
juga akan menjadi lebih tinggi. Sebaliknya, jika pengelompokan tim tidak berjalan
optimal, pihak pimpinan bisnis perlu mengambil inisiatif dengan segera untuk
mengubahnya agar bisnis tidak semakin berpotensi kolaps.
3. Pengarahan

Sebagai suatu Tindakan yang mengupayakan agar setiap anggota bisnis atau
kelompok mampu mencapai sasaran dan target sesuai proseudur manajerial yang sudah
direncanakan. Seornag manajer akan melakukan pengarahan jika terjadi masalah atau
jika apa yang dikerjakan tidak sesuai dengan yang direncanakan.

Karena tidak semua hal yang direncanakan dalam bisnis bisa diwujudkan secara
nyata dalam tindakan, mengingat banyak kejadian yang tidak bisa terduga. Sehingga
fungsi manajemen sebagai pengarahan agar apa yang dikerjakan sumber daya masih
berada pada jalur yang semestinya.

6
4. Pengkoordinasian/Penempatan (staffing)

Mirip dengan organizing , namun penggunaannya lebih luas. Bila organisasi


lebih memperhatikan manajemen sumber daya manusia, maka staffing lebih
memperhatikan sumber daya secara umum. Beberapa sumber daya tersebut
diantaranya: peralatan, perlengkapan, dan inventaris yang ada pada sebuah organisasi.

Manajemen pada aspek ini juga perlu dilakukan secara teratur dan jelas agar
bisnis mampu berkembang dengan baik, khususnya dalam hal pengelolaan sumber
daya secara tepat dan disesuaikan dengan kebutuhan bisnis.
Tanpa adanya manajemen, pengelolaan sumber daya dengan optimal tentu tidak
akan bisa dilakukan. Alhasil, risiko pengeluaran membengkak akibat penggunaan
sumber daya di luar kebutuhan atau tidak sesuai prioritas akan menjadi lebih tinggi.
Oleh karena itu, melalui manajemen bisnis, efisiensi dan efektivitas kinerja perusahaan
menjadi lebih tinggi, terutama pada aspek produksi dan finansial.

5. Pengawasan/ controlling

Dari serangkaian rencana dan Tindakan yang sudah dijalankan, perlu adanya
pengawasasn atau controlling. Fungsi manajemen usaha dalam hal ni adalah
melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kinerja sumber daya perusahaan.

2.3 PERBEDAAN USAHA YANG MENGGUNAKAN MANAJEMEN DAN USAHA YANG


TIDAK MENGGUNAKAN MANAJEMEN

Untuk melihat perbedaannya kitab bisa melihat dari beberapa aspek dan
Komponen yang ada.

Apabila suatu Usaha atau bisnis yang menggunakan Manajemen pasti terdapat
Komponen sebagai berikut :

1. Manajemen dalam Keuangan


2. Manajemen Marketing

7
3. Manajemen Produksi
4. Manajemen Distribusi
5. Manejemen SDM

Kita bahas mulai dari Manajemen Keuangan terlebih dahulu dalam skala bisnis
besar ataupun yang terkecil pasti ada Namanya pengaturan keuangan yang mana dalam
pengaturan tersebut agar digunakan dengan efesien dan efektif. Serta mengetahui
pengeluaran keuangan yang digunakan untuk keperluan apa saja kemana uang tersebut
keluar. Dalam usaha yang sukses tidak luput dari pengelolaan keuangannya tepat, benar
dan sehat. Pengelolaan keuangan ini sangat mempengaruhi jalannya proses bisnis ataupun
usaha yang kita jalankan. Apabila tidak ada manajemen keuangan kita tidak bisa
mengontrol laju keuangan kita karena kita tidak tahu kemana uang kita dibelanjakan untuk
kegiatan apa dan digunakan sabagai mana mestinya.

Manajemen Marketing berfungsi untuk melihat Pasar apa yang dibutuhkan atau
diperlukan oleh masyarakat (Konsumen) lalu merencanakan dan mengawasi tindakan
terkait pemasaran produk tujuannya agar bisa menjamin aktivitas promosi memberikan
hasil yang optimal dan disukai atau dibutuhkan oleh konsumen. Berbeda apabila kita tidak
bisa melihat pasar yang dibutuhkan oleh konsumen maka kita akan menjual produk yang
tidak tepat atau salah ke konsumen.

Dalam hal mengatur proses produksi agar berjalan dengan baik pembuatan produk
sesuai dengan standar yang diterapkan pemilihan bahan baku yang bagus ini merupakan
fungsi dari Manajemen Produksi. Jangan sampai kita memilih bahan produksi yang jelek
karena harga murah demi mengejar keuntungan yang besar.

Manajemen Distribusi komponen ini mencakup kegiatan manajemen yang


memastikan proses distribusi produk dilakukan dengan tepat. Maksud dan tujuan ini agar
produk kita sampai ke pihak konsumen dengan aman dan tidak mengurangi kualitasnya.
Contoh biasanya dalam proses kemasan packaging yang menarik dan aman bahan yang
digunakan adalah bahan yang terbaik, padahal ini juga bisa meningkatkan penjualan
apabila kemasan menarik bagi konsumen. Berbeda dengan yang tidak menerapkan nilai
manajemen mungkin yang terpenting produk dikemas sampai dikosumen tidak melihat
nilai-nilai dan aspek yang menunjang peningkatan penjualan.

8
Manajemen SDM yang mengatur aktivitas kegiatan para pekerja agar tetap menjaga
nilai-nilai kedisiplinan tata cara bekerja dengan benar melakukan promosi terhadap
karyawan yang baik. Memperhatikan Kesehatan dan nilai-nilai yang membuat karyawan
selalu senang dalam bekerja dan juga yang terpenting meningkatkan nilai rasa memiliki di
suatu perusahaan dia bekerja. Karena karyawan atau pegawai merupakan asset yang
berharga bagi perusahaan kita.

Sehingga Usaha yang menerapkan Manjemen didalamnya pasti akan berjalan


dengan lancar dan tidak menutup kemungkinan usaha tersebut akan berkembang walaupun
banyak cobaan dan rintangan yang dihadapi karena sudah mengetahui komponen-
komponen yang diterapkan. Berbeda dengan usaha yang tidak memiliki manajemen yang
tersrtuktur mungkin bisa bejalan akan tetapi tidak bisa menganalisa dan mengkoordinir
apabila terjadi suatu permasalahan yang akan bisa membuat usaha tersebut lambat laun
akan tutup atau bangkrut.

2.4 CONTOH KASUS UKM YANG MENGGUNAKAN MANAJEMEN DAN UKM YANG
TIDAK MENGGUNAKAN MANAJEMEN

-. Contoh kasus UKM yang menggunakan Manajemen :

1. Analisis Strategi Pengembangan UKM (Studi Kasus : Usaha Restoran Bakmi Ja di


Kota Padang)

Penelitian ini dilakukan pada usaha kecil menengah (UKM) di Kota Padang dengan
studi kasus pada Restoran Bakmi JA di Kota Padang. Tujuan penelitian untuk
menggambarkan profil usaha Restoran Bakmi JA, menganalisis lingkungan strategis internal
dan eksternal serta merumuskan strategi pengembangan usaha Restoran Bakmi JA. Jenis
penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Analisis
data menggunakan matriks SWOT dan matriks QSPM. Tujuan dari pengembangan yang
ingin dicapai adalah untuk meningkatkan pendapatan dan bertahan pada tingkat persaingan
yang tinggi. Untuk meningkatkan pendapatan dan bertahan pada persaingan yang tinggi,
maka dirumuskan beberapa strategi yang terdiri dari: (1) meningkatkan dan menjaga kualitas
produk, (2) meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen, (3) melakukan promosi

9
yang lebih intensif melalui media internet dan elektronik, (4) melakukan riset untuk
mengukur tingkat kepuasan konsumen. Berdasarkan hasil penelitian, sebaiknya Restoran
Bakmi JA fokus terhadap peningkatan kualitas produk serta peningkatan pelayanan, sehingga
bisa menghadapi persaingan di industrikuliner Kota Padang.

2. Studi di KUB Sari Bumi Jaya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen keuangan UMKM di Kabupaten


Blitar. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskripstif kualitatif, dilakukan dalam bentuk
studi lapangan melalui teknik observasi. Obyek penelitian adalah Kelompok Usaha Bersama
(KUB) Sari Bumi Jaya yang beralamatkan di Desa Sumberasri RT 001 RW 011 Kecamatan
Nglegok Kabupaten Blitar. KUB Sari Bumi Jaya merupakan UMKM yang bergerak dibidang
produksi makanan ringan yaitu jenis keripik.
Hasil penelitian menunjukkan sumber dana KUB Sari Bumi Jaya berasal dari modal pribadi
dan hasil tabungan dari keuntungan/laba yang ditahan selama usaha dilakukan. KUB Sari
Bumi Jaya belum memisahkan aset perusahaan dengan harta kepemilikan pribadi pengelola.
KUB Sari Bumi Jaya belum pernah melakukan penambahan modal/dana melalui pinjaman
pada lembaga keuangan resmi. Kebijakan pendanaan KUB Sari Bumi Jaya sumber
modal/dana sepenuhnya digunakan untuk membiayai proses produksi meliputi pengadaan
bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead produksi (BOP) dan biaya pemasaran.
Kebijakan investasi dilakukan berdasarkan jumlah pesanan yang dialokasikan untuk biaya
proses produksi dengan mempertimbangkan keuntungan yang akan diperoleh. Pendapatan
KUB Sari Bumi Jaya diperoleh dari jumlah semua hasil penjualan per jenis keripik dikurangi
dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi. Perhitungan harga jual poduksi
(HJP) berdasarkan harga pokok produksi (HPP) dibagi jumlah produksi per kg untuk setiap
jenis produksi. Harga jual yang dibebankan pembeli berdasarkan perkiraan dimana
sebelumnya melakukan survei harga dengan produk yang sejenis. Kebijakan pembagian
keuntungan KUB Sari Bumi Jaya dari hasil penjualan digunakan untuk menambah
perkembangan usaha sebagai laba yang ditahan.
Manajemen keuangan KUB Sari Bumi Jaya masih menggunakan sistem manajemen
tradisional. Pengambilan keputusan/kebijakan berkaitan dengan pengelolaan keuangan KUB
Sari Bumi Jaya hanya berdasarkan naluri dan perhitungan payback period yang sederhana.

10
Pendanaan KUB Sari Bumi Jaya lebih banyak ditentukan dari investasi-investasi jangka
pendek.

3. Analisis Strategi Pemasaran Pada Usaha Kecil Menengah Pakaian Muslim (Studi
Kasus pada UKM Pakaian Muslim Galis Design, Bogor, Jawa Barat)

Busana muslim sudah menjadi bagian dari gaya berbusana bagi penduduk yang mayoritas
agamanya muslim, yang berarti ada peluang untuk berbisnis pakaian muslim. Dalam
perkembangannya, industri baju muslim tidak didominasi oleh perusahaan besar saja, namun
usaha kecil dan menengah pun memberikan andil dalam perkembangan perekonomian kota
Bogor. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan industri pakaian muslim di kota Bogor yang
memiliki kenaikan setiap tahunnya. Galis Design merupakan salah satu UKM yang berlokasi
di kota Bogor, yang telah berkembang sejak tahun 2004, Galis Design memproduksi pakaian
jadi yaitu pakaian muslim. Umumnya, perkembangan industri pakaian jadi menunjukan
adanya persaingan yang begitu ketat. Sebuah perusahaan mampu untuk mempertahankan
keunggulan kompetitif hanya untuk periode tertentu karena ditiru pesaing dan melemahkan
keunggulan tersebut. Pemasaran memiliki peranan penting bagi suatu usaha untuk
mengkomunikasikan keberadaan produk dan perusahaan kepada konsumen. Maka yang perlu
diperhatikan adalah penyusunan strategi pemasaran yang efektif dan handal untuk mencapai
sasaran bisnis yang telah ditetapkan. Strategi pemasaran merupakan suatu alat yang dapat
digunakan untuk mencapai tujuan dan sasaran suatu usaha dengan cara mengembangkan
keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki. Berdasarkan
latar belakang dan permasalahan tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah (1)
Mempelajari strategi usaha dan pemasaran yang telah dijalankan oleh UKM Galis Design (2)
Mengidentifikasi elemen-elemen yang berpengaruh dan menjadi unsur penyusunan strategi
pemasaran UKM Galis Design (3) Menetapkan strategi pemasaran yang efektif bagi usaha
pakaian muslim Galis Design. Informasi dan data yang dikumpulkan adalah data primer dan
data sekunder, dimana data primer dilakukan dengan mewawancarai pihak Galis Design dan
pihak terkait lainnya, serta dengan melakukan observasi langsung di lapangan. Data sekunder
berupa studi literatur dan data-data lain yang berkaitan dengan topik ini diperoleh dari
perpustakaan, data UKM Galis Design, buku, dan internet. Analisis menggunakan metode
Proses Hirarki Analitik (PHA). Strategi yang dilaksanakan Galis Design saat ini yaitu dengan

11
sistem keagenan yang saat ini terdapat sepuluh agen yang berasal dari berbagai daerah seperti
Jakarta, Surabaya dan Makasar. Sistem pemasaran yang dilakukan dengan membuat iklan
dimedia cetak seperti pembuatan brosur-brosur, pembuatan iklan di majalah muslimah dan
menggunakan fasilitas internet.

-. Contoh kasus UKM yang tidak menggunakan Manajemen :

1. Pedagang kaki lima makanan tanpa tahu branding dan mengembangkan usaha makanannya

2. Toko Kelontong yang kurang pencatatan keluar masuk barang dan kurang administrasinya

3. Bisnis Skincare, makanan Frozen dll yang kurang mendapatan izin BPOM.

Pergerakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terbilang masif dan
menguasai sebagian besar perekonomian Indonesia. Kegiatan bisnis inilah yang berjasa besar
membuka lapangan kerja dan memantik geliat ekonomi kreatif. Beberapa keunggulan UMKM
yang perlu kita ketahui yaitu, dapat dimulai dengan modal minimal, kemampuan fokus usaha
yang spesifik , laju inovasi dan fleksibilitas. Meski UMKM mempunyai keunggulan, tetapi tak
bisa lepas begitu saja dari masalah yang mampu menghambat nya. Seperti yang kita ketahui,
bahwa pemerintah telah menurunkan tarik pajak UMKM sebesar 0,5 % sebagai stimulus agar
bisnis UMKM yang kalian lakukan berkembang pesat. Peran Manajemen inilah yang sangat
penting untuk membangun UMKM.

-. Dampak Perusahaan Dengan Manajemen Yang Buruk

Praktik manajemen yang buruk bisa mengurangi semangat kerja karyawan, menyebabkan
stres hingga masalah kesehatan serius, dan biaya perusahaan bisa membengkak daripada omset
yang diterima. Karyawan yang tidak puas akan cenderung menuntut lebih banyak uang untuk
tugas ekstra, dan mungkin mencurangi perusahaan. Hubungan atasan dan karyawan penting
untuk produktivitas perusahaan. Hubungan yang dibangun berdasar kepercayaan dan pengertian
bisa membuat kinerja karyawan dan manajer jadi lebih efisien. Ada beberapa konsekuensi dari
manajemen yang buruk antara atasan dan karyawan, yang pada akhirnya akan merugikan
perusahaan itu sendiri.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan analisa , adapun beberapa kesimpulan yang didapatkan adalah :

1. Manajemen adalah Proses perencanaan pengorganisasian, kepemimpinan, pengendalian


penggunaan sumber daya manusia secra efektif dan efisien untuk tercapainya tujuan yang
telah ditetapkan
2. Fungsi Manajemen adalah sebagai salah satu aspek penting dalam menjalankan bisnis atau
usaha, manajemen bisnis atau usaha tentu mempunyai banyak fungsi dan manfaat yang
penting untuk didapatkan.
3. Usaha yang menerapkan Manjemen didalamnya pasti akan berjalan dengan lancar dan
tidak menutup kemungkinan usaha tersebut akan berkembang walaupun banyak cobaan
dan rintangan yang dihadapi karena sudah mengetahui komponen-komponen yang
diterapkan.Berbeda dengan usaha yang tidak memiliki manajemen yang tersrtuktur
mungkin bisa bejalan akan tetapi tidak bisa menganalisa dan mengkoordinir apabila terjadi
suatu permsalaahan yang akan bisa membat usaha tersebut lambat laun akan tutup atau
bangkrut.

3.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Dengan menerapkan manajemen dalam usahanya,UKM dapat menjalankan usahanya


dengan baik dan lancar.
2. Penerapan Manajemen didalam suatu usaha harus didukung dari semua Aspek- aspek
karena setiap aspek tersebut sangat berpengaruh dan berkesinambungan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Pradana Julian Eka. 2019 . “ Kewirausahaan Manajemen Usaha atau Bisnis “ ,


https://www.scribd.com/document/443537081/makalah-manajemen-usaha-docx diakses pada 30
September 2022 Pukul 11.22.

Follet, M. P. (2022). Pengertian manajemen. Pengertian manajemen, 50-62.

Cek Kembali. 2018. Manjemen”, https://www.cekkembali.com/defenisi-manajemen/ diakses


pada September 2022 Pukul 22.11.

(Putri Kurnia, 2019). Analisis Strategi Pengembangan UKM (Studi Kasus : Usaha Restoran
Bakmi Ja di Kota Padang), http://joseta.faperta.unand.ac.id/index.php/joseta/article/view/9

(Rochimah, 2015). Manajemen keuangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) (studi
kasus di KUB Sari Bumi Jaya). http://mulok.library.um.ac.id/index3.php/74121.html

(Lestari, 2010). Analisis Strategi Pemasaran Pada Usaha Kecil Menengah Pakaian Muslim (Studi
Kasus Pada UKM Pakaian Muslim Galis Design, Bogor, Jawa Barat),
repository.ipb.ac.id/handle/123456789/62675

14

Anda mungkin juga menyukai