Anda di halaman 1dari 18

Nama : chairunnisa hafsari Siregar

Nm. : 17.11.023

PSIK : IV-B

BAB III
KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN CONGESTIVE HEART
FAILURE (CHF) PADA LANSIA DI RSUD PIRU

1. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama : Tn.S
Umur : 86 Tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : Islam
BB : 50 kg
No. Rekam Medik : 00334874
Tanggal Pengkajian : 11 juli 2017
Diagnosa Medik : CHF (Congestive Heart Failure)
Identitas penanggung jawab
Nama : Ny. T
Umur : 85 tahun
Status hubungan dengan pasien : istri
2. Riwayat penyakit
Keluhan Utama : Klien mengatakan napasnya sesak.
Riwayat penyakit sekarang :
Klien mengeluh sesak napas tanggal 8 juli 2017 masuk ke ICU. Pada
tanggal 11 juli 2017 klien masih mengeluh sesak nafas dengan GCS : 15
( E4 M6 V5 ), RR : 31, TD : 120/60 mmHg, MAP : 80 mmHg, Nadi : 85
x/m Suhu : 36 ºC, klien terpasang Binasal kanul 4 L/m, dan terpasang
Infus RL 20 tpm.
Riwayat penyakit dahulu :
Riwayat saat di IGD: Klien datang ke IGD tanggal 6 juli 2017 Pukul
13:00 WIB, Klien merupakan klien rujukan dari RSUD Piru dengan
keluhan sesak napas, GCS : 15 ( E4 M6 V5 ), RR : 27 x/menit, TD :
120/60 mmHg, Nadi : 80 x/menit, Suhu : 36 oC. Klien mengeluh sesak
napas kurang dari 1 minggu yang lalu, dan dirawat 3 hari dengan
keluhan prostat.

Riwayat pengobatan: Keluarga klien mengatakan klien tidak


memepunyai obat dan klien jarang berobat .

Riwayat penyakit sebelumnya: Keluarga klien mengatakan klien


pernah oprasi di bagian paha kanan terdapat benjolan ± 3 tahun yang
lalu.
Riwayat penyakit keluarga : Keluarga klien mengatakan tidak
mempunyai riwayat peryakit hipertensi tidak mempunyai riwayat
peryakit DM, Asma, dan peryakit menular seperti HIV, TBC, Hepatitis
dll.

3. Pengkajian Kritis B6
a. B1 (Breathing)
- RR : 27 x/m
- Binasal kanul 4 L/m
- Pergerakan dada simetris
- Napas spontan.
b. B2 (Blood)
- TD : 120/60 mmHg
- Map : 80 mmHg
- N : 90 x/m
- S: 36 ºC
- akral dingin
- tidak terdapat sianosis.
c. B3 (Brain)
- Kesadaran CM, GCS : 15 ( E4 M6 V5 )
- KU lemah
- Pupil Isokor
- Rangsang cahaya : R : 2(+) L : 2(+)
- Gelisah
d. B4 (Bowel)
- Peristaltik usus 11 x/m
- Abdomen supel
- Mukosa bibir kering
- Tidak ada pembesaran hepar
- Tidak ada nyeri tekan di abdomen
e. B5 (Bladder)
- Warna urin kuning dan masih sedikit
- Terpasang DC dengan produksi urin 50 cc
f. B6 (Bone)
- Kekuatan otot atas 5/5, bawah 5/5 ,
- Terdapat edema pada tungkai kaki kanan.

4. Pola fungsional
a. pola oksigenasi
Sebelum sakit : klien dapat bernafas secara normal tanpa alat bantu pernafasan.
Saat dikaji : klien mengeluh sesak nafas, RR: 27 x/menit, bernapas spontan,
menggunakan binasal kanul 4l/m.
b. Pola nutrisi
Sebelum sakit : keluarga klien mengatakan klien sebelum sakit makan sehari 3x
sehari 900gr dengan nasi dan lauk pauk, serta minum air putih ±8 gelas/hari
2500ml serta minum teh dan kopi.
Saat dikaji : klien hanya menghabiskan ½ porsi makanan RS.
c. Pola kebutuhan istirahat dan tidur
Sebelum sakit : Klien dapat beristirahat dengan nyenyak, tidur ± 5-6 jam
Saat dikaji : Klien gelisah dan hanya bisa tidur 3-4 jam.
d. Pola eliminasi
Sebelum sakit : Keluarga klien mengatakan klien BAK 4-5 x/hari urin berwarna
kuning jernih dan BAB 1 x/hari feses berwarna kuning kecoklatan.
Saat dikaji : Klien sudah BAB 1x terpasang dc UB 4 jam 100cc
e. Pola aktivitas
Sebelum sakit : Klien dapat beraktivitas tanpa bantuan orang lain.
Saat dikaji : Klien beraktivitas di bantu oleh perawat.
f. Pola berpakaian
Sebelum sakit : Klien dapat berpakaian secara mandiri
Saat dikaji : Klien dalam berpakaian dibantu oleh perawat
g. Pola menjaga suhu tubuh
Sebelum sakit : Klien jika merasa dingin menggunakan selimut atau pakaian
tebal serta minum air hangat, jika panas memakai pakaian tipis dan
menggunakan kipas angin Saat dikaji : Klien menggunakan pakaian dari
ruang ICU dan menggunakan selimut.
h. Pola personal hygiene
Sebelum sakit : Klien mandi 2x sehari dan menggosok gigi 2x sehari secara
mandiri Saat dikaji : Klien hanya diseka 2x/hari oleh perawat
i. Pola Aman dan nyaman
Sebelum sakit : Klien merasa aman dan nyaman berada diantara keluarganya dan
mampu mengindari dari bahaya sekitar
Saat dikaji : Klien tampak gelisah
j. Pola komunikasi
Sebelum sakit : Klien mengatakan mampu berkomunikasi dengan baik di
lingkungannya
Saat dikaji : Klien dapat berbicara, tetapi tidak terlalu jelas
k. Pola rekreasi
Sebelum sakit : Keluarga klien mengatakan klien senang berkumpul dengan
keluarganya untuk berekreasi
Saat dikaji : Klien hanya terbaring dan gelisah di tempat tidur.
l. Pola kebutuhan bekerja
Sebelum sakit : Keluarga klien mengatakan hanya bekerja sebagai pedagang
sebelum masuk RS.
Saat dikaji : Klien tidak bisa berkerja karena sakit.
m. Pola kebutuhan belajar
Sebelum sakit : Keluarga klien dan mengatakan belum mengetahui peryakit
yang diderita klien.
Saat dikaji : Keluarga klien dan klien nampak terlihat bingung mengatakan
belum mengetahui peryakit klien dan banyak bertanya.
n. Pola spiritual
Sebelum sakit : Keluarga klien mengatakan klien dapat beribadah sholat 5 waktu
dan membaca Al- Quran
Saat dikaji : Klien hanya terbaring ditempat tidur.

1. Pemeriksaan umum
Keadaan Umum : Lemah
kesadaran : Compos Mentis GCS : 15 ( E4 M6 V5 )
TD : 120/60mmHg
MAP : 80 mmHg
N : 90 x/menit
RR : 27 x/menit
S : 36 ºC
a. Pemeriksaan fisik
1) Kepala : mesoschopal, rambut beruban, tampak sedikit kotor.
2) Leher : tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid.
3) Mata : simetris, konjungtiva ananemis, sclera aniterik.
4) Telinga : simetris, tidak terdapat serumen.
5) Mulut : tidak ada stomatitis, gigi tampak sedikit kotor, gigi tampak
mulai ompong
6) Dada

 Paru-paru Inspeksi : Simetris, tidak ada lesi, terdapat retraksi


dinding dada Palpasi : Focal vremitus tidak teraba, expansi dinding
dada simetris Perkusi : Sonor Auskultasi : Bunyi paru vesikuler.

 Jantung Inspeksi : Ictus cordis normal terlihat Palpasi : Ictus cordis


teraba di interkosta 4-5 Perkusi : Pekak Auskultasi : S1 dan S2 reguler
(lup dup)

 Abdomen Inspeksi : Supel, tidak ada lesi dan tidak ada bekas
operasi Auskultasi : Bising usus 11 x/menit palpasi : Tidak ada
pembesaran hepar dan limpha perkusi : Timpani

7 ) Genetalia dan Rektum : Bersih dan tidak tampak kelainan

8 ) Ekstermitas :

Atas : Tidak ada edema.

Bawah : - Tungkai kaki kanan terdapat piting edema, terpasang infuse


RL 20 tpm pada kaki kanan

6. Data Penunjang

a. Pemeriksaan Laboratorium

Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan

11 Juli 2017 Lekosit 11,53 H 3.8-10.6

Eritrosit 3.96 L 4.4-5.9 juta/L

Hematokrit 39.9 L 40-52

MCV 100.6 H 80-100


Trombosit 48 L 150-440

b. Pemeriksaan Lain-lain Hasil pemeriksaan

- Ro. Thorak : Cardiomegaly

NO TANGGAL NAMA THERAPY DOSIS


1 Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gr
Inj. Ciprofloxacin 2 x 200 mg
Inj. Metilprednisolone Inj. OMZ 2 x 62.5 mg
Inj. Kalnex 2 x 1 ampul
Curcuma 3 x 500 mg
Antasida Syr Lansoprazole 3x1
Concor 3x2
2x1
1 x 2.5
2 ISDN 2x½
Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gr
Inj. Ciprofloxacin 2 x 200 mg
Inj. Metilprednisolone Inj. OMZ 2 x 62.5 mg
Inj. Kalnex 2 x 1 ampul
2 x 500 mg
ANALISA DATA

N TANGGAL DATA ETIOLOGI MASALAH


O
1 1/12/2019 DS : Klien mengatakan sesak nafas Perubahan Penurunan
DO : Preload curah jantung
- KU Lemah
- Pasien tampak susah bernafas
- Terdapat piting oedema pada tungkai dan sudah
sedikit mengempes - GCS : 15
- TTV : TD : 120/60 mmHg
MAP : 80 mmHg
N : 90 x/menit
RR : 27x/menit
S : 36oC
- Thoraxs : tanggal 07 juli 2017 pulmo masih
tampak normal
, cardiomegaly.
2 1/12/2019 DS : Klien mengatakan sesak nafas Dipneu Pola nafas
DO : tidak efektif
- Pasien tampak susah bernafas,
RR : 27 x/m
- Tampak retraksi dinding dada
- Terpasang binasal kanul 4lpm
3 1/12/2019 DS : Klien mengatakan tidak tahu tentang Kurangnya Defisit
penyakit yang dideritanya. informasi pengetahuan
DO : tentang
- Klien dan keluarganya tampak bingung penyakitnya
- Klien dan keluarganya tampak bertanya-tanya
penyakit yang di derita klien.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan preload
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan dipneu
3. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
tentang penyakit

2.1.1 INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Intervensi Tujuan


Keperawatan
1. Penurunan curah Setelah dilakukan tindakan a. Posisikan semi fowler
jantung b.d keperawatan selama 3 x 12 b. Monitor status pernafasan yang
Perubahan jam, diharapkan tidak terdapat menandakan gagal jantung
preload penurunan curah jantung pada c. Monitor BC
pasien, dengan d. Monitor adanya perubahan TD dan
kriteria hasil : berikan lingkungan yang tenang
a. Vital sign batas normal e. Monitor TTV
b. Dapat mentoleransi aktifitas, f. Monitor adanya dyspnea
tidak kelelahan g. Instruksikan pasien untuk istirahat total di
c. Tidak ada edema paru tempat tidur
perifer dan tidak ada asites h. Atur periode latihan dan istirahat untuk
d. Tidak ada penurunan menghindari kelelahan
kesadara i. Anjurkan untuk menurunkan stres
j. Berikan terapi oksigen sesuai indikasi
k. Kolaborasi terapi obat diuretik dan
antibiotic dengan dokter
2 Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan a. Posisikan pasien semi fowler untuk
pola napas b.d keperawatan selama 3 x 12 memaksimalkan ventilasi dan pertahankan
dipneu jam, diharapkan pola nafas posisi pasien b. Identifikasi pasien perlunya
pasien efektif, dengan c. Auskultasi suara napas, catat adanya
kriteria hasil : suara tambahan
a. Menunjukan jalan napas d. Atur inteke untuk cairan mengoptimalkan
yang paten (klien tidak merasa keseimbangan e.Monitor vital sign
tercekik, irama nafas, frekuensi f. Monitoring respirasi dan 02
pernafasan dalam rentang
normal, tidak ada suara nafas
abnormal)
b. Tanda-tanda vital dalam
rentang normal
(TD,nadi,pernafasa n)
c. Tidak menggunakan otot
bantu pernafasan
3 Defisit Setelah dilakukan tindakan a. Kaji tingkat pemahaman pasien dan
pengetahuan b.d keperawatan selama 1 x 30 keluarga tentang penyakit
kurangnya menit, diharapkan defisiensi b. Beritahu pasien dan keluarga pasien
informasi pengetahuan teratasi, tentang informasi penyakit : pengertian,
tentang penyakit dengan kriteria hasil : penyebab, proses penyakit, tanda dan gejala
a. Pasien dan keluarganya dan pengobatan
mengerti akan penyakitnya c. Beri kan wa ktu kepada pasien untu k
b. Pasien dan keluarganya mengaju kan pertanyaan
menyatakan pemahaman d. Tekankan pentingnya terapi diuretik dan
mengenai kondisi/proses antibiotik pada pasien dan keluarga pasie n
penyakit dan pengobatan
IMPLEMENTASI

TANGGAL DX IMPLEMENTASI RESPON TTD


WAKTU
1/12/2019
08 : 00 1,2 - Posisikan semi fowler - Klien kooperatif
09 : 00 1 - Monitor TTV - TD : 130/85 mmHg MAP : 100
mmHg N : 80 x/m RR : 26 x/m S :
36,3 ºC
11 : 00 2 - Membantu klien makan dan minum - Klien kooperatif dan bersedia
- Memantau TTV makan sedikit demi sedikit
12 : 00 1,2 - TD : 110/80 mmHg
MAP : 90 mmHg
N : 80 x/m
RR : 25 x/m
- Berikan lingkungan yang tenang dan S : 36 ºC
12 : 30 1 batasi Pengunjung - Keluarga kooperatif
- Memberikan obat oral

13 : 00 1 - Tingkatkan istirahat untuk - Curcuma 1 tablet Antasida syr 2


menurunkan kebutuhan 02 tubuh dan sendok
13 : 30 1,2 untuk menghindari kelelahan
- Menyeka pasien

- Memberikan obat injeksi


1 - Pasien bersedia di Seka

15 : 30 3 - Inj. Kalnex 500 mg


- Mengkaji pemahaman pasien dan Inj. Ceftriaxon 1 gr
keluarga pasien tentang penyakit yang Inj. Ciprofloxacin 200 mg
di derita pasien Inj. Methilprednisolon 62,5 mg Inj.
- Melakukan kontrak waktu dengan Omeprazole 1
3
17 : 00 pasien dan keluarga untuk melakukan - Pasien dan keluarga kooperatif dan
1
edukasi tentang penyakit Congestive tampak belum begitu paham tentang
Heart Vailure (CHF) penyakit
- Menghitung BC : Input
17 : 00 -output = (400+250)-(50+310) = 700 – - Pasien dan keluarga kooperatif
360 = +340 cc/10 jam

17 : 05
18 : 00
2/12/2019
08 : 00 1,2 - Posisikan semi fowler - Klien kooperatif
09 : 00 1,2 - Monitor TTV - TD :110/75 mmHg
MAP : 87 mmHg
N : 75 x/m
RR : 22 x/m
S : 36,5 ºC
11 : 00 2 - Membantu klien makan dan minum - Klien kooperatif dan bersedia
- Memantau TTV lingkungan makan sedikit demi sedikit
12 : 00 1,2 - TD :100/80 mmHg
MAP : 86 mmHg,
N : 80 x/m
- Berikan yang tenang dan batasi RR : 25 x/m
pengunjung S : 36,3 ºC
12 : 30 2 - Keluarga pasien dan pasien
- Memberikan obat oral kooperatif

13 : 00 1 - Melakukan edukasi terhadap pasien - Curcuma 1 tablet Antasida syr 2


- Tingkatkan istirahat untuk sendok
13 : 30 3 menurunkan kebutuhan 02 tubuh dan - Pasien kooperatif
untuk menghindari kelelahan
13 : 35 1 - Menyeka pasien
- Memberikan obat injeksi -
Menghitung BC : Input-output =
(430+280)-(100+310) = 710 – 410 =
+300cc/10 jam
15 : 30 2 - Pasien bersedia di seka
16 : 30 1 - Inj. Kalnex 500 mg
18 : 00 1
3/12/2019
08 : 00 1,2 - Posisikan pasien semi fowler Pasien kooperatif
- Pemasangan kanul 02 dengan yang
1 baru dan steril - Pasien bersedia dan kooperatif
- Melakukan penkes pada - Keluarga pasien dan pasien
keluarga pasien dan pasien kooperatif
3 - Menanyakan pada keluarga pasien - Keluarga pasien dan pasien
08 : 30 dan pasien apakah sudah paham atau kooperatif dan sedikit paham
belum tentang penyakit
3 - Memberikan waktu kepada pasien - Keluarga pasien mau bertanya pada
dan keluarga pasien untuk bertanya perawat
3

EVALUASI

Tanggal Dx SOAP TTD


1/12/201 1 S : Klien mengatakan masih sesak napas
9 0 : - KU cukup - Kesadaran CM
GCS : 15 E4 V5 M6
- TTV : TD : 120/60 mmHg
MAP : 80 mmHg N : 85 x/menit
RR : 28 x/menit
S : 36,4 ºC
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Pantau vital sign
- pantau penurunan kesadaran
1/12/201 2 S : Klien mengatakan masih sesak napas
9 0 : TTV :
TD : 120/60 mmHg
MAP : 80 mmHg
N : 85 x/menit
RR : 28 x/menit
S : 36,4 ºC
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Pantau vital sign
- Pantau irama dan suara nafas tambahan
12 Juli 1 S : Klien mengatakan masih sesak napas
2017 0 : - KU cukup - Kesadaran CM
GCS : 15 E4 V5 M6
- TTV : TD : 110/80 mmHg
MAP : 90 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 25 x/menit
S : 36 ºC
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Pantau vital sign
- Pantau toleransi aktifitas dan tingkat kelelahan klien
2/12/201 2 S : Klien mengatakan masih sesak napas
9 0 : TTV : TD : 110/80 mmHg
MAP : 80 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 25 x/menit S : 36 ºC
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Monitor jalan napas klien (irama nafas, frekuensi pernafasan, suara nafas
tambahan)
- Monitor otot bantu pernapasan
- Monitor selang 02
3/12/201 1 S : Klien mengatakan sesak napas berkurang
9 0 : - KU cukup
- Kesadaran CM
GCS : 15 E4 V5 M6
- TTV : TD : 110/80 mmHg
MAP : 90 mmHg
N : 85 x/menit
RR : 23 x/menit
S : 36,1 ºC
A : Masalah teratasi sebagian
P : Pindah ruangan lanjutkan Intervensi
- Pantau vital sign
- Pantau kesadaran
3/12/201 S : Klien mengatakan sesak napas berkurang
9 0 : TTV : TD : 110/80 mmHg
MAP : 90 mmHg
N : 85 x/menit
RR : 23 x/menit
S : 36,1 ºC
A : Masalah teratasi sebagian
P : Pindah ruangan lanjutkan Intervensi
- Pantau vital sign
3/12/201 S : Klien dan keluarga klien mengatakan sudah tentang penyakit
9 0:
- Keluarga klien dan klien dapat menjawab dan menjelaskan pertanyaan
yang di ajukan oleh perawat
- Keluarga klien kooperatif mau bertanya tentang penyakit yang di derita
klien
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
Kesimpulan
Gagal jantung merupakan suatu keadaan dimana jantung tidak dapat lagi
memompa darah ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh,
walaupun darah balik masih dalam keadaan normal. Dengan kata lain, gagal
jantung merupakan suatu ketidakmampuan jantung untuk memompakan darah
dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh
(forward failure) atau kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan
pengisian jantung yang tinggi (backward failure) atau keduanya.
Pada gagal jantung terjadi suatu kelainan multisistem dimana terjadi
gangguan pada jantung (disfungsi sistolik dan diastolik). Pada disfungsi sistolik
terjadi gangguan pada ventrikel kiri yang menyebabkan terjadinya penurunan
cardiac output. Disfungsi diastolik merupakan akibat gangguan relaksasi miokard,
dengan kekakuan dinding ventrikel dan berkurangnya compliance ventrikel kiri
menyebabkan gangguan pada pengisian ventrikel saat diastolik. Penyebab
tersering adalah penyakit jantung koroner, hipertensi dengan hipertrofi ventrikel
kiri dan kardiomiopati hipertrofik.

Anda mungkin juga menyukai