Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH STRATEGIC HUMAN RESOURCES

MANAGEMENT

Disusun oleh:

1. Ari Juliana Febriyanti 141210330


2. Surya Nathan Aradhana 141210338
3. Azmi Mufid Sholata 141210345
4. Nafis Rasindriya 141210369
5. Ardelia Pramata Putri 141210371

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2023
1.1 Model Strategi
1. Model Industrial Organization (I/O)
Menyatakan bahwa basis utama dalam menciptakan sebuah strategi dalam
organisasi/perusahaan adalah lingkungan eksternal, maka dari itu seorang manajer
dalam mengimplementasi strategi dan pengambilan keputusan harus memiliki
performa yang konsisten dan pengaruh yang baik pada lingkungan kerja eksternalnya
seperti : Konsumen, pemegang saham, kreditur, keadaan ekonomi, kebijakan politik,
pesaing dalam industri dll. Model ini juga menyatakan bahwa lingkungan eksternal
perusahaan merupakan sebuah ancaman dan peluang bagi perusahaan. Dalam model
ini, perusahaan harus memilih untuk menempatkan diri dalam industri yang mana
industri adalah pemberi peluang untuk perusahaan bisa menggunakan sumber daya
yang tepat untuk memenuhi kebutuhan lingkungan perusahaan. Model ini berproses
dengan strategi yang memungkinkan perusahaan bisa mencapai keuntungan dan
mengungguli kompetitor dengan memenuhi permintaan konsumen dengan
menyediakan produk berupa barang ataupun jasa dengan harga yang lebih murah
dibanding rata-rata industri dan menciptakan diferensiasi produk seperti corak produk,
keunggulan yang tidak dimiliki produk lain, dll.

2. Model Resource-Based View


Sebuah model yang berbasis pada sumber daya, model ini menyatakan bahwa
sumber daya perusahaan, kemampuan perusahaan, dan kondisi lingkungan
perusahaan menjadi basis sebuah perusahaan mengambil keputusan, khususnya
keputusan strategi pada sumber daya manusianya, biasanya melalui pendekatan
investasi pada manajemen sumber saya manusia. Maka dari itu Model RBV menjadi
landasan dalam mengimplementasikan manajemen SDM perusahaan.
Terdapat perbedaan mendasar antara kedua model berikut, Model I/O
berorientasi pada kekuatan perusahan dan posisinya dalam industri (pendekatan
eksternal), sedang Model RBV berorientasi pada SDM yang teridentifikasi sebagai
sumber daya kunci perusahaan (pendekatan internal). Dalam model RBV diasumsikan
ketika SDM ditempatkan sebagai sumber daya kunci perusahaan, maka perusahaan
sedang dalam usaha untuk mempertahankan SDM tersebut karena SDM dianggap
sebagai sumber daya yang bernilai tinggi. Dalam hal menetapkan strategi, Model I/O
menyatakan bahwa strategi organisasi berpengaruh pada akuisisi sumber daya,
sedangkan Model RBV menyatakan bahwa strategi ditentukan oleh sumber daya itu
sendiri.
1.2 Proses Manajemen Strategi
a. Mission Statement
Secara umum, setiap organisasi memiliki statement misi yang menjelaskan
secara singkat mengenai tujuan organisasi dan alas an adanya organisasi tersebut.
Statement misi biasanya sangat luas dan secara umum terbatas tidak lebih dari dua
kalimat.

b. Analisis Lingkungan
Pengambil keputusan harus menganalisis setiap unsur dan komponen dalam
lingkungan eksternal organisasi. Unsur unsur utama dalam lingkungan eksternal adalah
kompetisi, struktur industri, aturan pemerintah, tren pasar, tren ekonomi, dan
sebagainya. Perusahaan atau organisasi harus mencermati aturan berkaitan dengan
jumlah serta hukum dan aturan berkaitan dengan pekerja. Berkaitan dengan analisis
lingkungan dalam hal teknologi, perusahaan atau organisasi harus berusaha
mengembangkan penelitian penggunaan otomasisasi proses, material baru, dan teknik
dalam memproduksi barang atau jasa dan pengembangan produk serta layanan utama.
Analisis tren pasar membantu dalam pemahaman akan konsumen yang ada, apa yang
mereka butuhkan, dan bagaimana dapat memberikan kepuasan maksimal pada
konsumen. Analisis tren ekonomi memberikan prediksi mengenai kondisi ekonomi
loka maupun nasional.

c. Penilaian Diri dalam Organisasi


Setelah melakukan penilaian eksternal. Dilanjut dengan melakukan penilaian
diri dalam organisasi atau perusahaan. Kunci utama dalam pengambilan keputusan
adalah bagaimana memahami kekuatan dan kelemahan utama dan menemukan cara
memaksimalkan potensi kekuatan dan mengurangi kelemahan dalam manajemen
strategi.
1) Sumber daya
Beberapa jenis sumber daya dalam perusahaan. Sumber daya meliputi
sumber daya keuangan, sumber daya manusia, dan sumber daya teknologi.
Sumber daya keuangan merupakan sumber daya paling signifikan dalam
perkembangan perusahaan atau organisasi. Organisasi atau perusahaan yang
memiliki kemampuan mengelola keuangan dengan baik dapat mengubah asset
lain dari organisasi. Sumber daya manusia meliputi skill, latar belakang,
motivasi, dan komitmen karyawan dalam menjalankan tugasnya dan
meningkatkan performa kinerja. Sumber daya teknologi berkaitan dengan
proses yang dilakukan organisasi untuk menghasilkan suatu barang atau jasa.
2) Sistem Manajerial
Pemahaman mengenai sistem kerja organisasi merupakan hal yang
sangat penting bagi organisasi atau perusahaan. Sistem kerja melibatkan
rencana kerja dan penempatan pertanggungjawaban dalam organisasi. Oleh
karena itu, sangat penting dalam proses perekrutan suatu organisasi berusaha
mendapatkan pekerja yang tepat.
d. Menetapkan Tujuan dan Sasaran
Setelah melakukan Langkah Langkah sebelumnya, sekarang organisasi siap
untuk menetapkan tujuan dan saran untuk periode waktu berikutnya. Tujuan harus
bersifat spesifik dan dapat diukur. Beberapa organisasi atau perusahaan yang beroperasi
dalam lingkungan yang sangat stabil lebih mengandalkan visi strategis bagi organisasi
atau perusahaan dalam jangka Panjang.

e. Mengatur Strategi
Setelah menentukan tujuan dan sasaran. Selanjutnya organisasi atau perusahaan
siap untuk menentukan strategi. Strategi yang dimaksud adalah bagaimana organisasi
berkeinginan untuk mencapai tujuannya. Cara ini akan digunakan dalam Tindakan yang
akan diambil dan bagaimana hal itu umumnya akan beroperasi dan merupakan strategi
bersaing dalam organisasi atau perusahaan. Strategi yang diambil oleh perusahaan atau
organisasi kemudian diimplementasikan dalam strategi SDM secara umum. Idealnya,
strategi SDM akan berfungsi sebagai kerangka kerja dimana organisasi dapat
mengembangkan suatu set kondisi yang konsisten dengan pelaksanaan yang selaras,
kebijakan, dan program-program yang akan membuat organisasi dapat mencapai
tujuannya.

1.3 Strategi Perusahaan


Pada dasarnya, secara umum ada tiga strategi organisasi dan masing-masing
membutuhkan pendekatan yang berbeda secara signifikan dalam mengelolah SDM.
Strategi pertama adalah pertumbuhan. Pertumbuhan dapat me-mungkinkan organisasi
memperoleh keuntungan dari skala ekonomi untuk meningkatkan posisinya di industri
dengan pesaingnya sehingga memberikan banyak kesempatan dalam pengembangan dan
kemajuan karyawannya secara profesional. Pertumbuhan dapat dicapai secara internal atau
eksternal. Pertumbuhan secara internal adalah dengan menembus pasar yang sudah ada,
mengembangkan pasar baru, ataupun mengembangkan produk atau jasa baru untuk pasar
yang ada dan baru ada. Pertumbuhan eksternal berasal dari adanya akuisisi pada organisasi
lain. Hal ini umumnya dilakukan dengan pesaing. atau organisasi lain yang mungkin
memasok bahan mentah atau menjadi bagian dari rantai distribusi organisasi.
Strategi organisasi kedua melibatkan stabilitas atau "memperta-hankan status quo".
Sebuah organisasi yang mengejar strategi ini melihat peluang yang sangat terbatas di
lingkungannya kemudian memutuskan untuk melanjutkan operasi seperti itu. Jenis strategi
yang ketiga secara keseluruhan adalah perubahan atau persaingan strategi. Disini,
organisasi memutuskan untuk berhemat atau merampingkan operasi dalam upaya untuk
membentengi komampuan dasar yang dimiliki. Sering kali organisasi melalui titik di mana
organisasi tersebut menjadi tidak efisien dan tidak merespon dengan cepat terhadap pasar
yang ada. Pembuat keputusan melihat lingkungan sebagai ancaman yang melebihi peluang
dan kelemhan organisai perlu untuk membekali dirinya dalam memanfaatkan kekuatan
yang ada.
1.4 Strategi Unit Bisnis
Strategi unit bisnis merupakan tren yang sedang terjadi dan berbkembang untuk
skala organisasi yang lebih besar dalam membagi operasi menjadi unit yang lebih kecil,
yang dikelola secara responsif. Sub-divisi yang ada biasanya dibentuk oleh produk atau
jasa,kelompok pelanggan, atau wilaya geografis. ada tiga strategi yang berbeda dan
memerlukan pendekatan strategis untuk SDM.

Strategi Pertama : Unit Bisnis adalah Cost Leadership. Sebuah organisasi yang
menerapkan strategi ini berusaha untuk meningkatkan efisiensi dan menekan biaya. Hal
ini mengasumsikan bahwa elastisitas harga permintaan untuk produk yang tinggi. Dengan
kata lain, bahwa perubahan kecil dalam harga secara signifikan akan mempengaruhi
permintaan pelanggan. Asumsi lain juga menyatakan bahwa pelanggan lebih sensitif
terhadap perubahan harga dibandingkan dengan setia pada brand tertentu. Organisasi lebih
cenderung memusatkan seluruh strategi SDM-nya secara jangka pendek dan bukan secara
jangka panjang di masa ukuran kinerjanya berfokus pada hasil. Tindakan pemotongan
biaya mungkin juga mengakibatkan pengembangkan insetif bagi karyawan yang
meninggalkan organisasi, terutama bagi karyawan manajerial yang lebih tinggi gajinya.

Strategi kedua : Unit bisnis adalah diferensiasi. Organisasi ini menerapkan strategi
membuat produk atau jasanya berbeda dengan produk atau jasa dari pesaingnya yang
membuat konsumen merasa bahwa produk atau jasa yang dipakainya adalah berbeda.

Strategi Ketiga : Unit bisnis adalah strategi fokus. Sebuah organisasi yang menerapkan
strategi ini menyadari bahwa segmen yang berbeda dari pasar memiliki kebutuhan yang
berbeda dan usaha dalam memenuhi kebutuhan kelompok tertentu. Peran strategi SDM
disini adalah memastikan bahwa karyawan begitu menyadari apa yang membuat pasar
tertentu menjadi unik. Pelatihan dan memastikan kepuasan pelanggan merupakan faktor
penting dalam strategi ini.

1.5 Inovasi dan Kreativitas Sebagai Komponen Strategi


Salah satu tema yang sering dibahas dalam beberapa strategi yang sebelumnya
adalah inovasi. Memang, inovasi adalah salah satu pendorong pertumbuhan dan bahkan
dapat menjadi suatu komponen penting dari perubahan atau pengurangan strategi
organisasi. Organisasi berusaha untuk menemukan cara-cara baru dalam sebuah bisnis
agar dapat bertahan dalam persaingan yang semakin ketat. Manajemen biaya, diferensiasi,
dan fokus merupakan strategi yang selalu melahirkan sebuah inovasi. Inovasi sering
disebut sebagai strategi itu sendiri. Namun, sebuah pertanyaan penting yang berkaitan
dengan inovasi adalah bagaimana hal itu dapat mendorong dan menjaga dalam sebuah
organisasi. Jelas, budaya dan sistem penghargaan organisasi yang baik dapat menjadi
pendorong kreativitas dan pengambilan risiko.
1.6 Keputusan Privatisasi Sebagai Bagian dari Strategi
Meskipun tidak secara strategi, salah satu keputusan penting bisnis organisasi secara
strategis saat ini diperhadapkan dengan keputusan apakah perusahaan tersebut tetap
menjadi perusahaan yang diselenggarakan oleh publik atau akan tetap menjadi milik
pribadi. Pertanyaan ini sebenarnya membalikkan evolusi khas mayoritas organisasi
nirlaba. Tren yang ada sekarang ini yaitu di mana banyak usaha usaha milik publik
dilimpahkan kepada pengelola maupun organisasi swasta. Ada sejumlah alasan jika dilihat
dalam beberapa kasus, di mana beberapa badan eksekutif maupun yang berada di dewan
rakyat berusaha untuk melimpahkan sebuah organisasi publik untuk dikelola oleh pihak
swasta karena dinilai sudah mengalami penurunan saham. Di sini SDM memiliki peran
penting dalam keberhasilan atau kegagalan suatu pengambilan keputusan untuk
mengambil perusahaan publik swasta. Berdasarkan pandangan dalam merekrut, calon
karyawan mungkin kurang tertarik pada manajemen perusahaan yang sahamnya tidak
dipublikasikan pada bursa saham karena pandangan tersebut dapat mempengaruhi daya
tarik sebuah perusahaan. Namun, disisi lain untuk sebuah perusahaan swasta dengan
sedikit resiko terhadap pembelian atau pengambilalihan yang disinyalir dapat
mengakibatkan PHK.
Strategi dalam suatu perusahaan hendaknya dapat membuat bisnis suatu perusahaan
tetap fleksibel mengikuti perubahan lingkungan bisnis globalnya. Jangan sampai
penerapan strategi menimbul. kan kekakuan. Strategi juga sebetulnya tidak hanya
mengenai perencanaan saja. Lebih dari pada sekadar bagaimana merencanakan aktivitas
suatu perusahaan, strategi adalah tahapan yang terintegrasi, terus menerus, dan penuh
dengan informasi bagi keberlanjutan suatu bisnis. Implementasi strategi pada organisasi
atau perusahaan memerlukan panduan yang dapat dipalikasikan secara langsung.
Strategi juga didefinisikan sebagai terjemahan dari misi CEO yang
dirasionalisasikan oleh perencana perusahaan dan dibeli ke dalam komite eksekutif dan
chief stockholder. Sekarang, banyak para manajer yang menjadi respons terhadap
perencanaan dan strategis, jumlahnya terus meningkat melangkahi keputusan yang
berpengaruh hampir pada strategi perusahaan hampir atau menghasilkan sebuah aspek
baru implisit dan untuk melihat strategi apa dan bagaimana akibatnya. Pernyataan-
pernyataan di atas adalah cara yang ditempuh oleh organisasi untuk mencapai tujuannya,
tetapi tidak satu pun yang merupakan strategi dalam arti yang sesungguhnya. Apa yang
disebutkan itu hanya merupakan bagian kecil dari unsur strategi organisasi.
Setelah suatu perusahaan menentukan visi dan misinya serta telah menentukan
tujuan nya maka strategi sebagai salah satu bagian dari proses pencapaian tujuan organisasi
berperan secara sentral dan terintegrasi. Untuk menentukan strategi, sebelumnya harus
dilakukan strategic analysis yang terdiri dari analisis industri, kecenderungan arah
pelanggan dan pasar, perkiraan perubahan lingkungan, analisis kompetitor, menyusun peta
kekuatan dan kelemahan organisasi serta sumber daya yang tersedia. Strategic analysis di
fokuskan pada masukan buka kurung input tutup kurung untuk melengkapi strategi
thinking. Strategi terdiri dari serangkaian pilihan yang terpadu, tetapi bukan hanya kata
kata yang digunakan oleh para eksekutif ketika melakukan pilihan pilihan yang penting
bagi organisasi. Strategi membahas bagaimana bisnis dapat terlibat di dalam
lingkungannya sehingga pilihan tentang pengaturan internal organisasi bukan merupakan
bagian dari strategi. Strategi tidak membicarakan kebijakan kompensasi, sistem informasi,
atau program pelatihan.
Misi organisasi digambarkan menjadi tujuan yang lebih spesifik yang akan dicapai
melalui pilihan strategi. Pada gambar satu terlihat bahwa strategi yang besar adalah strategi
yang selalu berulang dan merupakan sebuah hasil pemikiran. Kuncinya adalah tidak selalu
mengikuti proses yang berurutan tetapi untuk mencapai konsistensi harus dapat
memperkuat elemen elemen strategi. Strategi organisasi didukung oleh analisis strategi
mengenai sore bisnis yang akan dicapai, pelanggan, dukungan dari lingkungan, serta
kesadaran mengenai kekuatan organisasi, kelemahan, dan sumber daya yang dimiliki.

Elemen Strategi
Pembahasan strategi organisasi menyangkut elemen-elemen dasar strategi yang
digunakan sebagai acuan pengambilan kebijakan. Elemen Strategi yang terkenal
dengan Diamond Strategy diajukan oleh Don Hambrick dan Jim Fredrickson (2005).
Strategi ini digunakan untuk menganalisis, mengintegrasikan, meringkas, dan
mengomunikasikan produk, bisnis, dan strategi tingkat korporasi. Model ini mencakup
formulasi strategi, yakni membantu menjawab pertanyaan secara mendalam tentang
makna strategi yang dipakai dan apa yang akan terjadi kedepannya. Tujuan dari
Diamond Strategy ini adalah untuk mengumpulkan dan mempertimbangkan semua
bagian dari strategi secara keseluruhan dengan menjawab serangkaian pertanyaan yang
terkait mencangkup:
● Arena,
● Vehicles,
● Differentiations,
● Staging
● Economi Logic

Organisasi harus memiliki strategi karena tanpa strategi perusahaan tidak dapat
mencapai tujuannya. Strategi dilengkapi dengan
5 elemen yaitu:
● Arena yaitu di mana kita akan berada. Arena meliputi; kategori produk,
segmentasi pasar, area geografis, teknologi inti, desain produk, proses pabrikasi,
penjualan, dan distribusi produk dan jasa. Arena meliputi pilihan yang diambil,
di mana perusahaan akan bersaing; lingkungan eksternal seperti kategori
produk, segmen pasar, wilayah geografis, dan teknologi, serta value added
stages (misalnya produk desain, manufaktur, penjualan, pelayanan, dan
distribusi) yang hendak diambil. Arena juga mengidentifikasi value added
activity organisasi.
Contohnya, sebuah perusahaan penerbangan dapat memilih untuk meng-
outsource pengembangan teknologi kepada perusahaan-perusahaan R&D
ternama. Pada saat memilih arena, strategi yang digunakan tidak hanya
mengidentifikasi di mana bisnis akan aktif, tetapi juga berapa banyak penekanan
yang akan di tempatkan pada masing-masing wilayah. Beberapa segmen pasar
dianggap sebagai pusat penting sementara yang lain dianggap sebagai sekunder.
Selanjutnya, strategi yang diambil akan berpusat pada satu produk kategori,
sedangkan produk lain hanya digunakan untuk tujuan defensif atau tujuan
lainnya yang kurang begitu penting. Spesifikasi sangat penting ketika
mengartikulasikan arena.

● Vehicle yaitu bagaimana untuk sampai ke sana? Bagaimana agar dapat


mencapai kategori produk, segmentasi pasar, area geografis serta teknologi inti
yang telah kita tentukan pada Arena. Beberapa cara dapat digunakan untuk
mencapainya, misalnya pengembangan kemam. unan internal, joint venture dan
akuisisi. Contohnya; jika perusahaan penerbangan berkomitmen untuk ekspansi
international maka pilihan yang diambil dapat berupa akuisisi lokal, lisensi, atau
penggabungan usaha.

● Differentiator yaitu cara perusahaan menyediakan produk dan jasa secara


berbeda dari kompetitor, image perusahaan yang berbeda dan citra produk di
mata pelanggan, kustomisasi produk, harga, model produk serta layanan purna
jual. Strategi harus menentukan tidak hanya di mana perusahaan akan aktif
(arena) dan bagaimana hal itu akan sampai di sana (vehicle), tetapi juga
bagaimana perusahaan akan 'menang' di dalam arena yang telah ditargetkan,
yakni bagaimana cara untuk mendapatkan pelanggan. Sebuah perusahaan
seharusnya menggunakan diferensiasi yang unik sehingga dapat bersaing
dengan pesaing lainnya.

● Staging yaitu bagaimana kecepatan dan rangkaian gerakan yang akan diambil.
Tahap-tahap dalam staging ini sangat tergantung dengan tujuan yang
diinginkan, apakah memperluas jangkauan produk atau penguatan brand. Tahap
penentuan staging yang tepat dapat dilakukan dengan cara menganalisis sumber
daya yang tersedia, tingkat urgensinya, serta kemampuan untuk mencapainya
dan mengejar kemenangan dari kompetitor. Staging membantu
mengidentifikasi penentuan keputusan dalam perusahaan karena strategi tidak
hanya bergantung kepada satu cara. Sebagai contoh, sebuah perusahaan
penerbangan dapat tumbuh secara global dengan terlebih dahulu memperluas
area domestik dan regional kemudian menggunakan dasar ini untuk
memperluas arena geografis atau sebaliknya.

● Economi Logic mencerminkan bagaimana semua bagian dari strategi


digabungkan menjadi satu sehingga dapat memberi kepuasan kepada
stakeholder dan Keuntungan yang didapat tentunya tidak hanya sekedar
keuntungan diatas biaya. Bagi perusahaan yang mengejar keuntungan,
economic logic dapat digambarkan dengan besarnya laba, lingkup ekonomi,
atau harga premium. Sementara itu, untuk organisasi non-profit, economic logic
tercermin pada seberapa baik perusahaan mencapai visi dan misi serta melayani
para stakeholder.
KESIMPULAN

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan suatu perencanaaan,


pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan,
pengembangan, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan
organisasi. Peran MSDM strategi bukan sekedar menyesuaikan kegiatan pada tuntutan strategi
bisnis, tetapi juga menjalankan tugas operasional seperti memastikan bahwa karyawan sudah
dibayar. Sebaliknya, menurut pandangan ini kebutuhan untuk mendorong angkatan kerja
sebuah perusahaan ke dalam suatu keunggulan bersaing, berarti bahwa manajemen SDM harus
menjadi mitra sejajar baik dalam formulasi dan implementasi dari strategis bersaing.
Manajemen Sumber Daya Manusia Strategis adalah tentang meningkatkan kinerja
bisnis melalui orang-orang organisasi di semua sektor (swasta, publik, dan sukarela) yang
dimana harus seperti bisnis dalam arti bahwa mereka berada dalam bisnis untuk mencapai
tujuan mereka secara efektif dan efisien, menghasilkan keuntungan, memberikan layanan
publik atau melakukan fungsi amal. Perhatian utama strategis adalah untuk memenuhi
kebutuhan bisnis organisasi dan kebutuhan individu dan kolektif orang-orang yang bekerja di
dalamnya. Dalam bab ini kita membahas tuntas mengenai pertimbangan yang diberikan tentang
bagaimana, berdasarkan penelitian Manajemen Sumber Daya Mnausia (MSDM) strategi dapat
memberikan kontribusi untuk meningkatkan kinerja bisnis.
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Referensi :
1. Arief Subyantoro Manajemen Sumber Daya Manusia Strategi, Penerbit Andi,
Penerbit CV Andi Offset, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai