Anda di halaman 1dari 16

APLIKASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM

PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN


DAMPAK BURUK BENCANA
9
K
O
P
M
O
L
E
K
:
H
E
L
O
KONSEP BENCANA

Bencana menurut Bencana atau disaster adalah


International Council peristiwa atau rangkaian
peristiwa yang mengancam dan
of Nursing (2009)
mengganggu kehidupan dan
merupakan penghidupan masyarakat yang
kerusakan fungsi disebabkan baik oleh faktor alam
komunitas atau sosial dan/atau faktor non-alam maupun
yang serius yang faktor manusia sehingga
menyebabkan mengakibatkan timbulnya korban
jiwa manusia, kerusakan
kerugian secara luas
lingkungan, kerugian harta
pada manusia, benda, dan dampak psikologis dan
material atau terjadi secara tiba-tiba (Dove,
lingkungan. 2008).
PERSIAPAN DAN MITIGASI BENCANA

• MITIGASI BENCANA ADALAH


S E R A N G K A I A N U P A YA U N T U K
MENGURANGI RISIKO BENCANA,
BAIK MELALUI PEMBANGUNAN
F I S I K M A U P U N P E N YA D A R A N D A N
P E N I N G K AT A N K E M A M P U A N
MENGHADAPI ANCAMAN BENCANA
( P A S A L 1 A YAT 6 P P N O 2 1 T A H U N
2 0 0 8 T E N TA N G
PENYELENGGARAAN
PENANGGULANGAN BENCANA).
EMPAT HAL PENTING DALAM MITIGASI BENCANA

• Tersedia informasi dan peta kawasan rawan bencana untuk tiap jenis
bencana.
• Sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran
masyarakat dalam menghadapi bencana, karena bermukim di daerah
rawan bencana.
• Mengetahui apa yang perlu dilakukan dan dihindari, serta
mengetahui cara penyelamatan diri jika bencana timbul.
• Pengaturan dan penataan kawasan rawan bencana untuk mengurangi
ancaman bencana.
TIGA UNSUR UTAMA MITIGASI BENCANA

• Penilaian bahaya (hazard asssestment)


• Peringatan (warning)
• Persiapan (preparedness)
TAHAPAN PENCEGAHAN DAN MITIGASI

• Menerbitkan peta wilayah rawan bencana.


• Memasang rambu-rambu peringatan bahaya dan larangan di wilayah
rawan bencana.
• Mengembangkan sumber daya manusia satuan pelaksana.
• Mengadakan penyuluhan untuk meningkatkan kewaspadaan
masyarakat.
• Membuat bangunan yang berguna untuk mengurangi dampak
bencana.
• Membentuk pos-pos siaga bencana.
• Mengadakan pelatihan penanggulangan bencana kepada warga.
• Mengevakuasi masyarakat ke tempat yang lebih aman.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu proses yang


dilakukan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat melalui
kemandirian dengan upaya menyediakan sarana yang dapat
mengembangkan potensi masyarakat tersebut melalui berbagai
kegiatan selain itu masyarakat dapat lebih aktif serta dilibatkan
dalam pengambilan keputusan dan penyelsaian suatu masalah.
LANJUTAN…….

pemberdayaan masyarakat dengan cara pendekatan yaitu


berupaya mempromosikan masyarakat yang beresiko untuk
terlibat dalam setiap tahapan manajemen bencana:
• Pencegahan
• Mitigasi
• Kesiapsiagaan
• respon dan pemulihan
PROSES PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
TERHADAP MITIGASI BENCANA
• Penyadaran
• Penguatan
• Pendayaan
PENDIDIKAN DAN KESIAPSIAGAAN

Pendidikan kebencanaan adalah salah satu solusi internal di


masyarakat untuk mengurangi dampak bencana, serta
membiasakan masyarakat untuk tanggap dan sigap terhadap
bencana yang terjadi.
SASARAN PENDIDIKAN KEBENCANAAN
• Kesadaran
• Pengetahuan
• Sikap
• Ketrampilan
• Peran serta
KESIAPSIAGAAN (PREPAREDNESS)

persiapan rencana untuk bertindak ketika terjadi


(kemungkinan akan terjadi) bencana. Perencanaan terdiri dari
perkiraan terhadap kebutuhan-kebutuhan dalam keadaan
darurat dan identifikasi atas sumber daya yang ada untuk
memenuhi kebutuhan tersebut.
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA
KEPERAWATAN BENCANA

Salah satu contoh diambil dari jurnal “Gambaran Efektivitas


Penerapan Cognitive Behavior Therapy pada Korban Bencana
dengan Post-Trauma Stress Disorder” oleh Del Fatma Wati &
Winda Ratna Wulan.
Dengan kesimpulan CBT (Cognitive Behavior Therapy) dilakukan
sebanyak 12 sesi, dengan satu kali sesi dalam seminggu selama 3
bulan. Hal ini berbeda dengan jurnal lainnya yang hanya dilakukan
sebanyak 5 sesi dalam 3 hari berurutan. Lamanya durasi tiap sesi
yaitu antara 30-45 menit yang telah dijelaskan dalam jurnal berjudul
Effectiveness of cognitive behavior therapy in comparison to CBT-plus
play therapy among children with post-traumatic stress disorder in
Manado, Indonesia. Penilaian PTSD menggunakan kuessioner PTSD
yaitu (GHQ-12 item), Skala dampak peristiwa (IES-R) dan Brief Cope
sebelum akhirnya di intervensi menggunakan CBT.
Dari beberapa artikel yang didapatkan maka dapat disimpulkan
bahwa penerapan CBT memberikan pengaruh positif pada penderita
PTSD pasca bencana sehingga efektif untuk menurunkan tingkat
stress, ketidaknyamanan, kecemasan, ketidakberdayaan, masalah
perilaku dan tekanan psikologis. Diharapkan institusi atau lembaga
kesehatan baik pemerintah atau non pemerintah agar lebih
meningkatkan perhatian pada kualitas sumber daya manusianya.
Bahwa penting untuk terus mengembangkan skill dan intelektual
dalam mengikuti pelatihan maupun evidence based terbaru agar bisa
meningkatkan pelayanan kesehatan terutama dalam hal penanganan
setelah bencana seperti pada korban bencana dengan PTSD.

Anda mungkin juga menyukai