Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

“Manajemen Keperawatan”

Disusun Oleh:

KELOMPOK 6

1. Anisatul Fadhillah (183310800)


2. Dinda Melisri Joesa (183310804)
3. Famelya Syafrilina (183310806)
4. Laila Utami (183310811)
5. Meliza Ella Qadrina (183310814)
6. Puja Junia Faselfa (183310818)
7. Sonia Komala Dewi (183310827)

Dosen Pembimbing:
Reflita, SKp.M.Kep

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Manajemen
Keperawatan

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada guru
Bahasa Indonesia kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Padang, 13 Agustus 2021

Kelompok 6

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................. 2

Daftar Isi ........................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................................. 4


B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 5
C. Tujuan............................................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Teori konsep dan prinsip dasar kepemimpinan manajemen keperawatan ....... 6


B. Fungsi peran dan tanggungjawab manajer keperawatan ................................ 12
C. Gaya kepemimpinan perbedaan dan penggunaannya..................................... 16
D. Penerapan teori dan konsep serta prinsip kepemimpinan manajemen diruang rawat
dan puskesmas ............................................................................................... 18

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................... 22
B. Saran ............................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 23

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peran dan fungsi perawat merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan dalam system, dimana dapat
dipengaruhi oleh keadaan social baik dari profesi perawat maupun luar profesi
keperawatan yang bersifat konstan. Peran perawat menurut konsorsium ilmu
kesehatan tahun 1989 terdiri dari peran sebagai pemberi asuhan keperawatan, advokat
pasien, pendidik, coordinator, kolaborator, konsultan dan peneliti.Melihat fungsinya
yang luas sebagaimana tersebut diatas, maka perawat profesional harus dipersiapkan
dengan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan tentang
kepemimpinan.Pemimpin keperawatan dibutuhkan baik sebagai pelaksana asuhan
keperawatan, pendidik, manajer, ahli dan bidang riset keperawatan (Aziz Alimul,
2004).

Manajemen keperawatan pada dasarnya berfokus pada perilaku manusia.Untuk


mencapai tingkat tertinggi dari produktivitas pada pelayanan keperawatan, pasien
membutuhkan manajer perawat yang terdidik dalam pengetahuan dan keterampilan
tentang perilaku manusia untuk mengelola perawat profesional serta pekerja
keperawatan non profesional.Mc Gregor menyatakan bahwa setiap manusia
merupakan kehidupan individu secara keseluruhan yang selalu mengadakan interaksi
dengan dunia individu lainnya.Apa yang terjadi dengan orang tersebut merupakan
akibat dari perilaku orang lain. Sikap dan emosi dari orang lain mempengaruhi orang
tersebut. Bawahan sangat tergantung pada pimpinan dan berkeinginan untuk
diperlakukan adil. Suatu hubungan akan berhasil apabila dikehendaki oleh kedua
belah pihak

4
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana teori konsep dan prinsip dasar kepemimpinan manajemen


keperawatan ?
2. Bagaimana fungsi peran dan tanggungjawab manajer keperawatan ?
3. Bagaimana gaya kepemimpinan perbedaan dan penggunaannya ?
4. Bagaimana penerapan teori dan konsep serta prinsip kepemimpinan
manajemen diruang rawat dan puskesmas ?

C. Tujuan Masalah

1. Menjelaskan teori konsep dan prinsip dasar kepemimpinan manajemen


keperawatan
2. Menjelaskan fungsi peran dan tanggungjawab manajer keperawatan
3. Menjelaskan gaya kepemimpinan perbedaan dan penggunaannya
4. Menjelaskan penerapan teori dan konsep serta prinsip kepemimpinan manajemen
diruang rawat dan puskesmas

5
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Teori Konsep dan Prinsip dasar Kepemimpinan Manajemen Keperawatan

1. Konsep Manajemen Keperawatan

Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur atau


mengelola atau mengurus. Beberapa ahli manajemen mengemukan pengertian
manajemen dari sudut pandang yang berbeda, antara lain Mary Parker Follet
misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menvelesaikan pekerjaan
melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur
dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.

Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses


perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya
untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa
tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa
tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal,

Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam


menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Manajemen tersebut mencakup kegiatan
planning, organizing, actuating, controlling (POAC) terhadap staf, sarana, dan
prasarana dalam mencapai tujuan organisasi (Nursalam, 2014).

Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf


keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional. Proses
manajemen keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai suatu metode
pelaksanaan asuhan keperawatan secara profesional, sehingga diharapkan keduanya
dapat saling mendukung. Proses keperawatan sebagaiman manajemen keperawatan
terdiri atas pengumpulan data, identifikasi masalah perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi hasi (Nursalam, 2014).

Manajemen keperawatan merupakan suatu bentuk koordinasi dan integrasi


sumber-sumber keperawatan dengan menerapkan proses manajemen untuk
mencapai tujuan dan obyektifitas asuhan keperawatan (Huber, 2000). Kelly dan

6
Heidental (2004) menyatakan bahwa manajemen keperawatan dapat didefinisikan
sebagai suatu proses dari perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengawasan untuk mencapai tujuan. Proses manajemen dibagi menjadi 5 (lima)
tahap, yaitu: perencanaan, pengorganisasian, kepersonalisan, pengarahan, dan
pengendalian (Marquis dan Huston, 2010)

Manajemen keperawatan adalah proses kerja setiap perawat untuk


memberikan pengobatan dan kenyamanan terhadap pasien Tugas manajer
keperawatan adalah merencanakan, mengatur mengarahkan dan mengawasi
keuangan yang ada, peralatan dar sumber daya manusia untuk memberikan
pengobatan yang efektif dar ekonomis pada pasien (Gillies, 2000) (Dr. H. Agus
Supinganto et al., 2020)

2. Konsep Kepemimpinan

Berikut ini adalah beberapa pendapat mengenai pengertian kepemimpinan.

a. Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin


aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke arah tujuan yang hendak dicapai
bersama.
b. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, yang dijalankan dalam situasi
tertentu, yang diarahkan melalui proses komunikasi ke arah satu atau
beberapa tujuan tertentu.
c. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitasaktivitas kelompok yang
diorganisasikan ke arah pencapaian tujuan.
d. Kepemimpinan adalah suatu proses memberi pengaruh secara kolektif
sehingga mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan
dalam mencapai sasaran.

Dari berbagai penjelasan mengenai pengertian kepemimpinan di atas dapat ditarik


kesimpulan bahwa unsurunsur utama dari kepemimpinan adalah sebagai berikut:

1) Pemimpin atau orang yang mempengaruhi


2) Orang yang dipimpin sebagai pihak yang dipengaruhi
3) Interaksi atau kegiatan dan proses mempengaruhi
4) Tujuan yang hendak dicapai dalam proses mempengaruhi

7
5) Perilaku atau kegiatan yang dilakukan sebagai hasil mempengaruhi (Mamik,
2015).

3. Teori Kepemimpinan
a. Teori Sifat (Trait Theory)

Teori yang berusaha untuk mengidentifikasi karakteristik khas (fisik, mental,


kepribadian) yang terkaitkan dengan keberhasilan kepemimpinan. Teori ini
menekankan pada atribut-atribut pribadi dari para pemimpin.

b. Great Man Theory

Menurut teori kepemimpinan ini seorang pemimpin besan terlahir sebagai


pemimpin yang yang memiliki ciri-ciri yang istimewa yang mencakup
Karisma, Kecerdasan, Kebijaksanaan, dan Memberikan dampak besar.

c. Big Bang Theory

Suatu peristiwa besar bisa menciptakan seseorang menjadi pemimpin. Seorang


pemimpin mampu mengintegrasikan antara situasi dan pengikut. Situasi
merupakan peristiwa besar seperti revolusi, kekacauan/kerusuhan,
pemberontakan, reformasi dll. Dalam hal ini, pengikut adalah orang yang
menokohkan seseorang dan bersedia patuh dan taat.

d. Behavior Theory

Teori ini tidak menekankan pada sifat-sifat atau kualitas yang harus dimiliki
seorang pemimpin tetapi memusatkan pada bagaimana cara aktual pemimpin
berperilaku dalam mempengaruhi orang lain dan hal ini dipengaruhi oleh gaya
kepemimpinan masing-masing. Dasar pemikiran pada teori ini adalah
kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan
kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Teori ini
memandang bahwa kepemimpinan dapat dipelajari dari pola tingkah laku, dan
bukan dari sifat-sifat (traits) soerang pemimpin. Alasannya sifat seseorang
relatif sukar untuk diidentifikasikan.

8
e. Situational Theory

Teori Kepemimpinan Situasional adalah suatu pendekatan terhadap


kepernimpinan yang menganjurkan pemimpin untuk memahami perilaku
bawahan, dan situasi sebelum menggunakan perilaku kepemimpinan tertentu.
Teori ini muncul sebagai reaksi terhadap teori perilaku yang menempatkan
perilaku pemimpin dalam dua kategori yaitu otokratis dan demokratis. Dalam
teori ini dijelaskan bahwa seorang pemimpin memilih tindakan terbaik
berdasarkan variabel situasional. Teori ini menitikberatkan pada berbagai gaya
kepemimpinan yang paling efektif diterapkan dalam situasi tertentu.
Keefektifan kepemimpinan tidak tergantung pada gaya tertentu terhadap suatu
situasi, tetapi tergantung pada ketepatan pemimpin berperilaku sesuai dengan
situasinya.

f. Contingency Theory

Kepemimpinan dipengaruhi oleh variable-variabel lingkungan yang


menentukan gaya kepemimpinan. Tidak ada gaya kepemimpinan yang terbaik
untuk semua situasi. Keberhasilan pemimpin tergantung pada sejumlah
variable. Termasuk gaya kepemimpinan, kualitas para pengikut, dan aspek
lingkungan. Teori ini masih mengandung dua sudut pandang keberhasilan suatu
kepemimpinan. Di satu sisi Pemimpin harus flexible dengan situasi, tetapi ada
variable lain yang menentukan seperti kualitas bawahan dan aspek lingkungan.
(Mamik, 2015).

4. Prinsip-Prinsip Yang Mendasari Manajemen Keperawatan


a. Manajemen keperawatan seyogianya berlandaskan perencanaar karena melalui
fungsi perencanaan, pimpinan dapat menurunkan risiko pengambilan
keputusan, pemecahan masalah yang afektif dan terencana.
b. Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu yang
efektif. Manajer keperawatan menghargai waktu akan menyusun perencanaan
yang terprogram dengan baik dan melaksanakan kegiatan sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan sebelumnya.
c. Manajemen keperawatan akan melibatkan pengambilan keputusan berbagai
situasi maupun permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan kegiatan

9
keperawatan memerlukan pengambilan keputusan di berbagai tingkat
manajerial.
d. Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien merupakan fokus perhatian
manajer keperawatan dengan mempertimbangkan apa yang pasien lihat, fikir,
yakini, dan ingini. Kepuasan pasien merupakan poin utama dari seluruh tujuan
keperawatan.
e. Manajemen keperawatan harus terorganisir. Pengorganisasian dilakukan
sesuai dengan kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan.
f. Pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen keperawatan yang
meliputi proses pendelegasian, supervisi, koordinasi, dan pengendalian
pelaksanaan rencana yang telah diorganisasikan.
g. Manajer keperawatan yang baik adalah marajer yang dapat memotivasi staf
untuk memperlihatkan penampilan kerja yang baik
h. Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi yang efektif. Komunikasi
yang efektif akan mengurangi kesalahpahaman dan memberikan persamaan
pandangan arah dan pengertian di antara bawahan.
i. Pengembangan staf penting untuk dilaksanakan sebagai upaya mempersiapkan
perawat pelaksana untuk menduduki posisi yang lebih tinggi ataupun upaya
manajer untuk meningkatkan pengetahuan karyawan.
j. Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan yang meliputi
penilaian tentang pelaksanaan rencana yang telah dibuat, pemberian instruksi,
dan menetapkan prinsip-prinsip melalui penetapan standar, membandingkan
penampilan dengan standar dan memperbaiki kekurangan.

5. Prinsip-prinsip Manajemen Keperawatan

Agar manajemen dapat berjalan sesuai dengan harapan dan mencapai tujuan
organisasi, maka pemahaman tentang prinsip-prinsip manajemen sangatlah
dibutuhkan. Ada 7 (tujuh) prinsip manajemen yang harus diketahui, yaitu:
perencanaan, penggunaan waktu yang efektif, pengambilan keputusan,
pengelola/pemimpin, tujuan sosial, pengorganisasian, dan perubahan, Berikut ini
akan dielaskan maksud dari prinsip-prinsip manajemen tersebut.

10
a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah fungsi dasar dan pertama dalam manajemen (the first
function of management). Semua fungsi manajemen tergantung dari
perencanaan. Perencanaan adalah suatu proses berpikir atau proses mental
untuk membuat keputusan dan peramalan (forecasting). Perencanaan harus
berorientasi ke masa depan dan memastikan kemungkinan hasil yang
diharapkan (Swansburg dan Swansburg, 1999). Dalam perencanaan, salah satu
hal penting yang menjadi pusat perhatian adalah rencana pengaturan sumber
daya manusia (SDM) dan sumber daya lain yang relevan. Perencanaan yang
baik akan meningkatkan capaian tujuan dan pembiayaan yang efektif.

b. Penggunaan Waktu Efektif (Effective Utilization of Tine)

Penggunaan waktu efektif berhubungan dengan pola pengaturan dan


pemanfaatan waktu yang tepat dan memungkinkan berjalannya roda organisasi
dan tercapainya tujuan organisasi. Waktu pelayanan dihitung dan kegiatan
perawat dikendalikan.

c. Pengambilan Keputusan (Deision Making)

Pengambilan keputusan adalah suatu hasil atau keluaran dari proses mental
atau kognitif vang membawa pada pemilihan di antara beberapa alternatif yang
tersedia yang dilakukan oleh seorang pembuat keputusan. Keputusan dibuat
untuk mencapai tujuan melalui pelaksanaan/implementasi dari pilihan
keputusan yang diambil.

d. Pengelola/Pemimpin (Manager/Lender)

Manajer yang bertugas mengatur manajemen memerlukan keahlian dan


tindakan nyata agar para anggota menjalankan tugas dan wewenang dengan
baik. Adanya manajer yang mampu memberikan semangat, mengontrol dan
mengajak mencapai tujuan merupakan sumber daya yang sangat menentukan.

e. Tujuan Sosial (Social Goal)

Manajemen yang baik harus memiliki tujuan yang jelas dan ditetapkan dalam
bentuk visi, misi, dan tujuan organisasi.

11
f. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian adalah pengelompokan sejumlah aktivitas untuk mencapai


tujuan yang diharapkan. Penugasan pada masing masing kelompok dilakukan
berdasarkan supervisi, ada koordinasi dengan unit lain baik secara horizontal
maupun secara vertikal (Swansburg dan Swansburg, 1999).

g. Perubahan (Change)

Perubahan adalah proses penggantian dari suatu hal dengan yang lainnya yang
berbeda dari sebelumnya (Douglas, 1988). Di dalam manajemen keperawatan
perubahan dijadikan prinsip karena sifat layanan yang dinamis mengikuti
karakteristik pasien yang akan dilayani (Dr. H. Agus Supinganto et al., 2020)

B. Fungsi Peran dan Tanggung Jawab Manajer Keperawatan

1. Peran Manajer Keperawatan

a. Peran Interpersonal

1) Peran antar pribadi (interpersonal roles) adalah semua manajer dituntut


untuk menjalankan tugas-tugas yang sifatnya simbolik, memiliki peran
kepemimpinan, dan sebagai penghubung.
2) Dalam peran interpersonal terdapat tiga peran pemimpin yang muncul
secara langsung dari otoritas formal yang dimiliki pemimpin dan
mencakup hubungan interpersonal dasar, yaitu:

a) Peran sebagai yang dituakan (Figurehead Role).


b) Peran sebagai pemimpin (Leader Role).
c) Peran sebagai Penghubung (Liaison Role). (Robbins, S & Timothy, J.,
2013).

b. Peran Informasional

1) Peran informasi (informational roles) adalah semua manajer, sampai pada


tingkatan tertentu, mengumpulkan informasi dari organisasiorganisasi dan

12
lembaga-lembaga di luar di luar organisasinya sendiri, bertindak sebagai
penyalur informasi kepada anggota organisasinya, dan menjadi juru bicara
saat mereka mewakili organisasinya menghadapi pihak luar
2) Tiga peran pemimpin berikut ini mendiskripsikan aspek informasional,
yaitu:

a) Peran sebagai monitor (Monitor Role).


b) Peran sebagai disseminator (Disseminator role).

c. Peran Desicional

1) Informasi yang diperoleh pemimpin bukanlah tujuan akhir, tetapi


merupakan masukan dasar bagi pengambilan keputusan. Sesuai otoritas
formalnya, hanya pemimpinlah yang dapat menetapkan komitmen
organisasinya ke arah yang baru; dan sebagai pusat syaraf organisasi,
hanya dia yang memiliki informasi yang benar dan menyeluruh yang bisa
dipakai untuk memutuskan strategi organisasinya.
2) Peran keputusan (decisional roles) diidentifikasi dalam empat peran yang
dibutuhkan untuk membuat pilihan, yaitu:

a) Manajer harus melakukan peran sebagai wirausaha (entrepreneur).


b) Menangani gangguan, (handler disturbance).
c) Penyedia sumber daya (allocator resources).
d) Sebagai negosiator. (Robbins, S & Timothy, J., 2013).

c) Peran sebagai Juru bicara (Spokesman Role). (Robbins, S & Timothy,


J., 2013).

2. Fungsi Manajer Keperawatan

a. Fungsi Perencanaan

1) Perencanaan merupakan fungsi dasar dari manajemen.


2) Perencanaan adalah koordinasi dan integrasi sumber daya keperawatan
dengan menerapkanproses manajemen untuk mencapai asuhan
keperawatan dan tujuan layanankeperawatan (Huber, 2010).

13
3) Perencanaan memberikan informasi untuk mengkoordinasikan pekerjaan
secara akurat dan efektif (Swanburg, 2000).
4) Tanpa perencanaan yang adekuat, proses manajemen pelayanan kesehatan
akan gagal (Marquis dan Huston, 2012).

b. Fungsi Pengorganisasian

1) Pengorganisasian adalah memobilisasi sumber daya manusia dan material


dari lembaga untuk mencapai tujuan organisasi, dapat juga untuk
mengidentifikasi antara hubungan yang satu dengan yang lain (Huber,
2010).
2) Pada pengorganisasian hubungan ditetapkan, prosedur diuraikan,
perlengkapan disiapkan, dan tugas diberikan (Marquis dan Huston, 2012).

c. Fungsi Ketenagaan

1) Pengaturan staf merupakan proses yang teratur, sistematis, rasional


diterapkan untuk menentukan jumlah dan jenis personel keperawatan yang
dibutuhkan untuk memberikan asuhan keperawatan pada standar yang
ditetapkan sebelumnya (Swanburg (2000).
2) Manajer bertanggung jawab dalam mengatur sistem kepegawaian secara
keseluruhan (Gillies, 2000).
3) Ketenagaan adalah kegiatan manajer untuk merekrut, memimpin,
memberikan orientasi, dan meningkatkan perkembangan individu untuk
mencapai tujuan organisasi (Marquis dan Huston, 2012).

d. Fungsi Pelaksanaan

1) Pengarahan adalah fase kerja manajemen, dimana manajer berusaha


memotivasi, membina komunikasi, menangani konflik, kerja sama, dan
negosiasi (Marquis dan Huston, 2012).
2) Pengarahan adalah fungsi manajemen yang memantau dan menyesuaikan
perencanaan, proses, dan sumber yang efektif dan efisien mencapai tujuan
(Huber, 2010).

14
3) Pengarahan yang efektif akan meningkatkan dukungan perawat untuk
mencapai tujuan manajemen keperawatan dan tujuan asuhan keperawatan
(Swanburg, 2000)

e. Fungsi Pengendalian

1) Pengendalian adalah fungsi yang terus menerus dari manajemen


keperawatan yang terjadi selama perencanaan, pengorganisasian,
ketenagaan, pengarahan (Swanburg, 2000).
2) Pengendalian adalah pemantauan dan penyesuaian rencana, proses, dan
sumber daya yang secara efektif mencapai tujuan yang telah ditetapkan
(Huber, 2010).
3) Selama fase pengendalian, kinerja diukur menggunakan standar yang telah
ditentukan dan tindakan diambil untuk mengoreksi ketidakcocokan antara
standar dan kinerja (Marquis dan Huston, 2012).

3. Tanggung Jawab Manajer Keperawatan

a. Management Of Care

1) Manajemen asuhan (care) merupakan pengaturan sumber daya dalam


menjalankan kegiatan keperawatan dengan menggunakan metode proses
keperawatan untuk memenuhi kebutuhan klien atau menyelesaikan
masalah klien (Keliat, 2000).
2) Manajemen asuhan keperawatan ada tiga komponen penting yaitu
manajemen sumber daya manusia dengan menggunakan sistem
pengorganisasian pekerjaan perawat, sistem klasifikasi kebutuhan klien
dan metode proses keperawatan (Keliat, 2000).

b. Management Of Services

1) Manajemen operasional (services) adalah pelayanan keperawatan di rumah


sakit yang dikelola oleh departemen atau bidang perawatan melalui tiga
tingkatan manajerial yaitu manajemen puncak, manajemen menengah, dan
manajemen bawah (Swanburg, 2000).

15
2) Manajer keperawatan tersebut harus memiliki beberapa faktor agar
penatalaksanaannya berhasil yaitu :

a) Kemampuan menerapkan pengetahuan.


b) Ketrampilan kepemimpinan.
c) Kemampuan menjalankan peran sebagai pemimpin.
d) Kemampuan melaksanakan fungsi manajemen. (Swanburg, 2000).

C. Gaya Kepemimpinan perbedaan dan penggunaanya

Gaya kepemimpinan adalah perilaku yang ditunjukan oleh seseorang


(pemimpin) pada saat ia mempengaruhi orang lain. Pendapat senada dikemukakan
olehThoha yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku
yang digunakan oleh seseorang (pemimpin) padasaat orang tersebut mencoba
mempengaruhi orang lain seperti yang ia lihat. Sementaraitu Hersey et al
mendefinisikan gaya kepemimpinan sebagai pola perilaku yang dilakukan oleh
pemimpin pada saat berupaya mempengaruhi aktivitas orang lain (bawahan) seperti
yang dilihat orang lain. Dalam hal ini perlu adanya keselarasan persepsi antara orang
yang akan mempengaruhi dengan orang yang akan dipengaruhi perilakunya.

Pengertian di atas menunjukan bahwa gaya kepemimpinan seseorang


(pemimpin) merupakan hasil persepsi orang lain yang melihat terhadap perilaku
pemimpin tersebut dalam upaya mempengaruhi aktivitas orang lain. Orang lain yang
melihat itu bias atasansi pemimpin, teman sejawat, atau bawahannya. Oleh karena
itulah, untuk mengetahui dan mengukur gaya kepemimpinan seorang pemimpin dapat
digunakan persepsi dari orang (pemimpin) itusendiri, ataudari orang lain seperti
atasannya, bawahannya, dana tau teman sejawatnya. Gaya kepemimpinan juga dapat
didefinisikan berdasarkan perilaku pemimpin itu sendiri. Gaya kepemimpinan
menurut beberapa ahli :

a. Gaya kepemimpinan menurut Tannenbaudan Warrant H. Schmitdt. Bahwa


kepemimpinan berfokus pada atasan dan kepemimpinan bawahan, yang
dipengaruhi oleh factor manajer, karyawan, dan situasi.

16
b. Gaya kepemimpinan menurut Likert, dikelompokkan menjadi empat system :
1. System otoriter - eksploitatif
2. System benevolent - otoritatif
3. System konsultatif
4. System partisipatif

c. Gaya kepemimpinan menurutTeori X danTeori Y


1. Gaya kepemimpinan dictator
2. Gaya kepemimpinanotokratis
3. Gaya kepemimpinansantai

d. Gaya kepemimpinan menurut Robert House


1. Direktif
2. Suportif
3. Partisipatif
4. Berorientasitujuan

e. Gaya kepemimpinan menurut Hersey dan Blanchard


1. Instruksi
2. Konsultasi
3. Partisipasi
4. Delegasi

f. Gaya kepemimpinan menurut Lippits dan K. White


1. Otoriter
2. Demokratis
3. Libera; / laissez faire

g. Gaya kepemimpinan berdasarkan kekuasaan dan wewenang (Gillis, 1996)


1. Direktif
2. Suportif
3. Partisipatif
4. Bebas bertindak

17
D. Penerapan teori dan konsep serta prinsip Kepimpinan Manajemen diruang
Rawat dan Puskesmas

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit pelaksanan teknis dinas


kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelanggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayan kerja (KMK No. 128 tahun 2004). Puskesmas sebagai
salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perseorangan (UKP) tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotive dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya
(PMK No. 75 tahun 2014).

Yang akan dibahas berikut ini adalah penerapan kepemimpinan dan manajemen
keperawatan di ruang rawat Puskesmas sebagai upaya kesehatan perseorangan. UKP
adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang
ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan
penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan (PMK No. 75
tahun 2014). Menurut PMK No. 75 tahun 2014. UKP tingkat pertama dilaksanakan
dalam bentuk:

a. Rawat jalan
b. Pelayanan gawat darurat
c. Pelayanan satuhari (one day care)
d. Home care
e. Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan
Untuk menyelenggarakan berbagai UKP dan UKM yang sesuai dengan azas
puskesmas, perlu ditunjang oleh manajemen puskesmas yang baik. Manajemen
puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja seacara sistematis untuk
menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien. Rangkaian kegiatan
tersebut membentuk fungsi-fungsi manajemen. Ada tiga fungsi manajemen
puskesmas yang dikenal dengan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian,
serta pengawasan dan pertanggungjawaban (KMK No. 128 tahun 2004). Fungsi
manajemen tersebut dilasanakan oleh seorang manajer.

18
Dalam menyelanggarakan pembangunan kesehatan puskesmas juga memiliki visi,
misi, dan tujuan. Puskemas dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas untuk
menjalankan visi, misi, dan tujuan tersebut. Kepala Puskesmas bertanggungjawab
atas seluruh kegiatan di Puskesmas. Dalam melaksanakan tanggungjawabnya,
kepala Puskesmas sebagai seseorang yang menjalankan peran kepemimpinan
merencanakan dan mengusulkan kebutuhan sumber daya Puskesmas kepada dinas
kesehatan kabupaten/kota (PMK No. 75 tahun 2014).

Organisasi puskesmas disusun oleh dinas kesehatan kabupaten/kota berdasarkan


kategori upaya kesehatan dan beban kerja Puskesmas. Organisasi Puskesmas
paling sedikit terdiri atas (PMK No. 75 tahun 2014):
a. Kepala Puskesmas
b. Kepala sub bagiantatausaha
c. Penganggung jawab UKM dan Perkesmas
d. Penganggung jawab UKP, kefarmasian dan laboratorium
e. Penanggung jawab jaringan pelayanan Puskesman dan jejaring fasilitas
pelayanan kesehatan
Fungi manajemen dijalanakan oleh seorang manajer puskesmas dan peran
kepemimpinan dijalankan oleh seorang kepala puskesmas. Henri Fayol (1925)
dalam Marquis dan Huston (2012) pertama kali mengidentifikasi fungsi
manajemen yaitu perencanaan, mengorganisasi, komando, koordinasi, dan
kontrol. Luther Gulick (1937) dalam Marquis dan Huston (2012) memperluas
fungsi manajemen tersebut menjadi “tujuh aktivitas manajemen” yaitu
perencanaan, mengorganisasi, ketenagaan, pengarahan, koordinasi, pelaporan, dan
budgeting. Walaupun sering dimodifikasi akhirnya para teoritikus mulai
mengarahkan fungsi manajemen menjadi proses manajemen. Secara singkat
deskripsi lima fungsi dari setiap fase dari proses manajemen adalah sebagai
berikut (Marquis dan Huston, 2012):

19
Gambar 1 Proses Manajemen
1. Perencanaan, meliputi penentuan filosofi, tujuan, sasaran, kebijakan, prosedur,
dan aturan; melaksanakan proyeksi jangka panjang dan pendek; menentukan
bagian keuangan untuk tindakan; dan mengelola perubahan yang
direncanakan.
2. Pengorganisasian, meliputi membangun strukstur untuk melaksanan rencana,
menentukan jenis perawatan yang paling tepat untuk pasien, dan
mengelompokkan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi lain meliputi
bekerja dalam struktur organisasi dan pemahaman menggunakan kekuasaan
dan otoritas dengan tepat.
3. Kepegawaian, terdiri dari merekrut, mewawancana, dan mengorientasi staf.
Penjadwalan, pengembangan staf, sosialisasi karyawan, dan membangun tim.
4. Pengarahan, terkadang mencakup beberapa fungsi kepegawaian. Namun,
fungsi pada fase ini biasanya memerlukan tanggungjawab manajemen sumber
daya manusia, seperti memotivasi, mengelola konflik, mendelegasikan,
berkomunikasi, dan memfasilitasi kolaborasi.
5. Pengendalian meliputi fungsi penilaian kerja, akuntabilitas keuangan, kontrol
kualitas, kontrol hukum dan etik, dan kontrol profesional.

Kepemimpinan dan manajemen dapat dan harus diintegrasikan sebagaimana


keduanya dapat dipelajari. Keduanya jelas mempunyai hubungan yang sinergis.
Setiap perawat adalah pemimpin dan manajer pada tingkat tertentu, dan peran
perawat membutuhkan kemampuan kepemimpinan dan manajemen. Kebutuhan
terhadap pemimpin yang visioner dan manajer yang efektif dalam keperawatan

20
mengurangi penekanan peran satu sama lain. Kemampuan manajemen yang baik
dibutuhkan untuk menjaga organisasi yang sehat. Karena begitu cepatnya
perkembangan dan akan terus berlanjut dalam keperawatan dan industri
kesehatan, secara terus-menerus penting untuk para perawat mengembangkan
kemampuan di kedua peran kepemimpinan dan fungsi manajemen, serta berusaha
untuk mengintegrasikan karakteristik kepemimpinan di setiap fase dari proses
manajemen.

21
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf


keperawatan untuk memberi asuhan keperawatan untuk memberikan asuhan
keperawatan secara profesional. Proses manajemen keperawatan sejalan dengan
proses keperawatan sebagai suatu metode pelaksanaan asuhan keperawatan
secara profesional,sehingga diharapkan Keduanya dapat saling mendukung.
Proses keperawatan sebagaimana manajemen keperawatan terdiri atas
pengumpulan data, identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Agar manajemen dapat berjalan sesuai dengan harapan dan mencapai tujuan
organisasi, maka pemahaman tentang prinsip-prinsip manajemen sangatlah
dibutuhkan. Ada 7 prinsip manajemen yang harus diketahui: Perencanaan
(planning), Penggunaan waktu efektif (effective utilization of time),
Pengambilan keputusan (decision making), Pengelola/pemimpin
(Manager/leader), Tujuan sosial (social goal), Pengorganisasian (organizing),
dan Perubahan (change) .

Adapun Peran, fungsi dan tanggungjawab Manajer Keperawatan yaitu, peran


sebagai berikut Peran Interpersonal, Peran Informasional, Peran
Desicional,fungsi sebagai berikutFungsi Perencanaa, Fungsi
Pengorganisasian, Fungsi Ketenagaa, Fungsi Pelaksanaan, Fungsi
Pengendalian, dan tanggungjawab sebagai berikut Management Of Care,
Management Of Services.

B. Saran

Diharapkan tindakan keperawatan harus dapat memenuhi kebutuhan pasien


tanpa adanya risiko yang ditimbulkan.

22
Daftar Pustaka

Dr. H. Agus Supinganto, N. M. K., Irwan Hadi, N. M. K., Harlina Putri Rusiana, N. M. K.,
Zuliardi, N. M. K., Heni Istianah, S. K., Rizka Aulia Utami, S. K., & Muhammad Reza
Rahmana, S. K. (2020). Praktik Manajemen Keperawatan: Teori dan Aplikasinya.
Pantera Publishing. https://books.google.co.id/books?id=Swj1DwAAQBAJ

DR. Mamik,SKM.,M.Kes. 2015. BukuAjar Manajemen Keperawatan. Sidoarjo :Penerbit


Zifatama Publisher.

Gillies, D. A. (2000). Nursing management: a system approach. Philadelphia : W.B. Saunders

Huber, D. L. (2010). Leadership and nursing care management (fourth edition). Philadelphia:
W.B. Saunders

Keliat, B.A. (2000). Manajemen asuhan keperawatan. Jakarta : EGC.

KMK No. 128 tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas.


Mamik. (2015). Manajemen Keperawatan. Zifatama Jawara.
https://books.google.co.id/books?id=ZEjBDwAAQBAJ

Marquis B. L., & Houston, C. J. (2012). Leadership roles and management function in
nursing: theory and application (seventh edition). Philadelphia: Lippincott Williams
and Wilkins

PMK No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas.


Robbins, S., & Timothy, J. (2013). Organizational behavior (fifteenth edition). Boston:
Pearson

Susanti, SitiSaodah dkk. 2020. Manajemendan Kepemimpinan dalam Keperawatan. Medan


:Yayasan Kita Menulis.

Swansburg, R. C. (2000). Management & leadership for nurse manager. Boston : Jones &
Barlett.

23

Anda mungkin juga menyukai