DOSEN
Dr.Arasy Alimudin,SE.,MM
DISUSUN OLEH
BISNIS MANAJEMEN
2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “PERBEDAAN UKM
YANG MENGGUNAKAN MANAJEMEN DENGAN UKM YANG TIDAK MENGGUNAKAN
MANAJEMEN” dapat kami selesaikan dengan baik. Penulis berharap makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang memanajemenkan usaha atau bisnis yang akan
dijalankan. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Tuhan karuniai kepada
kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian
pustaka maupun melalui media internet.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua
orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami, dosen pembimbing kami,
Bapak Dr.Arasy Alimudin, SE.,MM dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu
kami dalam berbagai hal. Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca. Karena itu kami memohon kritik dan saran yang membangun
bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun
adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf. Tim penulis
menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang
lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
BAB II ........................................................................................................................... 3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Di Indonesia banyak sekali kita temui tentang berbagai bisnis seperti kuliner,
kesehatan, kecantikan, otomotif, garmen, makanan dan lain sebagainya. Dari bisnis terkecil
sampai yang besar pun ada. Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat
mendukung UKM karena dari kegiatan tersebut bisa menyerap tenaga kerja walaupun kecil
tetapi dampaknya besar bagi perekonomian Negara sehingga perlu dilakukan
pendampingan dan pengarahan kepada para pelaku UKM agar bisa bersaing di Dunia luar.
Oleh karena itu makalah ini dibuat bertujuan untuk pembelajaran para pelaku
UKM agar bisa menerapkannya dalam usaha atau bisnisnya supaya tetap eksis dan jalan
maju kedepan dalam menghadapi perubahan yang ada.
1
1.3 TUJUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
1. Pengertian Manajemen
a. Definisi Manajemen
Manajemen adalah Proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan,
pengendalian penggunaan sumber daya manusia secra efektif dan efisien untuk
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan
2) George R Terry
“Sebuah Proses yang khas yang terdiri dari beberapa Tindakan,
perencanaan, pengorganisasian, menggerakan dan pengawasan.
3
Semua itu dilakukan untuk menetukan dan mencapai target atau sasaran
yang ingin dicapai dengan memanfaatkan semua sumber daya, termasuk
sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
3) Hilman
“ Fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui perantara kegiatan orang
lain serta mengawasi usaha – usaha setiap individu guna mencapai
tujuan yang sama.
Fungsi Manajemen adalah sebagai salah satu aspek penting dalam menjalankan
bisnis atau usaha, manajemen bisnis atau usaha tentu mempunyai banyak fungsi dan
manfaat yang penting untuk didapatkan.
Elemen dasar yang harus melekat dalam manajemen sebagai acuan manajer
(Seseorang yang mengelola Manajemen) dalam melaksanakan tugas untuk mencapai
tujuan dengan cara merencanakan, mengorganisir dan mengendalikan.
Berikut adalah 5 Fungsi Manajemen Bisnis dalam membangun sebuah Usaha atau
Perusahaan.
4
1. Perencanaan
Selain itu, salah satu kesalahan dalam berbisnis adalah tidak membuat rencana
terkait proses pembukuan saat baru memulai sebuah usaha. Padahal proses tersebut
penting untuk dilakukan agar mampu mengetahui data finansial bisnis secara faktual.
Hal ini juga bisa menjadi informasi untuk membuat rencana bisnis selanjutnya secara
keseluruhan berdasarkan data finansial.
2. Pengorganisasian
5
mempermudah melakukan pengawasan yang lebih efektif dan menetukan sumber daya
yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan yang sudah dibagi menjadi lebih efisien.
Artinya, jika rencana telah dibuat, kelompok kerja perlu segera ditentukan.
Tentunya, pastikan setiap individu pada kelompok kerja tersebut telah memiliki porsi
tanggung jawab dan kemampuan pada bidangnya masing-masing yang setara, sebagai
contoh, tim pemasaran, tim gudang, tim administrasi, dan sebagainya.
Adanya keteraturan dalam kelompok kerja seperti ini bisa menciptakan proses
kerja yang tidak rancu dan jelas antara satu dengan yang lainnya. Tidak hanya itu,
proses evaluasi juga bisa lebih mudah dilakukan dengan cara meminta laporan setiap
ketua timnya. Proses evaluasi tersebut juga bisa menjadi momentum sempurna untuk
mengukur kinerja setiap tim, termasuk menyesuaikan spesifikasinya jika ada tim yang
memiliki kinerja kurang maksimal.
Saat fungsi manajemen ini membuahkan hasil, peluang tujuan bisnis tercapai
juga akan menjadi lebih tinggi. Sebaliknya, jika pengelompokan tim tidak berjalan
optimal, pihak pimpinan bisnis perlu mengambil inisiatif dengan segera untuk
mengubahnya agar bisnis tidak semakin berpotensi kolaps.
3. Pengarahan
Sebagai suatu Tindakan yang mengupayakan agar setiap anggota bisnis atau
kelompok mampu mencapai sasaran dan target sesuai proseudur manajerial yang sudah
direncanakan. Seornag manajer akan melakukan pengarahan jika terjadi masalah atau
jika apa yang dikerjakan tidak sesuai dengan yang direncanakan.
Karena tidak semua hal yang direncanakan dalam bisnis bisa diwujudkan secara
nyata dalam tindakan, mengingat banyak kejadian yang tidak bisa terduga. Sehingga
fungsi manajemen sebagai pengarahan agar apa yang dikerjakan sumber daya masih
berada pada jalur yang semestinya.
6
4. Pengkoordinasian/Penempatan (staffing)
Manajemen pada aspek ini juga perlu dilakukan secara teratur dan jelas agar
bisnis mampu berkembang dengan baik, khususnya dalam hal pengelolaan sumber
daya secara tepat dan disesuaikan dengan kebutuhan bisnis.
Tanpa adanya manajemen, pengelolaan sumber daya dengan optimal tentu tidak
akan bisa dilakukan. Alhasil, risiko pengeluaran membengkak akibat penggunaan
sumber daya di luar kebutuhan atau tidak sesuai prioritas akan menjadi lebih tinggi.
Oleh karena itu, melalui manajemen bisnis, efisiensi dan efektivitas kinerja perusahaan
menjadi lebih tinggi, terutama pada aspek produksi dan finansial.
5. Pengawasan/ controlling
Dari serangkaian rencana dan Tindakan yang sudah dijalankan, perlu adanya
pengawasasn atau controlling. Fungsi manajemen usaha dalam hal ni adalah
melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kinerja sumber daya perusahaan.
Untuk melihat perbedaannya kitab bisa melihat dari beberapa aspek dan
Komponen yang ada.
Apabila suatu Usaha atau bisnis yang menggunakan Manajemen pasti terdapat
Komponen sebagai berikut :
7
3. Manajemen Produksi
4. Manajemen Distribusi
5. Manejemen SDM
Kita bahas mulai dari Manajemen Keuangan terlebih dahulu dalam skala bisnis
besar ataupun yang terkecil pasti ada Namanya pengaturan keuangan yang mana dalam
pengaturan tersebut agar digunakan dengan efesien dan efektif. Serta mengetahui
pengeluaran keuangan yang digunakan untuk keperluan apa saja kemana uang tersebut
keluar. Dalam usaha yang sukses tidak luput dari pengelolaan keuangannya tepat, benar
dan sehat. Pengelolaan keuangan ini sangat mempengaruhi jalannya proses bisnis ataupun
usaha yang kita jalankan. Apabila tidak ada manajemen keuangan kita tidak bisa
mengontrol laju keuangan kita karena kita tidak tahu kemana uang kita dibelanjakan untuk
kegiatan apa dan digunakan sabagai mana mestinya.
Manajemen Marketing berfungsi untuk melihat Pasar apa yang dibutuhkan atau
diperlukan oleh masyarakat (Konsumen) lalu merencanakan dan mengawasi tindakan
terkait pemasaran produk tujuannya agar bisa menjamin aktivitas promosi memberikan
hasil yang optimal dan disukai atau dibutuhkan oleh konsumen. Berbeda apabila kita tidak
bisa melihat pasar yang dibutuhkan oleh konsumen maka kita akan menjual produk yang
tidak tepat atau salah ke konsumen.
Dalam hal mengatur proses produksi agar berjalan dengan baik pembuatan produk
sesuai dengan standar yang diterapkan pemilihan bahan baku yang bagus ini merupakan
fungsi dari Manajemen Produksi. Jangan sampai kita memilih bahan produksi yang jelek
karena harga murah demi mengejar keuntungan yang besar.
8
Manajemen SDM yang mengatur aktivitas kegiatan para pekerja agar tetap menjaga
nilai-nilai kedisiplinan tata cara bekerja dengan benar melakukan promosi terhadap
karyawan yang baik. Memperhatikan Kesehatan dan nilai-nilai yang membuat karyawan
selalu senang dalam bekerja dan juga yang terpenting meningkatkan nilai rasa memiliki di
suatu perusahaan dia bekerja. Karena karyawan atau pegawai merupakan asset yang
berharga bagi perusahaan kita.
2.4 CONTOH KASUS UKM YANG MENGGUNAKAN MANAJEMEN DAN UKM YANG
TIDAK MENGGUNAKAN MANAJEMEN
Penelitian ini dilakukan pada usaha kecil menengah (UKM) di Kota Padang dengan
studi kasus pada Restoran Bakmi JA di Kota Padang. Tujuan penelitian untuk
menggambarkan profil usaha Restoran Bakmi JA, menganalisis lingkungan strategis internal
dan eksternal serta merumuskan strategi pengembangan usaha Restoran Bakmi JA. Jenis
penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Analisis
data menggunakan matriks SWOT dan matriks QSPM. Tujuan dari pengembangan yang
ingin dicapai adalah untuk meningkatkan pendapatan dan bertahan pada tingkat persaingan
yang tinggi. Untuk meningkatkan pendapatan dan bertahan pada persaingan yang tinggi,
maka dirumuskan beberapa strategi yang terdiri dari: (1) meningkatkan dan menjaga kualitas
produk, (2) meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen, (3) melakukan promosi
9
yang lebih intensif melalui media internet dan elektronik, (4) melakukan riset untuk
mengukur tingkat kepuasan konsumen. Berdasarkan hasil penelitian, sebaiknya Restoran
Bakmi JA fokus terhadap peningkatan kualitas produk serta peningkatan pelayanan, sehingga
bisa menghadapi persaingan di industrikuliner Kota Padang.
10
Pendanaan KUB Sari Bumi Jaya lebih banyak ditentukan dari investasi-investasi jangka
pendek.
3. Analisis Strategi Pemasaran Pada Usaha Kecil Menengah Pakaian Muslim (Studi
Kasus pada UKM Pakaian Muslim Galis Design, Bogor, Jawa Barat)
Busana muslim sudah menjadi bagian dari gaya berbusana bagi penduduk yang mayoritas
agamanya muslim, yang berarti ada peluang untuk berbisnis pakaian muslim. Dalam
perkembangannya, industri baju muslim tidak didominasi oleh perusahaan besar saja, namun
usaha kecil dan menengah pun memberikan andil dalam perkembangan perekonomian kota
Bogor. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan industri pakaian muslim di kota Bogor yang
memiliki kenaikan setiap tahunnya. Galis Design merupakan salah satu UKM yang berlokasi
di kota Bogor, yang telah berkembang sejak tahun 2004, Galis Design memproduksi pakaian
jadi yaitu pakaian muslim. Umumnya, perkembangan industri pakaian jadi menunjukan
adanya persaingan yang begitu ketat. Sebuah perusahaan mampu untuk mempertahankan
keunggulan kompetitif hanya untuk periode tertentu karena ditiru pesaing dan melemahkan
keunggulan tersebut. Pemasaran memiliki peranan penting bagi suatu usaha untuk
mengkomunikasikan keberadaan produk dan perusahaan kepada konsumen. Maka yang perlu
diperhatikan adalah penyusunan strategi pemasaran yang efektif dan handal untuk mencapai
sasaran bisnis yang telah ditetapkan. Strategi pemasaran merupakan suatu alat yang dapat
digunakan untuk mencapai tujuan dan sasaran suatu usaha dengan cara mengembangkan
keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki. Berdasarkan
latar belakang dan permasalahan tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah (1)
Mempelajari strategi usaha dan pemasaran yang telah dijalankan oleh UKM Galis Design (2)
Mengidentifikasi elemen-elemen yang berpengaruh dan menjadi unsur penyusunan strategi
pemasaran UKM Galis Design (3) Menetapkan strategi pemasaran yang efektif bagi usaha
pakaian muslim Galis Design. Informasi dan data yang dikumpulkan adalah data primer dan
data sekunder, dimana data primer dilakukan dengan mewawancarai pihak Galis Design dan
pihak terkait lainnya, serta dengan melakukan observasi langsung di lapangan. Data sekunder
berupa studi literatur dan data-data lain yang berkaitan dengan topik ini diperoleh dari
perpustakaan, data UKM Galis Design, buku, dan internet. Analisis menggunakan metode
Proses Hirarki Analitik (PHA). Strategi yang dilaksanakan Galis Design saat ini yaitu dengan
11
sistem keagenan yang saat ini terdapat sepuluh agen yang berasal dari berbagai daerah seperti
Jakarta, Surabaya dan Makasar. Sistem pemasaran yang dilakukan dengan membuat iklan
dimedia cetak seperti pembuatan brosur-brosur, pembuatan iklan di majalah muslimah dan
menggunakan fasilitas internet.
1. Pedagang kaki lima makanan tanpa tahu branding dan mengembangkan usaha makanannya
2. Toko Kelontong yang kurang pencatatan keluar masuk barang dan kurang administrasinya
3. Bisnis Skincare, makanan Frozen dll yang kurang mendapatan izin BPOM.
Pergerakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terbilang masif dan
menguasai sebagian besar perekonomian Indonesia. Kegiatan bisnis inilah yang berjasa besar
membuka lapangan kerja dan memantik geliat ekonomi kreatif. Beberapa keunggulan UMKM
yang perlu kita ketahui yaitu, dapat dimulai dengan modal minimal, kemampuan fokus usaha
yang spesifik , laju inovasi dan fleksibilitas. Meski UMKM mempunyai keunggulan, tetapi tak
bisa lepas begitu saja dari masalah yang mampu menghambat nya. Seperti yang kita ketahui,
bahwa pemerintah telah menurunkan tarik pajak UMKM sebesar 0,5 % sebagai stimulus agar
bisnis UMKM yang kalian lakukan berkembang pesat. Peran Manajemen inilah yang sangat
penting untuk membangun UMKM.
Praktik manajemen yang buruk bisa mengurangi semangat kerja karyawan, menyebabkan
stres hingga masalah kesehatan serius, dan biaya perusahaan bisa membengkak daripada omset
yang diterima. Karyawan yang tidak puas akan cenderung menuntut lebih banyak uang untuk
tugas ekstra, dan mungkin mencurangi perusahaan. Hubungan atasan dan karyawan penting
untuk produktivitas perusahaan. Hubungan yang dibangun berdasar kepercayaan dan pengertian
bisa membuat kinerja karyawan dan manajer jadi lebih efisien. Ada beberapa konsekuensi dari
manajemen yang buruk antara atasan dan karyawan, yang pada akhirnya akan merugikan
perusahaan itu sendiri.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
(Putri Kurnia, 2019). Analisis Strategi Pengembangan UKM (Studi Kasus : Usaha Restoran
Bakmi Ja di Kota Padang), http://joseta.faperta.unand.ac.id/index.php/joseta/article/view/9
(Rochimah, 2015). Manajemen keuangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) (studi
kasus di KUB Sari Bumi Jaya). http://mulok.library.um.ac.id/index3.php/74121.html
(Lestari, 2010). Analisis Strategi Pemasaran Pada Usaha Kecil Menengah Pakaian Muslim (Studi
Kasus Pada UKM Pakaian Muslim Galis Design, Bogor, Jawa Barat),
repository.ipb.ac.id/handle/123456789/62675
14