Anda di halaman 1dari 14

TANTANGAN DAN INOVASI DALAM MANAJEMEN

KEPERAWATAN DI RUANGAN ICU

Disusun Oleh :

Kiki Dwi Febriyanti

231102030

Dosen Pembimbing :
Reni Asmara Ariga, S.Kp., MARS

PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................... 2
2.1 Konsep Manajemen Keperawatan .................................................................................... 2
2.1.1 Definisi Manajemen Keperawatan ............................................................................ 2
2.1.2 Konsep Dasar Manajemen ......................................................................................... 2
2.1.3 Fungsi Manajemen Keperawatan .............................................................................. 3
2.2 Tantangan dalam Manajemen Keperawatan .................................................................... 3
2.3 Inovasi Dalam Manajemen Keperawatan ........................................................................ 4
2.4 Keterkaitan Tantangan dan Inovasi Dalam Manajemen Keperawatan ........................... 4
2.4.1 Peran Teknologi Dalam Menghadapi Tantangan ...................................................... 4
2.4.2 Respon Inovasi Terhadap Tantangan Utama ............................................................. 5
2.4.3 Kolaborasi Sebagai Sarana Inovasi ........................................................................... 5
BAB III HASIL ANALISA ....................................................................................................... 7
3.1 Analisa Tantangan dan Inovasi Dalam Manajemen Keperawatan di Ruangan ICU ....... 7
3.2 Pengaruh Inovasi terhadap Peningkatan Kualitas Manajemen Keperawatan .................. 7
3.3 Strategi Mengatasi Tantangan yang Berkelanjutan .......................................................... 8
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................. 10
4.1 Kesimpulan.................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 11

i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keperawatan disebut sebagai bantuan bagi umat manusia yang bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan yang optimal. Keperawatan merupakan suatu layanan
kesehatan yang profesional seagai agian integral dari layanan kesehatan berbasis ilmu dan
kiat keperawatan, yang berbentuk layanan bio-psiko-sosio-spiritual (komperhensif) yang
ditujukan bagi individu keluarga, kelompok, dan masyarakat baik sehat maupun sakit,
yang mencakup keseluruhan proses kehidupan manusia (Ariga. 2020).
Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan
derajat kesehatan. Melalui sistem ini tujuan pembangunan kesehatan dapat tercapai dengan
cara efektif, efisien dan tepat sasaran. Keberhasilan sistem pelayanan kesehatan tergantung
dari berbagai komponen yang masuk dalam pelayanan di antara perawat dokter atau tim
kesehatan lain yang satu dengan yang lain saling menunjang. Sistem ini akan memberikan
kualitas pelayanan kesehatan yang efektif dengan melihat nilai-nilai yang ada di
masyarakat. Dalam pelayanan keperawatan yang merupakan bagian penting dalam
pelayanan keperawatan yang merupakan bagian penting dalam pelayanan kesehatan, para
perawat diharapkan juga apat memberikan layanan secara berkualitas (Ariga. 2020).
Perubahan pelayanan keperawatan mempunyai dua pilihan utama, yaitu mereka
melakukan inovasi dan berubah atau mereka yang diubah oleh stau keadaan dan situasi.
Perawta harus mempunyai keterampilan dalam proses keperawatan. Proses keperawaan
merupakan pendekatan dalam menyelesaikan masalah yang sistematis dan konsisten
dengan perencanaan perubahan. Keterampilan kedua adalah ilmu teoritis dan pengalaman
praktik. Perawat harus diajarkan ilmu teoritis secara efektif dengan orang lain (Nursalam
2014).
Proses perencanaan terjadi karena adanya perubahan yang sangat kompleks dan
melibatkan interaksi banyak orang, faktor, dan tekanan. Perencanaan perubahan,
sebagaimana proses keperawatan, memerlukan suatu pemikiran yang matang tentang
keterlibatan individu atau kelompok. Penyelesaian masalah, pengambilan keputusan,
pemikiran kritis, pengkajian, dan efektivitas penggunaan keterampilan interpersonal
seperti kemampuan komunikasi, kolaborasi, negosiasi, dan persuasi adalah kunci dalam
perencanaan perubahan (Nursalam 2014).

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Manajemen Keperawatan


2.1.1 Definisi Manajemen Keperawatan
Istilah manajemen dan kepemimpinan sering diartikan hanya berfungsi pada
kegiatan supervisi, tetapi dalam keperawatan fungsi tersebut sangatlah luas. Jika posisi
Anda sebagai seorang ketua tim, kepala ruang atau perawat pelaksana dalam suatu bagian,
Anda memerlukan suatu pemahaman tentang bagaimana mengelola dan memimpin orang
lain dalam mencapai tujuan asuhan keperawatan yang berkualitas. Sebagai perawat
profesional, Anda tidak hanya mengelola orang tetapi sebuah proses secara keseluruhan
yang memungkinkan orang dapat menyelesaikan tugasnya dalam memberikan asuhan
keperawatan serta meningkatkan keadaan kesehatan pasien menuju ke arah kesembuhan
(Nursalam 2014).
Seperti halnya keperawatan, ilmu manajemen mengembangkan dasar teori dari
berbagai ilmu, seperti bisnis, psikologi, sosiologi, dan antropologi. Karena organisasi
bersifat kompleks dan bervariasi, maka pandangan teori manajemen adalah bagaimana
manajemen dapat berhasil dan apa yang harus diperbaiki/diubah dalam mencapai suatu
tujuan organisasi (Nursalam 2014).

2.1.2 Konsep Dasar Manajemen


1) Manajemen sebagai ilmu. Suatu ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara
sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk
mencapai tujuan (Indra, dkk. 2023).
2) Manajemen sebagai profesi. Manajemen sebagai profesi merupakan suatu bidang
pekerjaan yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki keahlian dan keterampilan
sebagai pemimpin atau manajer pada suatu organisasi/suatu perusahaan tertentu
(Mulyani, dkk.2019).
3) Manajemen sebagai proses. Manajemen adalah proses yang khas terdiri dari tindakan
perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dimana dalam masing-masing bidang
tersebut digunakan ilmu pengetahuan dan keahlian serta diikuti secara berurutan dan
tujuan yang telah ditetapkan (Meo. 2015).

2
2.1.3 Fungsi Manajemen Keperawatan
Fungsi manajemen keperawatan merupakan bagian dari proses perencanaan
(Planning), organisasi (Organizing), koordinasi (Actuating) serta pengendalian
(Controling) supaya tujuan dapat tercapai dengan efektif dan efisien, sehingga manajemen
keperawatan tersebut dapat menyelesaikan suatu pekerjaan melalui perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dengan menggunakan sumber daya secara
efektif, efisien, dan rasional dalam memberikan pelayanan (Efroliza, dkk. 2023).
Fungsi perencanaan dalam manajemen keperawatan merupakan fungsi yang
mendasar dari manajemen keperawatan. Fungsi pengorganisasian dilakukan setelah
langkah perencanaan. Perawat harus memiliki lebih banyak pengawasan untuk
menghindari terjadinya kesalahan. fungsi ketenagaan artinya pengatur staf dan
penjadwalan yang merupakan komponen utama dalam mengelola keperawatan. Pada
fungsi pengarahan adalah langkah kerja seorang manajer, dimana manajer berusaha
memotivasi, membina komunikasi, menangani konflik, kerja sama dan bernegosiasi
(Efroliza, dkk. 2023).

2.2 Tantangan dalam Manajemen Keperawatan


Menurut Adha (2023) tantangan dalam manajemen keperawatan meliputi beberapa aspek,
seperti:
1. Keterbatasan sumber daya: Sumber daya yang terbatas, seperti tenaga perawat, peralatan,
dan anggaran, dapat menjadi hambatan dalam memberikan pelayanan keperawatan yang
optimal
2. Kualitas pelayanan: Tantangan dalam menjaga kualitas pelayanan keperawatan yang
optimal, termasuk dalam hal pengembangan dan implementasi standar asuhan
keperawatan yang sesuai.
3. Kepemimpinan: Kepemimpinan yang lemah atau tidak efektif dapat mempengaruhi
kinerja staf keperawatan dan kualitas pelayanan keperawatan
4. Perubahan lingkungan: Perubahan lingkungan, seperti perkembangan teknologi dan
perubahan kebijakan, dapat mempengaruhi praktik keperawatan dan memerlukan adaptasi
dari manajemen keperawatan
5. Keterbatasan pengetahuan: Keterbatasan pengetahuan dan keterampilan dalam
manajemen keperawatan dapat menjadi hambatan dalam mencapai tujuan organisasi

3
6. Keterbatasan waktu: Keterbatasan waktu dalam mengelola sumber daya dan
menyelesaikan tugas-tugas manajemen dapat menjadi tantangan dalam mencapai tujuan
organisasi

2.3 Inovasi Dalam Manajemen Keperawatan


Inovasi terkini dalam manajemen keperawatan melibatkan penggunaan teknologi,
peningkatan keterampilan dan pengetahuan perawat, serta kolaborasi tim medis. Berikut adalah
beberapa inovasi yang telah diadopsi dalam manajemen keperawatan:
1. Kesadaran masyarakat terhadap mutu pelayanan: Inovasi ini bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan memastikan mutu pelayanan yang
baik (Saputra, dkk. 2019).
2. Mengoptimalkan dokumentasi keperawatan: Inovasi ini melibatkan penggunaan teknologi
informasi untuk mengoptimalkan proses dokumentasi keperawatan, seperti penggunaan
sistem informasi manajemen (Saraswasta, dkk. 2020).
3. Inovasi dalam pelayanan kesehatan: Inovasi ini mencakup berbagai aspek, seperti
penerimaan pasien baru, pemulangan pasien, personal higiene, mobilisasi, perawatan luka,
perawatan operatif, cuci tangan bedah, dan perawatan geriatri (Asmara & Rahayu. 2019).
4. Pelatihan dan pendidikan perawat: Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan
dan pengetahuan perawat dengan melakukan pelatihan dan pendidikan yang terus-menerus
(Setianingrum, dkk. 2021)
5. Manajemen keperawatan: Inovasi ini melibatkan penggunaan teknologi dan kolaborasi tim
medis untuk meningkatkan kualitas perawatan pasien
Dengan melakukan inovasi dalam manajemen keperawatan, perawat dapat meningkatkan
kualitas perawatan pasien dan meningkatkan daya ungkit mereka dalam melaksanakan tugas
di rumah sakit.

2.4 Keterkaitan Tantangan dan Inovasi Dalam Manajemen Keperawatan


2.4.1 Peran Teknologi Dalam Menghadapi Tantangan
Inovasi dalam dunia keperawatan memiliki peran krusial dalam meningkatkan
kualitas pelayanan, efisiensi, dan keselamatan pasien. Berikut adalah beberapa cara inovasi
dapat merespons tantangan utama dalam dunia keperawatan:

4
1) Teknologi Kesehatan Digital (Gunawan, dkk. 2020)
a. Rekam Medis Elektronik (EHR): Menggantikan rekam medis konvensional
dengan sistem EHR dapat meningkatkan aksesibilitas, kolaborasi tim, dan
pemantauan pasien secara real-time.
b. Aplikasi Kesehatan Mobile: Memberikan akses pasien ke informasi kesehatan
mereka, pemantauan kondisi, dan pengelolaan obat melalui aplikasi mobile.
2) Telehealth dan Telemedicine (Ariyanti, dkk. 2017)
a. Konsultasi Jarak Jauh: Menggunakan teknologi untuk konsultasi dokter dan
perawat tanpa harus secara fisik bertemu, meningkatkan aksesibilitas pelayanan
kesehatan.
b. Monitoring Jarak Jauh: Pemantauan pasien jarak jauh dengan perangkat wearable
dan sensor dapat membantu mendeteksi perubahan kondisi secara dini.

2.4.2 Respon Inovasi Terhadap Tantangan dalam Manajemen Keperawatan


Tantangan dalam manajemen keperawatan, seperti pengelolaan sumber daya
manusia, pengelolaan waktu, pengelolaan biaya, pengambilan keputusan, dan komunikasi
antar tim medis, memerlukan inovasi untuk mengatasinya. Beberapa inovasi yang terkini
meliputi kesadaran masyarakat terhadap mutu pelayanan, penggunaan teknologi untuk
mengoptimalkan dokumentasi keperawatan, peningkatan keterampilan dan pengetahuan
perawat, inovasi dalam pelayanan kesehatan, serta kolaborasi tim medis untuk
meningkatkan kualitas pelayanan. Dengan mengadopsi inovasi-inovasi ini, diharapkan
tantangan dalam manajemen keperawatan dapat diatasi dan kualitas pelayanan
keperawatan dapat ditingkatkan. Inovasi-inovasi ini tidak hanya membantu mengatasi
tantangan dalam dunia keperawatan, tetapi juga dapat meningkatkan efisiensi, akurasi, dan
keamanan pelayanan kesehatan secara keseluruhan (Riva. 2021)

2.4.3 Kolaborasi Sebagai Sarana Inovasi


Kolaborasi adalah kunci penting dalam manajemen keperawatan modern. Dengan
meningkatnya kompleksitas pelayanan kesehatan dan perkembangan teknologi, kolaborasi
antara berbagai pemangku kepentingan dapat membawa manfaat besar. Berikut adalah
beberapa saran inovasi dalam manajemen keperawatan melalui kolaborasi:

5
1) Sistem Integrasi Informasi (Harjanto, dkk. 2018)
a. Kolaborasi antara penyedia layanan kesehatan dan penyedia sistem informasi
kesehatan dapat meningkatkan integrasi EHR, memastikan akses yang mudah dan
aman ke informasi pasien dari berbagai sumber.
b. Mendorong standarisasi sistem kesehatan untuk memastikan bahwa data dapat
dengan mudah berpindah antarplatform.
2) Kolaborasi Antarprofesional (Yuliana, dkk. 2022)
a. Tim Perawatan Multidisiplin: Mendorong kolaborasi antara dokter, perawat, ahli
gizi, terapis fisik, dan profesional kesehatan lainnya untuk merencanakan dan
menyediakan perawatan holistik bagi pasien.
b. Konsultasi Virtual: Memfasilitasi konsultasi dan kolaborasi jarak jauh
antarprofesional melalui teknologi telehealth.
3) Kolaborasi Pusat Kesehatan Masyarakat (Ula, dkk. 2023)
a. Kemitraan dengan Komunitas: Membangun kemitraan dengan organisasi dan
kelompok masyarakat setempat untuk meningkatkan pemahaman tentang
kebutuhan kesehatan masyarakat dan memberikan layanan yang sesuai.
b. Program Pencegahan Bersama: Mengembangkan program pencegahan penyakit
bersama dengan pusat kesehatan masyarakat dan organisasi non-profit.

6
BAB III
HASIL ANALISA

3.1 Analisa Tantangan dan Inovasi Dalam Manajemen Keperawatan di Ruangan ICU
Berdasarkan analisa yang dilakukan di ruangan ICU RS CPL USU, ada beberapa tantangan
di ruang ICU dalam hal asuhan keperawatan dan inovasi yang dilakukan perawat di ruangan
ICU, diantaranya :
1. Stres dan Kelelahan Perawat
a. Tantangan: Beban kerja di ICU dapat sangat menuntut dan menyebabkan stress dan
kelelahan perawat.
b. Inovasi: Program dukungan kesejahteraan, rotasi shift yang cerdas, dan pelatihan
keterampilan manajemen stress
2. Risiko Infeksi dan Keamanan Pasien
a. Tantangan: ICU dapat menjadi tempat dengan risiko tinggi terjadinya infeksi
nosokomial dan risiko keamanan pasien.
b. Inovasi: Peningkatan protokol kebersihan, teknologi pemantauan infeksi, dan pelatihan
keamanan pasien secara terus-menerus.
3. Pemantauan Pasien Berbasis Teknologi
a. Inovasi: Penggunaan perangkat pemantauan canggih yang terhubung ke sistem
analitika untuk mendeteksi perubahan kondisi pasien secara dini.
4. Tele-ICU
a. Inovasi: Implementasi sistem Tele-ICU yang memungkinkan spesialis di luar ruangan
untuk memberikan konsultasi dan mendukung perawatan di ICU.
5. Sistem Manajemen Kapasitas ICU
a. Inovasi: Pengembangan sistem yang memantau dan mengelola kapasitas tempat tidur
ICU secara real-time, membantu pengaturan prioritas perawatan.

3.2 Pengaruh Inovasi terhadap Peningkatan Kualitas Manajemen Keperawatan


Menurut penelitian Faris, dkk (2020), Inovasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
peningkatan kualitas manajemen keperawatan. Berikut adalah beberapa dampak positif inovasi
terhadap peningkatan kualitas dalam konteks manajemen keperawatan:

7
1. Efisiensi Operasional
Sistem manajemen rumah sakit terintegrasi, penggunaan teknologi telehealth, dan
otomatisasi proses administratif. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi operasional dengan
mengurangi kebutuhan administratif manual, mempercepat proses perawatan, dan
memberikan fokus lebih besar pada aspek klinis.
2. Pemantauan Pasien yang Lebih Baik
Perangkat pemantauan canggih, sistem EHR, dan analitika data. Hal ini dapat
memungkinkan pemantauan pasien secara real-time, mendeteksi perubahan kondisi
dengan cepat, dan merencanakan perawatan yang lebih responsif.
3. Peningkatan Keamanan Pasien
Sistem identifikasi pasien yang aman, integrasi barcode pada obat, dan teknologi
keamanan pasien. dapat mengurangi risiko kesalahan obat, identifikasi pasien yang salah,
dan meningkatkan keamanan pasien secara keseluruhan.
4. Peningkatan Kolaborasi Tim
Sistem kolaborasi online, tele-ICU, dan komunikasi digital antar profesional. Peningkatan
komunikasi dan kolaborasi antar tim kesehatan, memastikan informasi pasien dapat
diakses secara bersamaan, dan meningkatkan koordinasi perawatan.
5. Peningkatan Kualitas Dokumentasi
Penerapan sistem EHR yang terintegrasi dapat meningkatkan akurasi dan keterbacaan
dokumentasi pasien, memfasilitasi pertukaran informasi antarprofesional, dan memastikan
rekam medis yang lengkap dan terbaru.
Inovasi di bidang teknologi, manajemen, dan pendidikan dapat secara substansial
meningkatkan kualitas manajemen keperawatan dengan mengatasi tantangan, meningkatkan
efisiensi, dan memberikan perawatan yang lebih holistik dan terkoordinasi.

3.3 Strategi Mengatasi Tantangan yang Berkelanjutan


Mengatasi tantangan berkelanjutan dalam manajemen keperawatan memerlukan strategi
yang holistik dan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk
menghadapi tantangan tersebut:
1. Pelatihan dan Pengembangan Keterampilan
Memberikan pelatihan dan pengembangan keterampilan terus-menerus kepada perawat
untuk memastikan mereka selalu memahami dan menguasai praktik terkini dan teknologi
terbaru.

8
2. Kolaborasi Antarprofesional dan Tim Kerja
Membangun tim perawatan multidisiplin yang kuat dan mendorong kolaborasi
antarprofesional untuk meningkatkan koordinasi perawatan dan komunikasi tim.
3. Pengembangan Kepemimpinan
Memastikan keberhasilan dalam manajemen keperawatan dengan memiliki
kepemimpinan yang responsif terhadap perubahan dan mampu menginspirasi tim untuk
mencapai tujuan bersama.
4. Kualitas dan Keamanan Pasien
Mengembangkan dan menerapkan inisiatif kualitas yang berkelanjutan untuk
meningkatkan keselamatan pasien, mengurangi risiko kesalahan, dan memastikan mutu
pelayanan yang tinggi.

9
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Manajemen keperawatan di ruangan ICU menghadapi sejumlah tantangan yang kompleks
dan memerlukan inovasi yang berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas perawatan.
Kompleksitas kondisi pasien, keterbatasan sumber daya, stres perawat, dan tantangan
keamanan pasien adalah beberapa aspek yang memerlukan perhatian khusus. Namun, melalui
implementasi inovasi, seperti penggunaan teknologi yang efektif, sistem manajemen kapasitas,
dan pendekatan berbasis tim, dapat memberikan dampak positif terhadap manajemen
keperawatan di ruangan ICU.
Berdasarkan analisa yang dilakukan di ruangan ICU RS CPL USU, ada beberapa tantangan
di ruang ICU dalam hal asuhan keperawatan dan inovasi yang dilakukan perawat di ruangan
ICU, diantaranya : Stres dan Kelelahan Perawat, Risiko Infeksi dan Keamanan Pasien,
Pemantauan Pasien Berbasis Teknologi, Tele-ICU, Sistem Manajemen Kapasitas ICU.
Mengatasi tantangan berkelanjutan dalam manajemen keperawatan memerlukan strategi
yang holistik dan berkelanjutan. Beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk menghadapi
tantangan tersebut ialah Pelatihan dan Pengembangan Keterampilan, Kolaborasi
antarprofesional dan Tim Kerja, Pengembangan Kepemimpinan, Kualitas dan Keamanan
Pasien

10
DAFTAR PUSTAKA

Adha, F. R., Sahria, Y., Febriarini, N. I., Fauziah, R. N., Sa’adah, W., & Hidayati, A. (2023,
November). Analisis Literatur Sistem Informasi Kesehatan (SIK): Tren, Tantangan, dan
Manfaat dalam Peningkatan Pelayanan Kesehatan di Indonesia. In Prosiding Seminar
Nasional Unimus (Vol. 6).
Alfisah, F., Hariyati, R. T. S., & Dewi, L. (2022). Optimalisasi Tele-Supervisi dalam
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit: Suatu
Program Inovasi. Journal of Telenursing (JOTING), 4(1), 331-341.
Ariga, R. A. (2020). Buku Ajar : Konsep Dasar Keperawatan. Deepublish: CV Budi Utama.
Hal 10-11.
Ariyanti, S., & Kautsarina, K. (2017). Kajian Tekno-Ekonomi pada Telehealth di Indonesia
[Techno-Economic Study on Telehealth in Indonesia]. Buletin Pos dan
Telekomunikasi, 15(1), 43-54.
Asmara, A. Y., & Rahayu, A. Y. S. (2019). Inovasi Pelayanan Kesehatan Gancang Aron Di
Kabupaten Banyuwangi Dalam Perspektif Matrik Inovasi Sektor Publik. JPSI (Journal
of Public Sector Innovations), 3(2), 57-67.
Efroliza, E., & Nengrum, D.S. (2023). Hubungan Fungsi Manajemen Keperawatan Dengan
Penerapan Sop Pencegahan Resiko Jatuh Di Rumah Bhayangkara Moh.Hasan
Palembang. Masker Medika.
Faris, R. M., Mulyati, H., & Anggraeni, E. (2020). Pengaruh manajemen pengetahuan terhadap
peningkatan inovasi dan kualitas pelayanan RSUD Kabupaten Serang. Jurnal
Ekonomi, 25(1), 18-34.
Harjanto, T., & Sumunar, D. S. E. W. (2018). Tantangan dan peluang pembelajaran dalam
jaringan: studi kasus implementas elok (E-Learning: Open for knowledge sharing) pada
mahasiswa profesi Ners. Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta, 5, 24-28.
Indra, I. M., Lestari, F. V. A., Martini, M., Satmoko, N. D., & Ningsih, S. R. (2023). Konsep
Dan Aplikasi Manajemen Dalam Keperawatan. Penerbit Tahta Media.
Gunawan, T. S., & Christianto, G. M. (2020). Rekam medis/kesehatan elektronik (RMKE):
integrasi sistem kesehatan. Jurnal Etika Kedokteran Indonesia, 4(1), 27-31.
Meo, M. Y. (2015). Pengembangan sistem informasi manajemen keperawatan dengan
integrated clinical pathway untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Jurnal Manajemen
Keperawatan, 3(1), 48-55.

11
Mulyani, I., Zamzami, E. M., & Zendrato, N. (2019). Pengaruh sistem teknologi informasi pada
manajemen data dan informasi dalam layanan keperawatan: Literature
Review. Inspiration: Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, 9(2), 137-142.
Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Jakarta : Salemba Medika. Edsi 4 (Hal. 3)
Riva, A. (2021). Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan dengan Terciptanya Program
Inovasi Daerah Kabupaten Boyolali, Kabupaten Banyuwangi, dan Kabupaten
Cilacap. Jurnal Studi Inovasi, 1(2), 39-50.
Saputra, A., & Ariani, N. (2019). Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan Dengan Kepuasaan
Pasien Rawat Jalan Pengguna Kartu Bpjs Di Rumah Sakit Daerah Idaman Kota
Banjarbaru. Borneo Nursing Journal (BNJ), 1(1), 48-60.
Saraswasta, I. W. G., Hariyati, R. T. S., & Fatmawati, U. (2020). Pelaksanaan dokumentasi
asuhan keperawatan di ruang rawat inap rumah sakit X jakarta: pilot study. Dunia
Keperawatan J Keperawatan dan Kesehat, 8(2), 199.
Setianingrum, R., Hariyati, R. T. S., & Fitri, D. (2021). Pendidikan Berkelanjutan Melalui E-
Learning Bagi Perawat Suatu Program Inovasi. Journal of Telenursing (JOTING), 3(1),
54-62.
Timur, C. N., Arso, S. P., & Ardani, M. H. (2020). Inovasi pengembangan sistem infomasi
untuk meningkatkan kepatuhan perawat dalam pencegahan pasien jatuh. Jurnal
Kepemimpinan Dan Manajemen Keperawatan, 3(1), 37.
Ula, Z., & Rahagia, R. (2023). Pelatihan Pengembangan Posyandu Remaja dengan Pendekatan
Kolaborasi Interprofesi Kesehatan (Application Mother And Baby) Sarana Promotif
Kesehatan Ibu dan Anak. SABAJAYA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2), 75-
83.
Yuliana, Y., Hariyati, R. T. S., Afriani, T., Handiyani, H., & Suryani, C. T. (2022). Determinan
Kepuasan Perawat Pada Praktik Interprofesional Kolaborasi di Rumah Sakit. Jurnal
Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, 5(2), 129-141.

12

Anda mungkin juga menyukai