Anda di halaman 1dari 12

Perawatan pada individu dan

komunitas pada korban bencana


Disisun oleh kelompok 8
1. Chairunnisah hafsari siregar
2. Devi arisanti harahap
3. Lidya christin barus
4. Revi isnora harahap
5. Putri andriyani limbong
6. Tri agustanti
7. Permila surbakti
Defenisi bencana
• Suatu peristiwa yang menyebabkan kerusakan ekologi, kerugian
manusia, serta memburuknya kesehatan dan pelayanan kesehatan
sehingga memerlukan bantuan dari berbagai pihak (Depkes RI).

• Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam


dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan baik oleh factor nonalam maupun alam sehingga
mengakibatkan korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda dan dampak psikologi (UU no 24 tahun 2007).
Mengapa harus perawat?
Bagaimana peran perawat?
1. kelompok tenaga kesehatan terbesar
2. mempunyai kepedulian yang tinggi
3. memiliki keterampilan : managerial, technis dan komunikatif
4. flesibilitas tinggi
5. dekat dengan masyarakat
Peran perawat komunitas dalam bencana ini bertanggung jawab selama
fase pre impact, impact, post impac. Dengan kata lain peran perawat
dalam hal ini yaitu:
1. Sebagai bagian penyusun rencana
2. sebagai pendidik
3. sebagai pemberi asuhan keperawatan
4.Sebagai bagian dari tim pengkajian
Siapa yang menjadi korban dalam bencana?
• Dampak bencana alam dapat dirasakan oleh individu, keluarga dan
komunitas yang mengalami paparan bencana secara langsung
maupun tidak langsung
• Fokus psychological first aid utamanya diberikan kepada individu atau
komunitas yang mengalami bencana alam dan berpotensi mengalami
masalah kesehatan fisik ataupun mental
Individu adalah unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial indivu juga
bagian dari terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi namun
menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh suatu keluarga terdiri dari ayah ibu
dan anak
Komunitas adalah kelompok sosial dari beberapa individu individu yang berbagi
lingkungan dan keterkaitan yang sama
Peran perawat pada setiap fase bencana
• Fase preimpact (warning phase)
Peran perawat:
1.Mengenali instruksi ancaman bahaya
2. Mengidentifikasi kebutuhan kebutuhan saat fase emergency (makanan, air,
obat-obatan, dan sebagainya)
3. Melatih penanangan pertama pada korban
4. Melakukan pemberian edukasi seperti promosi, dan preventif dan jalur
evakuasi pada seluruh masyarakat.
5. Berkoordinasi berbagai dinas pemerintahan, organisasi lingkungan,palanh
merah nasional dalam penyuluhan dan simulasi ancaman bencana
• Fase impact (fase terjadinya bencana)
Peran perawat:
1.Biasanya pertolongan pertama pada korban bencana dilakukan tepat
setelah keadaan stabil
2.Setelah bencana mulai stabil masing masing tim survey mulai
melakukan pengkajian cepat terhadap kerusakan-kerusakan begitu juga
tim kesehatan melakukan pengkajian dengan cepat terhadap korban
bencana sebagai pertolongan pertama
3. Ada saat dimana seleksi pasien untuk penangan segera (emergency)
dengan menggunakan triase.
• Fase post impact (fase pemulihan dan rekontruksi kembali)
Peran perawat :
1. Bencana tentu memberikan bekas khsusus bagi keadaan fisik, sosial,
psikologis korban
2. Selama masa perbaikan perawat membantu masyarakat untuk
kembali pada kehidupan normal
3. Perawat membantu masyarakat untuk hidup normal kembali
melalui proses konsultasi, dan edukasi.
Perawatan pada individu dan komunitas
Perawatan pada individu dan komunitas berdasarkan
Teori kebutuhan menurut maslow yaitu
1. Kebutuhan fisiologis
2. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan
3. Kebutuhan rasa cinta memiliki dan dimiliki
4. Kebutuhan harga diri
5. Kebutuhan aktualisasi diri
Physchological first aid mengarah pada kebutuhan individu yang
mengalami kondisi darurat atau trauma dengan memenuhi kebutuhan
dasar yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman dan nyaman dan
perlindungan.
Menurut iskandar dkk (2005) intervensi yang dilakukan secara baik
dan efektif pada korban bencana adalah
1. mengembangkan kepercayaan (thrust)
2. menunjukkan empati
3. membantu atau memfasilitasi terpenuhinya kebutuhan fisik dasar
4. tetap tenang meski orang yang dihadapi sangat gelisah, agresif
ataupun situasi mengagetkan.
5. mendorong dilakukannya kegiatan kegiatan kelompok
6. mengembangkan rutinitas positif
7. mengidentifikasi masalah psikososial pada korban bencana
• Salah satu terapi yang dapat dilakukan dalam kepada individu korban
adalah psikoterapi. Model ini digunakan pada teknik yang berfokus
pada pemecahan masalah untuk membantu klien menyelesaikan
konflik utama yang dihadapi klien dari dimensi fisik, psikologis, sosial
kultural dan spiritual.
• Pendekatan pada psikoterapi individu ini adalah rasional emotif yang
membantu klien menghapus pandangan hidup klien yang
menyalahkan hubunganbaik dengan diri sendiri, orang lain,
lingkungan dan Tuhan, dan membantu klien memperoleh pandangan
hidup yang lebih rasioanl dalam mencari makna dan tujuan hidup
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai